Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“MANAJEMEN PEMASARAN”

Oleh:
Sinta Siwu 20303086
Ryani Tandayu 20303098
Marnita Kakampu 20303090

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2021

0
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih-Nya hingga
bisa membuat Sampai menyelesaikan makalah dengan pokok bahasan Mengenai “konsep
pemasaran” ini dengan baik. Saya sangat berterima kasih kepada Enci Feine R. Tulung, S.E,
M.Si selaku dosen mata kuliah manajemen pemasaran kelas 3B jurusan pendidikan ekonomi
di Universitas Negeri Manado, yang telah memberikan Tugas ini kepada saya. Saya berharap
makalah ini dapat berguna bagi semuanya dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan bagi saya dan siapun yang pembaca makalah ini. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dari segikata, pengejaan
maupun materi.Oleh karena itu, saya menerima kritik dan saran yang membangun demi
makalah ini diwaktu yang akan datang.

Wanga, 09 Oktober 2021

1
DAFTAR ISI

HALAMAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PPEMBAHASAN
A. FALSAFAH MANAJEMEN PEMASARAN
B. KONSEP PEMASARAN
C. KEBUTUHAN DAN KEINGINAN LANGGANAN KONSUMEN
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perusahaan yang menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu
perusahaan juga ingin memberikan kepuasan atas produk yang dihasilkannya, karena
kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan
produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah berkembang, dan sampai pada saat
sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa
bertahan di dalam pangsa pasar. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat
memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan
produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan tersebut mampu
memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Falsafah pemasaran?
2. Apa itu konsep pemaaran?
3. Apa itu keinginan dan kebutuhan langganan pemasaran?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Falaafah pemasaran?
2. Mengetahui konsep pemaaran?
3. Mengetahui keinginan dan kebutuhan langganan pemasaran?

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. FALSAFAH MANAJEMEN PEMASARAN
Ada lima falsafah yang sebaiknya digunakan sebagai pedoman usaha pemasaran untuk
mencapai pertukaran yang didambakan dengan pasar sasaran. Pemberian bobot yang harus
diberikan pada organisasi, pelanggan dan masyarakat yang berkepentingan seringkali saling
bertentangan. Sehingga perlu ada landasan dari aktifitas pemasaran organisasi tersebut.
Dalam Kottler (1997), landasan ini dikelompokkan dalam lima konsep alternative antara lain:

1. KONSEP PRODUKSI
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau
serta manajemen harus berusaha keras untuk memperbaiki produksi dan efesiensi distribusi.
Konsep ini adalah falsafah paling tua digunakan dalam penjualan. Konsep ini masih berlaku
dan bermanfaat pada dua situasi, yaitu situasi pertama, bila permintaan akan produk lebih
besar dari penawannya ; situasi kedua, terjadi kalau biaya produk terlalu tinggi dan perbaikan
produktifitas diperlukan untuk menurunkannya. Akan tetapi, perusahaan yang bekerja dengan
falsafah ini menghadapi resiko tinggi dengan focus terlalu sempit pada operasinya sendiri.
Bila perusahaan berusaha menurunkan harga, yang pasti dilupakan adalah kualitas, padahal
yang di inginkan konsumen adalah harga rendah dengan barang yang menarik.

2. KONSEP PRODUK
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan sifat paling inovatif
dan bahwa organisasi harus mencurahkan energi untuk terus menerus melakukan perbaikan
produk.

3. KONSEP PENJUALAN
Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup
kecuali organisasi mengadakan usaha penjualan dan promosi berskala besar. Konsep ini
biasanya dilakukan pada barang yang tidak dicari, yaitu barang yang mungkin tidak
terpikirkan untuk dibeli oleh konsumen, contoh : ensiklopedia, asuransi,dll. Industri ini harus

4
mahir dalam melacak calon pelanggan dan menjual manfaat produk kepada konsumen.
Tujuannya adalah menjual yang perusahaan buat, bukan produk apa yang dibutuhkan
masyarakat konsumen.

4. KONSEP PEMASARAN
Falsafah manajemen pemasaran ini berkeyakinan bahwa pencapaian sasaran organisasi
tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian
kepuasan didambakan itu lebih efektif dan efisien daripada pesaing. Kemungkinan konsep ini
membingungkan bila dibandingkan dengan konsep penjualan. Perbandingan antara konsep
penjualan dengan konsep pemasaran, antara lain :

Titik awal Fokus Cara Akhir

Pabrik Produk yang Penjualan Laba lewat


Sudah ada dan promosi volume penjualan

a. Konsep penjualan

Pasar Kebutuhan Pemasaran Laba lewat


pelanggan terpadu kepuasan pelanggan

b. Konsep pemasaran

Gambar 4. Perbandingan konsep penjualan dan konsep pemasaran


Keterangan : pemasaran terpadu terdiri dari kegiatan pemasaran eksternal yaitu pemasaran
yang ditujukan kepada orang-orang di luar perusahaan dan kegiatan internal merupakan
kegiatan mengenai keberhasilan dalam menerima, melatih dan memotivasi karyawan yang
memiliki kemampuan dan ingin melayani pelanggan dengan baik.

Konsep pemasaran mulai diberlakukan karena beberapa faktor berikut:


a. Penjualan mulai turun
b. Pertumbuhan produk melambat
c. Pola pembelian yang berubah
d. Persaingan yang meningkat
e. Biaya penjualan meningkat. Perusahaan mandapati pengeluaran mereka untuk iklan,
promosi penjualan terasa lepas kendali sehingga manajemen memutuskan untuk
melakukan audit pemasaran untuk menyempurnakan konsep mana yang akan dipakai.

5. KONSEP PEMASARAN BERWAWASAN SOSIAL


5
Falsafah bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar serta
menyerahkan kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing
dengan cara yang bersifat memelihara atau memperbaiki kesejahteraan konsumen dan
masyarakat. Konsep ini mengajak pemasar membangun pertimbangan sosial dan etika dalam
praktek pemasaran mereka. Hal ini agar dapat menyeimbangkan dan menyelaraskan 3 faktor
yang penting, yaitu : laba perusahaan, pemuas keinginan konsumen dan kepentingan publik.

B. KONSEP PEMASAARAN
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Philip Kotler, 1995). Sedangkan menurut
Wiliam J. Stanton (1978) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, sehingga konsumen mendapatkan kebutuhan dan
keinginan serta kepuasan.
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran yang efisien, efektif dan bertanggung jawab
serta dapat berpedoman pada salah satu filosofi pemasaran. Ada lima filosofi pemasaran yang
mendasari cara organisasi melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya (Philip Kotler, 2000),
yaitu:
1. Konsep Berwawasan Produksi.
Konsep berwawasan produksi berpendapat bahwa konsumen akan memilih
produk yang mudah didapat dan murah harganya.
2. Konsep Berwawasan Produk.
Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk
yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya.
3. Konsep Berwawasan Menjual.
Konsep berwawasan menjual berpendapat bahwa konsumen dibiarkan saja,
konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah cukup, artinya
konsumen enggan membeli dan harus didorong supaya membeli, serta perusahaan
mempunyai banyak cara promosi dan penjualan yang efektif untuk merangsang
pembeli.
4. Konsep Berwawasan Pemasaran.
Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada
saingannya.
William J. Stanton, menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial
bagi kelangsungan hidup perusahaan. Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan

6
dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah bisnis, konsep
pemasaran tersebut disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yaitu:
 Orientasi konsumen/pasar/pembeli.
 Volume penjualan yang menguntungkan.
 Koordinasi dan integrasi seluruhan kegiatan pemasaran.
Philip Kotler (1995) mengemukakan konsep berwawasan pemasaran, berpendapat bahwa
untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentu kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari para
sainganya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu: pasar
sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang terkoordinir serta keuntungan.

C. KEBUTUHAN DAN KEINGINAN LANGGANAN KONSUMEN


Kebutuhan dan keinginan langganan/ konsumen juga merupakan hal yang sangat penting
diketahui oleh suatu perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran. Untuk keberhasilan
perusahaan, semua kegiatan pemasaran yang dilakukan harus diarahkan untuk memberikan
kepuasan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan langganan/ konsumen, sebagai sasaran
pemasaran.
Seperti diketahui, kebutuhan dan keinginan langganan/ konsumen mempunyai
keanekaragaman serta mempunyai banyak tingkatan pula. Oleh karena itu, di dalam
melaksanakan konsep pemasaran perusahaan yang berorientasi kepada konsumen tidaklah
semata-mata berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan langganan pada tingkat biaya
seberapapun, sehingga merugikan perusahaan. Dalam pelaksanaan konsep pemasaran ini,
yang penting adalah tidak hanya sekedar ingin menyenangkan para langganan/ konsumen,
tetapi harus lebih dari itu, yaitu harus mampu memberikan alat bagi pemecahan masalah yang
dihadapi oleh para langganan/ konsumen.
Tentunya perusahaan harus mulai dengan langkah awal dengan melakukan pendefenisian
atau perumusan macam kebutuhan langganan/ konsumen yang ingin dipenuhi, khususnya
ditinjau secara fungsional.

1. Kebutuhan Langganan/ Konsumen.


Yang dimaksud dengan langganan disini adalah pembeli atau calon pembeli yang membeli
kembali produk yang pernah dibelinya, sedangkan konsumen adalah pemakai produk yang
dipasarkan. Langganan/ konsumen mempunyai kebutuhan untuk kelangsungan hidup dirinya
atau organisasinya. Kebutuhan langganan/ konsumen ini merupakan dasar atau landasan
dimulainya pelaksanaan kegiatan pemasaran. Kebutuhan konsumen industri atau organisasi
merupakan kebutuhan untuk menjamin kelangsungan hidup atau tercapai tujuan organisasi/
industri tersebut. Kebutuhan ini ditentukan oleh suatu tim atau kelompok pembeli di dalam
organisasi/ industri itu. Menurut Sofjan Assauri (2007: 91), kelompok tersebut terdiri dari:
 Pemakai (users);

7
 Mereka yang berpengaruh (influencer);
 Pimpinan atau tenaga bagian pembelian (buyers);
 Pengambil keputusan (deciders).

2. Keinginan Langganan/ Konsumen.


Perkembangan dari pengguna konsep dalam pemasaran dari konsep penjualan menjadi
konsep pemasaran oleh perusahaan, terutama karena perubahan pandangan dari konsumen,
yaitu pemenuhan kebutuhan menjadi pemuasan keinginan. Dalam merumuskan keinginan
langganan yang umumnya bersifat kualitatif, pendekatan yang dapat diambil dalam
perumusannya adalah dengan memaksimalkan atau mengoptimalkan kebutuhan. Keinginan
langganan/ konsumen industri atau organisasi berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Menurut Sofjan Assauri (2007: 94), terdapat 4 (empat) proses yang menyebabkan terjadinya
perbedaan keinginan langganan/ konsumen industri atau rumah tangga, yaitu sebagai berikut:
 Latar belakang individu yang turut serta dalam tim atau kelompok pembeli, serta
orientasi masing-masing dalam proses pembelian;
 Informasi yang dipunyai seseorang akan menimbulkan perbedaan atas keinginan yang
akan dipenuhinya;
 Perbedaan persepsi, menimbulkan perbedaan dalam menginterpretasikan atau menilai
informasi yang dipunyainya;
 Pengalaman atas produk yang sama pada masa lalu dapat memberikan kepuasannya
atau tidak.
Dengan adanya penyebab terjadinya perbedaan keinginan, maka kepuasan bagi keinginan
langganan/ konsumen industri atau organisasi sulit dicapai karena orang-orang yang terdapat
dalam tim/ kelompok pembelian suatu barang berbeda beda. Disamping itu juga, usaha untuk
mempertahankan kepuasan dari kelompok/ tim membutuhkan suatu penelitian atau
pertimbangan yang terus menerus.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ada lima falsafah yang sebaiknya digunakan sebagai pedoman usaha pemasaran
untuk mencapai pertukaran yang didambakan dengan pasar sasaran. Pemberian bobot
yang harus diberikan pada organisasi, pelanggan dan masyarakat yang berkepentingan
seringkali saling bertentangan. Ada lima filosofi pemasaran yang mendasari cara
organisasi melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya (Philip Kotler, 2000), yaitu:1)
Konsep Berwawasan Produksi; 2)Konsep Berwawasan Produk; 3) Konsep
Berwawasan Menjual; 4) konsep Berwawasan Pemasaran.
Kebutuhan dan keinginan langganan/ konsumen mempunyai keanekaragaman serta
mempunyai banyak tingkatan pula. Oleh karena itu, di dalam melaksanakan konsep
pemasaran perusahaan yang berorientasi kepada konsumen tidaklah semata-mata
berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan langganan pada tingkat biaya
seberapapun, sehingga merugikan perusahaan. Dalam pelaksanaan konsep pemasaran
ini, yang penting adalah tidak hanya sekedar ingin menyenangkan para langganan/
konsumen, tetapi harus lebih dari itu, yaitu harus mampu memberikan alat bagi
pemecahan masalah yang dihadapi oleh para langganan/ konsumen.

B. SARAN
Dari makalah yang telah dibuat, mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan baik itu
dari penulisan atau kata-katanya, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca, agar dapat memberikan motivasi atau nasihat guna memperbaiki
makalah ini nantinya.

Anda mungkin juga menyukai