Anda di halaman 1dari 3

Tujuan saya mempelajari filsafat pendidikan ialah :

1. Dengan mempelajari filsafat pendidikan saya berharap menjadi semakin kritis dalam sikap. Mahasiswa
sebagai insan kampus diharapkan untuk bersikap kritis terhadap berbagai macam teori yang
dipelajarinya di ruang kuliah maupun dari sumber-sumber lainnya.

2. Mempelajari filsafat pendidikan mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa sebagai calon pendidik
untuk mendalami dunia pendidikan. Dengan mempelajari filsafat pendidikan diharapkan mereka
memiliki pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut
sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan profesinya dimasa depan.

3. Mempelajari filsafat pendidikan memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus dan bekerja
mereka pasti berhadapan dengan berbagai masalah dalam pekerjaannya. Untuk memecahkan masalah
diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi. Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat pendidikan diterapkan.

4. Melalui filsafat pendidikan mahasiswa mendapatkan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses


pembelajaran yang ideal.

Filsafat mempunyai hubungan yang erat dengan pendidikan, baik pendidikan dalam arti teoritis maupun
praktik. Setiap teori pendidikan selalu didasari oleh suatu sistem filsafat tertentu yang menjadi
landasannya. Demikian pula, semua praktik pendidikan yang diupayakan dengan sungguh-sungguh
sebenarnya dilandasi oleh suatu pemikiran filsafat yang menjadi ideologi pendorongnya. Berfilsafat
berarti mencari nilai-nilai ideal (cita- cita) yang lebih baik, sedangkan pendidikan mengaktualisasikan
nilai-nilai ini dalam kehidupan manusia. Pendidikan bertindak mencari arah yang terbaik, dengan
berbekal teori-teori pendidikan yg diberikan antara lain oleh pemikiran filsafat .

1. Menurut mudyaharjo (2004), filsafat pendidikan dapat dibedakan kedalam dua macam, yakni
Filsafat praktik pendidikan : analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana seharusnya pendidikan
diselenggarakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia
Filsafat ilmu pendidikan : analisis kritis dan komprehensif tentang pendidikan dan konsep-konsep
psikologi pendidikan yang berkaitan dengan teori-teori belajar, evaluasi pendidikan, prosedur sistematis
tentang penyusunan kurikulum.

Jadi, menurut saya dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah ilmu yang mengkaji hakekat
pelaksanaan pendidikan dengan tujuan, latar belakang, cara dan hasilnya, serta hakekat ilmu
pendidikan, yang bersangkutpaut dengan analisis kritis terhadap struktur dan kegunaan pendidikan.
2. Banadib(1993:3)
Filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan –pertanyaan
dalam bidang pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah ilmu yang dipelajari
untuk mencari solusi dari berbagai permasalahan dibidang pendidikan.

3. Labib al-Najihi

Muhammad Labib al-Najihi Filsafat pendidikan adalah suatu aktivitas yang teratur yang menjadikan
filsafat itu sebagai jalan mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.

Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah disiplin ilmu yang mengatur jalannya pendidikan
sehingga menjadi pendidikan yang ideal.

1. Aliran Filsafat Idealisme

Idealisme merupakan filsafat tertua dengan tokoh aliran ini adalah Plato (427-347 SM). Aliran filsafat
Idealisme menekankan moral dan realitas spiritual sebagai sumber-sumber utama di alam ini. Contoh
idealisme dalam pendidikan yaitu guru harus memandang anak sebagai tujuan, bukan sabagai alat. Guru
harus bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia merupakan contoh yang baik untuk diterima oleh
siswanya.

2. Aliran Filsafat Perenialisme

Perennialisme berasal dari kata perennial yang dapat diartikan abadi, kekal atau fana (tiada akhir).
Perenialisme berarti segala sesuatu yang ada sepanjang sejarah. Aliran filsafat Perennial berpegang pada
nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi. Contoh penerapan perenialisme dalam pendidikan
yaitu berdirinya sekolah-sekolah berbasis agama seperti muhammadiyah, sekolah kristen, pondok
pesantren.

3. Aliran Filsafat Esensialisme

Filsafat Esensialisme didasari oleh pemikiran filsafat idealisme Plato dan realisme Aristoteles. Aliran
filsafat Esensialisme muncul pada zaman renaissance merupakan perpaduan ide filsafat idealisme
objektif di satu sisi dan realisme objektif di sisi lainnya. Filsafat esensialisme mengandung nilai-nilai
kebudayaan yang sangat erat. Contoh penerapannya dalam kehidupan ialah orangtua yang menerapkan
nilai-nilai kesopanan dalam diri anaknya, sekolah-sekolah yang menekankan kedisiplinan terhadap anak
muridnya.

4. Aliran Filsafat Progresivisme.

Aliran Progresivisme dapat diartikan secara umum sebagai aliran yang menginginkan kemajuan-
kemajuan secara cepat. Contoh: Progresivisme menolak pendidikan yang bersifat otoriter, menolak
penekanan atas disiplin yang keras, menolak cara-cara belajar yang bersifat pasif, sekolah-sekolah
modern dengan berbagai fasilitas teknologi merupakan salah satu contoh penerapan filsafat.
5. Aliran Filsafat Pragmatisme

Pragmatisme adalah suatu aliran modern yang mengajarkan bahwa yang benar apa yang membuktikan
dirinya sebagai benar dengan perantaraan akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis.
Contohnya : kita memahami bahwa setiap orang memiliki pemikiran dan minat yang berbeda, manusia
pada dasarnya sekolah karena sekolah bermanfaat untuk kehidupannya.

6. Aliran Filsafat Rekontruksionisme

Aliran rekonstruksionisme merupakan suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dengan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Contoh : kita sebagai generasi
muda menerapkan paham demokratis dalam menjalankan kehidupan dan menjunjung tinggi nilai-nilai
nasionalisme untuk menjadikan Indonesia lebih baik.

Filsafat pendidikan demokratis adalah berhubungan seperti sebuah sikap, seperti membuat seseorang
hampir tidak dapat dibedakan dari yang lain. Menurut filsafat pendidikan demokratis, demokrasi tidak
dimulai pada tingkat negara, tetapi demokrasi harus dimulai dari rumahd dan rumah tersebut
merupakan tetangga komunitas/masyarakat. Penekatan proses pendidikannya sebagai sebuah transaksi
antara individu dengan lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai