Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 6:

RIO SANTOSO: 1215220015

AISAH: 1215220110

HERNANI: 1215220005

(KURIKULUM PAI)

Filsafat Pendidikan dalam Pengembangan Kurikulum

Filsafat adalah pandangan hidup yang sebelumnya telah direnungkan dan difikirkan
baik berdasarkan pengalaman, tragedy alam ataupun pemahaman setip individu yang
diyakini kebenarannya. Sedangkan Dewey menolak bahwa filsafat harus terkukung dalam
pemikiran yang metafisik semata. Melalui pragmatisme, Dewey menegaskan bahwa filsafat
harus berlandaskan pada pengalaman, dan menyelidiki serta mengolah pengalaman
secara kritis. Bagi Dewey, filsafat bertujuan untuk memperbaiki kehidupan manusia serta
lingkungannya.
Sehingga tugas filsafat adalah memberikan arahan bagi perbuatan nyata.Filsafat
memegang peranan penting dalam penyusunan & pengembangan kurikulum. Sama halnya
dalam Filsafat Pendidikan, dikenal ada beberapa aliran filsafat, diantaranya perenialisme,
essensialisme, progresivisme, dan rekonstruktivisme.

1. Perenialisme

Perenialisme memendang bahwa kepercayaan-kepercayaan aksiomatis zaman


kuno dan abad pertemngahan perlu dijadikan dasar penyusunan konsep filsafat dan
pendidikan zaman sekarang. Sikap ini bukankah nostalgias (rindu atas hal-hal yang sudah
lampau semata- mata) tetapi telah berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan-
kepercayaan tersebut berguna bagi abad sekarang. Jadi sikap untuk kembali kemasa
lampau itu merupakan konsep bagi perenialisme dimana pendidikan yang ada sekarang ini
perlu kembali kemasa lampau dengan berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan itu
berguna bagi abad sekarang ini.
Perenialisme sendiri merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad
kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif.
Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu
yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia sekarang ini penuh kekacauan,
ketidakpastian dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan
sosio kultual.
Oleh karena itu, perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu
dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah
menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji.

Berikut beberapa rincian mengenai aliran perenialisme :

a) Dasar Filsafat : Realisme.

b) Tujuan Pembelajaran : Mendidik anak rasional dan intelektual.

c) Pengetahuan : Pengetahuan permanen.

d) Peran Guru : Membantu siswa berpikir rasional.Metode Pembelajaran

e) Ekpositori. Ekpositori adalah metode pembelajaran yang langkah-langkahnya sudah


ditata secara jelas

2. Essensialisme

Dasar filsafat : Idelialisme dan realism. Tujuan pembelajarannya adalah anak


berkembang intelektualnya dan kompeten. Pengetahuan guna meningkatkan keterampilan
esensial dan pengetahuan dasar. Peran guru adalah Otoriter, sedangkan metode
pembelajarannya adalah tradisional. Idealisme merupakan apa yang ada dipikiran,
sedangkan realisme adalah apa-apa yang nyata. Jadi dalam filsafat esensialisme antara
yang dibayangkan dan kenyataannya itu sama, bukan hanya kata-kata tetapi benar-benar
dibuktikan. Hal tersebut melandasi tujuan pembelajaran dalam filsafat ini sehingga anak
berkembang intelektualnya dan juga menjadikan anak lebih kompeten.
Pengetahuan dalam filsafat esensialisme berupa keterampilan esensial dan
pengetahuan dasar. Maksudnya seseorang tidak di tuntut untuk menguasai pengetahuan
secara detail, melainkan pokoknya saja. Sedang untuk pengembangannya tergantung
reaksi setiap yang bersangkutan. Dari sini dapat terlihat bahwa guru memiliki kekuasaan
penuh untuk mengatur atau membimbing peserta didik, sehingga peran guru dalam filsafat
esensialisme sangat otoriter. Metode yang digunakan juga merupakan metode yang sering
digunakan di pesantren-pesantren yaitu metode yang tradisional.
3. Progresivisme

Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri
sendiri, melainkan merupakan suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun
1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin
tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya
memfokuskan pada guru atau bidang muatan.

Berikut beberapa rincian mengenai aliran progresivisme :

a) Dasar Filsafat : Pragmatisme.

b) Tujuan Pembelajaran : Anak hidup demokratis.

c) Pengetahuan : Pengetahuan hidup demokratis.

d) Peran Guru : Pembimbing.

e) Metode Pembelajaran : Problem solving.

4. Rekonstruktivisme

Dasar filsafat pragmatisme mempunyai tujuan pembelajaran yaitu


Rekonstruksivisme masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
masyarakat. Sedangkan peran guru adalah memotivasi untuk berubah. Sedangkan
metode pembelajaran : Problem solving Filsafat rekonstruksionisme memiliki beberapa
kesamaan dengan filsafat progresifisme. Yang mendasari filfsafat rekonstruksionisme
juga pragmatisme yaitu sesuatu yang hanya di ambil manfaatnya saja. Sedang tujuan
pembelajarannya utuk merekonstruksi masyarakat maksudnya menata kembali kehidupan
masyarakat untuk menjadi lebih mapan. Sehingga pengetahuan yang di berikan
disesuaikan dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri.
Guru diberikan peran untuk menjadi “agent of change”, karena kepentingannya
membentuk dan membangun masyarakat baru yang diharapkan menjadi lebih baik.
Metode pembelajaran yang digunakan juga sama dengan filsafat progresifisme yaitu
problem solving atau pemecahan masalah.
Daftar pustaka

http://durrohiem.blogs.uny.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai