Anda di halaman 1dari 11

PERAN PENDIDIKAN DALAM PEGEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM: SEJARAH

DAN TANTANGAN DI ERA MODERN

Dika Ilyasa Ghifari


Universitas Ibnu Khaldun Bogor
dikailyasa11@gmail.com

Jl. KH. Sholeh Iskandar Raya Km. 2, Kedung Badak Bogor


Tahun Ajaran 2023/2024

ABSTRAK

Pendidikan memiliki peran penting dalam pengembangan kebudayaan Islam. Pendidikan


Islam telah menjadi bagian integral dari budaya Islam selama berabad-abad, dan masih menjadi
sumber kekuatan dan keunikan bagi masyarakat Muslim saat ini. Namun, di era modern,
tantangan yang dihadapi dalam pengembangan kebudayaan Islam melalui pendidikan semakin
kompleks, terutama dalam konteks globalisasi dan teknologi informasi yang berkembang sangat
pesat. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis kajian pustaka
(library research). Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber
seperti buku, jurnal, dan artikel ilmiah yang berhubungan dengan tantangan pendidikan islam di
era modern. Penelitian ini akan membahas tentang sejarah peran pendidikan dalam
pengembangan kebudayaan Islam dan tantangan yang dihadapi di era modern.

Kata Kunci: Pendidikan, Kebudayaan Islam, Modernisasi

PENDAHULUAN

Kebudayaan Islam merupakan warisan budaya yang kaya dan kompleks yang telah
tumbuh dan berkembang selama lebih dari 1.400 tahun. Sebagai agama yang melarang prinsip-
prinsip moral dan etika, Islam memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya masyarakat
yang menganutnya. Salah satu faktor yang telah memberikan kontribusi besar dalam
pengembangan kebudayaan Islam adalah pendidikan.

Melalui pendidikan Islam banyak nilai-nilai dan prinsip-prinsip kebudayaan Islam yang
diturunkan dari generasi ke generasi. Pendidikan Islam membantu individu untuk memahami
prinsip-prinsip keadilan, keadilan, kerja keras, kejujuran, kasih sayang, dan rasa hormat terhadap
orang lain. Ini semua merupakan nilai-nilai penting dalam kebudayaan Islam.

Pendidikan Islam telah menjadi bagian integral dari kebudayaan Islam selama berabad-
abad. Pendidikan ini meliputi berbagai aspek seperti penyebaran pengetahuan tentang Al-Qur'an,
Hadits, ilmu pengetahuan arsitektur, sejarah, dan seni. Dalam banyak kasus, pengetahuan dan
keterampilan ini disebarkan melalui lembaga pendidikan Islam seperti madrasah dan universitas
Islam. Pendidikan Islam telah memainkan peran penting dalam membentuk nilai-nilai dan
prinsip-prinsip yang menjadi landasan kebudayaan Islam.

Namun, di era modern, tantangan yang dihadapi dalam pengembangan kebudayaan Islam
melalui pendidikan semakin kompleks. Tantangan ini terutama terkait dengan perubahan sosial
dan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat. Masyarakat Muslim harus dapat
beradaptasi dengan perubahan ini dan mempertahankan nilai-nilai dan prinsip-prinsip budaya
Islam yang murni.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis kajian pustaka
(library research). Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber seperti
buku, jurnal, dan artikel ilmiah yang berhubungan dengan tantangan pendidikan islam di era
modern. Teknik analisis data yang digunakan adalah atau analisis isi, yaitu pengolahan data dengan
memilah gagasan atau pemikiran dari para tokoh pendidikan yang kemudian dideskripsikan,
dibahas, dan dikritik. Data kemudian dikategorikan berdasarkan kesamaan dan dianalisis secara
kritis untuk mendapatkan formulasi yang konkret dan memadai.
KAJIAN PUSTAKA

Sejarah Peran Pendidikan dalam Pengembangan Kebudayaan Islam

A. Pendidikan dalam Islam pada Zaman Nabi Muhammad SAW

Pendidikan dalam Islam dimulai dengan Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan
bagi umat Islam dalam hal pengetahuan dan ketrampilan. Beliau memperjuangkan pentingnya
pendidikan dalam masyarakat dan melarang banyak hal tentang ilmu pengetahuan dan agama
kepada para pengikutnya. Sejak awal, Nabi Muhammad SAW melihat pentingnya pendidikan
bagi anak-anak dan orang dewasa. Beliau mengatakan bahwa "Mencari ilmu adalah kewajiban
bagi setiap Muslim."

Melalui wahyu yang diturunkan, Allah memberikan perintah kepada Nabi Muhammad
SAW untuk menyebarkan agama Islam dan memberikan peringatan serta pengajaran kepada
seluruh umat manusia. Tugas ini merupakan tugas suci dalam mendidik dan mengajarkan Islam.
Semua ajaran ini disampaikan oleh Nabi, pertama-tama secara rahasia kepada kerabat dan teman
sejawatnya.

Setelah banyak orang memeluk agama Islam, Nabi menyiapkan rumah Al-Arqam bin
Abil Arqam sebagai tempat pertemuan para sahabat dan pengikutnya. Di tempat ini, pendidikan
Islam pertama dalam sejarah dilakukan. Di sana, Nabi mengajarkan prinsip-prinsip dan dasar-
dasar agama Islam kepada para sahabatnya, membacakan ayat-ayat Al-Quran kepada para
pengikutnya, serta menerima tamu dan orang-orang yang ingin memeluk agama Islam atau
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan agama. Bahkan di sana, Nabi juga beribadah
bersama para sahabatnya. (Mahmud, 1992).

Pendidikan pada masa Nabi Muhammad SAW ditingkatkan pada pengajaran Al-Qur'an
dan Hadits serta pelajaran dasar seperti membaca dan menulis. Pendidikan ini dilakukan secara
informal di masjid-masjid dan di rumah-rumah para sahabat Nabi. Pengajaran langsung dari
Nabi Muhammad SAW menjadi faktor penting dalam membentuk budaya Islam pada masa awal.

B. Pengembangan Pendidikan Islam pada Abad Pertengahan

Setelah masa Nabi Muhammad SAW, perkembangan pendidikan Islam berkembang


pesat terutama pada masa kekuasaan dinasty umayyah dan dinasty abbasiyah. Pada abad
pertengahan, pengembangan pendidikan Islam sangatlah penting dan berkembang pesat di
seluruh dunia Islam. Pendidikan Islam menjadi inti dari masyarakat Islam dan merupakan bagian
penting dalam kehidupan sehari-hari.

Di bawah kepemimpinan Khalifah Abbasiyah, seperti Harun al-Rashid dan Al-Ma'mun,


pusat-pusat pendidikan seperti Universitas Baitul Hikmah didirikan di Bagdad. Universitas ini
menawarkan studi dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, matematika, filsafat, dan
bahasa Arab. Kedua khalifah ini juga menyokong pengembangan kajian ilmu pengetahuan
seperti astronomi dan matematika (Yatim, 1993).

Di Mesir, Kairo menjadi pusat pendidikan Islam pada abad ke-10. Di sana, didirikan
madrasah Al-Azhar yang menjadi pusat penyebaran ilmu pengetahuan Islam hingga saat ini.
Madrasah Al-Azhar menawarkan studi dalam berbagai disiplin ilmu, seperti tafsir, hadis, bahasa
Arab, dan fiqh (hukum Islam).

Selain itu, kitab-kitab pengetahuan Islam, seperti Al-Qur'an dan Hadis, diterjemahkan ke
dalam bahasa-bahasa yang berbeda untuk mempermudah pemahaman dan penyebaran ilmu
pengetahuan Islam ke seluruh dunia. Banyak cendekiawan Islam pada masa itu juga membuat
kontribusi penting dalam bidang matematika, astronomi, dan ilmu pengetahuan lainnya
(Mubarok, 2005).

Pendidikan Islam pada abad pertengahan juga didukung oleh institusi seperti masjid dan
madrasah, yang menjadi pusat penyebaran ilmu pengetahuan dan pendidikan agama Islam. Hal
ini memungkinkan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk belajar tentang Islam dan
mengembangkan keahlian dalam bidang-bidang tertentu.

Selain itu, pada masa ini juga muncul berbagai tokoh penting dalam dunia pendidikan
Islam seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu Rusyd, dan Ibnu Sina. Karya-karya mereka menjadi
inspirasi dan acuan dalam pengembangan pendidikan Islam pada masa selanjutnya.

C. Kontribusi Pendidikan Islam pada Pengembangan Kebudayaan Islam

Pendidikan Islam telah memberikan kontribusi yang sangat besar pada pengembangan
kebudayaan Islam. Sejak awal Islam, pendidikan dan pembelajaran dianggap sebagai hal yang
penting dan telah menjadi bagian integral dari budaya Islam. Pendidikan Islam membantu dalam
memperkuat identitas keagamaan dan budaya dari umat Islam serta meningkatkan
pengembangan dan pemahaman terhadap nilai-nilai agama dan kebudayaan Islam (Nasution,
2013).

Beberapa kontribusi penting pendidikan Islam pada pengembangan kebudayaan Islam antara
lain:

1. Penyebaran Ilmu Pengetahuan: Pendidikan Islam membantu dalam menyebarluaskan


ilmu pengetahuan Islam dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang ajaran
Islam. Hal ini terjadi melalui penyebaran kitab-kitab agama, terjemahan, dan komentar
tentang ajaran-ajaran Islam ke dalam berbagai bahasa dunia. Selain itu, perguruan tinggi
Islam atau madrasah telah membantu memperkuat kebudayaan Islam dengan
menyediakan pendidikan yang berkualitas kepada para mahasiswa dalam berbagai
bidang, termasuk ilmu pengetahuan, matematika, dan sejarah.
2. Penguasaan Bahasa Arab: Bahasa Arab merupakan bahasa utama dalam Islam dan
memiliki nilai penting dalam pengembangan kebudayaan Islam. Pendidikan Islam
membantu orang untuk mempelajari bahasa Arab, terutama Al-Qur'an, sehingga
memungkinkan mereka untuk memahami ajaran Islam secara lebih mendalam.
Penguasaan bahasa Arab juga membantu dalam memahami sumber-sumber Islam, seperti
hadis, tafsir, dan sejarah Islam.
3. Pengembangan Seni: Pendidikan Islam telah mempengaruhi pengembangan seni Islam,
termasuk arsitektur, kaligrafi, dan seni hiasan. Kesenian Islam memiliki karakteristik
yang unik dan terkadang terinspirasi dari ajaran-ajaran Islam. Seni kaligrafi, misalnya,
banyak digunakan dalam seni Islam dan dikenal sebagai salah satu bentuk seni tertinggi
dalam Islam.
4. Peningkatan Moral dan Etika: Pendidikan Islam telah membantu dalam meningkatkan
moral dan etika dalam kebudayaan Islam. Pendidikan Islam menekankan nilai-nilai
seperti kesabaran, kejujuran, kerendahan hati, keadilan, dan toleransi, yang merupakan
nilai-nilai penting dalam Islam dan menjadi bagian penting dalam kebudayaan Islam.

Tantangan Pendidikan Islam di Era Modern

A. Perkembangan Teknologi dan Informasi


Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat di era modern telah membawa
perubahan besar pada pola pikir dan perilaku manusia. Hal ini juga mempengaruhi pendidikan
Islam, di mana pendidikan Islam harus mampu mengakomodasi perkembangan teknologi dan
informasi agar tidak ketinggalan zaman. Pendidikan Islam harus mampu memanfaatkan
teknologi dan informasi sebagai alat bantu dalam pembelajaran, misalnya dengan menggunakan
media pembelajaran berbasis digital (Ahmad, 2017).

Pendidikan Islam, seperti halnya sistem pendidikan lainnya, menghadapi tantangan dalam
menghadapi perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat. Beberapa tantangan
tersebut antara lain (Bakar, 2018):

1. Kesenjangan Teknologi: Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pendidikan
Islam adalah motif teknologi. Di beberapa wilayah, akses terhadap teknologi dan internet
masih sangat terbatas dan terkadang menjadi kendala dalam mengembangkan sistem
pendidikan yang lebih baik dan modern. Hal ini mempersulit proses pembelajaran online
dan pengembangan kurikulum yang berbasis teknologi.
2. Perubahan dalam Metode Pembelajaran: Perkembangan teknologi dan informasi telah
mengubah cara orang belajar dan mencari informasi. Oleh karena itu, metode
pembelajaran tradisional yang diadopsi oleh pendidikan Islam mungkin tidak lagi efektif
dalam mengajar dan memotivasi siswa. Pendekatan baru dan inovatif dalam pembelajaran
perlu dikembangkan agar dapat lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa saat ini.
3. Konten yang Tidak Sesuai: Konten yang tidak sesuai dengan zaman dapat menjadi
kendala dalam pendidikan Islam. Banyak dari materi pelajaran yang masih diadopsi
dalam kurikulum tidak lagi relevan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Oleh karena
itu, perlu dilakukan revisi dan pembaruan pada materi pelajaran yang diajarkan agar lebih
sesuai dengan zaman dan kebutuhan siswa.
4. Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya: Perkembangan teknologi dan informasi telah
memberikan pengaruh yang besar pada budaya, terutama bagi generasi muda. Hal ini
dapat mempengaruhi pemahaman terhadap nilai-nilai agama dan budaya siswa Islam.
Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan pendekatan yang tepat dan efektif dalam
mengatasi pengaruh teknologi yang tidak selalu positif tersebut.
Dalam menghadapi tantangan ini, pendidikan Islam perlu beradaptasi dengan cepat dan
terus melakukan pembaharuan agar dapat tetap relevan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.
Hal ini meliputi penggunaan teknologi dan internet dalam proses pembelajaran, mengembangkan
kurikulum yang lebih modern dan efektif, serta meningkatkan kualitas pendidik agar dapat
memberikan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan zaman.

B. Globalisasi

Globalisasi yang semakin pesat juga memberikan dampak pada pendidikan Islam.
Dengan semakin terbukanya batas-batas negara, budaya asing semakin mudah masuk dan
mempengaruhi kebudayaan lokal, termasuk kebudayaan Islam. Oleh karena itu, pendidikan
Islam harus mampu mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Islam yang murni dan memperkuat
identitas kebudayaan Islam dalam menghadapi wabah (Bakar, 2017).

C. Kurikulum Pendidikan Islam yang Tidak Relevan

Tantangan utama dalam pendidikan Islam adalah relevansi kurikulum yang digunakan.
Berikut beberapa tantangan yang dihadapi oleh pendidikan Islam terkait kurikulum yang tidak
relevan (Ali,2017):

1. Tidak Responsif terhadap Perkembangan Zaman: Kurikulum pendidikan Islam yang tidak
responsif terhadap perkembangan zaman akan menghasilkan lulusan yang tidak siap
menghadapi tantangan masa depan. Oleh karena itu, pendidikan Islam perlu
menyesuaikan kurikulumnya dengan perkembangan zaman agar dapat menghasilkan
lulusan yang mampu bersaing di masa depan.
2. Kurangnya Pembaharuan Materi: Kurikulum pendidikan Islam yang kuno dan tidak
terbaharukan akan menghasilkan lulusan yang kurang siap menghadapi tantangan masa
kini. Oleh karena itu, pendidikan Islam perlu melakukan pembaharuan materi secara
berkala agar dapat menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan masa kini.
3. Kurangnya pemahaman tentang Dunia Luar: Kurikulum pendidikan Islam yang hanya
berfokus pada pengetahuan agama saja tanpa mempertimbangkan pengetahuan tentang
dunia luar, akan menghasilkan lulusan yang kurang mampu menghadapi tantangan dunia
global. Oleh karena itu, pendidikan Islam perlu memperkuat pengetahuan tentang dunia
luar, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk menghasilkan lulusan yang dapat
bersaing di era globalisasi.
4. Kurangnya Relevansi dengan Kebutuhan Pasar Kerja: Kurikulum pendidikan Islam yang
tidak relevan dengan kebutuhan pasar kerja akan menghasilkan lulusan yang sulit
mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, pendidikan Islam perlu menyesuaikan
kurikulumnya dengan kebutuhan pasar kerja agar dapat menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
5. Kurangnya Inovasi dan Kreativitas: Kurikulum pendidikan Islam yang terlalu kaku dan
monoton akan menghambat kreativitas dan inovasi siswa. Oleh karena itu, pendidikan
Islam perlu menciptakan kurikulum yang dapat memicu kreativitas dan inovasi siswa
agar dapat menghasilkan lulusan yang inovatif dan kreatif.

Dalam menghadapi tantangan kurikulum yang tidak relevan, pendidikan Islam perlu
melakukan pembaruan dan perubahan pada kurikulum, metode, dan strategi pembelajaran. Hal
ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengajar, ahli pendidikan, dan perwakilan dari industri
untuk menyusun kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masa kini dan masa depan.

D. Keterbatasan Sumber Daya

Keterbatasan sumber daya juga menjadi tantangan dalam pendidikan Islam di era
modern. Sumber daya yang terbatas seperti dana, tenaga pengajar yang berkualitas, dan sarana
pendidikan yang memadai dapat menjadi penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam
yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan di era modern.

Solusi untuk Pengembangan Pendidikan Islam di Era Modern

A. Mengintegrasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Kurikulum Pendidikan Islam

Mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kurikulum pendidikan Islam


merupakan solusi yang tepat dalam menghadapi tantangan di era modern. Dengan
mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kurikulum pendidikan Islam, maka
pendidikan Islam akan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang relevan
dengan kebutuhan masyarakat modern (Ali, 2017).
B. Meningkatkan Kualitas Tenaga Pengajar

Kualitas tenaga pemberi kerja merupakan faktor kunci dalam pengembangan pendidikan
Islam di era modern. Oleh karena itu, tingkatkan kualitas tenaga pengajar harus menjadi prioritas
utama. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan dan
pengembangan kompetensi pada tenaga pengajar agar mereka mampu mengajar dengan baik dan
memberikan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.

C. Memasang Teknologi Pembelajaran Berbasis Digital

Teknologi pembelajaran berbasis digital seperti e-learning dan aplikasi pembelajaran


dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan pendidikan Islam di era modern. Dengan
memanfaatkan teknologi pembelajaran berbasis digital, maka pendidikan Islam akan mampu
menghasilkan pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan, sehingga dapat
meningkatkan minat belajar dan motivasi siswa (Akbarzadeh & Adinehvand, 2018).

D. Membuat Program Pendidikan yang Berorientasi pada Kebutuhan Masyarakat

Mewujudkan program pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat juga


menjadi solusi dalam menghadapi tantangan pendidikan Islam di era modern. Dengan
mengembangkan program pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, maka
pendidikan Islam akan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang relevan
dengan kebutuhan masyarakat dan mampu bersaing di pasar kerja.

E. Membuat Riset dan Inovasi dalam Pendidikan Islam

Mewujudkan riset dan inovasi dalam pendidikan Islam juga menjadi solusi dalam
menghadapi tantangan pendidikan Islam di era modern. Dengan mengembangkan riset dan
inovasi dalam pendidikan Islam, maka pendidikan Islam akan mampu menghasilkan konsep-
konsep baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern, sehingga dapat meningkatkan
kualitas dan relevansi pendidikan Islam.
KESIMPULAN

Pendidikan memiliki peran penting dalam pengembangan kebudayaan Islam. Sejarah


menunjukkan bahwa pendidikan Islam telah berkontribusi pada pengembangan kebudayaan
Islam selama berabad-abad. Namun, di era modern, tantangan yang dihadapi dalam
pengembangan kebudayaan Islam melalui pendidikan semakin kompleks.

Pengembangan pendidikan Islam di era modern membutuhkan solusi yang tepat agar
pendidikan Islam dapat terus berkembang dan mampu menghadapi tantangan yang ada. Solusi
yang tepat antara lain adalah dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
kurikulum pendidikan Islam, meningkatkan kualitas tenaga pengajar, mengembangkan teknologi
pembelajaran berbasis digital, mengembangkan program pendidikan yang berorientasi pada
kebutuhan masyarakat, dan mengembangkan riset dan inovasi dalam pendidikan Islam.
DAFTAR PUSTAKA

Yunus, Mahmud. (1992). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Hidakarya Agung.

Yatim, B. (1993). sejarah peradaban islam dirasah islamiyah II. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Mubarok, J. (2005). sejarah peradaban islam . Bandung: Bani Quraisy.

Nasution, H. (2013). Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.

Ahmad, M. (2017). Teknologi dan Tantangan Pendidikan di Masyarakat Muslim. Jurnal


Pendidikan dan Pengembangan Pendidikan, 4(2), 139-147.

Bakar, RA (2018). Tantangan Pendidikan Islam di Abad 21. Jurnal Kajian dan Kebudayaan
Islam, 6(2), 10-23.

Bakar, RA (2017). Globalisasi dan Tantangan Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran, 11(4), 325-335.

Ali, M. (2017). Kurikulum Pendidikan Islam: Isu dan Tantangan di Era Globalisasi. Jurnal
Internasional Pemikiran Islam, 6, 61-77.

Akbarzadeh, H., & Adinehvand, A. (2018). Tantangan dan Solusi dalam Pengajaran Pendidikan
Islam di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 7(2), 185-194.

Anda mungkin juga menyukai