OLEH :
KELOMPOK 4
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik hidayah, serta
kekuatan sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “NABI MUHAMMAD SEBAGAI PEMBAWA
RISALAH”. Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan
masukan berharga dalam proses penulisan makalah ini. Tak lupa pula, kami mengucapkan terima kasih
kepada keluarga dan teman-teman yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungan moral.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan tambahan kepada pembaca,
khususnya mengenai kehidupan luar biasa dari Nabi Muhammad SAW. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
demi perbaikan di masa mendatang.Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Hormat kami,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Allah SWT bukan untuk main – main saja. Namun lebih dari itu yakni
untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah tidaklah menciptakan melainkan bertanggung jawab
terhadap ciptaannya dengan mengutuskan seorang Rasul di tengah kaum yang jahil.
Allah SWT mengutuskan Rasul-Nya untuk menyeru kepada kaumnya agar metauhidkan Allah
SWT saja. Dan Allah SWT meridhai Islam sebagai Diin yang menjadi rahmat bagi semesta alam
melalui utusan-Nya Nabi Muhammad SAW. Telah dijadikan-Nya pada diri Nabi Muhammad SAW
uswatun hasanah.
Pada makalah ini, pemakalah akan memaparkan” NABI MUHAMMAD SEBAGAI PEMBAWA
RISALAH” agar kita bisa mengambil hikmah dari kisah beliau.
B. Rumusan Makalah
Nabi Muhammad lahir pada tahun 570 Masehi di kota Mekkah, yang saat itu merupakan pusat
kegiatan keagamaan dan perdagangan di wilayah Arab. Beliau lahir dalam keluarga suku Quraisy, suku
yang sangat dihormati di Mekkah. Ibunya, Aminah, meninggal saat beliau masih sangat muda, dan
ayahnya, Abdullah, meninggal sebelum Nabi Muhammad lahir. Oleh karena itu, beliau tumbuh menjadi
seorang yatim piatu yang dijaga oleh kakek dan pamannya
Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul oleh Allah SWT ketika dia berusia sekitar 40 tahun.
Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa "penyampaian wahyu pertama" yang terjadi di Gua Hira pada
tahun 610 Masehi. Dalam peristiwa ini, Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad dan
menyampaikan pesan pertama dari Allah SWT, yang menjadi awal dari wahyu-wahyu selanjutnya yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad selama beberapa tahun. Nabi Muhammad kemudian diutus sebagai
rasul untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia.
1.Surah Al-Alaq: Wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad, yang mengandung ayat-ayat awal
dari Al-Qur’an.
2.Surah Al-Qalam: Mengandung pesan-pesan tentang kebenaran dan integritas.
3.Surah Al-Muzzammil dan Al-Muddathir: Memberikan petunjuk tentang ibadah dan tugas kenabian.
4.Surah Al-Isra dan Al-Mi’raj: Menceritakan perjalanan malam Nabi Muhammad ke Baitul Maqdis dan
perjalanan ke langit.
5.Surah Al-Kahf: Berisi kisah-kisah moral dan hikmah.
6.Surah Al-Furqan: Membahas tentang pembuktian keesaan Allah dan kemajuan ilmiah.
7.Surah Al-Hujurat: Memberikan pedoman tentang etika dan perilaku sosial.
8.Surah Al-Baqara: Surah terpanjang dalam Al-Qur’an, yang mencakup hukum-hukum, sejarah, dan
petunjuk moral.
9.Surah Al-Anfal: Mengandung petunjuk tentang peperangan yang adil dan hukum perang.
10.Surah Al-Ahzab: Memberikan petunjuk tentang tata tertib sosial, pernikahan, dan keluarga.
Ini hanyalah beberapa contoh wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Al-Qur’an secara
keseluruhan berisi wahyu-wahyu yang membimbing umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan.