KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH :
1. EKA YOGA ADI NUR PUTRA (NIM : A1H222005)
2. RIFKY PANDYA PUTRA (NIM : A1H222007)
3. AHMAD FARDIANSYAH (NIM : A1H222008)
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam
keseluruhan hidup manusia.Pendidikan berintikan interaksi antar
manusia,terutama antara pendidik dan terdidik demi mencapai
tujuan pendidikan nasional. Dalam interaksi tersebut terlibat isi
yang diinteraksikan serta proses bagaimana interaksi tersebut
berlangsung.
Dalam proses pendidikan, aliran-aliran filsafat yaitu
progresivisme, konstruktivisme,dan humanisme menghendaki agar
peserta didik dapat menggunakan kemampuannya secara
konstruktif dan komprehensif untuk menyesuaikan diri dengan
tuntunan perkembangan ilmu dan teknologi. Peserta didik harus
aktif mengembangkan pengetahuan,bukan hanya menunggu
arahan dan petunjuk dari guru atau sesama siswa. Kreativitas dan
keaktifan peserta didik membantu untuk berdiri sendiri dalam
kehidupan, aliran-aliran filsafat ini mengutamakan peran peserta
didik dalam berinisiatif dan juga mengembangkan potensinya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Filsafat
Pembahasan Filsafat berawal dari penelusuran asal makna dan
bahasanya; yakni dalam bahasa yunani disebut "Philosophia",
sedang dalam bahasa inggris disebut " Philosophy" demikian pula
dalam bahasa arab disebut" Al-Falsafah"; sedangkan orang yang
berpikir filsafat disebut: Failasuf, philosopher.
Filsafat dalam pengertian etimologi, berasal dari bahasa
yunani philosophia yang terdiri dari dua kata yakni : kata philein
yaitu
mencintai atau philos, philia atau love yang berarti cinta atau suka.
Sedangkan kata shopia atau wisdom berarti kebijaksanaan, jadi
philosophia berarti suka pada kebijaksanaan, maka dapat dikatakan
setiap orang yang berfilsafat akan melahirkan pandangan yang
bijaksana.
B. Filsafat Pendidikan
Filsafat dan pendidikan sebenarnya adalah dua istilah yang
mempunyai makna sendiri.Akan tetapi ketika digabungkan akan
memiliki makna baru dan khusus.Filsafat pendidikan tidak dapat
dipisahkan dari ilmu filsafat secara umum. Filsafat pendidikan
berperan untuk terus menganalisis dan mengkritisi aspek akademik
dan humanis demi sebuah pendidikan yang utuh dan seimbang.
Filsafat pendidikan akan terus melakukan peninjauan terhadap
proses pendidikan demi perkembangan pendidikan yang mencetak
manusia handal.
C. PROGRESIVISME
Progresivisme berasal dari kata progress yang memiliki arti
kemajuan.Progresivisme merupakan suatu aliran yang menekankan
bahwa pendidikan bukan hanya sekedar pemberian sekumpulan
pengetahuan kepada peserta didik, tetapi hendaklah berisi
aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pelatihan kemampuan
berpikir mereka sedemikian rupa sehingga mereka dapat berpikir
secara sistematis melalui cara-cara ilmiah seperti memberikan
analisis.
Dalam konsep progresivisme, bahwa pendidikan bukanlah
sekedar mentransfer pengetahuan kepada peserta didik, melainkan
melatih kemampuan dan keterampilan dengan memberikan
rangsangan yang tepat kepada mereka. Progresivisme merupakan
gerakan dalam bidang pendidikan yang di pelopori oleh John
Dewey. Sejak kelahirannya, aliran ini berusaha menanggapi secara
positif tentang pengaruh yang bersumber dari ilmu pengetahuan
dan teknologi.
D. KONSTRUKTIVISME
Aliran konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran
yang bersifat generatif, yaitu tindakan yang menciptakan sesuatu
makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme juga dapat
diartikan sebagai suatu filsafat pengetahuan yang memiliki
anggapan bahwa pengetahuan adalah hasil dari konstruksi
(bentukan) manusia itu sendiri. Manusia membentuk pengetahuan
mereka melalui interaksi mereka dengan objek, fenomena,
pengalaman dan lingkungan mereka.
Tokoh-tokoh kostruktivisme yaitu :
1. Jean Pieget
2. Maslow
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam
upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hiarkis. Pada
diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut
seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk
mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia
miliki dan sebagainya.Tetapi disisi lain orang juga punya
dorongan untuk lebih menuju kearah keutuhan, keunikan diri,
kearah berfungsinya semua kemampuan, kearah kepercayaan
diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat
menerima diri sendiri.
3. Carl Roger
Seorang psikolog humanisme yang menekankan perlunya sikap
saling menghargai dan tanpa prasangka dalam membantu
individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Menurut
Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah
pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan
pembelajaran.
KESIMPULAN