Anda di halaman 1dari 6

INFORMASI TENTANG KONTRIBUSI ISLAM TERHADAP PERADABAN DUNIA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu: Masrul Huda S.E., M.si

Disusun Oleh:

Nama: Yori Indah Prastini

NIM: 11210820000166

Kelas: 4C-Akuntansi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jika kita mempelajari sejarah dunia yang terjadi antara abad ke-6 dan ke-12, Anda
akan menemukan zaman kegelapan, tetapi peradaban Islam lahir dan tumbuh menjadi
peradaban yang mulia yang dimulai di kota Madinah di Timur Tengah dan menyebar ke
seluruh dunia. Utara. Afrika dan Andalusia. di Spanyol dan juga menyebar ke Asia Tengah,
Asia Selatan bahkan sampai ke Nusantara.

Berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari pengaruh
peradaban Islam pada Abad Pertengahan. Perhitungan algoritme yang saat ini tersedia di
komputer merupakan kontribusi seorang ilmuwan Muslim bernama Al Khawarijmi yang
menemukan rumus aljabar untuk suatu algoritme. Di bidang kesehatan ada Avicenna yang
karyanya dipelajari oleh mahasiswa di Eropa hingga lahirnya Renaissance (Hasan, 2020).
Dalam bidang aeronautika, Ibnu Firnas Al Andalusi mempelajari dan melakukan eksperimen
penebangan kayu jauh sebelum bangsa Eropa mengenal pesawat terbang, dan banyak
cendekiawan muslim lainnya menghasilkan karya-karya yang kegunaannya masih terasa
sampai sekarang.

Kemajuan peradaban Islam tidak hanya terletak pada bidang ilmu pengetahuan
umum tetapi juga pada ilmu agama Islam itu sendiri, Zaman Keemasan Islam melihat
lahirnya ilmu-ilmu seperti ilmu tafsir, Hadits, Fiqh, tasawuf dan lain-lain. Masa itu juga
melahirkan ulama-ulama yang karyanya tetap menjadi rujukan umat Islam hingga saat ini.
Dokter yang dikenal di kalangan Barat sebagai Avicenna disebut sebagai bapak kedokteran
oleh ilmuwan Muslim terkenal seperti Ibnu Sina. Ibnu Rusyd dikenal di bidang geografi
karena salinan bola dunianya yang menggambarkan bola dunia. Matematikawan Alfarab dan
astronom dan filsuf. Alkhawarijmi ahli matematika, filsafat Al-Kindiahli, Ibnu Khaldun ahli
sosiologi, ekonomi dan politik, Ibnu Batutah ahli Islam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja kontribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia?
2. Bagaimana perkembangan peradaban Islam mempengaruhi perkembangan ilmu
pengetahuan

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peradaban islam.
2. Mengetahui bagaimana islam berpengaruh terhadap ilmu pengetahuan.
3. Mengetahui sumber historis, sosiologis, filosofis, dan teologis kontribusi islam bagi
peradaban dunia.
BAB 2
ISI
2.1 A. Pertumbuhan Dan Perkembangan Peradaban Islam

Sebagai umat Islam, sudah sewajarnya kita ingin mengetahui bagaimana peradaban
Islam berkembang dan kontribusi apa yang telah Islam berikan bagi peradaban dunia.
Perkembangan Islam 14 abad yang lalu turut membentuk sejarah peradaban dunia. Bahkan,
pesatnya perkembangan Islam di Barat dan Timur menyebabkan peradaban Islam dianggap
sebagai peradaban paling berpengaruh di dunia.

Berbagai tanda kemajuan peradaban Islam saat ini dapat dilihat dari beberapa
indikator diantaranya:

1. Adanya perpustakaan Islam dan lembaga keilmuan seperti Baitul Hikmah, Masjid Al-
Azhar, Masjid Qarawiyyin dll. Mereka adalah pusat-pusat tempat berkumpulnya para
intelektual Muslim untuk belajar dan mengembangkan ilmu dan ilmu pengetahuan.
2. Peninggalan karya-karya intelektual Islam seperti Ibnu Sina, Ibnu Haytami, Imam
Syafin, Ar-Razi, Al-Kindy, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun dll.
3. Penemuan intelektual yang dapat mengubah budaya dan tradisi manusia, seperti
penemuan kertas, karpet, penanggalan Islam, nama hari, seni arsitektur dan tata
kota.

B. Ketahui bagaimana Islam memengaruhi sains

Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah
menghalangi umatnya untuk berkembang dan menjadi modern. Padahal, Islam sangat
mendukung pemeluknya dalam penelitian dan eksperimen dengan cara apapun, termasuk
sains dan teknologi. Bagi Islam, iptek adalah ayat-ayat Allah yang harus dipelajari dan
dicari. Ayat-ayat Allah yang tersebar di seluruh alam semesta merupakan anugerah bagi
manusia sebagai khalifatullah di muka bumi untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Prinsip-prinsip pandangan Islam tentang sains dan teknologi dapat
diidentifikasi dari analisis wahyu pertama Nabi Muhammad SAW.

Pada masa awal Islam, orang tua ingin anaknya dididik di padang pasir, khususnya
keterampilan berenang, menunggang kuda, dan penguasaan kata-kata terkenal dan puisi
epik. Belakangan, menulis dan berhitung melengkapi daftar keterampilan dasar yang masuk
dalam kurikulum anak-anak pedagang dan bangsawan. Pada masa Islam klasik, penentuan
kurikulum pendidikan tinggi Islam berada di tangan para ulama, yaitu sekelompok orang
yang diakui dan diterima sebagai otoritas dalam urusan agama dan hukum. Iman mereka
berakar pada konservatisme agama dan keyakinan teguh pada wahyu sebagai inti dari
semua pengetahuan. Studi dan kemajuan tata bahasa mendapat dorongan besar setelah
pengenalan pengetahuan Hellenistik ke dalam budaya Islam. Pelajaran agama mendominasi
kurikulum sekolah formal, di mana Alquran menjadi pusat perhatian.

Mata pelajaran yang diperlukan untuk memahami dan menjelaskan makna Al-Qur'an
menjadi bagian sentral dari pengajaran - yaitu hadits, kemudian interpretasi. Sedangkan
fiqih mendapat tempat dalam system ini sebagai satu bidang kajian khusus dalam mazhab
tertentu, di mana ilmu-ilmu agama yang lain berfungsi sebagai prasyarat. Cakupan
kurikulum lembaga pendidikan Islam pada abad ke-10 dapat diketahui jelas dari berbagai
sumber. Al-qur’an tidak melarang penyelidikan jagad raya; sebaliknya justeru menganjurkan
kegiatan ilmiah ini, sebab penggunaan pengetahuan dan akal secara benar hanya akan
menghasilkan kebaikan. Itulah sebabnya, ilmuwan-ilmuwan pada masa awal secara terbuka
mengambil pengetahuan baru ini dan menggabungkannya ke dalam kerangka kerja
intelektual mereka.

Dalam kajian tentang pendidikan tinggi- atau pendidikan jenis apapun terdapat satu
sikap filosofis terhadap pengetahuan dan proses memperoleh pengetahuan. Pada level
permukaan, istilah-istilah ‘kurikulum’ dan ‘pengajaran’ selalu mendapay perhatian lebih
awal dalam diskusi-diskusi tentang Pendidikan.

2.2 Kesimpulan

Penyebaran dan penyebarluasan ajaran Islam di berbagai belahan dunia telah membawa
kemajuan di setiap zaman, baik dari segi agama maupun non-agama dalam bentuk ilmu
pengetahuan. Berbagai perluasan wilayah peradaban Islam menyebabkan berbagai bangsa
dan budaya menggosok penipuan lain terhadap Khazan, di mana kekuasaan Islam tercatat
meliputi wilayah Syam di sebagian Afrika. Dengan memaparkan umat Islam pada pemikiran
dan filosofi masyarakat di luar dunia Arab, mereka berinteraksi dengan mereka dan pada
saat yang sama belajar tentang ide-ide yang baru saja disampaikan kepada mereka. Ketika
para pemikir Muslim berinteraksi dengan ide dan budaya baru, para teolog dan filsuf
diturunkan dari anak-anak Muslim. Kita mengenal beberapa pemikir populer di tengah
sejarah perkembangan teologi dan filsafat. misalnya, Ibnu Haldun, Ibnu Sina, Al-Kindi, dan
Al-Farabi Tokoh dan ulama Islam yang berhasil mempelajari ilmu-ilmu Yunani dan
Sansekerta membuat kemajuan signifikan dalam bidangnya masing-masing jauh sebelum
ilmuwan Barat mengembangkan filsafat ilmu yang ditemukan. . Dengan demikian, hal itu
menunjukkan bahwa Islam dan peradaban yang dibangunnya telah melakukan investasi
besar dalam mencapai peradaban dan perdamaian di dunia modern, karena itu
membutuhkan saling menerima dan menghormati perbedaan satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai