Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PENDIDIKAN ISLAM DI MASA RASULULLAH SAW”

Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:

Syahrial Labaso, M. Pd

Oleh:

Rafdal Duto

(221032011)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN


KEGURUAN IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

TAHUN 2023
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pendidikan Islam merupakan hal yang paling mendasar yang perlu dilakukan oleh
setiap individu, kelompok bahkan Negara, karena dengan pendidikan ini seseorang dapat
lebih maju, dengan pendidikan kelompok atau golongan dapat dianggap sebagai
kelompok berkualitas, bukan hanya kuantitas, dan Dengan pendidikan, suatu negara akan
tampil lebih unggul di mata dunia. Penyelenggaraan pendidikan yang baik akan berdampak
pada pemahaman dan pengalaman ajaran agama.1

Sejarah pendidikan Islam bermanfaat bagi umat Islam dengan mensimulasikan proses
pendidikan Islam sejak zaman Nabi, yang sangat membantu dalam mengetahui dan
memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam sehingga dapat memecahkan
masalah pendidikan Islam saat ini. , mereka harus mengetahui sejarah untuk mengembangkan
pemikiran generasi sekarang dan apa yang akan menjadi mutiara ibrah yang dikandungnya.2

Pendidikan pada masa Mekkah lebih berfokus pada perkembangan akhlak dan tauhid
masyarakat Arab yang tinggal di Mekkah, sedangkan di Madinah memberikan pengajaran
dalam bidang sosial. Uraian dan model pendidikan Islam pada masa Nabi di Mekkah dan
Madinah merupakan sejarah masa lampau yang harus direproduksi, sebagai acuan, sumber
gagasan, dan gambaran strategi implementasi, berhasil menghadirkan proses pendidikan
Islam. Model Pendidikan Pendidikan yang ada pada masa Nabi tidak terlepas dari metode,
penilaian, materi, kurikulum, pendidikan, peserta didik, lembaga, lembaga, tujuan, dll,
mengenai pelaksanaan pendidikan Islam baik secara teoritis maupun praktis.3

Perjalanan Nabi Muhammad dalam memberikan dakwah dan pendidikan Islam bagi
itu sangat berat. Melalui proses panjang dan ujian berat baik secara internal maupun eksternal
selain bangsanya sendiri. Namun perjuangan Nabi Muhammad membuahkan hasil
membangun landasan Islam yang kokoh di tanah Arab. Dalam memajukan pendidikan Islam
Nabi Muhammad melewati beberapa tahapan penting, yaitu: (1) Tahap Makkah, yaitu tahap
awal perkembangan pendidikan Islam dan (2) tahap Madinah, yaitu tahap penyelesaian

1
Muthoharoh, M. (2022). Memahami Pola Pendidikan Islam Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur
Rosyidin. Tasyri: Jurnal Tarbiyah-Syariah-Islamiyah, 29(02), 40-56.
2
Rasyidah, A. (2020). Pendidikan Pada Masa Rasulullah Saw Di Makkah Dan Di Madinah. AL-HIKMAH
(Jurnal Pendidikan dan Pendidikan Agama Islam), 2(1), 32-44.
3
Ibid, hlm. 33
Pendidikan Islam. Kedua tahapan ini memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang
membuatnya Pendidikan Islam memiliki marwah yang kuat selama ini.4

Berdasarkan diatas pendidikan islam pada masa Rasulullah terbagi menjadi dua
periode Mekkah dan Madinah. Maka fokus kajian akan membahas bagaimana Pendidikan
islam di masa Rasulullah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah penting


sebagai berikut.

1. Bagaimana Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah Pada Periode Mekkah?

2. Bagaimana Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah Pada Periode Mekkah?

BAB II

4
Setiawan, A. I., & Pratama, M. A. Q. (2018). Karakteristik Pendidikan Islam Periode Nabi Muhammad Di
Makkah dan Madinah. NALAR: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, 2(2), 130-137.
Pembahasan

A. Pendidikan Islam Periode Rasulullah di Mekkah

1. Pendidikan Islam Pada Fase Mekkah

Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama kali di Gua Hira di Makkah pada
tahun 610 M. Dalam wahyu itu termaktub ayat al-qur‟an yang artinya: “Bacalah (ya
Muhammad) dengan nama tuhanmu yang telah menjadikan (semesta alam). Dia menjadikan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan uhanmu maha pemurah. Yang mengajarkan
dengan pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya.5

Kemudian disusul oleh wahyu yang kedua termaktub ayat al-qur‟an yang artinya: Hai orang
yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah!
dan pakaianmu bersihkanlah. dan perbuatan dosa tinggalkanlah. dan janganlah kamu member
(dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. dan untuk (memenuhi perintah)
Tuhanmu, bersabarlah.6

Dengan turunnya wahyu tersebut, disanalah titik awal perkembangan pendidikan Islam. Nabi
Muhammad SAW telah diberi tugas oleh Allah, untuk memberi peringatan dan pengajaran
kepada seluruh umat manusia, sebagai tugas suci, tugas mendidik dan mengajarkan islam.
Kemudian kedua wahyu itu diikuti oleh wahyu-wahyu yang lain yang menjadi kurikulum dan
materi pembelajarannya. Semuanya itu disampaikan dan diajarkan oleh Nabi, mula-mula
kepada karib kerabatnya dan teman sejawatnya dengan sembunyi-sembunyi.7

Model pendidikan yang dibuat oleh Rasulullah sesuai dengan tahapan dakwah yang
disampaikan kepada kaum Quraisy. Dalam hal ini dalam tiga Langkah:

a. Tahapan Pendidikan Islam Secara Rahasia dan Perseorangan

Ketika Rasululllah menerima wahyu pertama sebagai pertanda kenabian


Muhammad SAW yaitu alquran surah 96 ayat 1-5. Dengan menerima ayat ini, Nabi
Muhammad SAW mulai melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Dakwah secara
sembunyi-sembunyi ini dilakukan mengingat kondisi yang tidak memungkinkan dakwah

5
Rahmat, A. (2020). Melacak Khazanah Pendidikan Pada Masa Nabi Muhammad SAW:(Studi Analisis Sosial
Terhadap Strategi Pembelajaran). Kariman: Jurnal Pendidikan dan Keislaman, 8(1), 55-66.
6
Ibid, hlm. 58-59
7
Ibid, hlm. 59
dilakukan secara terang-terangan. Saat Nabi Muhammad memulai misi ini, Nabi
Muhammad hanya fokus terhadap keluarga dekatnya. 8 Turunya wahyu pertama Al-qur’an
surat 96 ayat 1-5, cara pendidikan yang di lakukan adalah secara sembunyi-sembunyi,hal
tersebut di karenakan kodisi sosial-politik yang belum stabil,selain itu kondisi sosila dan
kebudayaan masyarakat mekaah yang di kenal dengan masyarakatnya yang jahiliah akan
sangat sulit bagi nabi untuk mengenalkan pendidikan Islam secara langsung. Pada awalnya
Nabi Muhammad mengenalkan Islam dari dirinya sendiri dan keluarga dekatnya. Mula-mula
Rasulullah mendidik istrinya Khadijah untuk beriman kepada Allah dan menerima petunjuk
dari-Nya. Kemudian diikuti oleh anak angkatnya Ali Ibn Abi Thalib {Anak pamanya} dan
Zaid Ibn Haritsah {Seorang pembantu rumah tangganya yang kemudian diangkat menjadi
anak angkatnya}. Kemudian sahabat karibnya Abu Bakkar Assidiq. Ajakan tersebut di
sampaikan secara berangsur-angsur secara meluas, tetapi masih terbatas di kalangan keluarga
dekat dari suku Quraisy saja. Seperti Usman Ibn Affan, Zubair Ibn Awam, Saadbn Zaid, dan
beberapa orang lainnya. Mereka semua merupakan tahap awal yang mula-mula masuk islam
yang di sebut “assabiquna al awwalun, sebagai Lembaga pendidikan dan pusat kegiatan
pendidikan islam yang pertama pada Era awal ini adalah rumah Arqam.9

b. Tahapan Pendidikan Islam Secara Terang-terangan

Tahap Pendidikan Islam Secara Terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari
kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu
dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-
216.10
Ketika turun perintah dakwah secara terangan-terangan. Perintah dakwah secara
terang-terangan dilakukan oleh nabi seiring dengan jumlah sahabat yang semakin banyak
untuk meningkatkan jangkauan seruan dakwah, karena diyakini dengan dakwah tersebut
banyak kaum Quraisy yang akan masuk Islam. Di samping itu, keberadaan rumah
arqam sebagai pusat dan lembaga pendidikan Islam sudah diketahui oleh Kuffar Quraisy.

8
Silakhudin, S. (2019). KONSTRUKSI PENDIDIKAN DI ERA KENABIAN MUHAMMAD SAW. Darul
Ulum: Jurnal Ilmiah Keagamaan, Pendidikan dan Kemasyarakatan, 73-89.
9
Widyaswarani, E. (2022). Pendidikan dan Pendidik pada Zaman Nabi Muhammad SAW. Pedagogika: Jurnal
Ilmu-Ilmu Kependidikan, 2(1), 126-131.
10
Rahimi, R. (2021). Perkembangan Pendidikan Islam masa Nabi Muhammad SAW Periode
Makkah. Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam, 6(2), 170-183.
Pendidikan secara sembunyi – sembunyi berlangsung selama tiga tahun, sampai
turunya wahyu berikutnya, yang memerintahkan dakwah secara terbuka dan terang-terangan.
Ketika wahyu tersebut turun, beliau mengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul di
bukit Shafa, menyerukan agar berhati hati terhadap azab yang keras di kemudian (hari
kiamat), bagi orang yang tidak mengakui Allah sebagai Tuhan yang Esa dan Muhammad
sebagai utusan-Nya Pada tahap kedua ini merupakan periode di mana Rosulluloh mulai
mengsiarkan agama Islam secara terang terangan. Periode ini merupakan periode terberat saat
nabi hendak mengsiarkan agama Islam, banyak tantangan dan pertentangan dari kalangan
kaum quarisi. Seruan ini ditujukan kepada keluarga bani Abdul Muttalib, sebahagian
diantaranya menyambutnya dengan baik dan sebahagian yang lain menolaknya,antara lain,
seperti Abu Lahab paman Nabi saw. sendiri beserta isterinya. Dalam perkembangannya Nabi
Muhammad SAW Sahabat Rasulullah Saw memiliki banyak pengikut atau masyarakat yang
masuk Islma dan jumlahnya pun semakin bertambah, mereka dalam hal ini adalah golongan
muslim merasa tidak takut lagi terhadap gangguan dan ancaman kaum kafir Quraisy. Perintah
dakwah secara terang terangan dilakukan oleh Rasulullah seiring dengan jumlah sahabat yang
semakin banyak dan untuk meningkatkan jangkauan seruan dakwah, karena di yakini dengan
dakwah tersebut, banyak kaum Quraisy yang akan masuk islam. Di samping itu keberadaan
rumah Arqam ibn Arqam sebagai pusat dan lembaga pendidikan islam, sudah diketahui oleh
kuffar Quraisy.11

C. Tahapan Pendidikan Islam untuk Umum

Seruan dan ajakan umum, dalam Q.S. al-Hijr ayat 94, disebutkan yang artinya:
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”12
Hasil seruan dakwah secara terang-terangan yang terfokus kepada keluarga
dekat, kelihatannya belum maksimal sesuai dengan apa yang di-harapkan. Maka, Rasulullah
mengubah strategi dakwahnya dari seruan yang terfokus kepada keluarga dekat beralih
kepada seruan umum, umat manusia secara keseluruhan. Seruan dalam skala
"internasional" tersebut didasarkan kepada perintah Allah, surat al-Hijr Ayat 94-95.
Sebagai tindak lanjut dari perintah tersebut, pada musim haji Rasulullah mendatangi
11
Widyaswarani, E. (2022). Pendidikan dan Pendidik pada Zaman Nabi Muhammad
SAW. Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan, 2(1), 126-131.
12
Julhadi, M. A. Gerakan Pendidikan Islam Pada Masa Klasik Islam (Fokus Masa Rasulullah).
kemah-kemah para jamaah haji. Pada awalnya tidak banyak yang menerima, kecuali
sekelompok jamaah haji dari Yastrib, kabilah Khazraj yang menerima dakwah secara
antusias. Dari sinilah sinar Islam memancar ke luar Makkah.13
Penerimaan masyarakat Yatsrib terhadap ajaran Islam secara antusias
tersebut dikarenakan beberapa faktor: (1) adanya kabar dari kaum Yahudi akan lahirnya
seorang Rasul; (2) suku Aus dan Khazraj mendapat tekanan dan ancaman dari
kelompok yahudi; (3) Konflik antara Khazraj dan Aus yang berkelanjutan dalam
rentang waktu yang sudah lama, oleh karena itu mereka mengharapkan seorang
pemimpin yang mampu melindungi danmendamaikan mereka.
Berikutnya, di musim haji pada tahun kedua belas kerasulan Muhammad SAW.,
Rasulullah didatangi dua belas orang laki-laki dan seorang wanita untuk berikrar kesetiaan,
yang dikenal dengan "Bai'ali al-Aqabah mereka berjanji tidak akan menyembah selain
kepada Allah SWT., tidak akan mcncuri dan berzina. tidak akan membunuh anak-anak,
dan menjauhkan perbuatan-perbuatan keji serta fitnah, selalu taat kepada Rasulullah
dalani yang beuar, dan tidak mendurhakainya terhadap sesuatu yang mereka tidak
inginkan. Berkat semangat yang tinggi yang dimiliki para sahabat dalam men-
dakwahkan ajaran Islam,sehingga seluruh penduduk Yastrib masuk Islam kecuali orang-
orang Yahudi. Musim haji berikutnya 73 orang jamaah haji dari Yastrib mendatangi
Rasulullah SAW. dan menetapkan keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya di tempat
yang sarna dengan pelaksanaan "Baiah al-Aqabah 1 tahun lalu, yang dikenal dengan
"Baiah al-Aqabah" dan mereka bersepakat akan memboyong Rasulullah ke Yatsrib.14

B. Pendidikan Islam Priode Rasulullah di Madinah

1. Pendidikan Islam Pada Fase Madinah

Berbeda dengan periode di Makkah, pada periode Madinah Islam merupakan


kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di
Madinah. Nabi Muhammad juga mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama,
tetapi juga sebagai kepala Negara.15

Lembaga Pendidikan, Metode, dan Materi Pendidikan Islam masa Rasulullah di


Madinah masih sama seperti yang di terapkan di Mekkah. Adapun lembanga pendidikan di
13
Muhtar, N. (2022). POLA PENDIDIKAN ISLAM DI MEKKAH DAN MADINAH PRESPEKTIF HADITS
NABI. Al-Majaalis, 10(1), 88-89.
14
Ibid, hlm.88-90.
15
Muthoharoh, M. (2022). Memahami Pola Pendidikan Islam Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur
Rosyidin. Tasyri: Jurnal Tarbiyah-Syariah-Islamiyah, 29(02), 40-56.
Madinah adalah Kuttab, Masjid, dan Suffah. Metode pendidikan Islam masa Rasulullah SAW.
di Madinah, antara lain: pertama, dalam bidang keimanan, yaitu melalui tanya jawab dengan
penghayatan yang mendalam dan di dukung oleh bukti-bukti yang rasional dan ilmiah.
Kedua, materi ibadah yaitu disampaikan dengan metode demonstrasi dan peneladanan
sehingga mudah didikuti masyarakat. Ketiga, bidang akhlak yaitu Nabi SAW.
menitikberatkan pada metode peneladanan Nabi SAW.16

Hijrah dari Makkah ke Madinah bukan hanya sekedar berpindah dan menghindarkan
diri dari tekanan dan ancaman kaum Quraisy, tetapi juga sebagai taktik dan strategi untuk
mengatur dan menyusun kekuatan dalam menghadapi tantangan-tantangan lebih lanjut,
sehingga akhirnya nanti terbentuklah masyarakat baru yang di dalamnya bersinar kembali
mutiara tauhid warisan Ibrahim yang akan disempurnakan oleh Muhammad SAW melalui
wahyu Allah SWT.17

a). Strategi

Ketika Nabi hijrah ke Madinah pada hari Senin tahun 622 M, aktivitas urgen yang
dilakukan Nabi pertama kali adalah membangun masjid. Tujuan pertama mendirikan masjid
tak lain dan tak bukan adalah untuk beribadah, menyembah kepada Allah SWT.18

Beberapa fungsi masjid diantaranya adalah:

1. Mesjid sebagai tempat ibadah. Yaitu melakukan kegiatan sholat lima waktu, sholat Jum‟at,
tarawih, Sholat ied dan adha.

2. Mesjid sebagai pembinaan aqidah. Biasanya nabi membuat halaqoh ta‟lim dalam rangka
membina aqidah para sahabat dan membacakan Alquran

3. Mesjid menjadi tempat pertemuan atau tempat sahabat saling berkumpul untuk menjalin
ukhuwah Islamiyah 4. Mesjid sebagai kegiatan sosial misalnya tempat penyaluran sedekah,
zakat dan infaq kepada yang berhak diantaraya adalah kaum fakir, miskin, anak yatim yang
terlantar dan para janda e. Menjadikan halaman mesjid menjadi pusat pengobatan bagi

16
Huda, F., Yuliharti, Y., & Yanti, Y. (2020). Pemikiran Pendidikan Islam Pada Masa Nabi &
Khulafaurrasyidin. Kutubkhanah, 20(2), 137-151.
17
Ma'rifah, A. N. (2022). Kharakteristik Masa Pembinaan Pendidikan Islam pada Masa Rasulullah
(Makkah dan Madinah). DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam, 3(2), 1-12.
18
Ifendi, M. (2021). Pendidikan Islam Rasulullah SAW Periode Madinah: Strategi, Materi dan Lembaga
Pendidikan. Al-Rabwah, 15(01), 9-15.
masyarakat yang sakit f. Menjadikan mesjid menjadi tempat pengatur pemerintahan dan
perperangan.19

b). Materi Pendidikan

Kaitannya dengan materi pendidikan yang diajarkan, materi pada periode


Madinah ini adalah merupakan materi lanjutan dari apa yang pernah disampaikan Nabi pada
periode Makkah. Oleh karena itu materi pertama yang diajarkan adalah tentang Tauhid,
namun pada periode ini tauhid merupakan materi lanjutan yang berisikan tentang asas
ketuhanan tauhid (monotheisme atau politheisme), memberi kabar takut tentang datangnya
kiamat, hari kebangkitan, perhitungan dan surga neraka.

Materi pendidikan Islam yang kedua adalah tentang hafalan dan penulisan al-Qur’an.
Pengajaran al-Qur’an masih tetap berlangsung pada periode ini bersama dengan para sahabat
Nabi di Madinah. Penghafalan dan penulisan al-Qur’an terus berjalan hingga masa akhir
turunnya wahyu dari Allah SWT. hal ini menunjukkan bahwa budaya tulis menulis mulai
aktif digelorakan, selain apa yang menjadi kekuatan mereka saat dulu yakni tentang
hafalan.20

Pada masa ini materi pendidikan yang diberikan cakupannya lebih luas dan kompleks
diantaranya yaitu:
1. Pendidikan ukhuwa.

2. Pendidikan kesejahteraan sosial.

3. Pendidikan keluarga kaum kerabat.

4. Pendidikan hankam (pertahan dan keamanan)

c). Lembaga Pendidikan Islam

Lembaga lembaga tempat pembinaan dan pembelajaran materi pendidikan agama


Islam di Madinah yaitu Lembaga Pendidikan Dar al Arqam, Lembaga Pendidikan Kuttab,
Lembaga Pendidikan Shuffah, dan Lembaga Pendidikan Masjid. Sebagai berikut:

19
Husin, G. I. (2018). Pemikiran Tentang Sistem dan Kelembagaan Pendidikan Islam di Masa Rasulullah Pada
Periode Mekkah dan Periode Madinah. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan.
20
Ibid, hlm. 12-13
1. Lembaga Pendidikan Dar al Arqam

Lembaga Pendidikan Dar al Arqam, Dar adalah lembaga pendidikan pertama dalam
sejarah Islam. Disinilah tempat pertama yang tercatat dalam sejarah pendidikan Islam
terjadinya nuansa pembelajaran materi agama Islam. Nabi mengajarkan dasar-dasar atau
pokok-pokok agama Islam kepada sahabat-sahabatnya. Di rumah itu juga dibacakan dan
dihafalkan serta dijelaskan makna dari wahyu-wahyu (ayat-ayat) Alquran dari Rasulullah
secara langsung kepada para sahabat dan pengikut- pengikutnya.

2. Lembaga Pendidikan Kuttab

Lembaga pendidikan Kuttab didirikan oleh bangsa Arab sebelum datangnya Islam,
bertujuan memberikan pendidikan kepada anak-anak. Namun, lembaga pendidikan ini tidak
mendapat perhatian dari masyarakat Arab, terbukti muridnya pada saat itu hanya 17 orang.
Nabi SAW pernah memerintahkan para tawanan perang Badar yang mampu baca tulis untuk
mengajar 10 anak-anak sebagai syarat membebaskan diri dari tawanan. Di Kuttab, pada
awalnya pendidikan lebih difokuskan pada materi baca-tulis sastra, syair arab, dan
pembelajaran berhitung. Setelah Islam datang materinya ditambah dengan materi baca-tulis
Alquran dan memahami hukum-hukum Islam. Adapun guru yang mengajar di Kuttab adalah
orang-orang non-Islam (Kamaruzzaman dalam Pola Pendidikan Islam pada Periode
Rasulullah Mekkah dan Madinah).

3. Lembaga Pendidikan Suffah

Lembaga Pendidikan Shuffah, shuffah adalah suatu tempat yang khusus digunakan
untuk kegiatan proses pendidikan agama Islam. Umumnya tempat ini diperuntukan bagi
mereka yang tergolong hidup dalam kebersahajaan. Di tempat ini para sahabat atau santri
Rasulullah Saw. diajarkan membaca dan menghafal Alquran dan hukum Islam yang langsung
dibawah bimbingan Rasulullah Saw. Pada masa itu setidaknya ada sembilan shuffah yang
tersebar di kota Madinah. Salah satunya yang paling terkenal adalah berlokasi disamping
masjid Nabawi. Rasulullah saw. mengangkat Ubaid ibn Al-Shamit sebagai guru pada
lembaga shuffah di Madinah.

4. Lembaga Pendidikan Mesjid


Lembaga Pendidikan Masjid. Secara harfiah, masjid adalah tempat untuk bersujud.
Dalam arti terminologi, masjid diartikan sebagai tempat khusus untuk melakukan aktivitas
ibadah dalam arti luas. Masjid Quba menjadi masjid pertama yang dijadikan sebagai lembaga
pendidikan Islam oleh Nabi SAW.

Masjid, selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga sebagai tempat penyebaran
dakwah dan ilmu Islam, menyelesaikan masalah individu dan masyarakat, untuk menerima
duta-duta asing, pertemuan pemimpin-pemimpin Islam, tempat bersidang, dan madrasah bagi
orang-orang yang ingin menuntut ilmu khususnya tentang ajaran Islam. Sistem pendidikan
yang dilaksanakan di masjid disebut dengan halaqah, di mana para sahabat Nabi SAW duduk
mengelilinginya untuk mendengar dan melakukan tanya jawab seputar urusan agama dan
kehidupan sehari-hari. Semenjak berdirinya di zaman Nabi Saw. masjid telah menjadi pusat
kegiatan dan informasi berbagai masalah kaum Muslimin. Kegiatan tersebut baik yang
menyangkut aktifitas pendidikan maupun social politik dan ekonomi. Namun, yang lebih
penting adalah masjid sebagai lembaga pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan masjid pada
awal perkembangannya digunakan sebagai sarana pendidikan dalam doktrinasi ajaran agama
Islam.

BAB III

Kesimpulan
1. Pendidikan Islam berawal setelah Muhammad saw., diutus menjadi rasul dan diperintahkan
menyampaikan ajaran-ajaran agama Islam kepada umatnya dan beliaulah menjadi pendidik
pertama bagi umat Islam.

2. Pendidikan Islam yang dijalankan oleh Rasulullah saw. melalui dua periode, yaitu periode
Makkah dan periode Madinah. Di Makkah pendidikan Islam diawali dengan cara sembunyi-
sembunyi di lingkungan keluarga dan sahabat-sahabat dekat beliau. Nanti setelah pengikut
Nabi bertambah banyak barulah dilaksanakan secara terang-terangan. Sedangkan di Madinah
pendidikan Islam lebih berkembang lagi.

3. Pendidikan Islam di Makkah berlangsung selama 13 tahun. Pada Masa ini merupakan
upaya pembebasan manusia dari belenggu aqidah sesat yang di anut oleh kelompok Quraisy,
dengan tujuan untuk membina pribadi muslim agar menjadi kader yang berjiwa kuat dan
dipersiapkan menjadi masyarakat Islam, mubaliq dan pendidik yang baik yaitu dengan
menanamkan nilai nilai keimanan berdasarkan tauhid.

4. Proses pendidikan Nabi di Madinah selama 10 tahun. Tujuan dan materi pendidikan
Islamnya semakin luas dibandingkan pendidikan Islam di Makkah. Seiring berkembangnya
masyarakat dan semakin luasnya petunjuk–petunjuk Allah, semakin luas pula tujuan dan
materi pendidikan yang dilaksanakan oleh Rasulullah. Pendidikan Islam tidak hanya
diarahkan untuk membentuk pribadi kader Islam, tetapi juga membina aspek-aspek
kemanusiaan sebagai hamba Allah untuk mengelola dan menjaga kesejahteraan alam
semesta. Untuk itu umat Islam dibekali dengan pendidikan tauhid, akhlak, syariah, kehidupan
sosial kemasyarakatan, ekonomi dan bahkan kehidupan bernegara. 5. Materi Pendidikan
Islam bersumber dari wahyu yang diturunkan Allah swt kepada Rasulullah saw.

DAFTAR PUSTAKA

Muthoharoh, M. Memahami Pola Pendidikan Islam Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur
Rosyidin. Tasyri: Jurnal Tarbiyah-Syariah-Islamiyah, 29(02), 2022.
Rasyidah, A. Pendidikan Pada Masa Rasulullah Saw Di Makkah Dan Di Madinah. AL-
HIKMAH (Jurnal Pendidikan dan Pendidikan Agama Islam), 2(1), 2020.

Ibid, hlm. 33.

Setiawan, A. I., & Pratama, M. A. Q. Karakteristik Pendidikan Islam Periode Nabi


Muhammad Di Makkah dan Madinah. NALAR: Jurnal Peradaban dan Pemikiran
Islam, 2(2), 2018
.
Rahmat, A.. Melacak Khazanah Pendidikan Pada Masa Nabi Muhammad SAW:(Studi
Analisis Sosial Terhadap Strategi Pembelajaran). Kariman: Jurnal Pendidikan dan
Keislaman, 8(1), 2020.

Ibid, hlm. 58-59

Ibid, hlm. 59

Silakhudin, S. KONSTRUKSI PENDIDIKAN DI ERA KENABIAN MUHAMMAD


SAW. Darul Ulum: Jurnal Ilmiah Keagamaan, Pendidikan dan Kemasyarakatan, 2019.

Widyaswarani, E. Pendidikan dan Pendidik pada Zaman Nabi Muhammad


SAW. Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan, 2(1), 2022.

Rahimi, R. Perkembangan Pendidikan Islam masa Nabi Muhammad SAW Periode


Makkah. Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam, 6(2), 2021.

Widyaswarani, E. Pendidikan dan Pendidik pada Zaman Nabi Muhammad


SAW. Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan, 2(1), 2022.

Julhadi, M. A. Gerakan Pendidikan Islam Pada Masa Klasik Islam (Fokus Masa Rasulullah).

Muhtar, N. POLA PENDIDIKAN ISLAM DI MEKKAH DAN MADINAH PRESPEKTIF


HADITS NABI. Al-Majaalis, 10(1), 2022.

Ibid, hlm.88-90.

Muthoharoh, M. Memahami Pola Pendidikan Islam Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur
Rosyidin. Tasyri: Jurnal Tarbiyah-Syariah-Islamiyah, 29(02), 2022.

Huda, F., Yuliharti, Y., & Yanti, Y.. Pemikiran Pendidikan Islam Pada Masa Nabi &
Khulafaurrasyidin. Kutubkhanah, 20(2), 2020.

Ma'rifah, A. N.. Kharakteristik Masa Pembinaan Pendidikan Islam pada Masa Rasulullah
(Makkah dan Madinah). DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam, 3(2), 2022.

Ifendi, M.. Pendidikan Islam Rasulullah SAW Periode Madinah: Strategi, Materi dan
Lembaga Pendidikan. Al-Rabwah, 15(01), 2021.
Husin, G. I. Pemikiran Tentang Sistem dan Kelembagaan Pendidikan Islam di Masa
Rasulullah Pada Periode Mekkah dan Periode Madinah. Al Qalam: Jurnal Ilmiah
Keagamaan dan Kemasyarakatan. 2018.

Ibid, hlm. 12-13

Anda mungkin juga menyukai