Anda di halaman 1dari 9

SEKILAS SEJARAH

PERTUMBUHAN KEILMUAN
DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH :
B I N TA N G FA L I K H A D I K U S U M A 2 4 11 4 1 9 0 0 4
SABRINA PUTRI FERNANDA 2 4 11 4 1 9 0 0 5
• Islam merupakan sebuah agama yang rasional, Menurut Ziaudin Sardar, Islam
telah mengembangkan sebuah kesadaran yang tinggi mengenai kedudukan akal
sebagai inti dalam tradisi agama, dan dalam mempertahankan sikap terhadap ilmu
pengetahuan, Islam tidak hanya menghargai dan menyuruh belajar, tetapi juga
memberikan metode pengamatan yang rasional.

• Dibawah pengaruh Islam, sains tumbuh subur dan mempunyai bentuk yang unik,
tidak hanya dalam metode, namun juga dalam epistemology.

• Umat Islam maju dalam ilmu pengetahuan karena diilhami oleh sekian banyak
ayat dalam Al – Quran, yang mempersilahkan orang Islam untuk mengamati alam
sekitar, serta dorongan dari Rasul untuk menuntut ilmu
BIDANG KEILMUAN ISLAM

Hasymi mengemukakan terdapat tiga bidang keilmuan Islam, yaitu,

• Ilmu Dinniyah (Tafsir, Al-Hadits, Fiqh dan Akhlak)


• Gerakan Tarikh (Pengembangan ilmu dalam bidang sejarah)
• Ilmu Filsafat (Ilmu bidang Mantiq, kimia, kedokteran)
PERKEMBANGAN SAINS PADA MASA
ISLAM
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa islam diawali dengan
penaklukan daerah daerah di sekitar Arab selama awal abad Islam
(Mu’awiyah dan Abbasiyah)

Islam mengembangkan pengetahuan berdasarkan budaya daerah


kekuasaan Islam pada masa itu.
DAERAH TAKLUKAN ISLAM
• Mesir
• Tiongkok
• India
• Persia
• Yunani
Perkembangan ilmu pengetahuan mengalami masa keemasan yang
terjadi pada masa pemerintahan Abasyiah.
• Diawali aktivitas penerjemahan pada masa khalifah Harun Al-
Rasyid (786-809 M)
• Didirikan lembaga khusus yang disebut Bait al-Hikmah oleh
Ma’Mun tahun 830 M/215 H yang merupakan perpaduan bentuk
kelembagaan/institusi akademi, persputakaan, dan biro
penerjemahan.
• Menjelang akhir abad 9 dan awal abad 10, kaum muslim mulai lebih
mandiri berkreatifitas dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Mahdi Nekosten menjelaskan prosedur penerjemahan memiliki
beberapa tahap, yaitu :
1) Bahasa Yunani Bahasa Arab
2) Bahasa Syiria Bahasa Arab
3) Bahasa India Bahasa Pahlevi
Bahasa Syiria Bahasa Arab
Metode penerjemahan yang dijelaskan oleh Franz Rosenthal:
1) Penerjemah mempelajari kata dari bahasa yunani dan
maknanya, dipilih padananya dalam Bahasa Arab lalu
diterjemahkan.
2) Penerjemah memahami seluruh kalimat, lalu diekspresikan
dalam Bahasa Arab yang maknanya identic dengan teks
aslinya
Manuskif pertama yang diterjemahkan adalah naskah-naskah
yang mengandung minat praktis bangsa Arab, yaitu :
• Buku ilmu kedokteran
• Buku ilmu Astronomi
• Buku ilmu Matematika

Anda mungkin juga menyukai