Anda di halaman 1dari 14

ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN

Penyusun:

Risma wati 2288201050

Dosen Pembimbing:

Fetriani M.Pd
1
Latar Belakang

Dari dulu sampai sekarang ini pendidikan merupakan hal yang paling penting untuk membawa
mereka kepada kehidupan yang lebih baik, dan masalah sukses tidaknya pendidikan tidak lepas dari
faktor pembawaan dan lingkungan. Pembawaan dan lingkungan merupakan hal yang tidak mudah
untuk di jelaskan sehingga memerlukan penjelasan dan uraian yang tidak sedikit.
Telah bertahun- tahun lamanya para ahli didik, ahli biologi, ahli psikologi dan lain-lain
memikirkan dan berusaha mencari jawaban, tentang perkembangan manusia itu sebenarnya
bergantung kepada pembawaan ataukah lingkungan. Dalam hal ini penulis akan memaparkan
beberapa pendapat dari aliran-aliran klasik, di antaranya aliran nativisme, naturalisme, empirisme dan
konvergensi, serta pengaruhnya terhadap pemikiran dan praktek pendidikan di Indonesia. Aliran-
aliran pendidkan telah dimulai sejak awal hidup manusia karena setiap kelompok manusia selalu
dihadapakan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari
orang tuanya
2
Tujuan

Pertama
Untuk mengetahui pendapat aliran-aliran
01 pendidikan.

Kedua
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar
02 DasaPendidikan.
3

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Aliran klasik dalam pendidikan ?


2. Apa saja Gerakan baru pendidikan dan pengaruhnya
terhadap pelaksanaan di Indonesia ?
3. Jelaskan aliran pokok pendidikan di Indonesia !
4

A. Aliran klasik dalam pendidikan


Aliran ini merupakan pemikiran-pemikiran tentang pendidikan yang telah dimulai pada zaman Yunani
kuno, dan dengan kontribusi berbagai bagian dunia lainnya, akhirnya berkembang dengan pesat di Eropa
dan Amerika Serikat. Aliran-aliran klasik meliputi aliran, nativisme, naturalisme, empirisme dan
konvergensi merupakan benang merah yang menghubungkan pemikiran- pemikran poendidikan masa
lalu, kini, dan mungkin yang akan datang.
1. Aliran Nativisme
Nativisme adalah suatu doktrin filosofis yang berpengaruh besar dalam pemikiran psikologis.
Tokoh utamanya Arthur Schopenhaur (1788- 1860) seorang filosuf berkebangsaan Jerman. Aliran ini
berpandangan bahwa yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah faktor keturunan dan
pembawaan atau sifat-sifat yang dibawanya sejak lahir. Pendidikan dan pengalaman hidup lainnya tidak
dapat mengubah sifat-sifat keturunan/pembawaaan manusia.
Omar Muihammad Al- Toumi Al-Syaibani menyebutkan keturunan/pembawaan sebagai cirri dan sifat-sifat
yang diwarisi dari orang tuanya. Sifat-sifat tersebut dibagi tiga macam.
2. Sifat-sifat tubuh (Jasmani), seperti warna kulit, warna mata, ukuran tubuh, bentuk kepala, wajah, rama
t dan lain-lain.
2. Sifat-sifat akal, seperti cerdas, pandai, bebal, bodoh dan lain-lain.
3. Sifat-sifat akhlak atau moral, seperti prilaku baik, prilaku jahat, pemberani, pemarah, pemaaf,
penyabar, penolong, beriman dan bertaqwa, dan lain-lain.
5

2. Naturalisme
Hampir sama dengan aliran nativsime adalah aliran naturalisme. Nature
artinya alam atau apa yang dibawa sejak lahir. Aliran ini berpendapat bahwa
pada dasarnya semua anak (manusia) adalah baik. Meskipun aliran ini percaya
dengan kebaikan awal manusia, aliran ini tidak menafikan peranan dan pengaruh
lingkungan atau pendidikan. Pendidikkan yang baik akan mengantarkan
terciptanya manusia yang baik. Sebaliknya pendidikan dan lingkungan yang jelek
akan berakibat manusia menadi jelek juga.
Dalam konteks pembentukan moral siswa, maka menurut aliran nativisme, moral
seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri sesuai dengan sifat-sifat pembawaan
yang ada sejak manusia lahir, dan pendidikan tidak mempunyai peran dalam
membentuk moral siswa.
6
C. Aliran Emperisme
Aliran emperisme berlawanan dengan aliran nativisme. Kalau dalam nativisme
pembawaan atau keturunan menjadi faktor penentu yang mempengaruhi
perkembangan manusia, maka dalam emperisme yang mempengaruhi perkembangan
manusia adalah lingkungan dan pengalaman pendidikannya.
Tokoh utama aliran ini adalah Jhon Locke (1632-1704) dengan gagasan awalnya
mendirikan "The school of british empiricism" (aliran emperisme Inggris). Sekalilpun
aliran ini bermarkas di Inggris tetapi pengaruhnya sampai ke Amerika Serikat sehingga
melahirkan aliran "environmental psychology" (Psikologi lingkungan, 1988).
Sartain (Seorang ahli psikologi Amerika) menyebutkan bahwa yang dimaksud
lingkungan adalah semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu
mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kemudian dia
membagi lingkungan menjadi tiga bagian; lingkungan alam/luar (external environment),
lingkungan dalam (internal environment) dan lingkungan sosial (social environment).
d. Aliran Konvergensi
Munculnya aliran konvergensi merupakan respon terhadap pertentangan antara dua
aliran ekstrim nativisme dan emperisme. Konvergensi berusaha untuk
mengkompromikan arti penting aspek keturunan pada satu sisi dan aspek lingkungan
di sisi yang lain sebagai faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia. Tokoh
aliran ini, Louis William Sterm, seorang psikolog Jerman (1871-1938).
7
B. Gerakan baru pendidikan dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan di Indonesia

Pengajaran alam sekitar Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan


sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar, perintis gerakan ini antara lain:
Fr. A. Fingerb(1808-1888). Dengan pengajajaran alam sekitar guru dapat
meragakan secara langsung. Pengajaran
ini memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif atau giat tidak
hanya duduk, dengar dan catat saja.

Pengajaran Pusat Perhatian Pengajaran ini dirintis oleh Ovideminat Decroly (1871-
1932) dari Belgia. Dalam pengajaran ini harus dididik untuk dapat hidup dalam
masyarakat dan dipersiapkan dalam masyarakat, anak harus diarahkan kepada
pembentukan individu dan anggota masyarakat. Oleh karena itu, anak harus
mempunyai pengetahuan terhadap diri sendiri (tentang hasrat dan cita-citanya) dan
pengetahuan tentang dunianya (lingkungan tempat hidup dihari depannya)..

Sekolah kerja Menurut J.A Comenius (1592-1670) gerakan sekolah kerja


menekankan agar pendidikan mengembangkan fikiran, ingatan, bahasa, dan tangan
(keterampilan kerja tangan). Selain itu menurut JH Pestalozzi (174 1827)
mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran disekolahnya
8

C. aliran pokok pendidikan di Indonesia


1 2 3

3. Upaya-upaya pendidikan yang


1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa 2. Asas dan Tujuan Taman Siswa dilakukan Taman siswa

4. Hasil-hasil yang dicapai


9

1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa


Perguruan Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar
Dewantara, (Lahir 2 Mei 1889 dengan nama Suwardi Suryaningrat )
pada tanggal 3 Juli 1932 di Yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan,
selanjutnya mulai didirikan taman Indira ( Taman kanak-kanak) dan
Kursus Guru, selanjutnya Taman muda (SD), disusul Taman Dewasa
merangkap Taman Guru (Mulo-Kweekschool).
10

3. Upaya-upaya pendidikan yang dilakukan Taman siswa


2. Asas dan Tujuan Taman Siswa
Di lingkungan perguruan, untuk mencapai tujuannya Taman
Perguruan Kebangsaan taman Siswa mempunyai tujuh
Siswa berusaha dengan jalan sebagai berkut:
asas perjuangan untuk menghadapi pemerintah colonial
Belanda serta sekaligus untuk mempertahankan 1.Menyelenggarakan tugas pendidikan dalam bentuk
kelangsungan hidup bersifat nasional, dan demokrasi. perguruan dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi..
Ketujuh asas tersebut dikenal dengan "asas 1922", sebagai
berikut: 2. Mengikuti dan mempelajari perkembangan dunia di luar
Taman Siswa.
a) Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya
sendiri (Zelf Besschikkingsrecht) dengan mengingat 3.Menumbuhkan lingkungan hidup keluraga Taman Siswa,
terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum. sehingga dapat tampak wujud masyarakat Taman Siswa yang
dicita-citakan.
b) Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang
berfaedah yang 4.Meluaskan kehidupan ke Taman Siswa-an di luar
lingkungan masyarakat perguruan.
dalam arti lahir dan batin dapat memerdekakan diri. c)
Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan 5.Menjalankan kerja pendidikan untuk masyarakat umum
kebangsaan sendiri. dengan dasar-dasar dan hidup Taman Siswa

d) Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat 6. Menyelenggarakan usaha-usaha kemasyarakatan dalam
menjangkau kepada seluruh rakyat. masyarakat dalam bentuk-bentuk badan social, Usaha-usaha
pembentukan kesatuan hidup kekeluargaan sebagai pola
e) Hidup dengan kekuatan sendiri masyarakat baru Indonesia, usaha pendidikan kader
pembangunan.
11

4. Hasil-hasil yang dicapai


1 2 3
a. Ruang Pendidik INS b. Asas dan tujuan Ruang c. Usaha-usaha Ruang
Kayu Tanam Pendidik INS Kayu Tanam Pendidik INS Kayu Tanam

- Dokumentasi adalah teknik yang digu-


Ruang pendidik INS 1)Berpikir logis dan nakan peneliti dalam mengumpulkan data
dengan cara membuat atau mencatat sem-
(Indonesia rasional Memantapkan dan menyebarluaskan
Nederlandsche School) 2) Keaktifan atau gagasan - gagasannya tentang
pendidikan nasional
didirikan oleh kegiatan - Menyelenggarakan berbagai jenjang
Mohammad Sjafei 3)Pendidikan pendidikan dan program khusus untuk
(lahir di Matan, Kalbar masyarakat menjadi guru
- Penerbitan Majalah anak-anak (Sendi),
tahun 1895) pada 4) Memperhatikan buku bacaan dalam rangka
tanggal 31 Oktober pembawaan anak - pemberantasan buta huruf dan angka,
mencetak buku-buku pelajaranua hal
1926 di Kayu Tanam 5) Menentang yang berkaitan dengan objek penelitian
(Sumatera barat). intelektualisme yang dilakukan.
12

a. Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

Mengupayakan gagasan - gagasan


tentang pendidikan nasional (terutama
pendidikan keterampilan kerajinan),
beberapa ruang pendidikan (jenjang
persekolahan ), dan sejumlah alumni.
Terima Kasih
Semoga Lancar Sampai Sidang Skripsi, Aamiin....

Anda mungkin juga menyukai