1. Idealisme
Aliran yang berpaham bahwa ilmu pengetahuan dan kebenaran
adalah ide yang paling tertinggi dari diri sendiri bukan dari orang
lain. Jadi aliran ini mengutamakan ilmu pengetahuan dan ide itu
muncul dari diri kita sendiri bukan tergantung pada orang lain.
Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah aliran yang
mengedepankan akal dan pikiran.
2. Realisme
Aliran dalam ilmu pengetahuan yang mempersoalkan objek
pengetahuan manusia. Aliran ini memandang bahawa objek
pengetahuan manusia berada diluar diri manusia. Realisme sanagat
bertolak belakang dengan idealisme karena realisme memandang
suatu bukti yang riil secara nyata sedangkan idealism hanya dalam
akal pikiran manusia.
3. Pragmatisme
Aliran filsafat pendidikan yang mengajarkan bahwa yang benar itu
adalah segala sesuatu yang terbukti, dengan melihat akibat atau
manfaat yang hasilnya secara praktis. Kebenaran pragmatis adalah
kebenaran yang manfaat. Untuk mengetahuinya maka harus
diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Dasar dari pragmatisme yaitu
logika pengamatan, karena yang ditampilkan manusia dalam dunia
nyata adalah fakta individual yang konkret dan terpisah satu sama
lain.
Menurut aliran ini, ide menjadi benar ketika memiliki fungsi
pelayanan dan kegunaan. Dalam dunia pendidikan yang pertama,
semua pelajaran dan kurikulum harus diarahkan sesuai dengan
kegunaannya masing-masing dan yang kedua, yang digunakannya
tersebut harus berguna serta bermanfaat bagi lembaga pendidikan.
4. Humanisme
Merupakan suatu bentuk filsafat pendidikan yang memandang
bahwa manusia memiliki satu kehidupan yang diisi dengan
kreatifitas dan kebahagiaan, yang tidak membutuhkan persetujuan
ataupun dukungan dari entitas supernatural manapun, dimana
entitas ini sama sekali tidak ada.
5. Behaviorisme
Aliran behaviorisme sering disebut dengan aliran perilaku yang
merupakan filosofi dalam psikologi yang menganggap bahwa semua
yang dilakukan organisme (tindakan, pikiran dan perasaan) dapat
dan harus dianggap sebagai perilaku. Teori belajar behavioristik
adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia
sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Teori
Behavioristik merupakan sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage
dan Berliner. Kemudian teori ini berkembang menjadi aliran
psikologi belajar yang berpengaruh terhadap pengembangan teori
pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran
Behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku
yang tampak sebagai hasil belajar.
6. Konstruktivisme
Paradigma filosofi atau teori pendidikan bahwa belajar merupakan
proses yang aktif dan konstruktif, dan juga mengakui pemahaman
dan pengetahuan seseorang itu berdasarkan pengalamannya sendiri,
Konstruktivisme dikaitkan dengan berbagai posisi filosofis,
khususnya dalam epistemologi serta ontologi, politik, dan etika.
7. Essensialisme
Aliran yang ingin kembali pada kebudayaan-kebudayaan warisan
sejarah yang telah terbukti keunggulannya dan kebaikannya bagi
kehidupan manusia. Essensialisme percaya bahwa pendidikan yang
baik dan benar terdiri dari pembelajaran keterampilan dasar
(membaca, menulis, berhitung), seni, dan ilmu pengetahuan. Semua
hal tesebut telah terbukti berguna untuk manusia di masa lalu,
sehingga terdapat keyakinan bahwa hal inilah akan berguna pula
pada kehidupan di masa yang akan datang. Esensialisme
memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang
dapat memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan
kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
8. Progressivisme
Bagi kaum progressif, tidak ada realitas yang absolut, kenyataan
adalah pengalaman transaksional yang selalu berubah (progresif).
Dunia selalu berubah dan dinamis, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hukum-hukum ilmiah hanya bersifat probabilitas dan tidak
absolut. Progressivisme percaya bahwa pengetahuan mengenai dunia
ini hanyalah sebatas sebagaimana dunia ini dialami oleh manusia
dan Itulah yang dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan (sains)
untuk kita semua.