OLEH:
UNTUNG, S.Pd
0001.03.50.2022
IRFAN
0006.03.50.2022
PROGRAM PASCASARJANA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yaitu Allah SAW sebagai sumber utama melalui fiman-firmannya yang terdapat
dikitab suci umat Islam yaitu Al-Quran. Sumber yang kedua ialah sunnah Nabi
Saw. Yang mana dari beliaulah awal mula timbulnya sejarah pendidikan Islam,
wahyu dalam segala perbuatan, perkataan dan taqriri nabi, maka beliau menjadi
tauladan yang harus diikuti. Dalam keteladanan Nabi terkandung pendidikan yang
sangat besar artinya, sumber pendidikan Islam selanjutnya adalah perkataan dan
Rasulullah, selanjutnya ijtihad. Sejarah pendidikan Islam amat perlu dipelajari dan
dibaca oleh kalangan mahasiswa, calon guru agama Islam dan pengelola
pendidikan Islam.
yang amat besar terhadap sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan
pendidikan , hal ini tidak bisa dilepaskan dari ajaran yang terkandung dalam Al-
qur’an dan As-sunnah yang memerintahkan kita untuk selalu menuntut ilmu
dengan seluas-luasnya. Oleh karena itu perlu kiranya kita membahas pendidikan
pada masa Rosulullah dan Khulafa Ar-Rasyidin agar kita lebih memahami dan
Khulafaurrasyidin.
silam baik peristiwa sosial, politik, ekonomi, pendidikan, maupun agama dan
budaya dari suatu bangsa negara atau dunia adapun yang dimaksud dengan
sejarah pendidikan Islam dapat diartikan ilmu yang mempelajari suatu peristiwa
mengapa, substansi dalam materi sejarah pendidikan Islam, tidak hanya berkaitan
umum sebagai suatu proses transferan materi dan nilai-nilai ajaran Islam. Proses
ini selalu berkembang sebagai hasil interaksi para ulama dan cendekiawan muslim
dalam kajian ini merupakan hal unik yang terjadi dari masa ke masa. Tumbuh dari
lembaga keluarga berkembang ke masjid kutap, madrasah, jami'ah pondok
menjadi garis pembatas dan pembeda antara konsep sejarah pendidikan dengan
sejarah lainnya.1
1 Muhammad Tisna Nugraha, Sejarah Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2019) h.
15-16.
BAB II
PEMBAHASAN
pada umumnya dan bagi pengembangan kebudayaan dan peradaban. Karena itu,
sejarah tidak mencatat lahirnya para ilmuan atau karya-karya besar dalam bidang
peradaban dan kebudayaan dari masyarakat Arab. Para ilmuan dan karya-karya di
bidang kebuadayaan dan peradaban pada umumny lahir di Yunani, India, Cina,
sebelum Islam adalah pendidikan yang amat sederhana yaitu pendidikan yang
diarahkan pada penyiapan generasi agar dapat hidup sesuai dengan situasi dan
kondisi geografis daerah Arab. Kepada anak laki-laki diberikan pendidikan yang
berbasis pada kebiasaan hidup di dalam padang pasir, yaitu berupa bimbingan
keluarga dari serangan musuh atau binatang buas, berperan dan keterampilan
berbasis pada kebiasaan hidup sebagai istri di rumah, yaitu berupa bimbingan
dibawa Islam . sejarah mencatat bahwa Islam yang lahir di masyarakat Arab
membawa sebuah tradisi baru yang sungguh belum pernah ada sebelumnya di
masyarakat Arab. Tradisi baru inilah yang selanjutnya menjadikan sebagai Arabia
hingga kini dirasakan oleh seluruh masyarakat di dunia . tradisi baru itu adalah
hal tersebut terlihat dalam ayat-ayat Alquran yang pertama kali diturunkan yang
berkenaan dengan membaca dan menulis perintah untuk meneliti alam jagat raya,
manusia, masyarakat, dan kandungan Alquran itu sendiri melalui kegiatan inilah
lahir merupakan ilmu baik agama dan umum . ilmu agama dan ilmu inilah yang
peradaban.2
guru pertama bagi umat Islam. Rasulullahulalah SAW mengajarkan ayat-ayat Al-
2 Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, Edisi 1, Cet. ke-2, (Jakarta: Kencana, 2014) h. 65-66.
Qur'an dan hadis kepada para sahabat. Rasulullah SAW akan mengulang bacaan
ayat Al-Qur'an dan hadis tersebut sebanyak tiga kali hingga para sahabat bisa
penduduk Madinah.
dari kalangan sahabat. Namun, kegiatan belajar pada saat itu belum dilaksanakan
belajar pada masa awal kekuasaan Islam dilakukan di masjid-masjid, dengan cara
belajar dan mengajar tanpa menggunakan kelas, bangku, meja, dan papan tulis.
Para pelajarnya pun tidak menggunakan sistem baca tulis, melainkan hanya
Makkah pada tahun 610 M yaitu Qs. Al-Alaq 1-5. Kemudian disusul oleh wahyu
yang kedua yaitu Al-Mudatsir 1-7. Dengan turunnya wahyu itu Nabi Muhammad
SAW telah diberi tugas oleh Allah swt., untuk bangun dengan beban tanggung
jawab yang besar, memberi peringatan dan pengajaran kepada seluruh umat
manusia, sebagai tugas suci, tugas mendidik dan mengajarkan Islam. Kemudian
kedua wahyu itu diikuti oleh wahyu-wahyu yang lain. Semuanya itu disampaikan
dan diajarkan oleh Nabi, mula-mula kepada karib kerabatnya dan teman
merupakan sistem belajar dan mengajar tanpa menggunakan kelas, bangku, meja,
dan papan tulis. Para pelajarnya pun tidak menggunakan sistem baca tulis,
melainkan hanya dengan hafalan. Tulisan hanya dipergunakan untuk menulis Al-
Namun secara umum, metode yang digunakan adalah metode membaca, menulis,
Pendidikan Islam pada zaman Rasulullah SAW. dapat dibagi ke dalam dua
periode, pembagian ini sebenarnya lebih didasarkan pada kronologi waktu dan
agar lebih mudah untuk dipahami. Adapun periode tersebut adalah periode Mekah
dan Madinah.
Setelah banyak orang memeluk Islam, lalu Nabi menyediakan rumah Al-
Arqam bin Abil Arqam untuk tempat pertemuan sahabat-sahabat dan pengikut-
pengikutnya. Rumah itulah yang menjadi tempat pendiikan Islam pertama dalam
(ayat-ayat) Alquran kepada para pengikutnya serta Nabi menerima tamu dan
orang-orang yang hendak memeluk agama Islam atau menanyakan hal-hal yang
bersama sahabat-sahabatnya.
menyiarkan agama Islam kepada seluruh penduduk jazirah Arab dengan terang-
dan penderitaan yang diterima oleh Rasulullah Saw. dan sahabat-sahabatnya. Nabi
sari dan sumber pokok ajaran Islam. Disamping itu Nabi Muhamad SAW,
diberikan Nabi selama di Makkah ialah pendidikan keagamaan dan akhlak serta
kerabat maupun sahabat terdekat . namun tidak jarang pula, ajaran Islam yang
beliau sampaikan ditujukan kepada orang fakir, miskin, budak (hamba sahaya),
Makkah nabi Muhammad SA . telah mendapat posisi yang cukup strategis dalam
menyebarkan Islam terlebih secara militer beliau didukung oleh pamannya yang
bernama Hamzah bin Abdul Muthalib serta secara ekonomi oleh istrinya Khadijah
Ibn Kuwailid. Pada masa itu Rasulullah SAW; mulai mengislamkan istrinya
tinggal serumah dengannya . Dengan demikian pula maka Khadijah ibn Kuwailid
adalah perempuan dan orang pertama yang masuk Islam, lalu dilanjutkan dengan
islamkannya Ali Bin Abi Thalib dan anak angkatnya yang bernama Harits.
seangkatannya, seperti abu bakar dan dilanjutkan dengan yang lebih tua usianya
Utsman bin Affan termasuk juga beberapa golongan muda. Setelah semakin
banyak jumlahnya, para sahabat kemudian berkumpul di tiap malam hari untuk
belajar agama Islam di rumah arqam Bin arabi Arfan di Mekah dengan demikian
mulailah terbentuk lembaga pendidikan seperti yang dikenal saat ini . tahapan
tauhid.
Muhammad juga mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi
juga sebagai kepala Negara. Cara Nabi melakukan pembinaan dan pengajaran
dan politik.
masyarakat yang bersatu padu secara intern (ke dalam), dan ke luar diakui dan
tersebut adalah:
menganjurkan kepada kaum Muhajirin untuk berusaha dan bekerja sesuai dengan
membentuk tata kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, turunlah syari’at
zakat dan puasa, yang merupakanpendidikan bagi warga masyarakat dalam
terutama bila ada seranga musuh terhadap Madinah. Mereka harus memperhatikan
Materi pendidikan sosial dan kewarnegaraan Islam pada masa itu adalah
prakteknya diperinci lebih lanjut dan di sempurnakan dengan ayat-ayat yang turun
Madinah saja, tetapi luas, baik dalam kehidupan bangsa Arab maupun dalam
tauhid, titik beratnya adalah menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap
individu muslim, agar jiwa mereka terpancar sinar tauhid dan tercermin dalam
tauhid di Makkah, yaitu pembinaan di bidang pendidikan sosial dan politik agar
dijiwai oleh ajaran , merupakan cermin dan pantulan sinar tauhid tersebut.3
di Arabia, Ia adalah kalangan bangsawan Mekkah yang kaya raya dan sebagai
orang kedua yang memeluk Islam setelah Khadijah. Ia menemani Nabi dalam
beliau menunjuk Abu Bakar untuk menggantikannya menjadi imam shalat, sebab
shalat merupakan satu kegiatan agama yang terpenting. Umar bin Khattab berkata:
akan mengikrarkan orang yang disukai oleh Rasulullah di antara kita semua ini,”
3 Muhammad Tisna Nugraha, Sejarah Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2019) h.
10-32.
4 CyrilGasse, The Concise Encyclopaedia of Islam, Ensiklopedi Islam, Ringkasan,
(penerjemah: Ghufron A. Mas’adi) (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), cetakan kedua,
h. 7.
Ikrar ini disebut “Ikrar Saqifa”.5 Kata-kata ini sangat menyentuh hati Muslimin
yang hadir. Pihak Muhajirin datang memberikan ikrar, kemudian pihak Anshar juga
memberikan ikrarnya.
Taatilah saya selama saya mentaati Allah dan Rasul-Nya ! Dan jika
sayatidak taat, maka tiada keharusan bagi kalian untuk mentaatiku !”6
Haikal. Dalam hal ini ada interaksi pendidikan yang terjadi antara Abu Bakar
sebagai pendidik dan kaum Muslimin sebagai peserta didiknya, dengan materi
utama adalah kejujuran, amanah dalam memimpin, dan hanya Allah dan Rasul
harus ditaati dan pemimpin yang taat kepada Allah dan Rasul yang diatati.
yang mengaku sebagai Nabi dan orang-orang yang enggan membayar pajak.
Abu Bakar memusatkan perhatian untuk memerangi para pemberontak yang dapat
umat Islam yang gugur, terdiri dari para sahabat Rasulullah dan hafidz Alquran.8
Karena itu Umar ibn Khattab menyarankan kepada khalifah Abu Bakar untuk
Dari segi materi pendidikan Islam terdiri dari pendidikan tauhid atau
7 http://ktp09003,wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-di-era-khulafaurrasyidin, 20 September
2011.
8Samsul Nizar, Prof. Dr. H. M.Ag., (editor), Sejarah Pendidikan Islam, (Menelusuri Jejak Sejarah
Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), cetakan tiga,
h. 45.
3) Kesehatan seperti tentang kebersihan, gerak gerik dalam
rohani.9
Menurut Ahmad Syalabi, lembaga untuk belajar membaca menulis ini disebut
oleh orang-orang Arab pada masa Abu Bakar10 dan pusat pembelajaran pada masa
itu adalah Madinah, sedangkan yang bertindak sebagai para pendidik adalah para
pendidikan Islam pada masa Abu Bakar adalah sama dengan pendidikan Islam
yang dilaksanakan pada masa Nabi baik materi maupun lembaga pendidikanya,
karena Abu Bakar termasuk sahabat terdekat yang hidup sezaman dengan Nabi.
Masa pemerintahan Abu Bakar tidak lama, tapi beliau telah berhasil memberikan
Khalifah kedua dalam Islam juga orang kedua dari kalangan khulafaur-
dalam sejarah Islam. Ia terkenal dengan tekad dan kehendaknya yang sangat
kuat, cekatan, dan karakternya yang berterus terang, Sebelum menjadi khalifah
dikenal sebagai pribadi yang keras dan tidak mengenal kompromi dan bahkan
9
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Hidayakarya Agung, 1989), h. 18.
10 Asma Hasan Fahmi, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,
t.th), h. 30
kejam. Di bawah pemerintahannya imperium Islam meluas dengan kecepatan
yang luar biasa. Dapat dikatakan bahwa orang yang terbesar pengaruhnya setelah
sendiri. Hal ini berarti peranan pendidikan harus menampilkan dirinya. Wilayah
Islam pada masa Umar meliputi Irak, Persia, Syam, Mesir, dan Barqah. Ia
Umar dikenal sebagai sahabat Nabi, ijtihad Umar di kalangan ahli fiqih,
kalimat as-salâtu khairun minan-naum (salat lebih baik dari pada tidur) dalam
azan subuh, ide tentang perlunya pengumpulan ayat-ayat Alquran, dan penentuan
pendidikan (sekolah), juga menggaji guru-guru, imam, muazzin dari dana baitul
mal.
Panglima dan gubernur yang diangkat Umar adalah para sahabat Rasul
yang telah memiliki ilmu pengetahuan agama yang luas, mereka juga adalah
ulama. Seperti Abu Musa Al-Asy’ari gubernur Basrah adalah seorang ahli fiqh,
ahli hadits dan ahli Qur’an. Ibnu Mas’ud dikirim oleh Umar sebagai guru, ia
adalah seorang ahli dalam tafsir dan fiqh, juga ia meriwayatkan hadits. Muaz bin
Jabal, ‘Ubadah, dan Abu Darda’ dikirim ke Damsyik untuk mengajarkan ilmu
agama dan Alquran. Muaz bin Jabal mengajar di Palestina, Ubadah di Hims dan
Abu Darda di Damsyik, Amru Ibnu Al-Ash seorang panglima dari khalifah Umar
hadis, terkenal sebagai pencatat hadis Nabi. Sedang di Madinah gudangnya ulama,
seperti Umar sendiri seorang ahli hukum dan pemerintahan, memiliki keberanian
dan kecakapan dalam melakukan ijtihad. Abdullah bin Umar adalah pengumpul
hadis. Ibnu Abbas ahli tafsir Alquran dan ilmu faraid, Ibnu Mas’ud ahli Alquran
bertugas mengajarkan isi Alquran, fiqih, dan ajaran Islam lainnya kepada
agama Islam pada masa khalifah Umar lebih maju dan lebih luas, serta lebih
lengkap. Karena masa Umar bin Khattab negara dalam keadaan stabil dan aman,
M terbunuh oleh Abu Lu’luah Firoz, seorang budak Persia, menikamnya ketika
baru.
sebuah dewan pemilihan yang disebut syura. Sahabat yang sangat berjasa pada
(memiliki dua cahaya) karena ia menikahi dua putri Nabi Muhammad SAW.
Medinah hanya sebagai ‘pusat ibadah dan keagamaan’, khususnya ibadah haji,
tidak menjadi pusat keilmuan. Hal ini karena pusat-pusat keilmuan Islam justru
tumbuh di tempat lain, seperti Baghdad, Kordova, dan Kairo. Pada akhirnya,
penguasa dan kekuasaan politik. Begitupun tidak bisa diberikan oleh para
penguasa Mekah dan Madinah, karena mereka, yang biasa dikenal dengan ‘syarif”
(asyraf) justru tergantung pada kekuasaan politik lain. Hal ini terlihat jelas pada
12 Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedi Islam 5 (Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve,
Usman ibnu Affan berlangsung dalam dua periode, periode 6 tahun pertama
ditandai oleh keberhasilan dan kejayaan, periode 6 tahun kedua ditandai oleh
Hafsah binti Umar, naskah ini merupakan kumpulan tulisan Alquran yang
membentuk suatu badan atau panitia pembukuan Alquran, yang anggotanya terdiri
dari: Zaid bin Sabit sebagai ketua panitia dan Abdullah bin Zubair serta
Abdurrahman bin Haris sebagai anggota. Tugas yang harus dilaksanakan adalah
maka yang ditulis adalah yang berdialek Quraisy (Arab). Salinan Alquran dengan
nama al-Mushaf, oleh panitia diperbanyak menjadi lima buah. Sebuah tetap
berada di Madinah, dan empat lainnya dikirimkan ke Mekah, Suriah, Basrah, dan
Pada saat ini umat Islam sudah tersebar luas, mereka memerlukan
pemahaman Alquran yang mudah dimegerti dan mudah dijangkau oleh alam
pikirannya. Peranan hadis atau sunnah Rasul sangat penting untuk membantu
13 Azyumardi Azra, Prof. Dr. MA., Histografi Islam Kontemporer – Wacana Aktualitas, dan
hadis. Tempat belajar masih di kuttab, di masjid atau rumah-rumah. Pada masa ini
tidak hanya Alquran yang dipelajari tetapi Ilmu Hadis dipelajari langsung dari
Nabi Muhammad SAW. adalah Ali ibnu Abi Thalib. Keturunan Bani Hasyim ini
lahir di Mekah tahun 603 M. Dari kalangan remaja, ia adalah yang pertama masuk
Islam. Nabi mengasuh Ali sejak usia 6 tahun dan pernah menyebutnya
“saudaraku” dan “ahli warisku”. Ali banyak mengetahui tentang kehidupan Nabi,
termasuk ilmu agama. Ali pernah menyelamatkan nyawa nabi ketika diminta
tidur di tempat tidur Nabi untuk mengecoh kaum Quraisy. Ia selalu mendampingi
Bagi golongan syiah, kedudukan Ali sangat istimewa. Dia merupakan cikal
bakal doktrin syiah yang mendasar. Ali juga imam pertama mereka. Ucapan dan
pidato Ali dihimpun dalam sebuah buku yang berjudul Nahj al-Balāgah (teknik
berpidato). Buku ini lama digunakan sebagai panduan pelajaran bahasa Arab,
khususnya tata bahasa. Dalam doktrin syiah, Ali dan para imam yang berasal dari
biasa yang memiliki kemampuan yang aneh. Memiliki kemampuan spiritual yang
merupakan tempat berziarah.14 Inilah cikal bakal syi’ah dimulai dari Ali ibnu
Dasar pendidikan Islam yang tadinya bermotif aqidah tauhid, sejak masa itu
tumbuh di atas dasar motivasi, ambisius kekuasaan, dan kekuatan. Tetapi sebagian
besar masih tetap berpegang kepada prinsip-prinsip pokok dan kemurnian yang
seharipun, keadaan stabil pada pemerintahan Ali. Tak ubahnya beliau sebagai
seorang menambal kain usang, jangankan menjadi baik malah bertambah sobek.
Dapat diduga, bahwa kegiatan pendidikan pada saat itu mengalami hambatan
dengan adanya perang saudara. Ali sendiri saat itu tidak sempat memikirkan
masalah pendidikan, karena ada yang lebih penting dan mendesak untuk
kegiatan kehidupan, yaitu mempersatukan kembali kesatuan umat, tetapi Ali tidak
berhasil.
• Mekkah, Guru pertama adalah Muaz bin Jabal yang mengajarkan Al-
• Kuffah, Sahabat yang terkenal Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin
dan fiqih.
Umar bin Khattab mengirim 3 orang ke negara itu. Yang dikirim adalah
Mu’az bin Jabal ke Palestina, Ubaidah di Hims dan Abu Darda’ di Syiria.
Mesir adalah Abdullah bin Amru bin Ash ia adalah seorang ahli hadis.
melanjutkan peranannya yang selama ini mereka pegang, tetapi zaman ini
1) Al-Kuttab, didirikan pada masa Abu Bakar dan Umar yaitu sesudah
15 Hasan Langgulung, Prof. Dr. Pendidikan Islam Dalam Abad ke 21, (Jakarta: PT
pelajar.
16 Seyyed Hossein Nasr, Science and Civilization in Islam, Penerjemah: J. Mahyudin, Sains
dan Peradaban di dalam Islam, (Bandung: Penerbit Pustaka, 1986), cetakan pertama, h. 48
dengan pendapat- pendapat golongan mistik yang extreme. Di Mesir
abadke XIII M.
17 Asma Hasan Fahmi, Dr., Mabaadiut Tarbiyyatil Islamiyah, ‘Sejarah dan Filsafat
PENUTUP
A. Kesimpulan
pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tahapan pendidikan yang dilaksanakan
menekankan pada pendidikan keagamaan, karena pada saat itu Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diutus oleh Allah untuk memberikan jalan yang
benar kepada penduduk Makkah yang pada saat itu dirundung kegelapan akhlak
dan moral. Pokok utama dalam pendidikan Islam ialah beriman kepada Allah,
Tuhan semesta alam dan Pemilik segala sesuatu, baik yang ada di langit maupun
di bumi tunduk di bawah perintah dan kekuasaan-Nya. Amal ibadah yang pertama
kali diperintahkan saat itu pula ialah shalat, sebagai pernyataan mengabdi kepada
Allah dan ikhlas hati menyembah-Nya. Bahkan hal ini pula ditunjukkan untuk
rasa syukur atas segala nikmat-Nya yang tak terhitung jumlahnya. Selain
keimanan dan amal ibadah, tak kalah penting adalah akhlak yang baik,
sebagaimana yang telah dianjurkan oleh Nabi, sebagai panutan dan tauladan bagi
manusia. Hal ini telah dinyatakan pula di dalam Al-Qur’an, pedoman kehidupan
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beserta para pengikutnya hijrah dari Makkah
dengan sebab mendapat kekerasan dari kaum Quraisy yang tidak menyukai
kaji prinsip-prinsip pendidikan Islam, tujuan ayat pertama dari surat Al-‘Alaq
yang turun di Gua Hira kepada Rasulullah SAW. adalah merupakan pertanda
bangkitnya suatu peradaban baru di atas permukaan bumi ini. Diantara kota-kota
ilmiah yang penting zaman Khulafaur Rasyidin adalah: Madinah Mekah, Kufah,
Basrah, Damsyik dan Fustat di Mesir. Ilmu-ilmu yang dikaji adalah ilmu-ilmu
syari’ah dan naqliah seperti qira’at, tafsir, hadis, fiqih, sirah Nabi, tarikh dan
sastra.
sebagai Nabi dan orang-orang yang enggan membayar pajak. Abu Bakar
ini banyak umat Islam yang gugur, terdiri dari para sahabat Rasulullah dan hafidz
Alquran. Karena itu Umar ibn Khattab menyarankan kepada khalifah Abu Bakar
untuk mengumpulkan semua tulisan Alquran. Dari segi materi pendidikan Islam
fiqih, dan ajaran Islam lainnya kepada penduduk yang baru masuk Islam. Mata
pelajaran agama Islam pada masa khalifah Umar lebih maju dan lebih luas, serta
minan-naum (salat lebih baik dari pada tidur) dalam azan subuh, ide perlunya
Hafsah binti Umar, naskah ini merupakan kumpulan tulisan Alquran yang
membentuk suatu badan atau panitia pembukuan Alquran, yang anggotanya terdiri
dari : Zaid bin Sabit sebagai ketua panitia dan Abdullah bin Zubair serta
Abdurrahman bin Haris sebagai anggota. Salinan Alquran dengan nama al-
Mushaf al Imam di Madinah, oleh panitia diperbanyak menjadi lima buah. Dan
Periode Ali Ibnu Abi Thalib kegiatan pendidikan pada saat itu mengalami
hambatan dengan adanya perang saudara. Ali tidak sempat memikirkan masalah
mempersatukan kembali kesatuan umat, tetapi Ali tidak berhasil. Dasar pendidikan
Islam yang tadinya bermotif aqidah tauhid, sejak masa itu tumbuh di atas dasar
pekerjaan raksasa yang telah dimulai oleh Rasulullah Saw. Khulafaur Rasyidin
B. Saran
tentang pola pendidikan Islam telah selesai. Sejalan tuntutan dinamika masyarakat
modern ditandai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perlu adanya kajian
lanjutan bagaimana sejarah pendidikan Islam disajikan secara lebih menarik, lebih
Daftar Pustaka
Abuddin Nata, 2014. Sejarah Pendidikan Islam, Edisi 1, Cet. ke-2, Jakarta:
Kencana.
Ade Armando, dkk., 2004. Ensiklopedi Islam untuk Pelajar 1, Jakarta: PT
Ichtiar Baru van Hoeve.
Asma Hasan Fahmi, t. th. Mabaadiut Tarbiyyatil Islamiyah, ‘Sejarah dan
Filsafat Pendidikan Islam’, Jakarta: Penerbit Bulan Bintang.
Hasan Langgulung, 2001. Pendidikan Islam Dalam Abad ke 21, Jakarta: PT.
Alhusna Zikra.
http://ktp09003,wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-
di-era-khulafaurrasyidin, 20 September 2011.
Muhammad Husain Haekal, 1994. Hayat Muhammad, terj. Ali Auda, Sejarah
Hidup Muhammad’, Jakarta: PT Tintamas Indonesia.
Seyyed Hossein Nasr, 1986. Science and Civilization in Islam, terj. J. Mahyudin,
Sains dan Peradaban di dalam Islam, Bandung: Penerbit Pustaka