Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Adab Manusia Terhadap Sesama


Dan Lingkungan
Kelompok 9

Dosen Pengampu:
Ruhansyah, S.Th.I.,M.Pd.I
Disusun Oleh :
Siti Ruwaida (2208010484)
Rabiatul Adawiyah (2208010441)
M.Gilang Ramadhan (1111111112)
Ade Wahyudi (1837377373)

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)


MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANJARMASIN
FAKULTAS HUKUM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan

jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam

ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan

kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus

berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah ini yang

berjudul “Adab Manusia Terhadap Sesama dan Lingkungan” Di samping itu,

kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu hingga terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetauhan yang kami

miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentukk saran serta masukan

bahan kritik yang membangung dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap

semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perrkembangan dunia

Pendidikan

Banjarmasin, 18 Juni 2023

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................ii

Daftar Isi...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 4

A. Akhlak Terhadap Sesama............................................................................ 4

B. Akhlak Terhadap Lingkungan..................................................................... 5

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 11

A.Kesimpulan................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhlaq mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi manusia sebagai


makhluk idividu maupun sebagai makhluk sosial. Akhlaq menjadi pondasi bagi
manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, hubungan dengan sesama manusia,
maupun hubungannya dengan sesama makhluk hidup atau semesta. Dalam Islam,
akhlaq mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada ilmu. Seseorang yang
mempunyai akhlaq yang baik juga akan dapat menambah keimanan seseorang
tersebut.
Ibn Miskawaih mengatakan bahwa akhlaq merupakan sifat yang tertanam
dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan. Sedangkan Al-Ghozali, mengatakan bahwa akhlaq
merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa yang meinimbulkan macam-macam
perbuatan dengan gamblang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.1 Jadi, akhlaq merupakan suatu sifat yang tertanam kuat dalam diri
manusia sehingga menimbulkan suatu perbuatan dengan spontan tanpa adanya
paksaan. Akhlaq yang baik merupakan suatu perbuatan yang dilakukan dengan
ikhlas karena Allah SWT. tanpa ada paksaan dan tanpa minta imbalan maupun
pujian.
Sebagai seorang muslim, akhlaq yang harus dimiliki dalam diri seseorang
yaitu akhlaq yang terpujiatau akhlaq yang baik seperti akhlak yang terdapat pada
Rasulullah SAW. Akhlaq terpuji merupakan suatu perbuatan yang mulia dan
diridhoi oleh Allah SWT. Yang termasuk dalam akhlaq terpuji diantaranya yaitu
tawadhu, meghormati orang lain, jujur, sopan santun, dapat dipercaya, syukur,
sabar dan akhlak baik lainnya. Akhlaq terbagi menjadi tiga, diataranya yaitu
akhlaq kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia dan akhlaq kepada sesama
makhluk atau alam semesta.

1
2

Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan bisa


B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan akhlak terhadap sesama manusia?

2. Bagaimana akhlak terhadap lingkungan?

B. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan akhlak terhadap sesama manusia

2. Untuk mengetahui bagaimana akhlak terhadap lingkungan


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nabi dan Rasul


Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, dijelaskan bahwa nabi (jamaknya

anbiya’ atau nabiyyun) menurut bahasa Arab berarti orang yang memberitakan

atau menyampai berita. Kata nabi dalam teologi Islam, dipahami oleh para

teolog sebagai kata yang mengarah kepada manusia pilihan Tuhan. Yaitu

manusia yang tergolong tingkatan tertinggi.

Di antara para nabi, ada juga yang merupakan rasul (‫رسول‬, rasūl; jamak:

‫رسل‬, rusul), yakni seorang yang mendapat wahyu Allah dan wajib

menyebarkan ajarannya.

Menurut Etimologi, Kata "nabi" berasal dari kata naba yang berarti "dari

tempat yang tinggi", atau na-ba-a artinya berita. Jadi nabi adalah seorang yang

ditinggikan derajatnya dengan diberikan berita (wahyu) dari Allah.

Rasul berasal dari kata ar-sa-la artinya mengutus. Dengan demikian, rasul

adalah seorang yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan (ar-risalah)

kepada manusia,

Selain itu juga terdapat perbedaan antara nabi dan rasul, perbedaan itu

adalah:

1. Seorang rasul sudah pasti seorang nabi, tapi seorang nabi belum tentu

seorang rasul

3
4

2. Nabi sebatas menerima wahyu tanpa keharusan untuk mendakwahkannya,

sedangkan seorang rasul wajib mendakwahkannya kepada kaumnya.

3. Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian, "Rasul lebih utama

daripada nabi berdasarkan ijma’, karena rasul diistimewakan dengan risalah,

yang mana (jenjang) ini lebih ringgi daripada jenjang kenabian"

4. Nabi pertama adalah Adam, sementara rasul pertama adalah Nuh.

5. Rasul diutus kepada kaum yang kafir, sedangkan nabi diutus kepada kaum

yang telah beriman.

B. Nama-Nama Nabi dan Rasul yang Wajib Kita Ketahui

Jumlah nabi itu ada 124.000, sedangkan rasul ada 315. Dalam Al-Qur'an

sendiri, allah menegaskan bahwa ada nabi dan rasul yang diceritakan dan ada

pula yang tidak diceritakan. Jumlah nabi dan rasul utusan allah sangat banyak

dan yang wajib diketahui ada 25 yaitu; Nabi Adam a.s., Nabi Idris a.s., Nabi

Nuh a.s., Nabi Hud a.s., Nabi Saleh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Luth a.s., Nabi

Ismail a.s., Nabi Ishaq a.s., Nabi Yaqub a.s., Nabi Yusuf a.s., Nabi Ayyub a.s.,

Nabi Zulkifli a.s., Nabi Syu'aib a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Harun a.s., Nabi

Daud a.s., Nabi Sulaiman a.s., Nabi Ilyas a.s., Nabi Ilyasa a.s., Nabi Yunus a.s.,

Nabi Zakariya a.s., Nabi Yahya a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad saw.

Diantara ke-25 Nabi dan Rasul tersebut terdapat Nabi dan Rasul Ulul

Azmi yang berjumlah lima. Mereka diberi gelar ulul azmi oleh Allah karena

keteguhan dan kesabaran hati yang luar biasa dalam menghadapi berbagai

cobaan dalam mendakwahkan risalah Allah. Kelima Nabi dan Rasul yang

mendapatkan gelar Ulul Azmi adalah sebagai berikut.


5

1. Nabi Musa a.s. memiliki mukjizat kemampuan membelah laut merah dengan

tongkatnya, sehingga ia dan rombongannya dapat menyeberangi lautan dengan

selamat. Kemudian dengan tongkat itu ia rapatkan kembali sehingga Fir'aun

dan pasukan yang menyerangnya tenggelam dihantam keganasan laut merah.

2. Nabi Ibrahim a.s. dilemparkan oleh pasukan raja namrud kedalam api yang

sedang berkobar dahsyat, tetapi tidak hangus.

3. Nabi Isa a.s. diberikan tuhan mukjizat kemampuan menyembuhkan orang

buta sehingga dapat melihat kembali, menyembuhkan penyakit kusta, dan

dapat menghidupkan orang yang baru meninggal dunia.

4. Nabi Nuh a.s. mukjizatnya dapat membuat perahu dan memancarkan air

yang begitu deras sehingga menyebabkan banjir besar yang merendam seluruh

negri.

5. Nabi Muhammad saw. disamping mukjizat yang hissiyyah (indrawi) seperti

keluar air dari sela-sela jarinya guna keperluan para sahabat untuk berwudu,

beliau juga dilengkapi mukjizat yang abadi sepanjang zaman yaitu kitab suci

Al-Qur'an.

C. Sifat-Sifat Nabi dan Rasul

Sifat-Sifat Nabi dan Rasul Terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Sifat wajib

a) Shiddiq, artinya selalu benar atau jujur. Nabi dan Rasul utusan allah swt.

merupakan manusia yang jujur. Mereka menyampaikan apa yang

diwahyukan oleh Allah SWT. kepada umatnya. Tidak ada syariat yang

disembunyikan atau tidak disampaikan kepada umatnya.


6

b) Amanah, artinya dapat dipercaya. Para Nabi dan Rasul Allah pasti

mempunyai sifat amanah yang artinya dapat dipercaya. Oleh karena Nabi

dan Rasul memiliki sifat jujur, mereka dapat dipercaya. Mereka menjaga

dan melaksanakan amanah yang diterima kapan dan dimana pun berada.

c. Tablig, artinya menyampaikan. Rasul allah swt. dikaruniai sifat tablig

yang berarti menyampaikan. Apa yang diterima dari allah swt. disampaikan

kepada umatnya. Rasul tidak mengurangi sedikitpun perintah yang diterima

dari allah swt. semua wahyu yang diterima dari allah disampaikan kepada

umatnya.

d. Fatanah, artinya cerdik dan bijaksana. Para Nabi dan Rasul adalah

manusia yang mempunyai sifat cerdik dan pandai.

2. Sifat Mustahil Bagi Nabi dan Rasul

a) Al-Kizzib, yaitu mustahil berbohong atau dusta.

b) Al-Khianat, yaitu mustahil itu khianat.

c) Al-Kitman, yaitu mustahil menyembunyikan kebenaran.

d) Al-Baladah, yaitu mustahil bodoh

3. Sifat Jaiz

Sifat jaiz bagi Nabi dan Rasul adalah sifat kemanusiaan yakni al-ardul

basyariyah artinya para rasul memiliki sifat-sifat seperti manusia biasa.

Setiap nahi dan rasul selain memiliki sifat wajib dan mustahil juga memilki

sifat jaiz, misalnya seperti rasa lapar, haus, sakit, senang, susah, dan lain

sebagainya.
7

Selain sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz yang dimiliki Nabi dan Rasul

seperti yang dijelaskan diatas, masih ada sifat rasul yang lain sebagai berikut:

1. Ishmaturrasul adalah orang yang maksum, artinya terlindungi dari dosa.

2. Iltizamurrasul adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apapun

yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan wahyu

yang diperintahkan Allah, meskipun untuk menjalankan perintah Allah harus

berhadapan dengan tantangan-tantangan yang sangat berat.

Sebagai manusia, Nabi daan Rasul juga memiliki sifat-sifat manusia pada

umumnya. Namun sifat-sifat tersebut tidak mengurangi martabatnya mereka

sebagai utusan Allah, juga tidak mempunyai cela yang merendahkan  dirinya,

serta tidak mengurangi kedudukan mereka sebagai rasul.

Mereka makan, minum, berdagang, berkeluarga, mengalami sakit, susah,

gembira dan lain sebagainya.

Firman Allah swt :

َ ‫اق ۗ َو َج َع ْلنَا بَع‬ ‫ْأ‬


ً‫ْض فِ ْتنَة‬
ٍ ‫ْض ُك ْم ِلبَع‬ ِ ‫ك ِمنَ ْٱل ُمرْ َسلِينَ ِإٓاَّل ِإنَّهُ ْم لَيَ ُكلُونَ ٱلطَّ َعا َم َويَ ْم ُشونَ فِى ٱَأْل ْس َو‬
َ َ‫َو َمٓا َأرْ َس ْلنَا قَ ْبل‬

‫صيرًا‬ َ ُّ‫َأتَصْ بِرُونَ ۗ َو َكانَ َرب‬


ِ َ‫ك ب‬

“Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka

sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan

sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?;

dan adalah Tuhanmu maha Melihat.” (AL Furqan:20 )

Firman Allah swt :

‫َولَقَ ْد َأرْ َس ْلنَا ُر ُساًل ِّمن قَ ْبلِكَ َو َج َع ْلنَا لَهُ ْم َأ ْز ٰ َوجًا َو ُذ ِّريَّةً ۚ َو َما َكانَ لِ َرسُو ٍل َأن يَْأتِ َى بِـَٔايَ ٍة ِإاَّل بِِإ ْذ ِن ٱهَّلل ِ ۗ لِ ُك ِّل‬

ٌ‫َأ َج ٍل ِكتَاب‬
8

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu

dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak

ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan  sesuatu ayat (mu'jizat) melainkan

dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).” (Ar Ra’d:38)

D. Fungsi Serta Tugas Nabi dan Rasul

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa Nabi dan Rasul itu mendapatkan

wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya. Wahyu itu hampir

sama dengan tugas mulia dari Allah, yakni sebagai berikut:

1. Mengajarkan ketauhidan

2. Mengajarkan kepada manusia bagaimana cara beribadah 

3. Menjelaskan hukum-hukum Allah SWT, baik berupa perintah maupun

larangan-Nya

4. Menyampaikan kepada umatnya terkait berita-berita gaib, sesuai dengan

ketentuan Allah SWT

5. Memberikan kabar gembira kepada umatnya yang taat dan patuh kepada

perintah Allah, serta memberikan kabar derita bagi umatnya yang melanggar

perintah Allah SWT

6. Memberikan contoh perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari supaya

menjadi panutan kaumnya dalam perbuatan

7. Menunjukkan jalan yang lurus kepada kaumnya

8. Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia, serta mengajarkan kepada

mereka terkait kitab beserta hikmah


9

E. Perilaku Beriman Kepada Nabi Dan Rasul Allah Serta Hikmahnya

Perilaku beriman kepada Nabi dan Rasul dapat diwujudkan dengan:

1. Mempercayai ajaran yang dibawanya lalu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Menjadikan nabi dan rasul sebagai teladan hidup baik sebagai pribadi

maupun pemimpin umat.

3. Mencintai para nabi dan rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan

ajarannya

4. Mengetahui hakikat dirinya bahwa dia di ciptakan oleh Allah SWT untuk

mengabdi kepadanya.

Adapun hikmah dari perilaku beriman kepada Nabi dan Rasul sebagai berikut:

1. Mendapat rahmat Allah SWT.

2. Dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,

3. Akan selamat di dunia dan di akhirat dengan bimbingan yang diberikan

rasul.

4. Kita mengetahui adanya kehidupan setelah mati.

5. Bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan.

6. Lebih mencintai, menghormati, dan mengagungkan rasul atas perjuangannya

dalam menyampaikan agama Allah SWT kepada umatnya.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Beriman kepada Nabi dan Rasul merupakan hal yang wajib dan patut

diketahui oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada

Nabi dan Rasul berarti adalah kita harus mengimani atau mempercayai adanya

Nabi dan Rasul-rasul Allah. Nabi merupakan manusia pilihan Tuhan yang

ditinggikan derajatnya dengan diberikan wahyu oleh Tuhan dan Rasul adalah

lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan risalah kepada manusia. Rasul

merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya sehingga apa yang dibawa,

dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang terpilih dan mulia dibandingkan

dengan manusia lain.

Jadi, beriman kepada Nabi dan Rasul Allah, merupakan hal yang sangat

berharga dan patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang

sangat bermanfaat juga memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan

kita baik di dunia maupun di akhirat. Kita sebagai manusia harus mempelajari

lebih dalam, memahami lebih luas, dan menerapkannya di dalam kehidupan

kita tentang beriman kepada rasul- rasul allah agar kita dapat menjadi yang

lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di dunia

maupun di akhirat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia.org “Nabi dan Rasul” pengertian nabi dan rasul [tanpa tahun]

https://id.wikipedia.org/wiki/Nabi_dan_Rasul [diakses pada tanggal 18 November

2022]

YUDHISTIRA, Agama Islam II Lentera Kehidupan SMA Kelas XI

Jakarta, 2006

CV Graha Printama Selaras, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA

Kelas XI: Iman Kepada Rasul Utusan Allah SWT

Jawa Tengah, 2016

13hif.blogspot “Hikmah Beriman Kepada Rasul Allah” Hikmah beriman kepada

Rasul Allah SWT. 2012

3hif.blogspot.com/2012/01/hikmah-beriman-kepada-rasul-allah_13.html?m=1

[diakses pada tanggal 18 November 2022]

11

Anda mungkin juga menyukai