ISLAM INTERDISIPLINER
OLEH:
Islam Interdisipliner F
2022
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TA 2021/2022
FAKULTAS SASTRA, BUDAYA DAN KOMUNIKASI
MATA
: Islam Interdisipliner PRODI : Ilkom
KULIAH(sks)
Rizki
DOSEN : KELAS/SEM : A-G/8
Firmansyah.,M.Hum
HARI/TANGGAL : Jumat, 20Mei 2022 RUANG :
JAM MULAI / SIFAT
: 14.30-16.00 : Open book
WAKTU UJIAN
Jawablahpertanyaanberikut !
Abad ke-19 dunia Islam mengalami masa suram, terus-menerus merosot, terbelakang
dan banyak Negara muslimin yang sedang menghadapi pendudukan asing. Pada masa
itulah muncul seorang pemimpin Jamaluddin Al-Afghani, mengumandangkan seruan
untuk membangkitkan muslimin. Muridnya yang pertama yang mengikuti jejaknya ialah
Syaikh Muhammad Abduh. Dia yang mengajar pembaharuan dalam berbagai prinsip dan
pengertian Islam. Ia menghubungkan ajaran-ajaran agama dengan kehidupan modern, dan
memebuktikan bahwa Islam sama sekali tidak bertentangan dengan peradaban, kehidupan
modern serta apa yang bernama kemajuan (Al-Syirbashi, 2001:161). Islam merupakan
agama yang memadukan iman dan ilmu yang melahirkan amal. Dengan demikian
pendidikan Islam diharapkan mampu menumbuhkembangkan pemahan yang benar
tentang hakekat keberadaan umat manusia di seantero alam ini. pendidikan dunia akhirat
inilah yang bergaransi kelestarian nilainilai budaya Islam di masa-masa yang akan datang.
Umat Islam terperosok ke dalam sikap taklid yang kemudian diwariskan dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Setiap generasi menambahkan ke dalam ijtihad ulama sebelumnya
hal-hal sebelumnya bukan hasil dari ijtihad, sehingga umat Islam dari abad ke abad
semakin jauh dari ajaran Islam yang murni. Meskipun pada abadabad tertentu tampil
beberapa mujtahid yang bertujuan mengembalikan ajaran Islam kepada dasarnya, Qur‟an
dan Hadits, namun taklid yang lebih dulu tertanam dan 2 menjalar keseluruh dunia Islam
tidak terbendung oleh usaha yang mereka lakukan (Arbiyah Lubis, 1993: 4). Sehingga,
muncul pula zaman taqlid yang dianggap zaman kemunduran umat Islam dalam pelbagai
bidang terutamanya apabila jatuhnya kerajaan Baghdad ke tangan Monggol dimana ia
adalah sebuah tempat berkumpulnya para ilmuan Islam. Kejatuhan ini memberi kesan
yang mendalam kepada umat Islam sehingga penguasa tidak mampu menegakkan
kebenaran dan menangkis kebatilan. Para ulama pula tidak berijtihad secara murni,
masyarakat Islam pula mula sedikit demi sedikit meninggalkan Al-Quran dan Al-Hadist
Ilmu pengetahuan dalam Islam tidak sekedar bermakna konkret empiris yang didapat
melalui pengalaman manusia, tetapi juga bersifat spiritual. Yang artinya ilmu datang dari
Allah yaitu wahyu dan tidak langsung melalui peristiwa alam. Islam sangat menganjurkan
manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan sampai-sampai mewajibkan semua manusia
baik itu laki-laki dan perempuan. Islam sangat menghargai orang yang memiliki ilmu, di
dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa Allah akan meninggikan derajat seseorang kalau dia
memiliki ilmu. Artinya manusia sebagai makhluk yang berpikir mempunyai akal dituntut
untuk memiliki ilmu yang bermanfaat agar hidupnya terarah. Dapat meningkatkan
keimanan kepada Allah, bisa membedakan antara benar atau salah, dan bisa bermanfaat
bagi orang lain.
4. Apa yang menjadi alasan perlunya pengembangan etika dalam ilmu pengetahuan
dan bagaimana caranya
Jawab :
Etika sendiri sangat penting dalam ilmu pengetahuan agar tidak kehilangan arah dan
menjadi titik pijak dalam mencari ilmu pengetahuan. Pengembangan etika dalam ilmu
pengetahuan tidak bisa lepas dari patokan-patokan mengenai moralitas, makna dan tujuan
hidup manusia, termasuk apa yang baik dan apa yang buruk bagi manusia modern.
Patokan-patokan tersebut berakar pada agama. Pengembangan etika dalam ilmu
pengetahuan harus disosialisasikan secara terus menerus. Dimana dalam sosialisasi
tersebut dimasukkan pendidikan karakter.
5. Apa yang dimaksud dengan integritasi ilmu pengetahuan dan bagaimana Muhammadyah
mengembangkan integrasi ilmu pengetahuannya
Jawab :
Integrasi ilmu adalah penyatuan ilmu Islam dengan ilmu-ilmu lain, sehingga ilmu-ilmu
tersebut tidak saling bertentangan dan dikotomis. Salah satu pengembangan yang
dilakukan Muhammadiyah dalam integrasi ilmu pengetahuan yaitu dengan adanya
Integrasi AIK (Al-Islam Kemuhammadiyahan) dalam perkuliahan non-AIK .