1
Daftar isi
2
MATERI MUDZAKARAH RUKUN IMAN
3
Allah Subhaanahu wata‟ala adalah Maha Melihat, sedangkan Dia yang
telah menciptakan penglihatan seluruh makhluk‐Nya. Bagaimana kita
ragu bahwa Allah Subhaanahu wata‟ala adalah Maha Mendengar,
sedangkan Dia yang telah menciptakan seluruh pendengaran.
4
5. Iman kepada Hari Kiamat/Hari Pembalasan
Maksudnya adalah: Kita harus meyakini bahwasanya dunia ini bukanlah
akhir dari kehidupan. Setelah kehidupan dunia ini ada lagi kehidupan
yang kekal abadi selama-lamanya. Itulah Hari Kebangkitan dari kubur,
Hari Pembalasan setiap amal manusia. Pada hari itu ditampakkan
keadilan Allah Subhaanahu wata‟ala, yaitu ketika Allah Subhaanahu
wata‟ala menghukum orang-orang yang durhaka, dengan melemparkan
mereka kedalam Neraka. Pada hari itu ditampakkan keluasan rahmat dan
anugerah Allah Subhaanahu wata‟ala, yaitu ketika Allah Subhaanahu
wata‟ala memberikan balasan kepada hamba-hamba-Nya yang patuh
dan tunduk kepada aturan-aturan-Nya,dengan mempersilahkan mereka
memasuki Syurga-Nya, dan mereka semua kekal di dalamnya.
5
MATERI MUDZAKARAH RUKUN ISLAM
Begitu pula halnya dengan Agama Islam yang ada dalam diri setiap insan.
Apabila hati manusia sudah dipenuhi dengan keagungan, kebesaran, serta
kemuliaan Allah dan Rasul‐Nya, sehingga Allah dan Rasul‐Nya lebih ia
cintai daripada segala‐galanya, maka akan muncul dari dalam diri manusia
tersebut sifat tunduk dan patuh terhadap yang dicintainya.
6
Shalat merupakan simbol ketundukan yang sempurna kepada Sang
Pencipta. Karena di dalam Shalat manusia dituntut untuk tunduk dan patuh
secara sempurna, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, mulai dari
anggota yang zhahir sampai konsentrasi batin. Maka apabila manusia betul‐
betul menjaga Shalatnya sesuai dengan yang dicontohkan oleh yang mulia
Baginda Nabi ShallALLAHu „alaihi wasallam, maka niscaya dia akan
mudah untuk taat kepada Tuhannya selama hidupnya, mulai dari ujung
rambut sampai ujung kaki, baik zhahir maupun batin.
Sebaliknya apabila hati manusia sudah tidak mengenal lagi siapa Allah
dan Rasul‐Nya, maka bagaimana kecintaan kepada Allah dan Rasul‐Nya
akan timbul dalam hatinya. Kalau hati sudah kosong dari kecintaan, maka
yang akan timbul hanyalah sifat pengingkaran dan penentangan terhadap
agama (yaitu aturan‐aturan Allah Subhaanahu wata‟ala yang ditelah di
contohkan oleh Baginda Rasululloh ShallALLAHu „alaihi wasallam).
Karena bagaimana seseorang akan menerima aturan‐aturan berupa perintah
dan larangan yang datang dari pihak yang tidak dikenalnya!
Adapun hikmah disyariatkannya Puasa, di samping melatih ketaatan
kepada Sang Khaliq, yakni walaupun seseorang tinggal di rumah sendirian,
tetapi dia tidak berani makan dan minum hidangan yang sudah disiapkan
untuknya, selagi adzan Maghrib belum dikumandangkan. Maka di samping
itu pula supaya kita juga pernah merasakan bagaimana penderitaan lapar
yang hari‐hari dialami oleh faqir miskin. Sehingga timbul rasa iba dan
sayang terhadap mereka. Akhirnya tanganpun terasa ringan mengulurkan
sedekah untuk mereka.
7
Dengan mengenakan pakaian yang sama, dengan bacaan yang sama, serta
melaksanakan manasik amalan Haji di tempat yang sama pula, sehingga
tampaklah persatuan dan kesatuan ummat, sebagaimana yang dulu telah
dibuat oleh Baginda Nabi ShallALLAHu „alaihi wasallam pada waktu Haji
Wada‟. Beliau telah mengadakan pertemuan dengan Ummat Islam dari
seluruh penjuru dunia yang ada pada waktu itu, kemudian Beliau
memberikan nasehat‐nasehat bagaimana pentingnya menjaga persatuan
dikalangan Ummat Islam, dan juga bagaimana pentingnya menda‟wahkan
agama ke seluruh penjuru dunia.
Di samping itu pula, Mekah adalah merupakan pusat Markaz Da‟wah
seluruh para Nabi dan para Rasul, semenjak Nabi Adam „alaihissalam
sampai Baginda Muhammad ShallALLAHu „alaihi wasallam. Sehingga
tidak ada seorangpun dari mereka kecuali pernah pergi ke Mekah untuk
menunaikan Ibadah Haji. Maka kita datang ke sana di antara maksudnya
adalah untuk menjadikan arah dan tertib hidup kita sebagaimana kehidupan
para Nabi dan para Rasul, yaitu menjadikan da‟wah dan perjuangan sebagai
maksud hidup kita.
8
MUDZAKARAH ENAM SIFAT
A. Pendahuluan
Allah Subhaanahu wata‟ala. meletakkan kejayaan ummat manusia di
dunia dan di akhirat dalam agama yang sempurna seperti yang dibawa
oleh Baginda Rasululloh ShallALLAHu „alaihi wasallam. Ummat pada
saat ini belum ada kekuatan untuk amal agama secara sempurna. Dulu
para Shahabat RadhiyALLAHu „anhum telah amal agama secara
sempurna, karena mereka memiliki enam sifat yang mulia. Keenam sifat
tersebut adalah:
1. Yakin akan Kalimah Thayyibah (Laa ilaaha illAllah-Muhammadur
Rasululloh).
2. Shalat dengan khusyu‟ dan khudhu‟.
3. Ilmu yang disertai dzikir.
4. Memuliakan orang Islam.
5. Meluruskan dan membetulkan niat.
6. Da‟wah dan Tabligh khuruj fi sabilillah.
9
memasuki semua pintu Surga dari mana saja dia mau”. (HR. Abu
Ya‟la)
Cara mendapatkannya :
1) Menda‟wahkan keutamaan iman,
2) Latihan iman, membentuk majelis-majelis yang membicarakan
iman, dan
3) Berdoa kepada allah subhaanahu wata‟ala agar diberi hakekat
iman.
b. Muhammadur Rasululloh
Artinya : Baginda Nabi Muhammad ShallALLAHu „alaihi
wasallam adalah utusan Allah Subhaanahu wata‟ala.
Maksudnya : Meyakini bahwa satu-satunya jalan untuk
mendapatkan kejayaan dunia dan akhirat, hanyalah dengan
mengikuti cara hidup Baginda Rasululloh ShallALLAHu „alaihi
wasallam.
Keutamaannya : Sabda Baginda Nabi ShallALLAHu „alaihi
wasallam, ”Barang siapa berpegang teguh dengan seluruh sunnahku
(cara hidupku) dikala umatku sudah rusak, maka dia mendapatkan
pahala seorang mati syahid”. Dalam riwayat lain:” … seratus orang
mati syahid”. (HR. Thabaroni, Baihaqi)
Cara mendapatkannya :
a. menda‟wahkan pentingnya sunnah Baginda Nabi ShallALLAHu
„alaihi wasallam,
b. usaha menghidupkan sunnah Baginda Nabi ShallALLAHu „alaihi
wasallam dalam kehidupan kita 24 jam, dan
c. berdo‟a kepada Allah Subhaanahu wata‟ala agar diberi hakekat
sunnah Baginda Nabi ShallALLAHu „alaihi wasallam.
10
Maksudnya : Membawa sifat ketaatan dan ketundukan kepada
Allah Subhaanahu wata‟ala di dalam shalat ke dalam kehidupan
sehari-hari.
Keutamaannya : Firman Allah Subhaanahu wata‟ala, ”Carilah
pertolongan Allah Subhaanahu wata‟ala dengan sabar dan shalat,
karena sesungguhnya shalat itu amatlah berat kecuali bagi orang-
orang yang khusyu”. QS. Al-Baqoroh: 45)
Cara mendapatkannya :
1) menda‟wahkan keutamaan Shalat,
2) usaha memperbaiki zhahirnya Shalat,
3) usaha menyelesaikan setiap permasalan dengan Shalat, dan
4) berdoa agar diberi hakekat Shalat.
11
Ilmu ada dua :
1) Ilmu Fadhail
2) Ilmu Masail
- Cara mendapatkan Ilmu Fadhail :
1) menda‟wahkan kepentingan Ilmu Fadhail,
2) sesering mungkin duduk dalam Majelis Ta‟lim Fadhail,
3) menghadirkan nilainya amal dalam setiap amalan, dan
4) berdoa agar diberi hakekat Ilmu Fadhail.
Cara mendapatkan Ilmu Masail :
1) menda‟wahkan kepentingan Ilmu Masail,
2) berziarah kepada para „Ulama dan duduk dalam Majelis Masail
mereka,
3) bertanya kepada mereka tentang masail (baik dalam urusan
„ubudiyah ataupun muamalah), dan
4) berdo‟a agar diberi hakekat Ilmu Masail.
Cara mendapatkan Dzikir :
1) menda‟wahkan pentingnya Dzikir,
2) membaca tasbih, shalawat dan istighfar setiap pagi dan petang
minimal seratus kali, dan
3) berdoa agar diberi hakekat Dzikir.
4. Ikromul Muslimin
Artinya : Memuliakan sesama orang Islam.
Maksudnya : Menunaikan hak sesama muslim tanpa menuntut hak
kita dari mereka.
Keutamaannya : Sabda Baginda Nabi ShallALLAHu „alaihi
wasallam, ”Barang siapa menghilangkan satu kesusahan seorang
muslim dari kesusahan-kesusahan urusan dunia dia, maka pasti
Allah Subhaanahu wata‟ala akan menghilangkan darinya satu
kesusahan dari kesusahan-kesusahan dia di akhirat kelak. Dan
barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka pasti Allah
Subhaanahu wata‟ala akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.
Dan Allah Subhaanahu wata‟ala akan selalu menolong seorang
hamba selagi dia ada usaha untuk menolong saudaranya (yang
muslim)”. (HR. Tirmidzi)
12
Cara mendapatkannya :
1) menda‟wahkan pentingnya Ikrom,
2) mengucapkan salam baik kepada orang yang dikenal ataupun
yang tidak dikenal,
3) berbaur dengan orang yang wataknya berbeda-beda,
4) menyayangi yang lebih muda, menghormati yang lebih tua, dan
memuliakan „ulama, dan
5) berdo‟a agar diberi hakekat sifat Ikromul Muslimin.
5. Tashihun Niat
Artinya : Meluruskan dan membetulkan niat.
Maksudnya : Membersihkan niat dalam setiap amalan semata-mata
karena Allah Subhaanahu wata‟ala.
Keutamaannya : Sabda Baginda Nabi ShallALLAHu „alaihi
wasallam, ”Sesungguhnya Allah Subhaanahu wata‟ala tidak
memandang bentuk rupa dan jumlah harta kalian. Tetapi Allah
Subhaanahu wata‟ala memandang kepada hati dan amalan kalian”.
(HR Muslim)
Cara mendapatkannya :
1) menda‟wahkan pentingnya Ikhlas,
2) menjaga kondisi hati dalam setiap beramal (baik sebelum, sedang,
ataupun setelahnya) supaya tetap dalam keadaan Ikhlash, dan
3) berdo‟a agar diberi hakekat sifat Tashihun Niat.
13
„Sesungguhnya saya adalah termasuk golongan orang-orang yang
berserah diri kepada Allah‟”. (QS. Fushshilat: 33)
Cara mendapatkan :
1) menda‟wahkan pentingnya Da‟wah dan Tabligh,
2) meluangkan waktu keluar di jalan Allah Subhaanahu wata‟ala
untuk menda‟wahkan agama, sekurang-kurangnya 4 bulan seumur
hidup, 40 hari setiap tahun, 3 hari setiap bulan dan 2,5 jam dalam
setiap hari, dan
3) selalu berdo‟a kepada Allah Subhaanahu wata‟ala agar diberi
hakekat Da‟wah dan Tabligh khuruj fi sabilillah.
14
USUL-USUL DA’WAH
6. 4 hal yangdidekati :
a. Ulama dan Santrinya
15
b. Ahli Tarekat (ahli zikir)
c. Muballigh atau Penceramah
d. Moshonnif (pengarang kitab)
16
DAFTAR MAHROM
Peringatan !
a. Anak hasil zina adalah mahrom bagi ibunya saja, tetapi bukan mahrom
bagi laki-laki telah yang berzina dengan ibunya. Hanya saja kalau dia
mau bertanggung jawab dan mau menikah dengan wanita yang dia
zinai, maka status dia adalah sebagai ayah tiri bagi anak tersebut.
b. Saudara sepupu (anak paman/bibi) bukan termasuk mahrom.
c. Anak angkat bukanlah mahrom, kecuali kalau dia di susui oleh pihak
ibu 5 kali atau lebih, maka status dia adalah sebagai mahrom sebab
susuan.
17
Peringatan !
Hubungan antara mertua dan mertua (besan), hubungan antara anak
yang dibawa suami dan anak yang dibawa istri, hubungan seseorang
dengan menantu tiri (istrinya anak tiri) dan mertua tiri (ibu tirinya istri),
itu semua adalah bukan mahrom dalam pandangan agama. Sehingga
pergaulan antar mereka tetap seperti orang lain. Yakni tetap wajib
memakai furdah / cadar dan tutup aurat secara sempurna. Minimal harus
menjaga jarak di antara keduanya.
II. Mahrom Hanya dari Segi tidak Boleh Dikumpulkan Bersama Istri
dalam Satu Pernikahan Seorang Suami.
Mereka adalah :
Seluruh mahromnya istri yang seandainya salah satu dari keduanya
diperkirakan seorang laki-laki, maka keduanya haram untuk
dinikahkan. Seperti saudara ipar (saudara perempuan istri), bibinya
istri dan keponakannya. Wanita – wanita tersebut tidak boleh
dikumpulkan bersama istri dalam satu pernikahan seorang suami.
Adapun dalam segi pergaulan dan membatalkan wudhu maka
mereka seperti orang lain (bukan mahrom ).
Maka dari itu apabila ada salah seorang istri sudah meninggal atau
diceraikan, maka kita boleh menikahi saudara perempuannya, bibinya
atau keponakannya. (Al- Bajuri, Ibrahim. 2007)
18
MUDZAKARAH FIQIH
BAB THOHAROH DAN WUDHU
19
d) Cara bersuci bagi orang yang sebagian anggota badannya terluka.
e) Cara bersuci bagi orang yang sebagian anggota badannya terdapat
pembalut luka (perban) atau sejenisnya.
f) Perkara-perkara yang dilarang bagi orang yang sedang hadats kecil,
jinabat, dan wanita yang sedang haid atau nifas.
g) Cara mengusap muzah/sepatu.
3. Tatacara dan Tertib Gerakan dalam shalat mulai takbir sampai salam.
a) Tatacara shalat dengan berdiri.
b) Tatacara shalat dengan duduk.
c) Tatacara shalat dengan berbaring miring.
d) Tatacara shalat dengan tidur terlentang.
20
BAB SHALAT
A. Niat Shalat
هللا أمجَش,َٚ ٍَأ ٍُْ٘ ٍب (هلل رَعبى/ض اىظٖ ِْش أَسْ ثَ َع َس َم َعبد ٍُ ْسزَ ْقجِ َو اىقِ ْجيَ ِخ أَدَاء)إ ٍَبٍب َ ْ فَشِّٜصي َ ُأ
َ َ
هللاُ أمجَ ُش,َٚ ٍَأ ٍُْ٘ ٍب(هلل رعبى/ض اى َعصْ ِش أسْ ثَ َع َس َم َعبد ٍُ ْسزَ ْقجِ َو اىقِ ْجيَ ِخ أدَاء)إ ٍَبٍب َ ْ فَشِّٜصي َ ُأ
هللاُ أمجَ ُش,َٚ ٍَأ ٍُْ٘ ٍب(هلل رعبى/س َس َم َعبد ٍُ ْسزَ ْقجِ َو اىقِ ْجيَ ِخ أَدَاء)إ ٍَبٍب َ َة ثَال ِ ض اى ََ ْغ ِش َ ْ فَشِّٜصي َ ُأ
َ ْ َ
هللاُ أمجَ ُش,َٚ ٍَأ ٍُْ٘ ٍب(هلل رعبى/ض اى ِعشَب ِء أسْ ثَ َع َس َم َعبد ٍُ ْسزَقجِ َو اىقِ ْجيَ ِخ أدَاء)إ ٍَبٍب َ ْ فَشٜصيِّ َ ُأ
هللاُ أمجَ ُش,َٚ ٍَأ ٍُْ٘ ٍب( هلل رعبى/ ِِْ ٍُ ْسزَ ْقجِ َو اىقِ ْجيَ ِخ أَدَاء )إ ٍَبٍبَْٞح َس َم َعز ِ صج
ُ ض اى َ ْ فَشِّٜصي َ ُأ
Artinya: Saya menyengaja shalat … 4/3/2 rakaat, dengan menghadap qiblat,
dengan ada‟ (sebagai imam /makmum) karena Allah ta‟alaa … Allahu
Akbar …
B. Doa Iftitah
C. Surat Al Fatihah
ََّبكَّٝبكَ ّ ْعجُ ُذ َٗإٝ إ. ِِ ْٝ َْ٘ ًِ اى ِّذٝ ٍَبىِ ِل. ٌِ ْٞ اىشَّحْ َ ِِ اى َّش ِح. َِْٞ َِ َ اىح َْ ُذ هللِ َسةِّ اى َعبى. ٌِْ َّٞح
ِ ثس ٌِْ هللاِ اىشَّحْ َ ِِ اىش
َِِّْٞ ِٖ ٌْ َٗال اَىضَّبىْٞ َة َعيِ ٘ض ْ
ُ شاىَغٞ َ َ َّ َ
ِ ِٖ ٌْ َغْٞ َِ أّ َع َْذَ َعيْٝ ص َشاط اى ِز ْ َ
ِ . ٌَ ْٞ ِص َشاط اى َُ ْسزَق ِّ ا ْٕ ِذّب َ اى. ُِّْٞ ْسزَ ِع
…..ٍِٞأ.
21
Artinya:
“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mulah kami
mengabdi, dan hanya kepada-Mu pulalah kami minta pertolongan. Berilah
kami petunjuk ke jalan yang lurus. Yaitu jalan hidupnya orangorang yang
telah diberi nikmat (yakni para nabi, para syuhada‟, para wali dan orang‐
orang sholeh), bukan jalan hidupnya orang-orang yang Engkau murkai
(Orang Yahudi), dan bukan pula jalan hidup orang-orang yang sesat (Orang
Nasrani).” Amin …(Aku mohon Engkau perkenankan doaku).
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah! (Wahai Muhammad ShallALLAHu „alaihi wasallam): „Aku
mohon perlindungan pada Tuhan Yang Memelihara manusia. Yang
menguasai sekalian manusia. Yang menjadi Sesembahan manusia. Mohon
perlindungan dari kejahatan setan yang selalu bersembunyi. Yang selalu
membisikkan keburukan ke dalam hati manusia. Dari golongan jin dan
manusia.‟”
.َ ُن ِْ ىَُّٔ ُمفُ٘ا أَ َحذٝ ٌْ َ َٗى. ُْ٘ ىَ ْذٝ ٌْ ََيِ ْذ َٗىٝ ٌْ َ ى. ص ََ ُذ
َّ هللاُ اى. قُوْ ُٕ َ٘ هللاُ أَ َحذ. ٌِ ْٞ َّح ِ ْثس ٌِْ هللاِ اىشَّح
ِ َِ اىش
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah! (Wahai Muhammad ShallALLAHu „alaihi wasallam): „Dialah
Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan Yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu. Dia tidak beranak, dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak
ada seorangpun yang setara (menyamai) dengan-Nya.‟”
22
٣× ِٓ ٌِْ َٗثِ َح َْ ِذٞ اى َع ِظَٜ ُِّس ْج َحبَُ َسث
Artinya: “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung, serta memujilah aku
kepada-Nya.” ( 3 kali).
23
berhak di sembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwasannya Baginda
Nabi Muhammad ShallALLAHu „alaihi wasallam adalah utusan Allah. Yaa
Allah! Limpahkanlah rahmat dan kemuliaan atas junjungan kami Baginda
Muhammad ShallALLAHu „alaihi wasallam”
L. Doa Qunut
َٗقَِْب, َْذَٞ ََب أَ ْعطْٞ ِبس ْك ىََْب ف ِ َٗث, َ َْذَّٞ ََ ِْ ر ََ٘ىْٞ ِ َٗرَ َ٘ىََّْب ف, َْذَٞ ََ ِْ عَبفْٞ ِ َٗعَبفَِْب ف, َْذٝ ََ ِْ َٕ َذْٞ ِاىيَُّٖ ٌَّ ا ْٕ ِذَّب ف
, َْذٝ ِعض ٍَ ِْ عَب َدَٝ َ َٗال, َْذَٞ ِزه ٍَ ِْ َّٗاىَٝ َ َٗإَُِّّٔ ال, ل َ ْٞ َ َعيٚض َ ُ ْقٝ َ َٗالٜض ِ ل رَ ْق َ َِّّفَإ, َْذٞض
َ َل َش َّش ٍَب ق َ ِثِ َشحْ ََز
َّ
ِّ ِذَّب ٍُ َح ََّذٞ َسَٚ هللاُ َعيٚصي َ َ
َ أ ْسزَ ْغفِ ُش, َْذٞض
َ َٗ , َلْٞ َك َٗأرُْ٘ ةُ إِى ْ
َ َ ٍَب قَٚ فَيَلَ اى َح َْ ُذ َعي, َْذَٞبس ْمذَ َسثَّْب َ َٗرَ َعبى َ َرَج
.ٌَ َّصحْ جِ ِٔ َٗ َسي ٗ
َ َ ِِ ٔ ى أ َٚ ي ع ٗ ٜ ٍ ُ ألاْ
َ َ ِّ ِّ ِّ ِاىَّْج
ٜ
Artinya: “Ya Allah! Berilah kami petunjuk, bersama-sama orang yang telah
Engkau beri petunjuk. Berilah kami kesehatan, bersama-sama orang yang
telah Engkau beri kesehatan. Tolonglah kami bersama-sama orang yang
24
telah Engkau tolong. Berkahilah untuk kami, apa saja yang telah Engkau
anugerahkan kepada kami. Dan lindungilah kami dari keburukan apa saja
yang telah Engkau tentukan. Karena sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Menentukan, dan tidak ada yang menentukan atas Engkau. Sesungguhnya
tidak akan hina orang-orang yang Engkau cintai, dan sesekali tidak akan
mulia orang-orang yang Engkau musuhi. Maha Berkah Engkau, Wahai
Tuhan kami, dan Maha Tinggi Engkau. Segala puji bagi-Mu atas apa saja
yang telah Engkau putuskan. Aku memohon pengampunan dari-Mu, dan
pula kembali kepada-Mu. Semoga Allah memberi rahmat, keberkahan dan
salam penghormatan atas yang mulia Baginda Muhammad (ShallALLAHu
„alaihi wasallam), beserta keluarganya dan shahabat-shahabatnya.” (Al-
Bajuri, Ibrahim. 2007)
25
BAB SHOLAT MAYIT / JENAZAH
Sholat mayit dikerjakan dengan empat kali takbir, tanpa ruku‟, tanpa sujud.
Cara sholat mayit:
اىيَُّٖ ٌَّ ا ْغفِشْ ىََٖب َٗاسْ َح ََْٖب َٗعَبفَِٖب َٗاعْفُ َع َْْٖب/ ُْْٔ اىيَُّٖ ٌَّ ا ْغفِشْ ىَُٔ َٗاسْ َح َُْٔ َٗ َعبفِ ِٔ َٗاعْفُ َع
Artinya : “Ya ALLAH ! Ampunilah dosa-dosa dia, berilah rahmat dan
kesejahteraan atasnya, dan maafkanlah kesalahan-kesalahannya”.
َ اىيَُّٖ ٌَّ الَرَحْ ِش ٍَْْب اَجْ َشَٕب َٗالَرَ ْفزَِّْب ثَ ْع َذَٕب َٗا ْغفِشْ ىََْب َٗىَٖب/ َُٔاىيَُّٖ ٌَّ الَرَحْ ِش ٍَْْب اَجْ َشُٓ َٗالَرَ ْفزَِّْب ثَ ْع َذُٓ َٗا ْغفِشْ ىََْب َٗى
Artinya : “Ya ALLAH ! janganlah engkau halangi kami dari mendapatkan
pahala merawatnya, dan janganlah engkau hadapkan kami dengan fitnah-
fitnah selepas kematiannya, serta ampunilah kami dan dia”.
26
BAB ZAKAT
2. Zakat Perdagangan
Setiap tahun kita wajib mengeluarkan zakat untk perdagangan kita.
Seandainya kita mulai dagang tanggal 1 syawal maka setiap 1 syawal
kita harus membayar zakatnya. Adapun caranya :
1. Kita hitung seluruh harta dagangan dengan harga jual grosir
yang berlaku di daerah setempat.
2. Kita hitung semua jumlah uang kita miliki yang ada waktu
itu.
3. Kita total semua piutang yang ada pada orang lain, sekiranya
piutang tersebut ada harapan dibayar/ mudah ditagih.
4. Apabila total keseluruhan dari ketiga poin diatas ada senilai
20 dinar emas / Rp. 43.000.000, atau lebih, maka zakatnya 2,5 %
sama seperti contoh diatas.
3. Zakat Pertanian
Nishob/batas minimal zakat beras, jagung, kacang, kedelai dan
sejenisnya adalah 720 kg. Dan gabah adalah : 1150 kg. Zakat pertanian
itu aslinya dikeluarkan setiap panen kalau setiap panen sudah mencapai
1 nishob. Kalau 1 kali panen tidak ada 1 nisob, maka 2 kali panen.
27
kalau 2 kali panen belum ada 1 nishob, maka setiap 3 kali panen,
dengan syarat masih dalam 1 tahun.
Zakat pertanian adalah 10 % jika pengairan tanpa biaya, Seandainya
pengairannya menggunakan biaya, maka zakatnya 5 %. Seandainya
pengairannya terkadang menggunakan biaya dan terkadang tidak, maka
zakatnya 7,5 %. Kalau hasil panen sawah kita 2 ton, berarti zakatnya 2
kwintal kalau pengairannya tanpa biaya, dan 1 kwintal kalau
pengairannya dengan biaya.
4. Zakat Fitrah
Zakat fitrah wajib dikeluarkan satu tahun sekali setiap malam Hari
Raya Idul Fitri bagi orang yang punya kelebihan di malam hari dan di
siangnya. Jumlah zakat fitrah setiap kepala 2,5 kg, sebagian „ulama
mengatakan 3 kg. zakat fitrah boleh dibayar mulai tanggal 1 Ramadhan
dan batas akhirnya tanggal 1 Syawwal sebelum matahari terbenam.
Afdholnya sudah dibayar sebelum imam naik ke mimbar untuk
khutbah pada Hari Raya.
5. Pembagian Zakat
Zakat harus diberikan kepada salah satu dari delapan golongan yang
telah disebutkan oleh ALLAH subhaanahu wata‟ala di dalam al
quranul karim .
Sebelum kita mengumpulkan dan menghimpun zakat, maka beberapa
hari sebelumnya kita dianjurkan untuk mendata siapa saja orang yang
berhak menerima zakat yang ada di kampung kita. Sehingga sebelum
menerima zakat, kita telah memiliki gambaran kira-kira berapa orang
yang berhak menerima zakat dan berapa bagian masing-masing.
Dari delapan golongan tersebut yag ada di Negara kita tinggal enam
atau tujuh saja, diantaranya:
1. Faqir, yaitu orang yang sama sekali tidak mempunyai harta
atau penghasilan yang halal yang mencukupi kebutuhannya, baik hal
tersebut dikarenakan memang tidak punya apa2 sama sekali ataupun
dikarenakan tidak mampu bekerja karena sakit, atau tidak ada yang
mempekerjakannya, atau ada pekerjaan tetapi tidak halal sehingga dia
28
tidak mau bekerja atau ada pekerjaan halal, tetapi sangat tidak
mencukupi.
2. Miskin, yaitu orang yang mempunyai harta atau penghasilan
tetapi tidak mencukupi kebutuhannya. Fakir-miskin bisa diberi zakat
sesuai kebutuhannya.
3. „Amil, yaitu orang yang ditunjuk oleh pemerintah untuk
mengurus zakat. Dan bisa dikatakan dengan „amil juga yaitu panitia
pengumpul zakat yang ditunjuk oleh tokoh masyarakat setempat.
„Amil diberi zakat sebatas upah kerjanya saja dan tidak boleh lebih
dari itu.
4. Mu‟allaf :
a. Orang yang sudah masuk Islam tetapi keimanannya lemah,
dia diberi zakat supaya teguh imannya.
b. Orang yang sudah masuk Islam dan imannya teguh dalam
Islam, tetapi dia ini seorang pemimpin/tokoh dari kaumnya, yang
kalau dia diberi zakat akan mengajak kaumnya masuk Islam.
5. Ghorim :
a. Orang yang memiliki utang untuk dirinya sendiri atau
keluarga dengan syarat : bukan untuk maksiat dan dia tidak mampu
untuk membayarnya.
b. Orang yang memiliki utang untuk mendamaikan antara dua
kaum yang berselisih, berhutang untuk pembangunan masjid atau
madrasah atau untuk menjamu tamu.
6. Fi sabilillah : yaitu sukarelawan perang dan dia tidak
mendapatkan gaji dari pemerintahan.
7. Ibnu sabil :
a. Orang yang sedang mengadakan perjalanan yang bukan
maksiat dan dia kehabisan bekal di dalam perjalanannya.
b. Orang yang mau mengadakan perjalanan yang bukan maksiat
tetapi dia tidak mempunyai bekal untuk memulai perjalanan. (Al-
Bajuri, Ibrahim. 2007)
29
BAB MU’AMALAH
(HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN PERDAGANGAN)
Mencari nafkah dari sumber mata pencaharian yang halal dengan cara
yang halal hukumnya adalah fardhu „ain (wajib bagi setiap orang).
Sebelum terjun berdagang, hendaklah seseorang memahami masalah fiqih
perdagangan. Khalifah „Umar radhiyALLAHu „anhu tidak mengizinkan
seseorang berjualan di pasar Madinah sebelum mempelajari terlebih
dahulu tata cara berdagang yang benar menurut Islam.
Utamakan kejujuran dalam jual-beli, karena hal ini akan mendatangkan
keberkahan pada harta dan penghasilan.
Syarat orang yang melakukan akad jual-beli : 1) sudah baligh, 2) berakal,
3) dewasa, dan 4) bukan orang yang mengalami inflasi (orang yang
semua hartanya disita) hanya saja ada sebagian para „ulama membolehkan
anak yang belum baligh untuk berjual-beli khusus di dalam perkara-
perkara yang sepele seperti jajan, mainan dan lain-lain.
Syarat barang yang diperjual-belikan harus : 1) suci, 2) bermanfaat, 3)
bisa dilihat, 4) diketahui ukurannya, dan 5) bisa diserah-terimakan.
Maka tidak sah menjual barang najis seperti bangkai, babi, anjing, arak,
darah, dan lain-lain. Tidak sah menjual barang yang tidak ada manfaatnya,
tidak bisa dilihat, kecuali barang dalam segel atau dalam bugkus yang
berfungsi sebagai pelindung. Tidak sah menjual barang yang tidak jelas
kadar ukurannya, atau tidak bisa diserah-terimakan.
30
Banyak mencela barang ketika membeli dan memujinya ketika
menjual.
Jangan banyak bersumpah dalam jual-beli, karena sumpah itu akan
menghilangkan keberkahan rezeki walaupun tampaknya melariskan
barang dagangan.
Munyimpan atau menimbun barag-barang kebutuhan pokok untuk
dijual di waktu barang sedikit dengan harga yang mahal.
Mengurangi takaran timbangan.
Mengedarkan atau membelanjakan uang palsu dengan sengaja.
31
BAB WAQAF
Menjual Waqaf
Waqaf hanya untuk diambil manfaatnya, barang asalnya tetap, tidak boleh
dijual, diwariskan, atau diberikan, atau dihibahkan.
Waqaf dilaksanakan menurut apa yang disyaratkan oleh waqif (orang yang
waqaf) berupa mendahulukan, mengakhirkan, menyamakan, mengutamakan
sebagian daripada sebagian yang lain.
Contoh :
“Saya waqofkan rumahku ini kepada Ali kemudian orang-orang fakir”.
Dalam contoh ini Ali disebut “ asal ” dan orang-orang fakir disebut “
far‟u ”.
Ada sebagian tanah yang diwaqafkan untuk kuburan sedangkan hasilnya
diwaqafkan ke madrasah. Mengingat kebutuhan yang mendesak
kemudian tanah tersebut dijual dengan yang mahal (terletak di kota).
32
Kemudian hasil penjualannya dibeli untuk mengganti kuburan yang asli.
Sedangkan kelebihan uangnya untuk madrasah termasuk kesejahteraan
guru. Bagaimana hukum penjualan tanah tersebut dan bagaimana pula
hukum pergantian tanah kuburan tersebut ?
Jawab :
Tidak boleh dan tidak sah. Apabila ada masjid/madrasah yang
diwaqafkan dibongkar habis, dan semua peralatannya diganti baru.
Apakah orang yang mewaqafkan peralatan lama yang sudah tidak
dipakai masih mendapat pahala ?
jawab :
Terjadi perbedaan pendapat antara „ulama, ada yang berpendapat bahwa
pahalanya tidak terputus, dan ada pula yang berpendapat bahwa
pahalanya terputus.
Surat Waqaf.
Keberadaan surat waqaf sangatlah penting, diantaranya ialah :
– Sebagai data / dokumen tertulis.
– Sebagai bukti tertulis yang apabila terjadi sengketa di kemudian hari.
– Sarana pengingat.
– Menghilangkan unsur kecurigaan satu sama lain.
– Dan sebagainya.
33
BAB NIKAH
Hukum nikah pada aslinya adalah boleh, maka bisa menjadi sunah, wajib,
makruh, dan haram, sesuai keadaan masing-masing sebagai berikut :
sunnah, bagi orang yang mampu, baik secara rohani maupun jasmani.
makruh, bagi orang yang tidak mampu, baik secara rohani maupun
jasmani.
wajib, ketika seseorang disunnahkan untuk menikah, kemudian dia
menadzarkannya (seperti dia berkata: “Kalau saya lulus S1 maka saya
akan menikah”, kemudian dia lulus, dll).
haram, bagi orang yang tidak mampu menberikan haq-haq istri,
sekiranya dia menikah.
Memilih Pasangan :
Laki-laki muslim tidak boleh menikahi wanita pezina, dan wanita
muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki pezina.
Laki-laki sholeh hanya untuk wanita sholehah, dan wanita sholehah hanya
untuk laki-laki sholeh An Nur ayat 3.
Ciri-ciri wanita sholehah adalah :
1. Menaati suami,
2. Menyenangkan jika dilihat,
3. Menjaga diri dan harta jika ditinggalkan oleh suami. (Ibnu Majah).
34
Wali hendaknya meminta izin kepada putrinya ketika akan menikahkan
kepada lelaki. Hendaklah wali tidak menikahkan putrinya kepada laki-laki
yang tidak disukai oleh putrinya. (Al Bukhori).
Disunnahkan menikahi wanita subur dan bersifat penyayang, karena akan
menjadi kebanggaan Baginda Nabi shallALLAHu „alaihi wasallam pada
Hari Kiamat.
Jangan menikah dengan kerabat dekat karena akan menganggu kesehatan
anak (Nasa‟i).
Hendaknya menikahi wanita yang taat. Wanita yang taat dalam agama
akan memberkahi rumah tangga. (At Tirmidzi).
Hendaknya memperhatikan keturunan calon istri. Jangan sampai
menikahi wanita yang cantik, tetapi berasal dari keturunan yang buruk.
(Sayyidina Ali radhiyALLAHu „anhu)
Sebaik-baik wanita adalah cantik dari jauh, menarik dari dekat dan
diliputi kenikmatan.
Wajib menikahi wanita atas pertimbangan agamanya. Jangan menikahi
wanita kerena hartanya, martabatnya, atau karena kecantikannya. (Al
Bukhori).
Adab Pernikahan
Pernikahan yang terbaik dan yang paling diberkahi adalah pernikahan
yang termudah pelaksanaannya, yaitu tidak mahal mas kawinnya dan
mudah prosesnya. (Ibnu Majah).
Dianjurkan menikah dan menggauli istri pada bulan Syawwal. (Muslim).
Disunnahkan melihat dahulu wajah wanita yang hendak dinikahi.
(Muslim).
Beberapa adab dalam pernikahan :
Mengadakan khutbah sebelum nikah, mencampurkan bacaan “hamdalah”
dengan ijab dan qabul.
Menyampaikan urusan suami hingga didengarkan oleh istri.
Mengundang orang-orang sholeh (selain dua orang saksi).
Berniat untuk menegakkan sunnah Rasulullah ShallALLAHu „alaihi
Wasallam.
Ketika menghadiri pernikahan disunnahkan membaca do‟a:
.ْشٞ َخَِْٚ ُن ََب فْٞ َ ُن ََب َٗ َج ََ َع ثْٞ َك َعي
َ ك هللاُ ىَ ُن ََب َٗثَب َس
َ ثَب َس
35
Syarat yang paling berhak untuk dipenuhi adalah mahar (Muslim).
Tanda keberkahan seorang wanita adalah :
* cepat menikah,
* cepat melahirkan anak,
* ringan maharnya. (Al- Bajuri, Ibrahim. 2007)
36
BAB THALAQ
(Perceraian)
Hukum Thalaq :
A. Wajib.
Bagi suami yang sudah bersumpah tidak menggauli istrinya (sumpah
ila‟).
B. Sunnah / mandub.
Bagi suami yang tidak bisa memenuhi hak-hak istri.
Istri sudah tidak bisa menjaga harga diri / kehormatannya.
Perintah salah satu ayah-ibu untuk kemashlahatan dan bukan untuk
menyusahkan.
C. Haram.
Thalaq kepada istri (yang telah disetubuhi) yang dijatuhkan pada waktu
haid tanpa ada tebusan dari sang istri.
Thalaq yang dijatuhkan pada istri di masa suci yang telah disetubuhi
pada masa suci itu.
D. Makruh.
Hukum asal thalaq adalah makruh .
Lafadzh Thalaq
Lafadzh thalaq ada 2 macam :
Terang (shorih) :kalimat yang tidak ragu-ragu lagi bahwa yang dimaksud
adalah memutuskan ikatan perkawinan dan jatuh thalaq baik dengan niat
atau tidak niat.
Contoh : “ Engkau terthalaq ”, atau “ Saya ceraikan Engkau.”
Sindiran (kinayah) :kalimat yang apabila diniatkan thalaq jatuh thalaq dan
bila tidak diniatkan thalaq tidak jatuh thalaq.
Contoh : “ Pulanglah Engkau ke rumah keluargamu”, atau “ Pergilah dari
sini.”
Bilangan Thalaq
Bilangan thalaq paling banyak adalah tiga.
37
Thalaq satu atau dua masih boleh kembali (rujuk) sebelum habis
iddahnya dan boleh nikah kembali setelah iddah.
Thalaq tiga tidak boleh kembali (rujuk) atau kawin lagi, kecuali apabila
si permpuan telah menikah dengan orang lain dan telah di thalaq pula
oleh suami yang kedua itu.
* Iddah : masa tunggu seorang perempuan untuk bisa dinikahi kembali
setelah terjatuhnya thalaq.
38
serta diringi rasa syukur atas pasangannya, akan menghindarkan
kemungkinan-kemungkinan terburuk dari sebuah pernikahan. Dalam sebuah
hasits disebutkan, “jika seorang suami memandang istrinya dengan
pandangan rahmat , dan istri memandang suaminya dengan pandangan
rahmat pula, maka ALLAH subhanahu wata‟ala akan memandang keduanya
dengan pandangan rahmat dan kasih sayang. (Al- Bajuri, Ibrahim. 2007)
39
BAB NADZAR
Nadzar adalah janji tentang kebaikan yang asalnya tidak wajib menurut
syara‟, sesudah dinadzarkan, maka menjadi wajib.
Macamnya Nadzar :
1) Menjanjikan ibadah apabila dia mendapat nikmat (keuntungan) atau
karena terhindar bahaya.
Contoh : “ Kalau saya dikaruniai ALLAH anak, saya akan puasa 5 hari
karena ALLAH” atau “ Kalau ALLAH menyembuhkan penyakit saya ini,
saya akan sholat tengah malam 6 kali karena ALLAH.”
2) Menjanjikan ibadah dengan tanpa ada sebabnya.
Contoh : “ Saya akan berpuasa 3 hari di bulan ini karena ALLAH ”
atau “ Saya bernadzar sholat dua rakaat. ”
Bernadzar akan berbuat maksiat ( larangan ),hukumnya adalah tidak sah.
Contoh :
“Saya bernadzar minum arak kalau lulus ujian. ”
“Saya akan keliling telanjang bulat kalau sembuh dari penyakit” .(Al-
Bajuri, Ibrahim. 2007)
40
TANGGUNG JAWAB AGAMA
41
SIFAT – SIFAT YANG PASTI BAGI ALLAH SWT
DAN RASUL-NYA
Asas agama ini adalah laailaha illALLAH muhammadurrasulullah,
keyakinan yang benar kepada ALLAH dan Rasul-Nya. Maka wajib bagi
setiap muslim untuk mengetahui sifat-sifat yang pasti bagi ALLAH
subhaanahu wata‟ala dan Rasul-Nya, sehingga mempunyai pemahaman dan
keyakinan yang benar.
42
8. Iradah
Semua yang terjadi adalah ketentuan ALLAH subhaanahu wata‟ala.
9. Ilmu
ALLAH subhaanahu wata‟ala Maha Mengetahui segalanya, yang telah
terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi.
10. Hayah
ALLAH subhaanahu wata‟ala Maha Hidup.
11. Sama‟
ALLAH subhaanahu wata‟ala Maha Mendengar segala-galanya.
12. Bashor
ALLAH subhaanahu wata‟ala yang Maha Melihat segala-galanya yang
tampak atau yang tidak tampak, di dunia atau di akhirat, semua dilihat
oleh ALLAH subhaanahu wata‟ala .
13. Kalam
ALLAH subhaanahu wata‟ala Maha Berbicara kepada siapa saja yang
ALLAH subhaanahu wata‟ala kehendaki tanpa bisa dibayangkan
caranya.
43
Para Rasul „alaihimus salam adalah manusia, tetapi tidak mungkin
mereka mempunyai cacat rohani maupun jasmani, karena mereka adalah
manusia-manusia pilihan ALLAH subhaanahu wata‟ala.
44
DZIKIR PAGI DAN PETANG
Amalan yang dibaca selepas Shalat Subuh (Dzikir Pagi) dan selepas Shalat
Ashar/Maghrib (Dzikir Petang).
ض ٍَ ِْ َرا ِ ْ ْاألَسِٚد َٗ ٍَب ف ِ َ٘ ََ اى َّسِْٚ٘ ًُ الَرَأْ ُخ ُزُٓ ِسَْخ َّٗالَ َّْ٘ ً ىَُٔ ٍَبفَٞ ْاىقٜهللاُ الَ إِىََٔ إِالَّ ُٕ َ٘ ْاى َح
ء ٍِّ ِْ ِع ْي َِ ِٔ إِ َّال ثِ ََبْٜ طُْ٘ َُ ثِ َشْٝ ُِِ حٝ َ ِٖ ٌْ َٗ ٍَب َخ ْيفَُٖ ٌْ َٗالْٝ ِذْٝ ََِ أْٞ ََ ْعيَ ٌُ ٍَب ثٝ ِٔ َِّ ْشفَ ُع ِع ْْ َذُٓ إِ َّالثِإ ِ ْرٝ ٙاىَّ ِز
.ٌُ ْٞ ْاى َع ِظَِٚئُْ٘ ُدُٓ ِح ْفظُُٖ ََب َُٕٗ َ٘ ْاى َعيَٝض َٗال
ِ ْد َٗاألَس ِ َ٘ ََ ُٔ اى َّسَٞشب َء َٗ ِس َع ُمشْ ِس
Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas 3x
Membaca Ayatul Hirzi
45
KUMPULAN FADHILAH
1. THOHARAH
A. WUDLU
46
Keterangan : Bersuci merupakan separuh iman : karena iman
merupakan sucinya hati dari syirik, sedangkan bersuci adalah sucinya
anggota tubuh dari hadats dan najis.
B. ISTINJA
Diriwayatkan dari Sayyidina Anas bin Malik rodliALLAHu „anhu,
sesungguhnya Baginda Rosulullah sallALLAHu „alaihi wasallam suatu
ketika memasuki suatu kebun dan seorang anak (di antara kami yang
paling) muda mengikuti beliau dengan membawa wadah berisi air,
kemudian meletakkannya di samping sidr, maka Nabi menunaikan hajat
beliau, kemudian beliau keluar sedangkan beliau telah beristinja dengan
menggunakan air. (H.R. Muslim).
C. SHALAT
A. SHALAT BERJAMA’AH
47
ALLAH Subhanahu wata‟ala berfirman :
D. DZIKIR
ALLAH subhanahu wata‟ala berfirman :
)٢٥١: اَ ْر ُمشْ ُم ٌْ (اىجقشحُِّٚٗفَ ْبر ُمش
“Ingatlah kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepada kalian”. (Q.S. Al-
Baqarah : 152).
48
Diriwayatkan dari Sayyidina Hanzalah Al-Usaidi
RadhiALLAHu‟anhu, bahwa Baginda Rasulullah sholALLAHu „alaihi
wasalam bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya! Kalau
saja keadaan kalian selalu sama dengan keadaan kalian ketika berada
bersamaku atau selalu berdzikir, maka Malaikat akan menjabat tangan
kalian di atas tempat tidur kalian dan di jalan-jalan. Akan tetapi, hai
Hanzalah ! Ada kalanya begini dan ada kalanya begitu”. Beliau
mengucapkan sebanyak tiga kali”. (H.R. Muslim).
49
DAFTAR RUJUKAN
Al- Bajuri, Ibrahim. 2007. Hasyiyah Asy Syayikh Ibrahim Al- Bajuri Ala fat-
hul Qarib Syarah Gayatu Al- Takrib. Jakarta: Darl Al-kutub Al-
Islamiyah.
Al Kandhalawi, Maulana Muhammad Sa‟ad, 2004, Hadits-hadits Pilihan,
Dalil-dalil Enam Sifat Para Sahabat, Pustaka Ramadhan, Jakarta.
Al-Muwaththa‟, Abu Abdillah Malik Bin Anas Bin Malik, 179H
Aqidatul Awam, Kitab karangan Syekh Al-'Alim Al-'Allamah Ahmad Al-
Marzuqi Al-Maliki Al-Makki.
At-Targhib Wat Tarhib, Abu Muhammad Abdul Adzim Bin Abdul Qowi Al-
Mundziri, 656 H
Kitab Fadhail A‟mal, Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-
Kandahlawi
Munktakhab Ahadits, Syaikh Muhammad Yusuf Al Khandalawi
Qurratul Uyun, Abu Laits Samarqandi, 606 H
Shahi Muslim, Abu Husain Muslim Bin Hajjaj, 261 H
Shahih Bukhari, Abu Abdillah Muhammad Bin Ismail Bin Ibrahim Al-
Bukhari, wafat 256 H
Sunan Abu Daud, Imam Abu Daud Sulaiman Bin Asyats Sijistani, 205 H
Sunan Ibnu Majah, Abu Abdillah Muhammad Bin Yazid Al Quzhwaini, 273
H
Sunan Nasai, Abu Abdurrahman Ahmad Bin Syuaib Bin Ali, 303H
Sunan Tirmidzi, Abu Isa Muhammad Bin Isa Bin Saurah At-Tarmidzi, 279 H
Thabrani, abu qosim sulaiman bin ahmad bin ayyub, 360 H
NB:
CP. 082232960007
H. Abdulloh JE.,S.Pt
50
FORMAT CEK DAN LAPORAN
BULAN RAMADHAN
2024 M/
Romadhon ke Kegiatan Amalan
Tadarus Qur’an
Sholat 5 waktu Sholat
lengkap Sunnah
Puasa
Maghrib
Tahajud
Shubuh
Dzuhur
Dhuha
Ashar
Witir
Isya
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
51
AMALAN SISWA PADAMTSN 1
MAGETAN
1445 H
yang di Ikuti Siswa
TTD
Isya berjama’ah & Kultum ORTU/Wali
Tarawih (TTD Murid
(TTD Imam) Kiyai/Ustad)
Magetan................................2024 M/1445 H
Mengetahui Guru PAI
52
(...........................................)
NIP.......................................
FORMAT CEK DAN LAPORAN
BULAN RAMADHAN
2024 M/
Romadhon ke Kegiatan Amalan
Tadarus Qur’an
Sholat 5 waktu Sholat
lengkap Sunnah
Puasa
Maghrib
Tahajud
Shubuh
Dzuhur
Dhuha
Ashar
Witir
Isya
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
53
AMALAN SISWA PADAMTSN 1
MAGETAN
1445 H
yang di Ikuti Siswa
TTD
Isya berjama’ah & Kultum ORTU/Wali
Tarawih (TTD Murid
(TTD Imam) Kiyai/Ustad)
Magetan................................2024 M/1445 H
Mengetahui Guru PAI
54
(...........................................)
NIP.......................................
Catatan..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
55
Catatan..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
56