Disusun Oleh:
Kelompok 2
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan kita petunjuk
dan rahmat-Nya dalam menyelesaikan makalah ini. Dengan penuh kerendahan hati, kami
menyajikan makalah ini sebagai bagian dari tugas Mata Kuliah Aqidah Akhlak yang
membahas tentang Iman Kepada Malaikat, Kitab-Kitab, dan Rasul Allah.
Kami ingin menyampaikan penghargaan yang mendalam kepada Bapak Edi Marwan,
M.Pd.I., yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang berharga selama proses
penyusunan makalah ini. Terima kasih juga kepada orang tua, keluarga, dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan moril dan semangat kepada kami dalam menyelesaikan
tugas ini.
Kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang konsep iman kepada Allah, serta menjadi sumber wawasan yang bermanfaat bagi
pembaca. Semua makalah memiliki kekurangan, dan kami berharap pembaca dapat
memakluminya. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa mendatang.
Terima kasih atas perhatian dan waktu yang diberikan dalam membaca makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.
A. Kesimpulan …………………………………
B. Saran …………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini pengetahuan tentang agama sedikit banyak mulai luntur dari kalangan umat
islam sendiri, khusunya kaula muda. Mereka yang mengaku islam, justru kebanyakan tidak
tahu mengenai ajaran ( syariat) islam, pedoman islam, asas-asas agama islam, dan lain-lain
yang berkaitan dengan islam. Hal semacam ini tentu membuat hati semakin miris. Apalagi
kita yang notabene sebagai mahasiswa muslim yang sepatutnya mengenal agama lebih
dalam sebagai pedoman hidup, malah tidak mengerti bahkan tidak perduli sama sekali
terhadapnya.
Banyak sekali sebenarnya persoalan dalam islam yang memang seharusnya patut untuk
kita ketahui sebagai umat islam. Berkaitan mengenai asasnya, agama islam memiliki dua
asas yaitu, islam dan iman yang tertuang dalam lima rukun islam dan enam rukun iman.
Berbicara masalah rukun iman, perlu diketahui rukun iman adalah sebagai berikut:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab Allah
4. Iman kepada Rasul Allah
5. Iman kepada Hari Kiamat
6. Iman kepada Qadha dan Qadar
Dalam makalah ini, kita akan membahas iman kepada Malaikat, Kitab-Kitab, dan Rasul
Allah dengan lebih mendalam. Pemahaman tentang keyakinan ini tidak hanya teori, tapi
juga berdampak pada cara kita beribadah, etika kita, dan cara kita melihat dunia sebagai
Muslim. Melalui makalah ini, kita akan menjelaskan konsep iman kepada Malaikat Allah,
Kitab-Kitab yang diturunkan-Nya, dan Rasul yang diutus-Nya, memahami landasan
keyakinan tersebut, dan menggambarkan bagaimana keyakinan ini memengaruhi praktik
ibadah dan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Muslim.
B. Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang umum yang melandasi pentingnya iman kepada Malaikat, Kitab-
Kitab, dan Rasul Allah dalam agama Islam?
2. Apa pengertian dan tugas-tugas Malaikat dalam Islam, serta berapa jumlah Malaikat
yang ada?
3. Bagaimana pengertian Kitab-Kitab Allah, jenis-jenisnya, syariat yang terkandung di
dalamnya, serta aspek-aspek seperti agama, bahasa, dan tempat turunnya?
4. Apa fungsi dan kedudukan Al-Qur'an dalam Islam, serta keistimewaan apa yang
dimilikinya? Dan apa nama-nama lain yang digunakan untuk menyebut Al-Qur'an?
5. Apa pengertian iman kepada Rasul Allah, dan bagaimana perbedaan antara Nabi dan
Rasul?
6. Siapa saja Rasul Ulul Azmi, dan apa makna serta peran mereka dalam ajaran Islam?
7. Bagaimana Mu'jizat Para Rasul berperan dalam mengukuhkan iman kepada Rasul-
Rasul Allah?
C. Tujuan
1. Menguraikan konsep iman kepada Malaikat, Kitab-Kitab, dan Rasul Allah dalam
agama Islam serta menyoroti pentingnya pemahaman ini dalam praktik keagamaan.
2. Menjelaskan peran dan tugas Malaikat dalam Islam, beserta jumlah dan karakteristik
utama mereka.
3. Menyampaikan pengetahuan mengenai Kitab-Kitab Allah, termasuk jenis-jenisnya,
syariat yang terkandung di dalamnya, serta aspek-aspek seperti agama, bahasa, dan tempat
turunnya.
4. Mengungkapkan pentingnya Al-Qur'an, fungsi, dan kedudukannya dalam Islam, serta
merinci keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki oleh Al-Qur'an, termasuk nama-nama
alternatif yang digunakan.
5. Menggambarkan pengertian dan perbedaan antara Nabi dan Rasul dalam ajaran Islam.
6. Menjelaskan siapa Rasul Ulul Azmi dan peran mereka dalam menyebarkan ajaran
Allah.
7. Membahas Mu'jizat Para Rasul dan bagaimana mereka memperkuat keyakinan
terhadap Rasul-Rasul Allah serta kebenaran ajaran Islam.
BAB 2
PEMBAHASAN
Iman kepada malaikat merupakan iman kedua setelah iman kepada Allah. Yang
dimaksud dengan iman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah itu mempunyai
suatu mahluk bernama malaikat, yang selalu taat kepadanya dan mengerjakan dengan
sebaik-baiknya tugas yang diberikan Allah kepada mereka.
Yang menjadikan dasar kepada adanya iman kepada malaikat ini, ialah kepercayaan
akan kebenaran akan wahyu Al-Qur’an dan Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Orang
yang mengakui kebenaran Al-Qur’an dan sabda-sabda Rosulullah tentulah mereka akan
percaya pula bahwa malaikat itu ada, sebab adanya malaikat diterangkan oleh dua sumber
agama Islam itu.
Malaikat termasuk mahluk tuhan yang ghaib. Hal yang ghaib ialah segala yang
tidak dapat ditangkap oleh panca indra. Kata ghaib itu sendiri artinya ialah hilang, lenyap,
tidak ada. Jadi barang ghaib ialah sesuatu yang hilang atau lenyap atau tidak ada dalam
jangkauan panca indra.
Jumlah mereka banyak sekali sehingga tidak ada yang dapat menghitung kecuali
Allah SWT dalam As-Shahihain disebutkan hadits yang berasal dari Annas bin Malik
tentang kisah mi’raj, bahwa Nabi diperlihatkan Al-Baitul Ma’mur dilangit. Padanya setiap
hari terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang menunaikan shalat. Jika mereka itu telah
keluar (selesai shalat) meraka tidak akan pernah kembali kesitu.
Iman kepada malaikat mencakup empat perkara :
1. Iman dengan adanya mereka.
2. Iman dari siapa saja dari mereka yang kita ketahui namanya, seperti Jibril. Sedangkan
yang tidak kita ketahui namanya, kita imani secara ijmal (global).
3. Iman dengan sifat-sifat mereka yang kita ketahui. Seperti sifat Jibril dimana Nabi telah
menggambarkan bahwa beliau SAW telah melihat Jibril dengan sifat atau rupa nya yang
asli yang ternyata mempunyai enam ratus sayap yang dapat menutupi cakrawala. Kadang
kala dengan perintah Allah SWT malaikat dapat berubah (menjelma) dalam bentuk seorang
lelaki, seperti yang telah terjadi dalam diri Jibril ketika diutus oleh Allah SWT kepada
Maryam lalu Jibril menjelma menjadi manusia yang utuh (sempurna).
4. Iman dengan apa yang kita ketahui tentang pekerjaan-pekerjaan ,ereka yang mereka
tunaikan berdasarkan perintah Allah SWT seperti mensucikan-NYA (bertasbih) dan
beribadah kepada-Nya siang dan malam tanpa kenal lelah dan tanpa henti.
Pengabdian mereka itu kepada Allah terjadi secara otomatis, sebab mereka diciptakan
semata-mata memang dengan tugas mengabdi kepada-Nya, dan mereka lagi pula tidak
diberi nafsu penggoda seperti kepada mahluk yang lain. Oleh karenanya pengabdian
mereka kepada Tuhan tidak melalui perjuangan seperti haknya kepada manusia yang dalam
mengabdi kepada Allah harus disertai perjuangan gigih melawan hawa nafsunya sendiri.
Tapi justru disinilah letak lebih tingginya martabat manusia dibanding martabat malaikat,
Manusia harus berjuang dalam hidupnya tetapi malaikat tidak.
1. Jibril bertugas menyampaikan wahyu yang diterima dari Allah SWT kepada para Rasul.
Dalam Al-Qur’an Jibril disebut juga sebagai Ruhul Amin atau Ruhul Qudus, seperti
yang tersebut dalam firman Allah SUrat Asy-Syu’ara/26: 192-193 dan surat Al-
Baqarah/2: 87.
2. Mikail bertugas membagi rezeki kepada seluruh makhluk, seperti makan, minum, hujan,
panas. Dalam Al-Qur’an malaikat ini disebut Mikail seperti dalam firman Allah dalam
surat Al-Baqarah/2: 98.
3. Israfil ditugaskan Allah untuk meniup terompet sangkakala pada hari kiamat (hari
pembalasan/penghabisan) untuk mematikan seluruh makhluk dan juga untuk
membangkitkan kembali semua makhluk yang mati, untuk diperiksa amal-amal
perbuatannya baik yang baik maupun yang buruk dan inilah yang disebut Al-Hisab.
Allah berfirman dalam surat An-Naba’/78: 18.
4. Izrail ditugaskan Allah untuk mengambil ruh manusia (mencabut nyawa seluruh
makhluk) dengan disertai beberapa pembantu seperti yang disebut dalam firman Allah
dalam surat As-Sajadah/32: 11 dan Al-An’am/6: 61.
5. Munkar dan Nakir, dua malaikat ini bertugas megajukan pertanyaan kepada orang-orang
yang baru dikuburkan.
6. Raqib dan Atid, tugasnya mencatat semua kebaikan dan keburukan manusia (amal baik
dan amal buruk manusia).
7. Malik tugasnya sebagai penjaga neraka Jahanam. Malaikat Malik disebut juga malaikat
Zabaniyyah (surat Al-Alaq/96: 17-18, Al-Muddasir/74: 27-30, dan Zukhruf/43: 77).
8. Ridwan tugasnya sebagai penjaga surge (surat Ar-Ra’d/13: 23-24).
Itulah 10 nama malaikat dan tugas-tugasnya masing-masing yang wajib diketahui dan
dipercayai oleh setiap orang beriman. Adapun malaikat-malaika yang lainnya tidak wajib
diketahui hanya cukup diyakini serta dipercayai saja. Perhatikanlah firman Allah SWT
dalam surat Al-Baqarah ayat 98 sebagai berikut:1
Artinya:
1 Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Mutiara Ilmu Tauhid, Bandung: Pustaka Setia, h. 108.
Adapun tugas atau pekerjaan para malaikat menurut Al-Qur’an dan hadis antara lain
sebagai berikut:
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. adalah mengakui, mempercayai dan meyakini
bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab kepada para nabi dan Rasul-Nya yang berisi
ajaran Allah SWT. untuk di sampaikan kepada umatnya masing-masing. Mengimani kitab
Allah SWT,wajib hukumnya. Mengingkari salah satu kitab Allah SWT sama saja mengingkari
seluruh kitab-kitab Allah SWT dan mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari
Allah SWTsendiri. Iman kepada kitab-kitab suci dalam islam, merupakan kesatuan yang tak
terpisahkandengan iman kepada Allah Yang Maha Esa, Malaikat dan Rasul. Maka kita wajib
beriman kepada kitab-kitab Allah, menjadi salah satu dari rukun iman.Wajib beriman kepada
kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya,sebagaimana sistem
iman kepada para Rasul, maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah,sama artinya
pengingkaran terhadap seluruh kitab Allah.
2 Muhammad Chirzin, Konsep dan Hikmah Akidah Islam, Cet. 1, Jakarta: Mitra Pustaka, 1997, h. 60-66
Kitab-Kitab Allah
1. Kitab Taurat
Ada yang menyebutnya Thoret atau Thora. Diturunkan kepada Nabi Musa AS (Moses) pada
abad ke 15 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Ibrani.
“Dan (ingatlah) ketika kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) dan keterangan
yangmembedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS.
Al-Baqarah: 53).
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab
yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3).
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya
(yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi olehnabi-
nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta
mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka
menjadisaksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah
kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit.
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu
adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al Maidah : 44).
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putera
Maryam,membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi
petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46).
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.” (QS. Ali
Imran:48).
2. Kitab Zabur
Kitab Zabur, juga dikenal sebagai Mazmur atau Paska, merupakan salah satu kitab suci dalam
agama Islam yang diturunkan kepada Nabi Dawud (AS), yang dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai David, di Yerussalem pada abad ke-10 SM. Kitab ini ditujukan untuk Bani Israil dan
ditulis dalam bahasa Qibthi.
3. Kitab Injil
Kitab Injil, yang juga dikenal sebagai Bibel atau Alkitab, adalah salah satu kitab suci dalam
agama Kristen. Diturunkan kepada Nabi Isa AS pada awal abad ke-1 Masehi untuk Bani Israil
dan berbahasa Suryani.
Pentingnya kitab ini juga tercermin dalam Al-Qur'an, kitab suci dalam agama Islam, yang
mengakui keberadaan Injil dan menganggapnya sebagai salah satu kitab suci yang diturunkan
sebelumnya. Beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang terkait dengan Injil adalah:
1) "Dia menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab
yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil." (QS. Ali Imran: 3)
2) "Dan Kami iringkan jejak mereka (para nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil, yang berisi petunjuk dan cahaya. Kitab ini membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu Kitab Taurat, dan menjadi petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang
yang bertakwa." (QS. Al-Maidah: 46)
3) "Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat
mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Tanda-tanda mereka
tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat
dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka
tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas
pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah
menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara
mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Fath: 29)
4) "Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil." (QS. Al-
Imran: 48)
Kandungan kitab Injil mencakup seruan kepada tauhid, ajaran hidup yang sederhana dan
menjauhi kerusakan dunia, revisi sebagian hukum Taurat yang sudah tidak sesuai, dan berita
tentang akan datangnya Nabi akhir zaman yang disebut Ahmad atau Muhammad.
Injil memiliki nilai penting dalam ajaran Kristen dan dipandang sebagai panduan rohani bagi
pengikut agama tersebut.
4. Al-Qur’an
Al-Qur'an, kitab suci dalam agama Islam, merupakan wahyu yang diturunkan secara
berangsur-angsur selama periode sekitar 23 tahun kepada Nabi Muhammad SAW. Proses
penurunan ini dimulai di Gua Hira, Mekkah, dan berlanjut selama fase Mekkah (ayat
Makkiyah) selama 13 tahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah. Di Madinah, proses penurunan
Al-Qur'an berlanjut selama 10 tahun dalam fase Madinah (ayat Madaniyah). Selama periode
ini, Al-Qur'an difirmankan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, mengandung 30 juz atau 114
surat dengan sekitar 6,666 ayat.
Al-Qur'an memiliki peran penting dalam memberikan petunjuk dalam masalah akidah, syari'ah
(hukum Islam), dan akhlak. Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menjelaskan
isi Al-Qur'an kepada manusia, sehingga mereka dapat memahami pesan yang diturunkan
kepada mereka. Sebagaimana dinyatakan dalam surat An-Nahl (16:44), "Kami telah turunkan
kepadamu Al-Qur'an agar kamu memberi penjelasan kepada manusia tentang apa yang telah
diturunkan kepada mereka agar mereka berpikir."
Proses penurunan Al-Qur'an adalah peristiwa besar yang mengukuhkan kedudukan pentingnya
dalam agama Islam dan alam semesta. Penurunan tahap pertama pada malam Lailatul Qadar,
yang merupakan malam kemuliaan, memberikan kabar gembira kepada semua makhluk,
termasuk para malaikat. Tahap kedua penurunan berlangsung secara bertahap untuk
memberikan kekuatan dan dukungan kepada Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi
tantangan dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
Diturunkannya Al-Qur'an dengan cara yang bertahap juga mencerminkan hikmah dan rahasia
ilahi yang mendalam. Allah SWT menentukan waktu dan metode penurunan yang paling
sesuai untuk kepentingan umat manusia. Proses penurunan ini memperkuat keimanan dan
pedoman umat Islam serta mengandung berbagai hikmah yang mendalam dalam pandangan
agama Islam.
Al-Qur'an memiliki banyak karakteristik unik dan penting yang membuatnya menjadi kitab
suci yang istimewa:
1) Tidak pernah mengalami perubahan, menjaga kemurniannya hingga akhir zaman.
2) Tidak ada satupun makhluk yang dapat menandingi kehebatan Al-Qur'an dalam segala
aspek.
3) Memuat petunjuk tentang segala segi kehidupan manusia, termasuk hal-hal yang
berkaitan dengan akhlak, syari'ah, dan prinsip hidup.
4) Mengoreksi segala kekeliruan yang mungkin ada pada kitab-kitab suci sebelumnya
akibat penyelewengan atau perubahan teks.
5) Tertulis sejak zaman Rasulullah masih hidup, mengikuti peristiwa-peristiwa dan
kejadian-kejadian penting dalam sejarah Islam.
Pengertian
Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang ke-empat dari enam rukun yang wajib
diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan
sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk
menerima wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan
pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Imam
Baidhawi,
Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk menyeru manusia
kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt. untuk menetapkan
(menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa nabi Musa adalah nabi
sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syari’at yang baru.
Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.
Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena merupakan rukun
iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan mengimani 25 Nabi dan
Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima wahyu dari Allah. Lalu apa
perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul
menerima wahyu dan memiliki tugas untuk menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin dalam kitabnya Syarh Tsalatsatul Ushul
menyebutkan bahwa keimanan kepada Rasul terkandung di dalamnya empat unsur pokok yang
harus diimani, Yaitu:
1. Mengimani bahwa Allah benar-benar telah mengutus para Nabi dan Rasul pada masing-
masing umat.
Tidak boleh seorang mukallaf mengkufuri walaupun seorang Rasul. Dan sungguh orang
yang mengingkari walaupun satu Rasul, artinya dia telah mengingkari seluruh nabi dan
Rasul. Allah ta’ala berfirman tentang kaum nabi Nuh,
ِ ُفَال َو َر ِبِّكَ ال يُ ْؤ ِمنُو َن َحتَّى يُ َح ِ ِّك ُموكَ فِي َما شَ َج َر بَيْنَهُ ْم ثُ َّم ال ي َِج دُوا فِي َأنْف
س ِه ْم َح َرجًا ِم َّما قَضَيْتَ َويُسَلِِّ ُموا تَسْلِي ًما
“Maka demi Rabbmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim
terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati
mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima
dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisa:65) 3
4 Tian Surtiani, RPP PAI dan BP - Mari Mengenal Rasul Ulul Azmi Allah, 2022.
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/422382-1673527199.pdf
5 Thala Al Fajar, Pengertian dan Perbedaan Antara Nabi dan Rasul Allah SWT.
https://www.academia.edu/15751847/Pengertian_dan_Perbedaan_Antara_Nabi_dan_Rasul_Allah_SWT
F. Rasul Ulul Azmi
Setiap rasul memiliki tantangan yang berbeda dalam menyampaikan ajaran Allah kepada
umatnya. Dari 25 orang rasul itu, ada 5 rasul yang mendapatkan gelar ulul azmi. Ulu/Uli ( أولي
/ ( أولوartinya mempunyai atau memiliki. al-Azmi (( العزمartinya teguh atau tekad yang kuat.
Ulul azmi artinya memiliki keteguhan/tekad. Disebut rasul ulul azmi artinya rasul memiliki
keteguhan atau tekad yang kuat.
Para Rasul Ulul Azmi adalah kelompok para nabi yang memiliki tugas dan misi yang besar
dalam menyampaikan ajaran-ajaran agama Islam kepada umat manusia. Mereka memiliki
sifat-sifat yang sangat mulia, seperti kesabaran, kejujuran, dan keteguhan hati dalam
menghadapi segala rintangan dan ujian dari Allah SWT.
Kisah-kisah para Rasul Ulul Azmi menjadi teladan bagi umat manusia dalam beragama dan
melakukan ibadah kepada Allah SWT. Dengan mengambil teladan dari para Rasul Ulul Azmi,
kita dapat menjadi manusia yang lebih baik dan menghadapi segala ujian hidup dengan
kesabaran dan keteguhan hati.
Rasul ulul’azmi itu adalah Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., dan
Nabi Muhammad saw. Kelima rasul ini disebut dalam Al-Qur’an sebagai nabi yang sangat
tinggi keteguhan dan kesabarannya.
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil Perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari
Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka Perjanjian
yang teguh.” (Q.S. al-Ahzab/33:7)
6Tian Surtiani, RPP PAI dan BP - Mari Mengenal Rasul Ulul Azmi Allah, 2022.
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/422382-1673527199.pdf
Inilah Mukjizat-Mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada 25 Nabi dan Rasul :
1) Mukjizat Nabi Adam A.S
Mukjizat nabi adam A.S adalah sebagai manusia serta khalifah pertama yang diciptakan Allah
SWT dari segumpal tanah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah
Al-Baqarah ayat 30,
Artinya: “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berkata kepada para Malaikat: “Aku akan
menciptakan seorang khalifah di bumi”. Para Malaikat berkata: “Apakah Engkau akan
menciptakan orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan mengalirkan darah,
sementara kami selalu bertasbih dengan memuji-Mu serta mengagungkan-Mu. Allah
berkata: “Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.” (QS. Al- Baqarah: 30).
2) Mukjizat Nabi Idris A.S
Allah SWT memberikan beberapa mukjizat kepada Nabi Idris A.S yaitu berupa kejujuran,
kepandaian, kemahiran, serta kemampuan dalam menciptakan hal-hal yang dapat
memudahkan kegiatan manusia, seperti ilmu perbintangan, mengenal tulisan, ilmu
berhitung, ilmu menjahit, dan sebagainya.
3) Mukjizat Nabi Nuh A.S
Mukjizatnya yaitu: dengan izin Allah SWT Nabi Nuh bisa membuat perahu yang sangat besar
yang menumpang orang-orang beriman untuk diselamatkan jiwanya dari azab Allah
SWT (banjir bandang yang melanda umat Nabi Nuh yang kafir).
4) Mukjizat Nabi Hud A.S
Karena banyak dari kaum nabi Hud yang memiliki hati yang telah mati dan sekeras batu,
mereka tetap memegang pada kesesatan dan penyimpangan, yaitu dengan menyembah
berhala-berhala. Sehingga Pada akhirnya Allah SWT menurunkan Azab bagi mereka
yaitu berupa badai panas yang berkepanjangan yang membuat sumur-sumur serta
sumber air mengering serta banyak tanaman-tanaman yang mati karenanya. Lalu Allah
SWT mendatangkan awan hitam yang dikira sebagai anugrah berupa hujan bagi kaum
tersebut.
5) Mukjizat Nabi Shaleh A.S
Mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada nabi Shaleh A.S adalah berupa unta betina
yang lahir dari celah-celah batu sebagai tanda-tanda kebesaran dari Allah bagi kaum
samud, dimana Nabi Saleh A.S diutus Allah SWT untuk menyampaikan risalahnya.
6) Mukjizat Nabi Ibrahim A.S
Mukjizat nabi Ibrahim A.S adalah tidak terbakar didalam api. Disaat kaum-kaumnya
yang kafir membakarnya.
7) Mukjizat Nabi Luth A.S
Kaum nabi luth adalah kaum yang membuat perilaku seks yang menyimpang (laki-laki
melakukan seks sesama lelaki dan wanita sesama wanita). Nah ketika Nabi Luth A.S
menyerukan agar kaumnya meninggalkan perbuatan tersebut, justru Beliau
mendapatkan perlakuan buruk dari kaumnya, sehingga Allah pun menurukan azab bagi
kaum tersebut berupa gempa bumi yang dahsyat disertai dengan hujan batu sijjil dan
angin kencang yang pada akhirnya menghancurkan dan membinasakan penduduk di
kota tersebut kecuali Nabi Luth dan pengikutnya yang beriman.
8) Mukjizat Nabi Ismail A.S
Mukjizat nabi Ismail A.S dari adalah keselamatan ketika ayahnya (Nabi Ibrahim A.S)
hendak menyembelihnya sebagai kurban atas perintah Allah SWT. Ketika hendak
disembelih, Allah SWT menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba.
9) Mukjizat Nabi Ishaq A.S
Istri nabi ishak yang bernama Rafqah binti Batu’il adalah seorang wanita yang mandul, Dan
atas do’a yang dipanjatkan Nabi Ishaq A.S kepada Allah SWT, akhirnya Istrinya dapat
menangdung dan melahirkan anak kembar yaitu ‘Iishuu yang merupakan nenek
moyang bangsa Romawi dan Ya’qub yang merupakan nenek moyang Bani Israil.
10) Mukjizat Nabi Yaqub A.S
Mukjizat Nabi Yaqub adalah nabi ya’kub dikarunia 12 orang anak, dan sebelum wafat, beliau
berwasiat kepada putra-putranya, dimana hal tersebut tercantum dalam Alquran surah
Al-Baqarah ayat 133:
Artinya: “Apakah kalian menjadi saksi saat maut akan menjemput Ya’qub, ketika dia berkata
kepada anak-anaknya, Apa yang kalian sembah sepeninggalku? Mereka menjawab,
Kami akan menyembah Rabbmu dan Rabb nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Ismail,
dan Ishaq, (yaitu) Rabb Yang Maha Esa, dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya.”
(QS. Al- Baqarah: 133)
11) Mukjizat Nabi Yusuf A.S
Mukjizat nabi yusuf A.S adalah dikaruniai Allah SWT dengan wajah yang tampan dan dapat
menafsirkan mimpi.
12) Mukjizat Nabi Ayyub A.S
Mukjizat nabi ayyub A.S adalah sebagai utusan Allah SWT yang dianggap paling sabar dalam
menghadapi cobaan.
13) Mukjizat Nabi Syuaib A.S
Mukjizat nabi syuaib adalah Allah telah menyelamatkan Nabi Syuaib dan pengikutnya dari
azab Allah SWT yang menimpa kaum Madyan, yaitu berupa badai panas, datangnya
awan hitam, petir, dan gempa bumi yang menghancurkan kaum tersebut.
14) Mukjizat Nabi Musa A.S
Mukjizat nabi musa adalah tongkat menjadi ular. Atas bantuan dari Allah SWT melalui
tongkat tersebut, maka Nabi Musa A.S dapat membelah laut merah sehingga beliau dan
para pengikutnya dapat selamat dari kejaran Fir’aun.
15) Mukjizat Nabi Harun A.S
Mukjizat nabi harun adalah Allah SWT telah mengkaruniakan kemampuan bahasa
yang baik kepada Nabi Harun.
16) Mukjizat Nabi Zulkifli A.S
Mukjizat nabi zulkifli adalah sebagai utusan Allah SWT yang terkenal dengan
kesabaran serta sifat dermawannya.
17) Mukjizat Nabi Daud A.S
Mukjizat nabi daud A.S adalah memiliki kemampuan untuk mengerti bahasa burung,
memiliki kecerdasan akal, memiliki suara yang merdu, serta mampu melembutkan besi
dengan menggunakan tangan kosong.
18) Mukjizat Nabi Sulaiman A.S
Mukjizat kepada nabi Sulaiman A.S adalah Mampu berbicara dan memahami bahasa
binatang, serta mampu menundukkan Jin dan angin sehingga mereka mau menuruti
kehendak Beliau.
19) Mukjizat Nabi Ilyas A.S
Nabi Ilyas A.S adalah utusan Allah SWT bagi kaun Bani Israil yang gemar menyembah
patung yang diberi nama Ba’al. Akan tetapi kaum tersebut mengingkari apa yang
diajarkan oleh Beliau. Oleh karena itulah Allah SWT menurunkan Azab bagi mereka
berupa kemarau yang berkepanjangan serta hujan yang tidak mampu menyentuh bumi.
20) Mukjizat nabi Ilyasa A.S
Mukjizat Nabi Ilyasa A.S adalah Beliau termasuk hamba Allah SWT yang terbaik,
dimana ia diberikan mukjizat oleh Allah SWT dapat menghidupkan orang yang telah
meninggal.
21) Mukjizat nabi Yunus A.S
Mukjizat nabi Yunus A.S adalah Beliau dapat selamat ketika ditelan oleh ikan paus
dalam beberapa waktu ketika beliau meninggalkan kaum Asyiria di Ninawa.
22) Mukjizat nabi Zakaria A.S
Mukjizat Nabi Zakaria adalah Beliau baru dikarunia keturunan ketika umurnya telah
uzur (tua). Hal ini dikarenakan istrinya adalah wanita mandul. kemudian Nabi Zakaria
memanjatkan do’a kepada Allah SWT, dan akhirnya Allah SWT mengabulkannya dan
mengirimkan nabi yahya sebagai anak atau keturunan Nabi Zakaria A.S.
23) Mukjizat Nabi Yahya A.S
Mukjizat Nabi yahya A.S adalah Allah SWT mengkarunia kemampuan kepada nabi
yahya untuk mengetahui syariat serta memutuskan perkara manusia sejak ia masih
kecil. Beliau terkenal sangat rajin dan gemar membaca.
24) Mukjizat nabi Isa A.S
Mukjizat nabi Isa A.S adalah mampu menyembuhkan orang-orang yang buta, mampu
menghidupkan orang-orang yang telah meninggal, dan Beliau pun akhirnya diangkat
ke langit oleh Allah SWT ketika orang-orang Yahudi berusaha menyalibnya.
25) Mukjizat Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah sebagai Nabi penutup, jadi tidak ada lagi utusan Allah
SWT setelah Beliau. Adapun ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah untuk
menyempurnakan ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi-Nabi dan Rasu-rasul terdahulu.
Adapun mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW adalah Al-Qur’an sebagai pedoman
hidup ummat manusia. Selain itu, Allah SWT juga telah mengkaruniakan kepada beliau sebuah
peristiwa yang sangat luar biasa yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW,
dimana dalam peristiwa tersebut berlangsung dalam kurun waktu kurang dari satu hari. dengan
izin Allah SWT Nabi mUhammad SAW dapat membelah bulan menjadi dua, dan pada saat
kemarau dari sela sela jari Rasulullah SAW dapat mengeluarkan air yang dapat diminum oleh
umatnya.7
A. Kesimpulan
Dalam makalah ini, telah diuraikan konsep iman kepada Malaikat, Kitab-Kitab, dan
Rasul Allah dalam agama Islam serta ditekankan pentingnya pemahaman ini sebagai
pedoman serta tuntunan bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan kebahagiaan dan
kemenangan di dunia dan akhirat.
Beriman kepada Malaikat, Kitab-Kitab Allah, dan Rasul-Nya adalah mempercayai dan
meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan Malaikat-Malaikat-Nya,
menurunkan wahyu-wahyu-Nya, dan mengangkat Nabi dan Rasul sebagai suri tauladan
serta penyampai dan penyeru risalah-risalah Allah yang terjaga kemurniannya.
Ketiga iman tersebut memiliki korelasi yang erat dalam praktik keagamaan. Iman
kepada Malaikat adalah pengakuan terhadap keberadaan makhluk gaib yang menjadi
perantara komunikasi antara Allah dan manusia dalam proses penurunan wahyu. Kitab-
Kitab Allah adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul, yang kemudian
diwahyukan dalam bentuk tulisan sebagai panduan dan pedoman bagi manusia. Nabi dan
Rasul adalah utusan Allah yang bertugas menyampaikan wahyu-Nya dan menjelaskan isi
Kitab-Kitab Allah kepada umat manusia.
Ketiga aspek keimanan ini saling melengkapi dalam memahami dan menjalankan
ajaran Islam. Malaikat membantu menyampaikan pesan Allah kepada manusia melalui
Nabi dan Rasul, yang memainkan peran penting dalam penafsiran dan pemahaman Kitab-
Kitab Allah. Sebaliknya, Kitab-Kitab Allah mengandung petunjuk tentang penghormatan
terhadap Malaikat dan tugas Nabi dan Rasul. Semua ini menggambarkan sistem
kepercayaan yang tersistematis dalam ajaran Islam dan penting untuk praktik keagamaan
yang benar.
B. Saran
Berdasarkan uraian konsep dan signifikansi Iman kepada Malaikat, Kitab, dan Rasul
Allah, kita berharap agar umat Islam dimana pun dapat memahami pentingnya beriman
secara kaffah atau keseluruhan, bukan hanya sekedar tahu untuk menggugurkan beberapa
keharusan saja, terutama dikalangan pemuda-pemudi Muslim yang mana mereka adalah
generasi penerus umat Islam di masa yang akan datang.
Keimanan dan ketakwaan tidak selalu muncul dengan sendirinya, dan semuanya harus
diajak, diajarkan, dan dipelajari. Oleh karena itu, generasi Muslim yang unggul seperti
guru, ustadz, ulama, orang tua, atau bahkan pemuda Muslim yang kuat memiliki peran
yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan manusia dan kejayaan Islam di dunia.
Tak hanya itu, kita juga harus senantiasa memperkaya iman dan taqwa kita dengan
semangat menuntut ilmu dan berlomba-lomba dalam kebaikan sehingga kehidupan kita
menjadi terarah, serta mudah dalam menghadapi berbagai problematika dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Mutiara Ilmu Tauhid, Bandung: Pustaka Setia, h. 108.
Muhammad Chirzin, Konsep dan Hikmah Akidah Islam, Cet. 1, Jakarta: Mitra Pustaka, 1997, h. 60-66
TabungAmal.id, Al Quran Mujizat Sepanjang Zaman, 2020
https://tabungamal.id/berita/al-quran-mujizat-sepanjang-zaman-bagian-3
Orami Author, Nama Lain Dari Al-Qur’an, 10 Oktober 2023
https://www.orami.co.id/magazine/nama-lain-dari-alquran
Ravi Kurnia, Makalah Agama – Beriman Kepada Rasul, 21 April 2015.
http://ravikurnia1.blogspot.com/2015/04/makalah-beriman-kepada-rasul.html
Tian Surtiani, RPP PAI dan BP - Mari Mengenal Rasul Ulul Azmi Allah, 2022.
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/422382-1673527199.pdf
Thala Al Fajar, Pengertian dan Perbedaan Antara Nabi dan Rasul Allah SWT.
https://www.academia.edu/15751847/Pengertian_dan_Perbedaan_Antara_Nabi_dan_Rasul_Allah_SW
T
Neli Widiyanti, 25 Mukjizat Para Nabi dan Rasul.
https://www.academia.edu/36167733/25_Mukjizat_Para_Nabi_Dan_Rasul
Drs. Humaidi Tata Pangarsa. Kuliah aqidah lengkap. (Surabaya: Bina Ilmu.1979) hal. 81
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Syarah Tsalatsul Ushul, (Surakarta :Darul Tsarya. 1997) hal. 164 -
165
Drs. Humaidi Tata Pangarsa. Kuliah aqidah lengkap. (Surabaya: Bina Ilmu.197 9) hal. 83
Drs. Humaidi Tata Pangarsa. Kuliah aqidah lengkap. (Surabaya: Bina Ilmu.1979) Hal. 83 -85
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Syarah Tsalatsul Ushul, (Surakarta :Darul Tsarya. 1997) hal. 166
Safar Sutomo dkk. – IAIN Walisongo Semarang, Iman Kepada Malaikat Allah, (Semarang:
cunseondeok, 2015)
https://cunseondeok.blogspot.com/2015/05/iman-kepada-malaikat-allah.html
Perbedaan Mukjizat dan Karomah - Islami[dot]co. https://islami.co/perbedaan-mukjizat-dan-karomah/.
Jelaskan Perbedaan Mukjizat Karomah Maunah Dan Irhas. https://gooddoctor.id/pendidikan/jelaskan -
perbedaan-mukjizat-karomah-maunah-dan-irhas.
Apa Itu Mukjizat? Ketahui Macam -Macam dan Perbedaannya dengan Karomah ....
https://www.liputan6.com/hot/read/5386488/apa-itu-mukjizat-ketahui-macam-macam-dan-
perbedaannya-dengan-karomah.
Beda Mukjizat, Karamah, Waqi’iyyah, dan Sihir |Republika Online.
https://khazanah.republika.co.id/berita/oeoxbi313/beda-mukjizat-karamah-waqiiyyah-dan-sihir.
Ini Perbedaan Mukjizat, Ka romah, Sihir, Maunah, dan Istidraj.
https://muslim.okezone.com/read/2021/11/04/330/2496513/ini-perbedaan-mukjizat-karomah-sihir-
maunah-dan-istidraj.