Anda di halaman 1dari 6

RESUME

FILSAFAT SEBAGAI PENDIDIKAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan
Dosen Pengampu : Yoesrina Novia Vini Syafitri, M.Pd.

Disusun Oleh :

Merdiana Nursyamsiah
NIM. 60403070122024

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


BINA MUTIARA SUKABUMI
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUKARAJA
2022
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat

Filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa Yunani. Kalimat ini berasal dari
kata Philosophia yang berarti cinta pengetahuan. Terdiri dari kata philos yang
berarti cinta, senang, suka, dan kata sophia berarti pengetahuan, hikmah, dan
kebijaksanaan. Dengan demikian filsafat adalah cinta kepada ilmu pengetahuan
atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan

B. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan


mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada di dalam lingkungan masyarakat dan lingkungan.
Adapun pengertian menurut Ki Hajar Dewantara beliau mengartikan pendidikan
itu Memanusiakan Manusia. Sedangkan, Martimer J Adler mendefinisikan
pendidikan adalah proses segala yang diciptakan dan digunakan oleh siapa
saja dalam membentuk tingkah laku yang terbentuk dengan baik.

C. Pengertian Filsafat Pendidikan

Jadi, dari pengertian filsafat dan pendidikan dari berbagai sumber dapat
disimpulkan Filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan secara
mendalam sampai ke akar-akarnya mengenai pendidikan. Filsafat pendidikan
dijabarkan dari filsafat, artinya filsafat pendidikan tidak boleh bertentangan
dengan filsafat.

D. Hubungan Filsafat dengan Pendidikan

Filsafat, memberikan sumbangan berupa kesadaran menyeluruh tentang


asal mula, eksistensi, dan tujuan hidup manusia.pendidikan pada hakikatnya
merupakan hasil spekulasi filsafat. Contoh hubungan filsafat dengan pendidikan
adalah terkait inti pendidikan itu sendiri. Filsafat menegaskan bahwa pendidikan

1
berlangsung sepanjang hidup. Hal ini diterapkan dengan pelaksanaan pendidikan
yang tidak hanya berjalan di sekolah melainkan juga di lingkungan masyarakat.
Filsafat pendidikan merupakan jiwa, roh dan kepribadian sistem
pendidikan nasional. Filsafat menjadikan manusia berkembang dapat mempunyai
pandangan hidup yang menyeluruh dan sistematis yang dimuat dalam bentuk
kurikulum. Dengan kurikulum sistemn pengajaran dan pembelajaran dapat lebih
terarah dan guru dapat dengan mudah menyusun rencana pembelajaran utnuk
diajarkan kepada peserta didik.
Dengan demikian, maka kita dapat berkesimpulan bahwa pendidikan tidak
dapat dipisahkan dengan filsafat. Pandangan filsafat dalam pendidikan dapat
dilihat dalam empat aspek yaitu : dasan dan tujuan pendidikan, pendidikan dan
peserta didik, kurikulum, dan system pendidikan.

E. Karakteristik Filsafat Pendidikan

Sejalan dengan karakteristik filsafat itu sendiri yaitu:

1. Normatif atau preskriptif : Normatif atau preskriptif bermakna bahwa


filsafat menjadi panduan dalam menemukan atau melakukan apa yang
ideal, yaitu apa yang dicita-citakan atau apa yang seharusnya
2. Individualistik-unik : bahwa proses atau hasil berfilsafat para filsuf akan
berbeda antara seorang filsuf dengan filsuf lainnya. Tidak ada yang paling
benar ataupun salah. Hal ini berkaitan dengan keyakinan tiap filsuf pada
suatu hal.

F. Implikasi Konsep Filsafat Umum Terhadap Konsep Filsafat Pendidikan 

1. Metafisika dan Pendidikan

Dalam metafisika (hakikat realitas) dikaji hakikat tentang beings,


termasuk hakikat manusia (antropologi). Hakikat manusia yang dibahas
mencakup banyak hal fundamental, seperti karakteristik dan kebutuhan
esensial manusia. 

2
Dalam konsep pendidikan, hal tersebut mempengaruhi bagaimana
perumusan tujuan pendidikan, kurikulum pendidikan, metode pendidikan,
bahkan peranan pendidik dan peserta didik.
Misalnya, “Bagaimana tujuan pendidikan ideal yang harus dicapai oleh
peserta didik?”, “Bagaimana hakikat pendidik?”, “dan “Apakah pengetahuan
dan keterampilan yang diberikan kepada peserta didik bersifat universal?”.

2. Epistemologi dan Pendidikan

Selain metafisika, ada pula keterkaitan antara epistemologi dan


pendidikan. Epistemologi mengkaji tentang pengetahuan, termasuk
pengetahuan apa, darimana sumbernya, dan cara memperolehnya.
Implikasinya dalam studi filsafat pendidikan akan dipertimbangkan
bagaimana cara mencapai tujuan tujuan pendidikan, pengetahuan dan
keterampilan apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, serta
bagaimana cara mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tersebut.
Misalnya, “Keterampilan apa yang diperlukan peserta didik di Abad
21?”, “Bagaimana cara mengembangkan keterampilan literasi digital?”, dan
“Bagaimana pendidik memperoleh informasi terkini tentang isu pendidikan?”.

3. Aksiologi dan Pendidikan

Berkaitan dengan hakikat nilai, dipertimbangkan tentang etika dan


estetika. Etika fokus pada benar atau salah dan bagaimana manusia mampu
hidup bersama dengan manusia lainnya. Selain itu, ada pula estetika yang
mempertimbangkan nilai keindahan.
Implikasinya dalam filsafat pendidikan, baik estetika dan etika akan
dipertimbangkan, antara lain terkait nilai karakter yang ditanamkan pada
peserta didik, tindakan pendidik terhadap perilaku peserta didik, dan
kreativitas pendidik dalam merumuskan pembelajaran.
Misalnya, “Apabila ada peserta didik yang terlambat mengumpulkan
tugas, apakah sebaiknya tugas tersebut tetap diterima atau tidak?”, “Apakah
mengelompokkan peserta didik sesuai kemampuannya merupakan tindakan

3
yang tepat atau justru bertentangan dengan konsep inklusi?”, dan “Bagaimana
membuat pembelajaran menjadi menarik bagi peserta didik?”

G. Fungsi Filsafat Pendidikan

1. Fungsi spekulatif dalam filsafat pendidikan

Fungsi spekulatif dalam filsafat pendidikan, berusaha mengerti


keseluruhan persoalan pendidikan dan mencoba merumuskannya dalam satu
gambaran pokok sebagai pelengkap bagi data-data yang telah ada dari segi
ilmiah. Filsafat pendidikan berusaha mengerti keseluruhan persoalan
pendidikan dan antar hubungannya dengan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi pendidikan. Semisal, Gaya belajar anak bermacam macam ada
yang visual , audio, dan ada yang audio visual. Tentunya untuk
menyampaikan sebuah konsep memerlukan metode. Maka dari itu
diciptakanlah metode , media yang dapat memecahkan persoalan tersebut.

2. Fungsi normatif dalam filsafat pendidikan

Fungsi normatif dalam filsafat pendidikan, sebagai penentu arah dan


pedoman untuk apa pendidikan itu. Asas ini tersimpul dalam tujuan
pendidikan, jenis masyarakat apa yang ideal yang akan dibina. Khususnya
norma moral yang bagaimana sebaiknya manusia cita-citakan. Bagaimana
filsafat pendidikan memberikan norma, pertimbangan bagi kenyataan-
kenyataan normatif dan kenyataan-kenyataan ilmiah, yang pada akhirnya
membentuk kebudayaan.Contoh kasus disekolah yaitu sekolah mendirikan
sebuah norma-norma atau aturan yang harus dipatuhi dan ditaati oleh para
siswa.

3. Fungsi integratif filsafat pendidikan

Fungsi integratif filsafat pendidikan adalah wajar, artinya sebagai


pemadu fungsional semua nilai dan asas normatif dalam ilmu pendidikan
(ilmu kependidikan sebagai ilmu normatif). Dalam mengkaji peranan filsafat
pendidikan, dapat ditinjau dari tiga lapangan filsafat, yaitu metafisika,
epistimologi, dan aksiologi. Contohnya, Kurikulum KTSP berdiri sendiri

4
disiplin ilmunya. Sedangkan, Kurtilas (Kurikulum 2013) gabungan dari
beberapa disiplin ilmu yang dikemas dalmm tema (terpadu). Dan
beruhubungan dengan Pendidikan inklusi (memberikan kesempatan kepada
anak berkebutuhan khusus untuk dapat bersekolah disekolah yang sama
dengan orng orang pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai