Anda di halaman 1dari 21

AGAMA DAN FILSAFAT

Dosen Pengampu : Abdul Azis Hasan S.Pd.I, M.Pd.I ‫مرحبا‬


Krisna Adqilna Ahuljannata
(212105010)

10 Peri Indrawan
(212105039)

Resti Nirmalasari
(212105040)
Apa itu Filsafat?
Philo artinya cinta
Filsafat
berasal dari Bahasa Yunani Sophia artinya kebijakan yang
mendalam

Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan
suatu kebenaran dengan sedalam dalamnya. Dengan kata lain, filsafat
adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh sungguh hakikat
kebenaran segala sesuatu serta seluruh fenomena kehidupan dan
pemikiran manusia secara kritis dengan logika yang sistematis
(Syadali,1997:11)
Filsafat Yunani
Filsafat Yunani sendiri lahir untuk menggantikan kepercayaan dari
orang-orang Yunani yang banyak bersumber dari dongeng dan mitos-
mitos. Banyaknya kepercayaan terhadap mitos, maka munculah
golongan yang menentangnya.
Golongan yang menentang adalah ahli pikir yang pada waktu itu mulai
berpikir tentang semesta alam dan berupaya mencari jawaban dengan
menggunakan akal (rasio).
Filsafat Islam
Filsafat islam merupakan hasil pemikiran filsuf tentang ketuhanan,
kenabian, kemanusiaan, dan alam yang dilandasi ajaran islam sebagai suatu
aturan pemikiran yang logis dan sistematis. Selain itu filsafat islam
memaparkan pula secara luas tentang ontologi dan menunjukkan
pandangannya tentang ruang, waktu,materi, serta kehidupan. Filsafat islam
berupaya memadukan antara wahyu dengan akal, antara akidah dengan
hikmah, antara agama dengan filsafat dan menjelaskan kepada manusia
bahwa wahyu tidak bertentangan dengan akal.
Perbedaan Filsafat Yunani dan Filsafat Islam
Filsafat Yunani Filsafat Islam
Filsafat Yunani tidak membahas filsafat
kenabian Filsafat islam membahas filsafat kenabian

Hanya didasarkan pada hipotesis Didasarkan penyelidikan mereka atas dasar


hipotesis pengamatan dan percobaan

Menganggap pengetahuan indrawi Mengandalkan pemikiran rasional,


berkedudukan lebih rendah daripada pembuktian melalui pengamatan dan
pengetahuan rasio percobaan

Hanya berfikir secara deduktif Berfikir secara induktif dengan


memperhatikan alam sekitarnya
Hubungan Filsafat Islam dengan Filsafat Yunani
● Unsur-unsur kebudayaan Yunani memberikan pengaruh dan corak tertentu, terutama dalam bentuk dan
isi. Pada bentuk pengaruh logika Yunani, ilmu ilmu Islam diberi warna baru serta ditempa menurut pola
Yunani dan disusun dengan sistem Yunani. Jadi, logika Yunani mempunyai pengaruh yang sangat besar
pada alam pikiran Islam pada zaman Dinasti Abbasiyyah (Amin,1972:274)
● Secara sederhana, filsafat Islam dapat dirangkum menjadi tiga aspek yaitu sebagai berikut:

Filsafat Islam membahas masalah yang sudah pernah


dibahas filsafat Yunani namun penyelesaian filsafat Islam Filsafat Islam berkembang
berbeda dengan para filsafat lain setelah umat Islam memiliki
hubungan interaksi dengan
Yunani. Pemakaian kata
Filsafat Islam membahas masalah yang belum pernah
filsafat di dunia Islam
dibahas oleh generasi sebelumnya, seperti filsafat
kenabian. digunakan untuk
menerjemahkan kata hikmah
yang ada dalam teks-teks
Dalam filsafat Islam terdapat pemaduan antara keagamaan Islam seperti
agama dan filsafat, akidah dan hikmah, serta dalam Al Qur an dan As Sunah.
wahyu dan akal.
Terdapat variasi bahwa wahyu adalah sumber ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
mereka membangun berbagai teori tentang kenabian. Mereka juga mencurahkan
banyak tenaga untuk membahas kehidupan sesudah mati, suatu hal yang tidak
terdapat pada Hellenisme,kecuali dengan dirinya pada kaum Hellenis. Para filsuf
mungkin juga membahas masalah baik dan buruk ,pahala dan dosa, tanggung jawab
pribadi Allah, kebebasan dan keterpaksaan,serta asal usul penciptaan.

Dengan demikian, tampak jelas adanya hubungan yang bersifat akomodatif, yakni
filsafat Yunani memberi modal dasar penelusuran berpikir yang sejatinya ditopang
oleh Al-Quran sejak dulu. Secara teologis, dapat dikatakan bahwa sumber Al-Quran
secara azali telah ada. Filsafat Yunani hanya sebagai pembuka, sedangkan bahan-
bahannya telah ada di dalam Al-Quran. Dengan kata lain,di satu pihak filsafat Islam
merupakan barang baru di dunia Islam. Namun, di pihak lain dalam pengembangan
ilmu ini terdapat hal original yang bukan milik Barat. Bahkan barat sendirilah yang
meminjamnya dari Islam seperti matematika dan kimia.
Filasafat dan Pemikiran Tokoh Filosof Muslim
Al - Farabi (259-339 H/870-950 M)

 Nama lengkapnya adalah Abu Nashr Muhammad ibnu


Muhammad ibnu Tarkhan ibnu Auzalagh, yang lahir tahun 257
H/870 M. Ayahnya seorang jendral berkebangsaan Persia dan
ibunya berkebangsaan Turki. (Sirajuddin Zar, Filsat Islam: Filosof
dan Filsafatnya, Sebagaimana filosof Yunani, Al-Farabi
menguasai berbagai disiplin ilmu
 Dalam filsafat emanasinya, Al-Farabi mencoba menjelaskan
bagaimana yang banyak bisa timbul dari Yang Satu
 Dalam hal ketuhanan, Al-Farabi mengompromomikan antara
filsafat Aristoteles dan Neo-Platonisme, yakni al-Maujud al-
Awwal (Wujud Pertama) sebagai sebab pertama bagi segala
yang ada
 Tentang kenabian, Al-Farabi merupakan filosof Muslim pertama
yang mengemukakan filsafat kenabian secara lengkap, sehingga
hampir tidak ada penambahan oleh filosof-filosof sesudahnya
Ibnu Sina (370-428 H/ 989-1036 M)

 Puncak kecermelangan filsafat Islam dicapai pada zaman


hidupnya Syaikh ar-Rais Abu ‘Ali al-Husein bin ‘Abdullah Ibn
Sina
 Ibnu Sina merupakan seorang penulis yang luar biasa produktif,
sehingga ia banyak meninggalkan karya tulis yang sangat
besar pengaruhnya kepada gerenasi sesudahnya, baik di dunia
Barat maupun di dunia Timur
 Karya tulisnya adalah sebagai berikut:
Al-Syifa’ Al-Qanun fi al-Thibb
berisikan uraian tentang filsafat berisikan ilmu kedokteran

Al-Najat Al-Isyarat wa al-Tanbihat


untuk kalangan terpelajar tentang logika dan hikmah

 Pemikiran filsafat Ibnu Sina di antaranya mencakup soal al-


Tawfiq (Rekonsiliasi) antara agama dan filsafat, ketuhanan, dan
jiwa
 Ibnu Sina membuktikan adanya Tuhan (isbat wujud Allah) dengan dalil wajib al-wujud
mengesankan duplikat Al-Farabi. Bahkan nampaknya tidak ada penambahan sama sekali
Al-Razi (251-313 H/ 865-925 M)

 Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria ibnu Yahya Al-Razi lahir di


Rayy, sebuah kota tua yang dulu bernama Rhogee, dekat Teheran,
Republik Islam Iran pada 1 Sya’ban 251 H/865 M. di dunia Barat ia
dikenal dengan sebutan Rhazes
 Disiplin ilmu Al-Razi meliputi ilmu falak, matematika, kimia,
kedokteran, dan filsafat. Ia lebih dikenal sebagai ahli kimia dan ahli
kedokteran dibanding sebagai filosof
 Filsafat Al-Razi terkenal dengan ajarannya Lima yang Kekal

Al-Bary Ta’la Al–Nafs al-Kulliyat Al-Hayula al-Ula

Al-Makan al-Mutlaq Al-Zaman al-Mutlaq

 Al-Razi juga dikenal sebagai seorang rasionalis murni. Akal, menurutnya, adalah karunia
Allah yang terbesar untuk manusia.
 Al-Razi adalah filosof Muslim yang berani mengeluarkan pendapat-pendapatnya sungguh
pun ia bertentangan dengan paham yang dianut umat Islam
Ibnu Miskawaih (330 H/941 – 1030 M)

● Abu Ali Ahmad ibnu Muhammad ibnu Ya’kub ibnu


Miskawaih lahir di kota Rayy, Iran pada tahun 330 H/ 941 M.
filosof yang satu ini memang tidak banyak diketahui orang.(
Sirajuddin Zar, Op. Cit., h. 127).

● Disiplin ilmu Miskawaih meliputi kedokteran, bahasa,


sejarah, dan filsafat. Tetapi ia lebih popular sebagai filosof
akhlak (al-falsafat al-‘amaliyat) ketimbang filosof
Ketuhanan (al-falsafat al-nazhariyyat al-Ilahiyyat ).

● Tak kurang dari 20-an buku telah ditulisnya Keistimewaan


yang menarik dalam tulisannya ialah pembahasan yang
didasarkan pada ajaran Islam (Alquran dan hadis) dan
dikombinasikan dengan pemikiran lain sebagai penunjang,
seperti filsafat Yunani Kuno dan pemikiran Persia.
(Sirajuddin Zar, Op. Cit., h. 134)
Pandangan Islam mengenai Filsafat
 Filsafat adalah sesuatu yang terletak diantara ilmu pengetahuan
dan agama, karena disatu sisi ia mengandung permasalahan-
permasalahan yang tidak dapat diketahui dan difahami sebelum
orang beroleh keyakinan dan ia menyerupai ilmu pengetahuan
disisi lain karena ia merupakan hasil akal pikiran manusia.

 Selanjutnya dalam hubungan antara akal (filsafat) dan syari‟at (agama).


Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa hubungan antara akal dan syari ‟at
adalah hubungan pengetahuan, bisa jadi akal mengetahui syari‟at dan
bisa jadi tidak bukan untuk menetapkan adanya syari‟at atau tidak
adanya. Bahkan Ibnu Taimiyah pernah menyatakan bahwa filsafat itu
haram dengan alasan jika seorang filsuf yang tidak kuat akidahnya
dapat menyesatkan.
Filsafat dibutuhkan untuk memahami isi kandungan Al-Qur’an
sebagai sumber ajaran Islam dan pada dasarnya keduanya akan
mengantarkan manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah
hanya saja kalau agama menuntun manusia melalui wahyu yang
diturunkan oleh Allah secara langsung maka filsafat adalah usaha
frogresif manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah swt

Filsafat agama adalah filsafat yang membuat agama menjadi


obyek pemikirannya. Filsafat agama mengembangkan logika, teori
pengetahuan dan metafisika agama. Filsafat agama dijalankan oleh
orang-orang beragama sendiri yang ingin memahami dengan lebih
mendalam arti, makna dan segi-segi hakiki agama-agama.
Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
Kosmologi Ontologi
Pemikiran yang berhubungan Pemikiran tentang asal alam
dengan alam semesta, ruang dan 01 02 semesta, bagaimana proses
waktu, kenyataan hidup manusia penciptaan alam semesta dan
sebagai ciptaan Tuhan, proses kemana akhirnya
kejadian dan perkembangan hidup
manusia di alam nyata
Ruang Lingkup
Epistimologi Aksiologi
Pemikiran tentang apa dan pemikiran tentang masalah nilai-
nilai, misalnya nilai moral, etika,
bagaimana sumber pengetahuan 03 04 estetika nilai religius
manusia didapat
Tujuan Filsafat Pendidikan Islam
Tujuan Filsafat Pendidikan Islam yaitu untuk mendekatkan
hamba kepada penciptanya, agar bisa lebih bertanggung
jawab terhadap kewajibannya. Dengan cara mampu
berkomunikasi berdasar ajaran agama dengan informatif,
baik, logis, dan benar.

Filsafat Pendidikan Islam berfungsi sebagai


pegangan pembelajaran untuk generasi yang
berkepribadian muslim, sehingga generasi atau
angkatan tersebut mengembangkan usaha
pendidikan dan melakukan pembenaran bahkan
penyempurnaan metode Filsafat sehingga
membawa hasil yang lebih besar.
Normatif

Analisa Konsep dan Analisa


Bahasa

Metode dalam Filsafat Metode Terpadu


Pendidikan Islam
Spekulasi dan Kontempelasi

Pendekatan History

Metode Deduktif
Hubungan Antara Filsafat dengan Teori Pendidikan
 Ilmu Filsafat berfungsi mengarahkan teori pendidikan yang telah
dikembangkan oleh ahlinya, menurut pandangan yang mempunyai
hubungan dengan kehidupan nyata. Artinya mengarahkan teori yang telah
dikembangkan para ahli, agar bisa terealisasikan pada praktik pendidikan
sesuai dengan kebutuhan yang sedang berkembang dalam masyarakat.

 Baik ilmu filsafat maupun filsafat pendidikan, pasti bertujuan memberi


petunjuk dalam pengembangan teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.
Praktek pendidikan yang dilandaskan pendidikan filsafat tertentu, akan
menghasilkan bentuk pendidikan tertentu pula.

 Dalam analisa filsafat, ilmu filsafat adalah salah satu cara pendekatan oleh
para ahli pendidikan dalam memecahkan masalah pendidikan, dan
menyusun teori pendidikan.
Sumbangsi Filsafat Islam dalam Pendidikan
Filsafat Islam sebagai Media untuk Fungsi Filsafat Islam untuk
Mencetak Peradaban Masyarakat Muslim Modern
Jatuh bangunnya peradaban bisa Pada motivasi teologis inilah filsafat islam
dilacak dari seberapa besar berpikir filosofis bisa berkontribusi terhadap masyarakat muslim
itu berkembang. Peradaban dicirikan dengan modern. Isu-isu yang berkenaan dengan
perkembangan ekonomi, sains, dan teknologi.. masyarakat muslim, seperti tentang keberadaan
Filsafat islam sangat berpeluang untuk tuhan, pluralisme agama, dan tema-tema yang
berkontribusi di Indonesia karena ada banyak diusung oleh filsafat agama berkembang sangat
aspek kesenyawaan dengan lokal daerah, pesat. Isu-isu ini bisa ditangani secara filosofis.
utamanya aspek sejarah dan tradisi bangsa Begitu juga dengan persoalan praktis, seperti
Indonesia sebagian besar muslim. Tinggal persoalan ekosistem yang bisa diselesaikan dengan
bagaimana filsafat islam secara nyata bisa pendekatan filosofis (argumenatsi logis yang bisa
berkontribusi dengan pembangunan dipahami oleh masyarakat).
peradaban.
"Barangsiapa percaya kepada takdir, ia akan tenang. Barangsiapa memperhatikan, ia
akan diperhatikan. Barangsiapa bertawakal, ia akan memperoleh keyakinan. Barangsiapa
mengerjakan sesuatu yang tidak berarti baginya, maka akan dihilangkan sesuatu yang
berarti baginya"

— IBNU ARABI
SEKIAN TERIMA KASIH 
SESI TANYA JAWAB

Anda mungkin juga menyukai