Alpendri*
Alfendryyusuf57@gmail.com*
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Abstrack
Artikel ini membahas tentang perkembangan ilmu pengetahuan pada masa islam
klasik, pada masa ini ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang begitu
pesat, karena pemimpin harun arrasyid, metode yang digunakan dalam penulisan
artikel ini yaitu (library research) studi kepustakaan, data yang digunakan
dengan metode analisi deskriftif analitis, Adapun hasil dari pembahasan artikel
ini ialah ilmu pengetahuan berkembang begitu pesat pada masa kepemimpinan
harun arasyid tidak hanya di bidang ilmu agama saja namun juga di bidang ilmu
ilmu umum, dan pada masa itu banyak ilmuan ilmuan muslim yang lahir dalam
berbagai bidang.
Keyword : Ilmu Pengetahuan, Islam, Klasik
Pendahuluan
Keberadaan ilmu pengetahuan tidak lepas dari Sejarah kemunculanya dan
perkembanganya, yang merupakan suatu proses yang sangat Panjang, tumbuh
dan berkembangnya ilmu pengetahuan itu sendiri. Pada setiap fase
perkembangan ilmu pengetahuan selalu muncul sesuatu yang baru dan memiliki
karakteristik disetiap masanya, karakteristik tersebut merupakan hasil dari suatu
permulaan budaya yang terjadi dalam dinamika social, tentu hal itu tidak dapat
terlepas dari dinamika social, budaya dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian
perkembangan ilmu pengetahuan dapat di periodesasikan dayanya yaitu periode
kuno, periode islam, periode renaisans, dan modern.
1
Sesuangguhnya kajian tentang Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan
sangatlah luas cakupanya, dan juga sangat Panjang. Idealnya Sejarah ialah rekam
jejak semua rentetan peristiwa yang lampau pernah terjadi, yang berusaha untuk
mengunggkapkan segala sesuai dengan fakta yang ada tanpa adanya distorsi
sedikitpun, oleh karena itu perlu adanya Upaya untuk mengungkap fakta Sejarah
yang ada.1
Metodelogi
1
Abdul Karim, “Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Metodologi Penelitian,”
Fikrah Jurnal Ilmu Aqidah Dan Studi Keagamaan 2, no. 1 (2017): hlm 274.
2
artikel ilmiah ini juga meliputi langkah-langkah pengumpulan data, analisis dan
interpretasi data dan dari sumber-sumber pustaka yang berhasil kami dapatkan
dimana kami mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber-sumber seperti
buku, jurnal online, sesuai dengan tema yang kami bahas lalu kami
interpretasikan.
Pembahasan
3
Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, sampai Al-Ghazali, Nashir AlDin Al-Thusi,
dan Mulla Shadra sangat peduli dengan klasifikasi ilmuilmu2
2
Mutty Hariyati et al., “Sejarah Klasifikasi Ilmu-Ilmu Keislaman Dan Perkembangannya Dalam
Ilmu Perpustakaan,” Pustakaloka 9, no. 1 (2017): hlm 157.
4
Muhammad ibn Isma‘îl al-Bukhârî dan Muslim al-Hajjâj (‘Ulûm al-Hadîts);
Abû al-Hasan al-Asy‘arî dan Muhammad ibn al-Thayyib al-Baqillâni
(Kalam); Abû Hanîfah dan Muhammad ibn Idris al-Syâfi‘î (Ushûl al-Fiqh,
Fiqh); Abû al-Qâsim al-Qusyayrî dan Abû Hâmid al-Ghazâlî (Tasawuf); atau
Ibn Miskawayh (Akhlâq).3
5
Zakariyyâ al-Râzî, Abû al-Qâsim al-Zahrawî, Ibn Sahl al-Balkhî
(Kedokteran); Muhammad al-Hassân ibn al-Haitsam (Optik); Ibn Jâbir al-
Battânî, ‘Abd al-Rahmân al-Shûfî, Ibrâhîm al-Zarqâlî (Astronomi).4 Kualitas
pengkajian di bidang sains dan teknologi menjadi penyangga keberhasilan
umat Islam mengembangkan peradaban dan membangun pengaruh yang tak
mungkin diingkari dalam sejarah.
6
dan di Maghrib pada tahun 780 M. Setelah 2 tahun menjabat sebagai
Gubernur, Akhirnya beliau dinobatkan menjadi putra mahkota untuk menjadi
Khalifah setelah sang kakak, Al-Hadi. Hingga pada 14 September 786, Harun
Ar-Rasyid akhirnya menjadi Khalifah ke-5 Dinasti Abbasiyah.
6
Nuzulul Hidayati and Marsudi Marsudi, “Harun Ar-Rasyid: Perkembangan Ilmu
Pengetahuan Pada Masa Islam Klasik (786–809 M),” Jurnal Integrasi Dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu
Sosial 1, no. 4 (2021): hlm 506.
7
lembah Indus pada awalnya merupakan dasar laut kuno yang dipenuhi
bebatuan sedimen, disertai gambaran tentang sejumlah makhluk yang
menyeramkan, termasuk apa yang kita sebut sekarang sebagai manusia
kembar siam.7
b. Bidang geografi
c. Bidang Filsafat
Al- Ibnu Sina. Nama lengkap Abu Ali Husain Bin Hasan Ali Bin
Sina adalah seorang ilmuan produktif yang memiliki ± 200 karya di
bidang kedokteran, filsafat, geometri, astronomi teologi, filologi dan
kesenian. Karya terbesarnya di bidang kedokteran adalah al-Qanuun fi
al-Thib yang merupakan kodifikasi pemikiran kedokteran Yunani-
Arab. Buku tersebut dengan seluruh kandungan ensiklopedinya,
sistematika dan penuturannya menjadi literatur terpenting bidang
kedokteran masa itu, bahkan menjadi buku referensi primer pendidikan
kedokteran di Eropa. dari abad ke 12 hingga abad ke 17 M, buku itu
menjadi panduan ilmu kedokteran di Barat dan Timur yang masih
digunakan sampai sekarang. Dikatakan bahwa al-Qanuun fi al-Thib
adalah kitab suci kedokteran8
7
Moh Afif, “Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Lahirnya Tokoh Muslim Pada Masa
Dinasti Abasiya” 4, no. 2 (2018): hlm 98.
8
Hitti Philip K, Histori Of The Arab Terj. Cecep Lukman Yasin Dan Slamet Riadi (Jakarta:
Serambi, 2013) hlm 461.
8
d. Bidang Matematika
Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al Khawarizmi, seorang
intelektual Islam yang lahir pada tahun 770 Masehi, di sebuah kota
bernama Khawarizmi. di pinggiran sungai Oxus, tepatnya di bagian
selatan sungai itu. Sungai Oxus adalah satu sungai yang mengalir
panjang dan membelah negara Uzbekistan, saat masih kecil ia pindah
bersama kedua orang tuannya ke Baghdad Saat itu Irak di bawah
pemerintahan Khalifah Al Ma'mun yang memerintah sepanjang tahun
813 sampai 833.
Mungkin karena lidah orang barat susah menyebut Al-
Khawarizmi, nama itu berubah menjadi algoritma sehingga orang
barat menyebutnya algoritma. Al-Khawarijmi merupakan orang
pertama yang menulis disiplin ilmu arit matika. Dalam bukunya yang
berjudul Al-Jabr wa-Al-MuQadilah ia mengembangkan tabel rincian
trigonometri yang memuat fungsi sinus, tangen, kosinus, kotangen
serta konsep diferensiasi. Teori mngenalkan teori kalkulus secara
mudah.
Seorang penulis buku the history of the arabs of Phillip Hitti,
menyebutkan Al Khawarizmi adalah tokoh utama sejarah awal
matematika arab, bukunya diterjemahkan pada abad ke-12 oleh Gerard
dari Cremona dan dipakai sampai abad ke 16 didunia barat, ia berjasa
memperkenalkan angka-angka arab atau algoritma kedunia barat. He is
one of the most prominent mathematicians who ever lived. Moreover
he was the founder of several branches and basic concepts of
mathematics. In the words of Phillip Hitti, Al Khawarizmi's
contribution to mathematics influenced mathematical thought to a
greater extent. His work on algebra was outstanding, as he not only
initiated the subject in a systematic form but he also developed it to the
extent of giving analytical solutions of linear and quadratic equations,
9
which established him as the founder of Algebra. The very name
Algebra has been derived from his famous book Al-Jabr wa-al-
Muqabilah
e. Bidang Astronomi
Al-Fazari, yang memiliki nama lengkang Ibrahim al-fazari,
merupakan orang islam pertama yang membuat Astrolobe, yang
digunakan untuk melihat benda-benda langit.
f. Ahli Optik
10
Dalam Bidang optika Ibnu haytam mengadakan eksperimen untuk
menentukan gerak rektiliner cahaya, sifat bayangan, penggunaan lensa,
camera obscura, membuat lensa dan cermin lengkung. Temuan
ilmiahnya yang terkenal adalah pendapatnya bahwa sinar cahaya
bergerak mulai dari obyek dan berjalan menuju kemata. Benda akan
terliht karena ia memantulkan sinar kedalam mata, Retina mata adalah
tempat penglihatah dan bukan yang mengeluarkan cahaya. pendapat
ini adalah kebalikan dair apa yang dikemukakan oleh Euclides dan
ptolemaeus, pemikir Yunani yang berpendapat bahwa benda terlihat
karena memancarkan cahaya.
11
juga berjaya menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan
pembalikan cahaya
Simpulan
Daftar Pustaka
A.Karim, Abdiwarman. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2007.
Afif, Moh. “Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Lahirnya Tokoh Muslim Pada
Masa Dinasti Abasiya” 4, no. 2 (2018): 91–100.
Asari, H. Sejarah Islam Modern: Agama Dalam Negosiasi Historis Sejak Aba XIX.
Yogyakarta: Perdana Phublising, 2019.
http://repository.uinsu.ac.id/8367/1/BUKU SEJARAH ISLAM MODERN.pdf.
Hariyati, Mutty, Isna Fistiyanti, Unesa Surabaya, Uin Sunan, and Ampel Surabaya.
“Sejarah Klasifikasi Ilmu-Ilmu Keislaman Dan Perkembangannya Dalam Ilmu
12
Perpustakaan.” Pustakaloka 9, no. 1 (2017): 147–64.
https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/pustakaloka/article/view/977.
Philip K, Hitti. Histori Of The Arab Terj. Cecep Lukman Yasin Dan Slamet Riadi.
Jakarta: Serambi, 2013.
13