Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RIWAYAT HIDUP NABI MUHAMMAD SAW


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen pengampu : Fajar Abdillah, S.Pd.I, M.Pd.

Kelas 1 PAI A
Kelompok 2
Oleh :
Yesieka Kurnia Safarani NIM 2309601092
Indah Lestari

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QODIRI JEMBER
MARET 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sepatutnya penulis persembahkan kehadirat Allah SWT atas berkat taufik
dan hidayatnya, makalah dengan judul “Riwayat hidup nabi Muhammad SAW’’ dapat tersusun
dan terselesaikan. Dengan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah
limpahkan Kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan Sahabatnya
hingga akhir zaman.

Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada dosen pengampu mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam, Fajar Abdillah, S.Pd.I, M.Pd. Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada
teman-teman yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada penulis. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapan. Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Aamiin

Jember, 27 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................................5
A. Riwayat Hidup Nabi Muhammad SAW......................................................................................5
1.Sebelum Masa Kerasulan (Kelahiran Nabi Muhammad)..................................................................5
2. Diangkat menjadi nabi dan rasul......................................................................................................7
2. Surat-Surat Dakwah Nabi Muhammad SAW......................................................................................9
3. Pembentukan Negara Madinah......................................................................................................10
4.Komentar Orientalis Tentang Nabi Muhammad SAW.................................................................12
BAB III................................................................................................................................................14
PENUTUP...........................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................................................................14
B. Saran.............................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT untuk
menyempurnakan akhlak umat manusia. Beliau adalah seorang nabi sekaligus rasul yang telah
membebaskan kita (umat manusia/Islam)dari masa “kegelapan”. Nabi Muhammad SAW
merupakan manusia yang berpengaruh sepanjang masa, yang sampai kapanpun tidak akan
pernah ada orang setelah beliau yang dapat mengantikan posisi beliau. Banyak sekali
keteladanan yang nabi berikan kepada kita terutama dalam masalah pendidikan. Apalagi
pendidikan zaman sekarang yang semakin modern agar tetap seimbang dan tetap pada jalan yang
lurus maka dibutuhkan sosok teladan yang ideal untuk dijadikan panutan. Terutama pada
pendidikan karakter anak-anak sekarang yang sudah mulai berkiblat kekiri. Terlena akan
canggihnya teknologi sehingga lalai akan keuletan dalam mengasah potensi diri. Lebih suka
yang instan dari pada proses menuju kesuksesan. Begitu juga pendidik atau gurunya yang
kadang masih kurang berinovasi menyesuaikan diri dengan keadaan zaman yang otomatis
dalam sistem pembeajaran anakpun berbeda.Islam adalah agama yang paling sempurna, tentu
saja tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Arab. Salah satu faktornya adalah Islam
diturunkan ke negeri ini oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW dari bangsa Arab.
Sebelum Islam datang, bangsa Arab sudah mempunyai peradabannya masing-masing,
termasuk sistem pemerintahan dan adat istiadatnya sendiri.Dalam pengertian peradaban
yang dimaksud disini adalah Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
yang membawa bangsa Arab yang terbelakang, bodoh, tidak dikenal dan ditinggalkan bangsa
lain menjadi bangsa yang maju, sejahtera dan berkembang pesat. budaya, perkembangan dunia
dan peradaban sangatlah penting.Oleh karena itu, jelaslah bahwa kemunculan Islam
mempunyai makna yang sangat penting, seperti betapa tingginya makna kemanusiaan, cita-
cita dan tujuan Islam untuk memperkokoh kemanusiaan, mempererat persaudaraan, dan
kewajiban kita kepada Pencipta kita, khususnya Allah SWT. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa pengertian sejarah peradaban Islam adalah pengertian peristiwa-peristiwa yang
terjadi pada masa lampau dan masih ada hingga saat ini. Islam adalah pilar kekuatan dan
sebab terbentuknya suatu kebudayaan dengan sistem teknologi, seni dan arsitektur, seni rupa,
serta sistem ketatanegaraan dan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat maju.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian landasan epistemologis pancasila?
2. Apa pengertian landasan aksiologi pancasila?
3. Apa hakikat sila-sila pancasila?

4
C. Tujuan
1. Untuk memahami dan menganalisis landasan ontologi pancasila
2. Untuk memahami dan menganalisis landasan epistemologis pancasila
3. Untuk memahami dan menganalisis landasan aksiologi pancasila
4. Untuk memahami dan menganalisis hakikat sila-sila pancasila

BAB II

PEMBAHASAN
A. Riwayat Hidup Nabi Muhammad SAW
1.Sebelum Masa Kerasulan (Kelahiran Nabi Muhammad)
Nabi Muhammad SAW lahir pada hari senin, 12 Rabiul Awwal April 571 M tahun
Gajah di kota Makkah, salah satu daerah Arab, bertepatanaa dengan tanggal 20 April 571 M.
Beliau berasal dari kalangan bangsawan Quraisy dari Bani Hasyim, sementara masih ada
bangsawan Quraisy yang lain, yaitu Bani Umaiyah. Tapi Bani Hasyim lebih mulia dari Bani
Umaiyah. Ayahnya Abdullah bin Abdul Muththalib dan ibunya Aminah binti Wahab. Garis
nasab ayah dan ibunya bertemu pada Kilab bin Murrah. Apabila ditarik ke atas,silsilah keturunan
beliau baik dari ayah maupun ibunya sampai kepada Nabi Isma’il AS dan Nabi Ibrahim AS.
Pada hari ketujuh dari kelahiran beliau, kakeknya Abdul Muththalib minta disembelihkan unta.
Hal ini dilakukan dengan mengundang makan masyrakat Quraisy. Ketika itu Abdul Muththalib
memberi nama Muhammad kepada cucunya itu, setelah mengetahui bahwa di beri nama
Muhammad mereka bertanya-tanya mengapa ia tidak memakai nama nenek moyang, lalu Abdul
Muththalib menjawab ; “Kuinginkan dia akan menjadi orang yang Terpuji, bagi Tuhan dilangit
dan bagi makhluk-Nya di bumi”.

5
Sudah menjadi kebiasaan orang Arab, anak-anak yang baru lahir diasuh dan disusui oleh
wanita kampung dengan maksud agar mendapatkan udara desa yang masih bersih dan pergaulan
masyarakat yang baik bagi pertumbuhan anak-anak. Ketika Muhammad lahir wanita-wanita dari
desa Sa’ad lebih, kurang 60 km dari Makkah, datang ke Makkah menghubungi keluarga keluarga
yang akan menyusukan anak mereka dengan mengharapkan upah. Karena kondisi ekonomi
Aminah yang lemah tidak ada di antara wanita-wanita tersebut yang mau mengasuh Muhammad
kecuali Halimah setelah minta izin sama suaminya Haris, mau mengasuhnya sambil berharap
mudah-mudahan Tuhan memberkati kehidupan mereka. Aminah dan Abdul Muththalib pun
melepaskannya dengan penuh senang hati. Diceritakan lebih lanjut bahwa kehadiran Muhammad
dalam keluarga miskin tersebut sungguh membawa berkah, rumput yang digunakan mengembala
kambing tumbuh subur, kambing yang mereka pelihara menjadi gemuk-gemuk,air susunya
menjadi banyak sehingga kehidupan mereka yang suram dan susah berubah menjadi penuh
bahagia dan kedamaian, mereka percaya anak yatim itulah yang membawa berkah dalam
kehidupan mereka, sengsara membawa nikmat.
Ketika beliau baru berumur tiga bulan dalam kandungan, Ayahnya meninggal dunia pada
saat pergi berniaga ke Yatsrib,sementara ibunya Aminah wafat di Abwa sewaktu pulang dari
menziarahi makam Abdullah, ketika itu ia berusia 6 tahun. Kakeknya Abdul Muthalib
mengasuhnya selama dua tahun, kemudian kakeknya itu pun meninggal dunia pula dalam
usianya 8 tahun, dan ia diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Dari kisah Nabi tersebut dapat
diketahui bahwa tanggung jawab hak asuh anak apabila ayahnya meninggal berturut-turut dari
ibu ke kakek, kemudian ke paman.
Ada dua jenis pekerjaan yang dilakukannya sebelum menjadi Rasul. Pertama,
mengembala kambing ketika ia bersama ibu susuannya Halimahtus Sa’diyah tinggal di
desa.Kedua, berdagang ketika ia tinggal bersama pamannya, ia mengikuti pemannya berdagang
ke negeri Syam, sampai ia dewasa dan dapat berdiri sendiri. Dalam perjalanan itu, di Bushra,
sebelah selatan Syria(Syam) dia bertemu dengan pendeta Kristen Bernama Buhairah. Pendeta itu
melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad sesuai dengan petunjuk cerita-cerita Kristen.
Pendeta itu menasehati Abu Thalib agar jangan terlalu jauh memasuki Syria, sebab
dikhawatirkan orang-orang Yahudi yang mengetahi tanda-tanda itu akan berbuat jahat
terhadapnya.
Sebagai seorang pemuda ia tidak mengikuti kebiasaan masyarakat di kala itu, yaitu
minum Khamar,berjudi, mengunjungi tempat-tempat hiburan dan menyembah berhala. Secara
populeria dikenal sebagai seorang pemaaf, rendah hati, berani dan jujur, sehinggaia dijuluki al-
Amin. Sebagai saudagar, selain berdagang dengan pamannya, ia juga berbisnis dengan Khadijah,
seorang janda kaya raya. Khadijah memberinya modal untuk berdagang ke negeri Syam, dan ia
memperoleh keuntungan yang besar. Khadijah tertarik dengan kejujuran dan akhlaknya yang
baik, dan ingin menjadi suaminya, setelah berulang kali ia menolak pinangan kaum bangsawan
Quraisy. Dari dua pekerjaan yang dilakukan Nabi sebelum usia 25 tahun memberinya modal
untuk bisa hidup lebih mandiri di masa depan. Menggembala kambing merupakan pekerjaan

6
yang memerlukan kesabaran yang kuat, sedangkan berdagang melatih kejujuran di saat sulitnya
mencari orang yang jujur. Pada usia 25 tahun, Abu Thalib menawarkan keponakannya kepada
Khadijah binti Khuwailid. Tawaran Abu Thalib diterima. oleh Khadijah. Pernikahan Nabi
dengan Khadijah binti Khuwailid dilangsungkan saat Muhammad berumur 25 tahun dan
Khadijah berumur 40 tahun dengan mahar 20 ekor unta.
Dalam kehidupan rumah tangga, suami istri itu hidup bahagia dan saling mencintai
Muhammad tidak pernah menyakiti hati istrinya dan sebaliknya istrinya ikhlas menyerahkan
segala galanya untuk suaminya Harta kekavaan istrinya itu memberi kesempatan kepada Nabi
Muhammad membantu orang miskin dan tertindas serta membebaskan para budak. Bahkan
budak-budak yang dimiliki Khadijah sebelum menikah semuanya dibebaskan, di antaranya Zaid
bin Tsabit yang kemudian menjadi anak angkat Nabi.”
Dari pernikahan Nabi dengan Khadijah melahirkan dua orang anak laki-laki, masing-
masing Qasim dan Abdullah, keduanya meninggal saat masih muda, karena sayangnya beliau
tidak mempunyai anak laki-laki, maka beliau angkat Zaid bin Haritsah, mula-mula beliau
memanggilnya Zaid bin Muhammad, namun kemudian beliau sempat ditegur agar kembali ke
nama aslinya, artinya anak angkat tidak bisa disamakan dengan anak kandung. Selain itu, ada
empat orang anak perempuan, masing- masing Zainab, Rukayah, Ummu Kalsum, dan Fatimah.
Semua mereka mencapai usia dewasa. Di antara anak perempuannya, hanya Fatimah yang
melahirkan dua anak laki-laki, yaitu Hasan dan Husein dari perkawinannya dengan Ali bin Abi
Thalib. Nabi Muhammad tidak pernah menikah sampai Khadijah meninggal, saat Nabi
Muhammad berusia 50 tahun. Setelah Khadijah binti Khuwailid wafat, Nabi Muhammad SAW
menikah lagi dengan sepuluh wanita. Kesebelas istri Nabi disebut Ummul Mu'minin (ibu orang
mukmin), masing-masing sebagai berikut, 1) Khadijah binti Khuwailid 2) Saudah binti Sam'ah,
3) Aisyah binti Abu Bakar 4) Zainab binti Huzaimah, 5) Juwairiyah binti Haris, 6) Sofiyah binti
Hay, 7) Hindun binti Abi Umaiyah, 8) Ramlah binti Abi Sofyan, 9) Hafsah binti Umar bin
Khattab, 10) Zainab binti Jahsy dan 11 Maimunah binti Haris.” Ditambah lagi seorang hamba
yang merupakan hadiah dari raja Mesir yang bernama Mariyah al-Qibthiyah. Dari Mariyah, Nabi
mempunyai seorang putra lagi di Madinah yang diberi nama Ibrahim, tetapi anak beliau inipun
meninggal dunia dalam usia lebih kurang dua tahun, sama seperti dua anak Nabi sebelumnya,
beliau sempat menangis karena kehilangan putranya yang dicintainya itu.
Dalam usia 35 Tahun, Muhammad telah memperlihatkan kualitasnya sebagai seorang
pemimpin. Ketika itu, kaum Quraisy memperbaiki dinding Ka'bah dan kemudian mereka
bertengkar. Masing-masing kabilah merasa lebih berhak meletakkan kembali Hajar al-Aswad
pada tempatnya. Akhirnya mereka meminta Muhammad untuk menyelesaikan persoalan itu.
Muhammad meletakkan batu itu di atas sehelai kain dan meminta para wakil kabilah memegang
ujungnya dan kemudian mengangkatnya bersama-sama. Batu itu kemudian diambilnya dan
diletakkannya pada tempatnya. Mereka menerima putusannya itu. Nama Muhammad semakin
popular di kalangan penduduk Makkah, setelah berhasil mendamaikan para pemuka Quraisy
tersebut. Dari peristiwa di atas dapat diketahui bahwa Muhammad sebagai seorang al-Amin telah

7
mendapat kepercayaan penuh dari pemimpin Quraisy untuk menyelesaikan persoalan
perselisihan vang terjadi di antara mereka. Modal kepercayaan inilah yang akan menjadi kunci
keberhasilan Muhammad dalam menjalankan misi kerasulannya.
2. Diangkat menjadi nabi dan rasul
Allah Swt. mengangkat Nabi Muhammad Saw, menjadi seorang nabi dan rasul pada usia 40
tahun. Malaikat Jibril mendatangi beliau ketika menyepi di Gua Hira, sebuah gua sekitar 6 km
sebelah timur kota Makkah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal Nur. Tatkala ia sedang dalam
keadaan tidur dalam gua itu, ketika itulah datang malaikat membawa sehelai lembaran seraya
berkata kepadanya ‫" اقرأ‬Bacalah!" Dengan terkejut Muhammad menjawab: ‫" ماأقرأ‬Saya tak dapat
membaca." la merasa seolah malaikat itu mencekiknya, kemudian melepaskan seraya katanya
lagi ‫" اقرأ‬Bacalah!" masih dalam ketakutan akan dicekik lagi Muhammad menjawab: "Saya tak
dapat membaca’’ malaikat itu seraya berkata: ‫رأ‬OO‫ اق‬Masih dalam ketakutan akan dicekik lagi
Muhammad menjawab: ‫" ماذا أقرأ‬Apa yang akan saya baca?" Seterusnya malaikat itu berkata:

‫اْقَر ْأ ِباْس ِم َر ِّبَك اَّلِذ ي َخ َلَق َخ َلَق اِإْل ْنَس اَن ِم ْن َع َلٍق اْقَر ْأ َو َر ُّبَك اَألْك َر ُم اَّلِذ ي َع َّلَم ِباْلَقَلِم َع َّلَم‬
‫اِإْل ْنَس اَن َم ا َلْم َيْع َلُم‬
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya." (QS. al-Alaq [96]. 1-5)
Lalu ia mengucapkan bacaan itu. Malaikat pun pergi, setelah kata-kata itu terpateri dalam
kalbunya. Tetapi kemudian ia terbangun ketakutan, sambil bertanya-tanya kepada dirinya
Gerangan apakah yang dilihatnya?! Ataukah kesurupan yang ditakutinya itu kini telah
menımpanya?! la menoleh ke kanan dan ke kiri, tetapi tak melihat apa-apa. la diam sebentar,
gemetar ketakutan Khawatır ia akan apa yang terjadi dalam gua itu la lari dari tempat itu.
Semuanya serba membingungkan. Tak dapat ia menafsirkan apa yang telah dilihatnya itu. Cepat-
cepat ia pergi menyusuri celah-celah gunung sambil bertanya-tanya dalam hati: siapa gerangan
yang menyuruhnya membaca itu?! Yang pernah dilihatnya sampai saat itu sementara dia dalam
rahannus, hanyalah mimpi hakiki yang memancar dari sela-sela renungannya, memenuhi
dadanya, membuat jalan yang di hadapannya jadi terang-benderang. menunjukkan kepadanya, di
mana kebenaran itu. Tirai gelap yang selama ini menjerumuskan masyarakat Quraisy ke dalam
lembah paganisme dan penyembahan berhala, jadi terbuka. Sinar terang-benderang yang
memancar di hadapannya dan kebenaran yang telah menunjukkan jalan kepadanya itu, adalah
Yang Tunggal Maha Esa. Tetapi siapakah yang telah memberi peringatan tentang itu, dan bahwa
Dia yang menciptakan manusia, dan bahwa Dia Yang Maha Pemurah, Yang Mengajarkan
kepada manusia dengan pena, mengajarkan apa yang belum diketahuinya?
la memasuki pegunungan itu masih dalam ketakutan, masih bertanya-tanya. Tiba-tiba ia
mendengar ada suara memanggilnya. Dahsyat sekali terasanya la melihat ke permukaan langit.

8
Tiba-tiba yang terlihat adalah malaikat dalam bentuk manusia. Dialah yang memanggilnya. la
makin ketakutan sehingga tertegun ia di tempatnya. la memalingkan muka dari yang dilihatnya
itu Tetapi dia masih juga melihatnya di seluruh ufuk langit. Sebentar melangkah maju ia,
sebentar mundur, tetapi rupa malaikat yang sangat indah itu tidak juga lalu dari depannya.
Seketika lamanya ia dalam keadaan demikian Dalam pada itu Khadijah telah mengutus orang
mencarinya ke dalam gua tetapi tidak menjumpainya.
Setelah kejadian di Gua Hira tersebut, Muhammad kembali ke rumah. Diriwayatkan bahwa
beliau merasakan suhu tubuh panas dan dingin secara bergantian akibat peristiwa yang baru saja
dialami. Beliau meminta istrinya agar memberinya selimut. Diriwayatkan pula, supaya lebih
menenangkan hati suaminya, Khadijah mengajak Muhammad mendatangi saudara sepupunya
yang juga seorang Nasrani, yaitu Waraqah bin Naufal. Waraqah banyak mengetahui nubuat
tentang nabi terakhir dari kitab kitab suci Kristen dan Yahudi. Mendengar cerita yang dialami
oleh Muhammad, Waraqah pun menerangkan bahwa Muhammad telah dipilih oleh Tuhan
menjadi seorang nabi. Kemudian, Waraqah menyebutkan bahwa An-Namus al-Akbar (Malaikat
Jibril) telah datang kepada Muhammad Kaumnya Muhammad akan mengatakan bahwa
Muhammad adalah seorang penipu. Mereka akan memusuhi dan melawannya.
Dengan turunnya wahyu pertama itu, berarti Muhammad telah dipilih Tuhan sebagai nabi.
Dalam wahyu pertama ini, dia belum diperintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu agama.
Setelah wahyu pertama itu datang, Jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama, sementara Nabi
Muhammad menantikannya dan selalu datang ke gua Hira'. Dalam keadaan menanti itulah turun
wahyu yang membawa perintah kepadanya. Wahyu itu berbunyi sebagai berikut:

‫َي ا َأُّيَه ا اْلُم َّد ِّثُر ُقْم َفَأنِذ ْر َو َر َّب َك َفَك ِّبْر َو ِثَياَب َك َفَطِّهْر َو الُّر ْج َز َف اْهُجْر َو اَل َتْم ُنن َتْس َتْك ِثُر َو ِلَر ِّبَك‬
‫َفاْص ِبْر‬
“Hai orang yang berselimut, bangun, dan beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan
Tuhanmu dan bersihkanlah pakaianmu, tinggalkanlah perbuatan dosa, dan janganlah engkau
memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak dan untuk (memenuhi
perintah) Tuhanmu bersabarlah” (Q.S Al-Muddatstsır: 1-7).

Dengan turunnya perintah itu, mulailah Rasulullah berdakwah. Muhammad menerima ayat
ayat al-Qur'an secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Ayat ayat tersebut
diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi, sehingga hampir setiap ayat al-
Qur'an turun disertai asbabun nuzul-nya (sebab/kejadian yang mendasari penurunan ayat). Ayat-
ayat yang turun sejauh itu dikum pulkan sebagai kompilasi bernama al Mushaf yang juga
dinamakan al-Qur'an (bacaan).
Sebagian ayat al-Qur'an mempunyai tafsir atau pengertian yang izhar (jelas), terutama ayat-
ayat mengenai hukum Islam, hukum perdagangan, hukum pernikahan, dan landasan peraturan
yang dite- tapkan oleh Islam dalam aspek lain. Sedangkan, sebagian ayat lain yang diturunkan

9
kepada Muhammad bersifat samar pengertiannya, dalam artian perlu ada interpretasi dan
pengkajian lebih mendalam untuk memastikan makna yang terkandung di dalamnya.
Dalam hal ini, kebanyakan Muhammad memberi contoh langsung penerapan ayat ayat
tersebut dalam interaksi sosial dan religiusnya sehari-hari. Sehingga, para pengikutnya
mengikutinya sebagai contoh dan standar dalam berperilaku dan bertata krama dalam kehidupan
bermasyarakat.

2. Surat-Surat Dakwah Nabi Muhammad SAW


Dalam melakukan aktivitas dakwahnya, Nabi Muhammad, menggunakan berbagai media
untuk penyebaran pesan-pesan agama Islam. Salah satu media yang digunakan Nabi dalam
aktivitas berdakwah adalah surat. Media dakwah pada masa Nabi dan para sahabat sangat
terbatas, yaitu berkisar pada dakwah quliyah bill lisan, dan dakwah filiyah bill uswah, ditambah
lagi media dakwah bi ar-rasail atau da 'wah melalui surat-surat yang juga digunakan Rasulullah
untuk mengajak para pembesar agar masuk Islam.
Surat ternyata cukup efektif digunakan sebagai media dakwah. Dan ini dilakukan oleh Nabi
Muhammad Nabi ternyata memandang perlu untuk berkirim surat kepada para pembesar
penguasa wilayah di berbagai daerah untuk menyampaikan ajaran Allah yang diturunkan kepada
beliau. Betapa tidak, media dakwah tidak menutup adanya kemungkinan yang baik untuk
menyam paikan ajaran Islam. Setidak-tidaknya melalui surat inilah nabi kemudian
menyampaikan khutbahnya mengajak para pembesar untuk masuk Islam. Menurut sejarawan
Islam, Muhammad bin Sa'ad (w. 230 H dalam kitabnya Ath-Thabaqat Al-Kubra bahwa surat-
surat Nab keseluruhannya berjumlah tidak kurang dari 105 buah." Surat-surat tersebut jika dilihat
dari segi isinya, dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Surat-surat yang berisi seruan untuk masuk Islam. Surat-surat jenis ini ditujukan kepada
orang-orang nonmuslim baik Yahudi Nasrani, maupun Majusi; dan orang-orang musyrik
baik raja, kepala daerah, maupun perorangan.
2. Surat surat yang berisi aturan-aturan dalam Islam, misalnya tentang zakat, sedekah, dan
sebagainya. Surat-surat ini ditujukan kepada orang-orang muslim yang masih
memerlukan penjelasan penjelasan dari Nabi
3. Surat-surat yang berisi beberapa hal yang wajib dikerjakan oleh orang-orang nonmuslim
terhadap pemerintah Islam, seperti masalah jizyah (iuran keamanan). Surat-surat ini
ditujukan kepada orang-orang nonmuslim (Yahudi, Nasrani, dan Majusi) yang telah
membuat perjanjian damai dengan Nabi
Melalui surat dakwah, Nabi Muhammad SAW telah menunjukkan kepada kita bagaimana
Nabi juga memanfaatkan media modern saat itu untuk menyampaikan misi dakwahnya. Selain
itu juga menunjukkan bahwa ajaran Islam yang disampaikan nabi sejak awal sudah bersifat
universal, karena sejak awal ajaran Islam tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat Arab saja,
namun juga bagi masyarakat di luar Arab. Ajaran Islam merupakan ajaran yang bersifat
universal.

10
3. Pembentukan Negara Madinah
Yatrib yang sekarang dikenal dengan nama Madinah Al—Munawarah terletak
disebelah selatan Mekkah. Nama ini berasal dari bahasa Ibrani atau Aram dan terletak di wilayah
Madinah di Arab Saudi. Rasulullah SAW sangat mengetahui daerah Yastrib karena beliau adalah
pedagang yang selalu melewati daerah tersebut sebelum ke Kota Syam. Hal ini juga karena
makam ayah beliau yang paling dicintai, Abdullah bin Abdul Muthalib, berada di kota ini.
Ketika beliau masih kanak-kanak, suatu ketika Nabi menemani ibunya, Aminah binti Wahb ke
pemakaman ibunya sebelum meninggal.
Sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, situasi dan keadaan tidak sama dengan
orang-orang Makkah yang biasanya berprofesi seeorang pedagang atau pengembala. Mereka
biasanya keras dan kejam. Sedangkan orang-orang Madinah sebagian besar petani yang ramah
dan baik hati. Pada awalnya, Arab dan Yahudi mendominasi penduduk Yastrib. Yahudi,
Nasrani, dan penganut Paganisme adalah agama yang dianut oleh dua suku besar tersebut. Suku
Qainuqa, Nadhir, Gathafan, dan Quaridhah adalah suku Yahudi. Selain itu, kabilah Aus dan
Khazraj menguasai Madinah. Awal mulanya, kedua kabilah hidup bersama dan rukun.
Kebanyakan orang di kabilah Khazraj dan Aus tidak memiliki banyak pekerja. Perekonomian
dan kehidupan sosial mereka juga dikontrol oleh orang Yahudi. Kerajaan Romawi, di sisi lain,
merupaka kerjaan kekuatan besar yang sepenuhnya menguasai Madinah. Yahudi dianggap
sebagai ancaman bagi orang Romawi yang akibatnya orang Yahudi menghancurkannya. Romawi
menggusur posisi Yahudi dengan menggunakan Aus dan Khazraj. Namun kaum Yahudi tidak
mau menyerahkan kendali atas kota tersebut, sehingga mereka mendesak kedua suku tersebut
untuk terus berperang. Yastrib dari suku Khazraj datang ke Mekah saat haji setelah peristiwa
besar Isra dan Miraj pada tahun 620.
Kemudian seorang Nabi muncul diantara mereka dan menasihati mereka untuk masuk
Islam yakni Muhammad SAW. Ajakan Nabi Muhammad SAW untuk menjadi Muslim
langsung diterima oleh penduduk Yastrib ini mengatakan bahwa Nabi terakhir akan datang
kepada mereka (Yahudi) untuk mengambil dan menghancurkan orang – orang Arab seperti
Khazraj dan Aus dari Yastrib. Mereka menerima ajakan Nabi untuk masuk Islam. Karena orang
– orang Yahudi tidak ingin menganggu mereka dan menginginkan kendali penuh atas
administrasi Madinah (Wahyudi, 2022).
Konsep dan dasar Islam di Madinah Nabi Muhamad SAW mendakwahkan Islam di
Mekkah selama kurang lebih tiga belas tahun. Dakwah Nabi di Makkah gagal total, karena kaum
Quraisy melecehkan dan menindas umat Islam yang kafir. Selain membuat komitmen terhadap
Aqaba, umat Islam di Yastrib ingin melindungi Nabi Muhammad SAW dan komunitas
Muslim Mekkah, yang tinggal dikota tersebut, dari bahaya kaum Quraisy. Rasulullah
memerintahkan umat Islam di Makkah untuk pergi ke Yastrib menemui saudara- saudara Ansari
mereka. Menurut Ibnu Ishaq, Rasulullah bersavda“Allah menciptakan dunia untuk melindungi
saudara – saudaramu. Mereka mengungsi dari Makkah ke Yatrib”. Namunn Rasullah tetap
tinggal di Makkah dan menunggu izin Allah untuk berangkat ke Makkah (Mahmuddin, 2020).
Setelah wahyu Tuhan datang dan berikan izin kepada Nabi untuk berhijrah, Nabi langsung hijrah

11
ke Yastrib bersama sahabatnya Abu Bakar. Hijrahnya Nabi memiliki sesuatu yang menarik.
Fakta menunjukkan bahwa Nabi menyamar dan menggupah orang kafir untuk menolongnya dan
Nabi tidak mau mengikuti jalan yang sama seperti orang Quraisy yang kafir menghalang semua
jalan ke Yatrib. Seorang kafir Quraisy bernama Abdullah bin Arqath, yang menjadi buronan
kaum Quraisy, adalah alasan mengapa Nabi sering melakukan perjalanan tidak melalui jalan
biasa. Semua orang menyambut Nabi dengan gembira ketika dia tiba di kota Madinah. Namun,
banyak masalah menghadang dia pada hari pertamanya di Madinah. Sebagai pemimpin
masyarakat, Muhammad tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan keadilan
meskipun menghadapi banyak tantangan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Nabi tidak
mengetahui keadaan seperti apa yang diinginkannya, namun beliau berusaha membangun
masyarakat Madinah menajdi kota yang berpenduduk banyak. Namun kenyataannya Islam
memiliki prinsip fundamental dalam segala aspekk kehidupan, termasuk politik dan
pemerintahan Dalam membangun dasar Islam di Madinah, Nabi Muhammad SAW melakukan
hal – hal berikut:

1. Dasar pertama, pembangunan masjid, selain untuk tempat salat, juga sebagai sarana
penting untuk mempersatukan kaum Muslimin dan mempertalikan jiwa mereka, di
samping sebagai tempat bermu- syawarah merundingkan masalah-masalah yang
dihadapi. Masjid pada masa nabı bahkan juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan.
2. Dasar kedua, adalah ukhuwwah islamiyyah, persaudaraan sesama Muslim. Nabi
mempersaudarakan antara golongan Muha jirin, orang-orang yang hijrah dari Makkah ke
Madinah, dan Anshar, penduduk Madinah yang sudah masuk Islam dan ikut mem-bantu
kaum Muhajirin tersebut. Dengan demikiam, diharap- kan, setiap Muslim merasa terikat
dalam suatu persaudaraan dan kekeluargaan.
3. Dasar ketiga, hubungan persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama
Islam. Di Madinah, di samping orang- orang Arab Islam, juga terdapat golongan
masyarakat Yahudi dan orang-orang Arab yang masih menganut agama nenek moyang
mereka. Agar stabilitas masyarakat dapat diwujudkan, Nabi Mu- hammad mengadakan
ikatan perjanjian dengan mereka. Sebuah piagam yang menjamin kebebasan beragama
orang-orang Yahudi sebagai suatu komunitas dikeluarkan. Setiap golongan masyarakat
memiliki hak tertentu dalam bidang politik dan keagamaan. Ke- merdekaan beragama
dijamin dan seluruh anggota masyarakat berkewajiban mempertahankan keamanan negeri
itu dari serangan luar.
Dengan terbentuknya negara Madinah, Islam makin bertambah kuat. Perkembangan Islam
yang pesat itu membuat orang-orang Makkah dan musuh-musuh Islam lainnya menjadi risau.
Kerisauan ini akan mendorong orang-orang Quraisy berbuat apa saja. Untuk menghadapi
kemungkinan-kemungkinan gangguan dari musuh, nabi, sebagai kepala pemerintahan, mengatur
siasat dan memben tuk pasukan tentara. Umat Islam diizinkan berperang dengan dua alasan: (1)
untuk mempertahankan diri dan melindungi hak milik- nya dan (2) menjaga keselamatan dalam
penyebaran kepercayaan dan mempertahankannya dari orang-orang yang menghalang-

12
halanginya. Dalam sejarah negara Madinah ini memang banyak terjadi peperangan sebagai
upaya kaum Muslimin mempertahan kan diri darı serangan musuh. Nabi sendiri, di awal
pemerintahan- nya, mengadakan beberapa ekspedisi ke luar kota sebagai aksi siaga melatih
kemampuan calon pasukan yang memang mutlak diperlukan untuk melindungi dan
mempertahankan negara yang baru dibentuk. Perjanjian damai dengan berbagai kabilah di seki-
tar Madinah juga diadakan dengan maksud memperkuat kedudukan Madinah.

4.Komentar Orientalis Tentang Nabi Muhammad SAW


Di bawah ini dituturkan beberapa komentar para orientalis mengenai keberhasilan
perjuangan Nabi Muhammad dalam membentuk peradaban dunia Islam.
1. Menurut R.C.V. Bodley
Kedudukan Muhammad yang unik di dalam sejarah keagamaan disebabkan kenyataan bahwa
ia telah mengilhami segala apa yang dilakukannya tanpa mengaku sebagai orang suci atau
Malaikat dengan tiada memiliki suatu sifat pun selain sifat insani semata- mata. Kecuali
pribadinya yang cemerlang, tidak ada suatu daripadanya yang membedakannya dari kaum
muslimin yang lain."
2.Menurut John William Draper
Empat tahun setelah meninggalnya Justinianus, maka pada tahun 569 M. lahirlah di Mekah,
tanah Arab, seorang laki-laki yang berbeda dari laki-laki lainnya; telah memberikan pengaruh
yang terbesar terhadap umat manusia."
3. Menurut Mahatma K. Gandhi:
Saya ingin tahu sebaik-baiknya tentang prikehidupan seorang yang hingga kini memegang
hati jutaan manusia. Saya lebih yakin dari sebelumnya, bahwa bukanlah pedang yang
membawa Islam kepada kejayaan pada masa-masa itu dalam skema kehidupan.
Kesederhanaan agama Islam yang tegas, penguasaan diri yang paling kuat dari nabi itu,
keteguhan memenuhi janji, pelayanannya yang sungguh-sungguh kepada sahabat dan
pengikutnya, keperwiraannya yang tidak mengenal takut, keyakinannya yang mutlak kepada
Tuhan dan kepada risalahnya sendiri. Hal inilah, dan bukannya pedang yang menaklukan
segala- galanya di hadapan kaum muslimin dan mengatasi segala rintangan. Ketika saya
menutup jilid ke-2 buku biografi Nabi ini, saya betul- betul merasa menyesal karena tidak ada
lagi bagi saya yang dapatdibaca mengenai prikehidupan yang agung itu".
4. Menurut Stanley Lane-Poole:
Dia itulah pelindung yang paling setia terhadap orang-orang yang dalam perlindungannya,
yang paling manis dan paling disenangi dalam percakapan. Orang-orang yang melihatnya
tiba-tiba dipenuhi rasa penghormatan, orang-orang yang dekat kepadanya jatuh cinta; orang
yang berkata tentang dirinya akan melukiskan: "Saya tidak pernah melihat orang yang seperti
dia, baik sebelum maupun sesudahnya." la orang yang sangat pendiam, namun apabila dia

13
sedang berkata, ia berkata dengan tekanan dan kesungguhan dan tak ada orang yang dapat
melupakan apa yang dikatakannya itu.

5. Menurut Lamar Tine:


"Filsuf, orator, rasul, pembuat undang-undang, panglima, penakluk ide-ide, pembina dogma
yang rasional, suatu agama tanpa berhala; pendiri dua puluh imperium dunia dan satu
imperium spiritual, itulah ia Muhammad. Berhubung dengan semua standar yang dapat
digunakan untuk mengukur kebesaran manusia, kita boleh bertanya. Adakah orang yang lebih
besar daripada Muhammad?"
6. Menurut Napoleon Bonaparte:
Saya memuja Tuhan dan menghormati Nabi Muhammad dan Qur'an Suci."

7. Menurut Michael H. Hart:


"Sebuah contoh yang mancolok mata tentang hal ini ialah tata urutan (ranking) yang saya
susun yang menempatkan Muhammad lebih tinggi daripada Yesus (Isa), terutama disebabkan
karena keyakinan saya bahwa Muhammad secara pribadi jauh lebih berpengaruh pada
perumusan agama yang dianut orang Islam, daripada Jesus pada perumusan agama Kristen.
Jatuhnya pilihan saya kepada Muhammad untuk memimpin di tempat teratas dalam daftar
pribadi-pribadi yang paling berpengaruh di dunia ini, mungkin mengejutkan beberapa
pembaca dan mungkin pula dipertanyakan oleh yang lainnya, namun ia memang satu-satunya
orang dalam sejarah yang telah berhasil secara unggul dan agung, baik dalam bidang
keagamaan maupun dalam bidang keduniaan.
Tambahan pula, berbeda dengan Yesus, Muhammad itu seorang pemimpin keduniaan dan
sekaligus keagamaan. Nyatanya, sebagai kekuatan yang mendorong kemenangan-kemenangan
orang. orang Arab (muslim) dan seyogianya menempati urutan sebagai pemimpin politik yang
paling berhasil sepanjang masa."

8. Menurut Thomas W. Arnold

Dalam bukunya The Preaching of Islam, Thomas W. Arnold menyatakan, "Banyak penulis-
penulis Barat menggambarkan seolah-olah Nabi Muhammad menunjukkan cara hidup baru
sejak hijrah ke Madinah atau sejak terjadinya perubahan lingkungan masyarakat di Madinah.
Bahwa ia tidak lagi sebagai seorang juru dakwah, sebagai pemberi ingat, sebagai pesuruh
Tuhan kepada seluruh manusia yang menyampaikan wahyu dengan cara yang lemah lembut,
tetapi seolah-olah berubah menjadi seorang bengis yang menurutkan hawa nafsu jahatnya
dengan menggunakan segala cara untuk memaksa orang tunduk kepada pendapatnya.

14
Tuduhan tersebut adalah keliru sama sekali. Tidaklah benar setelah di Madinah Nabi
Muhammad meninggalkan perannya sebagai juru dakwah atau muballigh Islam. Juga tidak
benar bahwa setelah ia memegang komando angkatan perang yang kuat, ia lantas berhenti
mengundang orang-orang kafir masuk Islam.
Demikian beberapa pendapat dan komentar para tokoh Barat yang secara jujur
mengakui mengenai keagungan Nabi Muhammad . Tentu pandangan dan komentar mereka
menjadi bukti bahwa Nabi Muhammad adalah seorang Nabi dengan berbagai kelebihan. Dan
Islam sebagai agama yang dibawanya telah menjadi bukti akan kebenaran risalah yang dibawa
oleh Nabi Muhammad.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perjalanan Nabi Muhammad saw. sebagai pembawa risalah Islam secara historis dibagi
menjadi tiga periode: pra-kerasulan, kerasulan, dan pasca-kerasulan. Menjelang usianya yang
keempat puluh, dia sudah terbiasa mengasingkan diri dari kekacauan masyarakat dan
menghabiskan waktunya di gua Hira, yang terletak di utara Mekkah. Muhammad pertama
kali menghabiskan waktu berjam-jam di sana, dan kemudian dia bertafakkur di sana selama
berhari-hari. Malaikat Jibril muncul di hadapannya pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M.
dan menyampaikan wahyu pertama Allah kepadanya. Ia segera membangun dasar-dasar
kehidupan masyarakat untuk memperkuat negara dan masyarakat barunya. Membangun
masjid adalah tujuan pertama, ukhuwwah islamiyyah adalah tujuan kedua, dan persahabatan
adalah tujuan ketiga. Dengan kepribadiannya yang luhur dan sifat-sifatnya yang abadi, Nabi
Muhammad saw. berhasil mencapai tujuan dakwahnya selama lebih dari dua puluh tiga
tahun. Kesuksesan terbesar Nabi Muhammad adalah kemampuan untuk menjadi pemimpin
agama dan negara, yang telah meletakkan dasar politik untuk kehidupan bernegara. Ini
menjadi cikal bakal penyebaran agama Islam hingga menguasai 2/3 dunia dan menjadi
agama terbesar hingga saat ini.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, harapan penulis disini adalah semoga makalah ini dapat
membantu para pembaca yang mungkin masih belum tau mengenai landasan ontologis,
epistomologis, aksiologis serta hakikat sila sila pancasila. Penulis juga mohon maaf apabila
masih banyak terdapat kekurangan. Penulis banyak mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar dapat menjadi motivasi bagi penulis agar lebih baik untuk kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI. 2016. Materi Ajar Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila. Jakarta: DIKTI

Sutono, Agus dan Supriyono Purwosaputro ‘’Aksiologi Pancasila’’, Jurnal Ilmiah CIVIS,
Volume VIII, No 2, Juli 2019

Waruwu, Abdi. Dkk ‘’Pancasila Sebagai Sistem Filsafat’’, Jurnal Pendidikan Tambusai, Volume
7Nomor 3Tahun 2023

16

Anda mungkin juga menyukai