Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA


NABI MUHAMMAD SAW
DosenPengampu : Devi Sela Eka Silvia, M.Pd.I

Disusun olehkelompok3 :

Ahmad Setiawan 2111010400


Avi Amelia 2111010405
Selly Puspita 2111010137

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TA. 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan perlindungan-Nya
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya yang merupakan salah satu tugas
mata kuliah sejarah peradaban islam. Ucapan terima kasih kepada ibu Devi Sela Eka
Silvia, M.Pd.I. Selaku Dosen yang telah memberikan tugas ini kepada penulis sehingga
secara tidak langsung menambah wawasan penulis. Tak lupa semua pihak yang telah ikut
membantu dalam terselesainya makalah ini

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu
penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun untuk lebih meningkatkan lagi pemahaman bagi penulis maupun pembaca,
baik terkait isi maupun sistematika dan cara penulisannya

Bandar Lampung, 10 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan peradaban islam pada massa nabi Muhammad ......................3


B. Islam Pada Masa Nabi Priode Madinah.................................................................5
C. Dakwah Secara Diam-Diam.......................................................................................7
D. Dakwah secara terbuka ................................................................................................7

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Islam yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad Saw telah membawak bangsa
arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak beradap dan tidak terkenal,dan di
abaikan oleh bangsa lain, menjadi bangsa yang maju, ia dengan cepat bergerak
mengembangkan dunia,membina suatu ke budayaan dan peradaban yang sangat
penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang. Peristiwa penting yang
memperlihatkan kebijaksanaan Muhammad terjadi pada usia 35 tahun, Waktu
itu bangunan Ka’bah rusak berat.Perbaikan ka’bah di lakukan secara gotong
royong, para penduduk Mekkah membantu perkerjaan itu dengan sukarela.
Tetapi pada saat terahir.ketika perkerjaan tinggal mengangkat dan meletakkan
hajarul aswad di tembat semula, timbul perselisihan karena setiap suku merasa
berhak melakukan tugas terahir dan terhormat.perselisihan semangkin memuncak
maka pemimpin qurais sepakat bahwa orang yang pertama masuk ke ka’bah
melalui pintu shafa, akan di jadikan hakim untuk memutuskan perkara. Ternya
orang pertama masuk itu adalh nabi Muhammad Saw.Ia pun di percaya menjadi
hakim, Ia lantas membentangkan kain dan meletakkan hajar aswad di tengah-
tengah, lalu meminta seluruh pemimpin suku memengang tepi kain
dan mengangkatnya secara bersama-sama.setelah sampai pada ketinggian
tertentu, Muhammad meletakkan batu itu pada tempatnya semula. Dengan
demikian, perselisihan dapat di selesaikan dengan bijaksana, dan semua kepala
suku merasa puas dengan cara penyelesaian seperti itu. Nabi Muhammad segera
kembali ke Madina. Beliau mengatur organisasi masyarakat kabila yang telah
memeluk agama islam. Petugas keagamaan dan para dai dikirim ke berbagai
daerah dan kabila mengajarkan ajaran-ajaran islam, mengatur peradilan, dan
memungut zakat. Dua bulan setelah itu, Nabi menderita sakt demam.
Tenaganya dengan cepat berkurang. Pada hari senin 12 Rabi’ul Awal 11 H/8 Juni
632 M., Nabi Muhammad Saw wafat di rumah isterinya aisyah. Dari perjalan
sejarah Nabi ini, dapat di simpulkan bahwa Nabi Muhammad Saw, di samping
sebagai pemimpin agama, juga seorang negarawan, pemimpin politik dan

1
administrasi yang cakap. Hanya dalam waktu sebelas tahun menjadi pemimpin
politik, beliau berhasil menundukkan jazirah Arab ke dalam kekuasaannya. Kata
Kunci : Peradaban, Islam, Masa nabi muhammad saw.

B. Rumusanmasalah

1. Bagaimana peradaban islam pada masa Nabi Muhammad Saw ?

2. Bagaimana Nabi Muhammad Saw menyebarkan islam pada masanya ?

3. Apa itu priode mekkah dan madinah ?

C. TujuanPenulisan

1. Pengetahuan peradaban islam pada masa Nabi Muhammad Saw.

2. Pengetahuan penyebaran agama islam pada masa Nabi Muhammad Saw.

3. Pengetahuan tentang priode islam pada masa Nabi Muhammad Saw.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Peradaban Islam pada masa Nabi Muhammad

Agama Islam, adalah agama yang suci, yang bersumber langsung dari sang pencipta
Allah SWT. Agama Islam diturunkan secara langsung dan diwahyukan kepada nabi
besar Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Perkembangan Agama
Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dijalankan dengan bentuk pemerintahan
yang berpedoman pada prinsip dan norma-norma ajaran Agama. Sebelum Agama
Islam datang wilayah semenanjung Makkah dan Madinah, situasi dan kondisi
sepanjang wilayah itu sangat tidak mencermin kan kehidupan umat manusia yang
terpuji. Situasi dan kondisi masyarakat diwilayah jazirah Arab ini diwarnai dengan
penyembahan berhala sebagai Tuhan, istilah ini disebut dengan Paganisme. 1
Bobroknya moralitas diwilayah jazirah Arab, membuat negara ini terus berkembang
dan belum mendapatkan kemajuan yang pesat dalam bidang Agama maupun aqidah.
Seiring berjalannya waktu, Agama Islam mulai berkembang pesat diwilayah Mekkah
yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam melalui penyebarannya, Agama
Islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad tidaklah mudah dalam menghadapi
rintangan dan tantangan dari kaum jahiliyah. Sehingga Nabi Muhammad mendapat
perlawan yang amat keji dari masyarakat Mekkah.
Sebagai Rasul penutup Muhammad SAW, diberikan oleh Allah mujizat AlQur’an
sebagai petunjuk yang paling sempurna. Sehingga Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW, sebagai ajaranya yang paling sempurna, sebagai nikmat Allah
yang cukup dan sebagai agama yang diridlai Allah.2
Nabi Muhamad SAW, mulai melakukan pengasingan diri digua Hiro untuk
mendapatkan sebuah petunjuk yang digunakan untuk menyadarkan masyarakat
Mekkah untuk menghindari penyembahan berhala. Pada saat mengasingkan diri digua
Hiro atau Jabal Nur, Nabi Muhammad SAW telah mendapatkan wahyu pertama yaitu
berupa surah Al-Alaq ayat 1-5 yang bersumber dari Allah dan melalui perantara
malaikat Jibril. Dengan wahyu pertama ini, beliau telah diangkat menjadi Nabi,
utusan Allah.

1
Amin (2013a: 63.)
2
Sadali (1986a: 23)

3
Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW belum diperintahkan untuk menyeru kepada
umatnya, namun setelah turun wahyu kedua, yaitu Surah Al-Muddatsir ayat 1-7 Nabi
Muhammad SAW diangakat menjadi Rasul yang harus berdakwah. Kemudian setelah
turun ayat ke 84 Surah Al-Hijir, Nabi Muhammad Saw mulai berdakawah secara
terang-terangan.3
Hingga pada akhirnya, Agama Islam mulai berkembang pesat ditengah majunya
peradaban Islam. Seiring dalam majunya era peradaban Islam, dimasa inilah dimana,
masa terakhir Nabi Muhammad telah menyapaikan dakwahnya yang terakhir. Pada
tahun 10 H (631 M) Nabi Muhammad SAW beserta rombongan besar melaksanakan
haji yang terakhir kalinya. Dalam kesempatan itu turunlah ayat Al-Qur’an yang
terakhir yaitu surah Al-Maidah (5): 3), yakni sebagai berikut. Pada hari ini Aku
sempurnakan agamamu, dan Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan Aku relakan
Islam sebagai agamamu. (QS. Al-Maidah (5):3).
Nabi Muhamamd SAW telah menyapaikan khutbahnya yang sangat bersejarah, yang
isinya merupakan prinsip-prinsip yang mendasari gerakan Islam. Prinsip-prinsip itu
merupakan prinsip yang paling penting dalam kehidupan umat Islam kedepanya.
Bahwa, umat Islam harus selalu berpegang teguh pada pada dua sumber perkara, yaitu
Al-Qur’an dan Sunnah.
Pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H (8 Juni 632 M) masyarakat
Mekkah dikejutkan dengan kabar duka yang mendalam, bahwasanya Nabi
Muhammad telah wafat dalam usia 63 tahun.4 Isak tangis yang begitu mendalam,
seakkan sepeninggal Nabi Muhhamad masih belum diterima disemua kalangan
masyarakat Mekkah.
Pada dasarnya, masayarakat Mekkah telah menganggap Nabi Muhammad SAW
bukan cuma sebagai Nabiyullah, tetapi juga sebagai tempat untuk mengadu jika dalam
masyarakat terdapat permasalahn yang belum bisa terpecahkan. Nabi Muhammad
telah mampu menjalanan peranannya sebagai pemimpin agama, seorang negarawan,
dan sekaligus pemimpin politik dan administrasi yang cakap. Sehingga dalam waktu
11 tahun nabi Muhammad SAW dapat menundukan seluruh jazirah Arab.5
Nabi Muhammad wafat tanpa meninggalkan wasiat kepada seseorang untuk
meneruskan kepemimpinannya (kekhalifahan). Setelah wafat, fungsi sebagai

3
Amin (2013b :65-66).
4
Amin (2013c:85.)
5
Amin (2013d :85)

4
Rasulullah, pengemban risalah kenabian tidak dapat disandangkan kepada manusia
manapun didunia ini, karena fungsi tersebut adalah hal yang mutlak dari Allah Swt,
sehingga terdapat suatu perselisihan, bahwasanya ada sekelompok orang yang ingin
mangajukan Abu Bakar sebagai kekhalifahan.
Dari kelompk lain juga mengajukan calon yang akan meneruskan kepemimpinan
Rasulullah, yaitu dari Ahlul bait Rasullullah, yaitu Abdullah bin Abbas atau nama
lainya Ali bin abi Thlib. Kelompok lain juga berpendapat bahwa yang berhak juga
untuk meneruskan dakwah Rasulullah ialah kaum Quraisy, dan juga dalam golongan
lain juga mengajukan yang berhak meneruskan dakwah Rasulullah ialah kaum
Anshar.
Sehingga, pada masa dipenghujung perdaban Islam yang mulai maju, setelah
sepeninggal Rasulullah, empat pengganti beliau dalam mengurus pengembangan
dakwah dan penyiaran Agama Islam telah dipimpin oleh pemimpin yang adil dan
benar.6 Dalam perkembangan dan pemerintahan Agama Islam dipimpin oleh empat
sahabat terdekat selama 30 tahun. Kepemimpinan tersebut adalah periode empat
Khalifah atau disebut sebagai al-Khulafa al-Rasyidun, yang terdiri dari empat
Khalifah yaitu7
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq 11-13 H/632-634 M;
2. Umar Bin Khaththab 13-23 H/634-644 M;
3. Utsman Bin Affan 23-36 H/644-656 M;
4. Ali Bin Abi Thalib 36-41 H/656-661 M.

B. Peradaban Islam pada masa Nabi Muhammad


Dibagi menjadi 2 periode

1. Islam Pada Masa Nabi Periode Mekkah


Pada periode Makkah, Nabi Muhammad saw lebih menitik beratkan pembinaan
moral dan akhlak serta tauhid kepada masyarakat Arab yang bermukim di Makkah.
Menurut catatan sejarah bahwa sebelum agama Islam dating masyarakat Mekkah
merupakan penyembah berhala, terdapat sekitar 360 patung berhala, kepercayaan
lain yakni menyembah api (zoroaster), penyembah binatang dan langit, penganut
Yahudi juga ada. Zaman sebelum datangnya Islam disebut Zaman Jahiliyah.

6
Amin (2013e :93)
7
Sulaiman (2014 :205).

5
Fanatisme bangsa quraisy terhadap agama nenek moyang telah membuat Islam
sulit berkembang di Mekkah walaupun Nabi Muhammad sendiri berasal dari suku
yang sama. Secara umum pada periode Mekkah, kebijakan dakwah yang dilakukan
Nabi Muhammad adalah dengan menonjolkan kepemimpinannya bukan
kenabiannya. Implikasinya, dakwah dengan stategi politik yang memunculkan
aspek-aspek keteladanannya dalam menyelesaikan berbagai persoalan social
(egalitarisme) lebih tepat di bandingkan oleh aspek kenabiannya dengan
melaksanakan tabligh..
Masa penyebaran risalah yang dibawa Nabi Muhammad saw pada awalnya
disampaikan secara sembunyi-sembunyi setelah mendapatkan wahyu yang pertama
beliau segera kembali ke rumahnya dan memberitahukan berita ini kepada istrinya.
Pada periode ini tiga tahun pertama dakwah Islam dilakukan secara sembunyi-
sembunyi.
Nabi Muhammad saw mulai melaksanakan dakwah Islam dilingkungan keluarga,
mula-mula istri beliau sendiri yaitu Khadijah, yang menerima dakwah beliau,
kemudian Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Asshiddiq sahabat beliau, Zaid bin Tsabit
bekas budak beliau. Disamping itu juga banyak orang yang masuk Islam dengan
perantaraan Abu Bakar yang terkenal dengan julukan Assabiqunal Awwalun
(orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam), mereka adalah Utsman bin Affan,
Zubair bin Awwan, Saad bin Abi Waqas, Abdur Rahman bin ‘Auf, Thalhah bin
Úbaidillah, Abu Úbaidah bin Jarrah, dan Al Arqam bin Abil Arqam. Kemudian
setelah dakwah secara sembunyi-sembunyi berjalan lancar, kemudian dilanjut
dengan dahwahsecara terang-terangan.
Namun dakwah yang dilakukan beliau tidak mudah, karena mendapat tantangan
dari kaum kafir Quraisy. Hal tersebut timbul karena beberapa faktor, yaitu:
a. Mereka tidak dapat mambedakan antara kenabian dan kekuasaan.
b. Nabi Muhammad saw menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan
hamba sahaya.
c. Para pemimpin Quraisy tidak mau percaya serta tidak mau menerima ajaran
tentang kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat.
d. Taqlid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang mengakar pada bangsa
Arab.
e. Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai penghalang rizki.

6
Banyak cara yang ditempuh para pemimpin quraisy untuk mencegah dakwa Nabi
Muhammad dari cara diplomatik di sertaibujukrayu hingga tindakan kekerasan di
lancarkan untuk menghentikan dakwa Nabi. Namun Nabi Muhammad tetap pada
pendirian untuk menyiarkan agama islam.
Secara umum pada periode Mekkah, kebijakan dakwa yang dilakukan Nabi
Muhammad adalah dengan menonjolkan kepemimpinannya bukan kenabiannya.
Implikasinya, dakwa dengan stategi politik yang memunculkan aspek-aspek
keteladanannya dalam menyelesaikan berbagai persoalan social (egalitarisme) lebih
tepat di bandingkan oleh aspek kenabiannya dengan melaksanakan tabligh. ( Ajid
Thohir: 12-13) Ada dua cara dakwa Rasulullah Saw ialah:
1. Dakwa Secara Diam-Diam
Dengan turunnya perintah itu mulailah Rasulullah berdakwah. Pertama-tama,
beliau melakukannya secara diam- diam di lingkungan sendiri dan di kalangan
rekan-rekannya. Karena itulah, orang pertama kali yang menerima dakwanya adalah
keluarga dan sahabat. Seorang demi seorang diajak agar mau meninggalkan agama
berhala dan hanya mau menyembah Allah yang Maha Esa. Usaha yang dilakukan itu
berhasil. Orang-orang yang mula-mula beriman adalah:
1. Istri beliau sendiri, Khadijah
2. Kalangan pemuda, Ali Ibn Abi Thalib dan Zaid Ibn Harits.
3. Dari kalangan budak, Bilal.
4. Orang tua/tokoh masyarakat, Abu Bakar Al-Shiddiq. ( Badri Yatim: 19)
Setelah Abu bakar masuk islam, banyak orang-orang yang mengikuti untuk masuk
agama islam. Orang-orang ini tekenal dengan julukan Al-Sabiqun al-Awwalun,
orang yang terdahulu masuk islam, seperti: Utsman Ibn Affan, Zubair Ibn awwam,
Talhah Ibn Ubaidillah, Fatimah binti khathab, Arqam Ibn Abd. Al-Arqam, dan lain-
lain. Mereka itu mendapat agama islam langsung dari Rasulullah sendiri. ( Samsul
Munir Amin: 2010, 66)
2. Dakwa Secara Terbuka
Setelah beberapa lama berdakwa secara individual turunlah perintah agar Nabi
menjalankan dakwa secara terbuka dan langkah berikutnya ialah berdakwa secara
umum. Nabi mulai menyeru segenap lapisan masyarakat kepada islam secara terang-
terangan. Setelah dakwa terang-teranggan itu, pemimpin quraisy mulai berusaha
menghalangi dakwa Rasul. Semakin bertambahnya jumlah pengingkut Nabi semakin

7
keras tantangan yang di lancarkan kaum quraisy. Menurut Ahmad Syalabi, ada lima
faktor yang mendorong orang- orang quraisy menentang seruan Islam ialah:
A. Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dengan kekuasaan.
B. Nabi muhammmadmenyeruh kepada hak bangsawan dengan hambahsahaya.
C. Para quraisy tidak dapat menerima ajara tentang kebangkita kembali dan
pembalasandi akhirat
D. Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang beruratberakar pada
bangsa arab
E. Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai penghalang rezeki.
Banyak cara yang ditempuh para pemimpin quraisy untuk mencegah dakwa
Nabi Muhammad dari cara diplomatik di sertaibujukrayu hingga tindakan
kekerasan di lancarkan untuk menghentikan dakwa Nabi. Namun Nabi
Muhammad tetap pada pendirian untuk menyiarkan agama islam.

2. Islam Pada Masa Nabi Periode Madinah

Nabi Muhammad meninggalkan rumahnya pada malam 27 Shafar tahun ke-14 dari
kenabian atau 12 September 622 M. Peristiwa hijrah Rasulullah Saw dari Mekkah ke
Madinah merupakan kehendak dan perintah Allah Swt dengan tujuan agar penyebaran
agama islam yang dilakukan oleh Rasulullah Saw menjadi lebih pesat lagi. Selama 13
tahun Rasulullah berdakwa ajaran Islam di mekkah, Nabi Muhammad telah banyak
mengalami pertentangan dan permusuhan. Namun Madinah merupakan kota yang
penduduknya lebih mudah menerima ajaran Rasulullah dari pada penduduk Mekkah.
Masyarakat Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammmad dengan suka cita,
orang-orang Madinah berbondong-bondong memeluk Islam.Oleh karena itu islam
lebih cepat berkembang di madinah.

Pada periode di Madinah diawali dengan sejumlah penduduk Yastrib datang


ke Mekkah untuk berhaji, mereka terdiri dari suku Aus dan Khazraj yang
masuk Islam dalam tiga golongan:
a. Pada tahun ke-10 kenabian. Hal ini berawal dari pertikaian antara suku
Aus dan Khazraj, dimana mereka adalah suku yang berasal dari yaman dan
menetap di yatsrib dan selalu bertikai, tidak menemukan kata perdamain
dan mereka mendambakan perdamaian.

8
b. Pada tahun ke 12 kenabian. Delegasi Yastrib (10 orang suku Khazraj, 2
orang Aus serta seorang wanita) menemui Nabi disebuah tempat yang
dinamakan Aqabah dan melakukan ikrar kesetiaan yang dinamakan
Aqabah pertama, yaitu yang berisi Mereka akan berjanji tidak akan
menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan
membunuh anak-anak, tidak akan memfitnah dan tidak akan mendurhakai
Nabi Muhammad saw. Ketika mereka kembali ke Yastrib, Nabi mengutus
Mus’ab ibn Umair untuk mengajarkan Islam diantara mereka.
c. Pada tahun ke-13 Kenabian, jama’ah haji Yastrib berjumlah 73 orang, atas
nama penduduk Yastrib mereka meminta Nabi untuk pindah ke Yastrib,
mereka berjanji untuk membela Nabi. Kemudian juga mengadakan
perjanjian yang dinamakan perjanjian Bai’ah Aqabah II, yaitu mereka
berjanji akan membela Nabi baik dengan jiwa maupun raga, dan
mengangkat sebagai pemimpinya. Sebagian dari mereka menginginkan
agar Rusli Amin, M. Hijrah; Rahasia Sukses Rasulullah Saw. Jakarta: Al-
Mawardi Prima, 2010Nabi hijrah ke Yatrib agar membantu mendamaikan
suku-suku yang sering bertikai.

Setelah mengetahui perjanjian tersebut, orang kafir Quraisy melakukan tekanan dan
intimidasi lebih kejam lagi terhadap kaum muslimin. Karena hal inilah, akhirnya Nabi
memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk hijrah ke Yastrib. Dalam waktu dua bulan,
kurang lebih 150 orang telah meninggalkan kota Makkah. Hanya Ali dan Abu Bakar
yang tetap bersama Nabi Muhammad saw, akhirnya Nabi pun hijrah ke Yastrib
ditemani Abu Bakar, karena kafir Quraisy sudah merencanakan pembunuhan terhadap
Nabi Muhammad SAW.

Kota Yatsrib sesudah hijrah Rasulullah kesana menjadi pusat Islam dan kaum
muslimin serta terkenal dengan sebutan Madinatun Nabi (Kota Nabi) seperti yang kita
kenal sekarang dengan nama Madinah atau al Madinah al Munawwarah. Kaum
muslimin telah menjadikan tahun kepindahan Rasulullah ini sebagai permulaan tahun
bagi mereka dan sebagai peringatan atas peristiwa tersebut.
Pada periode ini ditandai dengan pengenalan awal berbagai sisi lain syariah Islam
berupa peribadatan (ubudiyah), seperti shalat, puasa, zakat, maupun haji. Termasuk
pula disosialisasikan selama periode ini konsep jihad fi sabilillah (berjuang di jalan
Allah).

9
Islam adalah agama dan sudah sepantasnya jika dalam negara di letakan dasar-dasar
Islam maka turunlah ayat-ayat Al-Qur’an pada periode ini untuk membangun legalitas
dari sisi-sisi tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah dengan perkataan dan
tindakannya hiduplah kota Madinah dalam sebuah kehidupan yang mulia dan penuh
dengan nilai-nilai utama. Terjadi sebuah persaudaraan yang jujur dan kokoh, ada
solidaritas yang erat di antara anggota masyarakatnya. Dengan demikian berarti
bahwa inilah masyarakat Islam pertama yang dibangun Rasulallah dengan asas-
asasnya yang abadi.
Rasulullah membangun tempat-tempat ibadah yang selain di dalamnya bertujuan
untuk ibadah tetapi juga untuk mempersatukan kaum muslimin dengan musyawarah
dalam merundingkan masalah-masalah yang dihadapi. Selain itu menjadi pusat
pemerintahan yang mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshar. Persaudaraan di
harapkan dapat mengikat kaum muslimin dalam persaudaraan dan kekeluargaan.
Rasulullah juga membentuk persaudaraan yang baru yaitu persaudaraan seagama, di
samping persaudaraan yang sudah ada sebelumnya, yaitu bentuk persaudaraan
berdasarkan darah. Membentuk persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak
beragama Islam serta membentuk pasukan tentara untuk mengantisipasi gangguan-
gangguan yang dilakukan oleh musuh.
Dengan hijrahnya Rasul ke Madinah komposisi penduduk disana menjadi tiga
kelompok yaitu :
a. Kaum Muhajirin. Mereka merupakan orang-orang Mekah yang pindah dari Mekkah
kemadinah demi menyelamatkan agamanya.
b. Kaum Anshar, mereka merupakan penduduk asli Madinah yang masuk Islam terdiri
atas masyarakat suku Aus dan Khazraj. Mereka dinamai Anshar karena menjadi
penolong Nabi Muhammad saw atas orag-orang musyrik Quraisy.
c. Kaum Yahudi di Madinah
Diantara hal yang dilakukan Nabi pada masa awal di Madinah yakni
mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar serta mengikat
perjanjian damai antara kaum muslimin dengan orang-orang Yahudi yang berada di
Madinah. Asas persamaan dalam Islam sangat membatu Rasulullah dalam
menyatukan masyarakat Madinah serta kaum muslimin bangsa arab waktu itu dengan
segala perbedaan yang menjadi pangkal kekuatan.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad Saw dimana dakwah Rasulluah
Saw terbagimenjadi dua fase yaitu fase makkah dan madinah.
Pada fase makkah kebijakan Rasulluah Saw dengan menonjolka
kepemimpinan dengan menonjokan aspek-aspek keteladanan. Dakwah yang
dilakukan Nabi Muhammad Saw pada fase ini terbagi menjadi dua yaitu secara
sembunyi-sembunyi dan secara terang-terangan.
Pada fase madinah ada beberapa bidang yang dikembangkan dalam upaya
Nabi untuk membetuk Negara Islam diantaranya yaitu pembentukan sitstem
sosial kemasyarakatan, militer, politik, dakwah, ekonomi, dan sumber
pendapatan Negara. Pada fase ini Islam menjadi Agama yang sangat berkembang
dengan visi dan misi yang sau yaitu menjadi Negara Islamiah dengan pedoman
Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Dan Nabilah yang mempekenalkan pertama kali
onsep Negara Demokrasi yang sekarang banyak dianut negara-negara Islam
modern maupun non Islam.

11
DAFTAR PUSTAKA

Rizem.aizid. sejarahperadaban Islam terlengkapperiodeklasik. Yogyakarta : DIVA peess.


2021.

Ahmad. Sufi.Hasmi.Fadilah.Sejarahperadabanislam.Yogyakarta : cv budiutama. 2015.

Amin, S.M. 2013. SejarahPeradaban Islam, Jakarta: AMZAH

Wahyudi, D. (2014). Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta.


Supriyadi, Dedi. Sejarah Peradaban Islam Bandung: Pustaka Setia, 2008

12

Anda mungkin juga menyukai