Disusun oleh :
TAHUN 2022
A. Pengertian Filsafat Pendidikan
Di berbagai bidang sains kita sering mendengar istilah vertikal dan horizontal. Istilah
ini juga akan didengar di cabang-cabang filsafat dan bahkan filsafat pendidikan.
Filsafat pendidikan menunjukkan hubungan vertikal, naik atau turun dengan cabang
pendidikan lainnya, seperti pengantar pendidikan, sejarah pendidikan, teori pendidikan,
pendidikan komparatif dan filsafat pendidikan. Hubungan vertikal antara disiplin ilmu ini
adalah hubungan antara tingkat penguasaan dan pendalaman kelompok pengetahuan serupa.
Oleh karena itu, filsafat pendidikan sebagai salah satu ilmu yang diterapkan adalah
cabang ilmu yang berfokus pada penerapan pendekatan filosofis ke bidang pendidikan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia dan mata pencahariannya secara
umum dan manusia yang berprofesi sebagai pendidik atau guru khususnya.
Dalam buku filsafat pendidikan yang ditulis oleh Prof. Jalaludin dan Drs. Abdullah Idi,
Jhon S. Brubachen mengatakan hubungan antara filsafat dan pendidikan sangat dekat satu
sama lain. Kekuatan hubungan ini disebabkan oleh karena dua disiplin tersebut menghadapi
masalah filosofis bersama-sama.
• Filsafat, dalam arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam
memecahkan proplematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para
ahli.
• Filsafat, berfungsi member arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran
filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
• Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan (pedagogik).
1. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara Pendekatan
yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika
pendidikan dan menyusun teori- teori pendidikannya, disamping menggunakan
metode- metode ilmiah lainnya. Sementara itu dengan filsafat, sebagi pandangan
tertentu terhadap sesuatu obyek, misalnya filsafat idelisme, realisme, materialisme
dan sebaginya, akan mewarnai pula pandangan ahli pendidikan tersebut dalam teori-
teori pendidikan yang dikembangkannya. Aliran filsafat tertentu terhadap teori- teori
pendidikan yang di kembangkan atas dasar aliran filsafat tersebut. Dengan kata lain,
teori- teori dan pandangan- pandangan filsafat pendidikan yang dikembangkan oleh
fillosof, tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh pandangan dan airan
filsafat yang dianutnya.
2. Filsafat, juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah
dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan
aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata.artinya
mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan yang telah
dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan
kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam masyarakat. Di
samping itu, adalah merupakan kenyataan bahwa setiap masyarakat hidup dengan
pandangan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya, dan dengan sendirinya akan menyangkut kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Di
sinilah letak fungsi filsafat dan filsafat pendidikan dalam memilih dan mengarahkan
teori-teori pendidikan dan kalau perlu juga merevisi teori pendidikan tersebut, yang
sesuai dan relevan dengan kebutuhan, tujuan dan pandangan hidup dari masyarakat.
3. Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi
ilmu pendidikan atau paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan
diarahkan oleh suatu filsafat pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan
menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejalan kependidikan yang tertentu pula. Hal
ini adalah data-data kependidikan yang ada dalam suatu masyarakat tertentu. Analisa
filsafat berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti terhadap data-data
kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya menyimpulkan serta dapat disusun teori-
teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan berkembanglah ilmu pendidikan
(paedagogik). Di samping hubungan fungsional tersebut, antara filsafat dan teori
pendidikan, juga terdapat hubungan yang bersifat suplementer, sebagaimana
dikemukakan oleh Ali Saifullah dalam bukunya “Antara Filsafat dan Pendidikan”,
sebagai berikut :
PENUTUP
Filsafat adalah ilmu yang sangat luas (komprehensif) yang berusaha memahami masalah
yang muncul dalam lingkup manusia secara keseluruhan. Sementara pendidikan merupakan
usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal
maupun informal dalam membantu proses transformasi sehingga dapat mencapai kualitas
yang diharapkan.
Hubungan antara filsafat dan pendidikan, yaitu filsafat, dalam arti filosofis merupakan satu
cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan proplematika pendidikan dan menyusun
teori-teori pendidikan oleh para ahli, filsafat, berfungsi member arah bagi teori pendidikan
yang telah ada menurut aliran filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan
yang nyata dan filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan (pedagogik).
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, I. dan Jalaluddin. 2007. Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat dan Pendidikan.
Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Kneller, George F. 1971. Introduction to the Philosophy of education. New York: John Wiley
& Sons, Inc