Anda di halaman 1dari 13

Group 1

-Danissa Fitriamalia Gito (2001055014)


-Dina Aprilia (20010550)
-Wahyu Pangestu (20010550)
Perkembangan Tradisi Keilmuan

a. Pasang surut perkembangan ilmu (Pra Yunani


(Mesir,Mesopotamia(Babylonia, Sumeria,Niniveh, Persia),India, Cina);
Yunani; Islam (Baghdad/Andalusia);Eropa/Barat)

b. Tradisi keilmuan didunia Islam

c. Kontribusi dunia Islam: klasifikasi ilmu,kelembagaan, ilmuan muslim dan


karya/penemuan ilmiah
01
Pasang Surut Islam
Dalam persfektif sejarah, perkembangan ilmu-ilmu
keislaman mengalami pasang surut. Suatu ketika
mencapai puncak kejayaan, dan di saat yang lain
mengalami kemunduran.
Pasang Surut Islam
1. Masa ke-emasan
Sejarah politik dunia islam biasanya dipetakan ke dalam tiga periode yaitu: periode klasik (650-
1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan perode Modern (1800- sekarang). Dari
ketiga periode tersebut, yang dikenal sebagai masa keemasan islam adalah periode klasik, yang
antara lain ditandai dengan etos keilmuan yang sangat tinggi, yang ditunjukkan dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan di berbagai bidang kehidupan.
Akselerasi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam sangat tampak setelah masuknya
gelombang hellenisme melalui gerakan penerjemahan ilmu-ilmu pengetahuan Yunani ke dalam Bahasa
Arab, yang dipelopori oleh khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M) dan mencapai puncaknya pada masa
khalifah al-Makmun (813-833 M).
Tidak lama kemudian muncullah di kalangan umat islam para filosof dan ilmuwan yang ahli
dalam berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan. Contohnya seperti dalam bidang kedokteran
muncul : Al-razi (866-909 M), Ibn Sina, Ibn Zuhr (1091-162 M), Ibn Rusyd, dan al-Zahrawi.
Dalam bidang filsafat muncul : al-Kindi, al-Farabi, al-Ghazali, dan Ibn Rusyd. Dalam bidang ilmu
pasti dan ilmu pengetahuan alam muncul: al-Khawarizmi, al-Farghani, an-Nairazi, Abu Kamil,
Ibrahim Sinan, al-Biruni, al-Khujandi, al-Khayyani, dan Nashirudin al-Thusi.
Pasang Surut Islam

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di era klasik disebabkan oleh beberapa


faktor, yaitu: pertama,etos keilmuan umat islam yang sangat tinggi. Etos ini ditopang oleh
ajaran islam yang memberikan perhatian istimewa terhadap ilmuwan dan aktivitas
ilmiahnya. Kedua, islam merupakan agama rasional yang memberikan porsi besar
terhadap akal. Semangat rasional tersebut semakin menemukan momentumnya setelah
umat islam bersentuhan dengan filsafat Yunani klasik yang juga rasional. Ketiga,
berkembangnya ilmu pengetahuan di kalangan umat islam klasik adalah sebagai dampak
dari kewajiban umat islam dalam memahami alam raya ciptaan Allah. Keempat,
perkembangan ilmu pengetahuan di era klasik juga ditopang oleh kebijakan politik para
khalifah yang menyediakan fasilitas dan sarana memadai bagi para ilmuan untuk
melakukan penelitian dan pengembangan ilmu.
Pasang Surut Islam
2. Masa Kemunduran
Pendapat para ahli tentang masa kemunduran umat islam:
■ a.Nurcholish Madjid
Menurutnya penyebab kemunduran umat islam adalah : pertama, penyelesaian oleh al-Ghazali mengenai
problemanya. Kedua, ilmu kalam Asy’ri dengan konsep al-kasb yang cenderung lebih dekat dengan paham
jabariyah. Ketiga, keruntuhan Baghdad oleh bangsa Mongol amat traumatis dan membuat umat islam tidak
mampu bangkit lagi. Keempat, berpindahnya sentra-sentra kegiatan ilmiah dari dunia islam ke eropa.
■ b.Harun Nasution
Berpendapat bahwa penyebab kemunduran umat islam adalah: pertama, adanya dominasi tasawuf dalam
islam yang cenderung mengutamakan daya rasa yang berpusat di kalbu dan meremehkan daya nalar yang
terdapat dalam akal. Kedua, adanya teologi Asy’ariyah memberikan kedudukan lemah terhadap akal,
sehingga menyebabkan umat islam tidak kreatif. Surutnya gerakan pemikiran dan pengembangan ilmu
pengetahuan dalam islam dapat dilihat dari sejumlah kondisi yaitu pertama, etos keilmuan menjadi menjadi
redup. Akibatnya perkembangan ilmu menjadi stagnan dan karya ulama klasik dipandang sebagais sesuatu
yang final dan tidak boleh disentuh, kecuali sekadar dibaca, dipahami dan praktekkan. Kedua, ilmu agama
islam dimaknai secara sempit dan terbatas. Muncul pemilahan ilmu agama dan ilmu umum.
02
Tradisi Keilmuan di
dunia Islam
Tradisi Keilmuan dalam Islam

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah


dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

“Semakin Berilmu Semakin Bertakwa. “

Yang membedakan tinggi rendah martabat seseorang adalah terletak pada iman dan
ilmunya.
Tradisi Keilmuan dalam Islam

Dalam rangka mencapai keagungan dan derajat yang tinggi itu


umat Islam dari generasi ke generasi terus belajar
mengembangkan ilmu pengetahuan. Pengetahuan Islam yang
tinggi terhadap ilmu pengetahuan menjadikan kaum muslimin
berlomba-lomba membangun peradaban Islam. Karenanya dalam
sejarah dunia umat Islam pernah menggapai peradaban tertinggi di
atas peradaban-peradaban lain.
03
Kontribusi dunia
Islam: klasifikasi ilmu
Islam telah memberikan kontribusi besar bagi dunia
dalam banyak bidang, termasuk dalam klasifikasi
ilmu, kelembagaan, ilmuan Muslim, dan
karya/penemuan ilmiah
Kontribusi dunia islam : klasifikasi ilmu
Islam telah memberikan kontribusi besar bagi dunia dalam banyak bidang, termasuk dalam
klasifikasi ilmu, kelembagaan, ilmuan Muslim, dan karya/penemuan ilmiah. Berikut adalah
beberapa contoh kontribusi Islam dalam bidang-bidang tersebut:

Klasifikasi Ilmu: Dalam abad ke-9, ilmuwan Muslim seperti al-Farabi dan Ibn Sina
mengembangkan sistem klasifikasi ilmu yang kemudian diadopsi oleh universitas-universitas di
Eropa. Sistem ini mengklasifikasikan ilmu menjadi tiga kategori, yaitu:
● Ilmu teoretis (matematika, logika, dan fisika)
● Ilmu praktis (etika, politik, dan ekonomi)
● Ilmu kerohanian (teologi, mistisisme, dan filsafat)

Kelembagaan: Islam juga menciptakan sistem kelembagaan yang memfasilitasi perkembangan


ilmu pengetahuan. Pada abad ke-9, Dinasti Abbasiyah mendirikan Baitul Hikmah (House of
Wisdom) di Baghdad, yang merupakan pusat penelitian dan perpustakaan terbesar pada masa
itu. Selain itu, universitas-universitas seperti Universitas al-Qarawiyyin di Maroko, yang
didirikan pada abad ke-9, dan Universitas al-Azhar di Mesir, yang didirikan pada abad ke-10,
juga memainkan peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Kontribusi dunia islam :klasifikasi ilmu
● Ilmuan Muslim: Islam memiliki banyak ilmuan terkemuka yang membuat kontribusi
penting dalam bidang-bidang seperti matematika, astronomi, kedokteran, dan filosofi.
Beberapa ilmuan Muslim terkenal yang patut disebutkan adalah Al-Khwarizmi
(matematikawan yang menciptakan sistem angka Arab dan mendirikan aljabar), Ibn Sina
(dokter dan filsuf yang menulis buku medis terkenal "Kitab al-Qanun fi al-Tibb"), dan Al-
Farabi (filosof Muslim yang mempelajari karya-karya Aristoteles). Karya/Penemuan Ilmiah:
Islam juga memberikan kontribusi besar dalam bidang karya/penemuan ilmiah. Beberapa
contoh termasuk: Pengembangan kertas oleh ilmuwan Muslim di Spanyol pada abad ke-
12, yang memungkinkan penyebaran ilmu pengetahuan melalui tulisan. Penemuan alat
navigasi seperti astrolab dan kompas, yang memudahkan perjalanan melalui laut dan
udara. Penemuan algoritma oleh al-Khwarizmi, yang menjadi dasar untuk pengembangan
komputer modern.

● Dalam kesimpulannya, Islam telah memberikan kontribusi besar bagi dunia dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan dan keilmuan. Sistem klasifikasi ilmu, kelembagaan, ilmuan
Muslim, dan karya/penemuan ilmiah yang dihasilkan oleh Islam telah mempengaruhi
perkembangan ilmu pengetahuan di seluruh dunia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai