RASULULLAH SAW.
A. Pendahuluan
SWT. yang menurut catatan sejarah dianggap sebagai orang yang buta
mendapatkan ilmu dan kesadaran darinya, tetapi lebih jauh dari itu manusia
bagi umat yang tertindas. Nabi Muhammad SAW mengingatkan hak-hak serta
tanggung jawab mereka menjadi umat yang melek politik, hingga mereka
1
Abdurahman Mas’ud, Menuju Paradigma Islam Humanis, (Yogyakarta: Gama Media,
2003), h. 188
1
2
keputusan bermasyarakat dan bernegara, agar mereka menjadi umat yang kuat
yang dilandasi dengan ketauhidan dan keimanan. Untuk itu, jelas masih sangat
Rasulullah dala mendidik generasi awal dari umat Islam yang terbukti dalam
sejarah memeiliki iman kokoh, mental kuat dan mampu memberikan yang
terbaik untuk umat manusia dalam berbagai bidang; seperti social, kebudayaan,
B. Pembahasan
Islam sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi social masyarakat yang
berlaku ketika itu. Sejarah telah mencatatkan bahwa orang-orang yang masuk
Islam pada fase Mekkah lebih sedikit dari pada fase Madinah, hal ini
diantaranya disebabkan oleh watak dan budaya yang keras sudah sangat
nyaman dan subur. Untuk itu menurut hemat penulis pembahasan tentang
2
Ibid.
3
analisis sosial pendidikan pada masa Rasulullah diklasifikasi menjadi dua fase,
1. Fase Makkah
dengan kegiatan dakwah kepada orang Qurasy yang terbagi menjadi tiga
tahap.
kemudian diikuti oleh anak pamannya Ali bin Abi Thalin dan pembantunya
Zaid bin Harits. Selanjutnya sahabat karibnya Abu Bakar. Secara berangsur-
di kalangan keluarga dekat dari suku Quraisy, seperti Usman bin Affan,
Zubair bin Awwam, Sa`ad bin Abi Waqas Abdurrahman bin `Auf, Thalhah
bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jahrah Arqam bin Arqam dan beberapa
orang lainnya. sebagai lembaga pendidikan dan pusat kegiatan pada era ini
3
Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, Penterjemah Ali Audah, (Jakarta: balai Pustaka,
1972), h. 30
4
berhati-hati terhadap azab Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan
Saat itu turun wahyu menjelaskan tentang hal Abu Lahab dan istrinya.4
haji. Pada awalnya tidak banyak yang menerima kecuali sekelompok jemaah
dari Yatsrib dan Kabilah Khazraj yang secara antusias menerima seruan
Muhammad, datang 1 orang laki-laki dan satu orang wanita yang berikrar
dua bagian:
4
Al-Qur`an Surat Al-Lahab, ayat 1-3
5
teori inti ajaran tauhid terdapat pada surat al-Fatihah ayat 1-7 dan Surat
tujuan untuk melurusakan pola pikir umat yang dipengaruhi oleh pikiran
Jahiliyyah.
meliputi:
ajaran tauhid.
5
Zuhairini dkk., Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h. 23
6
Tanya jawab, sering kali para shahabat bertanya kepada Rasul tentang
bagaikan satu tubuh yang apabila salah satu anggota tubuh merasa sakit,
perjalanannya ketika isra` dan mi`raj, atau kisah pertemuan Nabi Musa
Lembaga pendidikan Islam yang muncul pada fase Makkah ada dua,
yakni:
6
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990), cet.
Ke-6, h. 26
7
dasar ajaran Islam. Jadi Rasul sebagai pendidik dan para shahabat
sudut rumah guru. Ahmad Syalabi membagi kuttab ini kepada dua
jenis.
2. Fase Madinah
Madinah dengan suka cita dan penuh persaudaraan. Maka, Islam mendapat
lingkungan baru yang bebas dari ancaman para penguasa Quraisy Makkah.
yang sudah biasa dipakai di Makkah seperti materi tauhid dan aqidah.
kondisi yang demikian ini mendorong para guru dan orang tua untuk
mencari tempat lain yang lebih lapang guna ketenteraman proses belajar
pemondok, tetapi juga untuk para ulama’ dan pengunjung pada saat itu
penghuni suffah ini berubah-ubah.8
7
Moh. Untung Slamet, Muhammad Sang Pendidik, (Semarang: Pustaka Rizki Putera,
2005), h. 44
8
Ibid.,
9
Ahl al suffah ini terdiri dari para sahabat Nabi yang tergolong fakir
karena Allah bukan karena yang lainnya. sesuai dengan isi konstitusi
9
Ibid., h. 43
10
agar bekerja sama dalam bekerja, mereka yang sudah biasa bertani
10
Zuhairini, op. cit., h. 44
11
dari aturan muhrim dan ahli waris bagi seseorang yang meninggal
ciri individu dan keluarga tampak jelas dan menonjol dengan hak
kabilah di sekitarnya.
Rasulullah saw. pada fase Makkah dan fase Madinah memiliki perbedaan
ke dalam jiwa setiap individu muslim, agar jiwa mereka terpancar sinar tauhid
12
dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
bidang pendidikan sosial dan politik agar dijiwai oleh ajaran, merupakan
pada saat itu Rasululuah saw. belum berperan sebagai pemimipin atau kepala
yang terkenal adalah rumah Al- Arqam. Langkah bijak yang dilakukan
Rasulullah saw. pada tahap awal Islam ini adalah melarang para pengikutnya
Islam dapat berjalan dengan leluasa dan terbuka secara umum.dan kebijakan
C. Kesimpulan
dalam jiwa setiap individu muslim, agar jiwa mereka terpancar sinar tauhid
2. Pada fase Makkah kondisi sosial sangat berbeda, lebih terbuka dan Islam
dijiwai oleh ajaran, merupakan cermin dan pantulan sinar tauhid tersebut.
11
Abuddin Nata, Pendidikan Islam Dalam Perspektif Hadits. (Ciputat: UIN Jakarta Press
2005), h. 24
14
DAFTAR PUSTAKA