Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

FILSAFAT PENDIDIKAN

Nama : SINTA ARDOFRITA SIWU


NIM : 20303086
Kelas : 1-B PENDIDIKAN EKONOMI

Soal!
1. Berikan penjelasan bagaimana posisi Ontology, Epistemology dan
Aksiology dalam filsafat pendidikan.
2. Bagaimana posisi aliran Idealisme, Assensialisme dan progresivisme
dalan dunia pendidikan diindonesia? Jelaskan.
3. Bagaimana nilai-nilai pancasila mempengaruhi penyelenggaraan dunia
pendidikan diindonesia? Jelaskan.

Jawab!
1. Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan
berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang
bersifat konkret.
Epistemologi adalah cabang dari filsafat yang berkaitan dengan teori
pengetahuan. Epistemologi mempelajari tentang hakikat dari
pengetahuan, justifikasi, dan rasionalitas keyakinan.
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan
bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Jadi yang ingin di capai oleh
aksiologi adalah hakikat dan manfaat yang terdapat dalam suatu
pengetahuan. Aksiologi berasal dari kata Yunani: axion dan logos, yang
berarti teori tentang nilai.
 Epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang teori, sedangkan
Aksiologi adalah kajian tentang nilai ilmu pengetahuan. Ontologi
adalah bagian filsafat yang paling umum, atau merupakan bagian
dari metafisika, dan metafisika merupakan salah satu bab dari
filsafat.
2. Posisi aliran Idealisme, Essensialisme dan Progresivisme dalam dunia
pendidikan adalah sebagai berikut :
 Idealisme merupakan suatu aliran yang mengedepankan akal
pikiran manusia. Sehingga sesuatu itu bisa terwujud atas dasar
pemikiran manusia. Dalam dunia pendidikan, idealisme merupakan
suatu aliran yang berkontribusi besar demi kemajuan pendidikan.
Hal tersebut bisa dilihat pada metode dan kurikulum yang
digunakan. Idealisme mengembangkan pemikiran peserta didik
sehingga menjadikan peserta didik mampu menggunakan akal
pikiran atau idenya dengan baik dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan.

 Filsafat Essensialisme dalam dunia pendidikan merupakan filsafat


pendidikan konservatif yang dirumuskan sebagai suatu kritik
terhadap praktek pendidikan progresif di sekolah-sekolah, para
essensialisme berpendapat bahwa fungsi utama sekolah adalah
menyampaikan warisan budaya dan sejarah kepada generasi muda
dimana pendidikan harus menanamkan nilai-nilai luhur yang tertata
jelas.
Posisi aliran Essensialisme dalam dunia pendidikan adalah Dasar
pijakan aliran ini lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan,
toleran, dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu.
Esensialisme secara umum menekankan pada pilihan kreatif,
subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari
keberadaan hakikat atas setiap skema rasional untuk hakikat
manusia atau realitas.

 Menurut bahasa istilah Progresivisme berasal dari kata progresif


yang artinya bergerak maju.
Progresivisme merupakan aliran filsafat pendidikan modern yang
menghendaki adanya perubahan pelaksanaan pendidikan menjadi
lebih maju. Posisi Aliran progresivisme dalam dunia pendidikan ini
mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat
pada anak dan menjadikan pendidik hanya sebatas sebagai
fasilitaor, pembimbing, dan pengarah bagi peserta didik. Adapun
tujuan dari Aliran progresivisme dalam pendidikan ialah ingin
merubah praktik pendidikan yang selama ini terkesan otiriter
menjadi demokratis dan lebih menghargai potensi dan kemampuan
anak, serta mendorong untuk dilaksanakannya pembelajaran yang
lebih banyak melibatkan peserta didik. Dengan menerapkan aliran
progresivisme dalam pendidikan, harapannya dapat bahwa
perubahan dan kemajuan pendidikan di Indonesia menjadi lebih
berkualitas, sehingga mampu mewujudkan tujuan pendidikan
nasional Indonesia.

3. Perumusan sistem pendidikan nasional membutuhkan pemikiran yang


mendalam, yaitu sampai ke pertimbangan landasan-landasan ontologis,
epistemologis, dan aksiologis. Landasan aksiologis sistem pendidikan
nasional penting sebagai dasar untuk menganalisis penerapan teori
pendidikan yang berkaitan dengan tujuan pendidikan, terutama dalam
kaitannya dengan nilai-nilai Pancasila. Fungsi pendidikan nasional adalah
untuk mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan membentuk
akhlak mulia dalam kaitannya dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai-
nilai religius, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan. Tujuan
pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar
dapat berpikir secara rasional, dan berakhlak mulia dalam kaitannya
dengan nilai-nilai Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kebenaran, kebaikan, keindahan, dan religius, serta konstruktif dan kreatif
agar mampu bertanggung jawab untuk memajukan bangsa Indonesia
dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat modern didasarkan
pada demokrasi dan keadilan.

Terima Kasih ^~^

Anda mungkin juga menyukai