Anda di halaman 1dari 3

PERENIALISME DAN KONSTRUKTIVISME

A. PERENIALISME
1. Latar Belakang : Ditinjau dari etimologi Perenialisme berasal dari kata perenis ( latin )
atau perenial ( bahasa Inggris ) yang berarti tumbuh terus melalui waktu,hidup terus dari
waktu ke waktu,abadiPerenialisme muncul sebagai reaksi dan solusi yang diajukan atas
terjadinya suatu keadaan yang mereka sebut sebagai krisis kebudayaan dalam kehidupan
modern
2. Filsafat Pendukung yang Melandasi
Gagasan Prenealisme merupakan integritas antara asas-asas filosofis Yunani Klasik
dengan asas-asas religious Kristen yang berkembang pada abad pertengahan.
Perenialisme didukung oleh filsuf Yunani Klasik yaitu : Plato (427-347 SM) dan
Aristoteles (384-322 SM).
3. Pandangan Ontologi
Realitas bersifat universal,realitas bersumber dan bertujuan akhir pada realita
supranatural/Tuhan ( asas supranatural ),realitas merupakan watak bertujuan ( asas
teologis ).Substansi realitas adalah bentuk dan materi ( hylemorphisme )
4. Pandangan Epistemologi
Mereka mengakui bahwa impresi atau kesan melalui pengamatan individual thing adalah
pangkal pengertian kebenaran
5. Pandangan Aksiologi
Hakikat nilai menurut perenialisme adalah pandangan mengenai hal-hal yang bersifat
spiritual.Hal yang absolut atau Ideal ( Tuhan ) adalah sumber nilai
6. Pandangan Tentang Pendidikan
Pendidikan adalah jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang
seperti dalam kebudayaan masa lampau yang dianggap sebagai suatu kebudayaan

a. Pendidikan
Filsafat Perenialisme memandang pendidikan sebagai proses menuntun kemampuan yang
tertidur (bakat terpendam) yang dimiliki seseorang menjadi aktif atau nyata (real,
berwujud, aplicated) tergantung pada kesadaran tiap-tiap individuyang memiliki
kemampuan tersebut
b. Tujuan pendidikan
Membantu peserta didik menyingkapkan dan menginternalisasikan nilai- nilai kebenaran
yang abadi agar mencapai kebijakan dan kebaikan dalam hidup
c. Sekolah
Merupakan lembaga tempat latihan elite intelektual yang mengetahui kebenaran dan
mneruskan ke generasi selanjutnya
d. Kurikulum
Pelajaran bersifat subject centered berpusat pada materi pelajaran
e. Metode
Metode yang digunakan adalah membaca dan diskusi
f. Peranan guru dan peserta didik
Guru berperan bukan sebagai perantara antara dunia dengan jiwa anak, melainkan
berperan sebagai “ murid “ yang mengalami proses belajar sementara mengajar

B. KONSTRUKTIVISME
1. Latar belakang : ada 3 konstruktivisme yaitu
a. konstruktivisme Psikologis personal yang menekankan bahwa subjek sendirilah yang
mngkonstruksi pengetahuan;
b. Konsruktivisme sosiologis,masyarakatlah yang mengkonstruksi pengetahuan;
c. Sosiokulturalisme pembentuk pengetahuan adalah msyarakat,lingkungan dan
personal itu sendiri
Menurut Tobin,Tippins, & Gallard ( 1994 ) masyarakat sekarang mengalami apa yang
disebut Thomas Kuhn sebagai pengeseran nilai, mulai meninggalkan paradigma lama dan
menerima paradigma konstruktivisme menurut konstruktivisme pengetahuan adalah
konstruksi atau bentukan. bukan proses transfer pengetahuan.Bahaya dari konstruktivisme
adalah mengarah pada empirisme dan relativisme
2. Filsafat yang mendukung dan melandasi adalah Empirisme dan Pragmatismisme. Tokoh-
tokohnya adalah Mark Baldwin,Jean Piaget,Giambatista Vico ( pencetus konstruktivisme
)
3. Pandangan Ontologi
Konstruktivisme menolak pandangan Objektivisme ( empirisme ). Manusia dipandang
sebagai tabula rasa sesuai teori empirisme ( John Locke ),karena manusia dituntut aktif
membangun dirinya sendiri
4. Pandangan Epistemologi
a. Sumber pengetahuan berasal dari luar tapi konstruksikan dalam diri individu,jadi
konstruktivisme memuat 2 segi yaitu Empirisme dan Nativisme
b. Kriteria kebenaran diletakkan pada viabilitasnya
c. Sifat Pengetahuan bersifat subjektif,tidak dapat ditransfer,merupakan proses yang
terus berkembang ,dan bersifat relatif
5. Pandangan tentang pendidikan :
a. Pendidikan (mengajar)
diartikan sebagai mengajar; tujuan pendidikan lebih menekankan perkembangan
konsep dan pengertian ( pengetahuan ) yang mendalam sebagai hasil konstruksi aktif
si pelajar; kurikulumnya lebih sebagai program aktivitas di mana pengetahuan dan
keterampilan dapat dikonstruksikan; metode yang digunakan adalah multi
metode;peranan guru sebagai mediator dan fasilitator yang baik
b. Tujuan pendidikan
Lebih menekankan pada perkembangan konsep dan pengertian (pengetahuan) yang
mendlaam sebagai hasil konstruksi aktif si pelajar (Fosnot, 1996)
c. Kurikulum
Driver dan Oldman seperti dikutip Mathew, 1994 menyatakan bahwa perencanaan
kurikulum konstruktivis tidak dapat begitu saja mengambil kurikulum standar yang
hanya menekan siswa pasif dan guru aktif, sebagai cara mentransfer pengetahuan
dari guru kepada siswa.
d. Metode
Satu metode saja tidak akan banyak membantu siswa belajar sehingga guru sangat
mungkin untuk mempertimbagkan dan menggunakan berbagai metode yang
membantu siswa belajar
e. Peran guru dan siswa
Guru hendaknya berperan sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar
proses belajar siswa berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai