Anda di halaman 1dari 14

MEMAHAMI POLA PENDIDIKAN ISLAM DI MASA RASULULLAH

DI MAKKAH DAN MADINAH

MAKALAH

Disususn untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah pendidikan islam

Dengan dosen pengampu, ibu Heni listiana, M, Pd. I

Oleh:

Ach. Alfan Nuruttamam

(22381031047)

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI MADURA

2023

4
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan limpahan rahmat-nya, kami semua dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Selawat serta salam semoga tercurahlimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam
islamiah.

Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul


“Memahami Pola Pendidikan Islam DI Masa Rasulullah di Makkah dan di Madinah”,
yang mana menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kami guna
memahami lebih mengenai judul yang akan saya bahas. Melalui pengantar ini penulis
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kurang tepat.

Dan kami minta maaf jika makalah ini jauh dari kata-kata sempurna karna
kami hanya manusia biasa yang tidak jauh dari kesalahan dan kekeliruan. Sekali lagi
kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kita semua amin.

Pamekasan, 28-02-2023

Penulis

5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................... 4

A. Latar belakang................................................................. 4
B. Rumusan masalah............................................................ 5
C. Tujuan.............................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN........................................................... 6

A. Pendidikan pada masa rasullah SAW di makkah dan di


madinah........................................................................... 6
B. Karakteristik Pendidikan pada masa rasullah SAW di-
makkah dan di madinah ................................................. 10

BAB III PENUTUP................................................................... 13

A. Kesimpulan................................................................ 13
B. Saran ......................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA................................................................ 14

6
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pola pendidikan yang dilakukan oleh Rasulullah sejalan dengan tahapan- tahapan
dakwah yang disampaikan kepada kaum Quraisy melalui tiga tahap, yaitu tahap
pendidikan secara rahasia dan perorangan, pendidikan secara terbuka dan terang-terangan
serta pendidikan yang dilakukan secara meluas.

Dalam pendidikan islam Rasulullah SAW adalah pendidik pertama dan


terutama dalam dunia pendidikan islam. Untuk mewujudkan pendidik profesional
berdasarkan roh islam, perlu melihat sisi kehidupan atau profil Rasulullah sebagai
pendidik ideal, karena hakikat diutusnya Rasulullah ke atas muka bumi adalah sebagai
uswat al-hasanat dan rohmat lil-alamin.
Hasil pendidikan islam periode Rasulullah terlihat dari kemampuan murid-
muridnya (para sahabat) yang luar biasa. Misalnya ; Umar Ibn Khattb ahli hukum dan
pemerintahan, Abu Hurairah ahli hadis, Salman Al Farisi ahli perbandingan agama
(Majusi, Yahudi, Nasrani, dan Islam), dan Ali Ibn Abi Thalib ahli hukum dan tafsir Al-
Qur’an.kemudian murid dari para sahabat Rasulullah di kemudian hari, tabi-tabi’in,
banyak yang menjadi ahli dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan sains, teknologi,
astronomi, filsafat yang menghantarkan islam ke pintu gerbang zaman keemasan
terutama pada fase awal kekuasaan dinasti Abbasiyah.
Seokarno dan Supardi berpendapat bahwa pendidikan islam terjadi sejak nabi
Muhammad menjadi rasul Allah di Mekkah dan beliau sendiri sebagai gurunya.
Pendidikan masa ini merupakan prototype yang terus-menerus dikembangkan oleh
umat islam untuk kependidikan pada zamannya. Pendidikan islam mulai dilaksanakan
Rasulullah setelah mendapat perintah dari Allah agar beliau menyeru kepada Allah,
sebagaimana yang telah disebutkan di dalam Al-Quran.

7
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pola/sistem pendidikan pada masa Rasulullah SAW?
2. Apa saja karakteristik pendidikan pada zaman Rasulullah SAW?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana pola/sistem pendidikan pada masa Rasulullah SAW
2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik pendidikan pada zaman Rasulullah SAW

BAB II
8
PEMBAHASAN

A. Pola/sistem Pendidikan Pada Masa Rasulullah SAW


Pola pendidikan Islam periode Rasulullah SAW dapat dibedakan menjadi dua
fase, yaitu Fase Mekkah, dan Fase Madinah. Pada tanggal 17 Ramadhan turunlah
wahyu Allah yang pertama, surat al- Alaq 1-5 sebagai fase pendidikan Islam
Mekkah. Pada fase Makkah ini memiliki beberapa tahapan diantaranya yaitu
tahapan pendidikan Islam secara rahasia dan perorangan, tahap pendidikan Islam
secara terang- terangan, tahap pendidikan Islam untuk umum.
1. Fase Makkah
a. Tahapan Pendidikan Islam pada Fase Mekkah
1. Tahapan Pendidikan Islam Secara Rahasia dan Perorangan
Pada awal turunnya wahyu pertama (the first revelation) al-Qur’an
surat 96 ayat 5 pola pendidikan yang dilakukan adalah secara
sembunyi sembunyi mengingat kondisi sosial politik yang belum
stabil, dimulai dari dirinya sendiri dan keluarga dekatnya. Mula- mula
Rasulullah mendidik istrinya Khadijah untuk beriman kepada Allah
dan menerima petunjuk dari Allah, kemudian diikuti oleh anak
angkatnya Ali ibn Thalib (anak pamannya) dan Zaid ibn Haritsah
(seorang pembantu rumah tangganya yang kemudian diangkat menjadi
anak angkatnya). Kemudian sahabat karibnya Abu Bakar Siddiq.
Secara beransur-ansur ajakan tersebut disampaikan secara meluas,
tetapi masih terbatas dikalangan keluarga dekat dari suku Quraisy saja,
seperti Usman Ibn Affan, Zubir Ibn Awan, Sa’at Ibn Abi Waqas, Ibn
auf, Thalhah Ibn Ubaydillah, Abu Ubaydillah Ibn Jahrah, Arqam Ibn
Arqam, Fatimah Binti Khattab, Said Ibn Zaid dan berapa orang lainnya
mereka semua tahap awal ini disebut Assabiquna Al-awwalun, artinya
orang- orang yang mula- mula masuk Islam. Sebagai lembaga
pendidikan dan pusat kegiatan Islam yang pertama pada era awal ini
adalah rumah Arqam Ibn Arqam.

2. Tahap pendidikan Islam secara terang- terangan

9
Pendidikan secara sembunyi-sembunyi berlangsung secara tiga
tahun, sampai turun waktu berikutnya, yang memerintahkan dakwah
secar terbuka dan terang- terangan. Ketika wahyu tersebut turun, beliau
mengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul dibukit Shafa,
menyerukan agar berhati- hati terhadap azam yang keras dikemudian
hari (hari kiamat) bagi orang- orang yang tidak mengakui Allah
sebagai Tuhan Yang Esa dan Muhammad sebagai utusannya. Seruan
tersebut dijawab Abu Lahab, celakalah kamu Muhammad! Untuk ini
kah kami mengumpulkan kamu? Saat itu turun wahyu menjelaskan
perihal Abu Lahab dan istrinya.
Perintah dakwah secara terang- terangan dilakukan oleh
Rasulullah, seiring dengan jumlah sahabat yang semakin banyak dan
untuk meningkatkan jaungkauan seruan dakwah, karena diyakini
dengan dakwah tersebut banyak kaum Quraisy yang akan masuk
agama Islam. Di samping itu, keberadaan rumah Arqam Ibn Arqam
sebagai pusat dan lembaga pendidikan Islam sudah diketahui oleh
kuffar Quraisy.1
2. Fase Madinah
a. Lembaga Pendidikan Islam di Madinah
Ketika Rasulullah dan para sahabat hijrah ke Madinah salah satu
program pertama yang beliau lakukan adalah pembangunan sebuah masjid.
Setelah selesai pembangunan masjid, maka Nabi Muhammad pindah
menempati sebagian ruangannya yang memang khusus disediakan
untuknya. Demikian pula di antara kaum Muhajirin yang miskin yang
tidak mampu membangun tempat tinggalnya sendiri.
Masjid adalah pusat kegiatan Nabi Muhammad saw bersama kaum
muslimin, untuk secara bersam membina masyarakat baru, masyarakat
yang disinari oleh tauhid, dan mencerminkan persatuan dan kesatuan umat.
Di masjid itulah beliau bermusyawarah mengenai berbagai urusan,
mendirikan shalat berjamaah, membacakan al-Quran, maupun
membacakan ayat-ayat yang baru diturunkan. Dengan demikian, masjid itu
merupakan pusat pendidikan dan pengajaran. Suatu kebijaksanaan yang

1
Iskandar dan Najmuddin, Pola Pendidikan Islam Pada Periode Rasulullah di Makkah dan Madinah, Jurnal;
Lentera, Vol.13 No.3 September 2013, Hlm. 68-69

10
sangat efektif dalam pembinaan dan pengembangan masyarakat baru di
Madinah, adalah disyaratkannya media komunikasi berdasarkan wahyu,
yaitu shalat jumat yang dilaksanakan berjamaah dan azan. Dengan shalat
jumat tersebut hampir seluruh warga masyarakat berkumpul untuk secara
langsung mendengan khotbah dari Nabi Muhammad saw dan shalat jumat
berjamah.
b. Materi Pendidikan Islam di Madinah

Pada fase Madinah materi pendidikan yang diberikan cakupannya


lebih kompleks dibandingkan dengan materi pendidikan fase Makkah. Di
antara pelaksanaan pendidikan Islam di Madinah adalah:

1. Pendidikan ukhwah (persaudaraan) antara kaum muslimin


Dalam melaksanakan pendidikan ukhwah ini, Nabi Muhammad
saw bertitik tolak dari struktur kekeluargaan yang ada pada masa itu.
Untuk mempersatukan keluarga itu, Nabi Muhammad saw berusaha
untuk mengikatnya menjadi satu kesatuan yang terpadu. Mereka
dipersaudarakan karena Allah bukan karena yang lain-lain. Sesuai
dengan isi konstitusi Madinah pula, bahwa antar orang yang beriman,
tidak boleh membiarkan saudaranya menanggung beban dan utang
yang berat di antara sesama mereka.2 Antara orang yang beriman satu
sama lainnya haruslah saling bantu membantu dalam menghadapi
segala persoalan hidup. Mereka harus bekerja sama dalam
mendatangkan kebaikan, mengurus kepentingan bersama, dan menolak
kemudaratan atau kejahatan yang akan menimpa.
2. Pendidikan kesejahteraan sosial
Terjaminnya kesejahteraan sosial, tergantung pertama-tama
pada terpenuhinya pokok dari pada kehidupan sehari-hari. Untuk itu
setiap orang harus bekerja mencari nafkah. Untuk mengatasi pekerjaan
tersebut, Nabi Muhammad saw memerintahkan kepada kaum
Muhajirin yang telah dipersaudarakan dengan kaum Ansor, agar
mereka bekerja bersama dengan saudara- saudara tersebut. Mereka
kaum Muhajirin yang bisa bertani silakan mengikuti pertanian, yang
bis aberdagang silakan mengikuti saudar yang berdagang. Untuk
2
Ibid, hlm. 71.

11
pengamanan, Nabi Muhammad saw membentuk satuan-satuan
pengamat yang mendapat tugas untuk menjaga kemungkinan-
kemungkinan terjadinya serangan dan gangguan terhadap kehidupan
kaum muslimin. Satuan-satuan ini adalah merupakan embrio dari
pasukan yang bertugas untuk mengamankan dan mempertahankan
serta mendukung tugas- tugas dakwah Islam lebih lanjut.
3. Pendidikan kesejahteraan keluarga kaum kerabat
Yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, dan anak-
anaknya. Nabi Muhammad saw berusaha untuk memperbaiki keadaan
itu dengan memperkenalkan dan sekaligus menerapkan sistem
kekeluargaan kekerabatan baru, yang berdasarkan taqwa kepada Allah.
Diperkenalkannya sistem kekeluargaan dan kekerabatan yang
berdasarkan pada pengakuan hak-hak individu, hak-hak keluarga dan
kemurnian keturunannya dalam kehidupan kekeraban dan
kemasyarakatan yang adil dan seimbang, seperti yang terlihat dalam
surat al- Hujarat ayat 13:
“Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang
laiki- laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku- suku supaya kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang apaling mulai di antara kamu di sisi Allah
ialah: orang yang paling bertakwa di antara kamu”.
Hubungan kekerabatan, terbentuk dengan sendirinya sebagi akibat
dari aturan tentang muhrim dan ahli waris bagi seseorang yang
meninggal dunia serta aturan perwalian. Dalam hubungan kekerabatan
ini, ciri-ciri individu dan keluarga tampak jelas dan menonjol dengan
hak milik terhadap harta kekayaan, sedangkan cirri kekerabatan hanya
tampak pada hakikatnya hubungan antar-individu yang ditandai
dengan tidak boleh melaksanakan perkaninan intern kerabat.
4. Pendidikan hankam (pertahanan dan keamanan) dakwah Islam
Masyarakat kaum muslimin merupakan satu state (negara) di
bawah Nabi Muhammad saw yang mempunyai kedaulatan. Ini
merupakan dasar bagi usaha dakwahnya untuk menyampaikan ajaran
Islam kepada seluruh umat manusia secara bertahap. Oleh karena itu,
setelah masyarakat kaum muslimin di Madinah berdiri dan berdaulat,

12
usaha Nabi Muhammad saw berikutnya adalah memperluas pengakuan
kedaulatan tersebut dengan jalan mengajak kabilah-kabilah sekitar
madinah untuk mengakui konstitusi madinah. Ajakan tersebut
disampaikan dengan baik-baik dan bijaksana.
Untuk mereka yang tidak mau mengikat perjanjian damai ada dua
kemungkinan tindakan Nabi Muhammad saw yaitu yang pertama;
Kalau mereka tidak menyatakan permusuhan atau tidak menyerang
kaum muslimin, maka mereka dibiarkan saja, kedua; Tetapi kalau
mereka menyatakan permusuhan dan menyerang kaum muslimin atau
menyerang mereka yang telah mengikat perjanjian damai dengan kaum
muslimin, maka harus ditundukkan/diperangi, sehingga mereka
menyatakan tunduk dan mengakui kedaulatan kaum muslimin.3

B. Karakteristik Pendidikan Pada Zaman Rasulullah SAW.


Konsep pemikiran pendidikan Islam pada zaman Rasul belum sistematis dan
secanggih seperti zaman modern sekarang ini. Meskipun demikian perhatian umat
terhadap ilmu pengetahuan jelas sangat tinggi dan hal ini terwujud sesuai dengan
kemungkinan kondisional waktu itu. Inti ajaran Nabi Muhammad kepada
kaumnya pada awal-awal penyebaran Islam di Makkah adalah ajaran Tauhid.
Pelaksanaan pendidikan tauhid tersebut diberikan oleh Nabi Muhammad saw.
kepada umatnya dengan cara yang sangat bijaksana dengan menuntut akal pikiran
untuk mendapatkan dan menerima pengertian tauhid yang diajarkan dan sekaligus
beliau memberikan teladan dan contoh pelaksanaan ajaran tersebut tanpa unsur
paksaan.4
1. Karakteristik Pendidikan Islam di Makkah
Mahmud Yunus menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Sejarah
Pendidikan Islam, bahwa pembinaan pendidikan Islam masa Makkah meliputi:
a. Pendidikan keagamaan yakni dengan ajaran membaca dengan nama Allah
Swt. saja, dalam artian Tuhan hanya satu dan tidak bisa dipersekutukan
dengan menyembah berhala, karena Allah Swt. Maha Besar dan Maha
Pengasih sehingga berhala harus disingkirkan sejauh-jauhnya.

3
Ibid, hlm. 73.
4
Agung Ibrahim Setiawan, M Al Qautsar Pratama, Karakteristik Pendidikan Islam Periode Nabi Muhammad
Di Makkah dan Madinah, Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, Vol. 2, No. 2, Desember 2018, Hlm. 131.

13
b. Pendidikan yang bersifat pengembangan akhlak dan ilmiah yaitu
mempelajari kejadian manusia ketika diciptakan. Allah Swt. akan
mengajarkan demikian itu kepada kaum-kaum yang memiliki niat untuk
mempelajari dan membahasnya, sedangkan mereka dahulu belum
mengetahuinya. Untuk mempelajari itu harus banyak membaca dan
memahami.
c. Pendidikan akhlak dan budi pekerti, Nabi Muhammad saw. mengajar
sahabatnya agar berakhlak baik sesuai dengan ajaran tauhid.
d. Pendidikan jasmani (kesehatan), yaitu mementingkan kebersihan pakaian,
badan dan tempat tinggal.
2. Karakterisktik Pendidikan Islam di Madinah
Pada saat di Madinah, materi pendidikan yang diberikan cakupannya
lebih kompleks dibandingkan dengan materi pendidikan fase Makkah. Materi
pendidikan Islam itu antara lain:
a. Pendidikan persaudaraan sesama umat atau meningkatkan ukhuwah, pada
proses pelaksanaan pendidikan ukhuwah ini, Rasul saw. memfokuskan
pada struktur kekeluargaan yang ada pada masa itu. Dalam usaha
mempersatukan keluarga itu Nabi Muhammad saw. berusaha untuk
mengikatnya menjadi satu kesatuan yang kuat. Masyarakat Madinah
dipersaudarakan karena Allah Swt. bukan karena yang lain. Sesuai dengan
Piagam Madinah bahwa antara orang yang beriman tidak boleh
membiarkan saudaranya menanggung beban hidup dan utang yang berat di
antara sesama manusia.
b. Pendidikan kesejahteraan sosial, Dalam hal ini Nabi Muhammad saw.
selalu memberikan motivasi untuk selalu semangat mencari nafkah yang
halal. Beliau mengarahkan kaum Muhajirin yang telah dipersaudarakan
dengan kaum Anshar agar bekerjasama bahu membahu dalam
mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
c. Pendidikan kesejahteraan keluarga kaum kerabat, Nabi Muhammad saw.
selalu berpesan agar memiliki ikatan kekerabatan yang solid satu sama
lain. Selain itu, Rasul saw. berusaha untuk memperkenalkan dan sekaligus
menerapkan sistem kekerabatan yang berdasarkan taqwa kepada Allah
Swt.

14
d. Pendidikan Pertahanan dan Keamanan, hal ini sangat penting bagi suatu
peradaban yang sudah berdiri kokoh karena dengan adanya sistem
keamanan dan pertahanan masyarakat pada saat itu mampu membentengi
diri dari serangan musuh dari luar dengan membentuk pasukan dan tentara
keamanan yang selalu siaga dalam menghadapi serangan musuh.5

BAB III

PENUTUP
5
Ibid Hlm. 135.

15
A. Kesimpulan
Pola pendidikan Islam periode Rasulullah SAW dapat dibedakan menjadi dua
fase, yaitu Fase Mekkah, dan Fase Madinah. Pada tanggal 17 Ramadhan turunlah
wahyu Allah yang pertama, surat al- Alaq 1-5 sebagai fase pendidikan Islam Mekkah.
Pada fase Makkah ini memiliki beberapa tahapan diantaranya yaitu tahapan
pendidikan Islam secara rahasia dan perorangan, tahap pendidikan Islam secara
terang- terangan, tahap pendidikan Islam untuk umum.
Pada masa pendidikan di Madinah merupakan perjuangan lanjutan dari
perjuangan yang ada di Mekkah, di Madinah Rasulullah sudah mengalami kemudahan
dalam perjuangan Islam karena memang sebelumnya masyarakat Madinah selalu
menunggu kedatangan Nabi akhir zaman, di Madinah memang terdapat banyak
golongan seperti Aus, Khazraj, kaum Muslimin, kaum Yahudi, Nasrani akan tetapi
Rasulullah dengan mudahnya menyatukan semua golongan tersebut di bawah
naungan komando Rasulullah saw. mudah menaklukan mereka karena menggunakan
al-Qur'an sebagai kurikulum pendidikan, Aqidah sebagai dasar materi yang diajarkan,
kemudian menggunakan mau'izah hasanah sebagai metodenya.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena it, kami mengharap kepada semua pembaca makalah ini baik
Dosen maupun mahasiswa untuk memberikan saran guna membangun untuk kebaikan
kita kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

16
Setiawan, Agung Ibrahim. Pratama, M Al Qautsar. 2018. Karakteristik Pendidikan Islam
Periode Nabi Muhammad Di Makkah dan Madinah, Jurnal Peradaban dan
Pemikiran Islam, Vol. 2, No. 2.
Iskandar dan Najmuddin. 2013. Pola Pendidikan Islam Pada Periode Rasulullah di Makkah
dan Madinah, Jurnal; Lentera, Vol.13 No.3.

17

Anda mungkin juga menyukai