Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa
Indonesia
DOSEN PENGAMPU
Drs. Suluri, M.Pd.
Disusun oleh :
2018
0
BAB I
PENDAHULUAN
Mata kuliah sejarah pendidikan islam adalah mata kuliah yang sangat
penting untuk dipelajari, guna menumbuhkan ketrampilan berfikir, membangun
karakter, mengubah dan mewariskan budaya islam pada zaman Rasullulah
bahkan sejak dari Nabi Adam hingga saat ini.
B. Rumusan Masalah
1
5. Bagaimana pelaksanaan pendidikan islam pada masa Rasullulah di
Madinah?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dalam bidang keagamaan pada masa jahiliyah orang Arab banyak yang
menyembah berhala atau patung-patung yang mereka buat sendiri dari
patung,kayu dan logam. Selain itu mereka ada juga yang menyembah bulan,
bintang, matahari karena mereka menganggap bahwa semua benda alam
mempunyai kekuasaan untuk menentukan jalan seluruh alam ini.1
Setelah kurang lebih dua tahun Nabi Muhammad menerima wahyu yang
pertama, kemudian barulah ia menerima wahyu yang kedua yaitu surah
Muddatstsir ayat 1-7. Dengan turunnya wahyu ini, sudah sangat jelaslah bahwa
ia harus menyampaikan risalah-Nya kepada umat manusia.
1
Jamil, (Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang : CV. Toha Putra). Hlm. 4-7
2
Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang : CV.
Toha Putra), hal. 59
4
Tujuan utama dan pertama pendidikan islam yang dilakukan Nabi
Muhammad pada saat di Mekkah adalah untuk membersihkan tauhid dari
syrik dan penyembahan terhadap berhala-berhala. Dengan kata lain,
mengajak umat manusia untuk menyembah hanya kepada Allah serta tidak
menyekutukan-Nya dengan yang lain.
3. Bahwa Allah adalah raja hari kemudian, yang telah memberikan kita
pengertian bahwa setiap amal perbuatan manusia selama di dunia
akan mendapatkan balasan yang setimpal di sisi-Nya.
3
Dr. Andewi Suhartini, M.ag, Sejarah Pendidian Islam, (Jakarta Pusat : Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemaen RI), Hal.34
5
5. Allah adalah penolong sebenarnya, oleh karena itu hanya kepada
Allah kita memohon pertolongan.
b. Pengajaran Al-Quran
Al-Quran adalah sumber pokok ajaran umat islam. Semua hal yang
menyangkut kehidupan manusia telah Allah atur dalam kitab-Nya
tersebut. Al-Quran harus dijadikan pedoman dan pegangan umat islam
sepanjang zaman. Pengajaran Al-quran dilakukan nabi secara terus
menerus sampai Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah.
1) Pendidikan Keagamaan
4
Dr. Andewi Suhartini, M.ag, Sejarah Pendidian Islam, (Jakarta Pusat : Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemaen RI), Hal.36
6
3) Pendidikan akhlak
7
akal pikiran untuk mendapatkan dan menerima pengertian tauhid ynag
diajarkan , dan sekaligus memberikan contoh atau teladan bagaimana
pelaksanan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari secara konkrit.
Kemudia baru emerintahkan umatnya untuk mencontoh praktek
pelaksanaan tersebut sesuai dengan yang dicontohkannya.
4. Pendidik dan peserta didik dalam Pendidikan Islam pada Masa Nabi di
Mekkah
8
Kuttab atau maktab, berasal dari kata dasar kataba yang berarti
menulis atau tempat menulis.jadi kuttab adalah tempat belajar menulis.5
9
mengatur potensi dan menyusun kekuatan dalam menghadapi tantangan-
tantangan lebih lanjut, sehingga akhirnya nanti terbentuk masyarakat baru yang
di dalamnya bersinar kembali ajaran tauhid yang akan disempurnakan oleh
Nabi Muhammad saw melalui wahyu Allah swt.
10
menggunakannya sebagai tempat pelaksanaan pendidikan Islam. Ulasan
sejarah mencatat bahwa masjid yang pertama kali dibangun Rasul adalah
Masjid At-Taqwa di Quba dengan jarak perjalanan kurang lebih 2 mil dari kota
Madinah, lalu kemudian Rasul membangun masjid sebalah Utara Masjid
Madinah dan Masjid Haram yang disebut Al-Suffah. Masjid Al-Suffah ini
selain dijadikan sebagai tempat peribadatan juga dijadikan sebagai tempat
tinggal orang-orang fakir miskin yang tekun menuntut ilmu.
Sejarah Islam menyebutkan hal yang juga dilakukan oleh Rasulullah untuk
mengawali perluasan Islam setelah sampai di Yastrib adalah
mempersaudarakan kaum Anshar dengan kaum Muhajirin dan mengeluarkan
piagam Madinah. Kacamata sejarah pendidikan Islam hal tersebut
diperuntukkan agar mempermudah perluasan atau cakupan wilayah
pembelajaran Islam itu sendiri ke wilayah yang lebih luas. Langkah yang
digunakan oleh Rasul beserta sabahat barmacam-macam, baik berbentuk damai
hingga terjadi pembunuhan dalam perang melawan kaum kafir. Selain itu
banyak hal yang dilakukan oleh Rasul guna memberikan dan menyebarkan
pendidikan Islam kepada Masyarakat Madinah. Memindahkan berbagai elemen
penting, membangun kelompok perlindung, memindahkan sentral
kepemimpinan (pendidikan) ke Madinah.
11
Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di
dalam- nya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri, dan
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
Setalah Masjid At-Taqwa masjid lain yang digunakan sebagai lembaga pen-
didikan di Madinah adalah Masjid Al-Haram yang dinamai juga sebagai al-
Suffah. Al-Suffah inilah yang ditempati oleh orang-orang fakir miskin untuk
menimba ilmu pengetahaun Islam. Seorang sejarawan yang bernama Fahmi
menjelas- kan bahwa Masjid dapat dianggap sebagai lembaga ilmu
pengetahuan yang tertua dalam Islam, pembangunannya telah dimulai sejak
zaman Nabi dan ia tersebar ke seluruh negeri Arab. Bersamaan dengan
tersebarnya Islam di berbagai pelosok negeri. Dalam masjid inilah dimulai
pengajaran Al-Qur’an dan dasar-dasar agama Islam pada masa Rasulullah,
disamping fungsinya yang utama sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah ia
juga digunakan sebagai tempat kegiatan sosial-politik, pengembangan
ekonomi, dan lain-lain.
Secara garis besar kurikulum atau bahan pendidikan yang diberikan oleh
Rasulullah di Madinah lebih mengarah pada beberapa bidang diantaranya,
pendidikan keimanan, pendidikan ibadah, pendidikan akhlak, pendidikan
kesehatan, dan pendidikan kemasyarakatan (muamalah). (Nizar, 2008: 12-13).
Pendapat ini juga diperoleh melalui Zuhairini membagi materi atau kurikulum
pendidikan Islam di Madinah kepada tiga bagian pertama pendidikan tauhid,
12
kedua pembelajaran Al- Qur’an, dan ketiga pendidikan sosial. Materi atau
kurikulum pendidikan juga dapat dianalisasi melalui wahyu, surat atau ayat
yang diturukan di Madinah, seperti sebagian besar ayat-ayatnya panjang-
panjang, dan disusun kalimatnya yang mengenai hukum bernada tenang (had,
fara'id, sipil. sosial. dan hukun antar negara, mengemukaan dalil dan
pembuktian mengenai kebenaran agama Islam Secara ter- perinci, surat yang
turun lebih banyak mengandung tentang kaum munafik.
a. Dengan teguran langsung, seperti apa yang dilakukan Rasulullah pada saat
mengajarkan tata cara makan yang benar.
b. Dengan sindiran, ketika Rasul mengajarkan sebuah amalan yang baik agar
dapat juga dilakukan oleh para pengikut- nya.
13
d. Metode pemukulan yang bernilai pendidikan, seperti ketika Rasul ingin
membiasakan anak untuk shalat pada usia-usia tertentu.
g. Dengan keteladanan seperti apa yang selalu diberikan contoh yang baik oleh
perilaku Rasulullah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
14
1. Kondisi Sosial Budaya, Ekonomi, Politik, Keberagaman dan Pendidikan
Masa Nabi Muhammad saw. Pada saat itu kondisi sosial di Arab sangatlah
buruk yaitu minum-minum arak dan berjudi, bayi perempuan dikubur
hidup-hidup dan laki-laki dengan mudahnya menikahi dan menceraikan
perempuan. Kondisi ekonomi tergantung pada letak geografis tiap negara
Arab itu sendiri. Kondisi politiknya tidak memiliki sistem pemerintahan
yang mapan. Kondisi pendidikannya sudah berkembang seperti ilmu
astronomi, ilmu perbintangan dan ilmu iklim. Dan kondisi agamanya dahulu
menyembah patung dan berhala yang mereka buat sendiri dari patung, besi
dan logam.
2. Pendidikan Islam di Mekkah. Pokok pembinaan pendidikan Islam di
Mekkah adalah pendidikan tauhid yaitu menanamkan nilai-nilai tauhid ke
dalam jiwa setiap individu muslim, agar jiwa mereka tertanam tauhid dan
tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pendidikan islam di Madinah. Pokok pembinaan pendidikan Islam di
Madinah yaitu tentang pendidikan keagamaan meliputi keimanan,ibadat,
puasa dan zakat, tentang pendidikan akhlak dan pendidikan kesehatan.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini sangatlah jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami selaku penyusun mengharap agar pembaca memberikan
saran dan kritikan yang dapat bermanfaat dan dapat dijadikan acuan untuk
pembuatan makalah kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
15
Suhartini, Andewi. 2009. Sejarah Pendidian Islam. Jakarta Pusat: Direktorat
Jendral Pendidikan Islam Departemaen RI.
16