Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ISLAM IMAN DAN IKHSAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK : 1

NINGSIH

ODE FITRI

SHELLA

MARDIAH BRANDES

KARIANA

ASMI GAMAR ELLY

POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENKES MALUKU

TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kami dari para juru nasehat dan yang
memberei pengertian kepada kami tenteng ilmu-ilmu ulama yang melekat. tetapkanlah Rahmat
dan salam sejahtera kepada Nabi Muhammad SAW , pembawa Islam yang sanggup
melenyapkan agama-agama orang kafir dan musyrik demikian pula RahmatNy dan salam kepada
keluarga dan para sahabat beliau yang teguh menjalankan syariatnya .
Alhamdulilah berkat Rahmat Allah SWT kami dapat menyelesaikan tugas membuat
makalah yang berjudul “Islam Iman dan Ikhsan “
Harapan semoga dapat menjadi amal jariyah beliau yang amat berjasa kepada kami
.Amin.
Dan karena tidak ada gading yang tak retak maka kami sangat mengharapkan koreksi
dan tegur sapa para guru ,cerdik pandai dan semua pembaca demi penyempurnaan langkah kami
selanjutnya .
Demikianlah semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan kaum muslimin
pada umumnya amin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

i2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2

A. Pengertian Iman ........................................................................................................................ 2


B. Pengertian Islam ....................................................................................................................... 5
C. Pengertian Ikhsan ...................................................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 13

3ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

kita sebagai manusia menginginkan kehidupan yang tenang, tentram dan bahagia. Dalam
mencapai keinginan tersebut kita pasti memerlukan tuntunan dalam menjalankan kehidupan yang tentram
lagi bahagia yaitu adalah agama yang lurus yang mengajarkan kebaikan serta yang
menghargai,menghormati dan menyayangi kepada sesamanya. Dengan agama yang lurus kita akan lebih
terarah dan lebih menjadi baik karna kita senantiasa di tuntut untuk menjadi suatu sebuah kepribadian
yang lebih baik. Dalam mempelajari agama yang lurus agar kita dapat memahaminya dengan baik serta
dapat melakuakannya dengan perbuatan di keseharian maka kita membutuhkan suatu keyakinankarna
kita meyakini sesuatu hal yang ghoib. Dalam hal tersebut mendorong kita untuk selalu berbuat baik
kepada setiap orang.

Dalam sebuah agama islam kita patut untuk mengenal konsep iman dan ihsan. Kedududkan ihsan
dalam menjalani kehidupan ini sangatlah penting. Karna kadang kala kita sebagai seorang mulim sudah di
berikan tuntunan masih saja melakukan hal hal yang kurang baik ( jelek ).ini karna tingkat ke imanan
seorang muslim masih kurang stabil walaupun sebenarnya kita sudah mengetahui dengan baik
bahwasannya ihsan merupakan realisasi dari iman .

Oleh karna itu kita sebagai umat islam kita harus mengtahui bagaimana kaitan antara iman, islam
dan ihsan. Karna dari ketiga konsep tersebutlah merupkan sebuah kunciuntuk mencapai suatu kehidupan
yang tenang, tentram serta bagia.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari Iman, islamdan ihsan ?

2. Sebutkan rukun iman dan islam dan menjelaskannya ?

3. Bagaimanakah hubungan antara Iman, islam dan Ihsan?

C. Tujuan

1. Untuk dapat menjelaskan pengertian Iman, islam dan Ihsan

2. Untuk dapat menyebutkan menjelaskan rukun iman dan islam

3. Dapat mengetahui hubungan iman, islam dan ihsan

41
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian iman.

Menusia yang hidup ini senantiasa ingin tahu, dan lagi harus tahu, bagaimana kepercayaan yang
harus diyakininya dan bagaimana pula kewajiban kewajiban yang harys di kerjakan. Untuk itu orang
harud mengetahui dan mempercayai pokok-pokok sebagai orang islam.

Kepercayaan itu harus kuat dan benar sehingga dapat mendiring jiwa raga kearah perbuatan
perbuatan yang diwajibkan dan dapat menjauhkan diri dari segala yang terlarang . kepercayaan yang
teguh itu, IMAN namanya. orang yang percaya di sebut MU’MIN; dan kalau banyak di sebut
MU’MININ. Pokok-pokok kepercayaan itu di sebut ‘rukun iman’ dan pokok kewajiban itu disebut‘ rukun
Islam’.

Perkataan rukun itu berasal dari bahasa Arab, yang artinya: Tiang atau sendi.

Rukun Iman Yang Enam

1. Iman Kepada Allah

Iman adalah keyakinan adapun iman kepada Allah adalah yang paling pokok dan mendasari
seluruh ajaran islam, dan ia harus di yakinkan dengan ilmu yang pasti seperti ilmu yang terdapat dalam
kalimat syahadat “laa ilaaha illallah” . ialah yang menjadi awal, inti dan akhir dari seluruh seruan islam
sebagaimana wasiat Rasulullah Saw kepada sahabat Mu’ad. Ketika beliau mengutus sahabat tersebut ke
negri Yaman: “Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab, maka hendaklah
engkau mengawali da’wahmukepada mereka “penyaksian bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah.”
Kemudian jika mereka telah taat k padamu, mak ajarkan lagi kepada mereka bahwa Allah mewajibkan
atasnya shalat lima waktu. Surat al ikhlas 1-2

2. Iman Kepada Malaikat

Iman kepada malaikat adalah masalah aqidah yang kedua sesudah iman kepada allah SWT.
Pengetahuan kita tentang malaikat hanya semata mata berdasarkan quran dan keterangan ketarangan nabi.
Para malaikat termasuk persoalan alam ghaib tidak bersifat materill. Kita wajib beriman kepada para
malaikat oleh karena alquran dan nabi memerintahkannya sebagaimana wajibnya beriman kepada allah
dan para nabinya

3. Iman Kepada Para Rasul

Dalam analisa yang lalu telah di uraikan tentang iman kepada malaikat, mereka sebagai makhluk
tertinggi menjadi jalan raya turunnya wahyu yang agung kepada para rasul dimana para rasul itulah
sebagai duta duta allah untuk manusia. Para rasul berkewajiban menyampaikan risalah dan wahyu yang
diterimanya itu kepada manusia. Karena itulah iman kepada para rasul berarti mempercayai bahwa allah
telah memilih diantara manusia menjadi utusan utusannya dengan tugas risalah kepada manusia sebagai
hamba hamba allah dengan wahyu yang diterimanya dari allah. Untuk memmpin manusia kejalan yang
lurus dan untuk

52
4. Iman kepada kita bullah

Tuhan allah menurunkan wahyu berisi petunjuk-petunjuk suci kepada para utusannya. Petunjuk
itu kemudian dihimpun menjadi kitab suci yang di anmakan kitab kitab allah.

Kitab kitab allah yang wajib kita percayai ada empat:

1. Kitab taurat : yang diturunkan kepada nabi musa as. Berisi hukum hukum syariah dan kepercayan
yang benar.

2. Kitab zabur : yang diturunkan kepaada nabi daud as. Berisi doa doa, dzikir, nasehat, dan hikmah

3. Kitab injil : yang diturunkan kepada nabi isa as. Berisi seruan kepada manusia agar bertauhid
kepada allah menghapus dari sebagian dari hukum hukum yang terdapat dalam kitb kitab taurat yang
sudah tidak sesuai dengan zamannya

4. Kitab al quran yang diturunkan kepada nabi muhammad saw berisi syariat yang menghapus
sebagian isi kitab kitab yang terdahulu yang sudah tidak sesuai dengan zamannya dan juga
melengkapinya dengan hal hal yang sesuai dengan zamannya.

5. Iman kepada hari akhir

Kita wajib percaya kepada datangnya hari kemudian. Sebagaimana yang difirmankan oleh allah di dalam
al quran. Diterangkan bahwa pada hari akhir zaman akan datang suatu hari yang semua makhluk yang ada
akan menjadi rusak binasa itu lah hari kiamat namanya.

Sesudah itu akan di bangkitkan semua manusia dari kuburnya dengan isyarat puput ( sangka kala ) yang
ditiup oleh malaikat. Kemudian di periksalah semua amal masing masing untuk dihitung atau ditimbang (
dihisab ) dan akhirnya diberi balasan bagi yang amal kebaikannya di dunia lebih banyak dari pada amal
kejahatannya dan di beri siksa yang amal jahatnya di dunia lebih banyak dari pada amal kebaikannya
balasan itu berupa surga dan neraka.

6. Qodha dan qodhar

Qadha’ artinya keputusan perbuatan ( pelaksanaan ) sedangkan qadhar artinya hinggaan. Sebagian ulama
menamakan taqdir itu qadha’: dan qadha’ itu taqdir atau qadarjadi segala sesuatu terjadi dengan qudrat
dan iradatnya yang sesuai dengan qadha dan qadarnya. Maka dalam hakekatnya kata “ kebetulan” itu
tidak ada.

Dari pada itu tuhan allah telah memberi petunjuk kepada manusia sebagai mana carana dan seharusnya
manusia berbuat sesuatu untuk mencapai kemajuan, kemulyaan dan kebahagiaan dunia dan akhirat atau
untuk menuju sesuatu cita cita yang baik. Qadha dan qadhar adalah hak tuhan allah sendiri sedang kita
tidak mengetahuinya. Berusaha, beriktiar, dan berdoa adalah kewajiban kita dengan keyakinan bahwa
tuhan tidak akan menyia-nyiakan atau menganiaya kita.

Macam Macam Dalil

Untuk menentukan sesuatu itu benar boleh dipercaya,perlu ada bukti-bukti dan dalil-dalil yang sah, yang
dapat menegakkan keyakinan dan membarantas was-was atau keraguan. Menagingat akan bertingkat

36
tingkatnya jalan fikiran manusia dari segala lapisan, maka dalil-dalil itu dapat bersusun bertingkat tingkat
pula sesuai dengan kesediaan akal fikiran yag hendak menerimanya, maka dari pada itu apa yang akan
kita pakai sebagai dasar-dasar dalil tadi, dapalil itu ada dua macam :

a. Dalil naqly ‫ (ﻧﻘﻠﻰ‬dalil salinan ) Artinya :

Dalil yang diambil/ disalin dari tulisan yang telah ada terlebih dahulu

b. Dalil ‘Aqly ‫ ( ﻋﻘﻠﻲ‬dalil fikiran ) Artinya :

Dalil yang diambil dari akal pertimbangan akal fikira manusia.

Dengan demikian pulalah dalil-dalil yang kita pakai dalm membahas atau membicarkan soal-soal dalam
macam dalil ini. Ada dua macam :

a. Dalil Naqly ialah tanda bukti yang telah tertera di dalam Al-Qur’an dan hadist yang mutawatir

b. Dalil Aqly ialah dalil dari pertimbangan fikiran yang sehat ( objektif ) yang tidak ada hubungannya
dan tidak dipengruhi oleh keinginan atau kebencian.

Cara Mempergunakan Dalil

Adapun cara mempergunakan kedua macam dalil itu,adalah sebai berkut :

dalil yang pertama ( Naqly ) itu sebagai pelita,obor,pedoman dan dalil yang kedua ( ‘Aqly ) itu sebagai
mata kepala yang hendak menimbang jalan yang telah ditunjukan oleh pelita atau obor tadi. Apabila akal
kita tidak berjalan dengan tidak ada arah yag dituju dan tidak ada pedoman, tentu akan mudah tersesat
dan mungkin pula akan menjadi bingung dalam mencari jalan yang masih belum tentu dan tidak mau
bertanya tentang arah yang akan dituju.

Oleh karna itu dalil naqly harus diletakkan di muka kemudian daliil ‘Aqly menimbang nimbang dengan
adil dan tenang, dimana akal kita dapat menerima dan sampai diamana pula akan menolak.

Kalau bertentangan

Apabila terasa oleh akal bahwa antara dua macam dalil itu itu belum atau kurang bertepatan,maka kita
harus meninjau kembali pada dua soal :

1. Sampai dimana kekuatan dan kesempurnaan petunjuk akal itu ?

2. Sampai dimana pulakah kekuatan faham kita kepada dalil Naqly itu ? sudah tidak adakah
kesalahan dalam memahaminya ?

Setelah kita meninjau kembali akan hal-hal tersebut tentu kita akan akan yakin bahwa tidak akan ada lagi
pertentangan yang meragukanantara keduanya.

Dasar keyakinan dan pendapat akal

74
Fanatik percaya dan fanatik tidak percaya.

Banyak diantara manusia yang telah tergila gila,ta’assub atau fanatik percaya, sebelum mempergunakan
akal atau fikiran dan ada juga yang tergila gila atau fanatik tidak percaya sebelum mengetahui dan
memikirkan alasan-alasan dan dalil-dalil atau bukti –buktinya. Kedua duanya itu khususnya dalam soal
kepercayaan. Karena yang demikian itu akan mematikan otak dan tidak akan memba manusia kearah
kemajuan dan kesempuranaan.

Orang yang gil tidak percaya meskipun ada bukti yang terang. Padahal kalau ia mau memikirkannya
mesti akan masuk di akalnya tetap juga ia tidak mau percaya. Bahkan bukti-buti itu masih diselidiki
lagi,dengan maksud mencari apa yang tersembunyi di balik bukti yang sudah terang itu.

Agam islam amat mencela kedua dua nya

Dalam al-quran surat ad dzariyat 20-21 di sebutka yang artinya : dan di bumi dan juga apa dirimu sendiri
itu terdapat tanda tanda kekuasaan nya bagi orang orang yang yakin. Maka apakah kamu tidak
memperhatikan ? ( adz dzariyat 20-21 )

Begitu juga di dalam surat haji 47 yang artinya : tidakkah mereka orang orang yang tidak mau percaya itu
berjalan jalan meluaskan pandangan di atas dunia ini sehingga mempunyai akal untuk memikir dan
telinga untuk mendengar ? sesungguhnya yang buta itu bukan mata kepalanya tetapi mata hatinya di
dalam dada.

Dan masih banyak lagi ayat ayat yang tegas yang menyuruh manusia mempergunakan akal fikirannya
khususnya dalam soal kepercayaan. Maka dari pada itu dalam soal ini kita harus mempergunakan akal
untuk menerima dalil dalil tadi seehingga dapat menjadiak kepercayaan yang kuat dan sehat.

B. Pengertian islam

Rukun artinya: Tiang atau bagian yang pokok.Sesuatu tidak akan menjadi atau berdiri tegak, bila bagian-
bagiannya yang pokok atau rukunnya tidak cukup.

Ruku Islam itu da lima perkara :

1. Mengucapkan dua kaliimat SYAHADAT.

2. SHALAT

3. PUASA bulan ramadhan

4. Membayar ZAKAT.

5. Mengerjakan haji.

Tiap-tiap orang Islam harus mengerjakan rukun Islam yang lima itu dengan syarat dan rukunnya
yagbtelah di tentukan.

58
Tiap-tiap orang yang mengerjakan rukuun Islam itu disebut muslim, wanitanya muslimah. Dan kalu
banyak disebut muslimiin atau muslimuun. Wanitanya disebut muslimat.

Semua lima perkara itulah yang akan kita pelajari selanjutnya.

Di dalam hadits disebutkan sebagai berikut yang artinya :

Islam dibangun diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan
bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan
puasa Ramadhan. (Riwayat Turmuzi dan Muslim)

Selainitukitajugamengetahuiadanya 5 rukun Islam, yaitu :

1. Mengucapkan Dua kalimat Syahadat

Syahadat artinya : pengakuan

Pertama : pengakuan bahwa tidak ada tuhan yang sebenarnya selain allah.

Kedua : pengakuan bahwa muahmmad itu adalah utusan dan (pesuruh allah)

Bunyi kedua kalimah syahadat itu sebagai berikut :

‫ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﷲ ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺍﻥ ﷴ ﺭﺳﻮﻝ ﷲ‬

Artinya :

Aku mengakui bahwa tidak ada tuhan Yang sebenarnya meliankan allah. Dan mengakui bahwa
muhammad itu utusan allah.

Pengakuan pertama disebut syahadat tauhid, pengakuan kedua disebut syahadat rasul. Orrang yang baru
masuk islam harus mengucapkan dua kalimah syahadat. Kewajiabn mengucapkan syahadat cukuplah
sekali dalam seumur hidup.

Syarat syarat mengucapkan kedua kalimah syahadat :

1. Dibca dengan tertib ( berurutan )

2. Mengerti maksud dan artinya

3. Tidak ragu ragu mengucapkannya

4. Tidak mengakui kabalikannya

2. Sholat

Menurut bahasa sholat berati do’a, sedang menurut syara menghadapkan jiwa dan raga kedapa allah.
Karna taqwa hamba kepada tuhannya, mengangunggkan kebesarannya dengan khusyu dan ikhlass dalam
bentuk perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, menurut cara cara
dan syarat syarat yang telah ditentukan.Dalam al-quran disebutkan yang artinya

69
Bacalah kitab (Al Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan dirikanlah olehmu sholat
karna sholat mencegah kamu dari kejahatan dan dari munkar ( pekerjaanyang buruk dan keji ) ( al-
ankabut 45 )

Waktu waktu sholat lima waktu :

1. Waktu shubuh

mulai dari terbit fajar shodiq sampai terbit matahari

2. waktu zhuhur

awal waktunya setelah cenderung matahari ke barat dari pertengahan langit dan akhir wktunya apabila
bayang bayang telah sama oanjang dengan sesuatu.

3. Waktu ashar

Waktunya mulai dari habis waktu dhuhur sampai terbenam matahari.

4. Waktu magrib

Waktunya mulai terbenam matahari sampai terbenam syafaq yang merah ( cahaya merah di kaki langit
sebalah barat )

Waktu isya

5. Waktu isya mulai hilangnya waktu syafaq merah sampai terbit fajar.

3. Zakat

Asal arti kata zakat : pembersihan dari membersihkan atau pertumbuhan dari tumbuh. Arti zakat dalam
syari’at islam : sebagian harta yang wajib diberikan kepada orang orang yang tertentu dengan syarat
syarat yang tertentu pula. Umpamanya : seorang islam yang memiliki padi dari hasil sawahnya sebanyak
sedikitnya 14 kwintal, wajiblah ia sepersepuluhnya kepada fakir miskin, musafir yang terlantar dan
sebagainya. Padi yang dikeluarkan itulah zakat namanya.Dalam al-quran disebutkan yaitu :

‫ﺍﺭ َﻛﻌُﻮﺍ َﻣ َﻊ ﱠ‬
َ‫ﺍﻟﺮﺍ ِﻛﻌِﻴﻦ‬ ْ ‫ﺍﻟﺰﻛَﺎﺓ َ َﻭ‬ ‫َﻭﺃَﻗِﻴ ُﻤﻮﺍ ﺍﻟ ﱠ‬
‫ﺼ َﻼﺓ َ َﻭﺁﺗُﻮﺍ ﱠ‬

“ dan dirikanlah sholah, tunaikannlah zakat dan ruku’lah beserta orang orang yang ruku’ ( Al-Baqarah 43
)

A. Harta benda yang wajib dizakati

Adapun harta benda yang wajib di zakati itu ialah :

a. Emas, perak dan uang.

b. Harta perniagaan.

107
c. Binatang ternak.

d. Hasil bumi makanan pokok dan buah-buahan.

e. Barang tambang dan barang temuan.

Adapun syarat-syarat wajib zakat adalah sebagai berikut :

a. Orang islam.

b. Orang merdeka (bukan hamba sahaya).

c. Memiliki penuh (dimiliki dan men menjadi hak penuh).

d. Sampai nisabnya.

e. Sampai setahun.

Serta yang berhak menerima zakat itu adalah sebagai berikut :

a. Fakir

b. Miskin

c. Amil

d. Mu’allaf

e. Hamba sahaya yang mempunyai perjanjian akan dimerdekakan oleh tuannya dengan jalan menebus
dirinya.

f. Gharim

g. Ibnu Sabiel (Musafir)

h. Fi Sabilillah.

Adapun pemberian zakat

Selain daripada zakat dan zakat fitrah, masih banyak macam-macam pemberian atau dana, yang wajib
atau yang sunah. Diantaranya sebagai berikut :

a. Sedakah

b. Hadiah

c. Hibah

d. Walimah/Kenduri/Pesta

11
8
e. Aqiqah

f. Qurban

g. Selain dari pada itu semua masih ada beberapa pemberian atau sedekah yang wajib atau yang
sunnah seperti kifarat, fidiyah, maskawin dan nafkah, yang berhubungan dengan prkawinan dan
kekeluargaan.

4. Puasa

Asal arti kata itu ialah : menahan atau mencegah. Dlam baha arab di sebut “ ‫ “ ﺻﻮﻡ‬atau “‫ “ ﺻﻴﺎﻡ‬adapun
artinya dalam agama islam : menahan diri dari makan dan minum dan dari segala apa yang
membatlkannya, mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan syarat yang tertentu.puasa
itu ada yang wajib dan ada yang sunah. Puasa wajib ialah puasa pada bulan ramadhan yang menjadi salah
satu rukun islam yang lima. Dalam al-quran disebutkan yaitu :

َ‫ﻋ َﻠﻰ ﺍ ﱠﻟﺬِﻳﻦَ ﻣِ ﻦ َﻗ ْﺒ ِﻠ ُﻜ ْﻢ َﻟ َﻌ ﱠﻠ ُﻜ ْﻢ ﺗَﺘﱠﻘُﻮﻥ‬ ّ ِ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ُﻜ ُﻢ ﺍﻟ‬


َ ‫ﺼ َﻴﺎ ُﻡ َﻛ َﻤﺎ ُﻛﺘ‬
َ ‫ِﺐ‬ َ ‫َﻳﺎﺃ َ ﱡﻳ َﻬﺎ ﺍ ﱠﻟﺬِﻳﻦَ َءﺍ َﻣﻨُﻮﺍ ُﻛﺘ‬
َ ‫ِﺐ‬

“ hai orang orang yang beriman, di wajibkan atas kamu berpuasa sebaimana yang di wajibakan atas orang
orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (yaitu) dalm beberap hari yang tertentu ( Al-Baqarah 183-184 )

A. Syarat wajib puasa

Syarat wajib berpuasa, yakni yang diwajibkan berpuasa ialah :

a. Orang islam

b. Orang yang telah dewasa/baligh.

c. Orang yang berakal (bukan orang yang gila atau mabuk)

d. Orang yang kuat berpuasa. Orang yang lemah karna sakit atau sangat tua. Boleh tidak berpuasa
tetapi wajib membayar fidiyah.

B. Sayrat sahya puasa

a. Islam

b. Tamyiz artinya dikerjakan oleh orang/anak yang telah dapat membedakan antara makan dan
bukan antara yang menyakitkan dan tidak sebagai mana manusia biasa

c. Suci. Ini khusus bagi wanita. Artinya suci dari nifas dan dari datang bulan

C. Rukun puasa

a. Berniat. Niat puasa wajib harus pada malamnya tidak pada paginya.

b. Menahan dari makan dan minum.

12
9
5. Haji

Haji menurut bahasa berartimenyengaja untuk mengunjungi. Menurut para ulama haji berarti mengujungi
ka’bah untuk beribadah kepada allah dengan rukun rukun tertentu dan beberapa syarat tertentu serta
beberapa kewajibannya dan mengerjakannya pada waktu tertentu. Jadi haji itu adalah rukun islam yang
kelima yang wjib dikerjakan oleh setiap muslim, baik laki laki maupun permpuan apabila ia telah
memenuhi syarat syaratnya dan kewajiban naik haji itu bagi setiap muslim hanya sekali seumur hidup.
Dalam al-quran disebutkan yang artinya:

“wajib karna allah atas semua manusia untuk menunaikan haji kerumah suci ( kakbah )yakni yang
mampu pergi kesana “( ali imran 97 )

A. Syarat syarat wajib haji

Orang orang yang berkewajiban menjalankan haji itu hanyalah yang memenuhi syarat syarat yang
tersebut di bawah ini :

a. Islam

b. Berakal

c. Baligh

d. Merdeka

e. Mampu ( kuasa ) yang dimaksud dengan mampu :

1) Mempunyai bekal yang cukup untuk pulang pergi dan cukup pula untuk nafkah yang ditinggalkan.

2) Ada kendaraan yang sesuai dengan kendaraanya.

3) Bagi perempuan bersama sama dengan muhrimnya Aman

4) atau suaminya

B. Rukun haji ada enam perkara :

a. Ihram : berpakaian ihram dan niat ihram haji

b. Wukuf : berdiam dipadang arafah pada tanggal 9 dzulhijjah

c. Thawaf : thawaf haji yang disebut thawaf ifadlaah.

d. Sa’yi : berjalan atau lari kecil antara bukit shofa dan marwah

e. Tahalul : membuka iharam dengan cara menggunting rambut sedikitnya tiga helai

f. Tertib : berururtan

13
10
C. Pengertian Ihsan

Kata ihsanberasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi’il) yaitu :

‫ ﺍﺣﺴﻦ – ﻳﺤﺴﻦ – ﺍﺣﺴﺎ ﻧﺎ‬artinya : Perbuatan baik.( ‫) ﻓﻌﻞ ﺍﻟﺤﺴﻦ‬.[15] Menurut pengertian istilah ada beberapa
definisi dan pengertian yang diberikan oleh ulama yaitu :

1. Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan diawasi oleh Allah dalam segala
ibadah yang terkandung di dalam iman dan islam sehingga seluruh ibadah seorang hamba benar-
benar ikhlas karena Allah.[16]

2. Menurut Imam Nawawi ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan seorang hamba merasa selalu
diawasi oleh Tuhan dengan penuh khusuk, khuduk dan sebagainya.[17]
Iman, Islam dan ihsan adalah unsur-unsur agama (ad-Din), hal ini berdasarkan Hadis Nabi SAW :

‫ ﺍﻻﻳﻤﺎﻥ ﺍﻥ ﺗﺆﻣﻦ ﺑﺎﷲ ﻭﻣﻼﺋﻜﺘﻪ ﻭ‬:‫ ﻣﺎ ﺍﻻﻳﻤﺎﻥ؟ ﻗﺎﻝ‬:‫ﺣﺪﻳﺚ ﺍﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﻗﺎﻝ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﺑﺎﺭﺯﺍ ﻳﻮﻣﺎ ﻟﻠﻨﺎﻓﺎﺗﺎﻩ ﺭﺟﻞ ﻓﻘﺎﻝ‬
‫ ﺍﻻﺳﻼﻡ ﺍﻥ ﺗﻌﺒﺪ ﷲ ﻭﻻ ﺗﺸﺮﻙ ﺑﻪ ﻭ ﺗﻘﻴﻢ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺗﺆﺩﻯ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ ﺍﻟﻤﻔﺮﺿﻪ ﻭﺗﺼﻮﻡ‬:‫ ﻣﺎﻻﺳﻼﻡ؟ ﻗﺎﻝ‬:‫ﺑﺎﻟﻘﺎﺋﻪ ﻭﺑﺮﺳﻠﻪ ﻭﺗﺆﻣﻦ ﺑﺎﻟﺒﻌﺚ ﻗﺎﻝ‬
‫ ﻣﺎ ﺍﻟﻤﺴﺌﻮﻝ ﻋﻨﻬﺎ ﺑﺎﻋﻠﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﺎﺋﻞ‬:‫ ﻣﺘﻰ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔ؟ ﻗﺎﻝ‬:‫ ﻗﺎﻝ‬.‫ ﺍﻥ ﺗﻌﺒﺪ ﷲ ﻛﺎﻧﻚ ﺗﺮﺍﻩ ﻓﺎﻥ ﻟﻢ ﺗﻜﻦ ﺗﺮﺍﻩ ﻓﺎﻧﻪ ﻳﺮﺍﻙ‬:‫ ﻣﺎﺍﻻﺣﺴﺎﻥ؟ ﻗﺎﻝ‬:‫ ﻗﺎﻝ‬.‫ﺭﻣﻀﺎﻥ‬
‫ ﺍﻥ ﷲ ﻋﻨﺪﻩ‬:‫ ﻓﻰ ﺧﻤﺲ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻬﻦ ﺍﻻ ﷲ ﺛﻢ ﺗﻼ ﺍﻟﻨﺒﻰ‬.‫ﻭﺳﺎﺧﺒﺮﻙ ﻋﻢ ﺍﺷﺮﺍ ﻁﻬﺎ ﺍﺫﺍ ﻭﻟﺪﺕ ﺍﻻﻣﺔ ﺭﺑﻬﺎ ﻭﺍﺫﺍ ﺗﻄﺎﻭﻝ ﺭﻋﺎﺓ ﺍﻻﺑﻞ ﺍﻟﺒﻬﻢ ﻓﻰ ﺍﻟﺒﻨﻴﺎﻥ‬
.‫ ﻫﺬﺍ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﻳﻌﻠﻢ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺩﻳﻨﻬﻢ‬:‫ ﻓﻘﺎﻝ‬.‫ "ﺭﺩﻭﻩ" ﻓﻠﻢ ﻳﺮﻭﺍﺷﻴﺌﺎ‬:‫ ﺛﻢ ﺍﺩﺑﺮ ﻓﻘﺎﻝ‬.‫[ﻋﻠﻢ ﺍﻟﺴﻌﺎﺓ‬18]

Artinya:’ AbHurairahr.a berkata :Pada suatu hari ketika Nabi saw duduk bersama sahabat, tiba-tiba
datang seseorang bertanya : Apakah iman ?. Jawab Nabi :Iman ialah percaya kepada Allah dan Malaikat-
Nya dan akan bertemu dengannya, dan pada Nabi utusan-Nya, dan percaya pada hari berbangkit dari
kubur. Lalu Nabi ditanya :Apakah Islam ?. Jawab Nabi SAW ; Islam adalah menyembah kepada Allah
dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan mendirikan sembah yang dan menunaikan
zakat yang telah diwajibkan dan puasa pada bulan Ramadan. Lalu Nabi ditanya :Apakah Ihsan ?. Jawab
Nabi :Ihsan adalah menyembah pada Allah seakan-akan engkau melihatnya, tetapi apabila kamu tidak
melihat-Nya, dia pasti melihat kamu. Lalu Nabi ditanya : Kapankah hari kiyamat ?. Jawab Nabi : Orang
yang ditanya tidak lebih mengetahui dari pada orang yang menanya, tetapi saya katakan padamu beberapa
syarat (tanda-tanda) akan tibanya hari kiyamat, jika budak sahaya telah melahirkan majikannya dan jika
pengembala onta dan ternak lainnya telah berlomba-lomba membangun gedung-gedung. Termasuk lima
perkara yang tidak diketahui kecuali Allah, yang tersebut dalamayat :

“Sesungguhnya Hanya Allah yang mengetahui bilakah hari kiyamat, dan dia pula yang menurunkan
hujan, dan mengetahui yang di dalam rahim ibu, dan tiada seorangpun yang mengetahui apa yang terjadi
besok hari, dan tidak seorangpun mengetahui dimanakah ia akan mati. Sesungguhnya Allah mengetahui
sedalam dalamnya”.(Q.S. Al-Ahzab ayat 63). Kemudian pergilah orang itu, lalu Nabi menyuruh sahabat;
kembalikan orang itu !, tetapi sahabat tidak melihat bekas orang itu, maka rasul bersabda. Itu malaikat
Jibril datang untuk mengajari agama pada manusia”.

Pada Hadis di atas ada empat aspek yang dijelaskan, yaitu aspek iman, islam, ihsan dan tentang waktu
hari kiyamat. Pada Hadis tersebut dijelaskan bahwa iman ialah mempercayai Allah dan Malaikatnya serta
meyakini akan berjumpa dengannya, beriman dengan rasul-rasulnya, dan beriman kepada hari kiyamat.

Masalah iman merupakan masalah pokok (pundamen) dalam Islam, karena menyangkut masalah meng-
Esa-kan Tuhan yaitu Allah SWT. Hal ini ditunjukkan dengankalimat tauhid yaitu

14
11
‫ﻻ ﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﷲ‬

“Tiada Tuhan selain Allah”.

Kalimat ini menjadi landasan dasar dan inti Islam, yang membedakan manusia menjadi seorang mukmin
atau kafir. Dalam artian pengakuan terhadap ke-Esa-an Allah SWT, dan penolakan terhadap Tuhan yang
lainnya.

Hubungan antara islam iman dan ihsan

Telah di jelaskan sebelumnya pengertian islam, iman, dan ihsan . Nah, dalam ketiga hal ini terdapat
hubungan antara ketiganya. Lebih jelasnya hubungan – hubungan atau keterkaitan antar ketiga hal
tersebut :

è Iman itu bisa dikatakan sebagai landasan awal. Seperti sebagai pondasi dalam keberadaan suatu
rumah. Sedangkan Islam merupakan entitas yang berdiri diatasnya. Maka, apabila iman seseorang lemah,
maka islamnya pun akan condong, lebih lebih akan rubuh. Dalam realitanya mungkin pelaksanaan sholat
akan tersendat-sendat, sehingga tidak dilakukan pada waktunya, atau malah mungkin tidak terdirikan.
Zakat tidak tersalurkan, puasa tak terlaksana, dan lain sebagainya. Sebaliknya, iman akan kokoh bila
islam seseorang ditegakkan. Karena iman terkadang bisa menjadi tebal, kadang pula menjadi tipis, karena
amal perbuatan yang akan mempengaruhi hati. Sedang hati sendiri merupakan wadah bagi iman itu. Jadi,
bila seseorang tekun beribadah, rajin taqorrub, maka akan semakin tebal imannya, sebaliknya bila
seseorang berlarut-larut dalam kemaksiatan, kebal akan dosa, maka akan berdampak juga pada tipisnya
iman.

Ihsan bisa diumpamakan sebagai hiasan rumah, bagaimana rumah tersebut bisa terlihat mewah, terlihat
indah, dan megah. Sehingga padat menarik perhatian dari banyak pihak. Sama halnya dalam ibadah,
bagaimana ibadah ini bisa mendapatkan perhatian dari sang kholiq, sehingga dapat diterima olehnya.
Tidak hanya asal menjalankan perintah dan menjauhi larangannya saja, melainkan berusaha bagaimana
amal perbuatan itu bisa bernilai plus dihadapan-Nya. Sebagaimana yang telah disebutkan diatas
kedudukan kita hanyalah sebagai hamba, budak dari tuhan, sebisa mungkin kita bekerja, menjalankan
perintah-Nya untuk mendapatkan perhatian dan ridhonya. Disinilah hakikat dari ihsan.

è Lalu Iman berkaitan dengan aqidah islam , islam berkaitan dengan syariah, ihsan berkaitan dengan
khuluqiya. Dari tiga hal tersebut dapat kita pahami dalam perkembangan ilmu keislaman , ilmu
terkelompokan menjadi aqidah, fiqih, akhlaq.

è Diantara pengelompokan kata dalam agama islam ialah iman, islam dan ihsan. Berdasarkan sebuah
hadist yang terkenal, ketiga istilah itu memberikan umat ide tentang rukun iman, rukun islam dan
penghayatan terhadap Tuhan yang maha Hadir dalam hidup. Setiap pemeluk islam mengetahui dengan
pasti bahwa islam tidak absah tanpa iman, dan iman tidak sempurna tanpa ihsan. Dari pengertian tersebut
memiliki arti masing-masing istilah terkait satu denga yang lain. Bahkan tumpang tindih sehingga satu
dari ketiga istilah tersebut mengandung makna dua istilah yang lainnya. Dari pengertian inilah kita
mengertibahwaislam, imandanihsanadalahTrilogiajaranIlahi.

15
12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam, iman, dan ihsan merupakan suatu aspek yang membentuk sebuah rangkaian kesatuan yang
saling mengait satu sama lain. Kita bisa menganalogikan islam, iman, dan ihsan sebagai sebuah rumah.
Dimana iman sebagai pondasi, islam sebagai dinding dan ihsan sebagai atapnya. Jika diantara ketiganya
ada yang hilang, maka maka rumah tersebut tidak akan sempurna. Dalam kehidupan, jika diantara ketiga
aspek tersebut ada yang hilang dalam diri seseorang, maka orang tersebut tidak akan merasakan dalam
hatinya, muslim yang menjaga rukun islam akan selalu dekat dengan Tuhannya dan muslim yang selalu
berihsan akan selalu baik dalam hubungan dengan lingkungannya. Ihsan merupakan perbuatan atau wujud
pengaplikasian dari iman dan islam itu sendiri.

13
16
DAFTAR PUSTAKA

Hossen s. Nasr.2003,Islam Religi, History dan Civilizon,surabaya: Risalah Gusti

Zarkasyi,imam.1990,Fiqih 1,Ponorogo:Trimurti

Zarkasyi,imam.1990,Fiqih 2,Ponorogo:Trimurti

Zarkasyi, iman.1937,Usuludin,Ponorogo:Trimurti

17
14

Anda mungkin juga menyukai