Anda di halaman 1dari 52

FILSAFAT ISLAM

DWI FITRI WIYONO


Kritis
Rasional Filsafat & Agama

Filsafat Agama

Kebenara
n Hakiki
FILSAFAT BERTEMU AGAMA
• FILSAFAT “MENJADI AGAMA” SENDIRI
• FILSAFAT MENDUKUNG AGAMA INDEPENDENSI
• FILSAFAT SEBAGAI STUDI AGAMA
BANTUAN FILSAFAT KEPADA AGAMA (ISLAM)

• MENGENAL ALLAH (MEMAHAMI IMAN)


• KRITISISME UNTUK MEMBEBASKAN DIRI DARI PEMBERHALAAN “PEMIKIRAN
SENDIRI” / “PEMIKIRAN KELOMPOK”
• JEMBATAN YANG MENYAMBUNG IDEALITAS AGAMA DENGAN REALITAS HIDUP
(FUNGSI KONTEKSTUALISASI)
• PERANGKAT UNTUK REFLEKSI DIRI, KONTEMPLASI (MEMBACA AKU, ALAM DAN
ALLAH)
PROBLEM ONTOLOGIS
• Filsafat Islam
• Filsafat Muslim
• Filsafat Arab
• Filsafat di dunia Islam
ISTILAH FILSAFAT 1: FALSAFAH
• Serapan dari bahasa Yunani Kuno melalui terjemahan.
• Al-Kindi: falsafah adalah ilmu yang mempelajari hakikat segala
sesuatu sebatas kemampuan manusia. Filsafat teoritis mencari
kebenaran, manakala filsafat praktis mengarahkan pelakunya agar ikut
kebenaran. Berfilsafat itu berusaha meniru perilaku Tuhan. Filsafat
merupakan usaha manusia mengenal dirinya. Demikian tulis al-Kindi.
• ‘Ikhwan as-Shafa’ : ‘Filsafat itu berangkat dari rasa ingin tahu. Adapun
puncaknya adalah berkata dan berbuat sesuai dengan apa yang anda
tahu (al-falsafah awwaluha mahabbatul-‘ulum … wa akhiruha al-qawl
wal-‘amal  bi-ma yuwafiqul-‘ilm)’.
ISTILAH FILSAFAT 2: HIKMAH
 Al-‘Amiri: hikmah berasal dari Allah, dan diantara manusia yang pertama
dianugrahi hikmah oleh Allah ialah Luqman al-Hakim. Disebutnya ketujuh
filsuf Yunani kuno itu sebagai ahli hikmah (al-hukama’ as-sab‘ah)–yakni
Thales, Solon, Pittacus, Bias, Cleobulus, Myson dan Chilon.
 Al-Kindi: ‘falsafah’ itu artinya hubb al-hikmah (cinta pada kebijaksanaan).
 Ibn Sina: Hikmah adalah kesempurnaan jiwa manusia tatkala berhasil
menangkap makna segala sesuatu dan mampu menyatakan kebenaran
dengan pikiran dan perbuatannya sebatas kemampuannya sebagai manusia
(istikmal an-nafs al-insaniyyah bi tashawwur al-umur wa t-tashdiq bi l-
haqa’iq an-nazhariyyah wa l-‘amaliyyah ‘ala qadri thaqat al-insan).
HIKMAH
“Hikmah adalah memahami segala yang baik dengan pengetahuan (ilmu) yang
baik. Mereka yang menguasai segala hal yang baik, maka dialah seorang
hakim.”_Ibn Mandhur (Lisanul Arab)
Hikmah adalah melakukan sesuatu yang harus dilakukan, dengan cara yang
seharusnya dan di waktu yang saharusnya_Ibn Qayyim (Madarijus Salikin)
◦ Ada 2 Macam: Berhubungan dengan pengetahuan, dan berhubungan dengan tindakan.
 Yang berhubungan dengan pengetahuan berarti menggapai esensi dan relasi dari sesuatu
 Yang berhubungan dengan tindakan berarti meletakkan sesuatu sesuai porsi dan proporsinya
◦ Ada 3 Level
 Memberikan segala sesuatu sesuai kapasitas/batasnya dan pada waktunya yang tepat
 Menyadari (menerima) kehendak Allah dalam janji-Nya, menyadari keadilan dalam perintah-Nya
dan larangan-Nya
 Mencapai pengetahuan tertinggi melalui instink/intuisi.
ISTILAH FILSAFAT 3: ‘ULUM AL-’AWAIL

• ‘Ulum al-awa’il artinya ‘ilmu-ilmu orang zaman dulu’;


yaitu ilmu-ilmu yang berasal dari peradaban kuno pra-
Islam seperti India, Persia, Yunani dan Romawi.
Termasuk diantaranya ilmu logika, matematika,
astronomi, fisika, biologi, kedokteran, dan sebagainya.
PERSPEKTIF TERHADAP FILSAFAT ISLAM 1:
KELANJUTAN FILSAFAT YUNANI KUNO
• PARA ORIENTALIS (Renan, Gutas, dan Adamson)
• MEREKA LEBIH SUKA MENYEBUTNYA: FILSAFAT (BERBAHASA) ARAB
• Dibalik pandangan ini terselip rasisme intelektual bahwa filsafat itu
murni produk Yunani dan karenanya kaum Muslim sekadar mengambil
dan memelihara untuk diwariskan kepada generasi sesudah mereka.
• Dalam literatur sejarah filsafat dunia, peran dan kedudukan filsafat
Islam seringkali dimarginalkan dan direduksi, atau bahkan diabaikan
sama sekali. Mulai dari Hegel sampai Coplestone dan Russell, filsafat
Islam hanya dibahas sambil lalu,sebagai “jembatan peradaban”
(Kulturvermittler) dari Zaman Kegelapan ke Zaman Pencerahan.
PERSPEKTIF TERHADAP FILSAFAT ISLAM 2:
REAKSI TERHADAP DOKTRIN AGAMA LAIN
• Para pemikir Muslim dituduh telah mencomot dan terpengaruh oleh
tradisi Yahudi-Kristen. Pendapat ini diwakili Rahib Maimonides:
“Ketahuilah olehmu bahwa semua yang dilontarkan oleh orang Islam
dari golongan Mu‘tazilah maupun Asy‘ariyah mengenai masalah-
masalah ini berasas pada sejumlah proposisi-proposisi yang diambil
dari buku-buku orang Yunani dan Syria yang ditulis untuk menyanggah
para filosof dan mematahkan argumen-argumen mereka.”
PERSPEKTIF TERHADAP FILSAFAT ISLAM 3:
REVISIONIS
• Filsafat Islam itu lahir dari kegiatan intelektual selama berabad-abad semenjak kurun
pertama Islam. Bukankah perbincangan tentang kemahakuasaan dan keadilan Tuhan,
tentang hakikat kebebasan dan tanggung-jawab manusia merupakan cikal bakal
tumbuhnya filsafat? Munculnya kelompok  Khawarij, Syi‘ah, Mu‘tazilah dan lain-lain,
yang melontarkan pelbagai argumen rasional disamping merujuk kepada ayat-ayat al-
Qur’an jelas sekali mendorong berkembangnya pemikiran filsafat dalam Islam.
• Pandangan revisionis ini diwakili antara lain oleh M.M. Sharif, Oliver Leaman, dan
Alparslan Açıkgenç.
• Filsafat Islam adalah nama generik keseluruhan pemikiran yang lahir dan berkembang
dalam lingkup peradaban Islam, terlepas apakah mereka yang punya andil berbangsa
Arab ataupun non-Arab, Muslim ataupun non-Muslim, hidup di Timur Tengah ataupun
bukan; berbahasa Arab, Parsi, Ibrani, Turki, ataupun Melayu sebagai mediumnya, sejak
zaman dulu sampai sekarang ini.
Filsafat Islam adalah nama generik keseluruhan pemikiran yang
lahir dan berkembang dalam lingkup peradaban Islam, terlepas
apakah mereka yang punya andil berbangsa Arab ataupun non-Arab,
Muslim ataupun non-Muslim, hidup di Timur Tengah ataupun
bukan; berbahasa Arab, Parsi, Ibrani, Turki, ataupun Melayu sebagai
mediumnya, sejak zaman dulu sampai sekarang ini.
• Filsafat Islam: Sebuah investigasi rasional-sistematis-radikal tentang manusia,
kehidupan, ketuhanan, etika, alam semesta dan hubungan sosial yang
dilakukan di “dunia Islam”
• Tidak semua tokoh filsafat Islam itu Muslim, ada yang Kristen seperti Yahya
ibn Adi, ada yang Yahudi seperti Maimonides; bahkan ada yang pemikiran-
pemikirannya justru menyerang Islam, seperti Ibn al-Rawandi, dan
Muhammad ibn Zakariya al-Razi
• Filsafat Islam awal dimulai sekitar abad ke-2 Hijriyah (sekitar abad ke-9) dan
berlangsung sampai sekitar abad ke-5 H. Era ini disebut jaman keemasan
Islam. Era inilah yang berjasa besar menginspirasi lahirnya filsafat modern
dengan renaissance-nya., sehingga dalam Ensiklopedia Britannica disebut
sebagai “one of the largest technology transfers in world history.”
• Era Filsafat Islam Awal ini diawali oleh Al-Kindi dan berakhir pada Ibn
Rusyd dan biasa disebut sebagai Peripatetic Arabic School,
• Era baru Filsafat Islam selanjutnya muncul di negara-negara Timur,
khususnya Persia dan India dengan lahirnya aliran-aliran seperti :
Avecennism, Illuminationism, Transendent Theosophy, dll..
TUJUAN UMUM FILSAFAT DALAM
ISLAM
• Membenarkan yang benar (ihqaq al-haqq) dan
• Membatalkan yang batil (ibthal al-bathil) secara rasional, persuasif
dan elegan
• Hukumnya: fardu kifayah.
• Seperti rasa ingin tahu Nabi Ibrahim yang mendorongnya bertanya bagaimana
Allah menghidupkan orang mati. Allah balik bertanya, “Apakah engkau belum
percaya?” Nabi Ibrahim menjawab, “Aku percaya, akan tetapi[akubertanya]
supaya hatiku tentram (mantap).” Jadi, filsafat itu untuk mengokohkan
kebenaran sekaligus menghapus keraguan.
DULU SUKSES KARENA
• (1) dorongan religius di mana agama Islam sangat menekankan
pentingnya bagi umat Islam untuk menuntut ilmu, dengan
menjadikannya sebagai kewajiban agama.
• (2) apresiasi masyarakat yang sangat tinggi terhadap ilmu, ilmuwan
dan buku, dan
• (3) patronase yang sangat besar dan tulus dari para penguasa dan
pengusaha terhadap perkembangan ilmu.
• Memburu manuskrip,
• Menerjemahkan,
• Membuat komentar atas karya-karya orang-orang terdahulu,
• Menulis karya-karya orisinal yang bukan saja ekstensif tetapi juga sangat intensif,
• Menyalin dan mendistribusi buku,
• Rihlah dan khalwat,
• Seminar dan diskusi ilmiah baik yang diselenggarakan di lingkungan istana
• atau di tempat kediaman seorang sarjana,
• Melakukan kritik baik yang bersifat ilmiah (agama maupun umum), sosial dan politik
• Eksperimen-eksperimen yang menyebabkan ilmuwan-ilmuwan Muslim dipandang
sebagai perintis metode eksperiman dalam kegiatan ilmiah mereka.

KEGIATAN PARA ILMUWAN DAN FILOSOF MUSLIM DULU…


FILSAFAT DAN PEMIKIRAN ISLAM: CLASSICAL
FILSAFAT DAN PEMIKIRAN ISLAM: : CONTEMPORARY
FILSAFAT DAN PEMIKIRAN ISLAM: THEOLOGICAL
ONTOLOGI ISLAM
Yang Ada (being)
• Hakikat sesuatu yang ada

Problem ontologi “Yang Ada”


Apakah sesuatu yang ada itu diciptikan? Atau ada dengan sendirinya?
ontology is the theory of being qua being

Note: Ada yang menciptakan ada yang diciptakan


Yang Ada (being)
• universal untuk segala sesuatu
• Mendahului dan menjadi syarat bagi Reality & Eksistensi
• Ada: pasti dapat diketahui (apa kita bisa mengetahui sesuatu yang
tidak dapat diketahui?)
• Reality & Eksistensi
• Klasifikasi: 1) Sungguh Ada & Mungkin Ada, 2) Nyata ada & Tampak
Ada
• Prinsip proses penciptaan:
1. Adanya pencipta (subyek)
2. Adanya ciptaan (obyek)
3. Adanya bahan
4. Adanya tujuan
5. Adanya Proses
Monisme
Keragaman itu sesungguhnya semu, segala sesuatu itu
hakikatnya sebenarnya satu / sama.
Monisme dalam sejarahnya pernah melahirkan dua
kutub besar pemikiran: a) Materialisme, b) Idealisme
Pada hakikatnya sesuatu “Yang Ada (being) didunia ini ada 2 yakni:
- “Yang Ada (being) sesuatu yang abstrak
KONSEP/IDE/SPIRIT/METAFISIK

- “Yang Ada (being) sesuatu yang kongkrit


MATERI/ Panca Indera

- Yang Ada (being) disandarkan pada Tuhan dan Manusia


NATURALISME

• NATURALISME merupakan teori yang menerima “nature” (alam)


sebagai keseluruhan realitas. Nature adalah dunia yang diungkapkan
kepada kita oleh sains alam. Istilah naturalisme adalah sebaliknya dari
istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik
terhadap alam dengan adanya kekuatan yang ada (wujud) di atas atau
di luar alam.
• Jargon Naturalisme: Yang Alami Pasti benar dan baik
Yang Nyata (realitas)
• Berdimensi ruang dan waktu
• Apakah yang nyata bersifat “materi atau imateri”
• Hakikat realitas adalah imateri yang memateri
• Filsafat Islam hakikatnya adalah spiritual
MATERIALISME

• Materialisme adalah suatu istilah yang sempit dari dan merupakan


bentuk dari naturalisme yang lebih terbatas.
• Materialisme adalah teori yang mengatakan bahwa atom materi yang
berada sendiri dan bergerak merupakan unsur-unsur yang
membentuk alam, dan bahwa akal dan kesadaran (consiousness)
termasuk di dalamnya.
• Materi ada sebelum jiwa (mind), dan dunia material adalah yang
pertama. Sedangkan pemikiran tentang dunia ini adalah nomor dua.
IDEALISME
• Istilah Idealisme adalah aliran filsafat yang memandang yang mental
dan ideasional sebagai kunci ke hakikat realitas
• Secara umum dapat dikatakan ada dua macam kaum idealis; kaum
spiritualis dan kaum dualis.
Dualisme
• Dualisme adalah konsep filsafat yang menyatakan ada dua substansi.
Dalam pandangan tentang hubungan antara jiwa dan raga, dualisme
mengklaim bahwa fenomena mental adalah entitas non-fisik
Esensi dan eksistensi
• Dalam setiap yang ada, baik yang nyata maupun tidak nyata.
• Untuk yang gaib sisi yang nampak adalah eksistensi

Tidak semua kenyataan itu bereksistensi


Bersifat Publik & menempati Ruang dan Waktu
Hakikat esensi
• Materi dibangun dari filsafat : Filsafat materialisme
• Imateri dibangun dari filsafat idealisme dan spiritualisme
Pluralitas dan Perubahan
• Perubahan kehidupan kesemestaan hakikatnya adalah perubahan
Pluralisme
• Hakikat Kenyataan itu Plural
• Tidak mungkin narasi tunggal bisa menjelaskan realitas yang plural
ETIKA
Hakikat Baik dan Jahat
• Dilihat dari nilai-nilai etika hakikat baik dan jahat bersifat Universal
dan absolut.

• Dilihat dari aplikasinya bisa saja terjadi perbedaan perbedaan

• Persoalan etika pada dasarnya lebih pada aplikasinya.

Musa Asy’Ary
Filsafat Islam (Baik dan Jahat)
• Baik = al-Ma’ruf -Jahat = al-Munkar
Universal
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung (al-Imron:104)

Aplikasi
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut
(nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak
(pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (al-Baqarah:
173)

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang
tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya…………Maka barang siapa terpaksa[, karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (al-Maidah 3)
Ibnu ‘Arabi
• 'Abu 'Abdillah Muḥammad ibn 'Ali ibn Muḥammad ibn `Arabi Al-Tha’i al-
Hatimi
• Dikenal dengan nama al-Shaykh al-Akbar, Muḥyiddin ibn Arabi.
• Lahir di Murcia-Andalusia pada 17 Ramadan 561 H (27/ 28 Juli 1165 AD).
• Selain sebagai filsuf sufi, Ibnu 'Araby juga dikenal sebagai ahli tafsir, hadist,
fiqh, sastra dan filsafat, bahkan astrolog dan kosmologi.
• Dalam bidang tasawwuf, beliau mendapat didikan dari 55 orang syeikh.
Beliau abadikan nama dan biografi mereka dalam kitabnya yang berjudul
al-Durrah al-Fakhirah Fi Dhikr Ma lntafa’tu Bihi Fi Tariq al-Akhirah
• Pengetahuan intelektual (‘Ilm al-Aql)_Investigatif
demonstratif._empiris rasional.
• Pengetahuan kesadaran akan keadaan-keadaan batin (Ahwal)_ Rasa,
Intuisi, Penyaksian batin. Misalnya rasa manis madu atau pahitnya sari
cendana.
• Pengetahuan tentang yang gaib (‘ilm al-asrar)_ tergantung pada
pencerahan yang bersumber dari cahaya Ilahiah kedalam pikiran.
Pengetahuan model ini hanya ada atau dimiliki oleh mereka yang
mencapai maqam tertinggi seperti para Nabi ataupun orang-orang
suci (insan kamil).
Wujud
• satu-satunya wujud adalah wujud Tuhan; tidak ada wujud selain
wujud-Nya.
• apa pun selain Tuhan tidak mempunyai wujud. Secara logis dapat
diambil kesimpulan,
• wujud tidak dapat diberikan kepada segala sesuatu selain Tuhan ma
siwa Allah, alam dan segala sesuatu yang ada di dalamnya
• wujud yang ada pada alam pada hakikatnya adalah wujud Tuhan yang
dipinjamkan kepadanya. Sebagaimana cahaya hanya milik matahari,
tetapi cahaya itu dipinjamkan kepada para penghuni bumi.
• Hubungan antara Tuhan dan alam semesta (termasuk manusia)
• wujud adalah cahaya, dan ‘adam adalah kegelapan.
WAHDATUL WUJUD
• Realitas hanya satu, Realitas ini kita pandang dari dua sudut yang
berbeda
• Realitas = al-Haqq, ketika kita memandangnya sebagai fenomena yang
termanifestasi dari Esensi tersebut, kita menyebutnya al-khalq. Al-
Haqq
• Al-Haqq dan al-khalq, Realitas dan Penampakan, Yang Satu dan Yang
Banyak hanyalah nama-nama untuk dua aspek subjektif dari Realitas
Tunggal.
• Allah adalah satu, tetapi dilihat dari aspek lain Dia adalah semuanya
(kull) yang mengandung keanekaan.
MARTABAT ALLAH
AHADIYAH
• Martabat Ahadiyah, wujud Tuhan merupakan Zat Mutlak lagi mujarrad,
tidak bernama dan tidak bersifat, tidak dapat dipahami ataupun
dikhayalkan.
• Tuhan diistilahkan al-Haq berada dalam keadaan murni bagaikan kabut
yang gelap (fi al-’amâ’);
• Tuhan tidak sesudah, tidak sebelum, tidak terikat, tidak terpisah, tidak ada
atas, tidak ada bawah, tidak mempunyai nama, tidak musamma (dinamai).
• Al-Haq tidak dapat dikomunikasikan oleh siapa pun dan tidak dapat
diketahui.
• Satu-satunya jalan untuk memahami Tuhan adalah Teologi Negatif.
WAHIDIYAH
• Penampakan pertama (ta’ayyun awwali) atau disebut juga faydh al-
aqdas (emanasi paling suci).
• Zat yang mujarrad bermanifestasi melalui sifat dan asma-Nya.
• Manifestasi atau tajali ini, zat tersebut dinamakan Allah, dengan Sifat
dan Nama yang Mahasempurna (al-asma al-husna, Allah).
• Sifat dan nama identik dengan zat.
• zat Allah yang Esa, tetapi Ia mengandung di dalam diri-Nya berbagai
bentuk potensial dari hakikat alam semesta atau entitas permanen
(al-’a’yan tsabitah).
TAJALLI SYUHUDI
• Disebut faidh al-muqaddas (emanasi suci) dan ta’ayyun tsani (entifikasi kedua, atau
penampakan diri peringkat kedua).
• Allah Swt bertajali melalu asma dan sifat-Nya dalam kenyataan empiris atau alam kasatmata.
• Melalui firman kun (jadilah), maka entitas permanen secara aktual menjelma dalam berbagai
citra atau bentuk alam semesta.
• Alam ini tidak lain adalah kumpulan fenomena empiris yang merupakan lokus atau mazhar
tajali al-Haq.
• Alam yang menjadi wadah manifestasi itu sendiri merupakan wujud atau bentuk yang tidak
ada akhirnya. Ia tidak lain laksana ’aradh atau aksiden (sifat yang datang kemudian) dan
jauhar (substansi) dalam istilah ilmu kalam.
• Selama ada substansi, maka aksiden akan tetap ada. Begitu pula dalam tasawuf. Menurut Ibn
’Arabi, selama ada Allah, maka alam akan tetap ada, ia hanya muncul dan tenggelam tanpa
akhir.
HAKIKAT NUR MUHAMMAD
• Terjadinya alam ini tidak dapat dipisahkan dari ajaran Hakikat Nur Muhammad.
• proses penciptaan alam dan hubungannya dengan kedua ajaran itu dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Wujud Tuhan sebagai wujud mutlak, yaitu Dzat yang mandiri dan tidak berhajat pada
apapun.
2. Wujud Hakikat Nur Muhammad sebagai emanasi (pelimpahan) pertama dari wujud
Tuhan kemudian muncullah segala yang wujud dengan proses tahapan-tatahapannya.
• Ibnu Arabi menolak ajaran alam semesta ini diciptakan dari tiada. Ia mengatakan
bahwa Nur Muhammad itu qadim dan merupakan sumber emanasi dengan
berbagai kesempurnaan ilmiah dan amaliah yang terealisasikan pada diri para
nabi semenjak Adam sampai Muhammad dan terealisasikan dari Muhammad
pada diri para pengikutnya, kalangan para wali, dan insan kamil.
• Kuntu kanzan makhfiyyan…

Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi. Maka Aku Rindu untuk


dikenali. Maka Aku ciptakan alam agar Aku dikenali.

Cinta adalah kerinduan yang mutlak agar dikenal oleh yang selain diri-
Nya. Alam semesta adalah wujud Cinta Ilahi untuk dikenal. Selama
cinta itu masih ada, alam ini belum akan berakhir

Anda mungkin juga menyukai