Nim : 210207075
Soal-Soal:
Jawaban
A. Progesivisme
1. Pengertian Progresivisme
3. Tokoh-Tokoh Progresivisme
a. William James (11 Januari 1842 – 26 Agustus. 1910)
James berkeyakinan bahwa otak atau pikiran, seperti juga aspek dari eksistensi
organik, barns mempunyai fungsi biologic dan nilai kelanjutan hidup. Dan dia
menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata
pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam. Jadi James menolong untuk
membebaskan ilmu jiwa dari prakonsepsi teologis, dan menempatkannya di atas
dasar ilmu perilaku.
Teori Dewey tentang sekolah adalah “Progressivism” yang lebih menekakan pada
anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri. Maka muncullah
“Child Centered Curiculum”, dan “Child Centered School”. Progresivisme
mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas.
Filsafat yang dianut Dewey adalah bahwa dunia fisik itu real dan perubahan itu bukan
sesuatu yang tak dapat direncanakan. Perubahan dapat diarahkan oleh kepandaian
manusia. Sekolah mesti membuat siswa sebagai warga negara yang lebih demokratik,
berpikir bebas dan cerdas. Bagi Dewey ilmu pengetahuan itu dapat diperoleh dan
dikembangkan dengan mengaplikasikan pengalaman, lalu dipakai untuk
menyelesaikan persoalan barn. Pendidikan dengan demikian adalah rekonstruksi
pengalaman. Untuk memecahkan problem, Dewey mengajarkan metode ilmiah
dengan langkah-langkah sebagai berikut : sadari problem yang ada, definiskan
problem itu, ajukan sejumlah hipotesis untuk memecahkannya,uji telik konsekuensi
setiap hipotesis dengan melihat pengalaman silam, alami dan tes solusi yang paling
memungkinkan.
c. Hans Vaihinger (1852 – 1933)
Hans Vaihinger Menurutnya tahu itu hanya mempunyai arti praktis. Persesuaian
dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan. Satu-satunya ukuran bagi berpikir ialah
gunanya (dalam bahasa Yunani Pragma) untuk mempengaruhi kejadian-kejadian di
dunia. Segala pengertian itu sebenarnya buatan semata-mata; jika pengertian itu
berguna. untuk menguasai dunia, bolehlah dianggap benar, asal orang tabu saja bahwa
kebenaran ini tidak lain kecuali kekeliruan yang berguna saja.
B. Esensialisma
1. Pengertian esensialisme
Aliran filsafat esensialisme adalah aliran yang menerapkan warisan-warisan budaya
yang baik.Jadi didalam dunia pendidikan peranan guru dan sekolah lah yang sangat
berpengaruh seperti sekolah menerapkan aturan-aturan yang mendisiplinkan siswa
dengan cara warisan-warisan budaya dan tetap mengembangkan warisan-warisan
budaya.
2. Ciri- ciri sensialisme
a. kesan pada awal pembelajaran yang menarik dapat meninbulkan minat yang kuat
dan tahan lama dalam diri siswa.
b. Pada perkembangan manusia di usia balita, pengawasan, pengarahan, dan
bimbingan dari orang tua akam melekat pada proses pertumbuhannya.
c. Menjadikan sikap disiplin sebagai tujuan dari pendidikan tersebut
d. Esensialisme menyajikan teori pendidikan yang kuat dan kokoh, sedangkan
sekolah lain menyajikan teori yang lebih lemah
3. tokoh-tookoh esensialisme
a. William C Bagley
Ia adalah seorang pendidik yang berasal dari Amerika. Ia lahir tahun pada tahun
1876 lalu meninggal pada tahun 1946. Ia berpendapat bahwa filsafat pendidikan
mempunyai beberapa ciri diantaranya yaitu:
A. Minat kuat pada seorang peserta didik sering gugur pada tahap awal.
B. Pengawasan, bimbingan, pengarahan.
C.Kemampuan mendisiplinkan diri untuk mencapai tujuan.
b. Johan Frieddrich Herbet
Ia berpendapat bahwa tujuan pendidikan yaitu untuk menyesuaikan jiwa seseorang
disertai dengan kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan dalam mencapai sebuah
proses tujuan pendidikan yaitu melalui sebuah pengajaran.
c. William T Haris
Ia berpendapat bahwa tugas pendidikan yaitu terbentuknya realitas dengan tujuan
yang tidak dapat dielakkan.
d. Johan Freederich Frobel
Ia lahir pada tahun 1782. Ia adalah seorang tokoh trasendental. Menurutnya tugas
pendidikan yaitu membimbing peserta didik ke arah kesadaran diri yang murni. Ia
juga berpendapat bahwa esensialisme menawarkan sebuah teori yg kokoh dan kuat
dalam suatu pendidikan, sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya memberikan teori
yg lemah. Maksudnya adalah aliran esensialisme ini sudah menyediakan banyak
teori dalam pembelajaran yang kuat dan kokoh untuk pendidikan, tetapi pada
kenyataannya sekarang banyak sekolah-sekolah yang progesivismenya atau cara
penyampaiannya itu lemah.
4. Konsep/pandangan aliran-aliran perenialisme terhadap
a. Murid
peserta didik. Dalam filsafat esensialisme, fokus utama dalam proses belajar adalah
membentuk intelektualitas peserta didik. Siswa didorong untuk dapat berpikir secara
jelas dan logis. Sesuai dengan tujuan dari pendidikan esensialisme, yakni
menginginkan peserta didiknya untuk dapat menguasai disiplin-disiplin dasar subjek
pengetahuan sebagai upaya dalam memecahkan berbagai permasalahan yang
dihadapinya, baik masalah pribadi maupun masyarakat sekitar. Maka, tujuan utama
dari filsafat esensialisme bagi peserta didik adalah mempersiapkan peserta didiknya
dalam bermasyarakat dan beradab.
b. Guru
Guru merupakan orang yang menguasai ilmu pengetahuan,dan kelas berada dibawah
pengaruh dan pengawasan guru.Guru merupakan model untuk para peserta
didik,sebagai model contoh yang baik untuk ditiru oleh para peserta didik.Peranan
guru disekolah bagi peserta didik adalah memelihara dan menyampaikan warisan
budaya dan sejarah pada generasi millennial atau peserta didik.Seperti mewariskan
budaya disiplin yaitu guru harus menjadi panutan misalnya guru sedang dating
terlambat,berpakaian yang rapid an sopan.
c. Kurikulum
Kurikulum pada aliran esensialisme yaitu kurikulum yang berpusat pada mata
pelajaran.Penguasaan materi kurikulum tersebut merupakan dasar yang esensialisme
general education.Tujuan nya ialah agar siswa bisa menjadi seorang yang berguna dan
mampu dalam bidang yang dikuasainya.Terutama dalam mempelajari
matematiak,ipa,sejarah Bahasa,seni,dan sastra.Dalam kehidupan belajar dengan tepat
dan disiplin akan mengembangakan kemampauan nalar anak sadar akan dunia fisik
sekitar.
d. Tujuan Pendidikan
Tujuannya adalah agar meneruskan dan mengembangkan warisan budaya dan warisan
sejarah yang sudah ada, agar tidak hilang dan dapat diterapkan secara terus menerus
untuk peserta didik agar terbentuk peserta didik yang unggul. Untuk mempersiapkan
manusia untuk hidup dan tidak lepas dari dunia pendidikan, dengan sekolah memberi
kontibusi yaitu membuat sasaran pada mata pelajaran yang memadai untuk
mempersiapkan manusia terutama peserta didik kedepannya.
e. Metode pembelajaran
Dalam pandangan esensialisme, metode yang digunakan dalam proses belajar
mengajar lebih tergantung pada inisiatif dan kreatifitas pengajar (guru), sehingga
dalam hal ini sangat tergantung pada penguasaan guru terhadap berbagai metode
pendidikan dan juga kemampuan guru dalam menyesuaikan antara berbagai
pertimbangan dalam menerapkan suatu metode sehingga bisa berjalan secara efektif.
C. Perenialisme
1. pengertian perenialisme
Perenialisme adalah filosofi Pendidikan yang berpusat pada guru yang berfokus
pada ide-ide abadi dan kebenaran universal.
2. Tokoh-tokoh perenialisme
a. plato: pendidikan adalah membina pemimpin yang sadar akan asas normative
dan melaksanakannya dalam semua aspek kehidupan.
b. Aristoteles: pendidikan membentuk kebiasaan pada tingakat pendidikan usia
muda dalam menanamkan kesadaran menurut aturan moral.
c. Thomas Aquin: pendidikan adalh menuntun kemamouan-kemamouan yang
masih tidur menjadi aktif atau nyata tergantung pada kesadaran tiap-tiap
individu.
3. Konsep/pandangan aliran-aliran perenialisme terhadap
1. Murid
Murid dalam aliran perenialisme merupakan mahkluk yang di bombing oleh
prinsip-prinsip pertama, kebenaran-kebenaran abadi pikiranmengangkat dunia
biologis. Hakikat pendidikan upaya proses transformasi pengetahuan dan nilai
pada subyek didik. Mencangkup totalitas aspek kemanusiaan , kesadaran, dan
sikap dan tindakan kritis, terhadap fenomena yang terjadi di sekitarnya.
Pendidikan bertujuan mencapai tujuan kepribadian manusia yang menyeluruh
secara seimbang melalui latihan jiwa, intelek, diri manusia yang rasianaol,
perasaan dan indera, karena itu pendidikan harus mencanggkup pertumbuhan
manusia dalam segala aspeknya.
b. guru
2) Guru hendaknya adalah orang yang menguasai cabang ilmu, yang bertugas
membimbing diskusi yang akan memudahkan siswa dalam menyimpulkan
kebenaran, yang tepat ,tanpa cela , dan dipandang sebagai orang yang
memiliki otoritas dalam suatu bidang pengetahuan dan kehlianya tidak
diragukan
D. Eksistensialisme
1. Pengertian eksistensialisme
Eksistensi berasal dari kata eks yang berarti keluar, dan sistensi atau sisto
berarti berdiri, menempatkan. Secara umum berarti, manusia dalam
keberadaannya itu sadar bahwa dirinya ada dan segala sesuatu
keberadaannya ditentukan oleh dirinya sensiri.
2. Ciri-ciri eksistensialisme
1. selalu melihat cara manusia berdiri sendiri, sehingga dapat diartikan
ada unsur berbuat dan menjadi.
2. manusia dipandang sebagai kenyataan yang masih dapat berkembang,
serta didasari dari pengalaman yang konkret atau empiris yang ada di
sekitar
3. eksistensialisme adalah pemberontakan dan protes terhadap resionalisme
dan masyarakat modern, khususnya terhadap idealism hegal
4. eksistensialisme adalah suatu proses atas nama individualis terhadap
konsep-konsep, filsafat akademis yang jauh dari kehidupan konkrit.
3. Tokoh-tokoh eksistesialisme
1. Friedrich Nietzsche
2. Soren aabye kiekegaard
3. Jean paul sarte
4. Karl laspers
5. Martin heideggar
4. Konsep/dangan aliran-aliran progesivisme terhadap
a. Peran Murid
Makhluk rasional dengan kebebasan untuk memilih dan bertanggung
jawab atas pilihannya, sesuai dengan pemenuhan tujuan personal
b. Peran guru
Melindungi dan menjaga kebebsan akademis dimana guru hari ini dapat
menjadi siswa esok hari.
c. Kurikulum
Mengutamakan kebebsan karena “liberal learning” sangat mungkin
melandaasi “human freedom”
d. Tujuan Pendidikan
Menyediakan pengalaman yang luas dan komperhesif dengan segala
bentuk kehidupan
e. Metode
Tidak ada perhatian khusus yang mengenal metode, tetatpi apapun
metode yang digunakan harus terarah kepada cara pencapain kebahagian
dan karakter yang baik.
Daftar Pustaka
Dr. H. Amka, M.Si.2019. filsafat Pendidikan, nizamia learning center.
Nadia. Dkk. peran filsafat dalam pengembangan Pendidikan. Universitas
Bengkulu
Nanuru dan Ricard F.2013. “progresivisme Pendidikan relavansinya di
Indonesia”. Jurnal UNIERA. Vol 1. No. 2.
H.A. Yunus . 2016.“ALIRAN PENDIDIKAN PROGRESIVISME DAN ESENSIALISME
DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN”. Jurnal Cakrawala Pendas, Vol. 2,
NO. 1.
http://sukatendellisna.blogspot.com/2015/11/filsafat-pendidikan-aliran-
esensialisme.html
Amirudin,Noor.2018.Filsafat Pendidikan Islam.Gresik:Caremedia
Communication
Abu Bakar, M. Yunus. 2015. “Problematika Pendidikan Islam di
Indonesia.” Dirasat”. Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam. Vol 1, no.
1.
Satre jean P. 2002. “eksistensiallisme dan mhumanisme” Pustaka belajar.