Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

LANDASAN ILMU PENDIDIKAN


KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN

Dosen

Dr. Yarmis Syukur, M.Pd., Kons

Dr. Dina Sukma, S.Psi, S.Pd. M.Pd

Oleh

Nama: Indra Geni


Nim :21151015

PASCA SARJARANA BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
DEFINISI ILMU PENDIDIKAN DAN LANDASAN ILMU PENDIDIKAN

A. Pengertian Ilmu Pendidikan


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Munandar dkk, 2022)
Pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap
anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya,
pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang agar menjadi
dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental
(Ramayulis, 2002).
Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Dengan demikian pendidikan berarti suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk
mengembangkan potensi yang ada pada diri individu secara optimal.
Secara umum, ilmu pendidikan dipahami sebagai disiplin ilmu yang mempelajari
fenomena pendidikan dengan prinsip-prinsip ilmiah (science of education). Terkait pengertian
tersebut, beberapa ahli mendefinisikan ilmu pendidikan secara relatif beragam. Antara lain
(Rohman, 2009):

1. Langeveld, mengartikan paedagogiek atau ilmu pendidikan sebagai suatu ilmu yang bukan
saja menelaah obyeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki obyek itu,
melainkan mempelajari pula betapa hendaknya bertindak.
2. Carter V. Good, menyebut ilmu pendidikan sebagai suatu bangunan pengetahuan yang
sistematis mengenai aspek-aspek kuantitatif dan obyektif dari proses belajar, menggunakan
instrumen secara seksama dalam mengajarkan hipotesis-hipotesis pendidikan untuk diuji
dari pengalaman, sering kali dalam bentuk eksperimentasi.
3. Frederick Herbart, memaknai ilmu pendidikan sebagai ilmu yang berdiri sendiri yang
mengkaji hakekat, persoalan, bentuk-bentuk, dan syarat-syarat dari pendidikan.

B. Sifat-Sifat Ilmu Pendidikan


Menurut Munib (2006) ada beberapa sifat dari ilmu pendidikan, yaitu:
1. Ilmu pendidikan sebagai Ilmu yang Bersifat Deskriptif-Normatif
Ilmu pendidikan itu selalu berhubungan dengan soal siapakah “manusia” itu.
Pembahasan tentang, siapakah manusia biasaya termasuk bidang filsafat. Pandangan
filsafat tentang manusia sangat besar pengaruhnya terhadap konsep serta praktik-praktik
pendidikan. Karena pandangan filsafat itu menentukan nilai-nilai luhur yang dijunjung
tinggi oleh seorang pendidik atau suatu bangsa yang melaksanakan pendidikan.
Nilai yang dijunjung tinggi ini dijadikan norma untuk menentukan ciri-ciri manusia
yang ingin dicapai melalui praktik pendidikan. Nilai-nilai ini diperoleh hanya dari praktik
dan pengalaman mendidik, tapi secara normatif bersumber dari norma masyarakat, norma
filsafat, dan pandangan hidup, bahkan juga dari keyakinan keagamaan yang dianut oleh
seseorang.
2. Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang Bersifat Teoritis dan Praktis-Pragmatis
Pada umumnya ilmu mendidik tidak hanya mencari pengetahuan diskriptif tentang
objek pendidikan, melainkan ingin juga mengetahui bagaimana cara sebaiknya untuk
berfaedah terhadap objek didiknya. Jadi dilihat dari maksud dan tujuannya, ilmu mendidik
boleh disebut “ilmu yang praktis”, sebab ditujukan kepada praktik dan perbuatan-perbuatan
yang mempengaruhi anak didiknya. Walaupun ilmu pendidikan ditujukan kepada praktik
mendidik, namun perlu dibedakan ilmu pendidikan sebagai ilmu yang bersifat praktis-
pragmatis.
Dalam ilmu mendidik teoritis kita bedakan, ilmu mendidik teoritis menjadi ilmu
mendidik sistematis dan ilmu mendidik historis. Dalam ilmu mendidik teoritis para cerdik
pandai mengatur dan mensistematiskan di dalam pemikiranya apa yang tersusun sebagai pola
pemikiran pedidikan. Jadi dari praktik-praktik pendidikan disusun pemikiran-pemikiran
secara teoritis. Pemikiran teoritis ini disusun dalam satu sistem pendidikan dan biasanya
disebut ilmu mendidik teoritis. Ilmu mendidik teoritis ini disebut juga ilmu mendidik
sistematis. Jadi sebenarnya kedua istilah itu mempunya arti yang sama, yaitu teoritis sama
saja dengan sistematis.

C. Kajian Dasar-dasar Pendidikan


1. Konsep Dasar Landasan Ilmiah Ilmu Pendidikan
Landasan ilmiah ilmu pendidikan adalah kajian keilmuan yang membahas pendidikan
sebagai ilmu dan ilmu pendidikan yang ditujukan agar para pendidik dan tenaga
kependidikan memiliki pemahaman yang mendalam tentang pendidikan, proses
pendidikan, ilmu pendidikan dan kaitan ilmu pendidikan secara mendalam, memahami
pendidikan dalam konteks kebudayaan dan sosial secara luas. Diharapkan para pendidik
dan tenaga kependidikan dapat pula memahami pelaksanaan pendidikan di sekolah dan di
luar sekolah serta kaitan antara keduanya.
Landasan ilmiah ilmu pendidikan membahas dan menganalisis serta mengembangkan
asumsi-asumsi pelaksanaan pendidikan, proses pendidikan dan tindakan mendidik lainnya
bersumber dari berbagai disiplin ilmu. Disiplin ilmu yang membantu membangun asumsi-
asumsi tentang kependidikan antara lain filsafat, psikologi, antropologi, sosiologi, biologi,
politik, ekonomi, dan beberapa disiplin ilmu lainnya. Konsep dari berbagai disiplin
keilmuan inilah nantinya akan menbantu pendidik dan tenaga kependidikan dalam
melakukan tindakan dan aktivitas pendidikan.
2. Pendidikan sebagai Suatu Disiplin Ilmu
Menurut Ananda (2016), untuk memperbaiki dan memajukan bangsa diperlukan
pendidikan dengan genre baru yaitu ilmu pendidikan yang mengembangkan kepribadian
inovatif, entrepreneur, kreatif dan mampu memecahkan masalah baik pada masa kini
maupun masa yang akan datang. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu. Isi dari
disiplin ilmu minimal memiliki dua hal yaitu teori-teori dan konsep-konsep. Teori secara
sederhana ialah penjelasan hubungan/korelasi/saling pengaruh anatar dua variabel. Dan
konsep adalah abstraksi dari fakta atau data yang ada. Kemudian teori dan konsep inilah
yang dipakai oleh manusia dalam memecahkan masalah/fenomena/gejala dalam
kehidupannya.
Ilmu pendidikan secara umum adalah ilmu yang mempelajari proses pembentukan
kepribadian manusia melalui kegiatan belajar yang dirancang secara sadar dan sistematis
dalam interaksi antara pendidik dan peserta didik. Maka yang menjadi ontology dari ilmu
pedidikan adalah “interaksi“ antara pendidik dan peserta didik dalam arti luas dalam semua
lingkungan dan jenjang pendidikan. Metodologi (epistemology) ilmu pendidikan adalah
sama dengan ilmu lain. pendidikan menggunakan dua pendekatan yaitu induktif dan
deduktif (Mahmud & Suntana, 2012). Pendidikan menggunakan metode ilmiah dalam
pengembangan keilmuannya seperti metode analisis konten fenomenologis, expost facto,
eksperimen, studi kasus dan penelitian lapangan. Kemudian kegunaan (aksiologi) yang
berpatokan bahwa sesuatu itu bernilai apabila memberikan manfaat bagi manusia. Ilmu
pendidikan sangat bermanfaat bagi manusia sehingga akan sangat berguna bagi manusia.
Dengan demikian, terkait aspek ontology, epistemology dan aksiologi, pendidikan
memenuhi syarat untuk menjadi satu disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Ilmu pendidikan
sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia.
3. Bidang Kajian Ilmu Pendidikan
Pendidikan sebagai ilmu memiliki bidang kajian. Bidang kajian ilmu pendidikan terdiri
dari dua bagian, yaitu kajian inti ilmu pendidikan dan kajian penunjang. Kajian inti ilmu
pendidikan terdiri dari lima bidang yaitu kurikulum, belajar, mendidik dan mengajar,
lingkungan pendidikan dan penilaian pendidikan. Disamping lima bidang kajian ilmu
pendidikan, ilmu pendidikan juga memerlukan ilmu-ilmu lain untuk mengembangkan diri
sebagai suatu disiplin ilmu. Maka lahirlah berbagai bidang kajian penunjang ilmu
pendidikan yaitu filsafat pendidikan, sosiologi kependidikan, asministrasi pendidikan,
politik pendidikan, ekonomi pendidikan, dan bidang ilmu lainnya (Ananda, 2016).
KEPUSTAKAAN

Ananda, A. (2012). Landasan Ilmiah Ilmu Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Mahmud & Suntana, I. (2012). Antropologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Munandar, A. S. (2022). Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan dan Unsur-unsur Pendidikan.


Jurnal Al Urwatul Wutsqa. Vol, 2, No. 1.

Munib, A., dkk. (2006). Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Rohman, A. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang


Mediatama

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai