penghargaan yang begitu besar kepada ilmu. Muhammad saw, datang menawarkan cahaya penerang yang mengubah masyarakat Arab Jahiliyah menjadi masyarakat yang berilmu dan beradab.
Wahyu pertama, yang mula-mula diperintahkan
adalah “membaca”. Perintah ini tidak hanya sekali diucapkan Jibril tetapi berulang-ulang sampai Nabi dapat menerima wahyu tersebut. lanjutan
Dari kata “iqra” inilah kemudian lahir aneka makna
seperti;”menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu dan membaca teks baik yang tertulis maupun tidak. Ada ayat yang mengatakan ;”apakah sama orang- orang yang mengetahui (berilmu) dengan orang- orang yang tidak mengetahui ?, sesungguhnya (hanya) orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (QS. Az Zumar : 39). Banyak hadits yang menekankan wajibnya mencari ilmu, bahkan begitu pentingnya kalau perlu “carilah ilmu sampai kenegeri Cina” (al Hadits) B. Penyampaian Ilmu dan Filsafat Yunani ke Dunia Islam
1. pada dasarnya terdapat upaya rekonsiliasi –
dalam arti mendekatkan dan mempertemukan dua pandangan yang berbeda, bahkan seringkali ekstrim – antara pandangan filsafat Yunani, seperti filsafat Plato dan Aristoteles dengan pandangan keagamaan dalam Islam yang seringkali menimbulkan benturan-benturan. 2. aktivitas penerjemahan. Menurut C. A. Qadir, “proses penerjemahan dan penafsiran buku2 Yunani di negeri2 Arab dimulai jauh sebelum lahirnya agama Islam atau penaklukkan Timur Dekat oleh bangsa Arab pada tahun 641 M” (C.A.Qadir, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam Islam,h.34) 3. adanya pusat-pusat ilmu pengetahuan, seperti Antiokh, Ephesus dan Iskandariah, dimana buku2 Yunani Purba masih dibaca dan diterjemahkan kedalam berbagai bahasa, terutama Siriani, bahkan setelah pusat-pusat itu ditaklukkan oleh umat Islam, pengaruh pemikiran Yunani tetap mendalam dan meluas. 4. terdapat tokoh Kristen bernama Nestorius yang melakukan dekonstruksi atas pemahaman teologi kalangan Kristen konservatif ortodoks, setelah ia terpengaruh oleh alam pikiran yunani tersebut, sampai mereka berada di bawah kekuasaan Islam. Islam mendukung kebebasan intelektual , cinta kepada ilmu pengetahuan dan sikap hormat mereka kepada ilmuwan tanpa memandang agama mereka. C. Perkembangan Ilmu pada Masa Islam Klasik
1. Masa Nabi dan Khulafaurrasyidin, pertumbuhan
dan perkembangan ilmu berjalan dgn pesat seiring dgn tantangan zaman. Kaitannya dengan Fitnah al Kubra membawa perubahan besar dlm pertumbuhan dan perkembangan ilmu di dunia Islam. 2. Pasca terjadinya Fitnah al Kubra, muncul berbagai golongan yg memiliki aliran teologis tersendiri yang pada dasarnya berkembang karena alasan2 politis. Diluar konflik yang muncul pada saat itu, sejarah mencatat dua orang tokoh besar yang tidak ikut terlibat dalam perdebatan teologis yang cenderung mengkafirkan satu sama lain, tetapi justru mencurahkan perhatiannya pada bidang ilmu agama. Kedua tokoh tersebut adalah Abdullah ibn Umar yang mencurahkan perhatiannya dalam bidang ilmu hadits dan Abdullah ibn Abbas pada ilmu tafsir. Kedua tokoh ini sering disebut sebagai pelopor tumbuhnya institusi keulamaan dalam Islam, sekaligus pelopor kajian mendalam dan sistematis tentang agama Islam. Mereka juga sering disebut sebagai “moyang” golongan sunni atau ahlussunnah wal jamaah. Tahap penting berikutnya dalam proses perkembangan dan tradisi keilmuan Islam ialah masuknya unsur-unsur dari luar, khususnya unsur-unsur budaya Perso-Semitik dan budaya Hellenisme. Banyak tokoh berargumen Hellenisme, terutama filsafat Aristoteles. D. Perkembangan Ilmu pada Masa Kejayan Islam 1. pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah, ilmu berkembang sangat maju dan pesat. 2. Nama2 seperti al Mansur, al Ma’mun dan Harun al Rasyid yang memberikan perhatian teramat besar bagi perkembangan ilmu di dunia Islam. 3. Proses penerjemahan karya2 filosof Yunani ke dalam bahasa Arab berjalan dengan pesat. 4. Yuhanna (Yahya) ibn Masawayh (w.857) seorang dokter istana, untuk menerjemahkan buku2 kuno mengenai kedokteran. Muhammad ibn Ibrahim al Farizi (w.806) menerjemahkan karya- karya dalam bidang astronomi. 5. Pemerintahan al Ma’mun, mengembangkan ilmu di dunia Islam dengan membangun Bait al Hikmah yang terdiri dari sebuah perpustakaan, sebuah observatorium dan sebuah departemen penerjemahan. 6. Orang yang terpenting di Bait al Hikmah adalah Hunain murid Masawayh yang telah berjasa menerjemahkan buku-buku Plato, Aristoteles, Galenus, Appolonuis dan Archimedes. 7. Pada pertengahan abad ke 10 muncul dua penerjemah terkemuka yaitu Yahya ibn A’di (w.974) dan Abu Ali Isa ibn Ishaq ibn Zera (w.1008). Yahya banyak memperbaiki terjemahan dan menulis komentar mengenai karya-karya Aristoteles dan karya Plato. Yahya juga dikenal sebagai ahli logika dan menerjemahkan The Prolegomena of Ammonius. 8. Banyak tokoh2 filsafat yang bergelut secara serius dalam kajian2 diluar filsafat. Ibnu Sina menulis kitab asy-Syifa, sebuah ensiklopedi yang berisi empat bagian; 1. logika, 2. fisika, 3. matematika, 4. metafisika. Dalam bagian fisika dimasukkan ilmu2 psikologi, zoologi, geologi dan botani, dan pada bagian matematika ia membahas geometri, ilmu hitung, astronomi dan musik. Al Kindi, seorang ilmuan yang lebih sering disebut saintis ketimbang filosof, yang berminat besar dalam matematika dan fisika al Farabi yang mengadakan penelitian dalam bidang geometri dan mekanika, ia juga seorang musikus Muslim yang terbesar. Salah satu karyanya dalam bidang musik adalah kitab al Musiqi al Kabir. Ibnu Bajah, Ibn Tufail dan Ibn Rusyd, yang hidup di Andalusia dan bergelut secara intensif dalam bidang kedokteran. Muhammad ibn Zakaria al Razi dokter terbesar dalam Islam bahkan diseluruh masa Abad Pertengahan. Kitabnya yang berjudul al Hawi adalah kitab yang paling terkemuka diantara karya-karya kedokteran Arab yang diambil manfaatnya oleh orang-orang lain. 9. Banyak lagi tokoh-tokoh lain. Selain perkembangan ilmu yang dikategorikan kedalam bidang eksakta, matematika, fisika, kimia, geometri dll, sejarah juga mencatat kemajuan ilmu-ilmu keislaman, baik dalam bidang tafsir, hadits, fiqh, ushul fiqh dan disiplin ilmu keislaman yang lain. 10. Transformasi ilmu dari dunia Islam ke Barat, disebabkan ; a, kontak pribadi dan b, adanya kegiatan penerjemahan E. Masa Keruntuhan Tradisi Keilmuan dalam Islam 1. Abad ke 18 dalam sejarah islam adalah abad yang paling menyedihkan bagi umat Islam dan memperoleh catatan buruk bagi peradaban Islam secara universal. 2. Sebab-sebab kemunduran antara lain; a. diterimanya paham Yunani mengenai realitas yang pada pokoknya bersifat statis, sementara jiwa Islam dinamis dan berkembang, b. persepsi yang keliru dalam memahami pemikiran al Ghazali, c. tidak memperhatikan karya Ibn Rusyd (tahafut al tahafut) yang membela Aristotelianisme dan mengecam kritik al Ghazali, d. dimasa dekadensi, kegiatan intelektual sedang mencapai titiknya yang terendah, e. para penguasa seringkali merasa takut dengan tersebar luasnya pendidikan dan pengetahuan dikalangan massa yang dapat menggerogoti kekuasaan mereka yang mutlak. 3. selain sebab diatas, kesulitan-kesulitan ijtihad dan mistisisme asketik juga merupakan faktor yang menyebabkan kemunduran tradisi intelektual dan keilmuan di dunia Islam. Terima kasih