Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAW

Dosen pembimbing : Khusnul Khatimah, M.Pd.I

Di susun Oleh Kelompok III :

- Safaruddin
- Rafli
- Rafli Mulyadi
- Arjun
- Sri Mey Dea Ningsih

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DDI AD MANGKOSO

i
MANGKOSO KABUPATEN BARRUTAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR

‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َركَات‬

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca akademik makalah
ini.

ii
DAFTAR ISI

BAB I…………………………………………………………………………...…………2

PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………..…………………….…2

A. Latar Belakang………………………………………………….……………..4

B. Rumusan Masalah……………………………………………………….…….4

BAB II……………………………………………………………………………………..5

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..5

A. RIWAYAT HIDUP DAN MASA KENABIAN NABI MUHAMMAD


SAW………………………………………………………………………………….........3

B.PERKEMBANGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD PADA PERIODE


MEKKAH DAN MADINAH……………………………………………...……………...5

1. Dakwah secara terang-terangan……………………………………………...5

2. Hijrah ke Habsyi(Abesinia)………………………………………………….5

3. Tahun duka cita atau ammul husni……………………………………............6

4. Nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif……....................................................7

5. isra’mi’raj Nabi Muhammad SAW…...…………………………….………...8

6. Tamsil dan hikmah isra mi’raj……………………………………………….10

7. perbandingan kerasulan Nabi Muhammad SAW…………………………….12

8. faktor-faktor penyebab hijrah Rasullullah SAW ke Madinnah………...…….17

9. Subtansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW. pada periode


Madinah……………………………………………………………………………..…....18

10. kebijakan pemerintahan Rasullullah SAW pada periode islam di


Madinah…………………………………………………………………………………..19

iii
11. Faktor-faktor keberhasilan fathul Mekkah Tahun 9 hijriyah…………….…19

12. Wafatnya Rasullullah SAW…………………………………………………..20

13. Tanggapan kaum muslimin tentang wafatnya Rasulullah SAW……………...21

14. perkembangan islam sepeninggalan Rasulullah SAW…………………..........21

BAB III………………………………………………………………………………...…22

PENUTUP………………………………………………………………………..............22

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………23

iv
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Mengetahui sejarah peradaban islam pada masa lalu itu sangat penting untuk di
pelajari, serajah peradaban islam mengajarkan bahwasannya pada zaman pra islam
manusia sangat bodoh dan tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang salah,
sehingga banyak sekali peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar dari ajaran islam.
Seperti yang terjadi di masa jahilia Ketika ada anak perempuan yang lahir akan di
kubur hidup-hidup dengan alasan akan membawa sial atau bencana kepada
keluarganya nah ini di luar dari ajaran islam maka agama islam datang dengan di
perintahkan sosok panutan bagi kita yaitu baginda Nabi Muhammad SAW untuk
membawa misi mnyempurnakan akhlakul karima dan sekaligus mengangkat derajat
perempuan dari sebelumnya di hinakan menjadi perempuan yang di istimewakan
bahkan di masa sekarang ini banyak sekali perempuan yang menduduki kursi
pemerintahan bahkan menjadi pemimpin di suatu wilayah.

Sejarah peradaban islam adalah kejadian pada masa lalu penting sekali untuk
mempelajari sejarah peradaban islam pada masa lalu untuk menambah wawasan dan
mengetahui perjuangan untuk meyebarkan agama islam pada zaman dahulu biografi
nabi Muhammad ini dipaparkan agar semua mengetahui dan meneladani begaimana
Riwayat hidup nabi Mahammad dahulu saat meyebarkan agama islam dan
bagaimana kehidupan nabi Mahammad sewaktu dulu maka makalah ini akan
membahas tentang Riwayat hidup nabi Muhammad dan sejarah dakwah nabi
Muhammad pada periode mekkah dan Madinah.

b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat hidup Nabi Muhammad?
2. Bagaimana perkembangan dakwah Nabi Muhammad pada periode Mekkah
dan madinah?

c. Tujuan Pembahasan

v
1. Memahami dan mengetahui Riwayat hidup Nabi Muhammad Saw.
2. Mengetahui perkembangan dakwah Nabi Muhammad pada periode Mekkah
dan Madinah.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Riwayat Hidup dan Masa Kenabian Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah anggota bani Hasyim, suatu kabilah yang
kurang berkuasa dalam suku Quraisy. Kabilah ini memegang jabatan
siqoyah. Nabi Muhammad lahir dari keluarga terhormat yang relatif miskin.
Ayahnya Bernama Abdullah anak abdul muthalib. seorang kepala suku
Quraisy yang besar pengaruhnya. Ibunya Bernama Aminah binti Wahab dari
bani Zuhrah. Tahun kelahiran nabi dikenal dengan nama tahun gajah (570M).
dinamakan demikian karena pada tahun itu pasukan abrahah, gubernur
kerajaan habsyi (Ethiopia), dengan menunggang gaja menyerbu Mekkah
untuk mengancurkan ka’bah.
Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya Abdullah,
meninggal dunia 3 bulan setelah menikahi aminah. Muhammad akhirnya
diserahkan kepada ibu pengasuh, Halimah sa’diyah. Dalam asuhannya
Muhammad dibesarkan sampai usia 4 tahun. Setelah itu, kurang lebih 2 tahun
dia berada dalam asuhan ibu kandungnya. Ketika berusia 6 tahun, dia
menjadi yatim piatu.
Setelah Aminah meninggal, Abdul muthalib mengambil alih tanggung
jawab merawat Muhammad, namun 2 tahun kemudian Abdul muthalib
meninggal dunia karena beranjak tua. Tanggung jawab selanjutnya beralih
kepada pamannya, Abu thalib. Seperti juga Abdul Muthalib, dia sangat
disegani dan hormati orang Quraisy dan penduduk mekkah secara
keseluruhan.
Dalam usia mudah Muhammad hidup sebagai pengembala kambing
keluarganya dan kambing penduduk mekkah. Melalui kegiatan
pengembalaan ini dia menemukan tempat untuk berfikir dan merenung.
Dalam suasana demikian, dia ingin melihat sesuatu di balik semuanya.
Pemikiran dan perenungan ini membuatnya jauh dari segala pemikiran nafsu

vi
duniawi, sehingga terhindar dari berbagai macam noda yang dapat merusak
Namanya, karena itu sejak mudah ia di juluki al-amin, orang yang
terpercaya.1
Pada usia yang ke 20, Muhammad berangkat ke syiria membawah
barang dagangan, saodagar Wanita kaya raya yang telah lama menjanda,
Khadijah. Dalam perdagangan ini Muhammad mendapatkan laba yang besar.
Khadijah kemudian melamarnya. Lamaran itu diterimah dan perkawinan
segera di laksanakan. Ketikaitu nabi Muhammad berusia 25 tahundan
Khadijah 40 tahun.
Menjelang usianya yang ke 40 tahun, Muhammad sering menyendiri dan
berkhalwat di gua hirah, yaitu gua yang berada digunung yang terletak di
dekat mekkah. Disanalah, beliau menghabiskan waktu selama berhari-hari
dan bermalam-malam. Pada malam ke21 dari bulan Ramadhan, yaitu Ketika
beliau berada di dalam gua hirah dan telah berusia 40 tahun, beliau didatangi
malaikat Jibril yang seraya berkata kepadanya:’Bacalah’’, beliau
menjawab:’saya tidak bisa membaca’, Jibril mengulagi perintah ini untuk ke2
kalinya dan ke3 kalinya. Dan untuk yang ketiga kalinya tersebut malaikat
Jibril mewahyukan surat al-alaq’ ayat 1 -5.
Setelah itu, wahyupun turun terus menerus dan berkelanjutan. Nabi
Muhammad SAW memulai dakwahnya, Khadijah masuk islam dan bersaksi
atas keesaan Allah dan kenabian suaminya yang mulia. Sehingga ia adalah
orang yang pertama kali masuk islam. Kemudian sebagai balas budi
pamannya, Abu thalib yang mengasuh dan menjaganya sejak kepergian
ibunda dan kakeknya, Rasulullah memilih ali dari sekian banyak putranya itu,
untuk di didik disisinya dan di tanggung nafkahnya. Dalam kondisi seperti ini
hati ali pun terbuka dan akhirnya masuk islam. Setelah itu,barulah zaid bin
haritsah, seorang budak yang telah di merdekakan oleh Khadijah menyusul
masuk islam. Rasullah juga bercerita kepada teman akrabnya, abu bakar,
maka iapun beriman dan membenarkannya, tanpa ada keraguan.
Selanjutnya, rasulullah berdakwah secara sembunyi-sembunyi.
Dikatakan secara sembunyi-sembunyi disini, mengingat tempat para sahabat,
pengikutnya, dan orang orang yang mereka ajak masuk islam tersebut

1
Muhammad Husein Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (jakarta:Litera Antanusa, 1990, cet.12),
h.49

vii
bersifat sangat rahasia. Telah banyak yang beriman kepada rasulullah, namun
mereka masih menyembunyikan keislamannya karena jika satu saja urusan
mereka terungkap maka ia akan menghadapi berbagai siksaan keras dari
kaum kafir Quraisy hingga ia murtad (keluar) dari agama islam.

B. PERKEMBANGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD PADA PERIODE


MEKKAH DAN MADINAH

1. DAKWAH SECARA TERANG-TERANGAN


Setelah rasulullah dakwah secara rahasia selama tiga tahun, lalu allah
menurunkan ayat Q.S Al-Hijr : 94. Pada suatu hari Rasulullah berdiri di atas
bukit shafa memanggil suku Quraisy yang paling memusuhi allah dan rasulnya.
Setelah orang berkumpul, Rasulullah bersabda “Bagaimana pendapat kalian,
seandainya saya memberi tahu kalian bahwa di balik gunung ini ada musuh
menanti kalian, apakah kalian mempercayai saya? “, mereka menjawab :”yang
terlintas di hati kami tentang anda adalah kejujuran dan Amanah “, beliau
bersabda :” saya adalah orang yang memberi peringatan kepada kalian bahwa di
hadapan kalian ada siksa yang maha berat”. Kemudian rasulullah mengajak
mereka untuk menyembah allah dan meninggalkan berhala yang selama ini
mereka sembah. Abu lahab langsung keluar dari kerumunan orang-orang dan
berkata “celakalah kamu, apakah hanya untuk ini kamu mengumpulkan kami?
Setelah kejadian ini allah menurunkan Q.S al-Lahab.

2. HIJRAH KE HABSYI (ABESINIA)

Rasulullah meminta para sahabatnya untuk hijrah ke habsyi demi


menyelamatkan agama mereka dari siksaan kaum Quraisy. lalu berhijrahlah
serombongan kaum muslimin yang berjumlah tujuhpuluh orang beserta
keluarga mereka ke habsyi. Di antara mereka terdapat Utsman bin affan besrta
istrinya, Ruqayyah. Namun orang-orang Quraisy berusaha merusak kedudukan
mereka di habsyi dengan mengirim hadiah untuk raja dan memintanya agar

viii
menyerahkan kaum muslimin kepada mereka. Namun raja lebih percaya
terhadap kaum muslimin.2

Pada tahun yang sama, di bulan Ramadhan, nabi keluar ketanah suci haram.
Disana telah berkumpul sekelompok besar kaum Quraisy, lalu beliau berdiri
diantara mereka. Namun tiba-tiba beliau membaca surah An-Najm. Ketika
beliau mengejutkan mereka dengan surat ini, dan mengetuk telinga mereka
dengan kalam ilahi. Sampai beliau membaca ayat: (Q.S An-Najm : 62 )

ۡ ‫اس ُجد ُۡوا هّٰلِل ِ َو‬


‫اعبُد ُۡوا‬ ۡ َ‫ف‬
Terjemahan :
“Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)”.3

Setiap orang tidak dapat menguasai dirinya untuk tidak tersungkur


bersujud.

3. TAHUN DUKA CITA ATAU AMMUL HUSNI


Setelah ummat islam, keluarga bani Hasyim dan bani muthalib terbebas dari
pemboikota dan Pengasingan dan nabi Muhammad SAW telah melakukan
da’wah lebih kurang 10 tahun selang beberapa bulan kemudian, 2 orang
pelindung Rasulullah sitti khodijah binti khuwalid dan abu thalib bin abdul
muthalib wafat. 2 orang yang menjadi tulang punggung dalam melaksanakan
tugasnya menyiarkan agama islam, abu thalib menjadi perisai yang melindungi
dan memelihara Nabi Muhammad SAW dengan segala kekuatan dan ketabahan
hati yang dimilikinya. Penyakit keras telah menjulur keseluruh tubuh abu
thalib, dan ia tidak dapat meninggalkan tempat tidur.tak lama kemudian ia
menderita sakratul maut. Ketika itu Rasulullah berada di sisi kepalanya
mengharap ia mau mengucapkan kalimat Lailaha illallah sebelum kematiannya.
Namun teman-teman buruknya yang juga berada disisinya, termasuk tokoh
mereka Abu jahal, mencegahnya dengan berkata kepadanya:’’jangan
tinggalkan agama leluhurmu’’. Akhirnya iapun meninggal dalam keadaan
musyrik. Maka ditinggalkannya sebelum pamannya memeluk agama islam.
Namun pantas untuk di catat saat abu thalib sakaratul maut beliau
2
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h. 21.
3
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Hafalan Tajwid & Terjemahan. h. 528.

ix
mengucapkan “aku telah yakin bahwa agama Muhammad adalah agama yang
baik’’ beberapa ahli sejarah mengambil kesimpulan bahwa abu thalib bin abdul
muthalib telah menganut agama islam dengan tidak memperlihatkan secara
terus terang.4
Siti Khadijah binti khawalid istri nabi Muhammad SAW. Wafat dalam
usia 65 tahun. Selama 25 tahun Siti khodijah menemani nabi Muhammad
SAW.,siti khodijah sosok istri yang setia, orang yang mula pertama mengikuti
ajaran Rasulullah, telah menyokong perjuangan Da’wah Islamiyah dengan
segenap

jiwa, raga dan harta, dan selalu memberikan kesejahteraan serta ketentraman pada diri
nabi Muhammad SAW. Menjadi mendamping dan pendukung misi da’wa rasulullah,
sehingga Rasulullah SAW. Semakin merasakan duka yang sangat pedih. Sementara itu
cobaan yang ditimpakan oleh kaumnya kepada beliau setelah kematian Abu Thalib dan
istrinya, Khadijah, justru semakin berat. Dengan meninggalnya 2 orang ini kaum Quraisy
semakin menekankan nabi Muhammad SAW. Dengan menyakitinya secara fisik,
menghina dan melecehkan Rasulullah SAW. Abu Lahab, Hakim bin Ash utbah bin muit
selalu melempari kotoran dan najis di jalanan menuju rumah dan kehalaman rumah Nabi
Muhammad SAW., Bahkan istri Abu lahab selalu meletakkan duri atau pecahan-pecahan
di muka pintu Rasullah SAW.

4. NABI MUHAMMAD SAW. HIJRAH KE THAIF

Sepeninggal Abu thalib dan siti Khdijah, puncak dari sikap permusuhan
kaum Quraisy semakin keras. Dalam kondisi ini timbul keinginan dari Nabi
Muhammad SAW. Untuk berlindung ke Thaif negri yang terkenal bahwa
sejuk dan keramahan penduduknya terhadap tamu yang datang. Dengan
harapan masyarakat Thaif berkenang mendengar da’wa islam. Perjalanan ke
Taif ini sebenarnya tidaklah mudah, mengingat sulitnya medan yang dilalui
disebabkan gunung-gunung yang tinggi yang mengelilinginya. Akhirnya,
beliau sampai di Thaif Bersama zaid bin tsabit. Akan tetapi, setiap kesulitan
itu menjadi mudah bila berada di jalan Allah. Selama 10 hari tinggal di Thaif
Nabi menyampainkan seruan tauhid meskipun ada yang mau menerima da’wa

4
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 24.

x
islam, akan tetapi penduduk Thaif justru banyak yang menolak beliau dengan
penolakan yang lebih buruk. 5
Mereka menyuruh anak-anak kecil untuk melempari beliau dengan batu,
sehingga kedua tumit beliau berdarah. Akhirnya, beliau Kembali melalui jalan
semula menuju Makkah dalm keadaan sedih dan susah. Lalu Jibril Bersama
malaikat gunung menghampirinya. Jibril memanggil beliau dan berkata; “
sesungguhnya Allah telah mengutus kepadamu malaikat gunung untuk kamu
suruh sesuai keinginanmu’’. Setelah itu malaikat gunug berkata; “hai
Muhammad, jika kamu mau, aku akan meruntuhkan kedua benda keras ini
(maksutnya, 2gunung yang mengelilingi Makkah ) di atas mereka”. Nabi
menjawab: “justru saya mengharap agar Allah mengeluarkan diri dari
keturunan mereka, orang yang mau menyembah Allah yang maha Esa, yang
tidak ada sekutu bagi-nya.
Diantara beberapa debat yang dilancarkan kaum musyrikin terhadap
Rasulullah adalah mereka menuntut beberapa mukjizat tentu dirinya dengan
tujuan menundukkan beliau, dan hal ini terjadi berulang kali. Karna suatu kali,
mereka meminta beliau agar beliau membelah bulan menjadi dua lalu beliau
memohon kepada Allah, untuk kemudian memperlihatkan kepada mereka.
Kaum Quraisy menyaksikan mukjizat ini untuk waktu yang lama, tetapi
mereka tetap saja tidak beriman. Bahkan, mereka mengatakan: “Muhammad
telah bermain sihir dihadapan kami’’. Lalu seseorang berkata: “kalaupun
Muhammad mampu menyihir kalian, namun ia tidak akan mampu menyihir
semua orang. Oleh karena itu, mari kita tunggu orang-orang yang sedang
bepergian’’. Tak lama kemudian, orang-orang yang sedang bepergian itu
datang dan kaum Quraisy menanyai mereka. Lalu merekapun menjawab:
“Benar kami telah melihatnya’’. Namun demikian kaum Quraisy tetap saja
pada kekafiran mereka. Peristiwa terbelahnya bulan ini, seakan-akan sebagai
pembuka bagi sesuatu yang lebih besar darinya, yaitu peristiwa isra’ Mi’raj.

5. ISRA’MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW

5
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 25.

xi
Kata “Isra” berasal dari Bahasa arab yang berarti perjalanan malam,
sedangkan menurut istilah isra’ adalah perjalanan nabi Muhammad SAW.
Pada suatu malam dari Masjidil Haram Ke Masjidil ‘ aqsha atau Baitul
Maqdis di palestina. Mi’raj bearti naik atau menuju keatas, menurut istilah
Mi’raj adalah naiknya nabi Muhammad SAW. Dari Masjidil ‘aqsha menuju
ke al arsy (Sidrotul Munthaha) untuk menghadap Allah Swt. Isra’ Mi’raj
adalah pertolongan dari Allah SWT. Untuk nabi yang mulia ini. Pada malam
ke -27 Rajab dari tahun ke10 masa kenabian,Ketika Rasulullah tertidur;
tiba-tiba Jibril mendatangi beliau dengan membawa Buraq, yang dapat berlari
kencang laksana kilat, lalu Jibril menaikan beliau di atas Buraq ini yang
kemudian dari sana beliau dinaikan ke langit dan Melihat tanda-tanda
kebesaran Allah Swt yang Agung. Allah Swt. Menceritakan peristiwa ini
dalam firman-Nya: (QS : Al-Isra :1)6

َّ‫ا اِن‬nۗ nَ‫صا الَّ ِذيْ ٰب َر ْكنَا َحوْ لَهٗ لِنُ ِريَهٗ ِم ْن ٰا ٰيتِن‬
َ ‫ُسب ْٰحنَ الَّ ِذيْٓ اَس ْٰرى بِ َع ْب ِد ٖه لَ ْياًل ِّمنَ ْال َمس ِْج ِد ْال َح َر ِام اِلَى ْال َم ْس ِج ِد ااْل َ ْق‬
ِ َ‫هٗ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْالب‬
‫ص ْي ُر‬
Terjemahan :
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad)
pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami
berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.

Perjalanan Nabi Muhammad Saw. Dengan malaikat Jibril yang pertama


menuju Masjidil Aqsha di palestina, selama perjalanan mereka singgah di
lima tempat:

1. Kota Yatsrib, sekarang di sebut Madinah al-Munawarah.


2. Kota Madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa as Ketika di kejar
tantara
Fir’aun,

3. Thursina, yaitu tempat Nabi Musa menerima kitab Taurat

6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Hafalan Tajwid & Terjemahan. h. 282.

xii
4. Bethlehem, yaitu tempat kelahiran Nabi Isa as

5. Masjidil Aqsha di palestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan


malam
Tersebut
Dalam perjalanan menuju sidrotul munthaha Nabi Muhammad Saw.dan
Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit:
1. Langit pertama, Rasulullah Saw. Bertemu dengan Nabi Adam
2. Langit Kedua, Rasulullah Saw. Bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi
Ishaq
3. Langit ketiga , Rasulullah Saw. Bertemu dengan Nabi Yusuf
4. Langit keempat, Rasulullah Saw. Bertemu dengan Nabi Idris
5. Lagit kelima, Rasulullah Saw. Bertemu dengan Nabi Harun
6. Langit keenam, Rasulullah Saw. Bertemu dengan Nabi Musa
7. Langit ketujuh, Rasulullah Saw. Bertemu dengan Nabi Ibrahim

Setelah melewati ketujuh lapis langit tersebut Rasulullah Saw. Diajak ke


Baitul Makmur tempat para malaikat melaksanakan thawaf. Kemudian
Rasulullah Saw. Naik ke sidratul munthaha dan dalam perjalanan ini malaikat
Jibril tidak ikut serta.

Kemudian Nabi Muhammad Saw. Berjumpa dengan Allah Swt., dalam


pertemuan tersebut Allah Swt. Memerintahkan kepada Nabi Muhammad
Saw. Untuk melaksakan sholat sebajak lima puluh waktu. Ketika hendak
turun Nabi Muhammad Saw. Bertemu dengan Nabi Musa AS dan
diceritakanlah apa yang di perintahkan Allah Swt. Kepada Nabi Muhammad
Saw., Nabi Musa menyuruh Rasulullah Saw. Untuk Kembali kepada Allah
Swt. Untuk memohon keringanan perintah sholat, Allah Swt. Memberi
keringanan kepada Nabi Muhammad Saw. Menjadi lima waktu untuk setiap
harinya. Dan Allah Swt. Menjanjikan pahala yang sama bagi umat Nabi
Muhammad Saw. Seperti melaksanakan shalat 50 waktu

6. TAMSIL DAN HIKMAH ISRA’MI’RAJ

1. Tamsil dalam Isra’

xiii
a. Nabi Muhammad Saw. Melihat orang yang memotong padi (panen) terus
menerus, beliau bertanya kepada Jibril, “Siapakah mereka itu?” Jibril
menjawab; “mereka itu umatmu yang gemar beramal jariyah yang kemudian
mereka terus menerus memetik pahalanya dari Allah Swt.

b. Nabi Muhammad Saw. Melihat orang yang memukul kepalanya terus


menerus, lantas beliau bertanya kepada Jibril “Siapakah mereka itu ya
Jibril?” dijawabnya “Mereka itu ibarat umat mu yang enggan bershalat, yang
kelak sangat menyesal dengan memukul kepalanya sendiri terus menerus
sekalipun terasa sakit olehnya”.

c. Nabi Muhammad Saw. Melihat kuburan yang sangat harum baunya, lalu
beliau bertanya” apakah itu ya Jibril?” jawabnya, “itu kuburan masithoh dan
anaknya. Dia mati karena di siksa dengan digodok oleh fir’aun karena ia
mempertahankan imannya kepada Allah Swt.

d. Nabi Muhammad Saw. Melihat orang yang di hadapannya ada dua buah
hidangan, sebelah kanannya makanan lezat dan sebelah kirinya makanan
busuk, orang itu dengan lahapnya meilih makanan busuk. Rasulullah
bertanya “ya Jibril siapakah mereka itu? “Jibril menjawab :ya, Rasulullah, itu
bagaikan umat mu yang suka membiarkan nafsunya memilih pekerjaan yang
buruk dan dosa daripadanya beramal baik dan berpahala”. 7

2. Tamsil dalam mi’raj

Nabi Muhammad Saw. Melihat orang yang gagah perkasa, orang itu
menengok dan melihat kekiri merasa sedih dan menangis terseduh seduh,
tetapi bila menengok dan melihat ke kanan dia berserih-serih gembira dan
tersenyum-senyum Nabi bertanya! Soapakah orang itu, ya Jibril?!, jawab
Jibril! Ya Rasulallah dia itu bapak mu yang pertama yaitu nabi adam AS.
Bila beliau melihat ke kiri sedih, karena melihat anak cucunya di dunia
berbuat jahat dan dosa. Sebaliknya, bila menengok ke kanan merasa

7
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 29.

xiv
gembira,karena melihat ank cucunya di dunia yang berbuat baik dan beramal
shaleh!.8

3. Hikmah dari Isra’ mi’raj

Ada banyak hikmah dari isra’ mi’raj: yaiti sebagai berikut:

a. Menghilangkan perasaan sedih dan gundah dalam diri Nabi Muhammad


Saw. Yang di sebabkan oleh meninggalnya pembelanya yaitu, pamanya
abu thalib dan istrinya Khadijah. Allah Swt. Ingin meyakinkan utusannya
itu bahwa kebenaran dan keyakinan yang di bawahnya tidak akan dapat
di kalahkan oeh siapapun.
b. Allah Swt. Hendak memperlihatkan kemahakuasaannya kepada Nabi
Muhammad Saw. agar ia tetap yakin bahwa Allah akan tetap
menolongnya dalam menghadapi musuh-musuh yang menghalangi dan
membendung dakwah islam.
c. Allah Swt. Mempertemukan dan memperkenalkan Nabi Muhammad Saw.
Dengan para nabi dan Rasul pendahulu agar dapat menambah semangat
dan keyakinannya.
d. Nabi Muhammad dapat bertemu langsung dengan Nabi Muhammad Saw.
e. Allah Swt. Menyampaikan perintah melakukan sholat lima waktu kepada
Nabi dan umatnya.
f. Allah Swt. Memperlihatkan kepada Nabi Muhammad Saw. bekas bekas
kejayaan bangsa-bangsa terdahulu yang hancur karena kedurhakaannya
kepada allah Swt. Dan Rasulnya.
g. Menguji para pengikut Nabi Muhammad Saw. Apakah mereka itu
beriman kepada agama yang selama ini di anutnya, sekalipun akal dan
pikiran mereka belum dapat mengerti dan memahami kejadian tersebut. 9

8
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 29.

9
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 29.

xv
7. PERBANDINGAN KERASULAN NABI MUHAMMAD SAW.
DENGAN RASUL-RASUL SEBELUMNYA.

Ada perbedaan yang mendasar kerasulan Muhammad Saw. Dengan


Rasul-rasul Allah Swt. Yang lain di antaranya :

1. Nabi Muhammad Saw. di utus untuk seluruh umat manusia, sedangkan


Rasul-rasul yang lain hanya untuk kaumnya saja.

2. Nabi Muhammad Saw. Di utus Allah Swt. Untuk memperbaiki dan


menyempurnakan aqidah dan akhlaq seluruh umat manusia di dunia. Hal ini
di sebabkan karena Nabi Muhammad Saw. Sebagai Rasul terakhir dan
penutup dari rasul-rasul sebelumnya.

3. Rasul-rasul sebelumnya oleh Allah Swt. Di utus hanya untuk


memperbaiki aqidah dan akhlak kaumnya saja, Seperti Nabi Musa untuk
kaum luth, Nabi Ibrahim untuk bangsa ibrani dan Nabi Isa untuk bangsa
Israil.

4. Pengajaran yanga dibawah Nabi Muhammad Saw. Berlaku untuk


sepanjang masa sampai hari kiamat, sedangkan pengajaran Rasul-rasul
sebelum Nabi Muhammad Saw. Hanya berlaku pada saat tertentu saja.

5. Nabi Muhammad Saw. Sebagai Rasulullah dilengkapi dengan sifat dan


akhlak yang mulia sehingga menjadi contoh teladan bagi kehidupan
manusia.

6. Sebelum Nabi Muhammad Saw. Diangkat sebagai Rasulullah beliau telah


di lengkapi Allah dengan sifat-sifat yang mulia yang di perlukan bagi
seorang pemimpin manusia.

7. Nabi Muhammad Saw. Dilengkapi dengan kecakapan-kecakapan tertentu


sehingga sanggup menjadi pemimpin masyarakat dan negara.

8. Bangsa Arab yang semula hidup dalam alam kejahilan telah di ubah
menjadi bangsa yang maju dan di denangi bangsa lain, bangsa yang semula
hina dan tidak di kenal menjadi umat yang tersebar keseluruh dunia. Umat
yang semula pecah-pecah dan senantiasa berperang, menjadi umat yang
kokoh kuat persatuanx dalam ikatan persaudaraan yang erat.

xvi
9. Berdasarkan ajaran-ajaran Allah yang di terima, dan kecakapan-
kecakapan yang di miliki, Rasulullah telah dapat menegakkan pokok-pokok
dasar susunan masyarakat yang lengkap baik dalam segi social, polotik,
ekonomi kenegaraan maupun dalam segi agama dan kehidupan Bergama.

10. Nabi Muhammad Saw. telah memanfaatkan kekuatan-kekuatan batinnya


untuk mengantar manusia hidup dalam kebahagiaan yaitu: Ilmu yang dalam
dan luas, kemauan yang kuat tiada mengenal putus asa, serta
perikemanusiaan dan kesusilaan yang agum dan tinggi. 10

Sesuai dengan kondisi masyarakat Arab pada saat itu dan juga perintah
dari Allah Swt., maka Nabi Muhammad Saw. Dalam berdakwah
menggunakan taktik dan strategi melalui tahapan sebagai berikut:

1. Tahap dakwah secara sembunyi-sembunyi

- Pada permulaan dakwahnya Rasulullah Saw. mempergunakan system


sembunyi- sembunyi, sebab Ketika itu pengikutnya baru beberapa
orang,sedang keimanan dan keislaman mereka baru dalam tahap permulaan
atau tahap dasar.

- Materi dakwah baru dalam tahap dasar pula dalam bidang akidah dan
akhlak meliputi : mengesakan Allah, mensucikan dan membersihkan jiwa
dan hati, menguatkan persatuan dan meleburkan kepentingan jamaah.
Kepada musuh-musuh islam Rasulullah menghindari dari permusuhan dan
pertentangan fisik.

- Tahap sembunyi-sembunyi ini berlangsung selama tiga tahun semnjak


kerasulan Muhammad. Pengikutnya baru beberapa kaum kerabat Rasulullah,
pemuka-pemuka Quraisy, dan beberapa orang bekas hamba sahaya yanga di
merdekakan. Semuanya bejumlah empatpuluh orang laki-laki dan Wanita.

- Merekalah yang menjadi tulang punggung penegak islam, sebagai


pelopor dan penganjur islam yanga di sebut “As sabiqunal Awwalun.”

2. Tahap dakwah secara terang-terangan


10
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 30.

xvii
Pada tahun keempat setelah turun wahyu pertama Rasulullah mulai
menyampaikan dakwahnya secara terang-terangan. Tahap ini di mulai
setelah turun wahyu yang memerintahkan untuk berdakwah secara terang-
terangan dan menyatakan kebenaran ajaran islam, serta meninggalkan
kemusrikan yaitu penyembahan berhala.

َ‫فَاصْ َد ْع بِ َما تُْؤ َم ُر َواَ ْع ِرضْ ع َِن ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬

Terjemahan :

(94) Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa


yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik.
(Q.S Al-Hijr : 94)

Setelah wahyu itu turun Rasulullah Saw. Mengundang semua golongan


kaum Quraisy untuk mendengarkan dakwahnya di tengah padang di kaki
bukit safa. Tiap kaum dari suku Quraisy hadir beserta tokoh-tokohnya
termasuk abu lahab paman Rasulullah Saw., Kemudian Rasulullah Saw.
Mengajak memasuki agama Allah dan meninggalkan agama berhala
mendengar ajakan ini maka kaum Quraisy bersikap simis dan bahkan
mencemoohkan Rasulullah Saw. Dengan ucapan-ucapan sedih pada saat lain
sesuatu pertemuan keluarga bani Hasyim Rasulullah Saw. Menunjukkan
kebahagiaan hidup dunia dan di akhirat. Rasulullah Saw. Kembali di
cemooh oleh abu lahab, dan hanya ali bin abi thalib yang bersedia menolong
Rasulullah Saw.

3. Hambatan-hambatan yang di alami

Tindakan-tindakan kaum Quraisy yang menghambat dan menghalangi


dakwah Nabi Muhammad Saw. itu antara lain:

a. Penghinaan dan siksaan terhadap Rasulullah ; Rasulullah Saw. Di hina


sebagai orang gila, tukang sihir, anak celaka, dll sebutan penghinaan. Pernah
di lempari kotoran domba, rumahnya di lempari sampah dan kotoran, di
depan pintu rumahnya di letakkan duri yang tajam dan Tindakan-tindakan
yang lain yang sangat menyakitkan.

xviii
b. Ancaman dan siksaan kepda para pengikut Rasulullah Saw.; Bilal seorang
bekas hamba yang masuk islam di jemur di panas trik matahari sambil di
lempari batu, ayan dan ibu ammar bin Yasir di bunuh dan di tusuk
jantungnya oleh abu jahal, zanira di cungkil matanya sampai buta, chibab
terbelah 2 badannya lantaran di seret dua ekor unta dengan berlawanan arah.

c. Bujukan harta, kedudukan dan Wanita; utbah bin rabiah di utus kaum
Quraisy membujuk Rasulullah Saw. Dengan harta seberapa yang dia minta,
mereka bersedia menjadikan Rasulullah Saw. sebagai kepala atau raja,
bahkan menyediakan Wanita tercantik di seluruh Arab, asalkan Rasulullah
menghentikan kegiatanya menyiarkan agama islam. Usaha-usaha kaum
Quraisy yang lain berupa permintaan berganti-gati menyembah tuhan dan
berhala, mengancab abi thalib paman Rasul, meminta Nabi Muhammad
Saw. Ditukar dengan pemuda lain, melarang orang Quraisy mendengar al-
Qur’an.

d. Kaum Quraisy mengasingkan dan memboikot bani Hasyim dan bani


motholib serta kaum Quraisy di larang menikah, berjual beli, membantu dan
menolong keluarga bani Hasyim dan bani abdul muthalib. Melanggar
ketentuan tersebut di ancam hukuman berat. Pengasingan ini tdk di cabut
sebelum Muhammad di serahkan kepada kaum Quraisy. Akibatnya banyak
pengikut Rasulullah Saw. yang menderita kelaparan.

Di antara hal-hal yang menyebabkan kaum Quraisy menghalangi dakwah


Rasulullah adalah sebagai berikut:

1. Mereka khawatir akan kehilangan kekuasaannya sebagai penguasa kota


mekkah dan bangsa arab. Desengan hilangnya kekuasaan mereka lenyap
pula lah pengaruh mereka yang sangat besar di kalangan bangsa arab.

2. Mereka tidak menyetujui penghapusan diskriminasi social, yang


mempersamakan bangsawan dengan rakyat jelata dan hamba sahaya.

3. Mereka takut adanya pembalasan pada hari kiamat, karena perbuatan-


perbuatan semena-mena selama ini akan di balas pada hari akhir nanti.

4. Mereka tidak mau meninggalkan adat dan tradi nenek moyangnya seperti
brjudi, minum-minuman keras, dan kebiasaan-kebiasan buruk lainnya

xix
5 Mereka tidak mau kehilangan mata pencaharian dari penjualan arca-arca
dan berhala. Dengan tiadanya arca-arca ka’bah, habis pula lah pengunjung
ka’bah yang datang dari seluruh negri arab, dan habis pulalah penghasilan
kaum Quraisy sebagai pengusa ka’bah.

Hal-hal di atas itulah yang menjadikan kaum Quraisy berusa sekuat tenaga
dengan berbagai cara untuk menghentikan kegiatan dakwah Muhammad
Saw.

4. Pertumbuhan islam pada periode Mekkah.

a. Zikir keluarga dekat dan sahabat Rasulullah yaitu siti Khadijah, Ali bin
abi thalib, zait bin Haritsah dan abu bakar.

b. Dari pemuda-pemuda Quraisy sejumlah 15 orang, di antaranya utsman


bin Affan, Abdurrahman bin Auf, saad bin Abi Waqas, Zubeir bin
awwan thalhah bin ubaidillah, bin harits dan ja’far bin Abi thalib.

c. Dari bekas hamba sahaya antara lain : Bilal, Amar, Zanirah dan khibab.

d. Dari pahlawan-pahlawan Quraisy yaitu umar bin khattab dan Hamzan


bin Abdhul Muthalib.

e. Dari lain-lain: Ummu Habibah anak Abu Sufyan, Ruqaiyah putra


Rasulullah, Fathimah dan suaminya. Sa’id bin Zaid, Na’im bin abdillah
dan lain-lain.

Wahyu yang di sampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. menjadi


penggerak untuk menegakkan kebudayaan islam. Ayat 1-5 surah Al-alaq
mendorong muslimin menuntut ilmu pengetahuan dan dengan ilmu
pengetahuan itu mereka mempelajari dan mendalami ajaran-ajaran islam
megenai aqidah, Syariah dan akhlak dan dari keindahan ushub dan
Bahasa serta isi dari ayat-ayat alquran inilah, maka bangsa arab sangat
tertarik dan terpesona, sehingga seorang demi seorang menyatakan diri
mengikuti ajaran ilsam.

Pada periode mekkah pertumbuhan islam baru dalam tahap


pengumpulan pengikut dan pemantapan aqidah dan akhlak kaum muslim.
Perluasan daerah kekuasaan islam belum dapat dilaksanakan. Pada

xx
periode ini justru Rasulullah menghindar diri dari permusuhan dan
pertentangan dengan kaum Quraisy.

8. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB HIJRAH RASULLULLAH SAW.


KEMADINAH

Nabi Muhammad SAW. Tiba di kota Yatsrib , pada tanggal 16 Rabi’ul


Awwal,bertepatan dengan 2 juli 622 M. Di kota Madinah terdapat dua golongan
masyarakat dari bangsa yang berbeda, golongan yang pertama berasal dari utara
yaitu bangsah yahudi yang terdiri berdiri bani Nadhir dan Bani Quraidzah.
Golongan kedua yang berasar dari selatan yaitu suku-suku Arab, di antara yang
terkenal adalah suku Aus dan Khazraj. Mereka sering bermusuhan satu dengan
lainnya.pada tahun kesepuluh sesudah Nabi Muhammad Saw. diutus menjadi
Rasul, beberapa orang dari suku Khazraj datang ke Mekkah untuk Mengerjakan
haji. Mereka disambut oleh Nabi Muhammad Saw. di tempat yang Bernama al-
Aqabah. Rasulullah Saw. mengadakan pertemuan dengan suku Khazraj sambil
menyeru mereka kepada agama Allah Swt.. pada tahun kedua belas sesudah
kenabian Muhammad Saw., dibuatlah perjanjian yang terkenalan dengan sebutan
” perjajian Wanita” atau perjanjian ’aqabah pertama. Perjanjian itu disebut
perjanjian Wanita karna dalam perjanjian itu ikut hadir seorang Wanita Bernama
Afra Binti Abid Ibnu Tsa’labah. 11

Isi perjanjian Aqabah pertama antara lain:

1. Kami tidak akan mempersekutukan Allah

2.Kami tidak akan mencuri

3.Kami tidak akan berzina

4. Kami tidak akan membunuh anak-anak kami

5. Kami tidak akan memfitnah dan menghasut

6. Kami tidak akan mendurhakai Nabi Mahammad Saw.

11
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 42.

xxi
Pada tahun ketiga balas masa kenabian Mahammad Saw., 73 orang dari
penduduk Madinah berkunjung ke Mekakah untuk menemuinya dan meminta
Nabi Muhammad Saw. agar tersedia pindah ke Madinah. Rasulullah Saw. setuju,
kemudian dibuat lagi perjanjian yang dikenal dengan ’’perjanjian Aqabah yang
kedua ” .dalam perjanjian ini Rasulullah Saw. didampingioleh Abbas, paman
beliau yang belum masuk Islam. Abbas berpesan agar suku Aus dan Khazraj
dapat menjaga keselamatan Rasulullah Saw.. mereka kemudian berjanji akan
membela Rasulullah Saw.,mendukung segala dakwah dan menjaga keselamatan
Rasulullah Saw. dari serangan musuh. Baiat Aqabah kedua ini merupakan titik
awal perkembangan Islam sekaligus dakwah Rasulullah Saw. sehingga Islam
dapat tersebat di seluruh penjuru negeri.

Ada beberapa faktor yamg menyebabkan penduduk Madinahmudah


menerima agama Islam Yaitu;

1. Bangsa arab yatsrib telah lebih dulu memahami agama-agama


ketuhanan, karena mereka sering mendengar tentang Allah, wahyu, alam
kubur, hari berbangkit, surga dan neraka dan lain-lain.

2. Sering terjadi peperangan di antara penduduk Yatsrib menyebabkan


hubungan antara masyarakat kurang harmonis.

3. Penduduk Yatsrib memerlukan seorang pemimpin yang mampu


mempersatukan suku-suku yang saling bermusuhan.

9. SUBSTANSI DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW. PADA


PERIODE MADINAH

Di Madinah sebelum kedatangan agama Islam, antara suku Aus dan Khazraj
selalu terjadi perselisihan bahkan tidak jarang terjadi pertumpahan dara hal ini
dipicu oleh adanya pihak ketiga, yakni yahudi. Kedatangan Rasulullah Saw.
memberikan dampak yang sangat positif pada kedua suku tersebut. Kedua suku
tersebut banyak yang memeluk Agama Islam, sehingga semuanya telah terikat
dalam satu ikatan keimanan.Walaupun tidak bisa menghilangkan sama sekali sisi
fanatisme kesukuan namun telah tertanam dalam jiwa mereka bahwa semua
manusia dalam pandangan Islam adalah sama. Yang membedakan derajat
manusia di sisi Allah hanyalah ketakwaannya. Dendan memeluk Islam ini. Nabi

xxii
Saw. telah memberikan penerangan kepada masyarakat Madinah bahwa Islam
adalah agama yang menentang diskriminasi, dan cinta pada perdamaian. 12

10. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN RASULULLAH SAW PADA PERIODE


ISLAM DI MADINAH

Seiring dengan hijrah Nabi Muhammad Saw. ke Madinah, perkembangan


Islam dan peradaban mengalami kemajuan Dalam waktu yang relatif singkat
kurang lebih selama 23 tahun seluruh jazirah arab telah dikuasai, hal ini
menunjukkan kesuksesan Nabi Muhammad Saw. dalam dakwahnya . Adapun
beberapa rahasia kesuksesan nabi dalam dakwahnya itu dapat di lihat sebagai
berikut13

a. Faktor internal

1) Dalam mengembangkan tugas kerasulannya senantiasa mendapat


bimbingan Allah Swt.

2) Kepribadian Nabi Muhammad Saw. dalam mengembangkan ajaran


islam

3) Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw

4) Ketinggian akhlak dan kepribadian Nabi Muhammad Saw

b. Faktor Eksternal

1). Nabi Muhammad Saw. telah menyiapkan tenaga-tenaga dakwah yang


kuat dan Tangguh.

2). Kesungguhan para sahabat dalam memperjuangkan wahyu tersebut,


dan mereka membela mati-matian bila menghadapi bahaya.

1. Peramg badar

12
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 47.
13
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 49.

xxiii
Perang badar terjadi tanggal 17 ramadhan tahun 2 H. di dekar Peregi Bernama
badar, 125 km selatan Madinah antara mekkah dan Madinah karena itu
peperangan ini terkenal dengan nama perang badar. Sebab utama terjadinya
perang badar karena kaum kafir Quraisy telah mengusir kaum muslimin dari
Mekka. Segera disusun pasukan Islam I sebanyak 313orang yang terdiri dari 210
orang muslim Anshar dan lebihnya dari muslimin Muhajirin. Bendera pasukan
Islam dipegang oleh Mus’ab bin umair. Rasulullah membentuk regu pengintai
untuk menyelidiki kafilah perdagangan. Rasulullah bermusyawarah kepada
sahabat Muhajirin dan Anshar, dan disepakati untuk segera menuju ke desa badar
untuk menyongsong kedatangan pasukan kafir Quraisy. Pasukan Islam berkemah
dekat sumber air di desa badar sehingga dengan mudah menghadang pasukan
kafir Quraisy dan mencejah mereka untuk mengambil perbekalan air untuk
pasukannya.14

2. Perang Uhud

Perang uhud terjadi pada pertengahan bulan Sya’ban tahun ke 3 hijriah


bertepatan dengan bulan januari 625 M. perang ini terjadi di kaki gunung uhud
yang terletak di sebelah utara kota Madinah. Sebab utama terjadinya perang uhud
adalah kekalahan yang diderita oleh kaum kafir Quraisy di peperangan badar
yang merupakan pukulan hebat dirasakan oleh Quraisy. Peperangan kedua yang
terjadi setelah perang badar, adalah perang uhud. 15

3. Perang Ahzab ( khandaq )


Perang khandaq/Ahzab terjadi pada bulan Syawal tahun 5 hijriah di sekitar kota
Madinah bagian utara. Peperangan Ahzab sebagaimna Namanya adalah gabungan
dari golongan-golongan yang berkumpul dengan maksud menumpas islam dan

14
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 51.
15
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 52.

xxiv
kaum muslimin. Yang mengeluarkan mereka dari bagian Madinah dilakukan
dengan menghasut tokoh Quraisy agar bersekutu dengannya. 16
4. Perjanjian Hudaibiah
Rasulullah Saw. mengalihkan perjalanan melalui desa hudaibiyah dan
beristirahat di sana. Datanglah utusan pertama dari Quraisy Bernama BADIL
menanyai maksud kedatangan Rasulullah Saw. di jawab oleh Rasul untuk di
sampaikan pada tokoh-tokoh Quraisy bahwa tujuannya adalah untuk umrah. 17
11. FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN FATHUL MEKKAH TAHUN 9
HIJRIYAH
Fathul mekka terjadi pada tahun 8 hijriah, Rasulullah memutuskan untuk
menaklukkan kota mekkah. Sebab-sebab terjadinya Fathul mekkah adalah karena
kaum Quraisy telah menghianati perjanjian hudaibiyah. 18
12. WAFATNYA RASULULLAH SAW.
Sebagai nasehat terakhir berpidatolah Rasulullah dari atas unta nya di ulangi
dengan keras oleh Rabi’ Bin umaiyyah dan di dngarkan umat dengat penuh
perhatian. Beliau melarang manusia berlaku kasar dan aniaya terhadap istri-istri
mereka dan jangan menuntut balas pembununuhan di zaman jahiliyah dan jangan
Riba. Jangan pula saling membunuh dan kafir sepeninggalan beliau dan
berpeganglah pada kitab Allah dan sunnah nya supaya tidak tersesat. Hendaknya
sesama kaum muslimin saling bersaudara, tiada kelebihan satu kaum dari yang
lain selain takwa.19

13. TANGGAPAN KAUM MUSLIMIN TENTANG WAFATNYA


RASULULLAH SAW.

Begitu melihat Rasulullah Saw. Wafat kaum muslimin menjadi bingung apa
yang harus di perbuat; fikiran mereka tidak sanggup menghadapi kenyataan itu.

16
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 53.
17
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 55.
18
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 56.
19
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 58.

xxv
Para sahabat tidak membayang kan bahwa Rasulullah benar-benar sudah wafat,
sehingga umar bin khattab mengatakan akan membunuh siapa yang mengatakan
Rasulullah telah wafat. Disamping itu beberapa Sebagian kaum muslimin lain telah
membuat dan mengangkat nabi palsu.20

14. PERKEMBANGAN ISLAM SEPENINGGALAN RASULULLAH SAW.

Di zaman Rasulullah seluruh jazilah Arab telah kuasai kaum muslimin.


Daerah-daerah romawi di syiria telah jatuh ke tangan islam pada masa peperangan
Muhktah tahun 8 hijriah. Dalam perang ini telah gugur Zait bin Haritsah, Abdullah
bin Rawahakhi dan Ja’far bin Abi thalib dan pemimpin tantara di tunjuk khalid bin
Wa’lid. Kemudian pada tahun 9 hijriah, penyerangan khalid di teruskan ke tabuk
ya itu sekitar daerah antara madina – palestina dan di ikatlah perdamaian daerah
kabilah dari ayla di pinggir laut kalzum. Lalu di lanjitkan ke daumatul jandal. 21

BAB III

20
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 59.
21
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cetakan I; Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, Diktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik
Indonesia, 2004), h 60.

xxvi
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Islam yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW telah membawa bangsa arab
yang semula terbelakang, bodoh, tidak beradab dan tidak terkenal, dan di abaikan oleh
bangsa lain, menjadi bangsa yang maju, ia dengan cepat mengembangkan dunia,
membina suatu ke budayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah
manusia hingga sekarang.

Dari perjalanan sejarah Nabi ini, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad Saw,
disamping sebagai pemimpin agama, juga pemimpin politik dan administrasi yang cakap.
Hanya dalam waktu sebelas tahun menjadi pemimpin politik, beliau berhasil
menundukkan jazirah Arab ke dalam kekuasaannya.

Muhammad Yamin/uinsu.ac.id/Sejarah peradaban Islam//

DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati, Nur. Azizah. 2014. Sejarah peradaban islam. pdf. Tulungagung

xxvii
Achmadi, Wahid dkk. Menjelajahi peradaban islam. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani,2006.

Al- ‘Usairy, Ahmad. Sejarah islam. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003 Departemen
Agama Republik Indonesia. 2002. Sejarah Kebudayaan Islam Kelas IIII,

Hasan, Ibrahim. Sejarah dan kebudayaan islam. Jakarta: Kalam Mulia,2006.

Jamil,A. dkk. Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang: CV. Toha Putra.

Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya I. Jakarta: UI Press.

Sya’labi, Ahmad, Sejarah Kebudayaan Islam I. Jakarta: Pustaka al-Husna.1979

Tajjuddin, Abdurrahman, Dirasat fi al-Islami. Kairo: Maktabah as-sunnah al-


Muhammadiyah, 1953.

Wakhid, Achmadi dkk. Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani. 2008.

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: LSKIK, 1993

Yamin, Muhammad. Uinsu.ac.id.

xxviii

Anda mungkin juga menyukai