Anda di halaman 1dari 7

FILSAFAT, TEORI PENDIDIKAN DAN TEORI BELAJAR

23 Oktober 2018

bangkitimastpa18

A. Hubungan antara Filsafat, Teori Pendidikan, Kurikulum, dan Model

Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas tidak terlepas dari sistem kurikulum yang
digunakan, mulai di didalamnya ada RPP yang berisikan rencana pembelajaran,tujuan
pembelajaran,capaian pembelajaran, dll. Sistem kurikulum juga dipengaruhi oleh teori pendidikan,teori
belajar yang dianut, dan falsafah lembaga/institusi tersebut sehingga dapat menghasilkan model
pembelajaran sesuai yang diharapkan. Hal ini dapat tergambar dalam tabel berikut :

Di Indonesia, berlaku sebuah falsafah/pandangan hidup bangsa bernama pancasila. Maka dari itu
dibentuk lah sebuah kurikulum yang memuat nilai-nilai pancasila yang termuat dalam segala aspek yang
ada pada kurikulum nasional, model pembelajaran dan keluaran yang diharapkan dari pendidikan di
Indonesia harus mencermikan nilai-nilai yang ada pada setiap butir sila di pancasila.

B. Pengertian Filsafat dan Teori Pendidikan

1. Filsafat Pendidikan

a. Pengertian Filsafat Pendidikan

Menurut Prof. Imam Barnadib, filsafat pendidikan pada

dasarnya merupakan penerapan suatu analisis filosofis terhadap

lapangan pendidikan. Sedangkan menurut John Dewey, filsafat

merupakan teori umum dari pendidikan, landasan dari semua

Iklan

LAPORKAN IKLAN INI


1

pemikiran mengenai pendidikan. Berikut beberapa definisi filsafat

pendidikan.

1) and that business of philosophy is to provide (the framework)

for the aims and methods of schools. (Dewey)

2) Philosophy provides educattors, especially curriculum

specialists, with a framework for organizing schools and

classroom .

3) subjects are of value, how students learn, and what methods and

materials to use.

4) Four major educational philosophies in the United States;

perenialism, essensialism, progressivism, and

reconstructionism.

b. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

Filasafat memiliki 3 ruang lingkup yaitu:

1) Ontologi (menjelaskan tentang kebenaran yang makro atau

kehidupan)

2) Epistemologi (yang menjelaskan tentang pengetahauan),

3) Aksiologi (yang mnejelaskan tentang nilai-nilai).

c. Aliran Filsafat Pendidikan

1) Perenialisme

Ciri-ciri aliran Perenialisme:

a) Dasar filsafat; realisme

b) Tujuan pembelajaran; mendidik anak rasional, intelektual

c) Pengetahuan; pengetahuann permanen

d) Peran guru; membantu siswa berpikir rasional

e) Metode pembelajaran; ekspositoris

2) Esensialisme
Ciri-ciri aliran Esensialisme:

a) Dasar filsafat; idealisme dan realisme

b) Tujuan pembelajaran; anak berkembang intelektualnya dan

kompeten

c) Pengetahuan; ketrampilan essensial dan pengetahuan dasar

d) Peran guru; otorita

e) Metode pembelajaran; tradisional

3) Progresivisme

Ciri-ciri aliran Progresivisme:

a) Dasar filsafat; pragmatisme

b) Tujuan pembelajaran; anak hidup demokratis

c) Pengetahuan; pengetahuan hidup demokratis

d) Peran guru; pembimbing

e) Metodee pembelajaran; problem solving

4) Rekonstruktionisme

Ciri-ciri aliran Rekonstruktionisme:

a) Dasar filsafat; pragmatisme

b) Tujuan pembelajaran; rekonstruksi masyarakat

c) Pengetahuan; pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan

masyarakat saat ini

d) Peran guru; agen perubahan

e) Metode pembelajaran; problem solving

2. Teori Pendidikan

a. Pengertian Teori Pendidikan

Pengertian teori pendidikan adalah teori yang digunakan dalam

proses belajar mengajar. Salah satu penerapan teori belajar yang merupakan sub ordinat dari teori

pendidikan. Karenanya sebelum membahas teori belajar tersebut,


perlu diuraikan pengertian teori pendidikan.

Menurut Moore (1974) istilah teori merujuk pada suatu usaha

untuk menjelaskan bagaimana sesuatu terjadi seperti adanya. Selain

itu teori juga merupakan usaha untuk menjelaskan sesuatu yang

mungkin terjadi di masa datang. Pengertian ini mengandung makna

bahwa fungsi teori adalah melakukan prediksi. Teori juga diartikan

sebagai kebalikan dari sebuah praktek.

Kurikulum memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teori

pendidikan. Suatu kurikulum disusun dengan mengacu pada satu

atau beberapa teori kurikulum dan teori kurikulum dijabarkan

berdasarkan teori pendidikan tertentu. Nana S. Sukmadinata (1997)

mengemukakan 4 (empat ) teori pendidikan, yaitu :

1) Pendidikan klasik

Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik,

seperti Perenialisme, Eessensialisme, dan Eksistensialisme dan memandang bahwa pendidikan berfungsi
sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya.

Teori ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada

proses.

Isi pendidikan atau materi diambil dari khazanah ilmu

pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan para ahli

tempo dulu yang telah disusun secara logis dan sistematis.

Dalam prakteknya, pendidik mempunyai peranan besar dan

lebih dominan, sedangkan peserta didik memiliki peran yang

pasif, sebagai penerima informasi dan tugas-tugas dari

pendidik.

2) Pendidikan pribadi

Teori pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak

dilahirkan anak telah memiliki potensi-potensi tertentu.


Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang

dimiliki peserta didik dengan bertolak dari kebutuhan dan minat

peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik menjadi pelaku

utama pendidikan, sedangkan pendidik hanya menempati posisi

kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing, pendorong,

fasilitator dan pelayan peserta didik.

3) Pendidikan Teknologi

Teknologi pendidikan yaitu suatu konsep pendidikan yang

mempunyai persamaan dengan pendidikan klasik tentang

peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi. Namun

diantara keduanya ada yang berbeda. Dalam teknologi

pendidikan, lebih diutamakan adalah pembentukan dan

penguasaan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis,

bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya lama.

4) Pendidikan interaksional

Pendidikan interaksional yaitu suatu konsep pendidikan

yang bertitik tolak dari pemikiran manusia sebagai makhluk

sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja sama dengan

manusia lainnya. Pendidikan sebagai salah satu bentuk

kehidupan juga berintikan kerja sama dan interaksi. Dalam

pendidikan interaksional menekankan interaksi dua pihak dari

guru kepada peserta didik dan dari peserta didik kepada guru.

C. Teori Belajar

1. Pengertian Teori Belajar

Pengertian teori belajar menurut para ahli merupakan proses

dimana dalam proses belajar menghasilkan pengajaran yang baik,

manjemen yang baik dengan menggunakan teori belajar yang disukai.


2. Macam-macam Teori Belajar

Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori-

teori belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme, teori belajar

kognitivisme, dan teori belajar konstruktivisme. Berikut ini adalah

macam-macam teori belajar:

a) Teori Belajar Behavioristik

Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh

Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran

psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan

teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal

sebagai aliran behavioristik.

Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-

responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang

pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode

pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan

semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila

dihukum.

b) Teori Belajar Kognitivisme

Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir

sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang

sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para

peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya

mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan

antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada.

Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.

Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel,

Bruner, dan Gagne.

c) Teori Belajar Konstruktivisme


Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat

pendidikan dapat diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya

membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.

Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi)

pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh

manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui

konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.

Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah

yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi

pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

Daftar Pustaka

PPT Presentasi Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd.

https://www.uny.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai