Anda di halaman 1dari 7

FILSAFAT DAN FILSAFAT ISLAM

A. PENGERTIAN FILSAFAT
Kata filsafat berasal dari kata Yunani filosofia, yang berasal dari kata kerja
filosofein yang berarti mencintai kebijaksanaan. Kata tersebut juga berasal dari kata
Yunani philosophis yang berasal dari kata kerja philein yang berarti mencintai, atau
philia yang berarti cinta, dan sophiayang berarti kearifan. Dari kata tersebut lahirlah
kata Inggris Philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai “cinta kearifan”.
Arti kata tersebut di atas belum memperhatikan makna yang sebenarnya dari kata
filsafat, sebab pengertian “mencintai” belum memperlihatkan keaktifan seorang
filosof untuk memperoleh kearifan atau kebijaksanaan itu. Menurut pengertian yang
lazim berlaku di Timur (Tiongkok atau di India), seseorang disebut filosof bila dia
telah mendapatkan atau telah meraih kebijaksanaan. Sedangkan menurut pengertian
yang lazim berlaku di Barat, kata “mencintai” tidak perlu meraih kebijaksanaan,
karena itu yang disebut filosof atau “orang bijaksana” mempunyai pengertian yang
berbeda dengan pengertian di Timur1
Ada beberapa definisi yang telah diberikan oleh pemikir atau filosof :
 Plato (427 SM – 348 SM) “Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat
mencapai kebenaran yang asli.”
 Aristoteles (382 SM – 322 SM) “Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu – ilmu metafisika,
logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.”
 Al Farabi (870 M – 950 M) “Filsafat ialah ilmu pengetahuan tentang alam
maujud bagaimana hakekatnya yang sebenarnya.”
 Descartes (1590 M – 1650 M) “Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan
di mana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan.”

1
Asmoro Achmadi,2012,Filsafat Umum,Jakarta: RajaGrafindo Presada, hal. 1

1
 Immanuel Kant (1724 M – 1804 M) Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan, yang tercakup di
dalamnya beberapa persoalan:
 Apakah yang dapat kita ketahui? (Jawabnya : Metafisika)
 Apakah yang harus kita kerjakan? (Jawabnya : Etika)
 Sampai dimanakah harapan kita? (Jawabnya : Agama)
 Apakah yang dinamakan manusia? (jawabnya : Antropologi)
 Harun Nasution :“Filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dan
bebas (tidak terikat tradisi, agama atau dogma) dan dengan sedalam –
dalamnya sehingga sampai ke dasar – dasar (akar) persoalan.”
 Al-Kindi : dikalangan kaum muslimin, orang yang pertama memberikan
pengertian filsafat dan lapangnya adalah Al-Kindi, ia membagi filsafat 3
bagian :
a. Thabiiyyat (ilmu fisika) sebagai sesuatu yang berbenda
b. Al-ilm-al-rriyadli (matematika) terdiri dari ilmu hitung, teknik, astronomi, dan
musik, berhubungan dengan benda tapi punya wujud sendiri
c. Ilm al-Rububiyyah (ilmu ketuhanan)
 Ibnu Sina : Pembagian filsafat bagi Ibnu Sina pada pokoknya tidak berbeda
dengan pembagian yang sebelumnya, filsafat teori dari filsafat praktis. Filsafat
Ketuhanan menurut Ibnu Sina adalah :Ilmu tentang turunnya wahyu dan
makhluk – makhluk rohani yang membawa wahyu itu, dengan demikian pula
bagaimana cara wahyu itu disampaikan, dari sesuatu yang bersifat rohani
kepada sesuatu yang dapat dilihat dan didengar.

B. PENGERTIAN FILSAFAT ISLAM

Filsafat Islam merupakan gabungan dari dua kata, yaitu filsafat dan Islam.Jadi
filsafat Islam, Islamic philosophy, pada hakikatnya adalah filsafat yang bercorak
islami.Islam menempati posisi sebagai sifat, corak, dan karakter dari filsafat.Filsafat

2
Islam bukan filsafat tentang Islam, bukan the philosophy of Islam.Filsafat Islam
artinya berpikir dengan bebas dan radikal namun tetap berada pada makna, yang
mempunyai sifat, corak, serta karakter yang menyelamatkaan dan memberi
kedamaian hati.2

Pengertian filsafat Islam menurut cendikiawan muslim:

Menurut Mustofa Abdur Razik pemakaian kata filsafat di kalangan umat


Islam adalah kata hikmah. Sehingga kata hakim ditempatkan pada kata failusuf atau
hukum Al-Islam (hakim-hakim Islam) sama dengan falasifatul Islam (failasuf-failasuf
Islam). Hal ini dikuatkan oleh Dr. Faud Al-Ahwani, bahwa kebanyakan pengaran-
pengarang Arab menempatkan kalimat hikmah di tempat kalimat filsafat, dan
menempatkan kalimat hakim di tempat kalimat failusuf atau sebaliknya.Namun
demikian, mereka mengatakan bahwa sebenarnya kata hikmah itu berada di atas kata
filsafat.

Ibnu Sina mengatakan, hikmah adalah mencari kesempurnaan diri manusia


dengan dapat menggambarkan segala urusan dan membenarkan segala hakikat baik
yang bersifat teori maupun praktik menurut kadar kemampuan manusia.
Menurut Mustofa Abdur Razik, Filsafat Islam adalah filsafat yang tumbuh di
negeri Islam dan di bawah naungan negara Islam, tanpa memandang agama dan
bahasa-bahasa pemiliknya. Pengertian ini diperkuat oleh Prof. Tara Chand, bahwa
orang-orang Nasrani dan Yahudi yang telah menulis kitab-kitab filsafat yang bersifat
kritis atau terpengaruh oleh Islam sebaiknya dimasukkan ke dalam Filsafat Islam. 3
C. LATAR BELAKANG LAHIRNYA FILSAFAT ISLAM
Latar belakang filsafat Islam tidak dapat dipisahkan dari pemikiran filosofnya
yang dipengaruhi oleh para filosof Yunani, karena para filosof Islam menuntut ilmu
kepada filosof Yunani.Berikut adalah sejarah bagaimana terjadinya kontak antara
Filosof Islam dengan Filosof Yunani.
2
Zhaprulkan,2014,Filsafat Islam Sebuah Kajian Tematik,Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, hal. 3
3
Zhaprulkan,Op.Cit, hal. 5

3
Sebuah riwayat yang berasal dari sa’ad bin abi waqash mengatakan, ketika ia
menderita sakit, Rasul Allah SAW datang menjenguknya saat itu beliau menyarankan
:” Datanglah kepada al-Harits bin kaldah, ia mengetahui tentang kedokteran”.
Akan tetapi Ilmu pengetahuan yang diperoleh al-Harits dapat ditanggap, cukup
karena ia belum menguasai semua pokok dan cabang ilmu kedokteran secara ilmiah.
Untuk itu memang diperlukan penguasaan Bahasa suryani sebagai alat untuk dapat
mempelajari berbagai buku kedokteran yang telah diterjemahkan kedalam Bahasa
tersebut danbtersebar di Jundi Sabur.Ilmu pengetahuan di bidang itu pada umumnya
di kuasai oleh orang-orang Suryani sendiri.
Perguruan Iskandariyah tidak hanya memperhatikan soal-soal ilmu
pengetahuan saja, tetapi juga semua bentuk kebudayaan, baik yang bersifat
keagamaan, pemikiran, filsafat maupun kesusastraan.Mulai abad pertama hingga abad
ke-3 M pembaharuan terhadap pembaharuan terhadap ajaran phytagoras cenderung
ke arah masalah matematika dan moral. Demikian pula ajaran pluto, direvisi oleh
plotinus yang menciptakan Neo Platonisme. Ia lahir dan dibesarkan di Mesir,
memperoleh pendidikan di Iskandariyah dan berbahasa Yunani. Dialah yang
menciptakan ajaran Enneads, yaitu ajaran filsafat yang menjelaskan terjadinya
pelimpahan dari Yang Satu (supreme in material force). Sebagian dari bukunya
diterjemahkan kedalam Bahasa Arab dengan nama Theologia. Teori
“Pelimpahan”nya banyak mempengaruhi para filosof Islam.Muridnya yang bernama
Porhyrius tidak kalah pengaruhnya dalam kehidupan filsafat Islam hal itu tidak
mengherankan karena dialah yang menulis buku isagoge,kata dalam Bahasa Yunani
yang terkenal di kalangan orang-orang Arab sampai Zaman kita ini.Isagoge bermakna
“Pintu masuk” (madkhal), yakni pintu untuk memasuki pembicaraan tentang teori
filsafat Aristoteles.
Demikianlah cuplikan sejarah awal mula para filosof islam mengadakan
kontak dengan para filosof Yunani, yang merupakan latar belakang lahirnya Filsafat
Islam.

4
Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat Al-Qur’an yang menyuruh manusia
agar menggunakan akal pikiran untuk memikirkan tentang segala sesuatu yang
diciptakan-Nya.Allah SWT berfirman.4

(٢١٩) ‫… َك َذ ِلَك ُيَبِّيُن ُهَّللا َلُك ُم اآلَياِت َلَع َّلُك ْم َتَتَفَّك ُروَن‬
Artinya: “…Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu supaya kamu
berpikir.” (QS Al-Baqarah (2):219)

D. HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN FILSAFAT YUNANI


Ada beberapa hubungan nyata filsfat Islam dengan filsafat yunani yaitu;
1. pendapat yang mengatakan bahwa fislafat Islam merupakan kelanjutan dari
filsafat Yunani. Filsafat Yunani merupakan hasil revolusi fikiran terhadap apa
yag dinamakan dogmatic dicta, sedangkan filsafat Islam dilahirkan untuk
memperkuat kedudukan faham Islam. Islam didirikan atas dasar qur’an dan al
hadist.,perkembangan filsafat dalam Islam akan tetap berjalan bahu membahu
dengan agama Islam. Rasulullah Muhammad SAW mengatakan bahwa:
”Agamaialah Akal”, maka tiap-tiap agama yang tidak bersendikan akal atau
sesuatu agama yang berkembang membatasi akal, maka agama yang demikian
tidaklah dapat hidup kekal. Setelah Al-qur’an telah sempurna diterima oleh
Nabi Muhammad SAW dan pada masa pemerintahan Khalifah Utsman
dibukukan dengan lebih teratur dan sistematis, maka nampaklah bahwa ayat-
ayat al-qur’an sebagai sumber ajaran Islam membutuhkan tinjauan pikiran
untuk mengungkap kebenaran yang hakiki.

2. Sebelum Islam lahir, di seluruh Asia Tengah termasuk negeri Arab telah
tumbuh berkembng berbagai alam fikiran dan aliran filsafat, misalnya fikiran
mesir kuno, Babilonia,Assuria,Iran,India,Cina,dan pikiran Yunani. Di Yunani

4
Ahmad Fuad Al-Bawain,2008,Filsafat Islam,Jakarta:Pustaka Firdaus, hal 8

5
kegiatan filsafat dimaksudkan untuk melepaskan (baca :mengoreksi, meguji)
diri dari kekuasaan golongan agama berhala yang ajaran –ajaran agamanya
bersendikan atas dasar tahayul dan mythologi. Sehingga ajaran yang dapat
dibenarkan oleh akal fikiran disebut filsafat, dan ajaran yang tidak dapat
diterima oleh akal fikiran dimasukan dalam ”ceritera-ceritera”. Pada tataran
inilah pembuktiannya bahwa antara kebenaran yang didapat oleh filsafat dan
kebenaran yang didapat oleh agama itu tidak ada perbedaan , artinya, bahwa
filsafat memperoleh kebenaran dengan perjalanan fikiran, sedangkan agama
mendapatkan secara dogmatic. Sehingga atas dasar inilah Ibnu Rusyd
mengatakan bahwa :”tidak dapat memisahkan antara agama dan filsafat
keduanya menjadi satu”. Dari uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa pengaruh filsafat Yunani / atau jalan pikiran Yunani diambil/dipelajari
oleh para filosof islam adalah dalam rangka mengokohkan kedudukan ajaran
Islam.

3. Dalam rekaman sejarah, cara terjadinya kontak antara umat Islam dan filsafat
Yunani (juga sains) melalui daerah Suria, Mesopotamia, Persia dan Mesir.
Filsafat Yunani datang ke daerah-daerah ini ketika penaklukan Alexander
Yang Agung ke Timur pada abad Yunani dan Persia dalam satu negara
dengan cara berikut:
a. Ia angkat pembesar dan pembantunya dari orang Yunani dan Persia
b. Ia mendorong perkawinan campuran antara Yunani dan Persia. Bahkan ia
pernah menyelnggarakan perkawinan massal 24 jenderal dan 10.000
prajuritnya dengan wanita-wanita Persia di Susa.
c. Sementara itu, ia sendiri kawin dengan satira, putri Darius,
Raja Persia yang kalah perang
d. Ia mendirikan kota-kota dan pemukiman-pemukiman yang dihuni
bersama oleh orang-orang Yunani dan Persia.5
5
Sirajudin Dzar, 2006,Fislafat Islam, Jakarta: Rajawali Pers, hal.67-68

6
7

Anda mungkin juga menyukai