Anda di halaman 1dari 13

MEMAHAMI ISLAM PADA MASA NABI

PADA FASE MEKKAH DAN MADINAH

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
Ahmad Kurniawan (210101107)
Akhamad Imaduddin (210101108)
Bimas Bukin (210101119)
Dosen Pengampu : Ilhamuddin, M.Hum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QUR’AN AL-ITTIFAQIAH INDRALAYA
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur tidak lupa dipanjatkan kehadirat Allah Subhahu Wa Ta’ala yang

berkat anugerah dari-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul

“Pendidikan Islam Periode Rasulullah di Mekkah dan Madinah” ini. Sholawat serta selama

kita haturkan kepada junjungan agung Nabi Besar Muhammad Shallallahu `alaihi Wa

Sallam yang telah memberikan pedoman kepada kita jalan yang sebenar-benarnya jalan

berupa ajaran agama Islam yang begitu sempurna dan menjadi rahmat bagi alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena mampu menyelesaikan makalah ini tepat waktu

sebagai pemenuh tugas Sejarah Pendidikan Islam yang berjudul “Pendidikan Islam Periode

Rasulullah di Mekkah dan Madinah”.

Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga makalah ini bisa memberikan

manfaat kepada semua pihak. Dan jangan lupa kritik serta sarannya terhadap makalah ini

dalam rangka perbaikan makalah-makalah yang akan datang.

Indralaya, November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................i


KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pendidikan Islam Periode Rasulullah di Mekkah
......................................................3
B. Pendidikan Ilam Periode Rasulullah di
Madinah.......................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..........................................................................................................10
B. Saran ....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rasulullah saw., sebagai suri teladan dan rahmatan lil’alamin bagi orang yang
mengharapkan rahmat. Proses transformasi ilmu pengetahuan, internalisasi nilai-nilai
spiritualisme dan bimbingan emosional yang dilakukan Rasulullah dapat dikatakan
sebagai mukjizat luar biasa, yang manusia apa dan di mana pun tidak dapat melakukan
hal yang sama.

Hasil pendidikan Islam pada periode Rasulullah terlihat dari kemampuan murid-
muridnya (para sahabat) yang luar biasa dan periode Rasulullah fase Mekkah dan
Madinah, para aktivitis pendidikan dapat menyerap berbagai teori dan prinsip dasar yang
berkaitan dengan pola-pola pendidikan dan interaksi sosial yang lazim dilaksanakan
dalam setiap manajemen pendidikan Islam.

Gambaran dan pola pendidikan Islam di periode Rasulullah saw., di Mekkah dan
Madinah adalah sejarah masa lalu yang perlu diungkap kembali, sebagai bahan
perbandingan, sumber gagasan, gambaran strategi menyukseskan pelaksanaan proses
pendidikan agama Islam. Pola pendidikan Islam di masa Rasulullah saw., tidak terlepas
dari metode, evaluasi, materi, kurikulum, pendidikan, peserta didik, lembaga, dasar,
tujuan dan sebagainya yang bertalian dengan pelaksanaan pendidikan Islam, baik secara
teoritis dan praktis.

Maka dari itu, makalah ini akan memaparkan secara jelas dan ringkas informasi
mengenai pendidikan Islam periode Rasulullah di Mekkah dan Madinah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pendidikan Islam periode Rasulullah di Mekkah?

2. Bagaimana pendidikan Islam periode Rasulullah di Madinah?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pendidikan Islam periode Rasulullah di Mekkah.

2. Untuk mengetahui pendidikan Islam periode Rasulullah di Madinah.


BAB II PEMBAHASAN

A. Pendidikan Islam Periode Rasulullah di Mekkah


1. Tahapan Pendidikan Islam pada Fase Mekkah
Pola pendidikan yang dilakukan oleh Rasulullah sejalan dengan tahapan-
tahapan dakwah yang disampaikannya kepada kaum Quraisy. Dalam ini pada tiga
tahap:

a. Tahapan Pendidikan Islam Secara Rahasia dan Perseorangan


Pada awal turunnya wahyu pertama (the first revelation) al- Qur’an surat 96 Ayat 5,
pola pendidikan yang dilakukan adalah secara sembunyi-sembunyi, mengingat kondisi
1
sosial- politik yang belum stabil, dimulai dari dirinya sendiri dan keluarga dekatnya.
Mula-mula istirinya sendiri, Khadijah, kemudian saudara sepupunya Ali bin Abi Thalib
yang berumur 1o tahun. Kemudian, Abu Bakar, sahabat karibnya sejak kanak-kanak. Lalu
Zaid, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh nabi
sejak ibunya Aminah masih hidup, juga termasuk orang yang pertama masuk. Sebagai
seorang pedagang yang berpengaruh, Abu Bakar berhasil mengislamkan beberapa
orang teman dekatnya, seperti Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin
‘Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan
Thalhah bin Ubaidillah. Mereka dibawa Abu Bakar langsung kepada Nabi dan masuk
Islam

2
di hadapan Nabi sendiri. Mereka diberi gelar As sabiqunal awwalun, yaitu orang
yang

1 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 32.

2 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 19

3
4

pertama masuk Islam. Mereka mendapat pelajaran Islam dari Rasulullah saw.
secara langsung di tempat yang tersembunyi, di rumah Arqam bin Arqam, di kota
3
Mekkah.

b. Tahap Pendidikan Islam Secara Terang-Terangan

Pendidikan secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama tiga tahun, sampai


turun waktu berikutnya, yang memerintahkan dakwah secara terbuka dan terang-terangan.
Ketika wahyu tersebut turun beliau mengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul
dibukit Shafa, menyerukan agar berhati-hati terhadap azab yang keras di kemudian hari
(hari kiamat) bagi orang-orang yang tidak mengakui Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa
dan Muhammad sebagai utusan-Nya.

Perintah dakwah secara terang-terangan dilakukan oleh Rasulullah, seiring dengan


jumlah sahabat yang semakin banyak dan untuk meningkatkan jangkauan seruan dakwah,
karena diyakini dengan dakwah tersebut banyak kaum Quraisy yang akan masuk
agama Islam. Di samping itu, keberadaan rumah Arqam bin Arqam sebagai pusat dan
lembaga pendidikan Islam sudah diketahui oleh kafir Quraisy.

c. Tahap Pendidikan Islam untuk Umum

Hasil seruan dakwah secara terang-terangan yang terfokus kepada keluarga dekat,
kelihatannya belum maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka, Rasulullah
mengubah strategi dakwahnya dari seruan yang terfokus kepada keluarga dekat
beralih kepada seruan umum, umat manusia secara keseluruhan. Seruan dalam skala
“internasional” tersebut didasarkan kepada perintah Allah, surat al-Hijr Ayat 94-95.
Sebagai tidak lanjut dari perintah tersebut, pada musim haji Rasulullah mendatangi kemah-
kemah para jamaah haji. Pada awalnya tidak banyak yang menerima, kecuali
sekelompok jamaah haji dari Yastrib,

3 Slamet, Modul Pendidikan Agama Islam: Semester Gasal SMA/MA Kelas X,


(Surakarta: Hayati
Tumbuh Subur), h. 53
5

kabilah Khazraj yang menerima dakwah secara antusias. Dari sinilah sinar Islam
4
memancar ke luar Mekkah.

Penerimaan masyarakat Yastrib terhadap ajaran Islam secara antusias tersebut


dikarenakan beberapa faktor: (1) adanya kabar dari kaum Yahudi akan lahirnya
seorang Rasul; (2) suku Aus dan Khazraj mendapat tekanan dan ancaman dari kelompok
yahudi; (3) konflik antara Khazraj dan Aus yang berkelanjutan dalam rentang waktu yang
sudah lama, oleh karena itu mereka mengharapkan seorang pemimpin yang mampu
5
melindungi dan mendamaikan mereka.

1. Materi Pendidikan Islam

Materi pendidik pada fase Mekkah diajarkan Rasulullah meliputi pendidikan tauhid
dan materi pengajaran al-Qur’an:

a. Materi pendidikan tauhid. Materi ini lebih difokuskan untuk memurnikan


ajaran agama tauhid yang dibawa Nabi Ibrahim yang telah diselewengkan oleh
masayarakat jahiliah. Secara teori sari ajaran tauhid terdapat dalam kendungan
surat al-Fatihah Ayat 1-7 dan surat al-Ikhlas Ayat 1-5. Secara praktis pendidikan
tauhid diberikan melalui cara-cara yang bijaksana, menuntun akan pikiran dengan
mengajak umatnya untuk membaca, memperhatikan dan memikirkan kekuasaan,
kebesaran Allah dari diri manusia sendiri. Kemudian beliau mengajarkan cara
bagaimana mengaplikasikan pengertian tauhid tersebut dalam kehidupan sehari-
hari. Rasulullah langsung menjadi
contoh bagi umatnya. Hasilnya kebiasaan masyarakat Arab yang memulai
perbuatan

4 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 33

5
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 34.
6

atas nama berhala, diganti dengan ucapan basmalah. Kebiasaan menyembah


6
berhala, diganti dengan mengagungkan dan menyembah Allah swt .
b. Materi pengajaran al-Qur’an. Materi ini dapat dirinci kepada: pada awal turunnya
al- Qur’an, para sahabat mempelajari al-Qur’an di rumah-rumah. Mereka
berkumpul membaca al-Qur’an, memahami setiap kandungan ayatnya
secara sembunyi- sembunyi. Tetapi, setelah Umar bin al-Khattab masuk Islam,
7
mereka kemudian bebas membaca dan mempelajarinya. Pada intinya, (1) materi
baca tulis al-Qur’an, untuk sekarang ini disebut dengan materi imla’ dan iqra’.
Dengan materi ini diharapkan agar kebiasaan orang Arab yang sering membaca
syair-syair indah diganti dengan membaca al-Qur’an sebagai bacaan yang lebih
tinggi nilai sastranya. (2) materi menghafal ayat-ayat al-Qur’an, yang kemudian
hari disebut dengan menghafalkan
ayat-ayat al-Qur’an suci al-Qur’an. (3) materi pemahaman al-Qur’an, saat ini
disebut dengan materi fahmi al-Qur’an atau tafsir al-Qur’an: tujuan materi ini
8
adalah meluruskan pola pikir umat Islam yang dipengaruhi pola pikir jahiliah.
2. Metode Pendidikan
Islam

Metode pengajaran pendidikan yang dilakukan Rasulullah dalam


mendidik sahabatnya antara lain:

a. Metode ceramah, menyampaikan wahyu yang baru diterimanya dan


memberikan penjelasan-penjelasan serta keterangan-keterangannya,
b. Dialog, misalnya dialog antara Rasulullah dengan Mu’az bin Jabal ketika
Mua’z
akan diutus sebagai qadi ke negeri Yaman, dialog antara Rasulullah dengan
para sahabat untuk mengatur strategi perang.

6 Baderiah, Sejarah Pendidikan Islam: Masa Awal Perkembangan dan Realitasnya


di Indonesia, (Cet I; Palopo: LPS Press STAIN Palopo, 2011), h. 12

7
Baderiah, Sejarah Pendidikan Islam: Masa Awal Perkembangan dan Realitasnya di Indonesia, h. 13.
8
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 34.
7

c. Diskusi atau tanya jawab. Sering sahabat bertanya kepada Rasulullah


tentang suatu hukum, kemudian rasul menjawab.
d. Metode perumpamaan orang mukmin itu laksana satu tubuh, bila sakit salah
satu anggota tubuh maka anggota tubuh, lainnya akan turut merasakannya.
e. Metode kisah, misalnya kisah beliau dalam perjalanan isra’ dan miraj dan
kisah

pertemuan antara Nabi Musa dan Nabi Khaidir.

f. Metode hafalan, misalnya para sahabat dianjurkan untuk menjaga al-


Qur’an

dengan menghafalnya.

9
g. Metode pembiasaan, seperti membiasakan kaum muslimin salat berjamaah.

h. Metode uswatun hasanah. Metode pendidikan yang diterapkan


Rasulullah bervariasi, sehingga dapat menghilangkan rasa kejenuhan dan
10
kebosanan.

3. Kurikulum Pendidikan Islam

Kurikulum pendidikan Islam pada periode Rasulullah baik di Mekkah dan Madinah
adalah al-Qur’an yang Allah wahyukan sesuai dengan kondisi dan situasi, kejadian dan
peristiwa yang dialami umat Islam pada saat itu, karena itu dalam praktiknya tidak saja
logis dan rasional, tetapi juga fitrah dan pragmatis. Hasil cara yang demikian dapat
11
dilihat dari sikap rohani dan mental para pengikutnya.

4. Lembaga Pendidikan Islam

Lembaga pendidikan Islam pada fase Mekkah ada dua macam tempat, yaitu:

a. Rumah Arqam bin Arqam merupakan tempat pertama berkumpulnya kaum


muslimin beserta Rasulullah untuk belajar hukum-hukum dan dasar-dasar ajaran
Islam. Rumah

9 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 35.


10
Baderiah, Sejarah Pendidikan Islam: Masa Awal Perkembangan dan Realitasnya di Indonesia, h. 14.
11
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 36.
8

ini merupakan lembaga pendidikan pertama atau madrasah pertama sekali


dalam
12
Islam adapun yang mengajar dalam lembaga tersebut adalah Rasulullah sendiri.
b. Kuttab. (secara etimologi ‘kuttab’ berasal dari bahasa Arab, kataba, yaktubu,
kitaban) artinya telah menulis, sedang menulis, tulisan). Kuttab sebagai lembaga
pendidikan berfungsi: pertama, untuk mengajarkan baca tulis dengan teks dasar
puisi-puisi Arab dan sebagian besar gurunya adalah non-Muslim. Kuttab jenis
pertama ini adalah lembaga pendidikan dasar. Kedua, sebagai pengajaran al-
Qur’an dan dasar-dasar agama Islam. Gurunya dan kalangan umat Islam sendiri.
Pengajaran pada Kuttab jenis kedua merupakan lanjutan dari jenis kedua kuttab
13
merupakan lanjutan dari jenis kuttab pertama.

B. Pendidikan Islam Periode Rasulullah di Madinah

1. Lembaga Pendidikan Islam


Ketika Rasulullah dan para sahabat hijrah ke Madinah salah satu program pertama
yang beliau lakukan adalah pembangunan sebuah masjid. Setelah selesai
pembangunan masjid, maka Nabi Muhammad saw pindah menempati sebagian ruangannya
yang memang khusus disediakan untuknya. Demikian pula di antara kaum Muhajirin
yang miskin yang tidak mampu membangun tempat tinggalnya sendiri.

Masjid itulah pusat kegiatan Nabi Muhammad saw bersama kaum muslimin, untuk
secara bersama membina masyarakat baru, masyarakat yang disinari oleh tauhid, dan
mencerminkan persatuan dan kesatuan umat. Di masjid itulah beliau bermusyawarah
mengenai berbagai urusan, mendirikan salat berjamaah, membacakan al-Qur’an,
maupun
membacakan ayat-ayat yang baru diturunkan. Dengan demikian, masjid itu merupakan
pusat

12 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 36

13
Baderiah, Sejarah Pendidikan Islam: Masa Awal Perkembangan dan Realitasnya di Indonesia, h. 12.
9

14
pendidikan dan pengajaran. Masjid pertama yang dibangun di Madinah yaitu masjid
Quba’ yang oleh Allah disebut sebagai masjid yang dibangun di atas fondasi ketakwaan.
Pembangunan masjid ini dilakukan oleh seluruh umat Islam, baik penduduk asli maupun
15
pendatang, bahkan Rasulullah juga ikut ambil bagian dalam membangun masjid Quba’.

Suatu kebijakan yang sangat efektif dalam pembinaan dan pengembangan


masyarakat baru di Madinah, adalah disyaratkannya media komunikasi berdasarkan wahyu,
yaitu salat jumat yang dilaksanakan secara berjamaah dan azan. Dengan salat jumat
tersebut hampir seluruh warga masyarakat berkumpul untuk secara langsung untuk
secara langsung mendengar khotbah dari Nabi Muhammad saw dan salat jumat
16
berjamaah.

2. Materi Pendidikan Islam di Madinah

Pada fase Madinah, materi pendidikan yang diberikan cakupannya lebih kompleks
dibandingkan dengan materi pendidikan fase Mekkah. Menurut Zuharini, materi
pendidikan Islam di Madinah meliputi pendidikan dan pembinaan masyarakat baru
menuju kesatuan sosial dan politik dan materi pendidikan sosial dan kewarganegaraan
17
yang terdiri dari pendidikan ukhuwah antara kaum muhajirin dan kaum ansor. Selain itu
adapun pendidikan kesejahteraan keluarga kaum kerabat serta pendidikan hankam
(pertahanan dan keamanan)
dakwah
18
islam.

14 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 37.

15 Bahrul Ilmi, Pendidikan Agama Islam untuk Kelas X SMA, (Cet II; Jakarta:
Grafindo Media
Pratama, 2007), h. 116.

16 Zuhraini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, dalam Samsul Nizar, Sejarah


Pendidikan Islam, h. 38.

17 Zuhraini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, dalam Samsul Nizar, Sejarah


Pendidikan Islam, h. 15.

18 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 39.


BAB
III

PENUTU
P

A. Kesimpulan

1. Pendidikan Islam periode Rasulullah di Mekkah berjalan 3 tahapan, tahap rahasia


dan perseorangan, tahap terang-terangan dan tahap untuk umum. Perjalanan
panjang dalam penyebaran syiar agama dengan titik berat menanamkan nilai-nilai
ketauhidan serta pengajaran al-Qur’an ke dalam pribadi mereka agar menjadi
pembiasaan bagi masyarakat di Mekkah. Bermula dari lembaga pendidikan di
rumah Arqam bin Arqam hingga kuttab menjadi lembaga yang menanungi
pembelajaran pendidikan Islam pada saat itu dengan kurikulum masih berpusat
ke al-Qur’an. Dengan pembelajaran tersebut beberapa metode diterapkan
Rasulullah diantaranya metode ceramah, dialog, diskusi, perumpamaan, kisah,
hafalan, pembiasaan dan uswatun hasanah.
2. Pendidikan Islam periode Rasulullah di Madinah merupakan pembinaan yang
menjadi kelanjutan dari pendidikan Islam yang ada di Mekkah. Setelah
mengutamakan ketauhidan dan pengajaran al-Qur’an yang telah dipahami berahli
ke pendidikan dan pembinaan masyarakat baru menuju kesatuan sosial dan politik
dan materi pendidikan sosial dan kewarganegaraan yang terdiri dari pendidikan
ukhuwah antara kaum muhajirin dan kaum ansor. Selain itu adapun pendidikan
kesejahteraan keluarga kaum kerabat serta pendidikan hankam (pertahanan dan
keamanan) dakwah islam.
B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan pedoman
penulisan.

10
DAFTAR
PUSTAKA

Baderiah, Sejarah Pendidikan Islam: Masa Awal Perkembangan dan Realitasnya


di

Indonesia, Cet I; Palopo: LPS Press STAIN Palopo, 2011.

Ilmi, Bahrul, Pendidikan Agama Islam untuk Kelas X SMA, Cet II; Jakarta:
Grafindo

Media Pratama, 2007.

Nizar, Samsul, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2013.

Slamet, Modul Pendidikan Agama Islam: Semester Gasal SMA/MA Kelas


X,

Surakarta: Hayati Tumbuh Subur.

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.

11

Anda mungkin juga menyukai