MAKALAH
Oleh:
(22381031047)
FAKULTAS TARBIYAH
2023
4
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan limpahan rahmat-nya, kami semua dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Selawat serta salam semoga tercurahlimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam
islamiah.
Dan kami minta maaf jika makalah ini jauh dari kata-kata sempurna karna
kami hanya manusia biasa yang tidak jauh dari kesalahan dan kekeliruan. Sekali lagi
kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kita semua amin.
Pamekasan, 28-02-2023
Penulis
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................... 4
A. Latar belakang................................................................. 4
B. Rumusan masalah............................................................ 5
C. Tujuan.............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN........................................................... 6
A. Kesimpulan................................................................ 13
B. Saran ......................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................ 14
6
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pola pendidikan yang dilakukan oleh Rasulullah sejalan dengan tahapan- tahapan
dakwah yang disampaikan kepada kaum Quraisy melalui tiga tahap, yaitu tahap
pendidikan secara rahasia dan perorangan, pendidikan secara terbuka dan terang-terangan
serta pendidikan yang dilakukan secara meluas.
7
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pola/sistem pendidikan pada masa Rasulullah SAW?
2. Apa saja karakteristik pendidikan pada zaman Rasulullah SAW?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana pola/sistem pendidikan pada masa Rasulullah SAW
2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik pendidikan pada zaman Rasulullah SAW
BAB II
8
PEMBAHASAN
9
Pendidikan secara sembunyi-sembunyi berlangsung secara tiga
tahun, sampai turun waktu berikutnya, yang memerintahkan dakwah
secar terbuka dan terang- terangan. Ketika wahyu tersebut turun, beliau
mengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul dibukit Shafa,
menyerukan agar berhati- hati terhadap azam yang keras dikemudian
hari (hari kiamat) bagi orang- orang yang tidak mengakui Allah
sebagai Tuhan Yang Esa dan Muhammad sebagai utusannya. Seruan
tersebut dijawab Abu Lahab, celakalah kamu Muhammad! Untuk ini
kah kami mengumpulkan kamu? Saat itu turun wahyu menjelaskan
perihal Abu Lahab dan istrinya.
Perintah dakwah secara terang- terangan dilakukan oleh
Rasulullah, seiring dengan jumlah sahabat yang semakin banyak dan
untuk meningkatkan jaungkauan seruan dakwah, karena diyakini
dengan dakwah tersebut banyak kaum Quraisy yang akan masuk
agama Islam. Di samping itu, keberadaan rumah Arqam Ibn Arqam
sebagai pusat dan lembaga pendidikan Islam sudah diketahui oleh
kuffar Quraisy.1
2. Fase Madinah
a. Lembaga Pendidikan Islam di Madinah
Ketika Rasulullah dan para sahabat hijrah ke Madinah salah satu
program pertama yang beliau lakukan adalah pembangunan sebuah masjid.
Setelah selesai pembangunan masjid, maka Nabi Muhammad pindah
menempati sebagian ruangannya yang memang khusus disediakan
untuknya. Demikian pula di antara kaum Muhajirin yang miskin yang
tidak mampu membangun tempat tinggalnya sendiri.
Masjid adalah pusat kegiatan Nabi Muhammad saw bersama kaum
muslimin, untuk secara bersam membina masyarakat baru, masyarakat
yang disinari oleh tauhid, dan mencerminkan persatuan dan kesatuan umat.
Di masjid itulah beliau bermusyawarah mengenai berbagai urusan,
mendirikan shalat berjamaah, membacakan al-Quran, maupun
membacakan ayat-ayat yang baru diturunkan. Dengan demikian, masjid itu
merupakan pusat pendidikan dan pengajaran. Suatu kebijaksanaan yang
1
Iskandar dan Najmuddin, Pola Pendidikan Islam Pada Periode Rasulullah di Makkah dan Madinah, Jurnal;
Lentera, Vol.13 No.3 September 2013, Hlm. 68-69
10
sangat efektif dalam pembinaan dan pengembangan masyarakat baru di
Madinah, adalah disyaratkannya media komunikasi berdasarkan wahyu,
yaitu shalat jumat yang dilaksanakan berjamaah dan azan. Dengan shalat
jumat tersebut hampir seluruh warga masyarakat berkumpul untuk secara
langsung mendengan khotbah dari Nabi Muhammad saw dan shalat jumat
berjamah.
b. Materi Pendidikan Islam di Madinah
11
pengamanan, Nabi Muhammad saw membentuk satuan-satuan
pengamat yang mendapat tugas untuk menjaga kemungkinan-
kemungkinan terjadinya serangan dan gangguan terhadap kehidupan
kaum muslimin. Satuan-satuan ini adalah merupakan embrio dari
pasukan yang bertugas untuk mengamankan dan mempertahankan
serta mendukung tugas- tugas dakwah Islam lebih lanjut.
3. Pendidikan kesejahteraan keluarga kaum kerabat
Yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, dan anak-
anaknya. Nabi Muhammad saw berusaha untuk memperbaiki keadaan
itu dengan memperkenalkan dan sekaligus menerapkan sistem
kekeluargaan kekerabatan baru, yang berdasarkan taqwa kepada Allah.
Diperkenalkannya sistem kekeluargaan dan kekerabatan yang
berdasarkan pada pengakuan hak-hak individu, hak-hak keluarga dan
kemurnian keturunannya dalam kehidupan kekeraban dan
kemasyarakatan yang adil dan seimbang, seperti yang terlihat dalam
surat al- Hujarat ayat 13:
“Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang
laiki- laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku- suku supaya kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang apaling mulai di antara kamu di sisi Allah
ialah: orang yang paling bertakwa di antara kamu”.
Hubungan kekerabatan, terbentuk dengan sendirinya sebagi akibat
dari aturan tentang muhrim dan ahli waris bagi seseorang yang
meninggal dunia serta aturan perwalian. Dalam hubungan kekerabatan
ini, ciri-ciri individu dan keluarga tampak jelas dan menonjol dengan
hak milik terhadap harta kekayaan, sedangkan cirri kekerabatan hanya
tampak pada hakikatnya hubungan antar-individu yang ditandai
dengan tidak boleh melaksanakan perkaninan intern kerabat.
4. Pendidikan hankam (pertahanan dan keamanan) dakwah Islam
Masyarakat kaum muslimin merupakan satu state (negara) di
bawah Nabi Muhammad saw yang mempunyai kedaulatan. Ini
merupakan dasar bagi usaha dakwahnya untuk menyampaikan ajaran
Islam kepada seluruh umat manusia secara bertahap. Oleh karena itu,
setelah masyarakat kaum muslimin di Madinah berdiri dan berdaulat,
12
usaha Nabi Muhammad saw berikutnya adalah memperluas pengakuan
kedaulatan tersebut dengan jalan mengajak kabilah-kabilah sekitar
madinah untuk mengakui konstitusi madinah. Ajakan tersebut
disampaikan dengan baik-baik dan bijaksana.
Untuk mereka yang tidak mau mengikat perjanjian damai ada dua
kemungkinan tindakan Nabi Muhammad saw yaitu yang pertama;
Kalau mereka tidak menyatakan permusuhan atau tidak menyerang
kaum muslimin, maka mereka dibiarkan saja, kedua; Tetapi kalau
mereka menyatakan permusuhan dan menyerang kaum muslimin atau
menyerang mereka yang telah mengikat perjanjian damai dengan kaum
muslimin, maka harus ditundukkan/diperangi, sehingga mereka
menyatakan tunduk dan mengakui kedaulatan kaum muslimin.3
3
Ibid, hlm. 73.
4
Agung Ibrahim Setiawan, M Al Qautsar Pratama, Karakteristik Pendidikan Islam Periode Nabi Muhammad
Di Makkah dan Madinah, Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, Vol. 2, No. 2, Desember 2018, Hlm. 131.
13
b. Pendidikan yang bersifat pengembangan akhlak dan ilmiah yaitu
mempelajari kejadian manusia ketika diciptakan. Allah Swt. akan
mengajarkan demikian itu kepada kaum-kaum yang memiliki niat untuk
mempelajari dan membahasnya, sedangkan mereka dahulu belum
mengetahuinya. Untuk mempelajari itu harus banyak membaca dan
memahami.
c. Pendidikan akhlak dan budi pekerti, Nabi Muhammad saw. mengajar
sahabatnya agar berakhlak baik sesuai dengan ajaran tauhid.
d. Pendidikan jasmani (kesehatan), yaitu mementingkan kebersihan pakaian,
badan dan tempat tinggal.
2. Karakterisktik Pendidikan Islam di Madinah
Pada saat di Madinah, materi pendidikan yang diberikan cakupannya
lebih kompleks dibandingkan dengan materi pendidikan fase Makkah. Materi
pendidikan Islam itu antara lain:
a. Pendidikan persaudaraan sesama umat atau meningkatkan ukhuwah, pada
proses pelaksanaan pendidikan ukhuwah ini, Rasul saw. memfokuskan
pada struktur kekeluargaan yang ada pada masa itu. Dalam usaha
mempersatukan keluarga itu Nabi Muhammad saw. berusaha untuk
mengikatnya menjadi satu kesatuan yang kuat. Masyarakat Madinah
dipersaudarakan karena Allah Swt. bukan karena yang lain. Sesuai dengan
Piagam Madinah bahwa antara orang yang beriman tidak boleh
membiarkan saudaranya menanggung beban hidup dan utang yang berat di
antara sesama manusia.
b. Pendidikan kesejahteraan sosial, Dalam hal ini Nabi Muhammad saw.
selalu memberikan motivasi untuk selalu semangat mencari nafkah yang
halal. Beliau mengarahkan kaum Muhajirin yang telah dipersaudarakan
dengan kaum Anshar agar bekerjasama bahu membahu dalam
mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
c. Pendidikan kesejahteraan keluarga kaum kerabat, Nabi Muhammad saw.
selalu berpesan agar memiliki ikatan kekerabatan yang solid satu sama
lain. Selain itu, Rasul saw. berusaha untuk memperkenalkan dan sekaligus
menerapkan sistem kekerabatan yang berdasarkan taqwa kepada Allah
Swt.
14
d. Pendidikan Pertahanan dan Keamanan, hal ini sangat penting bagi suatu
peradaban yang sudah berdiri kokoh karena dengan adanya sistem
keamanan dan pertahanan masyarakat pada saat itu mampu membentengi
diri dari serangan musuh dari luar dengan membentuk pasukan dan tentara
keamanan yang selalu siaga dalam menghadapi serangan musuh.5
BAB III
PENUTUP
5
Ibid Hlm. 135.
15
A. Kesimpulan
Pola pendidikan Islam periode Rasulullah SAW dapat dibedakan menjadi dua
fase, yaitu Fase Mekkah, dan Fase Madinah. Pada tanggal 17 Ramadhan turunlah
wahyu Allah yang pertama, surat al- Alaq 1-5 sebagai fase pendidikan Islam Mekkah.
Pada fase Makkah ini memiliki beberapa tahapan diantaranya yaitu tahapan
pendidikan Islam secara rahasia dan perorangan, tahap pendidikan Islam secara
terang- terangan, tahap pendidikan Islam untuk umum.
Pada masa pendidikan di Madinah merupakan perjuangan lanjutan dari
perjuangan yang ada di Mekkah, di Madinah Rasulullah sudah mengalami kemudahan
dalam perjuangan Islam karena memang sebelumnya masyarakat Madinah selalu
menunggu kedatangan Nabi akhir zaman, di Madinah memang terdapat banyak
golongan seperti Aus, Khazraj, kaum Muslimin, kaum Yahudi, Nasrani akan tetapi
Rasulullah dengan mudahnya menyatukan semua golongan tersebut di bawah
naungan komando Rasulullah saw. mudah menaklukan mereka karena menggunakan
al-Qur'an sebagai kurikulum pendidikan, Aqidah sebagai dasar materi yang diajarkan,
kemudian menggunakan mau'izah hasanah sebagai metodenya.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena it, kami mengharap kepada semua pembaca makalah ini baik
Dosen maupun mahasiswa untuk memberikan saran guna membangun untuk kebaikan
kita kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
16
Setiawan, Agung Ibrahim. Pratama, M Al Qautsar. 2018. Karakteristik Pendidikan Islam
Periode Nabi Muhammad Di Makkah dan Madinah, Jurnal Peradaban dan
Pemikiran Islam, Vol. 2, No. 2.
Iskandar dan Najmuddin. 2013. Pola Pendidikan Islam Pada Periode Rasulullah di Makkah
dan Madinah, Jurnal; Lentera, Vol.13 No.3.
17