Anda di halaman 1dari 4

Filsafat dan Ilmu Pendidikan

Tugas Catatan Individu


Dosen Pengampu:
Dr. Fauzan, M.A

Disusun oleh
Nur Afifah (11200183000047)
Kelas: PGMI/2B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
 Keselarasan tujuan negara dengan tujuan pendidikan
Pendidikan merupakan pondasi dalam hidup yang harus dibangun sebaik mungkin.
Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai proses pembelajaran pengetahuan,
keterampilan serta kebiasaan yang dilakukan individu dari satu generasi ke generasi
selanjutnya. Salah satu tujuan utama dari pendidikan ialah untuk mengembangkan potensi dan
mencerdaskan individu menjadi lebih baik, serta diharapkan memiliki kreativitas, pengetahuan,
kepribadian, mandiri dan pribadi yang lebih bertanggung jawab.
Tujuan lain pendidikan juga telah diatur dalam undang-undang republik Indonesia,
diantaranya :
1) Tujuan pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu membentuk manusia
yang memiliki jiwa pancasilais sejati berdasarkan dengan ketentuan yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.
2) UU No.2 Tahun 1989, yaitu pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, mandiri, cerdas, kreatif,
disiplin, dan beretos kerja serta sehat jasmani dan rohani. 1
3) UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 pasal 3, BAB II. Dasar, fungsi dan tujuan pendidikan
nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sedangkan menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (2006: 84-145), tujuan pendidikan adalah
upaya untuk menjaga fitrah manusia dan melindunginya agar tidak jatuh kedalam
penyimpangan serta mewujudkan ubudiyyah kepada Allah dalam diri seserang. 2

 Analisis filsafati tujuan pendidikan Indonesia


Filsafat pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari hakikat pelaksanaan dan
pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran atau pelatihan yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah, yang bertujuan
untuk mempersiapkan peranan peserta didik dalam berbagai lingkungan di masa depan.
Tujuan utama dari proses pendidikan adalah adanya perubahan. Yang dimaksud dari
perubahan itu sendiri adalah perkembangan secara alamiah menuju kedewasaan. Pendidikan
dalam filsafat diharapkan dapat memberikan kepastian kepada manusia agar dapat dibina dan
diarahkan kepada hal yang positif. Peran filsafat pendidikan adalah sebagai pendorong, atau
sebagai jiwa dan pedoman asas pendidikan.
1
FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN INDONESIA, Oleh : I Wayan Cong Sujana SD Negeri 4 Bugbug. Halaman 31
2
Manajemen Boarding School dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam di Muhammadiyah Boarding
School (MBS) Yogyakarta, Andri Septilinda Susiyani, Subiyantoro Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga e-Mail: andrisepti09@gmail.com. Halaman 332
Tujuan pendidikan selalu berhubungan dengan tujuan hidup dan pandangan hidup
seseorang maupun masyarakat. Dalam pendidikan nasional, Pancasila adalah filosofis bangsa,
maka filsafat pendidikan harus berdasar pada Pancasila, karena masalah yang muncul adalah
permasalahan-permasalahan warga negara Indonesia yang memiliki karakter dan sifat yang
khas, sehingga permasalahan tersebut harus diselesaikan secara khas yang berdasar pada
falsafah bangsa Indonesia yaitu Pancasila.3
Filsafat pendidikan merupakan sesuatu yang berbeda namun berhubungan, atau tidak
dapat dipisahkan, baik dari filsafat maupun pendidikan. Karena setiap persoalan-persoalan
pendidikan diatasi menggunakan kekuatan filsafat. Terdapat 3 aspek pembahasan dalam
filsafat, yaitu :
1) Ontologi
Ialah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, berbentuk jasmani/konkret
maupun rohani/abstrak.4
Ontologi merupakan pembahasan dalam rangka untuk mencari atau mendapatkan
hakekat sesuatu, yaitu sesuatu apa saja, baik berbentuk benda materi atau
non-materi/abstrak. Landasan ontologi pendidikan menganilisis hakikat keberadaan
pendidikan yang bererkaitan dengan hakikat keberadaan manusia.
2) Epistemology
Adalah cara mendapatkan pengetahuan yang benar, karena epistemology adalah teori
pengetahuan, tidak lain dan tidak bukan merupakan kelanjutan yang tak terpisahkan dari
ontology. Epistemology adalah bidang tugas filsafat yang mencakup identifikasi dan
pengujian kriteria pengetahuan dan kebenaran. Landasan epistemology menganalisis
hakikat kebenaran teori-teori pendidikan.
3) Aksiologi
Secara Bahasa aksiologi berasal dari kata Axios (Bahasa Yunani) yang berarti nilai, dan
Logos yang berarti teori. Jadi, aksiologi meerupakan pengertian tentang nilai. 5 Landasan ini
menganilisis tentang penerapan teori-teori pendidikan yang terkait dengan tujuan
pendidikan, terutama dalam hubungannya dengan nilai-nilai dan norma-norma moral.
Menurut Jalaluddin Said, Ruang lingkup filsafat pendidikan secara makro, yaitu :
a) Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan
b) Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan
c) Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan
kebudayaan
d) Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, dan teori pendidikan
e) Merumuskan hubungan antara filsafat negara, filsafat pendidikan, dan politik pendidikan

3
KAJIAN FILOSOFIS TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA, Oleh : Erna Hernawati
(0808801), Imelda Wildan (0808072), Nursyamsi (0808056), Widyastuti (0808065). PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN MATEMATIKA (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA 2009.
4
Amsal Bahtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hal. 134
5
Burhanuddin Salam, Logika Materil; Filsafat Ilmu Pengetahuan (Jakarta; Reneka Cipta, 1997), hal.168.
f) Merumuskan system nilai-norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan
pendidikan6

 Filsafat pendidikan nasional


Filsafat pendidikan adalah cabang filsafat yang objek sasarannya bidang pendidikan.
Filsafat pendidikan secara khusus akan membahas landasan-landasan ontologis, epistemologis,
dan aksiologis pendidikan. Filsafat pendidikan juga memiliki 4 fungsi, yaitu fungsi spekulatif,
normatif, kritis, dan teoritis. 7
Hubungan antara filsafat dan ilmu pendidikan tidak hanya sekedar bersifat indental,
tetapi merupakan suatu keharusan. Dewey, mengatakan bahwa filsafat adalah teori umum dari
pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan. Sedangkan menurut
Brubacher, filsafat dan pendidikan memiliki hubungan yang erat satu sama lain, karena
problema-problema tersebut berada dalam lingkungan dua disiplin ini.8
Peranan filsafat pendidikan adalah untuk memberikan inspirasi, yaitu menyatakan
tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberi arah yang jelas dan tepat dengan
mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan
menggunakan rambu-rambu dari teori pendidikan.
Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya
menyangkut tentan pelaksanaan pendidikan saja, tetapi mengenai masalah yang lebih luas,
lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi oleh pengalaman maupun fakta-fakta
mengenai pendidikan, tidak dapat dijangkau oleh sains pendidikan.

6
Persoalan-Persoalan Pendidikan dalam Kajian Filsafat Pendidikan Islam Dodi Ilham Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palopo gourmonde2010@gmail.com, Hal 181
7
LANDASAN AKSIOLOGIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN Sri
Soeprapto Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada email: ssoeprapto@yahoo.com, hal 267
8
KAJIAN FILSAFAT ILMU DAN FILSAFAT PENDIDIKAN TENTANG RELATIVISME KULTURAL DALAM PERSPEKTIF
FILSAFAT MORAL Satrijo Budiwibowo, hal 11-12

Anda mungkin juga menyukai