Dosen Pengampu : Drs. L. Hendrowibowo, M.Pd & Dr. Shely Cathrin, M.Phil
Disusun oleh :
PGSD 3E
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai hasil dari pemikiran para filsuf, filsafat telah melahirkan berbagai macam
pandangan dan aliran yang berbeda-beda. Pandangan-pandangan filsuf itu ada kalanya
saling menguatkan dan ada juga yang saling berlawanan. Hal ini antara lain disebabkan
oleh pendekatan yang mereka pakai juga berbeda-beda walaupun untuk objek dan
masalah yang sama. Karena perbedaan dalam pendekatan itu, maka kesimpulan yang
didapat juga akan berbeda. Perbedaan pandangan filsafat tersebut juga terjadi dalam
pemikiran filsafat pendidikan, sehingga muncul aliran-aliran filsafat pendidikan.
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan
konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai
suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara
mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala
hubungan.[1] Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi
peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu
menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah
cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam
keseimbangan, kesatuan. organis,harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup
kemanusiaan.
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-
masalah pendidikan. Ada beberapa aliran filsafat pendidikan, dan yang akan Penulis
uraikan di sini adalah filsafat pendidikan progresivisme. Dalam pandangannya
progresivisme berpendapat tidak ada teorirealita yang umum. Pengalaman menurut
progresivisme bersifat dinamis dan temporal, menyela. tidak pernah sampai pada yang
paling ekstrem, serta pluralistis. Menurut progresivisme, nilai berkembang terus karena
adanya pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang telah disimpan
dalam kebudayaan. Belajar berfungsi untuk mempertinggi taraf kehidupan sosial yang
sangat kompleks. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu
kurikulum yang setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2. Untuk mengetahui latar belakang timbul dan munculnya aliran filsafat pendidikan
progresivisme.
PEMBAHASAN
Progresivisme adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun
1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin
tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya
memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Progravisme mempunyai konsep yang
didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-
kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi dan mengatasi maslah- masalah yang
bersifat menekan atau mengancam adanya manusia itu sendiri.
Oleh karena kemajuan atau progres ini menjadi suatu statemen progrevisme, maka
beberapa ilmu pengetahuan yang mampu menumbuhkan kemajuan dipandang merupakan
bagian utama dari kebudayaan yang meliputi ilmu-ilmu hayat, antropologi, psikologi dan
ilmu alam. Progresivisme berpendapat tidak ada teori realita yang umum. Pengalaman
menurut progresivisme bersifat dinamis dan temporal; menyala. tidak pernah sampai pada
yang paling ekstrem, serta pluralistis. Menurut progresivisme, nilai berkembang terus
karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang telah
disimpan dalam kehudayaan. Belajar berfungsi untuk :mempertinggi taraf kehidupan
sosial yang sangat kompleks. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang eksperimental,
yaitu kurikulum yang setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Kita telah ketahui bahwa menurut aliran ini kehidupan manusia berkembang terus
menurus dalam suatu arah yang positif. Apa yang dipandang benar sekarang belum tentu
benar pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu, peserta didik bukanlah dipersiapkan
untuk menghidupi masa kini, melainkan mereka harus dipersiapkan menghadapi
kehidupan masa yang akan datang. Permasalahan hidup masa kini tidak akan sama
dengan permasalahan hidup masa yang akan datang. Untuk itu, peserta didik harus
diperlengkapi dengan strategi-strategi untuk menghidupi masa yang akan datang dan
pemecahan masalah yang memungkinkan mereka akan mengatasi permasalahan-
permasalahan baru dalam kehidupan.
Progresivisme bukan merupakan suatu bangunan filsafat atau aliran filsafat yang
berdiri sendiri, malainkan merupakan aliran suatu gerakan dan perkumpulan yang
didirikan tahun 1918. Selama 20 tahun menjadi gerakan yang sangat kuat di Amerika
Serikat banyak guru yang ragu-ragu terhadap gerakan ini. Gerakan progeresik terkenal
luas karena reaksinya terhadap formalisme dan sekolah tradisional yang membosankan,
yang menekankan disiplin keras belajar pisik dan banyak hal-hal kecil yang tidak
bermanfaat dalam pendidikan.[5] Pengaruh progresivisme terasa di seluruh dunia,
terlebih-lebih di Amerika Serikat. Usaha pembaharuan di dalam lapangan pendidikan
pada umumnya terdorong oleh aliran progresivisme ini.
Heraclitus mengemukakan bahwa sifat yang utama dari realita ialah perubahan. Tidak
ada sesuatu yang tetap didunia ini, semuanya berubah-ubah, kecuali asa perubahan itu
sendiri. Socrates berusaha mempersatukan epsitemologi dan aksiologi. Ia mengajarkan
bahwa pengetahuan adalah kunci untuk kebajikan. Yang baik dapat dipelajari dengan
kekuatan intelek, dan pengetahuan yang baik menjadi pedoman bagi manusia untuk
melakukan kebajikan. Ia percaya bahwa manusia sanggup melakukan baik. Protagoras
mengajarkan bahwa kebenaran dan norma atau nilai tidak bersifat mutlak, melainkan
relatif, yaitu bergantung pada waktu dan tempat. Sedangkan Aristoteles menyarankan
moderasi dan kompromi (jalan tengah bukan jalan ekstrim) dalam kehidupan.
Kemudian sejak abad ke-16, Francis Bacon, John Locke, Rousseau, Kant, dan Hegel
dapat disebut sebagai penyumbang pikiran-pikiran munculnya aliran Progresivisme.
Francis Bacon memberikna sumbangan dengaan usahanya memperbaiki dan
memperhalus metode ilmiah dalam pengetahuan alam. Locke dengan ajarannya tentang
kebebasan politik. Rousseau dengan keyakinannya bahwa kebaikan berada didalam
manusia karena kodrat yang baik dari para manusia. Kant memuliakan manusia,
menjunjung tinggi akan kepribadian manusia, memberi martabat manusia suatu
kedudukan yang tinggi. Hegel mengajarkan bahwa alam dan masyarakat bersifat dinamis,
selamanya berada dalam keadaan bergerak, dalam proses perubahan dan penyesuaian
yang tak ada hentinya.
Dalam abad ke- 19 dan ke-20, tokoh-tokoh Progresivisme banyak terdapat di Amerika
Serikat. Thomas Paine dan Thomas Jefferson memberikan sumbangan pada
Progresivisme karena kepercayaan mereka pada demokrasi dan penolakan terhadap sikap
yang dogmatis, terutama dalam agama. Charles S. Peirce mengemukakan teori tentang
pikiran dan hal berfikir “pikiran itu hanya berguna bagi manusia apabila pikiran
itu bekerja yaitu memberikan pengalaman (hasil) baginya. Fungsi berfikir adalah
membiasakan manusia untuk berbuat. Perasaan dan gerak jasmaniah adalah manifestasi
dari aktifitas manusia dan keduanya itu tidak dapat dipisahkan dari kegiatan berfikir.
William James seorang psychologist dan seorang filosuf Amerika yang sangat
terkenal. Paham dan ajarannya demikian pula kepribadiannya sangat berpengaruh
diberbagai negara Eropa dan Amerika. Meskipun demikian dia sangat pandai
berceramah dibidang filsafat, juga terkenal sebagai pendiri Pragmatisme. James
berkeyakinan bahwa otak atau pikiran, seperti juga aspek dari eksistensi organik,
harus mempunyai fungsi biologis dan nilai kelanjutan hidup. Dan dia menegaskan
agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok
dari ilmu pengetahuan alam. Jadi James menolong untuk membebaskan ilmu jiwa dari
prakonsepsi teologis, dan menempatkannya di atas dasar ilmu perilaku. Buku
karangannya yang berjudul Principles of Psychology yang terbit tahun 1890 yang
membahas dan mengembangkan ide-ide tersebut, dengan cepat menjadi buku klasik
dalam bidang itu, hal inilah yang mengantar William James terkenal sebagai ahli
filsafat Pragmatisme dan Empirisme radikal.
Dewey tidak hanya berpengaruh dalam kalangan ahli filsafat profesional, akan
tetapi juga karena perkembangan idenya yang fundamental dalam bidang ekonomi,
hukum, antropologi, teori politik dan ilmu jiwa. Dia adalah juru bicara yang sangat
terkenal di Amerika Serikat dari cara-cara kehidupan demokratis. Diantara karya-
karya Dewey yang dianggap penting adalah Freedom and Cultural, Art and
Experience, The Quest of Certainty Human Nature and Conduct (1922), Experience
and Nature (1925), dan yang paling fenomenal adalah Democracy and
Education(1916).
Hans Vaihinger berpendapat bahwa tahu itu hanya mempunyai arti praktis.
Persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan; satu-satunya ukuran bagi
berpikir ialah gunanya (dalam bahasa Yunani Pragma) untuk mempengaruhi kejadian-
kejadian di dunia. Segala pengertian itu sebenarnya buatan semata-mata; jika
pengertian itu berguna. untuk menguasai dunia, bolehlah dianggap benar, asal orang
tahu saja bahwa kebenaran ini tidak lain kecuali kekeliruan yang berguna saja.
C. Pandangan Umum Filsafat Progresivisme
Asal Hereby atau asal keduniawian, adanya kehidupan realita yang amat luas
tidak terbatas, sebab kenyataan alam semesta adalah kenyataan dalam kehidupan
manusia. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu,
pengalaman manusia tentang penderitaan, kesedihan, kegembiraan, keindahan dan
lain-lain adalah realita manusia hidup sampai mati, Pengalaman adalah suatu sumber
evolusi, yang berarti perkembangan, maju setapak demi setapak mulai dari yang
mudah-mudah menerobos kepada yang sulit-sulit (proses perkembangan yang lama).
Pengalaman itu dinamis adalah dalam kehidupan terjadi perubahan yang terjadi
terus menerus.
Pengalaman itu temporal adalah terjadi perubahan dan perbedaan pengalaman dari
waktu kewaktu.
Pengalaman itu spatial adalah terjadi disuatu tempat dalam lingkungan manusia.
Pengalaman itu pluralistis yaitu pengalaman itu terjadi seluas adanya interaksi
sedalam individu terlibat.
1. Tujuan Pendidikan
2. Kurikulum Pendidikan
Kalangan progresif menempatkan subjek didik pada titik sumbu sekolah (child-
centered). Mereka lalu berupaya mengembangkan kurikulum dan metode pengajaran
yang berpangkal pada kebutuhan, kepentingan, dan inisiatif subjek didik. Jadi,
ketertarikan anak adalah titik tolak bagi pengalaman belajar. Imam Barnadib
menyatakan bahwa kurikulum progresivisme adalah kurikulum yang tidak beku dan
dapat direvisi, sehingga yang cocok adalah kurikulum yang berpusat pada
pengalaman.
Sains sosial sering dijadikan pusat pelajaran yang digunakan dalam pengalaman-
pengalaman siswa, dalam pemecahan masalah serta dalam kegiatan proyek. Disini
guru menggunakan ketertarikan alamiah anak untuk membantunya belajar berbagai
keterampilan yang akan mendukung anak menemukan kebutuhan dan keinginan
terbarunya. Akhirnya, ini akan membantu anak (subjek didik) mengembangkan
keterampilan-keterampilan pemecahan masalah dan membangun informasi yang
dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sosial. Kurikulum disusun dengan pengalaman
siswa, baik pengalaman pribadi maupun pengalaman sosial, selain sosial sering
dijadikan pusat pelajaran yang digunakan dalam pengalaman-pengalaman siswa dan
dalam pemecahan masalah serta dalam kegiatan proyek.
Sekolah yang baik itu adalah sekolah yang dapat memberi jaminan para siswanya
selama belajar, maksudnya yaitu sekolah harus mampu membantu dan menolong
siswanya untuk tumbuh dan berkembang serta memberi keleluasaan tempat untuk
para siswanya dalam mengembangkan bakat dan minatnya melalui bimbingan guru
dan tanggung jawab kepala sekolah. Kurikulum dikatakan baik apabila bersifat
fleksibel dan eksperimental (pengalaman) dan memiliki keuntungan-keuntungan
untuk diperiksa setiap saat. Sikap progressvisme, memandang segala sesuatu
berasaskan fleksibilitas, dinamika dan sifat-sifat yang sejenis, tercermin dalam
pandangannya mengenai kurikulum sebagai pengalaman yang edukatif, bersifat
eksperimental dan adanya rencana dan susunan yang teratur. Menurut Progresivisme,
Kurikulum hendaknya :
Disesuaikan dengan sifat-sifat peserta didik (minat, bakat, dan kebutuhan setiap
peserta didik) atau chil centered.
3. Metode Pendidikan
4. Pendidikan
Pendidikan seharusnya adalah hidup itu sendiri, bukan persiapan untuk kehidupan.
5. Peserta Didik
6. Pengajar (guru)
Motivator, orang yang mampu membangkitkan minat siswa untuk terus giat
belajar sendiri.
1. Kelebihan:
b. Toleran dan terbuka sehingga menuntut untuk selalu maju bertindak secara
konstruktif, inovatif, reformatif, aktif serta dinamis
c. Anak didik diberikan kebebasan secara fisik maupun cara berfikir, guna
mengembangkan bakat, kreatifitas dan kemampuan yang terpendam dalam dirinya
tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat oleh orang lain
d. Menjadikan anak didik memiliki kulalitas dan terus maju sebagai generasi yang
akan menjawab tantangan zaman peradaba baru.
2. Kelemahan:
PENUTUP
A. Simpulan
Progresivisme adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun
1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin
tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya
memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Gerakan Progresivisme ini sangat
berpengaruh dalam pendidikan bangsa Amerika pada permulaan abad ke-20.
2. Meskipun Progresivisme dianggap sebagai aliran pikiran yang baru muncul dengan
jelas pada pertengahan abad ke-19, akan tetapi garis perkembangannya dapat ditarik
jauh kebelakang sampai pada zaman Yunani purba yaitu melalui pemikiran-pemikiran
Hiraclitus, Socrates, Protagoras, dan Aristoteles. Kemudian sejak abad ke-16, Francis
Bacon, John Locke, Rousseau, Kant, dan Hegel dapat disebut sebagai penyumbang
pikiran-pikiran munculnya aliran Progresivisme. Sedangkan pada abad ke- 19 dan ke-
20, tokoh-tokoh Progresivisme banyak terdapat di Amerika Serikat diantaranya adalah
Thomas Paine, Thomas Jefferson, Charles S. Peirce.
Dari makalah kami yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita
semua umumnya kami pribadi. Yang baik datangnya dari Allah, dan yang buruk
datangnya dari kami. Dan kami sedar bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna,
masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami harafkan saran dan kritik nya yang
bersifat membangun, untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://liemkocak.blogspot.com/2016/02/aliran-filsafat-pendidikan.html?m=1
http://makalahmeza.blogspot.com/2012/04/aliran-filsafat-pendidikan.html?m=1
https://googleweblight.com/i?u=https://tyas7as.wordpress.com/2010/09/28/makalah-filsafat-
pendidikan-progressivisme/&hl=id-ID
https://www.academia.edu/27185382/Aliran_Filsafat_dan_Pendidikan_Progresivisme.docx
https://googleweblight.com/i?
u=https://www.researchgate.net/publication/317739858_PROGRESIVISME_DAN_IMPLIK
ASINYA_DALAM_PENGEMBANGAN_KBK&grqid=uyTVz4i7&s=1&hl=id-ID
https://googleweblight.com/i?u=https://van88.wordpress.com/aliran-filsafat-pendidikan-
progresivisme/&grqid=YKkCKPUJ&s=1&hl=id-ID
http://journal.umpo.ac.id/index.php/dimensi/article/download/322/326
https://googleweblight.com/i?
u=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Progresivisme&grqid=mySE1kDL&s=1&hl=id-ID