Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AKIDAH ATAU IMAN ISLAM

Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kulah Agama

Dosen pengempu Bapak Rahman S, M.H., M.Si

Disusun oleh :

Kelompok 5 Kelas 1B

1. Nesia Jati Santoso (20101440122059)


2. Nofi Rohmawati (2010144122061)
3. Pradinya Adira Azzahra (2010144122063)
4. Putri Ramadhani (2010144122065)
5. Rania Nabila Dwi Ramadhani (2010144122067)
6. Rizka Cyntia Maharani (2010144122069)
7. Salsa Laysa Wandari (2010144122071)
8. Sandi Ardhiluhur (2010144122072)
9. Sekar Ramadhani (2010144122074)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIK KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG
TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan atas Kehadiran allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah kepada kita semua makhluk-Nya, sehingga dengan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “AKIDAH ATAU IMAN ISLAM” Dalam memenuhi
tugas yang dibimbing oleh Bapak Rahman S, M.H., M.Si

Tujuan Penulisan makalah ini adalah memberi pengetahuan lebih lanjut terkait topik
kebutuhan aktivitas. Dalam penyusunan makalah ini, penulisan pun juga menyadari
Kekurangan dalam penulisan ini, sehingga kami sebagai penulis mengharapkan aadanya
kritik dan saran yang membangun. Penulis mengucapkan Terimakasih pada berbagai pihak
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini..

Semarang, 09 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4

a. Latar Belakang.........................................................................................................4
b. Rumusan masalah....................................................................................................4
c. Tujuan......................................................................................................................4
d. Manfaat....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5

1. Pengertian Akidah Islam.........................................................................................5


2. Ruang Lingkup Materi.............................................................................................5
3. Kedudukan Akidah atau Iman Islam.......................................................................5
4. Pengertian dan Kedudukan Tauhid Allah dalam Ajaran Islam...............................6
5. Macam-macam Tauhid............................................................................................7
6. Implementasi Akidah atau Iman Islam Dalam Kehidupan......................................8
a. Bentuk Implementasi Akidah atau Iman Islam Dalam Kehidupan.............8
b. Pengaruh Akidah atau Iman Islam Dalam Kehidupan................................8
c. Tentang Akidah atau Iman Islam Dalam Kehidupan Moderen...................9
d. Proses Pembentukan Akidah atau Iman......................................................10
e. Tanda-Tanda Orang Beriman......................................................................10

BAB III PENUTUP...........................................................................................................12

a. Kesimpulan..............................................................................................................12
b. Saran........................................................................................................................12
c. Daftar Pustaka..........................................................................................................13

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Adanya alam semesta beserta isinya, termasuk manusia dengan segala
kelebihan dan kekurangannya pasti ada yang menciptakan. Siapa Dia?
Sudah tentu
"Sang Pencipta"
Dialah Allah SWT. Untuk mengakul
kebenaran dan keberadaan Allah SWT dibutuhkan dalam hati, mengakui
dan membenarkan tentang adanya Allah SWT.
Allah SWT adalah Than pencipta dan pemelihara alam semesta dan
segala isinya, Yang Maha Esa dalam zat-Nya, maksudnya Zat Allah SWT
hanya satu, tidak dua, tidak tiga, dan tidak pula lebih. Zat Allah SWT tidak
sama atau serupa dengan zat selainnya. Allah SWT Esa dalam sifat-Nya,
maksudnya sifat Allah SWT walaupun banyak, tetapi hanya dimiliki oleh
Allah SWT sendiri. Tidak ada zat slain Allah SWT yang memiliki atau
menandingi sifat-sifat Allah SWT. Allah SWT Esa dalam perbuatan-Nya,
maksudnya perbuatan-perbuatan Allah tidak terhingga banyaknya, tetapi
hanya dimiliki oleh Allah SWT sendiri. Tidak ada zat selain Allah SWT
yang dapat menandingi, apalagi melebihi perbuatan-Nya
B. Rumusan Masalah
Apa arti / pengertian Iman kepada Allah SWT?
Bagaimana bukti wujud Allah SWT?
Apa 1tu menatap wajah Allah?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu mata kuliah Agama
judul “Akidah dan Akhlak Islam”, serta mengenal
lebih dalam mengenai kepercayaan-kepercayaan dalam kehidupan manusia.
D. Manfaat
Diharapkan dapat menjadi ilmu yang dapat mengembangkan ilmu keperawatan
Khususnya perilaku caring pada mahasiswa.

4
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Akidah Islam


1. 1. Memahami Iman Islam
Definisi akuida menurut istilah
Aqidah, menurut istilah atau istilah, adalah keyakinan yang teguh dan pasti yang
mutlak tidak perlu dipertanyakan lagi bagi yang meyakininya.
Oleh karena itu, akidah Islam adalah pemenuhan semua kewajiban, tauhid dan
ketaatan kepadanya, malaikatnya, rasulnya, kitabnya, hari akhir, takdir, kebaikan dan
kejahatan, dan prinsip-prinsip agama (Usruddin). , yang gaib. , keyakinan pada apa
yang telah menjadi ijma (konsensus) Salahsh Saleh, dan segala sesuatu yang
ditetapkan dalam kaitannya dengan semua berita kathi (khusus). Ilmiah atau praktis
sebagaimana ditetapkan menurut Al-Qur'an otentik dan Az Sunnah dan konsensus
Shalat sebagai Shalih.

2. Ruang Lingkup Materi


• Divineyat (membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan, seperti
wujud Tuhan dan sifat-sifat Tuhan)
• Nubuat (semua pembahasan yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk
pembahasan Kitab Allah, Mukjizat, dll)
• Rukhaniyat (semua diskusi yang berhubungan dengan malaikat, jin, setan, setan, roh
dan banyak alam metafisik lainnya)
• Sam'iyat (Balza Alam, Akhirat, Hukuman Kuburan, Tanda-tanda Kiamat, Surga dan
Neraka, dll, dan semua diskusi lain yang hanya dapat diketahui melalui diskusi Naqli
dalam bentuk Al-Qur'an dan Sunnah).

3. Kedudukan Akidah atau Iman Islam


Kedudukan Aqidah Dalam Islam
Iman memegang peranan yang sangat penting dalam ajaran Islam. Seperti sebuah
bangunan, aqidah adalah fondasinya, di mana ajaran Islam lainnya seperti ibadah dan
moralitas dibangun. Rumah yang dibangun di atas prinsip adalah bangunan yang
sangat rapuh. Anda tidak memerlukan gempa bumi atau angin topan untuk menopang
atau menopang beban di atap Anda. Bangunan itu akan runtuh dan hancur. Allah
Subhanahu Wata’ala berfirman:

‫صالِحًا َواَل يُ ْش ِر ْك بِ ِعبَا َد ِة َربِّ ِه َأ َحدًا‬


َ ‫فَ َم ْن َكانَ يَرْ جُو لِقَا َء َربِّ ِه فَ ْليَ ْع َملْ َع َماًل‬

5
Tafsirnya:
Maka sesiapa yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah dia
mengerjakan amalan salih dan janganlah dia mempersekutukan Tuhannya dengan
sesiapa pun dalam beribadat kepadaNya. (QS Al-Kahfi (18): 110)

4. Pengertian dan Kedudukan Tauhid Allah dalam Ajaran Islam.


.
Tauhid memegang posisi yang sangat tinggi dalam agama ini. Saya ingin mengambil
kesempatan ini untuk memberitahu Anda tentang posisi Tauhid Ulhya (Ibadah). Hal
ini dilanggar oleh banyak orang yang mengaku sebagai Muslim tetapi sebenarnya
mengarahkan sebagian bentuk ibadah mereka kepada selain Allah. , orang-orang
saleh, nabi, malaikat, jin, dll.
Allah berfirman bahwa Tauhid adalah tujuan penciptaan manusia: “Dan meskipun
Aku tidak menciptakan jin dan manusia, mereka seharusnya menyembah Aku.
56) Kata ibadah dalam ayat ini, sebagaimana dijelaskan oleh sahabat saya dan ahli
kitab Ibnu Abbas, adalah penyatuan Tuhan dalam segala bentuk ibadah. Ayat ini
dengan jelas menyatakan bahwa satu-satunya tujuan penciptaan jin dan manusia di
dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah. Mereka tidak dibuat hanya untuk
main-main dan menikmati waktumu.Allah berfirman: Kalau kita ingin membuat
game, pasti kita buat dari pihak kita sendiri. Kalau mau.” (Al Ambiyah:
16-17). “Maka kami ciptakan kamu dengan main-main dan kamu mengira kamu tidak
akan kembali kepada kami?” (Al-Mumminun:155)

Tauhid adalah tujuan mengutus rasul Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami
telah mengutus rasul (untuk menyeru) kepada setiap umat.
“Sembahlah Allah dan jauhkanlah dari tagut ini.” (An-Nahl:36). Makna ayat ini
adalah bahwa para rasul dari Nabi Nuh sampai Nabi terakhir, Nabi kita Muhammad
shollallohu alaihi wa sallam, diutus oleh Allah dan hanya menyembah Allah dan tidak
ada hubungannya dengan Allah. dia. Jadi pertanyaan bagi kita adalah apakah kita
sudah menanggapi seruan Rasul Muhammad Shoralov Alaich wa Salam untuk
menyembah hanya Allah. Atau kamu cuek dengan seruan Rasullo?” Tanya kami
masing-masing dengan jujur.

Tauhid Merupakan Perintah Allah yang Paling Utama dan Pertama Allah berfirman,
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat,
ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (An-Nisa: 36). Dalam ayat ini Allah
menyebutkan hal-hal yang Dia perintahkan. Dan hal pertama yang Dia perintahkan
adalah untuk menyembahNya dan tidak menyekutukanNya. Perintah ini didahulukan
daripada berbuat baik kepada orang tua serta manusia-manusia pada umumnya. Maka
sangatlah aneh jika seseorang bersikap sangat baik terhadap sesama manusia, namun

6
dia banyak menyepelekan hak-hak Tuhannya terutama hak beribadah hanya kepada
Allah semata.

5. Macam-macam Tauhid
Tauhid dibagi menjadi tiga jenis: Tauhid Rubiyah, Tauhid Ulhya, dan Tauhid Asma
Wamonji. Ketiga pembagian tersebut mengacu pada Qur'an surah An Nas.
Mengutip buku Al-Quran dan Hadis yang disusun oleh Muhaemin, berikut penjelasan
dari setiap jenis tauhid.

1. Tauhid Rububiyah
Tauhid Rububiyyah percaya bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta, pemilik dan
pemelihara alam semesta. Dia bisa memberi hidup dan mati dengan takdirnya, dan
bisa mengendalikan seluruh alam semesta dengan sunnahnya.
Memahami tauhid rububiyah bertujuan agar manusia mengakui tentang keagungan
Allah SWT atas semua makhluk yang diciptakan-Nya. Allah SWT berfirman dalam
surah Al Mu'minun ayat 86-87:

٨٧ - َ‫ َسيَقُوْ لُوْ نَ هّٰلِل ِ ۗقُلْ اَفَاَل تَتَّقُوْ ن‬٨٦ - ‫ش ْال َع ِظي ِْم‬
ِ ْ‫ت ال َّسب ِْع َو َربُّ ْال َعر‬
ِ ‫قُلْ َم ْن رَّبُّ السَّمٰ ٰو‬

Artinya:
"Katakanlah, 'Siapakah Tuhan yang memiliki tujuh langit dan memiliki singgasana
yang besar?' Mereka akan menjawab: '(Kepunyaan Allah)'.
Ulhya Tauhid
Tauhid uluhiyah mengandalkan Allah SWT untuk melaksanakan shalat, puasa, zakat,
kurban, ketaatan dan berharap pada-Nya.

Tauhid jenis ini bertujuan untuk menginformasikan kepada manusia bahwa hanya
Allah SWT yang berhak disembah dengan benar. Sehingga hal ini menjadikan
manusia patuh, patuh dan taat pada perintahnya. Ayat Al-Qur'an yang menerangkan
tentang tauhid uluhiyah termaktub dalam surah An Nahl ayat 36.

ۗ ُ‫ ٰللَة‬‰ ‫الض‬
َّ ‫ ِه‬‰‫ت َعلَ ْي‬ْ َّ‫دَى هّٰللا ُ َو ِم ْنهُ ْم َّم ْن َحق‬‰ َ‫وا الطَّا ُغوْ ۚتَ فَ ِم ْنهُ ْم َّم ْن ه‬‰‰ُ‫َولَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِ ْي ُكلِّ اُ َّم ٍة َّرسُوْ اًل اَ ِن ا ْعبُدُوا هّٰللا َ َواجْ تَنِب‬
٣٦ - َ‫ض فَا ْنظُرُوْ ا َك ْيفَ َكانَ عَاقِبَةُ ْال ُم َك ِّذبِ ْين‬ ِ ْ‫فَ ِس ْيرُوْ ا فِى ااْل َر‬

Artinya: "Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk
menyerukan), "Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut", kemudian di antara mereka ada
yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka
berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang
mendustakan (rasul-rasul)."

3. Tauhid Asma wa Sifat


Tauhid asma wa sifat adalah beriman kepada nama-nama Allah SWT dan sifat-Nya,
sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an dan sunnah rasul-Nya.

7
Mempelajari tauhid yang artinya beriman kepada nama Allah dan sifat-Nya ini
bertujuan untuk mengetahui bahwa apa yang Allah SWT sifatkan untuk dirinya
adalah benar (haq) dan mutlak. Allah SWT berfirman:

٨ - ‫هّٰللَا ُ ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل هُ ۗ َو لَهُ ااْل َ ْس َم ۤا ُء ْال ُحس ْٰنى‬

Artinya: "(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama
yang terbaik." (QS. Taha: 8).
6. Implementasi Akidah atau Iman Islam Dalam Kehidupan
a. Bentuk Implementasi Akidah atau Iman Islam Dalam Kehidupan
Sehari-Hari:
1. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
2. Berpegang Teguh kepada Al Quran dan hadits Nabi SAW.
3. Menjauhkan diri dari semua perbuatan syirik
4. Meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah SWT dengan sholat
berjamaah.
5. Berserah diri dan ikhlas dalam beribadah kepada Allah.
b. Pengaruh Akidah atau Iman Islam Dalam Kehidupan
PENGARUH AQIDAH ISLAM dalam KEHIDUPAN SESEORANG
(INDIVIDU)
Seseorang yang telah memahami aqidah Islamiyah akan merasakan pengaruh-
pengaruhnya sebagai berikut:

1.Aqidah Islamiyah memberikan kepuasan pikirannya dan menenangkan


pikirannya. Karena aqidah Islamiyah menjawab semua pertanyaan
dengan tepat dan memuaskan. Semoga Anda menjadi seorang Muslim
dengan iman yang teguh, teguh dalam segala hal.
2. Aqidah Islamiyah membentunya menjadi seoeang muslim yang maju
dan pemberani.
Setelah seorang muslim mengetahui dan memahami firman Allah SWT:
“Katakanlah tidak akan menimpa kami kecuali apa yang telah ditetapkan
Allah SWT. kepada kami (QS. At Taubah: 151). Dan hadits Rasulullah
SAW: "Tidak akan mati seseorang hingga dipenuhi ajalnya, rizkinya,
dan apa-apa yang telah ditakdirkan untuknya". Ia akan yakin bahwa
segala sesuatu yang ditetapkan oleh Allah SWT pasti akan terjadi, buruk
ataupun baik. Seorang muslim yang berkeyakinan seperti ini akan terjun
ke medan pertempuran dengan gagah berani dan dia akan
berjuang sekuat tenaga dalam mencari rizki, tentunya setelah ia
menempuh sebab-sebab kemenangan
dalam pertempuran dan sebab-sebab perolehan harta dalam aktivitas
ekonomi, tanpa rasa khawatir sedikitpun tentang hasil yang akan
dicapai.

8
3. Iman Islam membentuk sikap kesalehan umat Islam. Ketika seorang
muslim mengakui hubungannya dengan Allah SWT dan memahami
bahwa Allah SWT akan mempertanggungjawabkan perbuatannya pada
hari kiamat, ia akan berusaha untuk mencegah perbuatan yang haram
dan selalu melakukan perbuatan baik dan perbuatan halal. Hari
Pembalasan (Yaum Hisab) itu pasti karena sudah pasti
Ia juga percaya pada firman Allah SWT.
"Siapa pun yang melakukan sedikit kebaikan
(Astro Boy) Saya yakin Anda dapat melihatnya, dan bahkan jika Anda
adalah Astro Boy, mereka yang melakukan kejahatan akan melihatnya
(QS. Al Zilzalah:7-8).
c. Tantangan Akidah atau Iman Islam Dalam Kehidupan Moderen
Tantangan Iman atau Keyakinan Islam dalam Kehidupan Modern Kehidupan
masyarakat modern disamakan dengan kecenderungan untuk mendewakan
ilmu pengetahuan dan teknologi dan mengesampingkan agama demi
kehidupan sekuler. Mereka percaya teknologi dan sains dapat meningkatkan
standar hidup. Namun, ini tidak selalu terjadi. Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dewasa ini tidak hanya memiliki aspek baik tetapi juga buruk,
dan masyarakat modern memiliki masalah tidak hanya dalam sains, tetapi juga
dalam aspek lainnya. Aspek-aspek tersebut meliputi politik, sosial, spiritual,
etika, dan lain -lain.
Secara politik, ada perebutan kekuasaan. Dalam perebutan kekuasaan ini,
beberapa faksi menghalalkan segala cara untuk memenangkan pertempuran
yang dapat menjauhkan mereka dari surga. Dalam ranah sosial, terdapat isu
rasisme dan konflik antar individu atau kelompok. . Faktanya, hari ini kita
menjalani kehidupan multi-etnis. Kita hidup berdampingan dengan kelompok
lain yang dimaksudkan untuk hidup damai daripada menciptakan konflik yang
mengganggu berbagai pihak Menyerahkan diri pada kehidupan glamor,
hedonisme dan hedonisme orang lain Mereka tentu bertentangan dengan
prinsip-prinsip Islam. Akibat dari perilaku tersebut, banyak orang mengalami
kecemasan, depresi, kecemasan, stres, dan perasaan tidak terkendali dalam
hidupnya. Perasaan tersebut adalah rasa takut kehilangan semua yang
dimilikinya. Karena banyak persaingan dan banyak dosa. karena mereka takut
apa yang telah mereka capai akan jauh dari harapan.
Ditemukan maraknya KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) di dalam institusi
publik atau swasta, tingkat kejahatan yang lebih tinggi, etos kerja yang lebih
rendah
karyawan, dan lain-lain.
Hal-hal yang disebutkan diatas merupakan tantangan bear untuk iman
berperan sebagai obat dari masalah-masalah yang dialami oleh masyarakat
modern. Terhadap semua krisis yang dialami manusia sekarang in, akidah
Islam merupakan penawar bagi problema masyarakat sat ini.

9
d. Proses Pembentukan Akidah atau Iman
Pada dasarnya, pembentukan kepercayaan dimulai dengan proses inisiasi, dan
inisiasi mengarah pada kegembiraan atau kebencian. Berangkat dari
pengetahuan tentang Ajaran Allah, seseorang dapat memiliki iman Islam.
Mereka yang tidak mengetahui ajaran Allah tidak dapat beriman kepada Islam
dan beriman kepada Allah. Seorang anak Muslim harus diajarkan ajaran Islam
sejak usia dini. seorang anak harus Pertama kali diperkenalkan, kemudian
digunakan. Jika Anda tidak membiasakannya, kebahagiaan awal Anda bisa
berubah menjadi kebencian. Anak-anak harus dibiasakan untuk menjalankan
perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Kemudian Anda akan tumbuh
menjadi seorang Muslim yang baik yang benar-benar beriman kepada Allah.
Pembentukan akidah Islam memiliki lima prinsip yang dapat menjelaskan
proses pembentukan itu sendiri.

e. Tanda-Tanda Orang Beriman:


1) Jika Mendengar Nama Allah SWT Disebut, Bergetar Hatinya
Orang beriman hatinya akan bergetar jika mendengar nama Allah dan jika
dibacakan ayat-ayat Al-Qur'an maka bergejolak hatinya untuk segera
mengamalkannya. Hal tersebut telah dijelaskan dalam firman Allah SWT:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah SWT gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-
Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan
mereka bertawakal,” (QS. Al-Anfal/8:2).
2) Senantiasa Bertawakal Setelah Bekerja Keras dan Berdoa kepada Allah
SWT
Orang beriman akan senantiasa bertawakal setelah bekerja keras dan berdoa
kepada Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam QS. at-Taghabun ayat 13 berikut:
“(Dialah) Allah SWT, tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang
mukmin bertawakal kepada Allah SWT,” (QS. at-Taghabun/64: 13).
3) Selalu Tertib Menegakkan dan Menjalankan Salatnya
Seorang mukmin, seberapa pun sibuk dengan aktivitas dan urusan duniawinya,
ia akan senantiasa memprioritaskan ibadah dan salat untuk menjaga kualitas
imannya. Allah SWT berfirman:
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk
dalam salatnya,” (QS. Al-Mukminun/23: 2).
4) Menafkahkan Sebagian Rezeki dan Hartanya di Jalan Allah SWT
Seorang mukmin memiliki keyakinan bahwa harta yang dinafkahkan di jalan
Allah SWT merupakan wujud implementasi keimanan untuk pemerataan
ekonomi supaya tidak terjadi kesenjangan antara aghniya dan duafa.
Penjelasan tentang ini seperti terdapat dalam surah Al-Anfal ayat 3 :
“(yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian
dari rezeki yang kami berikan kepada mereka,” (QS. al-Anfal/8: 3).
5) Menghindari Perkataan yang Tidak Berguna

10
Seorang mukmin akan selalu mempertimbangkan sesuatu sebelum
mengucapkannya. Apabila ucapannya bermanfaat, maka akan ia lanjutkan
perkataannya.
Namun, apabila mendatangkan mudarat, maka ia akan menghindarinya. Hal
tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Mukminun ayat 3
berikut ini:
“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang
tidak berguna,” (QS. Al-Mukminun: 3).
6) Memelihara Amanah dan Menepati Janji
Seorang mukmin akan senantiasa memegang amanah dan menepati janji yang
telah dibuatnya serta tidak akan berkhianat kepada siapapun yang
mempercayainya.
Seperti disebutkan dalam firman Allah SWT:
“Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan
janjinya,” (QS. Al-Mukminun/23: 8).

11
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam makalah ini bertujuan menerapkan perilaku gambaran segala
pemenuhan kewajiban, tauhid dan ketaatan kepada-Nya, yang meliputi kepercayaan
terhadap segala sesuatu yang menyangkut malaikat-malaikatnya, rasul-rasulnya,
kitab-kitabnya, hari-hari terakhir, takdir, kepercayaan pada kebaikan dan kejahatan,
dan prinsip-prinsip masa lalu. Allah SWT.
B. Saran
Penulis menyarankan perlunya penelitian yang serius dan mendalam tentang Aqidah
dan keyakinan kepada Allah dan sifat-sifat Allah. Semoga tidak ada lagi
kesalahpahaman dalam memaknai sifat-sifat Allah, khususnya bagi kita semua
sebagai mahasiswa Perguruan Tinggi Islam yang digadang-gadang akan menjadi
penerus bangsa yang unggul di bidang keislaman. penelitian tentang materi yang ada.
sehingga kami berdua dapat mengetahui lebih banyak tentang materi dasar yang
diperlukan untuk keyakinan kami.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6126587/arti-tauhid-dan-3-jenisnya-yang-perlu-dipahami-
umat-islam

http://dunia-blajar.blogspot.com/2021/04/pengertian-dan-kedudukan-aqidah-dalam.html?m=1

https://muslim.or.id/420-hakekat-tauhid.html

https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjB96HUncj6AhVm7TgGHeHXBAQQFnoECAsQAQ&url=https
%3A%2F%2Fwww.globalmuslim.web.id%2F2011%2F04%2Fpengaruh-aqidah-islam-dalam-
kehidupan.html%3Fm%3D1&usg=AOvVaw3YMPT4y7HgaYHk5xOv3P3N

13

Anda mungkin juga menyukai