Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah: Filsafat Pendidikan

Filsafat Pendidikan Perenialisme


Kelompok 4
01 PART ONE
Pandangan Perennialisme
Parennialisme diambil dari kata perennial, yang artinya kekal atau abadi. Dari
makna yang terkandung dalam kata itu, aliran perennialisme mengandung
kepercayaan filsafat yang berpegang pada nilai- nilai dan norma-norma yang
bersifat kekal abadi. Aliran filsafat ini termasuk pendukung yang kuat dari
filsafat essensialime. Pendiri utama dari filsafat ini adalah Aristoteles yang
kemudian di dukung dan dilanjutkan oleh Thomas Aquinas, sebagai reforme
utama pada abad ke-13.
Asas-asas filsafat perennialisme bersumber pada dua filsafat
kebudayaan, yaitu perennialisme theologis, yang ada dalam
pengayoman supremasi gereja katolik, khususnya menurut
ajaran dan intrepretasi Thomas Aquinas, dan perenialisme
sekuler, yakni yang berpegang teguh pada ide dan cita filososfis
Plato dan Aristoteles.
Aliran perenialisme meyakini, bahwa tugas sekolah tingkat dasar adalah
pendidikan watak dengan mengaksentuasikan perhatian kepada
kebajikan-kebajikan moral. Untuk kepentingan ini, perlu adanya upaya
penamaan dan latihan yang memadai agar kebajikan moral itu bener-
bener tertanam secara kuat. Pendidikan dasarnya belum dapat
dijadikan moral itu benar-benar tertanam secara kuat. Pendidikan dasar
belum dapat dijadikan sebagai dasar pemcaharuan sosial dalam arti
yang sesungguhnya, sehingga eksistensinya tidak pula dapat disebut
sebagai badan untuk mengadakan transformasi sosial.
2. Hakikat Pendidikan

Filsafat pendidikan perenialisme mempunyai empat


Tentang pendidikan kaum perenialisme prinsipdalam pembelajaran secara umum yang mesti
memandang education as cultur regression: dimiliki manusia, yaitu:
pendidikan sebagai jalan kembali, atau a. Kebenaran yang bersifat universaldan tidak
proses mengembalikan keadaaan manusia tergantung pada tempat, waktu ,dan orang.

sekarang seperti dal;am masa lampau yang b. Pendidikan yang baik melibatkan pencarian
pemahaman atas kebenaran.
dianggap sebagai kebudayaan ideal.
c. Kebenaran dapat ditemukan dalam karya-karya
agung.
d. Pendidikan adalah kegiatan liberal utuk
mengembangkan nalar.
2. Hakikat Pendidikan
Beberapa pandangan Tokoh perenialisme terhadap pendidikan.
a. Menurut plato pendidikan adalah yang ideal harus didasarkan
didasarkan paham, atas nafsu, kemauan, dan akal.
b. Menurut Aritoteles pendidikan perkembangan budi merupakan titik
pusat perhatian dengan filsafat sebagai alat untuk mencapainya.
c. Menurut Thomas Aquina pendidikan adalah menuntut kemampuan-
kemampuan yang masih tidur agar menjadi aktif.
3. Tujuan Umum Pendidikan

Kebenaran-kebenaran hakiki dapat dicapai dengan sebaik baiknya melalui:


1) Latihan intelektual secara cermat untuk melatih pikiran.
2) Latihan karakter sebagai cara mengembangkan manusia secara sepiritual.

Pendidikan menurut tokoh-tokoh aliran perenialisme berikut ini:


a) Menurut plato pendidikan adalah membina atau memimpin yang sadar akan
asas normative dan melaksanakanya dalam aspek kehidupan.
b) Menurut Arithoteles pendidikan adalah membentuk kebiasaan pada tingkat
pendidikan usia muda dalam menanamkan kesadaran menurut aturan moral.
c) Menurut thomas Aquinas pendidikan adalah menuntun kemampauan kemampuan
yang masih tidur menjadi aktif.
04 PART FOUR

Hakikat Guru
Tugas utama pendidikan adalah guru, dimana tugas pendidikan
yang memberikan pendidikan dan pengajaran(pengetahuan)
kepada anak didik. Faktor keberhasilan anak dalam akalnya adalah
guru, berikut pandangan aliran perenialisme mengenai guru.
a) Guru mempunyai peran yang dominan dalam
penyelengaraan kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas.
b) Guru hendaknya adalah orang yang menguasai cabang ilmu,
yang bertugas membimbing diskusi yang akan memudahkan
siswa dalam menyimpulkan kebenaran, yang tepat ,tanpa
cela , dan dipandang sebagai orang yang memiliki otoritas
dalam suatu bidang pengetahuan dan kehlianya tidak
diragukan.
5. Hakikat Murid

Murid dalam aliran perenialisme merupakan mahkluk yang di


bimbing oleh prinsip-prinsip pertama, kebenaran-kebenaran abadi,
pikiran mengangkat dunia biologis. Hakikat pendidikan upaya proses
transformasi pengetahuan dan nilai pada subyek didik. Mencangkup
totalitas aspek kemanusiaan, kesadaran, dan sikap dan tindakan
kritis, terhadap fenomena yang terjadi di sekitarnya.
06 PART SIX

Proses Belajar Mengajar


Tuntutan tertinggi dalam belajar menurut perenialisme,
adalah latihan dan disiplin mental.Teori dasar dalam belajar
menurut perenialisme terutama:
Proses Belajar Mengajar

a) Mental disiplin sebagai Teori Dasar c) Learning to Reason( belajar untuk


berfikir)

b) Rasionalitasdan Asas Kemerdekaaan d) Belajar sebagai Persiapan Hidup


7. Desain Kurikulum Perennialisme
Perenialisme merupakan merupakan suatu aliran dalam pendidikan
yang lahir pada abad ke 20. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi
terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan
progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru.
Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan,
ketidakpasyian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan
moral, inteletual, dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha
untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan
menggunakan kembali dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum
yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji.
Kesimpulan

Perenialisme berasal dari kata 'perenial' yang diartikan abadi atau kekal
dan dapat berarti tiada akhir. Esensi aliran perenialisme adalah berpegang
pada nilai - nilai atau norma-norma yang bersifat abadi.

Prinsip-prinsip perenialisme adalah sebagai berikut: walaupun lingkungan


berbeda pada hakikatnya manusia di mana pun dan kapan pun ia berada
adalah sama, rasio merupakan atribut manusia yang paling tinggi, tugas
pendidikan adalah memberikan pengetahuan tentang kebenaran yang pasti
dan abadi, Pendidikan bukan merupakan peniruan hidup melainkan suatu
persiapan untuk hidup, siswa seharusnya mempelajari karya-karya besar.
Team

Dwi Ninik Sunarti


(A 221 22 061)

Safani
(A 221 22 063)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai