Anda di halaman 1dari 12

KONSEP NABI DAN ROSUL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Aqidah Tauhid

Kelompok 5 / ES A

Dosen Pengampu : Ali Maskur, M.Pd.I.

Disusun Oleh :

Achmad Zaenal Arifin (401190004)

Ambar Wahyu H. (401190015)

Anggi Nur Laily (401190022)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI SYARIAH DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PONOROGO

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, banyak nikmat yang Allah SWT. berikan


kepada umatnya. Segala puji senantiasa tercurahkan kehadirat Allah SWT. atas segala
limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Nabi dan Rosul” ini, dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini bisa diselesaikan tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, yang
memberikan kami masukan, dan motivasi untuk terus berkembang. Untuk itu, kami
mengucapkan terimakasih khususnya kepada dosen pengampu, bapak Mansur dan
seluruh pihak yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari
segi materi, maupun teknik penyajiannya, mengingat masih kurangnya pengetahuan
dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami
harapkan untuk kedepannya agar kami mampu menyusun makalah dengan lebih baik
lagi.
Terima kasih.

Ponorogo, 28 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Nabi dan Rosul............................................................
B. Jumlah Nabi dan Rasul..................................................................
C. Sifat Nabi dan Rasul......................................................................
D. Mukjizat Nabi dan Rasul...............................................................
E. Peran dan Tugas Nabi dan Rasul...................................................
BAB III PENUTU
A. Kesimpulan................................................................................... .
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Iman kepada Rasul-rasul allah merupakan suatu kewajiban, karena iman
kepada rasul-rasul allah merupakan rukun iman yang ke-4. Iman kepada rasul artinya
mempercayai dengan sepanuh hati atas kedatangan Rasul, mulai dari rasul yang
pertama yaitu Nabi Adam AS hingga rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan rasul sejak Nabi Adam AS hingga
Nabi Muhammad SAW. Merupakan suatu tujuan yaitu mengesankan Allah SWT.
Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian disampaikan atau diajarkan
kepada umatnya. Oleh karena itu, kita patut dan wajib mempelajari, memahami dan
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, tentu akan jauh lebih bermanfaat
bagi kehidupan dunia dan akhirat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Nabi dan Rasul?
2. Berapa Jumlah Nabi dan Rasul?
3. Apa saja sifat Nabi dan Rasul?
4. Apa yang dimaksud Mukjizat?
5. Apa peran dan tugas Nabi dan Rasul?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Nabi dan Rasul.
2. Untuk Mengetahui jumlah Nabi dan Rasul
3. Untuk mengetahui sifat Nabi dan Rasul
4. Untuk mengetahui mukjizat Nabi dan Rasul
5. Untuk mengetahui tugas dan peran Nabi dan Rasul
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nabi dan Rasul


Secara Etimologis nabi adalah berasal dari kata na-ba artinya ditinggikan, atau
dari kata na-ba-a artinya berita. Dalam hal ini seorang Nabi adalah seorang yang
ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT dengan memberinya berita (wahyu).
Sedangkan Rasul berasal dari kata ar-sa-la artinya mengetus. Setelah dibentuk
menjadi Rasul berarti yang diutus. Dalam hal ini seorang rasul adalah seorang
diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan misi, pesan (ar-risalah).
Secara Terminologis Nabi dan Rasul adalah manusia biasa laki-laki, yang
dipilih oleh Allah SWT umtuk menerima wahyu. Apabila tidak diiringi dengan
kewajiban menyampaikannya atau memebawa satu misi tertentu, maka dia disebut
Nabi (saja). Namun bila diikuti dengan kewajiban menyampaikan atau membawa
misi (ar-risalah) tertentu maka dia disebut (juga) dngan Rasul. Jadi setiap Rasul
jugs Nabi, tetapi tidak setiap Nabi menjadi Rasul (Al-Jazairy, 1978,hal. 258-259)
Sebagaimana manusia biasa lainnya Nabi dan Rasul pun bisa hidup seperti
kebanyakan manusia yaitus makan, minum, tidur, berjalan-jalan, kawin, punya
anak, merasa sakit, senang, kuat, lemah, mati dan sifat -sifat manusiawi lainnya.
Nabi dan Rasul semuanya terdiri dari laki-laki, tidak seorangpun Nabi dan Rasul
dari jenis perempuan.1
Dalam Ensiklopedia Islam, pengertian nabi dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu :
1. Rasul (Jamaknya rasul) yang berarti “Utusan”, “Duta”. Al Quran sering
menyebut al-mursalun (orang-orang yang dikirim) sebagai seorang utusan
Tuhan yang mengajarkan agama atau wahyu yang baru. Yang tergolong
dalam kelompok ini adalah adam, Syis, Nuh, Ibrahim, Ismail, Musa, Luth,
Shaleh, Hud, Syu’aib, Isa (yesus) dan Muhammad.
1
Ilyas Yunahar, Kuliah Aqidah Islam (Yogyakarta: LPPI, 2006), hal. 129-130
2. Nabi adalah sorang utusan Tuhan yang membawakan ajaran agama yang telah
dibawakan oleh rosul sebelumnya. Seorang nabi juga disebut sebagai basyir
(orang yang membawa berita gembira) dan disebut juga sebagai nadzir (orang
yang menyampaikan peringatan) sesuai dengan ajaran yang disampaikannya. 2
B. Jumlah Sifat dan Mu’jizat Nabi dan Rasul
Allah SWT tidak menyebutkan berapa jumlah keseluruhan Nabi dan Rasul.
Oleh sebab itu kita tidak dapat mengetahui berapa jumlah keseluruhannya. Jumlah
Nabi dan sekaligus Rasul yang diceritakan oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an ada
25 orang ; 18 orang disebutkan dalam surat Al-An’am ayat 83-86, dan 7 orang lagi
dalam beberapa ayat secara terpisah. Jika diurutkan secara kronologis nama-nama
Nabi dan Rasul yang 25 tersebut adalah sebagai berikut :
1. Adam 14. Mussa
2. Idris 15. Harun
3. Nuh 16. Zulkifli
4. Hud 17. Daud
5. Shaleh 18. Sulaiman
6. Ibrahim 19. Ilyas
7. Ismail 20. Ilyasa’
8. Ishaq 21. Yunus
9. Yaqub 22. Zakariya
10. Yusuf 23. Yahya
11. Luth 24. Isa
12. Ayyup 25. Muhammad SAW
13. Syuaib

Al-Qur’an banyak menyebut nama-nama Nabi dan Rasul yang 25 orang


tersebut dalam berbagai surat dan ayat dengan berbagai tema dan kisah yang menjadi
petunjuk, pelajaran dan contoh teladan bagi umat manusia.3
2
Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2002), hal. 297
3
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhidah Islam (Yogyakarta: LPPI,1992), hal. 131-133
C. Sifat Nabi dan Rasul
Sifat-sifat para Rasul Tuhan dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu sifat-sifat
yang wajib dimiliki para rasul, sifat yang mustahil bagi rasul dan sifat jaiz bagi
rasul.Prasyarat Kepribadian, Keturunan dan Kebutuhan masyarakat diatas oleh
kebutuhan Abu Bakar Al-Jazairy diistilahkan dengan “Muahalat An Nubuwwah”
yang intinya ada tiga hal sebagai berikut :
1. Al-Mitsaliyah (Keteladanan) artinya, seorang yang akan dangkat menjadi nabi
haruslah memiliki kemanuiaan yang sempurna, baik fisik, akal pikiran maupun
rohani.
2. Syaraf An-Nasab (Keturunan yang mulia) artinya, seseorang yang diangkat
menjadi nabi nabi haruslah berasal dari keturunan yang mulia
3. Amin Az-Zaman (dibutuhkan zaman) artinya, kehadirannya memang sangat
dibuthkan oleh masyarakat untuk mengisi kekosongan rohani, memperbaiki
segala kerusakan masyarakat dan mengembalikan umat manusia kepada
kehidupan yang sesuai dengan fitrah penciptanya.
Secara umum setia nabi dan rasul memiliki sifat-sifat yang mulia dan terpuji
sesuai dengan statusnya sebagai manusia pilihan Alllah SWT, Secara khusus setiap
rasul memiliki empat sifat erat kaitannya dengan tugasnya sebagai utusan Allah
yang membawa misi membimbing umat menenmpuh jalan yang diridhai pleh Allah
SWT. Keeempat sifat tersebut adalah sebagai berikut :
a. Ash-Shidiq, artinya benar
b. Al-Amanah, artinya Kepercayaan
c. At-Tabligh, artinya Menyampaikan
d. At-Fathonah, artinya Cerdas

Setiap Nabi danss Rasul ma’shum artinya terpelihara dari segala macam dosa, baik
yang kecil apalagi yang besar.4

D. Mukjizat Nabi dan Rasul


4
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhidah Islam (Yogyakarta: LPPI,1992), hal. 134-136
Untuk membuktikan kerasulan dan kebenaran ajaran yang dibawa Nabi dan
Rasul, serta untuk menjawab tantangan dan mematahkan argumentasi para penentang,
para Rasul dilengkapi oleh Allah SWT dengan mukjizat yaitu kejadian luar biasa
(Khawariqul’adab) yang terjadi atas izin Allah SWT. Mukjizat para Rasul berbeda-
beda satu sama lain sesuai dengan kecenderungan umat masing-masing atau situasi
yang menghendaki. Misalnya mukjizat Nabi Ibrahim AS tidak hangus terbakar api
besar yang menyala bahkan beliau merasakan kenyamanan berada didalamnya.
Mukjizat Nabi Musa antara lain membelah lautan dengan tongkat kuno, lalu
terbentang jalan raya ditengahnya, atau sebelumnya tongkat menjadi ular besar yang
melahap habis ular-ular tukang sihir suruhan Fir’aun, memang sesuai dengan
tantangan dan situasi yang dihadapi oleh Musa waktu itu. Bgitu juga mukjizat Nabi
Isa AS bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit yang berat yang tidak mampu
disembuhkan oleh dokter-dokter ahli, waktu itu ssuai dengan kecenderungan dan
prestasi pengobatan masa itu. Tapi khusus untuk Nabi Muhammad SAW disamping
mukjizat yang bissyab (Indrawi) seperti keluar air dari sela-sela jarinya untuk
keperluan sahabat untuk berwudhu, beliau dilengkapi dengan mukjizat yang abadi
sepanjang zaman yaitu kitab suci Al-Qur’an. Hal itu sesuai dengan tugas beliau
sebagai Rasul untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman nanti, berbeda dngan
Rasul-rasul sebelumnya yag hanya diutus untuk umat dan masa tertentu saja.5

5
Ibid, 139-140
E. Tugas dan Peran Nabi dan Rasul
Para nabi dan Rasul ialah orang-orang pilihan Allah SWT untuk
mengembangkan dakwah kepada hamba-hambanya, tujuan diutusnya para Rasul
ialah agar mereka menyampaikan panggilan langit kepada penduduk bumi. Mereka
harus mengajak manusia untuk beriman kepada Tuhan yang tidak bersekutu dan
tidak ada selainnya. Mereka harus mengajak untuk khusyu’ dan tunduk kepada
kbenaran denga keikhlasan yang tulus. Mereka harus menunjukkan kebaikan dan
kebahagiaan bagi semua orang didunia dan di akhirat, yaitu cara menyebarkan
semangat saling mengasihi dan saling menyayangi diantara semua
1. Tugas Nabi
Secara garis besar, Afif Abdullah membagi tugas ke Nabi-an menjadi 3
macam, yaitu:
a. Menyerukan iman kepada Allah dan meng-Esakan-Nya
b. Menyerukan iman kepada hari akhir dan hari pembalasan amal perbuatn
c. Menerangkan syariat yang bertujuan tercapainya kemaslahatan dan
kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat
2. Tugas Rasul
Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam bukunya an-Nubuwah wa al-anbiya’
menerangkan tentang tugas para Rasul yang terbagi mnjadi 7, yaitu:
a. Menyeru makhluk untuk menyembah kepada Allah saja
b. Menyampaikan peritah-perintah dan larangan-larangan Allah kepada
manusia.
c. Menunjukkan dan membimbing manusia ke jalan yang lurus.
d. Menjadi teladan yang baik bagi manusia
e. Memperingatkan manusia mengenai tempat kembalinya sesudah kehidupan
di dunia ini
f. Untuk memalingkan perhatian manusia dari kehidupan fana ini ke kehidupan
yang abadi
g. Para Rasul diutus agar manusia tidak dapat mengemukakan alas an untuk
membantah Allah.6

6
Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2002), hal. 297
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nabi dan Rasul adalah manusia biasa laki-laki, yang dipilih oleh Allah SWT
umtuk menerima wahyu. Apabila tidak diiringi dengan kewajiban
menyampaikannya atau memebawa satu misi tertentu, maka dia disebut Nabi (saja).
Namun bila diikuti dengan kewajiban menyampaikan atau membawa misi (ar-
risalah) tertentu maka dia disebut (juga) dngan Rasul. Jadi setiap Rasul juga Nabi,
tetapi tidak setiap Nabi menjadi Rasul.
Sebagaimana manusia biasa lainnya Nabi dan Rasul pun bisa hidup seperti
kebanyakan manusia yaitus makan, minum, tidur, berjalan-jalan, kawin, punya
anak, merasa sakit, senang, kuat, lemah, mati dan sifat -sifat manusiawi lainnya.
Nabi dan Rasul semuanya terdiri dari laki-laki, tidak seorangpun Nabi dan Rasul
dari jenis perempuan.
Daftar Pustaka

Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: LPPI, 2006.

Glasse Cyril , Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Anda mungkin juga menyukai