Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FILSAFAT ISLAM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Dr.Tri Astuti Haryati, M.Ag

Disusun oleh :
Muhammad Fauzan (30123009)
Shofa Siti Rahmah (30123014)
Muhammad Aufa Atho’ilah (30123017)
Novi Andini (30123022)

PRODI ILMU AL – QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
UIN K.H ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN 2023/2024
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Filsafat merupakan pemikiran yang di dalamnya terdapat usaha untuk memahami
semesta pada makna hakikat. Filsafat berusaha menjawab semua pertanyaan tentang apa yang
berkaitan dengan alam semesta. Bidang filsafat sangatlah luas, sejauh apa yang dapat dijangkau
oleh pikiran manusia. Filsafat merupakan hasil pemikiran manusia, tak heran jika tiap filsuf
menilai sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Hal ini membuat sebagian manusia
tidak mau melihat filsafat sebagai salah satu ilmu dalam berpikir karena berbagai alasan, salah
satunya karena kekhawatiran dalam kebebasan berpikir.
Manusia memiliki kesempurnaan akal dari makhluk lainnya. Kesempurnaan akal inilah
yang harusnya dimanfaatkan secara maksimal oleh manusia. Berpikir kritis dapat membuat kita
lebih tepat dalam mmengahadapi suatu permasalahan. Bahkan pendalaman berpikir dapat
membuat kita memahami hakikat alam semesta dan kehidupan. Namun, problematika
masyarakat yang tidak mau mengakui ilmu filsafat sampai sekarang masih banyak ditemukan.
Alasan yang populer adalah beberapa kalangan yang meyakini agama membatasi pemikiran
mereka dan meyakini agama menjadi patokan kebenaran, sehingga mereka menolak filsafat.
Dalam agama Islam sendiri, terdapat ilmu Filsafat Islam, yang secara intens
dikembangkan pada masa daulah abbasiyah. Lalu apakah dalam filsafat yang menggandeng
nama agama Islam memiliki kebebasan yang sama seperti filsafat umum lainnya atau memiliki
batasan dalam berpikir? Dalam makalah ini kami berusaha menjelaskan pengertian, objek,
bahkan manfaat ilmu filsafat yang berlandaskan agama Islam. Semoga makalah yang kami buat
dapat menambah pemahaman bagi kami dan juga pembaca.

B. RUANG LINGKUP
1. Apa definisi filsafat dan filsafat Islam?
2. Apa saja objek pembahasan filsafat islam?
3. Apa saja manfaat Filsafat islam?
4. Apa pemikiran Ibnu Rusyd yang berpengaruh terhadap renaissance?

C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi filsafat filsafat Islam.
2. Mengetahui objek pembahasan dalam filsafat Islam.
3. Mengetahui manfaat filsafat Islam.
4. Mengetahui pemikiran ibnu rusydi yang berpengaruh terhadap renaissance.
PEMBAHASAN
1. Definisi Filsafat dan Filsafat Islam

a. Definisi Filsafat
Secara bahasa filsafat merupakan kata serapan dari kata majemuk dalam bahasa Yunani.
Yakni “Philosophia", “Philo" berarti cinta, senang, suka dan “Sophia" berarti pengetahuan,
hikmah, dan kebijaksanaan. Jadi philosophia beararti cinta kebijaksanaan. 1
Dari kata “Philosophia” ini kemudian lahirlah kata falsafat dalam Bahasa Arab yang
diwaznkan dengan fa’lala, fa’lalah dan fi’lal. Kata “falsafat” ini diserap oleh bahasa Indonesia
menjadi “filsafat”. Kamus besar bahasa Indonesia menjelaskan kata filsafat yakni pengetahuan
dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan
hukumnya.2
Definisi tentang filsafat banyak sekali, berbeda-beda penekanan yang diberikan oleh setiap
filsuf. Ada beberapa definisi tentang filsafat seperti berikut :
a) Plato (427-348 SM), filsafat ialah ilmu yang membicarakan hakikat sesuatu.
b) Aristoteles (382-322 SM), filsafat ialah ilmu pengetahuan tentang kebenaran,
yang meliputi metafisika, logika, retorika, etika, politika, dan estetika.
c) Hasbullah Bakry, filsafat adalah ilmu yang menyelediki segala sesuatu dengan
mendalam mengenai kebenaran tuhan, alam semesta, dan manusia sehingga
dapat menghasilkan pengetahuan dan bagaimana sikap manusia setelah
mencapai pengetahuan tersebut (Bakary,1961 : 7).3
Dari beberapa pendapat di atas mengenai definisi filsafat, dapat disimpulkan filsafat
adalah ilmu yang berupaya untuk dapat mengetahui segala sesuatu yang menjadi pertanyaan
tentang hakikat atau kebenaran baik mengenai tuhan, alam semesta, dan manusia. Sehingga
harapannya manusia dapat mengambil sikap terbaik setelah mengetahui kebenaran tersebut.
b. Definisi Filsafat Islam
Filsafat Islam merupakan nama yang tepat dari pada kata “Filsafat Muslim" atau
“Filsafat Arab”. Disebut filsafat Islam dituturkan Mulyadhi karena :
1. Ketika filsafat Yunani diperkenalkan ke dalam Islam, Islam telah
menyusun sistem teologi yang sangat menekankan keesaan Tuhan dan
hukum syari’ah. Pandangan syari’ah yang dominan dalam Islam
memaksa seluruh sistem yang bersandar pada Islam untuk mengikuti
ajaran-ajaran Islam, prosedur inilah yang mengilhami para filosof yakni

1
Heru Nurgiansah, buku Filsafat Pendidikan (Purwokerto : CV. Pena Persada, 2020), hlm.1 (Bab 1 Buku Filsafat
Pendidikan - i FILSAFAT PENDIDIKAN T. Heru ...)

2 Ahmad Gholib, buku Filsafat Islam (Jakarta : Faza Media, 2009), hlm.50 (FILSAFAT ISLAM FAZA MEDIA. telp./fax. 021-
74645433 Email: fz media ...)
3
Dr. Asep Sulaiman, buku Mengenal Filsafat Islam (Bandung : YRAMA WIDYA, 2016), hlm.3-4
muslim untuk merubah mindset Yunani menjadi mindset muslim.
Mendasarkan kajian filsafat pada tauhid, Al-Qur'an, dan Hadis.
2. Filosof muslim mengkritisi pemikiran Yunani dalam arti tidak begitu
saja menerima pendapat-pendapat Yunani, hal ini terlihat dari kritik
yang disampaikan filosof muslim seperti kritik Ibnu Sina (w. 1037)
terhadap kosmologis Aristoteles tentang keberadaan Tuhan yang
dipandangnya tidak memadai dan digantikan dengan argumen ontologis
yang lebih fundamental.4
Filsafat Islam yang dilakukan oleh filosof-filosof muslim bukan olah pemikiran yang
kemudian melahirkan ilmu-ilmu Islam. "Filsafat" memiliki makna yang sama yang memiliki
tiga ruang lingkup, ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Filsafat Islam juga sama dengan
makna filsafat secara umum, dan Islam merupakan keterangan yang menunjukkan identitas
yang berbeda dengan kajian-kajian filsafat lainnya. Namun filsafat Islam tidak hanya dimulai
dari akal saja karena dalam Islam ada ajaran tentang ibadah (taabbudi), yang sulit
dirasionalkan. Maka, filsafat Islam adalah ilmu yang membicarakan hakikat segala sesuatu baik
itu fisik ataupun metafisika dengan mendasarkan diri pada al-Qur’an dan upaya
pengejawantahan sifat dari prinsip Ilahi sebagai yang Esa.5
Filsafat Islam pada hakikatnya adalah filsafat yang bercorak Islami. Islam menempati
posisi sebagai sifat, corak, dan karakter filsafat. Filsafat Islam bukan filsafat tentang Islam.
Filsafat Islam artinya berpikir dengan bebas dan radikal namun tetap berada pada taraf makna,
yang mempunyai sifat, corak, serta karakter yang menyelamatkan dan memberi kedamaian hati
(sesuai dengan makna Islam).6
2. Objek Kajian Filsafat Islam
Objek -objek yang direspon dan dikaji oleh para filosof Muslim adalah mengenai apa
saja yang ada atau disebut mawjudat. Objek-objek yang ada dalam pandangan filsafat Islam
tidak saja hanya yang terindrai (material) tetapi juga yang tidak terindrai (immaterial) sejauh
objek tersebut dapat dibuktikan keberadaannnya.7
Apabila dilihat dari objek kajian antara filsafat umum dan filsafat Islam, keduanya
memiliki persamaan. Objek kajiannya adalah sama-sama Tuhan, manusia dan alam. Untuk
objek ketuhanan filsafat Islam sesuai dengan wahyu, sedangkan filsafat umum berdasarkan
pencarian rasional tentang wujud tuhan.8
Apabila dilihat dari aspek sejarah, kelahiran filsafat Islam dilatar belakangi oleh
kegiatan penerjemahan naskah-naskah filsafat Yunani ke bahasa Arab yang telah dilakukan
sejak masa klasik islam (Rahman, 1994: 84). Jadi, tidak dapat dipungkiri bahwa filsafat Islam

4
Gholib, buku Filsafat Islam, hlm.50
5
Gholib, buku Fisafat Islam,hlm.54
6
Riza Zahriyal Falah, Filsafat Islam dalam Ilmu Ushul Fiqh, journal.iainkudus.ac.id , Vol.6 , No.2, Desember 2015. Diakses
27 Agustus 2023, pukul 12.50. (FILSAFAT ISLAM DALAM ILMU USHUL FIQIH | Zahriyal Falah | YUDISIA ...)

7
Miswari, buku Kronologi Filsafat Islam ( Langsa, Aceh : The Nusantara Institute, 2015), hlm.7. Academia.edu ((PDF) Kronologi
Filsafat Islam | miswari usman - Academia.edu)

8
Miswari, Kronologi Filsafat islam, hlm.8
terpengaruh oleh filsafat Yunani. Para filsuf Islam banyak mengambil sebagian besar
pandangan Aristoteles. Akan tetapi, bukan berarti menjiplak. Mereka hanya mengambil
beberapa pemikiran, kemudian mengembangkannya sendiri. Secara garis besar filsafat Islam
dirangkum menjadi 3 aspek :
• Filsafat Islam membahas masalah yang juga dibahas dalam filsafat Yunani, yaitu
ketuhanan, alam, dan roh. Namun, penyelesaian Filsafat Islam berbeda dengan
filsafat Yunani.
• Filsafat Islam membahas masalah yang belum pernah dibahas oleh generasi
sebelumnya, seperti filsafat kenabian.
• Dalam filsafat Islam terdapat pemaduan antara agama dan filsafat, akidah, dan
hikmah, serta wahyu dan akal.9

3. MANFAAT FILSAFAT
Tak sedikit orang yang menganggap bahwa filsafat itu tak di anggap di masyarakat pada
umumnya, masyarakat sampai menganggap bahwa hanya “omong kosong” dan sebutan lainya.
Mungkin, ini adalah dampak dari suatu masyarakat yang kurang adanya kemampuan dan
kemauan berpikir, karena kadang kala penyebaran hoax. Kebenaran dan keseriusan di lecehkan
dimana-mana, dengan adanya berita-berita, baik di IPTEK maupun di TV, bisa kita lihat banyak
tayangan-tayangan yang di anggap sepele, seperti tayangan TV yang di anggap sebagai bahan
tertawaan. Tertawa adalah bahan hiburan sesaat yang hanya akan membuat tatanan ekonomi
yang memiskinkan dan kesengsaraan.
Bukan hanya di bidang pengembangan IPTEK dan TV, berbagai bidang lain kehidupan
manusia entah itu ekonomi, politik, sosial, apalagi keagamaan pun tak pernah bisa dilepaskan
dari persoalan-persoalan filosofis yang menjadi fondasinya. Termasuk di dalamnya, makna
sejati kemanusiaan, keadilan, persamaan, kesejahteraan, dan kebahagiaan se bagai tujuan
semua solusi persoalan, serta banyak soal mendasar lainnya.10
Bagi kaum Muslim, filsafat diperlukan seka rang ini demi melanjutkan proyek
dekonstruksi yang disebutkan di muka, yaitu dengan merekon struksi fondasi filsafat bagi
pengembangan solusi terhadap krisis eksistensial manusia modern ter sebut. Dalam kerangka
ini, filsafat Islam dapat memberikan kontribusi penting dengan menawar kan pandangan-dunia
yang utuh, holistik, dan penuh makna kepada manusia modern, baik dalam kajian epistemologi,
metafisika, etika, kosmologi, dan psikologi yang merupakan manifestasi nilai tauhid. Dalam
sifat-sifatnya yang seperti inilah diharapkan manusia dapat memperoleh-kembali pegangan-
hidup yang, pada saat yang sama, dapat memuasi tuntutan-intelektualnya.
1. Memahami mana filsafat yang benar dan filsafat yang salah, mana filsafat yang
membuat maju dan mana filsafat yang membuat mundur. Intinya dengan belajar filsafat
islam kita bisa tahu bagaimana Masyarakat berkembang dan filsafat mampu mengiringi
perkembangan tersebut. Kita tahu bagaimana kita akan menyikapi perkembangan
tersebut dan mampu membuat realistis di masyarakat tersebut.

9
Dr. Asep Sulaiman, Mengenal Filsafat Islam (Bandung : YRAMA WIDYA, 2016), hlm.5

10
Nurani Soyomukti, Pengantar Filsafat, Hlm 86
2. Filsafat membuat kita mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Dengan filsafat
membantu kita untuk berfikir, kemandirian kita membantu untuk tak banyak
bergantung pada orang lain.
3. Menganggapi kebijakan dan nilai. Dengan menanamkan standar nilai dan mengajarkan
kedisiplinan, anak-anak kita, pemuda-pemuda kita, dan Masyarakat secara umum, akan
merasa yakin dan punya harga diri yang tinggi, yang di hadapkan kepada orang lain dan
perkembangan sosial serta zaman yang cepat berubah. Nilai adalah ukuran, sebagai
panduan dalam menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain. Nilai yang baik
pasti di hasilkan dari proses berpikir filosofi, sedangkan ketiadaan nilai pasti lahir dari
masyarakat yang telah kehilangan filsafat atau pemikiran.
4. Menanggapi kebenaran. Filsafat adalah jalan menaggapi kebenaran karena proses
berfikir mendalam sesorang terjadi dan bagaimana hal itu bisa terjadi, terhadap suatu
kenyataan di masyarakat tersebut.
5. Memahami diri sendiri dan masyarakat; menghilangkan egoism, meningkatkan
kesadaran kolektif. Tetang manfaat filsafat sebagai panduan untuk memahami diri
sendiri sudah di uraikan di atas.
6. Filsafat untuk mengubah kehidupan. Artinya, dengan filsafat orang akan terdorong
untuk mengubah segala suatu yang ternyata stelah di piker benar-benar bahwa
Masyarakat yang di tinggalkan telah jauh menyimpang dari nilai-nilai kebenaran.11
Bagi kaum Muslim, filsafat diperlukan sekarang ini demi melanjutkan proyek
dekonstruksi yang disebutkan di muka, yaitu dengan merekon struksi fondasi filsafat bagi
pengembangan solusi terhadap krisis eksistensial manusia modern tersebut. Dalam kerangka
ini, filsafat Islam dapat memberikan kontribusi penting dengan menawar kan pandangan-dunia
yang utuh, holistik, dan penuh makna kepada manusia modern, baik dalam kajian epistemologi,
metafisika, etika, kosmologi, dan psikologi yang merupakan manifestasi nilai tauhid. Dalam
sifat-sifatnya yang seperti inilah diharapkan manusia dapat memperoleh-kembali pegangan-
hidup yang, pada saat yang sama, dapat memuasi tuntutan-intelektualnya.12
4. Pemikiran Ibnu Rusydi yang Berpengaruh Terhadap Renaissance
a. Siapa itu Ibnu Rusyd?
Nama lengkapnya adalah Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Muhammad
Ibnu Rusyd. Di Barat terkenal dengan sebutan Avveroes. Lahir di Cordova, Andalus pada tahun
540 H. Ibnu Rusyd dibesarkan dalam keluarga yang memiliki ilmu pengetahuan ilmu agama.
Ayahnya Abul Qasim Ahmad pernah menjadi hakim di Cordova.
Sejak kecil ia telah mempelajari Al-Qur’an dan ilmu keislaman lainnya. Ia juga
mempelajari ilmu matematka, fisika, filsafat, dan kedokteran. Ibnu Ruys pernah menjadi qadhi
di Sevilla, hakim agung di Cordova, dan dokter pribadi khalifah sebelum akhirnya diasingkan
karena saat itu terjadi pertentangan terhadap filsafat dan penyerangan terhadap para filsuf. 13
Dalam karyanya Tafut at-Tahafut Ibnu Rusyd memberikan pembelaan filsof yng
dikafirkan Al-Ghazali. Tanggapan Ibnu Rusyd semuanya menggunakan pemikiran rasional,
tetapi teteap bepegang pada sumber agama, Al-Qur’an. Pada akhirnya pemikiran ini

11
Nurani Soyomukti, Pengantar Filsafat, Hlm 86-88
12
Haidar Bagir, Buku Saku Filsafat Islam, Hal 61
13
Sulaiman, buku Mengenal Filsafat Islam, Hlm. 105-106
membangun pemikiran merdeka yang sangat berpengaruh terhadap kebangkitan bangsa
Barat.14
Apa itu Ranaissance?
Renaissance dituliskan dalam sejarah Eropa sebagai pembabakan sejarah pasca dark
15
age. Apabila melihat sejarah, kita mungkin akan mendapatkan bagaimana pemikiran Barat
berpindah dari satu ektrem ke ektrem lainnya. Pada zaman Yunani-Romawi pemikiran Barat
pada dasarnya bersifat metologis. Saat itu dunia Barat terkukung oleh paham bahwa dewa-
dewa itu membelenggu manusia. Menurut paham tersebut, manusia adalah saingan dewa-
dewa. Artinya, Tuhan dianggap sama seperti manusia. Memasuki zaman pertengahan, manusia
dibebaskan dari dewa-dewa dan hanya tunduk kepada tuhan dan kitab suci. Artinya manusia
kembali terpasung,namun kali ini dengan tuhan dan kitab suci.
Namun pandangan semacam ini semakin ditinggalkan, saat muncul pemikiran bahwa
manusia adalah pusat segala sesuatu. Selanjutnya pemikiran ini beranggapan bahwa kehidupan
tidak berpusat pada tuhan, manusialah yang menjadi penguasa realitas. Sehingga manusia yang
menentukan nasibnya sendiri, bukan tuhan. Bahkan manusia menjadi penentu kebenaran, oleh
karena itu tuhan dan kitab suci tidak diperlukan lagi.16
Burckhardt memandang Renaissance-lah yang menyelami manusia dan dunia, artinya
Renaissance dipandang sebagai masa individualistis, masa kemajuan dari berbagai ikatan dan
kewajiban lama. Subjek manusia pribadi menuntut haknya. Manusia, saat itu, tidak lagi
berpaling dari dunia tetapi sebaliknya menghadapi dunia. Agama [Kristen] tidak menjadi dasar
hidup lagi. Gereja bukan satu-satunya tempat keselamatan.17Cita-cita ranaissance adalah
mengembalikan kedaulatan manusia, yang selama berabad-abad terampas. Kehidupan berpusat
pada manusia, bukan pada tuhan. Manusia harus menguasai alam semesta. Demikianlah
pemikiran Ranaissance.18
b. Pemikiran Ibnu Rusyd Berpengaruh Terhadap Ranaissance
Kemajuan peradaban Barat (Eropa) sejak abad 12 tidak terlepas dari pengaruh
peradaban Islam yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh filosof saintis muslim. Orang-orang
Barat menimba ilmu dari orang-orang Islam dan membangun peradaban mereka setelah
mendapat sentuhan dari peradaban Islam.
Salah satu karya tokoh filosof Islam yang paling besar dan berpengaruh di Barat adalah
Avveroissm. Avveroism adalah komentar Ibnu Rusyd atas karya Aristoteles. Dengan

14
Zainuddin Hamka, Ibnu Rusyd (pembelaan terhadap para filosof), journal-uim-makassar.ac.id, vol.4, no.1,
thn.2018. (https://journal-uim-makassar.ac.id/index.php/ASH/article/view/147/147)
15
Dr. Bambang Qomaruzzaman, buku Teologi Islam Modern : Renaissance (Bandung : Pustaka Aura Semesta,
2020), hlm.61.uinsdg.ac.id (TEOLOGI ISLAM MODERN: RENAISSANCE - UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
16
Kuntowijoyo, buku Islam Sebagai Ilmu (Yogyakarta : Tiara Wacana, 2006),hlm.113.
17
Qomaruzzaman Teologi Islam Modern : Renaissance, hlm.19
18
Kuntowijoyo, Islam Sebagai, hlm.113.
kemampuan Ibnu Rusyd mengomentari karya Aristoteles, membangkitkan kembali
kebudayaan berpikir yang telah lama redup dalam peradaban bangsa Barat.19
Beberapa pengaruh besar pemikiran Ibnu Rusyd yang dapat ditemukan pada karya-karya
berikut:
1. Tahafut at-Tahafut (bantahan di atas bantahan) berisi pembelaan
kaum filsuf atas tuduhan sebagai kafir, seperti yang termuat dalam
kitab Tahafut al-Falsifah karya Al-Ghazali.
2. Fusl Al-Maqal wa Taqriru ma Bainal Hikmah wa Syari’ah minal
Ittisal (perkataan tegas tentang hubungan ilmu filsafat dan agama
Islam). Pengaruh pemikirannya adalah filsafat dan agama saling
berkaitan.20
Dalam buku Fusl Al-Maqal wa Taqriru ma Bainal Hikmah wa Syari’ah minal Ittisal,
Ibnu Rusyd memberi kesimpulan bahwa “filsafat adalah saudara kandung agama”. Tidak ada
pertentangan antara wahyu dan akal; filsafat dan agama; para nabi dan Aristoteles. Ini
didasaran pada Al-Qur’an dan karakter filsafat sebagai ilmu yang dapat mengantarkan manusia
pada “pengetahuan yang lebih sempurna” (at-tammam al-ma’rifah).
Pemikiran Ibnu Ruyd memberikan kesadaran akan urgensi rasio dalam memahami ayat-
ayat tuhan, dan ini mulai berkembang di Eropa yang nantinya mampu membebaskan Eropa
dari cengkraman hegemoni gereja. Kristen dan Yahudi mulai mengenal harmonisasi filsafat
dan agama, sehingga muncul teolog-teolog rasionalis yang menjadi simbol perlawanan.21
KESIMPULAN
Banyak pertentangan mengenai filsafat dan agama. Sebagian mereka menganggap
filsafat terlalu liberal dan mengagungkan akal. Sebagian lainnya, beranggapan bahwa agama
menghalangi berpikir bebas dan terlalu membatasi pemikiran akal. Padahal keduanya sama-
sama berfungsi untuk menemukan kebenaran. Disisi lain, dalam Al-Qur’an sendiri terdapat
banyak ayat yang menyuruh kita untuk memperhatikan dan memikirkan penciptaan alam
semesta. Sehingga pemikiran tersebut menyadarkan, bahwa manusia memiliki akal yang
sempurna salah satunya untuk dapat mengenal tuhan melalui penalaran. Namun perlu juga
diakui bahwa filsafat dan agama memiliki perbedaan. Filsafat mendekati pencipta lewat
pemikiran logis, sedangkan agama menjelaskan-Nya tidak keluar dari wahyu (Al-Qur’an dan
hadist). Namun, keduanya sama-sama menjelaskan hakikat kebenaran.
Filsafat Islam pada hakikatnya adalah filsafat yang bercorak Islami. Islam menempati
posisi sebagai sifat, corak, dan karakter filsafat. Filsafat Islam bukan filsafat tentang Islam.
Filsafat Islam artinya berpikir dengan bebas dan radikal namun tetap berada pada taraf makna,

19
Rossi Delta Fitrianah, Ibnu Rusyd (Avveroisme) dan Pengaruhnya di Barat, ejournal.iainbengkulu.ac.id, vol.7, no.1,
thn.2018. (IBNU RUSYD (AVERROISME) DAN PENGARUHNYA DIBARAT)

20
Dr. Asep Sulaiman, Mengenal Filsafat Islam, hlm.116-117

21
Rossi Delta Fitrianah, Ibnu Rusyd (Avveroisme) dan Pengaruhnya di Barat, ejournal.iainbengkulu.ac.id, vol.7, no.1,
thn.2018. (IBNU RUSYD (AVERROISME) DAN PENGARUHNYA DIBARAT)
yang mempunyai sifat, corak, serta karakter yang menyelamatkan dan memberi kedamaian hati
(sesuai dengan makna Islam). 22
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Ghalib. 2009. Filsafat Islam. Jakarta : Faza Media.


Asep Sulaiman. 2016. Mengenal Filsafat Islam. Bandung : Yrama Widya.
Bambang Qomaruzzaman. 2020. Teologi Islam Modern. Bandung : Pustaka Aura Semesta.
Haidar Bagir. 2005. Buku saku filsafat islam. Bandung : PT Mizan Pustaka
Heru Nurgiansah. 2020. Filsafat Pendidikan. Purwokerto : CV. Pena Persada.
Kuntowijoyo. 2006. Islam Sebagai Ilmu. Yogyakarta : Tiara Wacana.
Miswari. 2015. Kronologi Filsafat Islam. Aceh : The Nusantara Institute.
Nurani Soyomukti. 2011. Pengantar filsafat umum. Jogjakarta. Ar-Ruzz Media
Falah, Riza Zahriyal. 2015. Filsafat Islam dalam Ilmu Ushul Fiqh. Journal iainkudus, vol.6, no.2
(FILSAFAT ISLAM DALAM ILMU USHUL FIQIH | Zahriyal Falah | YUDISIA ...).
Fitrianah, Rossi Delta. 2018. Ibnu Rusyd (Avveroisme) dan Pengaruhnya di Barat. ejournal
iainbengkulu, vol.7, no.1 (IBNU RUSYD (AVERROISME) DAN PENGARUHNYA DIBARAT).
Dr. Asep Sulaiman. 2016. Mengenal Filsafat Islam. Bandung. Fadhillah Press

Hamka, Zainuddin. 2018. Ibnu Rusyd (pembelaan terhadap para filosof). Journal uim
makassar, vo;.4, no.1 (https://journal-uim
makassar.ac.id/index.php/ASH/article/view/147/147).

22
Riza Zahriyal Falah, Filsafat Islam dalam Ilmu Ushul Fiqh, journal.iainkudus.ac.id , Vol. 6 , No. 2, Desember 2015.
Diakses 27 Agustus 2023, pukul 12.50. (FILSAFAT ISLAM DALAM ILMU USHUL FIQIH | Zahriyal Falah | YUDISIA ...

Anda mungkin juga menyukai