Anda di halaman 1dari 9

Makalah filsafat sebagai sistem dan

substansi

Disusun oleh : kelompok 3

Nama Mahasiswa : 1. Muhammad Akbar (1193151023)


2. Trisna Febrina (1191151015)
3. Indah Ramayanti Berutu (1191151014)

Kelas : Bimbingan dan Konseling Reguler C

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

Dosen Pengampu : Mahfuzi Irwan S.pd M.pd

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED) T.A


2019/2020
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmah
Nyalah, sehingga Tugas ini dapat diselesaikan. Penyusunan makalah ini dilakukan
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Filsafat
Pendidikan.
            Akhir kata, sebagaimana layaknya manusia biasa yang memiliki banyak
keterbatasan, apabila terdapat kesalahan penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun agar selanjutnya dapat lebih baik. Harapan dan
tujuan saya dalam menyelesaikan makalah adalah agar dapat berguna dan dapat
menambah pengetahuan bagi yang membacanya. Atas segala perhatian, do’a dan
dukungan semua rekan, saya mengucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2019

 Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan ................................................................................... 1
A.    LatarBelakang ......................................................................................... 1
B.     Tujuan Pembuatan Makalah .................................................................. 1

BAB II
Pembahasan..................................................................................................  2
A.    Filsafat Pendidikan Sebagai Sistem ............................................................ 2
B.     Substansi Filsafat Pendidikan ..................................................................... 3
C.     Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan .......................................... 3

BAB III
Penutup.......................................................................................................  5
       Kesimpulan ........................................................................................... 5
       DaftarPustaka ....................................................................................... 6
BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk hidup berpikir dan berusaha untuk mengetahui
segala sesuatu, selalu ingin tahu apa yang ada dibalik yang dilihat dan diamati.
Segala sesuatu yang dilihatnya, dialaminya, dan gejala yang terjadi di
lingkungannya selalu dipertanyakan dan dianalisis atau dikaji. Ada tiga hal yang
mendorong manusia untuk berfilsafat yaitu keheranan, kesangsian, dan
kesadaran atas keterbatasan.
Filsafat memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Setidaknya ada tiga peran utama yang dimiliki yaitu sebagai pendobrak,
pembebas, dan pembimbing (Jan Hendrik Rapar dalam Diktat Filsafat
Pendidikan). Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi
manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya,
agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.
Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan
menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis.
guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang
digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.

B.     Tujuan Pembuatan Makalah


1.  Untuk memberitahukan kepada mahasiswa pengertian dan penjelasan tentang
substansi filsafat pendidikan.
2.  Agar mahasiswa dapat memahami tentang hubungan filsafat dan pendidikan.
3.   Agar mahasiswa dapat mengetahui tindakan filsafat dalam dunia pendidikan
BAB 2
PEMBAHASAN

C. Filsafat Pendidikan Sebagai Sistem

Sistem filsafat pendidikan adalah kata sistem barasal dari bahasa Yunani
yaitu systema yang berarti “cara, strategi”. Dalam bahasa Inggris system berarti
“system, susunan, jaringan, cara”. System juga diartikan “suatu strategi, cara
berfikir atau model berfikir”. Sedangkan pendidikan pada hakikatnya merupakan
suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja serta penuh tanggung jawab yang
dilakukan orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya
agar anak tersebut mencapai kedewasaan. Pendidikan merupakan suatu usaha
untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga
unusur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur
hasil usaha. Hubungan ketiga unsur itu dapat digambarkan sebagai berikut Proses
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri


yang ada pada diri peserta didik itu (antara lain bakat, minat, kemampuan,
keadaan jasmani,). Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti
pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku, metode mengajar, dan lain-lain,
sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar (yang berupa
pengetahuan, sikap, dan keterampilan) setelah selesainya suatu proses belajar
mengajar tertentu. Dalam rangka yang lebih besar, hasil proses pendidikan dapat
berupa lulusan dari lembaga pendidikan (sekolah) tertentu.Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (1979) menjelaskan pula bahwa, “Pendidikan
merupakan suatu EiasEE yang mempunyai unsur-unsur tujuan/sasaran pendidikan,
peserta didik, pengelola pendidikan, struktur/jenjang.
B. Substansi Filsafat Pendidikan

Substansi filsafat pendidikan adalah pengkajian dan pelaksanaan


bagaimana usaha yang dapatdilakukan untuk membina dan mengembangkan
harkat dan martabat manusia sebagai manusia agar hidup berbudi luhur dan
berakhlak mulia serta cerdas. Jadi, EiasE pelaksanaan pendidikan betul-betul di
arahkan dan dikuasai oleh nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.Menurut Zanti Arbi
(1988) Filsafat Pendidikan adalah sebagai berikut.
1). Menginspirasikan
2). Menganalisis
3). Mempreskriptifkan
4). Menginvestigasi
Maksud Menginspirasikan adalah memberi inspirasi kepada para
pendidik untuk melaksanakan ide tertentu dalam pendidikan.
Menganalisis, yang dapat diartikan mampu memeriksa secara detail setiap
bagian dari pendidikan hingga validitas dari pendidikan itu sendiri dapat
diketahui secara jelas.
Memperspektifkan, yaitu mengenai upaya memberi pengarahan dan
penjelasan kepada pendidik mengenai pendidikan secara lebih luas dan
mendalam.
Meninvestigasi, yaitu meneliti dan memerikasa tingkat kebenaran dari
berbagai teori yang ada di dunia pendidikan.
Hal ini perludilakukan agar dalam penyusunan konsep pendidikan secara utuh
tidak terjadi kerancan, umpangtindih, serta arah yang simpang siur. Dengan
demkian ide-ide yang komplek E ias dijernihkanterlebih dahulu, tujuan
pendidikan yang jelas, dan alat-alatnya juga dapat ditentukan dengan tepat.

C. Hubungan Filsafat Dengan Filsafat Pendidikan

Filsafat adalah studi secara kriti s mengenai masalah-masalah yang


ti mbul dalamkehidupan manusia dan merupakan alat dalam mencari jalan
keluar yang terbaik agar dapatmengatasi semua permasalahan hidup dan
kehidupan yang dihadapi. Dalam pengertian luas,filsafat bertujuan
memberikan pengertian yang luas, filsafat bertujuan memberikan konsep-
konsep hidup secara ideal dan mendasar bagi manusia agar
mendapatkan kebahagiaan dankesejahteraan.

Filsafat pendidikan memiliki perhatian terhadap filsafat klasik. Tetapi


perhatian filsafat ini terfokus pada analisis dan penjelasan terhadap
problema-problema pendidikan. Hanya saja,sebagian satu bentuk dari
filsafat umum mengenai kehidupan, ia juga memiliki upaya
untukmengembangkan berbagai masalah filsafat yang berhubungan dengan
pendidikan dan langsungdengan persoalan-persoalan filsafat pendidikan, tapi
juga masalah pokok yang tidak bersentuhan langsung dengan pendidikan
Dalam kaitan fi lsafat dengan fi lsafat pendidikan Hassan Langgulung
( dalam Jalaluddin 1997, 22 ) berpendapat bahwa pendidikan adalah
penerapanmetode dan pandangan filsafat dalam bidang pengalaman manusia
yang disebutkan pendidikan.Filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat
penting, sebab menjadi dasar, arah dan pedoman suatu system
pendidikan.Filsafat pendidikan adalah akti fi tas pemikiran sebagai hasil
pengkajian secara teratur danmendalam yang menjadikan filsafat
sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan,menyelaraskan
dan mengharmoniskan dana menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang
akandicapai.

Dalam buku filsafat pendidikan karangan Prof. Jalaludin dan Drs. Abdullah Idi
mengemukakan bahwa Jhon S. Brubachen mengatakan hubungan antara filsafat
dan pendidikan sangat erat sekali antara yang satu dengan yang lainnya. Kuatnya
hubungan tersebut disebabkan karena kedua disiplin tersebut menghadapi
problema-problema filsafat secara bersama-sama.

Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan, yaitu sebagai berikut :

1. Filsafat, dalam arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai
dalam memecahkan proplematika pendidikan dan menyusun teori-teori
pendidikan oleh para ahli.
2. Filsafat, berfungsi member arah bagi teori pendidikan yang telah ada
menurut aliran filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan
yang nyata.
3. Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori
pendidikan menjadi ilmu pendidikan (paedagogik).

BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan

Filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan


kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari
segi yang bisa diamati oleh manusia saja. Filsafat menjadi sumber dari segala
kegiatan manusia atau mewarnai semua aktivitas warga negara dari suatu bangsa.
Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada didalam lingkungan masyarakat dan lingkungan. Ilmu
pendidikan yaitu menyelidiki, merenungi tentang gejala-gejalan perbuatan
mendidik.
Substansi Filsafat Pendidikan kedudukan dalam jajaran ilmu pengetahuan
adalah sebagai bagian dari fundasi- fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat
pendidikan perlu menengahkan tentang konsep-konsep dasa pendidikan.
Hubungan antara filsafat dan pendidikan terkait dengan persoalan logika,
yaitu: logika formal yang dibangun atas prinsif koherensi, dan logika dialektis
dibangun atas prinsip menerima dan membolehkan kontradiksi. Hubungan
interakif antara filsafat dan pendidikan berlangsung dalam lingkaran kultural dan
pada akhirnya menghasilkan apa yang disebut dengan filsafat pendidikan.
Filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam
sampai keakar-akarnya mengenai pendidikan. Filsafat pendidikan dijabarkan dari
filsafat, artinya filsafat Pendidikan tidak bolah bertentangan dengan filsafat.
DAFTAR PUSTAKA
http://hasanxch.blogspot.com/2015/09/hubungan-filsafat-dengan-filsafat.html

https://www.coursehero.com/file/p1ph8sc1/Substansi-filsafat-pendidikan-adalah-pengkajian-dan-
pelaksanaan-bagaimana-usaha/

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-filsafat-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai