Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

AKIDAH ISLAM TENTANG PARA RASUL ALLAH

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Akidah Akhlak
Disusun Oleh

1. Mohammad Adek Taufiqqurrohman (2111010093)


2. Siti Maysaroh (2111010142)

Kelas / Semester :

PAI J / 5

Dosen Pengampu :

Devi Sela Eka Selvia,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
1445 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena telah


memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Atas Rahmat dan Hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Akidah Islam Tentang Para Rasul Allah” Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Devi Sela Eka Selvia,M.Pd. Pada
mata kuliah Akidah Akhlak di Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung. Selain itu, Kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca mengenai Para Rasul Allah .

Kami menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada


Ibu Devi Sela Eka Selvia,M.Pd. selaku dosen mata kuliah Akidah Akhlak
karena tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan untuk kami. Kami ucapkan juga terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah
ini.

Bandar Lampung, 31 Oktober 2023

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I ............................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II........................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

A. Pengertian Nabi dan Rasul ................................................................. 3

B. Iman Kepada Para Rasul Allah.......................................................... 3

F. Buah Iman Kepada Rasul Allah ....................................................... 10

BAB III ....................................................................................................... 12

PENUTUP .................................................................................................. 12

A. Kesimpulan ......................................................................................... 12

B. Saran ................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Iman kepada Rasul adalah salah satu rukun iman yang ke empat.
Oleh karena itu sebagai orang muslim harus meyakini dengan sepenuh hati
bahwasanya Allah telah mengutus rasul-rasul-Nya kepada ummat manusia
pada setiap zaman untuk mengarahkan manusia kejalan yang benar.1 Para
Rasul adalah hambahamba Allah, dimuliakan Allah dengan diutus sebagai
Rasul dan disifati Allah sebagai hamba yang paling tinggi kedudukannya.2
Allah memilih manusia yang menjadi pilihannya untuk bertugas
menyampaikan ajaran- ajaran kebenaran dan aturan Allah swt. guna
keselamatan manusia dunia dan akhirat. Untuk meningkatkan keimanan
kepada Rasul-Rasul Allah maka perlu mengetahui nama-nama rasul
Allah.3

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan Nabi dan Rasul ?


2. Apa yang di maksud dengan Iman kepada Rasul dan Allah ?
3. Apa fungsi utama para Rasul ?
4. Apa saja Sifat-sifat Rasul Allah ?
5. Bagaimana Kekhususan Risalah Nabi Muhammad Saw ?
6. Bagaimana Buah Iman Kepada Rasul-rasul Allah ?

1
Wiyadi, Membina Akidah dan Akhlak, Untuk Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah,
(Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2014), 91.
2
Haya Binti Mubarok al-Barik, Ensiklopedi Wanita Muslimah, (Jakarta: Darul
Falah, 2005), 22.
3
Wiyadi, Membina …, , (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2014), 95

1
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Nabi dan Rasul


2. Untuk Mengetahui Iman Kepada Rasul dan Allah
3. Untuk Mengetahui Fungsi Utama Para Rasul
4. Untuk Mengetahui Sifat-sifat Rasul Allah
5. Untuk Mengetahui Kekhusunan Risalah Nabi Muhamamd Saw
6. Untuk Mengetahui Buah Iman Kepada Rasul-rasul Allah

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Nabi dan Rasul

Secara etimologis kata “nabi” berasal dari kata naba’yang artinya


berita. Nabi adalah seseorang yang diberi berita atau wahyu dari Allah.
Adapun kata rasul befrasal dari kata irsal yang bermakna perutusan atau
pengarahan (tajwih). Dengan demikian, secara etimodologis rasul adalah
yang menyampaikan pesan dari pihak yang mengutusnya.

Para ulama mengartikan pengertian nabi dan rasul secara


terminologis ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama, baik rasul
maupun nabi sama-sama menerima wahyu yang harus disampikan kepada
umatnya. Kelompok kedua, membedakan arti keduanya. Nabi derajatnya
lebih rendah dari pada Rasul. Setiap rasul adalah nabi, tetapi tidak
sebaliknya. Pendapat kedua ini adalah pandangan mayoritas ulama.
Kelompok ketiga juga membedakan arti keduanya. Akan tetapi, nabi
derajatnya dipandang lebih tinggi daripada rasul. Setiap nabi adalah rasul.
Tetapi tidak sebaliknya. Dengan demikian, pendapat ketiga ini kebalikan
dari pendapat kedua.

Adapun perbedaan yang lebih tepat antara nabi dan rasul yaitu
rasul adalah seorang yang diutus dengan membawa syariat baru,
sedangkan nabi di utus untuk melanjutkan dan mempertahankan syariat
yang sebelumnya.

B. Iman Kepada Para Rasul Allah

Sebagaimana Islam menuntut supaya iman kepada malaikat dalam


mencapai pimpinan utama bagi manusia, begitu pula Islam menuntut
supaya iman kepada rasul-rasul sebagai pihak yang berhubungan langsung
dengan manusia.

3
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah kamu beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya, Nabi Muhammad, dan kepada Kitab Al-Qur'an yang
diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab-kitab yang diturunkan kepada
para rasul sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah,
malaikatmalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
kemudian, maka sesungguhnya, orang itu telah tersesat sejauh-jauhnya”.
(Qs.An-Nisa : 136)

Sifat rasul-rasul itu dan kemanusiaannya sama dengan manusia


yang lain. Pada hakikatnya Rasul-rasul itu manusia juga, sama dengan
manusia lain didalam sifat dan pekertinya. Karena itu mudah menerima
pelajaran dari mereka, dapat kata-kata dan perbuatannya ditiru dan
diteladan. Beriman kepada rasul-rasul-Nya adalah rukun iman yang
keempat, yaitu memercayai bahwa Allah swt., telah mengutus para rasul
Nya untuk membawa syi’ar agama atau membimbing umat manusia
kepada jalan yang benar dan diridai Allah. Jumlah rasul tidak diketahui
secara pasti, namun ada ulama yang mengatakan bahwa Allah swt., telah
menurunkan nabi sebanyak 124.000 orang dan rasul sebanyak 313 orang,
dan jumlah inipun belum dipastikan dan kemungkinan besar jumlahnya
lebih banyak lagi.

Adapun pengertian beriman kepada para nabi dan rasul Allah


menurut Al-Jazairi yaitu percaya bahwa sesungguhnya Allah Swt
mempunyai utusan yang diutus karena belas kasih Allah Swt. Dan
keutamaan yang mana para utusan membawa kabar bahagia berupa pahala

4
bagi orang yang berbuat kebaikan, dan kabar buruk berupa siksa bagi
orang yang berbuat keburukan (maksiat) dan menerangkan kepada
manusia tentang sesuatu yang dibutuhkan mereka dari beberapa
kenikmatan agama dan dunia, dan memberikan manfaat kepada mereka
tentang apa yang disampaikan para utusan dengan pangkat yang mulia.
Dan Allah Swt telah memberikan kekuasaan kepada mereka kepada ayat-
ayat (tanda) yang tampak, dan mukjizat-mukjizat yang jelas dimana Nabi
Adam sebagai Nabi pertama dan Nabi Muhammad Saw sebagai penutup.

Dari sekian banyak jumlah rasul dan nabi tersebut, hanya 25 orang
yang disebutkan dalam Al-Qur’an, sehingga para rasul dan nabi yang
wajib kita ketahui hanya 25 orang. Para nabi dan rasul tersebut adalah:

1. Nabi Adam a.s.


2. Nabi Idris a.s.
3. Nabi Nuh a.s.
4. Nabi Hud a.s.
5. Nabi Soleh a.s.
6. Nabi Ibrahim a.s.
7. Nabi Luth a.s.
8. Nabi Ismail a.s.
9. Nabi Ishak a.s.
10. Nabi Yaqub a.s.
11. Nabi Yusuf a.s.
12. Nabi Ayub a.s.
13. Nabi Suaeb a.s.
14. Nabi Musa a.s.
15. Nabi Harun a.s.
16. Nabi Zulkifli a.s.
17. Nabi Daud a.s.
18. Nabi Sulaiman a.s.
19. Nabi Ilyas a.s.

5
20. Nabi Ilyasa a.s.
21. Nabi Yunus a.s.
22. Nabi Zakaria a.s.
23. Nabi Yahya a.s.
24. Nabi Isa a.s.
25. Nabi Muhammad Saw.4

Di antara kedua puluh lima rasul tersebut, ada yang disebut Ulul
Azmi, yang artinya rasul-rasul yang mempunyai keteguhan hati yang tak
pernah goyah dan mempunyai ketabahan yang luar biasa, kesabaran yang
tak ada batasnya. Nabi yang mendapatkan julukan Ulul Azmi adalah:

1. Nabi Nuh a.s.


2. Nabi Ibrahim a.s.
3. Nabi Musa a.s.
4. Nabi Isa a.s.
5. Nabi Muhammad Saw

Allah Swt., mewajibkan atas setiap orang yang beriman supaya


beriman kepada semua rasul yang diutusNya tanpa membeda-bedakan
antara satu rasul dan rasul lainnya.
C. Fungsi Utama Para Rasul Allah
Dalam bukunya An-Nubuwwah wal Anbiya’, Muhammad Ali Ash-
Shabuni menyebutkan tugas rasul, yaitu sebagai berikut:
1. Mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah, Dzat yang Maha Esa
lagi Maha perkasa. Ini merupakan tugas pokok sebagaimana ditegaskan
dalam Al-Qur’an yaitu dalam (Q.S. Al-Anbiya’ (21): 25).
2. Menyampaikan perintah dan larangan Allah. Ditegaskan dalam Al-
Qur’an yaitu dalam (Q.S. Al-Ahzab (33): 39).
3. Memberikan petunjuk pada jalan yang benar kepada manusia.
Ditegaskan dalam Al-Qur’an yaitu dalam (Q.S. Al-Ahzab (33): 45-46).

4
Rosihon Anwar, Saehudin, Akidah Akhlak (Bandung : Pustaka Setia, 2016), hlm.
172.

6
4. Menjadi panutan bagi setiap manusia. Ditegaskan oleh Allah dalam
(Q.S. Al-Ahzab (33): 21).
5. Memberi peringatan tentang adanya hari kebangkitan, dan tentang siksa
yang berat sesudah mati.
6. Mengalihkan perhatian manusia dari kehidupan yang fana pada
kehidupan yang kekal. Ditegaskan oleh Allah dalam Q.S. Al-Ankabut
(29): 64.
7. Supaya tidak ada lagi alasan bagi manusia kelak dihadapan Allah.
Ditegaskan oleh Allah dalam Q.S. 63Aqidah Akhlak An-Nisa’ (4):
165).
D. Sifat-sifat Rasul Allah
Allah memilih para rasul-Nya agar mereka menjadi duta antara Dia
dengan hamba-Nya. Allah memilih mereka diantara segenap makhluk
ciptaan-Nya untuk memikul amanat yang agung, yaitu amanat
menyampaikan dakwah berupa wahyu serta risalah kepada segenap
hamba-Nya.
Untuk keberhasilan tugas yang dipercayakan itu, para rasul didukung oleh
sifat-sifat istimewa yang dimiliki mereka, yaitu sebagai berikut.
1. Shiddiq, artinya jujur, benar dalam segala ucapannya, mustahil
bersifat kidzib (dusta). Para rasul itu pasti benar dalam
pengakuannya sebagai utusan Allah serta benar pula dalam segala
yang disampaikannya. Sebab, kalau tidak benar atau dusta, umat
manusia akan rusak, hancur, dan tidak akan ada agama yang
menyembah Allah swt., seperti sekarang ini.
2. Amanah, artinya terpercaya, mustahil bersifat khianat (curang).
Para rasul itu dapat dipercaya dan tidak pernah berkhianat, baik
terhadap sesama manusia maupun terhadap Tuhan. Karena rasul
terjaga dari perbuatan dosa, kemaksiatan dan kemungkaran lahir
dan batin. Hal ini disebut juga dengan ma’shum (terjaga dari segala
macam dosa). Kalau para rasul tidak dapat dipercaya dan khianat,
bgaimana mereka dapat menjadi pemimpin atau pembimbing umat

7
manusia kejalan yang benar dan semua umatnya pun akan
bergelimang dalam kemaksiatan.
3. Tabligh, yakni menyampaikan apa-apa yang datang dari Allah,
mustahil kitman artinya tidak menyampaikan atau
menyembunyikan.
4. Fathanah, yakni cerdas/pandai. Adapaun sifat mustahil Rasul yaitu
Mustahil baladah artinya bodoh/dungu. Seorang rasul tidaklah
diutus, kecuali mempunyai sisi keagungan dari kecerdasan dan
kecerdikan yang luar biasa, intelektualitas, dan daya nalarnya yang
sempurna. Ia jauh dari sifat kebodohan.

Di samping mempunyai sifat yang wajib dan mustahil tersebut,


para Rasul pun mempunyai sifat ja’iz (wenang). Sifat ja’iz tersebut
yaitu: Aradhul Basyariyah, artinya sebagai nabi dan rasul, mereka
mempunyai sifat-sifat yang umum dimiliki manusia, asalkan sifat-
sifat tersebut tidak dapat menyebabkan kemerosotan derajat
kerasulan, seperti makan, minum, lapar, haus, tidur, mencari
nafkah, berumah tangga, sakit, dan sebagainya.
E. Kekhususan Risalah Nabi Muhammad Saw
Dalam hal yang bersifat prinsip, risalah para rasul tidak berbeda
satu sama lain. Mereka adalah utusan Allah yang diberikan ilmu dan
wahyu, mengajak umat kejalan yang lurus dengan inti ketauhidan terhadap
Allah swt., sehingga harus ditaati umatnya, dan menjadi suri tauladan bagi
manusia. Hanya saja, Allah swt., telah menganugerahkan kepada
Rasulullah saw., kekhususan yang tidak diberikan kepada para rasul
sebelumnya. Akan tetapi, kekhususan ini sama sekali tidak akan
mengurangi sikap kaum muslimin dalam mengimani para rasul yang
diutus sebelum beliau.
Kekhususan-kekhususan itu, antara lain:
1. Risalah untuk Seluruh Umat Manusia

8
Apabila rasul sebelum Nabi Muhammad saw., diutus untuk satu
bangsa atau umat tertentu, dengan tegas dinyatakan oleh Al-Qur’an
sebagai rasul yang diutus untuk segenap umat manusia diseluruh
dunia ini. Sebagaimana firman Allah :

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan


kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui”. (QS. Saba (34): 28).

2. Risalah Universal
Risalah universal adalah bahwa risalah kenabian yang dibawa oleh
Nabi Muhammad saw., berupa agama Islam ini telah dinyatakan
sempurna oleh Allah swt., sehingga tidak perlu ada risalah baru
lagi. Ini tidak berarti pada masa dulu, risalah para rasul itu tidak
sempurna, tetapi bila dinisbatkan dengan perkembangan kehidupan
sosial umat manusia yang semakin berkembang, aspek syariat yang
terdapat pada risalah para rasul terdahulu, kurang begitu lengkap.
Dengan demikian setelah datangnya risalah Nabi Muhammad saw.,
yang telah dinyatakan lengkap oleh Allah swt., umat manusia tidak
perlu risalah yang baru. Sebagaimana firman Allah :

9
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
dan (daging hewan) yang disembelih bukan atas (nama) Allah,
yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang (sempat) kamu sembelih”.
(QS. Al-Ma’idah (5): 3).

3. Penutup Para Nabi dan Rasul


Sejalan dengan telah sempurnanya risalah Nabi Muhammad saw.,
itu, berlakulah konsekuensi logis lainnya, yakni berakhirnya mata
rantai kenabian. Allah swt., berfirman :

“Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu,


tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. Al-Ahzab (33): 40).
F. Buah Iman Kepada Rasul Allah

Ada beberapa pengaruh iman kepada nabi dalam kehidupan. Hal


ini dapat diambil dari tujuan diutusnya para nabi kepada semus manusia.
Adapun buah dari iman kepada para nabi dan rasul adalah sebagai berikut

1. Mengetahui rahmat serta perhatian Allah SWT. kepada hamba hamba-


Nya sehingga mengutus para rasul untuk menunjuki mereka pada jalan
Allah SWT. serta menjelaskan cara menyembah Allah SWT.;
2. Mensyukuri nikmat Allah SWT.;
3. Mencintai para rasul, mengagungkannya, serta memujinya karena
mereka adalah para rasul Allah SWT.

Mengetahui rahmat serta perhatian Allah kepada hamba-hamba-


Nya sehingga mengutus para rasul untuk menunjuki mereka pada jalan
Allah serta menjelaskan bagaimana seharusnya mereka menyembah Allah
swt., karena memang akal manusia tidak bisa mengetahui hal itu dengan

10
sendirinya. Mensyukuri nikmat Allah yang amat besar ini. Mencintai para
rasul, mengagungkannya, serta memujinya karena mereka adalah para
rasul Allah swt., dan karena mereka hanya menyembah Allah,
menyampaikan riasalah-Nya, dan menasihati hamba-Nya.

Orang yang menyimpang dari kebenaran mendustakan para rasul


dengan menganggap bahwa para rasul Allah bukan manusia. Anggapan
yang salah ini dijelaskan Allah dalam sebuah firman-Nya yang artinya:

“Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala
datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: “Adakah Allah
mengutus seorang manusia menjadi rasul?”. (Q.S. Al-Isra’ (17): 94).

Dalam ayat diatas, Allah swt., mematahkan anggapan mereka yang


keliru. Rasul Allah adalah manusia karena ia akan diutus kepada penduduk
bumi yang juga manusia. Seandainya penduduk bumi ini malaikat, pasti
Allah akan menurunkan malaikat dari langit sebagai para rasul.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Secara etimologis kata “nabi” berasal dari kata naba’yang artinya


berita. Nabi adalah seseorang yang diberi berita atau wahyu dari Allah.
Adapun kata rasul befrasal dari kata irsal yang bermakna perutusan atau
pengarahan (tajwih). Dengan demikian, secara etimodologis rasul adalah
yang menyampaikan pesan dari pihak yang mengutusnya.

Adapun pengertian beriman kepada para nabi dan rasul Allah yaitu
percaya bahwa sesungguhnya Allah Swt mempunyai utusan yang diutus
karena belas kasih Allah Swt. Dan keutamaan yang mana para utusan
membawa kabar bahagia berupa pahala bagi orang yang berbuat kebaikan,
dan kabar buruk berupa siksa bagi orang yang berbuat keburukan
(maksiat) dan menerangkan kepada manusia tentang sesuatu yang
dibutuhkan mereka dari beberapa kenikmatan agama dan dunia, dan
memberikan manfaat kepada mereka tentang apa yang disampaikan para
utusan dengan pangkat yang mulia. Tugas rasul, yaitu sebagai berikut:
1. Mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah, Dzat yang Maha Esa
lagi Maha perkasa. Ini merupakan tugas pokok sebagaimana
ditegaskan dalam Al-Qur’an yaitu dalam (Q.S. Al-Anbiya’ (21): 25).
2. Menyampaikan perintah dan larangan Allah. Ditegaskan dalam Al-
Qur’an yaitu dalam (Q.S. Al-Ahzab (33): 39).
3. Memberikan petunjuk pada jalan yang benar kepada manusia.
Ditegaskan dalam Al-Qur’an yaitu dalam (Q.S. Al-Ahzab (33): 45-46).

Sifat-sifat yang dimiliki para rasul Allah SWT, yaitu : Shidiq,


Amanah, Tabligh, Fathonah. Kekhususan yang dimiliki oleh nabi
Muhammad SAW yaitu, risalah untuk seluruh umat manusia, risalah
universal, dan penutup para nabi.

12
Ada beberapa pengaruh iman kepada nabi dalam kehidupan. Hal
ini dapat diambil dari tujuan diutusnya para nabi kepada semus manusia.
Adapun buah dari iman kepada para nabi dan rasul adalah sebagai berikut

4. Mengetahui rahmat serta perhatian Allah SWT. kepada hamba hamba-


Nya sehingga mengutus para rasul untuk menunjuki mereka pada jalan
Allah SWT. serta menjelaskan cara menyembah Allah SWT.;
5. Mensyukuri nikmat Allah SWT.;
6. Mencintai para rasul, mengagungkannya, serta memujinya karena
mereka adalah para rasul Allah SWT.
B. Saran

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah kami masih


terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk pembuatan
makalah selanjutnya. Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat
menambah wawasan kami khususnya dalam materi Akidah Islam Tentang
Para Rasul Allah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Haya Binti Mubarok al-Barik, Ensiklopedi Wanita Muslimah, (Jakarta: Darul


Falah, 2005).

Rosihon Anwar, Saehudin, Akidah Akhlak (Bandung : Pustaka Setia, 2016).

Wiyadi, Membina Akidah dan Akhlak, Untuk Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah,


(Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2014).

14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : MA Al-Fatah


Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/ Semester :X/2
Materi Pokok : Para Rasul Allah Dan Keteladanan Rasul Ulul Azmi
Alokasi Waktu : 2 X 25 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


2 (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin


3 tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.

Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,


merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
4
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.7 Mengetahui perbedaan nabi dan rasul 1.7.1 Menjelaskan secara singkat mengenai
pengertian nabi dan rasul

2.7 Menghayati sifat utama rasul Ulul Azmi 2.7.1 Menunjukkan perilaku spiritual dari
pengalaman belajar sifat utama Rasul Ulul
Azmi
3.7 Menunjukan sikap sabar dan tanggung 3.7.1 Menunjukkan perilaku sosial sabar dan
jawab sebagai implementasi mengimani sifat tanggung jawab sebagai implementasi
utama rasul Ulul Azmi mengimani sifat utama rasul Ulul Azmi.

4.7 Menganalisis sifat utama dan keteguhan 4.7.1 Menjelaskan pengertian rasul Ulul
rasul Ulul Azmi Azmi.
5.7 Menyajikan hasil analisis kisah keteladan 5.7.1 Menyimpulkan kisah keteladanan rasul
rasul Ulul Azmi Ulul Azmi.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami perbedaan nabi dan rosul
2. Siswa dapat memahami pengertian ulul azmi
3. Siswa dapat menyebutkan 25 nabi dan rosul serta rosul ulul azmi
D. Materi Pembelajaran
a. Pengertian Nabi dan Rosul
Rasul adalah seorang laki laki pilihan yang menerima wahyu dan diperintahkan untuk
menyampaikan kepada umatnya. Sedangkan Nabi adalah seorang laki- laki yang
menerima wahyu Allah Swt., tetapi tidak wajib menyampaikan kepada umatnya.
Adapun 25 nabi dan rosul yang tertulis dalam Al-Qur’an yaitu :
 Nabi Adam a.s  Nabi Ya’qub a.s  Nabi Sulaiman a.s
 Nabi Idris a.s  Nabi Yusuf a.s  Nabi Ilyas a.s
 Nabi Nuh a.s  Nabi Ayub a.s  Nabi Ilyasa a.s
 Nabi Hud a.s  Nabi Syu’aib a.s  Nabi Yunus a.s
 Nabi Shaleh a.s  Nabi Musa a.s  Nabi Zakariya a.s
 Nabi Ibrahim a.s  Nabi Harun a.s  Nabi Yahya a.s
 Nabi luth a.s  Nabi Dzulkifli a.s  Nabi Isa a.s
 Nabi Ismail a.s  Nabi Daud a.s  Nabi Muhammad saw
 Nabi Ishak a.s

b. Pengertian Ulul Azmi


Dari 25 (dua puluh lima) rasul yang wajib kita imani, terdapat 5 (lima) orang rasul
pilihan yang mendapatkan gelar Ulul Azmi. Kata Ulul Azmi berasal dari bahasa Arab,
yaitu: “Ulul” yang artinya orang yang memiliki, dan “Azmi” yang artinya cita-cita
yang mantap. Menurut Sirojuddin dalam buku “Ensiklopedi Islam” menyebutkan
bahwa Ulul ‘Azmi (ulu al-‘azmi) artinya “orang-orang yang mempunyai kemauan kuat
dan teguh. Secara istilah Ulul Azmi berarti rasul-rasul pilihan atau Nabi yang memiliki
keteguhan hati, lapang dada dan sabar dalam menghadapi kaumnya yang menentang
dirinya dan tidak mau menerima ajaran yang disampaikannya.

Adapun rasul-rasul yang termasuk dalam Ulul Azmi adalah:


1. Nabi Nuh As.
2. Nabi Ibrahim As.
3. Nabi Musa As.
4. Nabi Isa As.
5. Nabi Muhammad Saw.
E. Metode/Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi
2. Model Pembelajaran : TGT (teams games tournament)
F. Sumber/ Media Pembelajaran
Sumber Belajar : Buku Akidah Akhlak
Media Pembelajaran : Buku pegangan, Kertas HVS
G. Karakter Yang Diharapkan
1. Peserta didik percaya diri dan dapat berinteraksi dengan baik
2. Peserta didik menjadi lebih religius
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Kegiatan Bentuk Kegiatan Alokasi Waktu
1. 1. Guru mengucapkan salam dan mengajak
peserta didik berdo’a bersama
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
Pendahuluan 3. Guru bertanya mengenai materi minggu 5 Menit
kemarin yang telah disampaikan , untuk
mengingat kembali

2. 1. Guru menyampaikan materi yang akan


disajikan.
Kegiatan Inti Mengamati: 40 Menit
Membaca dan menyimak ayat tentang iman
kepada Rasul Allah Swt
Menanya:
Secara bergantian melakukan tanya jawab
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
Nabi dan Rasul Allah Swt
2. Guru membentuk kelompok yang
berisikan 3-4 orang
3. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai
dengan kelompoknya masing-masing

Mengeksplorasi:
Membaca buku siswa dan buku sumber materi
tentang nabi dan rasul Allah swt
Mengasosiasi:
- Menelaah dan menghubungkan apa yang
didapatkan (setelah tahapan mengeksplorasi)
dengan pengalaman yang dimiliki yang
berhubungan dengan keteladanan sifat para
Rasul Allah Swt
4. Pelaksanaan turnament, setiap kelompok
mengambil kartu soal yang telah
disediakan
5. Guru memeriksa jawaban siswa dan
dinilai
6. Kegiatan diulang hingga terjawab
beberapa soal
7. Guru menghitung skor untuk setiap
kelompok

Mengkomunikasikan:
Presentasi hasil diskusi tentang keberadaan para
Rasul Allah Swt dan pentingnya beriman kepada
para Rasul Allah Swt
3. 1. Peserta didik dengan panduan guru
Penutup membuat kesimpulan tentang materi ajar 5 Menit
yang disajikan selama pembelajaran.
2. Peserta didik diberikan kesempatan
berbicara/bertanya/ mengungkapakan
perasaannya setelah melaksanakan proses
pembelajaran dan menambahkan
informasi dari peserta didik lainnya.
3. Guru menyampaikan pesan moral
4. Guru mengajak peserta didik untuk
mengakhiri pelajaran dengan berdo’a
5. Guru memberi salam

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Penilaian Sikap Sosial


2. Pengetahuan (Tugas Kelompok)
3. Keterampilan
 Prosedur, teknik, jenis, bentuk penilaian dan intrumen penilaian (terlampir)

Refleksi :

 Hal-hal yang perlu diperhatikan :


______________________________________________________
 Siswa yang perlu diperhatian :

 Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan :


_______________________________________________________
 Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan :
_______________________________________________________

Lampung Selatan, 07 November 2023


Mengetahui,
Kepala MA Al-Fatah Guru Mata Pelajaran

Mohammad Adek Taufiq.Q, M.Pd Siti Maysaroh, S.Pd


Lampiran 1

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP SOSIAL

Lembar observasi sikap sosial


Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : X/ 2
Waktu Penilaian : Selama Kegiatan Berlangsung
Sikap Sosial : 1. Menunjukan sikap bekerjasama dalam bermain games
2. Menunjukan sikap religius pada saat berdoa
3. Menunjukan sikap menghormati lawan bicara

Rubik Penilaian Sikap Sosial

bekerjasama Bersikap Menghormati


dalam bermain religius saat guru saat Jumlah
No Nama
games berdo’a berbicara Nilai
(1-4) (1-4) (1-4)
1. AISYAH NURFIDA

2. ANA MUNAWAROH
3 ASMA SHIFAUL AZZAH
4 DELA AYU LESTARI
5 DEWI SINTIA
6 DIAH IRDIYANA RIZQI
7 DINDA AYANG SARI
8 DIO RAIHAN RAKASIWI
9 FATHIKA SARI
10 IRMA NOFITA SARI
11 KENI APRILIA SAPUTRI
12 KHARINA DWI SAFITRI
13 LATIFA ANISA
14 LELI WIDIANINGSIH
15 MAGHFIRAH IZZANI MALANIAH
16 MALIKA INTAN
17 MIFTAHUL JANNAH
18 MITA NELI HASTUTI
19 M. ADEK TAUFIQQURROHMAN
20 NADYA RANIALINI
21 NUR HASANAH
22 POBI HARDIANSYAH
23 PUTRA RAHMA DHANI.S
24 RAHMA MEILANI PUTRI
25 RESTA ELVINA PUTRI
26 SASTI NUR SAIDAH
27 SISSY RAHMA
28 SITI AYUNA
29 SITI MAYSAROH
30 SITI NURUL ROHMAH
31 SYIFA ADILLA ZAHRA
32 SYIFAUL KARIMAH
33 UPIK ANDILA
34 YELLA MONICA
35 YUSRIYAH

Rubik :
Skor 1, jika kurang
Skor 2, jika cukup
Skor 3, jika baik
Skor 4, jika amat baik
Pedoman penskoran : nilai sikap = jumlah skor yang diperoleh : 3
Lampiran 2

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

A. Petunjuk Pengisian
Jawablah pertayaan dibawah ini dengan benar!
B. Soal
No Pertanyaan Bobot
1. Untuk apa Allah mengutus rasul ke dunia ? 20
Ada berapa jumlah nabi dan rosul yang tertulis di
2. 20
dalam al-qur’an ?
3. Apa perbedaan nabi dan rosul? 20
4. Mengapa ada 5 rosul yang diberi gelar ulul azmi? 20
5. Sebutkan rosul-rosul yang mendapat gelar ulul azmi 20

Rubik penilaian soal tes uraian


Rubik Penilaian
Indikator
Soal Pedoman
Soal Kunci Jawaban
Penskoran
Untuk apa Allah mengutus  Untuk menyampaikan wahyu
20
rasul ke dunia ?  Untuk menunjukan manusia jalan yang benar

Ada berapa jumlah nabi dan 25


20
rosul yang wajib kita ketahui?
Apa perbedaan nabi dan rosul? Rasul adalah seorang laki laki pilihan yang
Keteladanan menerima wahyu dan diperintahkan untuk
Rasul Ulul menyampaikan kepada umatnya. Sedangkan Nabi
Azmi dan 20
adalah seorang laki- laki yang menerima wahyu
Keistimewaa Allah Swt., tetapi tidak wajib menyampaikan
nnya kepada umatnya
Mengapa ada 5 rosul yang Karena mereka memiliki ketabahan dan keteguhan
diberi gelar ulul azmi? hati yang luar biasa ketika berdakwah atau ketika 20
menyampaikan wahyu kepada umatnya
Sebutkan rosul-rosul yang Nabi Muhammad saw, nabi isa as, nabi ibrahim as,
20
mendapat gelar ulul azmi nabi nuh as, nabi musa as
Lampiran 3

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

1. Penialian Keterampilan
a. Soal tes lisan
siswa diminta untuk menghafal nama-nama 25 nabi dan rasul
b. Aspek Yang Dinilai
ketepatan dalam menghafal
c. Lembar Penilaian Praktik
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : VIII/dua
Materi Pokok : Keteladanan Rasul Ulul Azmi dan Keistimewaannya
Waktu Penilaian : Selama Pembelajaran berlangsung

No Nama Skor Keterangan

1. AISYAH NURFIDA

2. ANA MUNAWAROH
3 ASMA SHIFAUL AZZAH
4 DELA AYU LESTARI
5 DEWI SINTIA
6 DIAH IRDIYANA RIZQI
7 DINDA AYANG SARI
8 DIO RAIHAN RAKASIWI
9 FATHIKA SARI
10 IRMA NOFITA SARI
11 KENI APRILIA SAPUTRI
12 KHARINA DWI SAFITRI
13 LATIFA ANISA
14 LELI WIDIANINGSIH
15 MAGHFIRAH IZZANI MALANIAH
16 MALIKA INTAN
17 MIFTAHUL JANNAH
18 MITA NELI HASTUTI
19 M. ADEK TAUFIQQURROHMAN
20 NADYA RANIALINI
21 NUR HASANAH
22 POBI HARDIANSYAH
23 PUTRA RAHMA DHANI.S
24 RAHMA MEILANI PUTRI
25 RESTA ELVINA PUTRI
26 SASTI NUR SAIDAH
27 SISSY RAHMA
28 SITI AYUNA
29 SITI MAYSAROH
30 SITI NURUL ROHMAH
31 SYIFA ADILLA ZAHRA
32 SYIFAUL KARIMAH
33 UPIK ANDILA
34 YELLA MONICA
35 YUSRIYAH
Rubik Penilaian
Aspek yag Dinilai Butir yang Dinilai Pedoman Penilaian
Kemampuan dalam Kemampuan Menghafal Skor 4 = A
Menghafal nama-nama 25 nabi dan Skor 3 = B
rasul Skor 2 = C
Skor 1 = D

Nilai akhir =
total skor : jumlah butir yang dimiliki

Anda mungkin juga menyukai