Anda di halaman 1dari 18

Makalah

MASA NABI MUHAMMAD SAW


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Dalam Mata
Kuliah “Sejarah Peradaban Islam”

Nama Kelompok 3 :

Indah Tiara Sukma 2330201025


Mesi Putri Ayu 2330201033

Dosen Pengampu :
Dr. Hj. YANTI MULIA ROZA, SS., MA.

PROGRAM STUDI AHWAL AL SYAKHSIYYAH


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
(UIN) MAHMUD YUNUS
BATUSANGKAR 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................1

C. Tujuan Masalah......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Muhammad Sebelum menjadi Rasul

B. Periode Makkah

C. Periode Madinah

D. Perkembangan Kebudayaan Islam

BAB III P ENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-nya, kami
dapatmenyelesaikan tugas makalah Sejarah Peradaban Islam yang berjudul “Masa
Nabi Muhammad Saw” tepat waktu. Tidak lupa kami mengucapkanterima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikansumbangan baik
pikiran maupun materinya.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Sejarah Peradaban Islam.Selain itu, kami sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan danpengalaman bagi pembaca. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibuk Dr. Hj. Yanti Mulia Roza, SS., MA. Selaku dosen Mata Kuliah Sejarah
Peradaban Islam. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihakyang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunanmakalah. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari parapembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Batusangkar, 26 September 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang

Sebelum datangnya Islam situasi Bangsa Arab terutama disekitar Mekah masih
dihiasiberhala sebagai sesembahan oleh masyarakat sekitar. Demikianlah Nabi Muhammad
lahirpada situasi dan kondisi tersebut. Zaman itu dikenal sebagai zaman Jahiliyah, yaitu
masakegelapan dan kebodohan dalam hal agama. Kehidupan Rasulullah adalah sejarah yang
perlu kita kaji dan dalami sebagai umatIslam. Sungguh Allah telah memberikan kelebihan
pada kita dijadikannya sebagai umatIslam, umatnya nabi Muhammad SAW. Nabi
Muhammad SAW adalah nabi yang berbudipekerti luhur yang luar biasa dalam memulai
adanya peradaban Islam sejak ditugaskannya beliau menjadi nabi dan rasul di umur beliau
ke-40 tahun sungguh luar biasa hasilyang diraih oleh Nabi Muhammad dalam menjunjung
agama Islam di peradaban danpemikirannya menjadikan peradaban Islam adalah peradaban
yang berpengaruh yangmana Rasulullah adalah paling sempurna makhluk ciptaan Allah
yang membawa rahmatuntuk seluruh alam.Dalam makalah ini, kami akan membahas
bagaimana keadaan bangsa arab sebelumdatangnya islam dilihat dari beberapa aspek,
perjalanan dakwah Rasulallah, sertabagaimana strategi dakwah yang
digunakan Rasulalullah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan, maka dapat dijabarkan
perumusan masalah:
1. Jelaskan maksud dari Muhammad Sebelum menjadi Rasul
2. Jelaskan Periode Makkah
3. Jelaskan Periode Madinah
4. Jelaskan yang dimaksud dengan Pengembangan Kebudayaan Islam
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
BAB II
PEMBAHASAN

A. Nabi Muhammad Sebelum Menjadi Rasul


A. Riwayat Nabi Muhammad
"Muhammad" secara bahasa berasal dari akar kata semitik 'H-M-D' yangdalam bahasa
Arab berarti "dia yang terpuji". Selain itu di dalam salah satu ayat Al-Qur'an. Muhammad
dipanggil dengan nama "ahmad" yang dalam bahasa arab berarti "terpuji".Sebelum masa
kenabian, Muhammad mendapatkan dua julukan dari sukuQuraisy (suku terbesar di
mekkah yang juga suku dari Muhammad) yaitu Al-Amin yang artinya "orang yang dapat
dipercaya" dan As-Saadiq yang artinya"yang benar". Setelah masa kenabian para
sahabatnya memanggilnya dengan gelar rasul allah,kemudian menambahkan kalimat
shalallaahu 'alayhi wasallam yang berarti "semoga allah memberikan kebahagiaan dan
keselamatan kepadanya". sering disingkat "S.A.W" atau "SAW") setelahnamanya.
Muhammad juga mendapatkan julukan Abu al-Qasim yang berarti"bapak Qasim", karena
Muhammad pernah memiliki anak lelaki yang bernamaQasim, tetapi ia meninggal dunia
sebelum mencapai usia dewasa.Silsilah Muhammad dari kedua orang tuanya kembali ke
Kilab bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an-Nadr
(Qais) binKinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar
binMa`ad bin Adnan. Adnan merupakan keturunan laki-laki ke tujuh dari Ismail
binIbrahim, yaitu keturunan Sam bin Nuh. Muhammad lahir di hari Senin, 12 Rabi’ul Awal
tahun 571 Masehi (lebih dikenal sebagai Tahun Gajah).Lebih lengkap silsilahnya dari
Muhammad hingga Adam adalah,Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin
Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib
bin Fihr (Quraisy) bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas
binMudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Udad bin abin al-Muqawwam bin Nahur bin
Tayrah bin Ya'rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim bin Tarih(Azar) bin Nahur
bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh bin
Lamikh bin Mutusyalikh bin Akhnukh binYarda bin Mahlil bin Qinan bin Yanish bin Syits
bin Adam.Muhammad lahir pada Tahun Gajah, yaitu tahun 570 M, yang merupakantahun
gagalnya Abrahah menyerang Mekkah. Muhammad lahir di kota Mekkah,di bagian Selatan
Jazirah Arab, suatu tempat yang ketika itu merupakan daerah paling terbelakang di dunia,
jauh dari pusat perdagangan, seni, maupun ilmu pengetahuan. Ayahnya, Abdullah,
meninggal dalam perjalanan dagang diMadinah, yang ketika itu bernama Yastrib, ketika
Muhammad masih dalamkandungan. Ia meninggalkan harta lima ekor unta, sekawanan
biri-biri danseorang budak perempuan bernama Ummu Aiman yang kemudian mengasuh
Nabi.Pada saat Muhammad berusia enam tahun, ibunya Aminah binti Wahabmengajaknya
ke Yatsrib (sekarang Madinah) untuk mengunjungi keluarganyaserta mengunjungi makam
ayahnya. Namun dalam perjalanan pulang, ibunya jatuh sakit. Setelah beberapa hari,
Aminah meninggal dunia di Abwa' yangterletak tidak jauh dari Yatsrib, dan dikuburkan di
sana. Setelah ibunyameninggal, Muhammad dijaga oleh kakeknya, 'Abd al-Muththalib.
Setelahkakeknya meninggal, ia dijaga oleh pamannya, Abu Thalib. Ketika inilah iadiminta
menggembala kambing-kambingnya di sekitar Mekkah dan kerapmenemani pamannya
dalam urusan dagangnya ke negeri Syam (Suriah, Lebanon dan Palestina).

B. Fisik dan ciri ciri Nabi Muhammad Saw


Sosok Muhammad digambarkan oleh salah satu istrinya Aisyah,sepupunya Ali bin Abi
Thalib, para sahabatnya, serta orang terakhir yang masihhidup yang kala itu sempat melihat
sosoknya secara langsung, yaitu Abu Taufikadalah rambut ikal berwarna sedikit
kemerahan terurai hingga bahu. Kulit putihkemerah-merahan, wajah cenderung bulat
dengan mata hitam dan bulu mata panjang. Tidak berkumis dan berjanggut sepanjang
sekepalan telapak tangannya.Tulang kepala besar dan bahu lebar. Berperawakan sedang
dan atletis. Jemaritangan dan kaki tebal dan lentik memanjang.
Langkahnya cenderung cepat dan tidak pernah menancapkan keduatelapak kaki dan
dengan langkah yang cepat dan pasti. Muhammad dicirikansangat unik oleh para
sahabatnya. Muhammad digambarkan sebagai orang yang berkulit putih dan berjenggot
hitam dengan uban. Dalam hadits lain diterangkanmengenai corak fisik Muhammad,
yaitu ia bertubuh sedang, kulitnya berwarnacerah tidak terlalu putih dan tidak pula hitam.
Rambutnya berombak. KetikaMuhammad wafat uban yang tumbuh di rambut dan
janggutnya masih sedikit.Ali menambahkan bahwa Muhammad memiliki rambut lurus
sedikit berombak. Tidak gemuk dan tidak terlalu besar, berperawak baik dan tegak.Warna
kulit cerah, matanya hitam dengan bulu mata yang panjang. Persendiantulang yang kuat
dada, tangan dan kakinya kekar. Tidak memiliki bulu yang tebaltetapi hanya tipis dari dada
sampai pusarnya. Jika berbicara dengan seseorang,maka ia akan menghadapkan wajahnya
keorang tersebut dengan penuh perhatian.Di antara bahunya ada tanda kenabian.
Muhammad orang yang baik hatinya dan paling jujur, orang yang paling dirindukan dan
sebaik-baiknya keturunan. Siapasaja yang mendekati dan bergaul dengannya maka akan
langsung merasaterhormat, khidmat, menghargai dan mencintainya.Hidungnya agak
melengkung dan mengkilap jika terkena cahaya sertatampak agak menonjol jika pertama
kali melihatnya padahal sebenarnya tidak.Berjanggut tipis tapi penuh rata sampai pipi.
Mulutnya sedang, giginya putihcemerlang dan agak renggang. Pundaknya bagus dan
kokoh, seperti dicor perak.Anggota tubuh lainnya normal dan proporsional. Dada dan
pinggangnya seimbangdengan ukurannya. Tulang belikatnya cukup lebar, bagian-bagian
tubuhnya tidaktertutup bulu lebat, bersih dan bercahaya. Kecuali bulu halus yang tumbuh
daridada hingga pusar.Lengan dan dada bagian atas berbulu. Pergelangan tangannya cukup
panjang, telapak tangannya agak lebar serta tangan dan kakinya berisi, jari-jaritangan dan
kaki cukup langsing. Jika berjalan agak condong kedepan melangkahdengan anggun serta
berjalan dengan cepat dan sering melihat ke bawah dari pada ke atas.
Jika berhadapan dengan orang maka ia memandang orang itu dengan penuh perhatian
dan tidak pernah melototi seseorang dan pandangannya. menyejukkan. Selalu berjalan agak
dibelakang, terutama jika saat melakukan perjalanan jarak jauh dan ia selalu menyapa
orang lain terlebih dahulu.Dari kisah Jabir bin Samurah meriwayatkan bahwa Muhammad
memilikimulut yang agak lebar, di matanya terlihat juga garis-garis merahnya,
sertatumitnya langsing. Jabir (ra) juga meriwayatkan bahwa ia berkesempatan
melihatMuhammad di bawah sinar rembulan, ia juga memperhatikan pula
rembulantersebut, baginya Muhammad lebih indah dari rembulan tersebut.
Abu Ishaq mengemukakan bahwa, Bara’a bin Aazib pernah berkata, bahwa rona
Muhammad lebih mirip purnama yang cerah. Abu Hurairahmengatakan bahwa Muhammad
sangatlah rupawan, seperti dibentuk dari perak.Rambutnya cenderung berombak dan Abu
Hurairah belum pernah melihat orangyang lebih baik dari dan lebih tampan dari
Muhammad, rona mukanyasecemerlang matahari dan tidak pernah melihat orang yang
secepatnya. Seolah-olah tanah digulung oleh langkah-langkah Muhammad jika sedang
berjalan.Dikatakan jika Abu Hurairah dan yang lainnya berusaha mengimbangi
jalannyaMuhammad dan nampak ia seperti berjalan santai saja.

C. Bertemu dan menikah dengan Khadijah


Ketika Muhammad mencapai usia remaja dan berkembang menjadiseorang yang
dewasa, ia mulai mempelajari ilmu bela diri dan memanah, begitupula dengan ilmu untuk
menambah keterampilannya dalam berdagang.Perdagangan menjadi hal yang umum
dilakukan dan dianggap sebagai salah satu pendapatan yang stabil. Muhammad sering
menemani pamannya berdagang kearah Utara dan kabar tentang kejujuran dan sifatnya
yang dapat dipercayamenyebar luas dengan cepat, membuatnya banyak dipercaya sebagai
agen penjual perantara barang dagangan penduduk Mekkah.Salah seseorang yang
mendengar tentang kabar adanya anak muda yang bersifat jujur dan dapat dipercaya dalam
berdagang dengan adalah seorang jandayang bernama Khadijah. Ia adalah seseorang yang
memiliki status tinggi dikalangan suku Arab. Sebagai seorang pedagang, ia juga sering
mengirim barangdagangan ke berbagai pelosok daerah di tanah Arab.
Reputasi Muhammad membuat Khadijah memercayakannya untuk mengatur barang
daganganKhadijah, Muhammad dijanjikan olehnya akan dibayar dua kali lipat
danKhadijah sangat terkesan ketika sekembalinya Muhammad membawakan hasil
berdagang yang lebih dari biasanya.Seiring waktu akhirnya Muhammad pun jatuh cinta
kepada Khadijah,mereka menikah pada saat Muhammad berusia 25 tahun. Saat itu
Khadijah telah berusia mendekati umur 40 tahun, namun ia masih memiliki kecantikan
yangdapat menawan Muhammad. Perbedaan umur yang jauh dan status janda yang
dimiliki oleh Khadijah tidak menjadi halangan bagi mereka, walaupun pada saatitu suku
Quraisy memiliki budaya yang lebih menekankan kepada perkawinandengan seorang
gadis ketimbang janda. Meskipun kekayaan mereka semakin bertambah, Muhammad tetap
hidup sebagai orang yang sederhana, ia lebihmemilih untuk menggunakan hartanya untuk
hal-hal yang lebih penting. Kemudian perkawinan itu berlangsung dengan diwakili oleh
pamanKhadijah, Umar bin Asad, sebab Khuwailid ayahnya sudah meninggalsebelum
Perang Fijar. Hal ini dengan sendirinya telah membantah apa yang biasa dikatakan, bahwa
ayahnya ada tapi tidak menyetujui perkawinan itu dan bahwa Khadijah telah memberikan
minuman keras sehingga ia mabuk dandengan begitu perkawinannya dengan Muhammad
kemudian dilangsungkan. Di sinilah dimulainya lembaran baru dalam kehidupan
Muhammad. Dimulainya kehidupan itu sebagai suami-isteri dan ibu-bapa, suami-isten
yang harmonis dan sedap dari kedua belah pihak, dan sebagai ibu-bapa yang
telahmerasakan pedihnya kehilangan anak sebagaimana pernah dialami Muhammad yang
telah kehilangan ibu bapak semasa ia kecil.

D. Perbaikan Ka’bah
Pergaulan Muhammad dengan penduduk Mekah tidak terputus, juga partisipasinya
dalam kehidupan masyarakat hari-hari. Pada waktu itumasyarakat sedang sibuk karena
bencana banjir besar yang turun dari gunung, pernah menimpa dan meretakkan dinding-
dinding Ka'bah yang memang sudahrapuk. Sebelum itupun pihak Quraisy memang sudah
memikirkannya. Tempat yang tidak beratap itu menjadi sasaran pencuri mengambil
barang-barang berharga di dalamnya. Hanya saja Quraisy merasa takut; kalau
bangunannya diperkuat, pintunya ditinggikan dan diberi beratap, dewa Ka'bah yang
suciitu akan menurunkan bencana kepada mereka. Sepanjang zaman Jahiliah keadaan
mereka diliputi oleh berbagai macam legenda yang mengancam barang siapa yang berani
mengadakan sesuatu perubahan. Dengan demikian perbuatan itu dianggap tidak umum.
Tetapi sesudahmengalami bencana banjir tindakan demikian itu adalah suatu
keharusan,walaupun masih serba takut-takut dan ragu-ragu. Suatu peristiwa
kebetulantelah terjadi sebuah kapal milik seorang pedagang Rumawi bernama Baqum
yang dating dari Mesir terhempas di laut dan pecah. Sebenarnya Baqum ini seorang ahli
bangunan yang mengetahui juga soal-soal perdagangan.Sesudah Quraisy mengetahui hal
ini, maka berangkatlah al-Walid bin'al-Mughira dengan beberapa orang dari Quraisy ke
Jedah. Kapal itu dibelinya dari pemiliknya, yang sekalian diajaknya berunding supaya
sama-sama datang ke Mekah guna membantu mereka membangun Ka'bah kembali.Baqum
menyetujui permintaan itu. Pada waktu itu di Mekah ada seorang Kopti yang mempunyai
keahlian sebagai tukang kayu. Persetujuan tercapai bahwadiapun akan bekerja dengan
mendapat bantuan Baqum. Sudut-sudut Ka'bah ituoleh Quraisy dibagi empat bagian tiap
kabilah mendapat satu sudut yang harusdirombak dan dibangun kembali. Sebelum
bertindak melakukan perombakanitu mereka masih ragu-ragu, kuatir akan mendapat
bencana. Kemudian al-Walid bin'l-Mughira tampil ke depan dengan sedikit takut-takut.
Setelah ia berdoa kepada dewa-dewanya mulai ia merombak bagian sudut selatan. Tinggal
lagi orang menunggu-nunggu apa yang akan dilakukan Tuhan nantiterhadap al-Walid.
Tetapi setelah ternyata sampai pagi tak terjadi apa-apa,merekapun ramai-ramai
merombaknya dan memindahkan batu-batu yang ada.Dan Muhammad ikut pula membawa
batu itu.
Setelah mereka berusaha membongkar batu hijau yang terdapat disitudengan pacul
tidak berhasil, dibiarkannya batu itu sebagai fondasi bangunan.Dan gunung-gunung
sekitar tempat itu sekarang orang-orang Quraisy mulai mengangkuti batu-batu granit
berwarna biru, dan pembangunanpun segeradimulai. Sesudah bangunan itu setinggi orang
berdiri dan tiba saatnya meletakkan Hajar Aswad yang disucikan di tempatnya semula
disudut timur,maka timbullah perselisihan di kalangan Quraisy, siapa yang
seharusnyamendapat kehormatan meletakkan batu itu di tempatnya. Demikian
memuncaknya perselisihan itu sehingga hampir saja timbul perang saudara
karenanya.Keluarga Abd'd-Dar dan keluarga 'Adi bersepakat takkan membiarkan kabilah
yang manapun campur tangan dalam kehormatan yang besar ini. Untuk itu mereka
mengangkat sumpah bersama.
Keluarga Abd'd-Dar membawa sebuah baki berisi darah. Tangan mereka dimasukkan
ke dalam baki itu guna memperkuat sumpah mereka. Karena itu lalu diberi nama
La'aqat'd-Dan, yakni 'jilatan darah'.Abu Umayya bin'l-Mughira dari Banu Makhzum,
adalah orang yang tertua di antara mereka, dihormati dan dipatuhi. Setelah melihat
keadaan serupa itu ia berkata kepada mereka: "Serahkanlah putusan kamu ini di tangan
orang yang pertama sekali memasuki pintu Shafa ini." Tatkala mereka melihatMuhammad
adalah orang pertama memasuki tempat itu, mereka berseru: "Ini al-Amin; kami dapat
menerima keputusannya."Lalu mereka menceritakan peristiwa itu kepadanya. Ia pun
mendengarkan dan sudah melihat di mata mereka betapa berkobarnya api permusuhan itu.
Ia berpikir sebentar, lalu katanya: "Kemarikan sehelai kain,"katanya. Setelah kain
dibawakan dihamparkannya dan diambilnya batu itulalu diletakkannya dengan tangannya
sendiri, kemudian katanya; "Hendaknya setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini."
Mereka bersama-samamembawa kain tersebut ke tempat batu itu akan diletakkan. Lalu
Muhammadmengeluarkan batu itu dari kain dan meletakkannya di tempatnya.Dengan
demikian perselisihan itu berakhir dan bencana dapat dihindarkan. Quraisy menyelesaikan
bangunan Ka'bah sampai setinggi delapan belashasta (± 11 meter), dan ditinggikan dari
tanah sedemikian rupa, sehingga merekadapat menyuruh atau melarang orang masuk. Di
dalam itu mereka membuat enam batang tiang dalam dua deretan dan di sudut barat
sebelah dalam di pasang sebuah tangga naik sampai ke teras di atas lalu meletakkan Hubal
di dalamKa'bah. Juga di tempat itu diletakkan barang-barang berharga lainnya,
yangsebelum dibangun dan diberi beratap menjadi sasaran pencurian.
Mengenai umur Muhammad waktu membina Ka'bah dan memberikan keputusannya
tentang batu itu, masih terdapat perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan berumur dua
puluh lima tahun. Ibn Ishaq berpendapat umurnya tiga puluh lima tahun. Kedua pendapat
itu baik yang pertama atau yang kemudian,sama saja; tapi yang jelas cepatnya Quraisy
menerima ketentuan orang yang pertama memasuki pintu Shafa, disusul dengan
tindakannya mengambil batudan diletakkan di atas kain lalu mengambilnya dari kain dan
diletakkan ditempatnya dalam Ka'bah, menunjukkan betapa tingginya kedudukannya
dimata penduduk Mekah, betapa besarnya penghargaan mereka kepadanya sebagai orang
yang berjiwa besar .

E. Muhammad di Gua Hira


Kehidupan Muhammad ternyata tenteram adanya. Kalau tidak karenakehilangan kedua
anaknya tentu hidup beliau terasa sungguh nikmat bersamaKhadijah, yang setia dan penuh
kasih, hidup sebagai ayah-bunda yang bahagiadan rela. Oleh karena itu wajar sekali apabila
Muhammad membiarkandirinya berjalan sesuai dengan bawaannya, bawaan berpikir dan
bermenung,dengan mendengarkan percakapan masyarakatnya tentang berhala-berhala,serta
apa pula yang dikatakan orang-orang Nasrani dan Yahudi tentang dirimereka itu.Ia berpikir
dan merenungkan. Di kalangan masyarakatnya dialah orangyang paling banyak berpikir
dan merenung. Jiwa yang kuat dan berbakat ini, jiwa yang sudah mempunyai persiapan
kelak akan menyampaikan risalahTuhan kepada umat manusia, serta mengantarkannya
kepada kehidupan rohaniyang hakiki, jiwa demikian tidak mungkin berdiam diri saja
melihat manusiayang sudah hanyut ke dalam lembah kesesatan. Sudah seharusnya ia
mencari petunjuk dalam alam semesta ini, sehingga Tuhan nanti menentukannyasebagai
orang yang akan menerima risalahNya. Begitu besar dan kuatnya kecenderungan rohani
yang ada padanya, ia tidak ingin menjadikan dirinyasebangsa dukun atau ingin
menempatkan diri sebagai ahli piker seperti,dilakukan oleh Waraqa bin Naufal dan
sebangsanya.Yang dicarinya hanyalah kebenaran semata. Pikirannya penuh untukitu,
banyak sekali ia bermenung. Pikiran dan renungan yang berkecamuk dalamhatinya itu
sedikit sekali dinyatakan kepada orang lain. Sudah menjadikebiasaan orang-orang Arab
masa itu bahwa golongan berpikir merekaselama beberapa waktu tiap tahun menjauhkan
diri dari keramaian orang, berkhalwat dan mendekatkan diri kepada tuhan-tuhan mereka
dengan bertapadan berdoa, mengharapkan diberi rejeki dan pengetahuan.
Pengasinganuntuk beribadat semacam ini mereka namakan tahan nuf. Di tempat ini
rupanya Muhammad mendapat tempat yang paling baikguna mendalami pikiran dan
renungan yang berkecamuk dalam dirinya. Juga ditempat ini ia mendapatkan ketenangan
dalam dinnya serta obat penawar hasrathati yang ingin menyendiri, ingin mencari jalan
memenuhi kerinduannya yangselalu makin besar, ingin mencapai ma'rifat serta mengetahui
rahasia alamsemesta.Di puncak Gunung Hira, sejauh dua farsakh sebelah utara
Mekah,terletak sebuah gua yang baik sekali buat tempat menyendiri dan
tahannuth.Sepanjang bulan Ramadan tiap tahun ia pergi ke sana dan berdiam di tempat
itu,cukup hanya dengan bekal sedikit yang dibawanya. Ia tekun dalam renungandan ibadat,
jauh dari segala kesibukan hidup dan keributan manusia. Iamencari Kebenaran, dan hanya
kebenaran semata.Demikian kuatnya ia merenung mencari hakikat kebenaran itu,
sehinggalupa ia akan dirinya, lupa makan, lupa segala yang ada dalam hidup ini.Sebab,
segala yang dilihatnya dalam kehidupan manusia sekitarnya, bukanlahsuatu kebenaran.
Disitu ia mengungkapkan dalam kesadaran batinnya segalayang disadarinya. Tambah tidak
suka lagi ia akan segala prasangka yang pernahdikejar-kejar orang. Ia tidak berharap
kebenaran yang dicarinya itu akan terdapatdalam kisah-kisah lama atau dalam tulisan-
tulisan para pendeta, melainkandalam alam sekitarnya: dalam luasan langit dan bintang-
bintang, dalam bulan dan matahari, dalam padang pasir di kala panas membakar di bawah
sinarmatahari yang berkilauan. Atau di kala langit yang jernih dan indah, bermandikan
cahaya bulan dan bintang yang sedap dan lembut, atau dalam lautdan deburan ombak, dan
dalam segala yang ada di balik itu, yang adahubungannya dengan wujud ini, serta diliputi
seluruh kesatuan wujud. Dalamalam itulah ia mencari Hakekat Tertinggi. Dalam usaha
mencapai itu, pada saat-saat ia menyendiri demikian jiwanya membubung tinggi akan
mencapaihubungan dengan alam semesta ini, menembusi tabir yang menyimpansemua
rahasia. Ia tidak memerlukan permenungan yang panjang gunamengetahui bahwa apa yang
oleh masyarakatnya dipraktekkan dalam soal-soalhidup dan apa yang disajikan sebagai
kurban-kurban untuk tuhan-tuhanmereka itu, tidak membawa kebenaran
samasekali.Berhala-berhala yang tidak berguna, tidak menciptakan dan tidak
pulamendatangkan rejeki, tak dapat memberi perlindungan kepada siapapun yangditimpa
bahaya. Hubal, Lat dan 'Uzza, dan semua patung-patung dan berhala- berhala yang
terpancang di dalam dan di sekitar Ka'bah, tak pernahmenciptakan, sekalipun seekor lalat,
atau akan mendatangkan suatu kebaikan bagiMekah.Dalam melakukan ibadat selama
dalam tahan nuth itu adakah Muhammad menganut sesuatu syariat tertentu? Dalam hal ini
ulama-ulama berlainan pendapat. Dalam Tarikh-nya Ibn Kathir menceritakan sedikit
tentang pendapat-pendapat mereka mengenai syariat yang digunakannya melakukanibadat
itu: Ada yang mengatakan menurut syariat Nuh, ada yang mengatakan menurut Ibrahim,
yang lain berkata menurut syariat Musa, ada yangmengatakan menurut Isa dan ada pula
yang mengatakan, yang lebih dapat dipastikan, bahwa ia menganut sesuatu syariat dan
diamalkannya. Barangkali pendapat yang terakhir ini lebih tepat daripada yang
sebelumnya. Ini adalahsesuai dengan dasar renungan dan pemikiran yang menjadi
kedambaan Muhammad. Muhammad sudah menjelang usia empat puluh tahun. Pergi ia ke
Hira'melakukan tahannuth. Jiwanya sudah penuh iman atas segala apa yang telah dilihatnya
dalam mimpi hakiki itu Tatkala ia sedang dalam keadaan tidur dalamgua itu, ketika itulah
datang malaikat membawa sehelai lembaran seraya berkatakepadanya: "Bacalah!" Dengan
terkejut Muhammad menjawab: "Saya tak dapatmembaca". Ia merasa seolah malaikat itu
mencekiknya, kemudiandilepaskan lagi seraya katanya lagi: "Bacalah!" Masih dalam
ketakutan akandicekik lagi Muhammad menjawab: "Apa yang akan saya baca."
Seterusnyamalaikat itu berkata: "Bacalah! Dengan nama Tuhanmu Yang
menciptakan.Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmu
MahaPemurah. Yang mengajarkan dengan Pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang
belum diketahuinya ..." disinilah pertama turunnya wahyu yang dibawa olehmalaikat jibril
untuk disampaikan kepada nabi Muhammad, untuk mengajarkantauhid dan agama yang
benar menepiskan anggapan-anggapan kaum quraish yang menyembah berhala.

B. Periode Makkah
1.Keadaan Makkah sebelum masuknya Islam
 Peradaban Arab adalah akibat pengaruh dari budaya bangsa bangsa
disekitarnya yang lebih dahulu maju daripada kebudayaan dan peradaban Arab.
Pengaruh tersebut masukke jazirah Arab melalui beberapa jalur yaitu 1)
melalui hubungan dagang dengan bangsa lain,2) melalui kerajaan kerajaan
protektorat, dan Hirah, 3) masuknya misi Yahudi dan Kristen.
Mayoritas bangsa Arab menganut agama Yahudi mereka berhubungan dengan bangsa
bangsa Syiria, Persia, Habshi, Mesir, dan Romawi. Penganut agama Yahudi juga
banyakmendirikan koloni di Jazirah Arab yaitu di Yatsrip. Mayoritas penganut agama
Yahuditersebut pandai bercocok tanam dan membuat alat alat dari besi, seperti perhiasan,
dan persenjataan.Selain agama Yahudi, mereka juga menganut agama Kristen. Aliran
Kristen yangmasuk ke jazirah Arab ialah aliran Nestorian, Di Hirah, dan aliran Jacob-
Barady di Ghassan.Penganut aliran Nestorian lah yang bertindak sebagai penghubung
antara kebudayaan Yunanidan kebudayaan Arab pada masa awal kebangkitan
Islam.Walaupun agama Yahudi dan Kristen sudah masuk ke jazirah Arab, bangsa
Arabkebanyakan masih menganut agama asli mereka. Yang mana percaya pada banyak
dewa yangdiwujudkan dalam bentuk berhala dan patung. Berhala berhala tersebut
dipusatkan di Ka’bah, tetapi di tempat tempat lain juga banyak terdapat banyak berhala.
Salah satu berhala berhala tersebut adalah Hubal yang dianggap sebagai dewa terbesar,
Latta yaitudewa tertua dan Uzza. Berhala berhala itu mereka jadikan tempat menanyakan
danmengetahui nasib baik dan buruk. Makkah adalah kota yang paling terkenal diantara
kota kota yang ada di jazirahArab. Makkah juga memiliki letak yang strategis. Makkah
dilalui jalur perdagangan yang menghubungkan Yaman dan Syiria di utara. Mereka hidup
dan bermasyarakat yang berkelompok menurut suku dan ras. Dan karena itulah kemudian
menyebabkan maraknyaterjadi peperangan antar suku bangsa Arab. Kepercayaan bangsa
Arab saat itu sangat tidak menentu arahnya. Hingga diangkatnya Nabi Muhammad SAW
menjadi nabi dan rosul sekitartahun 611 M. Nabi Muhammad diangkat menjadi rosul pada
umur ke 40 tahun. Pada saat itu beliaumerenung ke gua Hira yaitu tepatnya beberapa
kilometer di utara Makkah. Disanalah NabiMuhammad mula - mula berjam jam kemudian
berhari hari bertafakkur. Pada tanggal 17Ramadhan tahun 611 M, Malaikat Jibril muncul
dihadapannya, menyampaikan wahyu Allahyang pertama yaitu surat Al Alaq ayat 1- 5.
Dalam wahyu pertama ini, dia belumdiperintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu
agama.

A. Proses dakwah Nabi Muhammad periode Makkah


a) Dakwah secara sembunyi-sembunyiAllah menurunkan wahyu yang membawa
perintah kepada Nabi Muhammad SAWyaitu surat Al-Muddatsir ayat 1-7. Dengan
turunnya perintah itu, mulailah Rasulullah berdakwah. Karena pada saat itu beliau
berdakwah secara sembunyi-sembunyi, maka orangyang pertama kali menerima
dakwahnya adalah keluarga dan sahabat dekatnya.Mula-mula istrinya sendiri,
Khadijah. Kemudian saudara sepupunya Ali binAbi Thalib yang baru berumur 10
tahun. Kemudian Abu Bakar sahabat karibnya, laluZaid bekas budaknya yang telah
menjadi anak angkatnya. Dengan dakwah secaradiam-diam ini, belasan orang telah
memeluk agama Islam. b. Dakwah secara terang-teranganSetelah bebrapa lama
Nabi Muhammad berdakwah secara diam-diam, makaturunlah perintah agar Nabi
menjalankan dakwah secara terbuka. Semula iamengundang dan menyeru kerabat
karibnya dari Bani Abdul Muthalib. Langkahdakwah seterusnya yang diambil Nabi
Muhammad adalah menyeru kepada Islamdengan terang-terangan, baik golongan
bangsawan maupun hamba sahaya.

B. Keadaan Makkah sesudah masuknya Islam


Setelah Nabi dakwah secara terang-terangan, pemimpin Quraisy mulsi berusaha
menghalangi dakwah Rasul. Semakin bertambahnya jumlah pengikut Nabi, semakin
keras tantangan dilancarkan kaum Quraisy. Banyak cara yangditempuh ditempuh para
pemimpin Quraisy untuk mencegah dakwah NabiMuhammad.Pertama-tama mereka
mengira bahwa kekuatan Nabi, terletak pada perlindungan dan pembelaan Abu Thalib.
Kemudian kaum Quraisy mempengaruhi Abu Thalib untukmemerintahkan Nabi
berhenti berdakwah. Dan Abu Thalib tampaknya cukup terpengaruhmsehingga ia
mengharapkan Nabi Muhammad untuk menghentikan dakwahnya. NamunMuhammad
menolaknya.Lambat laun posisi umat Islam semakin kuat. Dengan menguatnya posisi
umat Islam,kaum Quraisy memperkeras dan menempuh cara baru dengan
melumpuhkan kekuatanMuhammad yang bersandar pada perlindungan Bani Hasyim.
Cara yang di tempuh ialah pemboikotan. Tidak seorangpun penduduk Makkah
diperkenankan melakukan hubungan jual beli dengan Bani Hasyim. Akibat
pemboikotan tersebut, Bani Hsyim mengalami kelaparan,kemiskinan, dan
kesengsaraan yang tak ada bandingannya.Pemboikotan itu berhenti setelah beberapa
pemimpin Quraisy menyadari bahwa apayang mereka lakukan sungguh suatu tindakan
yang keterlaluan. Namun, tidak lama kemudianAbu Thalib, paman Nabi yang
merupakan pelindung utamanya yang meninggal dunia dalamusia ke 87 tahun. Dan
tiga hari setelah itu, Khadijah istri Nabi meninggal dunia pula.Sepeninggal dunia
kedua pendukung itu, kafir Quraisy tidak segan-segan lagimelampiaskan nafsu
amarahnya terhadap Nabi. Untuk menghibur Nabi yang sedang ditimpa duka, Allah
mengisra’ dan memikrajkan beliau pada tahun ke-10 kenabian. Berita tentang Isra’
Mi’raj ini menggemparkan masyarakat Makkah. Bagi orang kafir, ia dijadikan bahan
propaganda untuk mendustakan nabi. Sedangkan bagi orang yang beriman, itu
merupakanujian keimanan. Setelah peristiwa Isra’ Mi’raj, muncul perkembangan besar
bagi dakwah Islam. Karena sejumlah penduduk Yatsrib yang terdiri dari suku Aus dan
Khazraj yang berhaji keMakkah, mereka menemui Nabi dan masuk Islam dalam tiga
gelombang.Pertama, pada tahun ke 11- kenabian, 6 orang dari suku Khazraj menemui
Nabi agar bersedia mempersatukan kaum mereka yang bermusuhan di Yatsrib.

C. Periode Madinah
Tidak dapat dipungkiri, Madinah adalah sebuah kota yang majemuk. Di
dalamnnya ada berbagai etnis yang memeluk berbagai agama. tidak heran konflik
antaretnis atau antarumat beragama pun seringkali terjadi. Hal inilah yang kemudian
mendorong Rasulullah saw. mengajak seluruh masyarakat Madinah untuk membuat
semacam kode etik yang disepakati oleh semua pihak, sehingga dapat menjadi acuan
dalam menegakkan hukum di bumi Madinah. Tidak lama kemudian, ajakan itu terealisasi
juga. Perjanjian yang berisi tentang hak dan kewajiban setiap golongan warga Madinah itu
kemudian dikenal dengan sebutan “Piagam Madinah”. Adapun hal-hal pokok yang tertulis
dalam perjanjian ini adalah sebagai berikut:

 Kaum muslimin Madinah adalah satu umat, dan akan memerangi siapa pun yang
melalukan kezaliman, kejahatan, dan permusuhan terhadap mereka;
 Kaum Musyrikin Madinah tidak wajib melindungi harta dan jiwa kaum kafir Quraisy, dan
tidak akan merintangi tindakan kaum mukminin atas mereka;
 Kaum Yahudi wajib turut seta bersama kaum mukminin dalam peperangan ;
 Kaum Yahudi dari Bani ‘Auf dipandang sebagai bagian dari kaum mukminin;
 Kaum Yahudi tetap pada agama mereka, dan demikian pula dengan kaum muslimin;
 Kaum Yahudi dari berbagai kabilah Yahudi di Madinah diperlakukan sama dengan orang-
orang Yahudi dari Bani ‘Auf;
 Kaum Yahudi dan muslimin harus memikul biayanya masing-masing dalam menjalankan
kewajibannya memberikan pertolongan secara timbal balik ketika melawan pihak lain
yang memerangi salah satu pihak yang terikat dalam perjanjian itu;
 Semua pihak harus senantiasa saling berbuat kebajikan dan saling mengingatkan ketika
ada yang berbuat zalim;
 Semua pihak wajib saling membantu dalam melawan pihak yang menyerang Madinah;
 Setiap orang dijamin keselamatannya untuk meninggalkan atau tetap tinggal di Madinah,
kecuali yang berbuat kejahatan;
 Bahwasanya Allah-lah pelindung pihak yang berbuat kebajikan dan taqwa.

Dengan perjanjian ini, kita lihat bahwa keberadaan Rasulullah saw. di Madinah ternyata
tidak hanya berperan sebagai rasul, melainkan ia juga berperan sebagai seorang negarawa.
Dengan piagam inilah kesatuan dan persatuan yang kokoh dikalangan masyarakat Madinah
dapat tercipta. Meskipun beberapa kali kaum Yahudi menghianati perjanjian ini, dan
melakukan taktik untuk memecah belah persatuan kaum Muslimin di Madinah, namun
keberadaa piagam ini tetap tidak tergoyahkan. Hal ini tampak jelas ketika kaum muslimin
tetap bersatu dalam melewati serangkaian peristiwa, seperti pada perang Badar, Uhud, dan
Khandaq. Secara garis besar, langkah dakwahh yang dilakukan Rasulullah saw. di Madinah
bermuara pada satu tujuan, yaitu menciptakan perdamaian seutuhnya di bumi Madinah, hal itu
dapat kita lihat melalui tiga hal berikut ini:

 Diperdamaikannya antara Aus dan Khazraj;


 Dipersaudarakannya kaum Muhajirin dan Anshar; serta
 Dipersatukannya masyarakat Madinah melalui Piagam Madinah.

A. Pembinaan Masyarakat
Diketahui bersama bahwa ketika Rasulullah saw tiba di kota Madinah, maka
bertemulah beberapa unsur kelompok masyarakat yang berbeda, yang merupakan
kewajiban sekaligus tantangan bagi beliau untuk membentuknya menjadi sebuah
masyarakat yang bermartabat, dibangun di atas pondasi yang kokoh, dan memiliki tata
aturan yang mengatur tingkah laku dan cara pergaulan di antara mereka. Pembentukan
masyarakat Islami untuk pertama kalinya, dikerjakan sendiri oleh Rasulullah saw. Dengan
demikian beliau memberi pelajaran kepada kita bagaimana seharusnya masyarakat Islam
itu terbentuk, langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh Rasulullah dalam membina
masyarakat Madinah yang heterogen itu, menjadi satu keluarga besar, yang memperhatikan
seluruh anggota masyakaratnya tanpa memandang asal suku dan kabilahnya. Itulah
keluarga Islam "masyarakat Islam". Berikut penjelasan beberapa langkah praktis yang
dilakukan oleh Rasulullah dalam membentuk masyarakat Islam itu:

a. Pembinaan Melalui Masjid


Sesampainya di Madinah, Rasulullah saw. segera menegakkan masyarakat islam
yang kokoh dan terpadu, dan sebagai langkah pertama kearah itu, Rasulullah saw
membangun masjid. Tidaklah heran kalu masjid merupakan asas utama dan terpenting
bagi pembentukan masyarakat Islam, karena masyarakat Islam tidak akan terbentuk
kokoh dan rapi kecuali dengan adanya komitmen terhadap sistem, aqidah dan tatanan
Islam, hal ini hanya bisa ditumbuhkan melalui semangat masjid. Masjid itu bukan
sekedar tempat untuk melaksanakan shalat semata, tetapi juga menjadi sekolah bagi
orang-orang Muslim untuk menerima pengajaran dan bimbingan-bimbingan Islam,
sebagai balai pertemuan dan tempat untuk mempersatukan berbagai unsur kekabilahan
dan sisa-sisa pengaruh perselisihan semasa Jahiliyah, sebagai tempat untuk mengatur
segala urusan dan sekaligus sebagai gedung parlemen untuk bermusyawarah dan
menjalankan roda pemerintahan.

b. Pembinaan Melalui Persaudaraan Sesama Kaum Muslimin


Sebagai langkah selanjutnya, Rasulullah mempersaudarakan para sahabatnya dari
kaum Muhajirin dan Anshar. Sebab masyarakat manapun, tidak akan berdiri tegak,
kokoh tanpa adanya kesatuan dan dukungan anggota masyarakatnya. Hal ini dilakukan
oleh Rasulullah dengan maksud merekatkan hubungan antara kabilah-kabilah kaum
Muhajirin dan lebih khusus merekatkan hubungan suku Aus dan suku Khazraj yang
sering berperang sebelum kedatangan Rasulllah ke Madinah. Menurut Imam Abdur
Rahman al-Khats'ami dalam kitabnya Ar-Raudhul Unuf menyebutkan: "maksud dari
persaudaraan ini adalah untuk menghilangkan kesepian lantaran meninggalkan
kampung halaman mereka, dan menghibur karena berpisah dengan keluarga,
disamping agar mereka saling membantu satu sama lain". Untuk melihat gambaran
kedekatan dan itsar di antara mereka. Allah SWT menggambarkannya dengan indah
dalam al-Qur'an, surat al-hasyr ayat 9:
"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor)
sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang
berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan
dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan
mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, Sekalipun
mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka
Itulah orang orang yang beruntung." (Q.S. Al-Hasyr:9)

c. Perjanjian Kaum Muslimin Dengan Orang-orang di Luar Islam


Setelah Rasulullah mengokohkan persatuan kaum Muslimin, dan telah berhasil
memancangkan sendi-sendi masyarakat Islam yang baru, dengan menciptakan
kesatuan aqidah, politik dan sistem kehidupan di antara orang-orang Muslim, maka
langka selanjutnya yang dilakukan oleh Rasulullah adalah menawarkan perjanjian
damai kepada golongan atau pihak di luar Islam. Perhatian beliau pada saat itu adalah
bagaimana menciptakan keamanan, kebahagiaan dan kebaikan bagi semua manusia,
mengatur kehidupan di daerah itu dalam satu kesepakatanSecara garis besar perjanjian
antara rasulullah dengan golongan di luar Islam yang kemudian dikenal dengan nama
Piagam Madinah, dapat disebutkan empat prinsip hukum yang terkandung di
dalamnya, yaitu :
Menurut Badri Yatim, Piagam Madinah yang lengkapnya itu terdiri dari empat
bagian, yaitu:

 Bagian pertama: terdiri dari 28 pasal, isinya banyak menyangkut hubungan anshar dan
Muhajirin;
 Bagian kedua: menyangkut tentang hubungan umat Islam dengan kaum Yahudi;
 Bagian ketiga: ditulis setelah perjanjian Hudaibiyah, karena banyak orang yang pindah
ke Madinah;
 Bagian keempat: berkenaan dengan kabilah yang baru masuk Islam, isinya
menjelaskan bahwa terhadap kabilah yang baru masuk Islam berlaku apa yang sudah
berlaku bagi kabilah yang sudah lama memeluk Islam.

B. Perjanjian Hudaibiyah
Perkembanngan yang terjadi diJazirah Arab semakin menguntungkan pihak kaum
Muslimin. Sedikit demi sedikit sudah mulai terlihat sinyal-sinyal kemenangan yang besar
dan keberhasilan dakwah Islam. ketika masih di Madinah, Rasulullah saw. bermimpi
bahwa beliau bersama para sahabat memasuki Masjidil Haram, mengambil kunci Ka’bah,
melaksanakan Tawaf dan Umrah, sebagian sahabat ada yang mencukur, dan sebagian yang
lain ada yang memendekkan rambutnya. Beliau menyampaikan mimpinya ini kepada para
sahabat, dn mereka tampak senang. Menurut perkiraan mereka, pada tahun ini pula mereka
bisa memasuki Mekkah. Tidak lama kemudian, beliau mengumumkan hendak melakukan
Umrah. Orang-orang Badui yang mendengar niat Rasul in ijuga berdatangan untuk
bergabung. Kemudian Rasul mencuci pakaian dan menaiki unta beliau yang bernama Al-
Qashwa. Keberangkatan Raasul tepat pada hari senin tanggal 1 Dzulqa’idah 6H dan
diantara istri beliau yang ikut adalah Ummu Salamah, dan adapun jumlah sahabat yang ikut
ada 1400 orang.

1) Isi Perjanjian Hudaibiyah

 Gencatan senjata selama sepuluh tahun.


 Orang Islam dibenarkan memasuki Makkah pada tahun berikutnya, tinggal di
Makkah selama tiga hari sahaja dengan hanya membawa senjata bersarung.
 Bekerja sama kepada perkara yang membawa kebaikan.
 Orang Quraisy yang lari ke pihak Islam tanpa kebenaran keluarga dikembalikan
semula.
 Orang Islam yang lari ke pihak Quraisy tidak perlu dikembalikan.
 Kedua-dua pihak boleh membuat perjanjian dengan mana-mana kabilah Arab
tetapi tidak boleh membantu peperangan.

2) Hikmah Perjanjian Hudaibiyah

 Berkembangnya syiar Islam.


 Kehidupan masyarakat aman dan damai.
 Pengiktirafan Rasulullah dan negara Islam di Madinah.
 Membuka jalan kepada pembebasan Mekah daripada Musyrikin Quraisy.
 Orang Islam dapat membuat perhubungan dengan kabilah Arab yang lain.

C. Fathul Mekkah (Pembebasan Kota Mekkah) (20 Ramadhan 8 Hijriah)


Fathul Mekkah merupakan peristiwa yang paling dinantikan kaum muslimin. Sebab itu
kejadian ini dianggap kemenangan yang terpenting bagi Islam dan kaum muslimin. Dengan
kemenangan itu, Allah memuliakan Nabi-Nya secara khusus dan umat Islam pada
umumnya. Peristiwa Fathul Mekkah ini terjadi setelah melalui rangkaian tahun yang terus-
menerus diisi dengan dakwah, jihad dan penyampaian risalah Islam. Dengan begitu, Fathul
Mekkah menjadi salah satu fase dakwah yang terpenting dalam Islam. Selain itu, Fathul
Mekkah seakan menjadi puncak perjuangan Rasulullah berada diwilayah tersebut,
sekaligus menjadi awal perjuangan generasi setelahnya untuk menyempurnakan dakwah
Islam ke seluruh penjuru dunia. Inilah yang dilakukan para Khulafaur Rasyidin setelah
Rasulullah. Hasil Penting dari Peristiwa Pembebasan Mekkah, yaitu:

 Rasulullah bersama kaum muslimin menghancurkan berhala di Ka’bah dan sekitarnya.


Dengan demikian, berakhirlah paganisme di wilayah jazirah Arab.
 Masuknya Quraisy ke pangkuan Islam menjadikan kabilah-kabilah Arab di seluruh
Jazirah Arab bisa bertemu Rasulullah untuk masuk Islam. Peristiwa inilah yang
dilakukan Rasulullah selama dua tahun: tahun 9 sampai 10 H. Banyak kabilah yang
berdatangan kepada Rasulullah untuk mengikrarkan keIslaman mereka.

D. Haji Wada’

Haji Wada’ dikenal juga dengan nama Haji Perpisahan Nabi Muhammad Saw.
Rasulullah saw. Mengumumkan niatnya untuk melaksanakan haji yang mabrur. Maka
manusia datang berbondong-bondong ke Madinah, yang semua hendak ikut beliau. Pada
hari sabtu 14 hari sebelum habisnya bulan Dzulqa’idah, beliau berkemas-kemas untuk
berangkat, dengan menyiapkan bekal perjalanan, berminyak dan mengenakan mantel.
Tahun kesebelas Hijrah, haji pertama Rasulullah dan kaum Muslimin tanpa ada seorang
musyrik pun yang ikut didalamnya, Untuk pertama kalinya pula, lebih dari 10.000 orang
berkumpul di Madinah dan sekitarnya, menyertai Nabi melakukan perjalanan ke Makkah,
dan sekaligus inilah haji terakhir yang dilakukan oleh Rasulullah. Rombongan haji
meninggalkan Madinah tanggal 25 Dzulqadah, Rasulullah disertai semua isterinya,
menginap satu malam di Dzi Al-Hulaifah, kemudian melakukan Ihram sepanjang Subuh,
dan mulai bergerak. Setelah seluruh manasik haji dilakukan, Rasul memerintahkan untuk
kembali ke MadinahAl-Munawarah tanpa mengambil waktu untuk istirahat, agar
perjuangan ini terasa murni karena Allah dan di jalan-Nya.

Sejarah Perkembangan Kebudayaan Islam


Prinsip utama dalam kebudayaan dan peradaban islam adalah tauhid. Dalam perkembangannya
kebudayaan islam tidak hanya didukung oleh kaum muslim, tetapi juga orang non muslim. Jadi
kebudayaan islam tidak muncul secara murni dari kalangan muslim saja, tetapi juga mendapat
pengaruh kebudayaan dari bangsabangsa lain. Dalam sejarahnya, bebrapa kebudayaan non-islam
turut mempengaruhi perkembangan kebudayaan islam, diantaranya sebagai berikut
1. Kebudayaan saba’
Salah satu pengaruh kebudaynan Saba' yang dapat ditelusuri dalarn kebudayaan Arab pra-lsiam
adulgh sebuah tulisan Abrahah tahun 532-543 tentang hancumya bendungan Ma'rib di Subu•
dimulai dengao katakata "dengan kekuatan, kemuliaan, kasih sayang Yang Maha Pemurah
(Rahman) Penyelamat serta Roh Kudus”. Kata rahrnan sangat penting karena memiliki padaan
pada bahasa Arab Utara, al-Rahman. yang kemudian menjadi sifat utama Allah SWT. dan salah
sutu nama surat dalam A1-Qur'an. yaitu surat ke-19 didominasi. Oleh kata al-Rahman. Meskipun
digunakan dnlam berbagai tulisan untuk merujuk padaan Tuhan orang-orang Kristen. kata itu
jetas- jelas dipinjam dari nama salah satu dewa tertua di Arab. Al-Rahiim (Maha Penyayang) juga
muncul
sebagai nama dewa (RHM) dalmn tulisan -tulisan pra-islam dan tulisan orang-orang Sabu'.
Tulisan Arab Selatan lamnya menggunakan kata syirk yang sangut ditentang keras dalam dakwah
Nabi Muhammad Saw.
2. Kebudayaan abissinia
Kebudayaan lain yang cukup berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Hijaz adalah
kebudayaan Abissinia Populasi rumpun Semit yang menghuni pesisir bärat daya Laut Merah
masuk ke sana secara bertahap dari arah barat daya Arnh. Orang-orang Abissinia membentuk
suatu bagian penting dalam aktivitas perdagangan intermasional yang ketika dimonopoli oleh
orang-orang Saba-Himyar, khususnya dalam komoditas rempah-rempah yang jalur utamanya
melintasi Hijaz. Selama sekitar 50 tahun sebelum kelahiran Nabi, orang-orang Abissinia telah
membangun kekuasaannya di Yaman.Pada tahun kelahiran Nabi, mereka telah berada di gerbang
kota Mekah dan mengancam hendak menghancurkan bangunan suci Kakbah. Mekah sendiri
merupakan sebuah koloni orang Abissinia Kristen. Bilal, pemilik suara yang bagus dan keras
schingga diangkat menjadi muazin Nabi Saw. adalah seorang kulit hitam dari Abissinia. Selain
itu, beberapu kosakata bahasa Arab berasal dari bahasa Ethiopia sepert burhún (bukti),
hawarlyyun (murid-murid Isa), jahanam (neraka, berasal dari bahasa lbrani), malak (malaikat,
berasal dari bahasa ibrani), mihrab ( ruang kosong), minbar (mimbar) , mush-haf ( kitab suci) dan
syaithan (setan). Hal ini memperlihatkan pengaruh budaya asing orang Abissinia Kristen terhadap
Hijaz Muslim.
3. Kebudayaan Persia
Kebudayaan Persia turut mewarnai keadaan penduduk Hijaz dan perkembangannya pada
masa berikutnya. Budaya ini mulai memasuki tanah arab pada abad menjelang kemunculan
agama islam. Persia, yang menganut agama Zoroaster bersaing dengan Abassinia untuk
memperoleh supremasi di Yaman. Pengetahuan seni militer Persia diwariskan kepada orang-
orang Arab dari sebelah selatan dan utara Persia, yang menganut agama Zoroaster bersaing
dengan Abassinia untuk memperoleh supremasi di Yaman. Pengetahuan seni militer Persia
diwariskan kepada orang-orang Arab dari sebelah selatan dan utara melalui orang Arab Persia
yang beribu kota di Hirah. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Salman Al-Farisi dari Persia
adalah orang yang menyarakan kepada Nabi Saw. Untuk menggali parit sebagai strategi
pertahanan kota Madinah dalam Perang Khandaq.
4. Kebudayaan Gassan
Sementara orang-orang Kristen Nestor dan Hirah mempengaruhi orang-orang Arab di
perbatasan Persia, para penganut gereja Monofisit dari Gassan juga mulai menyebarkan pengaruh
mereka pada orangorang Arab di Hijaz. Selama empat abad sebelum Islam , keturunan arab yang
telah menjadi orang Suriah ini memungkinkan terjadinya persentuhan antara dunia Arab. Tidak
hanya dengan Suriah , tetapi dengan Bizantium. Oleh karena itu ,nama-nama seperti Dawud,
Sulaiman, dan Isa telah dikenal baik oleh orang-orang Arab pra-Islam. Beberapa sumber sejarah
mengungkapkan bahwa para penyair praIslam telah akrab dengan berbagai gagasan dan istilah-
istilah Kristen. Sejumlah besar kosakata aramaik diadopsikan menjadi kosakata Arab kuno.
Beberapa gambaran bisa disebutkan disini seperti kanisah dan bi’ah (gereja) ,dumiyah dan skurah
( kesan dan gambar), qissis(biarawan) , shodaqoh (santunan) dan qindil ( lampu , berasal dari
bahasa latin , candela) ( Hitti,2006;134-145).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Dari keterangan-keterangan di atas mudah-mudahan dapat bermanfaat an bisamenjadi teladan juga
contoh yang baik bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA

Hart, Michael. 100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa. Batam :Karisma
Publising Group, 2007.2.
Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, Jakarta : DuniaPustaka Jaya,
1997.3.
Lings, Martin. Muhammad: Kisah Hidup Nabi berdasarkan Sumber Klasik. Jakarta :
Penerbit Serambi, 2002.4
Supriyadi, Dedy, Sejarah Peradaban Islam (Bandung, Pustaka Setia, 2016)Badri Yatim,
Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II (Jakarta, PT Raja GrafindoPersada, 2015
Ahmad Shalab. 1957. Masyarakat Islam. Jogyakarta. Beirut. 1999. Muassasah Arrisalah

Anda mungkin juga menyukai