Penyusun:
Dosen Pembimbing:
Fetriani M.Pd
1
Latar Belakang
Dari dulu sampai sekarang ini pendidikan merupakan hal yang paling penting untuk membawa
mereka kepada kehidupan yang lebih baik, dan masalah sukses tidaknya pendidikan tidak lepas dari
faktor pembawaan dan lingkungan. Pembawaan dan lingkungan merupakan hal yang tidak mudah
untuk di jelaskan sehingga memerlukan penjelasan dan uraian yang tidak sedikit.
Telah bertahun- tahun lamanya para ahli didik, ahli biologi, ahli psikologi dan lain-lain
memikirkan dan berusaha mencari jawaban, tentang perkembangan manusia itu sebenarnya
bergantung kepada pembawaan ataukah lingkungan. Dalam hal ini penulis akan memaparkan
beberapa pendapat dari aliran-aliran klasik, di antaranya aliran nativisme, naturalisme, empirisme dan
konvergensi, serta pengaruhnya terhadap pemikiran dan praktek pendidikan di Indonesia. Aliran-
aliran pendidkan telah dimulai sejak awal hidup manusia karena setiap kelompok manusia selalu
dihadapakan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari
orang tuanya
2
Tujuan
Pertama
Untuk mengetahui pendapat aliran-aliran
01 pendidikan.
Kedua
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar
02 DasaPendidikan.
3
Rumusan Masalah
2. Naturalisme
Hampir sama dengan aliran nativsime adalah aliran naturalisme. Nature
artinya alam atau apa yang dibawa sejak lahir. Aliran ini berpendapat bahwa
pada dasarnya semua anak (manusia) adalah baik. Meskipun aliran ini percaya
dengan kebaikan awal manusia, aliran ini tidak menafikan peranan dan pengaruh
lingkungan atau pendidikan. Pendidikkan yang baik akan mengantarkan
terciptanya manusia yang baik. Sebaliknya pendidikan dan lingkungan yang jelek
akan berakibat manusia menadi jelek juga.
Dalam konteks pembentukan moral siswa, maka menurut aliran nativisme, moral
seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri sesuai dengan sifat-sifat pembawaan
yang ada sejak manusia lahir, dan pendidikan tidak mempunyai peran dalam
membentuk moral siswa.
6
C. Aliran Emperisme
Aliran emperisme berlawanan dengan aliran nativisme. Kalau dalam nativisme
pembawaan atau keturunan menjadi faktor penentu yang mempengaruhi
perkembangan manusia, maka dalam emperisme yang mempengaruhi perkembangan
manusia adalah lingkungan dan pengalaman pendidikannya.
Tokoh utama aliran ini adalah Jhon Locke (1632-1704) dengan gagasan awalnya
mendirikan "The school of british empiricism" (aliran emperisme Inggris). Sekalilpun
aliran ini bermarkas di Inggris tetapi pengaruhnya sampai ke Amerika Serikat sehingga
melahirkan aliran "environmental psychology" (Psikologi lingkungan, 1988).
Sartain (Seorang ahli psikologi Amerika) menyebutkan bahwa yang dimaksud
lingkungan adalah semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu
mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kemudian dia
membagi lingkungan menjadi tiga bagian; lingkungan alam/luar (external environment),
lingkungan dalam (internal environment) dan lingkungan sosial (social environment).
d. Aliran Konvergensi
Munculnya aliran konvergensi merupakan respon terhadap pertentangan antara dua
aliran ekstrim nativisme dan emperisme. Konvergensi berusaha untuk
mengkompromikan arti penting aspek keturunan pada satu sisi dan aspek lingkungan
di sisi yang lain sebagai faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia. Tokoh
aliran ini, Louis William Sterm, seorang psikolog Jerman (1871-1938).
7
B. Gerakan baru pendidikan dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan di Indonesia
Pengajaran Pusat Perhatian Pengajaran ini dirintis oleh Ovideminat Decroly (1871-
1932) dari Belgia. Dalam pengajaran ini harus dididik untuk dapat hidup dalam
masyarakat dan dipersiapkan dalam masyarakat, anak harus diarahkan kepada
pembentukan individu dan anggota masyarakat. Oleh karena itu, anak harus
mempunyai pengetahuan terhadap diri sendiri (tentang hasrat dan cita-citanya) dan
pengetahuan tentang dunianya (lingkungan tempat hidup dihari depannya)..
d) Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat 6. Menyelenggarakan usaha-usaha kemasyarakatan dalam
menjangkau kepada seluruh rakyat. masyarakat dalam bentuk-bentuk badan social, Usaha-usaha
pembentukan kesatuan hidup kekeluargaan sebagai pola
e) Hidup dengan kekuatan sendiri masyarakat baru Indonesia, usaha pendidikan kader
pembangunan.
11