Anda di halaman 1dari 14

Aliran klasik dan

gerakan baru
dalam pendidikan

Kelompok 1
Anggota Kelompok

Isah Kurnia Sari


Nina Yulianti
Eni Damayanti
Latar Belakang
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri. Kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. Berdasarkan paparan mengenai definisi pendidikan, pendidikan sangat
berperan dalam membentuk perkembangan peserta didik ke arah yang lebih baik.
Perkembangan dalam hal ini tidaklah sederhana. Perkembangan peserta didik bisa
berupa pengetahuan, keterampilan, akhlak mulia, dan sebagainya.
Rumusan Masalah

1 2
Bagaimana
Bagaimanaaliran-
aliran- Bagaimana aliran-aliran
aliran klasik pendidikan dan
aliranklasik
klasikpendidikan
pendidikan
dan pengaruhnya terhadap
dangerakan
gerakanbaru
baru
Pelaksanaan pendidikan di
pendidikan
pendidikandidi Indonesia?
Indonesia?
Indonesia?
Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah tersebut, maka
yang menjadi tujuan umum Penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut: 1.3.1 Memahami aliran-aliran
klasik pendidikan dan gerakan-gerakan baru
pendidikan di Indonesia.
1. Memahami aliran-aliran klasik pendidikan MCdan
pengaruhnya terhadap pelaksanaan pendidikan di
Indonesia.
1.Memahami gerakan-gerakan baru pendidikan dan
pengaruhnya terhadap pelaksanaan pendidikan di
Indonesia
Bab 1
ANALISIS ALIRAN-ALIRAN KLASIK PENDIDIKAN

Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik,


yang memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya
memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya.
Teori pendidikan ini lebih menekankan peranan isi pendidikan
dari pada prosesnya. Isi pendidikan atau bahan pengajaran
diambil dari sari ilmu pengetahuan yang telah ditemukan dan
dikembangkan oleh para ahli di bidangnya dan disusun secara
logis dan sistematis. Misalnya teori fisika, biologi. matematika,
bahasa, sejarah dan sebagainya Aliran aliran itu pada umumnya
memiliki ciri yang khas buak dari segi tujuan maupun metoda
pengajaran dalam pendidikan yang telah dicetuskan oleh para
ahli.
Teori-teori yang terdapat dalam ilmu pendidikan dilahirkan oleh 4 aliran yang
berbeda yaitu sebagai berikut: Aliran empirisme mengutamakan perkembangan
manusia dari segi empirik yang secara eksternal dapat diamati dan mengabaikan
pembawaan sebagai sisi.

A. Aliran Empirisme (aliran optimisme)


internal manusia. Pengalaman adalah sumber pengetahuan, sedangkan pembawaan
yang berupa bakat tidak diakui Tokoh utamanya John Locke (1632-1704)
.
B. Aliran Nativisme
Nativisme berasal dari kata Nativus yang berarti kelahiran. Teori ini muncul dari
filsafat nativism (terlahir) dari kata sebagai suatu bentuk dari filsafat idealisme
dan menghasilkan suatu pandangan bahwa perkembangan anak ditentukan oleh
bereditas, pembawaan sejak lahir, dan faktor alam yang kodrati. Pelopor aliran
Nativisme adalah Arthur Schopenhauer seorang filosof Jerman yang hidup tahun
1788-1880.
C. Aliran Naturalisme
Nature artinya alam atau yang di bawa sejak lahir. Aliran ini di pelopori oleh seorang filusuf Prancis JJ
Rousseau(1712-1778). Naturalisme berpendapat bahwa semua anak yang baru dilahirkan mempunyai
pembawaan baik, dan tidak satupun dengan pembawaan buruk. Bagaimana hasil perkembangannya kemudian
sangat di tentukan oleh pendidikan yang di terimanya atau yang mempengaruhinya. Jika pengaruh itu baik
maka akan baiklah ia akan tetapi jika pengaruh itu jelek, akan jelek pula hasilnya. Dikatakan oleh tokoh aliran
ini yaitu J.J. Rousseausebagai berikut: “semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari sang pencipta,
tetapi semua rusak di tangan manusia”. Oleh karena itu sebagai pendidik Rousseau mengajukan “pendidikan
alam” artinya anak hendaklah di biarkan tumbuh dan berkembang sendiri menurut alamnya. Manusia atau
masyarakat jangan banyak mencampurinya.
D. Aliran Konvergensi
Merupakan gabungan antara aliran empirisisme dengan aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti
penting hereditas (pembawaan) dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh dalam
perkembangan manusia.Faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya mutu hasil perkembangan Siswa pada
dasarnya terdiri atas dua macam :
Faktor Internal yaitu faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang Meliputi pembawaan dan potensi
psikologis tertentu yang turut Mengembangkan dirinya sendiri.
2. Faktor Eksternal yaitu hal-hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang meliputi lingkungan (khususnya
pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungannya
Bab 2
GERAKAN BARU DALAM PENDIDIKAN
Gerakan Baru Pendidikan dan Pengarunya terhadap Pelaksanaan di Indonesia
Gerakan-gerakan baru pendidikan memusatkan diri pada perbaikan dan
peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar pada sistem persekolahan
seperti:
A. Pengajaran Alam Sekitar
Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan sekitarnya adalah
gerakan pengajaran alam sekitar.Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak
denagn sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar perintis gerakan ini
antara lain: Fr. A.Finger (1808-1888) Jerman dengan heimatkunde (pengajaran
alam sekitar), dan J. Ligthart (1859-1916)di Belanda dengan Het Volle Leven
(kehidupan senyatanya).
B. Pusat Perhatian
Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Davids Declory (1871-1932) dari
Belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat (center dinternet).
Disamping pendapatnya tentang pengajaran global. Pendidikan menurut Declory
berdasar pada semboyan ecois pour ia vie, par la vie (sekolah untuk hidup dan oleh
hidup). Anak harus dididik untuk dapat hidup dalam masyarakat dan dipersiapkan
dalam masyarakat, anak harus diarahkan. Oleh karena itu, anak harus mempunyai
pengetahuan terhadap diri sendiri (tentang hasrat dan cita-citanya) dan
pengetahuan tentang dunianya (lingkungannya, terdapat hidup di hari depannya).
Pengetahuan anak harus bersifat subjektif dan objektif. Pendapat Decroly
mengenai pendidikan dan pengajaran.
C.Sekolah Kerja
Merupakan titik kulminasi dari pandangan yang mementingkan
keterampian dalam pendidikan, J.A. Comenius (1592-1670) menekankan agar
pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa dan tangan (keterampilan
kerja tangan). Sekolah kerja ini bertolak dari pandangan bahwa pendidikan itu
tidak hanya demi kepentingan individu tetapi berkewajiban menyiapkan warga
Negara yang baik.
D. Pengajaran Proyek
Dasar filosofis dan pedagosis diletakkan pada John Dewey (1859-1952)
namun pelaksanaannya dilakukan oleh WH kilpartrick. Dalam pengajaran proyek
anak bebas menentukan pilihannya, merancang serta memimpinya. Proyek yang
ditentukan oleh anak mendorongnya mencari jalan pemecahan bila dia menemui
kesukaran. Anak dengan sendirinya giat dan aktif karena sesuai dengan apa yang
diinginkannya. Dalam pengajaran proyek, pekerjaan dikerjakan secara
berkelompok untuk menghidupkan rasa gotong royong Pengajaran proyek
digunakan sebagai salah satu metode mengajar di Indonesia, yang perlu
ditekankan bahwa pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk
memandang dan memecahkan persoalan Secara komprehensif.
Langkah-langkah pokok pengajaran proyek adalah sebagai berikut:
-Persiapan
-Kegiatan belajar
-Penilaian
Kesimpulan
Pendidikan sudah ada jauh sebelum kita lahir. Berbagai upaya
telah dilakukan oleh orang-orang terdahulu untuk meningkatkan
kualitas dan mutu pendidikan Banyak cara untuk meningkatkan
diri melalui berbagai bentuk model pengajaran dan pembaruan
dalam pendidikan Di Indonesia ada 2 aliran pokok dalam
pendidikan yang menjadi dasar atau pedoman dalam pendidikan
di Indonesia salah satunya adalah Taman Siswa
Apa ada
pertanyaan?
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai