Anda di halaman 1dari 2

Nama : Putri Eka Lestari

Kelas : BKI 2C

NIM : 12306193116

SEJARAH FILSAFAT ISLAM

Filsafat Islam juga sering disebut filsafat Arab dan filsafat Muslim merupakan suatu
kajian sistematis terhadap kehidupan, alam semesta, etika, moralitas, pengetahuan,
pemikiran, dan gagasan politik yang dilakukan di dalam dunia Islam atau peradaban umat
Muslim dan berhubungan dengan ajaran-ajaran Islam. Dalam Islam, terdapat dua istilah yang
erat kaitannya dengan pengertian filsafat-falsafa (secara harfiah "filsafat") yang merujuk pada
kajian filosofi, ilmu pengetahuan alam dan logika, dan Kalam (secara harfiah berarti
"berbicara") yang merujuk pada kajian teologi keagamaan.

Perkembangan filsafat dalam islam dapat dikatakan dimulai oleh pengaruh


kebudayaan Hellenis, yang terjadi akibat bertemunya kebudayaan timur dan kebudayaan
barat. Pengaruh ini dimulai ketika Iskandar Agung yang merupakan salah satu murid dari
Aristoteles berhasil menduduki wilayah persia pada 331 SM. Akulturasi kebudayaan ini
mengakibatkan benih kajian filsafat dalam masyarakat muslim di kemudian hari.
Penerjemahan literatur-literatur keilmuan dari Yunani dan budaya lainnya ke dalam bahasa
arab secara besar-besaran di era Bani Abbasiyah (750-1250 M) dapat dikatakan memberi
pengaruh terbesar terhadap kemunculan dan perkembangan kajian filsafat Islam klasik.
Peristiwa tersebut kemudian menjadikan periode ini menjadi zaman keemasan dalam
peradaban Islam. perkembangan kajian filsafat Islam dapat dibagi ke dalam tiga periode yaitu
periode klasik, periode pertengahan,dan periode modern. Periode klasik dari filsafat Islam
diperhitungkan sejak wafatnya Nabi Muhammad hingga pertengahan abad ke 13, yaitu antara
650-1250 M. Periode selanjutnya disebut periode pertengahan yakni antara kurun tahun
1250-1800 M. Periode terakhir yaitu periode modern atau kontemporer berlangsung sejak
kurun tahun 1800an hingga saat ini.

Tokoh-tokoh Filsafat Islam :

1. Al-Kindi
Dikenal sebagai sosok muslim pertama yang memunculkan gagasan tentang filsafat
dan ia juga berpendapat bahwa ajaran agam Islam tidak berbeda jauh dengan ilmu
filsafat atau filsafat sehingga kebudayaan bukanlah dua hal yang bertentangan.
2. Al-Farabi
Al-farabi berusaha memadukan beberapa aliran filsafat antara lain aliran filsafat al
taufiqhiyah yang berkembang sebelumnya dari hasil pemikiran filsuf Yunani seperti
Plato, Aristoteles, Plotinus, Al farabi juga berpendapat bahwa pada hakikatnya filsafat
memiliki satu tujuan yaitu mencari kebenaran dari suatu hal.
3. Ibnu Rusyd
Ia juga merupakan salah seorang filsuf yang dikenal dnegan aliran rasionalnya.
Sebagai seorang filsuf dan pemikir, Ibnu Rusyid menjunjung tinggi akal dan
peranananya dalam kehidupan. Ibnu rusyid juga berpendapat bahwa akal fikiran
bekerja dengan didasari oleh pengertian umum atau maj’ani kulliyah dandidalamnya
tercakup hal-hal yang bersifat partial atau disebut juz’iyah.
4. Ibnu Sina
ibnu sina yang terkenal sebagai ilmuwan dalam bidnag kedokteran juga dikenal
sebagai seorang sosok filsuf muslim. Ia berpendapat bahwa semua intelenji atau akal
berasal dari Tuhan dan segala hal yang menyangkut dasar semua ilmu juga berasal
dari Tuhan. Ibnu sina jugalah yang menyatakan bahwa esensi berada dalam akal dan
wujud berada diluarakal. Ia juga banyak membahas mengenai metafisika dan
filsafah tentang jiwa.

5. Al-Ghazali
Al Ghazali adalah salah seorang filsuf ternama yang berasal dari daerah Thusi yang
merupakan bagian dari Negara Persia. Al ghazali banyak menghasilkan karya
dibidang filsafat dan ia pada mulanya berpendapat bahwa ilmu pengetahuan
sebenarnya tidak bisa ditangkan dengan menggunakan panca indera manusia. Al
ghazali lebih cenderung percaya terhadap akal daripada kelima panca indera.

Anda mungkin juga menyukai