Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH : Pendahuluan Fisika Inti

“CRITICAL BOOK REPORT”

Dikerjakan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Inti

DOSEN PEMBIMBING : Irfandi S.Pd, M.Si

Disusun Oleh :

RISKA FATIMAH (4153321031)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis makalah ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat Rahmat dan Anugerah-Nyalah tugas mata kuliah Pendahuluan Fisika Inti dapat selesai.
Sesuai dengan kontrak mata kuliah Pendahuluan Fisika Inti pada pertemuan ke-7 mahasiswa
diwajibkan membuat critical journal review ( CJR ) yang ada hubungannya dengan mata
kuliah tersebut.

Penulis laporan berusaha semaksimal mungkin mengerjakan tugas ini dengan baik
dan benar sesuai dengan sumber-sumber yang digunakan. Penulis makalah mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Pendahuluan Fisika Inti : Irfandi S.Pd,
M.Si Yang telah memberikan bimbingan dan arahan hingga critical journal review ( CJR )
ini tersusun adanya. Semoga laporan critical journal review ( CJR ) ini berguna bagi yang
membutuhkannya dan dapat menambah wawasan ilmu bagi yang membaca.

Medan, Maret 2018

Penulis ,

Riska fatimah
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya Critical Journal Review

Critical journal review sangat lah penting, karena dari critical journal review kita
dapat melihat kelebihan dan kekurangan jurnal ini dengan membandingkan jurnal utama
dengan yang pembanding lainnya. Dari kelamahan dan kelebihan jurnal yang kita dapatkan
kita bisa memberi saran agar pada penulis agar menutupi kelemahan dari jurnal, supaya jurnal
ini terlihat menarik bagi pembaca. Dan dari critical journal review kita dapat menambah
wawasan kita lebih mendalam lagi tentang jurnal yang kita kritik.

B. Tujuan Penulisan Critical journal Review

1. Penyelesaian tugas mata kuliah Pendahuluan Fisika Inti


2. Menambah pengetahuan tentang Sinar Gamma
3. Meningkatkan ilmu reviewer tentang critical journal review

C. Manfaat Critical Journal Review

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendahuluan Fisika Inti.
2. Untuk menambah wawasan dan melatih berfikir kritis dalam mencari informasi
mengenai critical journal review khususnya tentang sinar gamma.

D. Identitas jurnal yang direview

1. Jurnal utama ( Internasional Journal )

1) Judul Artikel : Experimental and Theoretical Investigation of


Gamma Attenuation of Building Materials
2) Nama journal : Journal of Nuclear and Particle Physics
3) Edisi terbit : 2017
4) Pengarang artikel : Ali H. Taqi*, Hero J. Khalil
5) Volume : Vol. 7 No.1
6) Kota terbit : College of Science, Kirkuk University, Kirkuk, Iraq
7) Nomor ISSN : p-ISSN: 2167-6895    e-ISSN: 2167-6909
2. Journal pembanding 1( Nasional Journal )

1) Judul Jurnal : Kajian Pengaruh Radiasi Sinar Gamma Terhadap


Susut Bobot Pada Buah Jambu Biji Merah Selama Masa Penyimpanan
2) Nama journal : Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia
3) Edisi terbit : Januari 2014
4) Pengarang artikel : M. Akrom, E.Hidayanto,Susilo
5) Volume : 10
6) Kota terbit : Universitas Negeri Semarang
7) Nomor ISSN : p-ISSN: 1693-1246 e-ISSN: 2355-3812

3.Jurnal Pembanding 2 ( Jurnal Lokal )


1) Judul Artikel : Kajian Teknoekonomi Iradiator Gamma
2) Nama journal : Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika
3) Edisi terbit : 2015
4) Pengarang artikel : Isma R.Hastuti,, Wibowo
5) Volume : Vol.1, No.1
6) Penerbit : Pusat Diseminasi dan Kemitraan - BATAN
7) Nomor ISSN : 2443-2911
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

2.1 Jurnal utama ( Internasional Journal )


1. Pendahuluan
Ketika radiasi melewati materi apa pun, intensitasnya secara bertahap
berkurang sebagai hasil dari serangkaian interaksi. Koefisien atenuasi linear µ , yang
didefinisikan sebagai probabilitas radiasi yang berinteraksi dengan material per satuan
panjang jalur (Woods, 1982). itu adalah kuantitas penting yang mencirikan penetrasi

dan difusi radiasi gamma dalam suatu medium. Koefisien atenuasi massa
adalah parameter penting untuk memperoleh beberapa parameter lain dari perisai,
interaksi radiasi dan dosimetri dan lain-lain. Ini adalah ukuran penyerapan atau
hamburan sinar γ. Besarnya koefisien atenuasi bergantung pada energi foton kejadian,
bilangan atom dan densitas material. Baru-baru ini banyak peneliti telah mempelajari
tentang penentuan koefisien redaman massa secara teoritis dan eksperimental untuk
bahan yang berbeda. Sebuah survei yang lebih rinci dan daftar lengkap referensi dapat
ditemukan di (Han dan Demir, 2009).
Beberapa penelitian eksperimental dan teoretis telah dilakukan mengenai
pengaruh berbagai faktor pada koefisien atenuasi massa bahan bangunan. Sebagai
contoh, Medhat (2009) telah mengukur koefisien atenuasi sinar gamma dari beberapa
bahan bangunan yang tersedia di Mesir. Singh dkk. (2008) telah dihitung koefisien
atenuasi barium-borate fly ash glasses sebagai pelindung radiasi bukan beton.
Turkmen dkk. (2008) telah menghitung koefisien atenuasi pada semen Portland yang
dicampur dengan silica fume, blast furnace slag dan zeolit alami berkisar 1-2000 keV.
Awadallah dan Imran (2007) telah mengukur koefisien redaman sinar-in
dalam bahan bangunan Yordania. Salinas dkk. (2006) telah menghitung koefisien
kepadatan efektif dan redaman massa untuk beberapa bahan bangunan di Brasil.
Akkurt dkk. (2005) telah mempelajari perisai sinar-by oleh beton yang diproduksi
dengan barit. Akkurt dkk. (2004) telah menghitung koefisien atenuasi barit, marmer
dan limfa di Turki. Singh dkk. (2004) telah menghitung koefisien atenuasi massa
untuk bahan bangunan di India. Alam dkk. (2001) telah mengukur koefisien atenuasi
untuk sampel tanah dan bahan bangunan di Bangladesh. Bashter (1997) telah
menghitung koefisien atenuasi untuk berbagai jenis beton pelindung. Meckbach dkk.
(1987) telah menggunakan metode Monte Carlo untuk mempelajari perlindungan γ-
radiasi oleh rumah-rumah Eropa yang khas.
Dalam karya ini, koefisien redaman massa sampel bahan bangunan telah
diteliti secara eksperimental dan teoritis dengan menggunakan kode XCOM dan kode
simulasi Monte Carlo Geant4 untuk foton energi 59,5, 356,5, 662, 1173, dan 1332
keV. Sampel bahan bangunan tersedia di Irak dengan asal yang berbeda. Untuk
mengevaluasi ketersediaan kode, perbandingan hasil simulasi dengan eksperimen
disajikan.

2. Simulasi Attenuasi Gamma


Perhitungan koefisien atenuasi massa didasarkan pada hukum Beer-Lambert
(Davisson, 1965),
(1)
dimana dan adalah intensitas foton yang dilemahkan dan insiden, masing-masing,
x (cm) dan adalah ketebalan dan densitas material. Koefisien atenuasi massa

adalah kemiringan persamaan garis lurus,

(2)
3. Percobaan
Bahan-bahan bangunan yang diteliti tersedia di Irak dengan asal-usul yang
berbeda dan mereka digunakan dalam konstruksi. Jaring 500 mm digunakan untuk
mengayak sampel yang diteliti, dan suhu pengeringan diatur hingga 110 ° C selama
24 jam untuk memastikan bahwa kelembaban yang signifikan telah dihapus.
Digabungkan secara induktif Plasma Mass Spectrometry atau ICP-MS (Greenfield,
1994) digunakan untuk mendapatkan komponen kimia dari sampel. Tangki plastik
berbentuk silinder berdiameter 3 cm dan tinggi 4 cm ditempatkan diantara detektor
dan sumber. Kolimator diameter aperture 3 mm digunakan untuk memastikan
detektor NaI menyerap sinar sinar gamma sempit setelah melewati kolom uji. Seluruh
sistem ditutupi dengan pelindung timah (timah 5 cm, tembaga 0,5 cm, baja 0,5) untuk
mengurangi jumlah latar belakang.
4. Hasil dan Diskusi
Beberapa komponen kimia dari sampel yang diteliti diberikan pada Tabel 1.
Gambar 2, menunjukkan hasil eksperimen kurva atenuasi massa energi 59,5 keV,
356.5 keV, 662 keV, 1173 keV dan 1332 keV untuk sampel yang diteliti. Perhitungan
teoritis koefisien redaman massa sampel dilakukan dengan simulasi simulasi Geant4
Monte Carlo dan program XCOM pada energi foton di atas. Koefisien atenuasi massa
Geant4 dan XCOM adalah fungsi dari energi foton insiden dan komposisi kimia,
sehingga senyawa kimia yang berbeda dari sampel akan mempengaruhi koefisien
atenuasi.
5. Kesimpulan
Pengukuran eksperimental koefisien atenuasi massa dilakukan untuk bahan
bangunan dengan asal berbagai komponen kimia yang berbeda. Dari hasil yang
diperoleh, kami menyimpulkan bahwa simulasi simulasi Monte Carlo Geant4 sangat
kuat dalam mempelajari intraction foton dalam material dan lebih baik dari pada
XCOM dibandingkan dengan hasil eksperimen. Nilai yang terlalu tinggi yang diukur
pada beberapa energi merefleksikan efek dari persentase kimia componetes,
seperangkat komponen kimia tertentu dan dari geometri balok sempit dalam
pengaturan detektor sumber. Ada perbedaan antara koefisien atenuasi massa semen
dan keramik, hal ini jelas karena persentase komponen kimia yang berbeda, terutama
Fe, Ca, K dan S. Hasilnya menunjukkan bahwa semen Irak merupakan salah satu
bahan bangunan terbaik yang bisa digunakan di melindungi sinar gamma.
Penyimpangan antara nilai yang diukur dan dihitung dalam bahan keramik lebih
tinggi dari pada material lain dan juga berubah secara tidak teratur sesuai dengan
energi yang berbeda, Ini mungkin karena mengandung senyawa yang tidak kita
perhitungkan dalam perhitungan teoritis kita.

2.2 Journal pembanding 1( Nasional Journal )

1. Pendahuluan dan Materi


Pengembangan tekhnologi nuklir dalam bidang pangan (iradiasi pangan)
sudah terbukti dapat membantu memecahkan berbagai masalah sanitasi pada bahan
pangan. Contoh aplikasi iradiasi nuklir pada pangan antara lain untuk peningkatan
daya awet, keamanan pangan, dan sterilisasi bahan pangan tertentu. Penggunaan
iradiasi sebagai teknik pelestarian tidak akan menyelesaikan semua masalah kerugian
makanan pascapanen, tetapi dapat memberikan peran penting dalam mengurangi
kerugian dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.
Iradiasi pangan adalah proses penyinaran makanan dengan mengendalikan
sumber radiasi pengion seperti emisi sinar gamma yang dipancarkan oleh radioisotop
kobalt-60 dan cesium-137 atau, elektron energi tinggi dan sinar-X yang dihasilkan
oleh mesin sumber.
Radiasi sinar gamma yang berinteraksi dengan materi berupa buah jambu biji
merah dapat dikategorikan sebagai interaksi yang menyebabkan terjadinya produksi
berpasangan. Proses produksi pasangan akan terjadi apabila foton yang datang
mengenai materi dengan energi lebih besar dari 1.02 MeV (Meredith, 1977; Bryun,
2002; Hendee, 2002; Bushberg, 2002; Khan, 2003; Chandra, 2004; Podgorsak, 2005).
Sinar gamma termasuk gelombang elektromagnetik. Sumber yang dapat
memancarkan sinar gamma salah satunya adalah radioisotop Co-60. Isotop radioaktif
Co-60 dapat memancarkan dua energi sinar gamma yang besar dengan masing-
masing besarnya adalah 1.17 MeV dan 1.33 MeV (Soeminto, 1985; Chandra, 2004)
Pada saat radiasi sinar gamma diberikan pada buah jambu biji, partikel foton
yang berasal dari sinar gamma dengan energi berkecukupan menabrak sebuah
molekul dan melontarkan elektron sehingga terbentuk pasangan ion (ionisasi). Proses
ionisasi ini menyebabkan karakteristik fisik dan fungsi dari molekul sel akan berubah.
DNA terlibat dalam semua proses metabolik dan klonogenik sel. Ionisasi pada DNA
akan menghasilkan amplifikasi biologik. Radiasi menghasilkan spesi kimia yang
sangat aktif dalam makanan yang bereaksi dengan DNA (Lee, 2004). Radiasi pengion
memiliki energi yang cukup untuk menghilangkan elektron dari atom untuk
membentuk ion atau radikal bebas. Elektron bebas akan menumbuk ikatan kimia
dalam molekul DNA mikroba, sehingga akan memutus ikatan tersebut yang
menyebabkan mikroba mati (USFDA, 2007).
Dalam penelitian ini dikaji pengaruh radiasi sinar gamma terhadap penyusutan
bobot buah jambu bijimerah selama masa penyimpanan.
2. METODE
Dalam penelitian ini digunakan sampel buah jambu biji merah. Sampel
dibedakan menjadi enam kelompok yang dikelompokkan menurut ukuran, massa dan
tingkat kematangan berdasarkan warnanya yang masing-masing terdiri atas lima buah.
Lima kelompok diiradiasi pada dosis 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1 kGy serta satu kelompok
sebagai sampel kontrol/uji yang tidak diiradiasi.
3. Pembahasan

Iradiasi Gamma
Untuk iradiasi digunakan Iradiator Panoramik Serbaguna (IRPASENA)
dengan sumber radiasi gamma Co-60, aktivitas radioaktif 18.003,683 Ci, dan laju
dosis 0,73771 kGy/jam pada bulan September 2014, yang ada di PATIR – BATAN
(Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional)
Jakarta. Buah jambu biji merah diiradiasi pada variasi dosis terkontrol, yaitu: 0 kGy
(sampel uji/kontrol), 0,2 kGy, 0,4 kGy, 0,6 kGy, 0,8 kGy dan 1 kGy.
Penyimpanan
Setelah sampel diradiasi, selanjutnya disimpan dalam suhu kamar pada wadah
plastik tertutup. Setiap empat hari sampel akan diukur penyusutan bobotnya sampai
kondisi sampel mendekati busuk.
Penyusutan Bobot
Buah jambu biji merah yang telah diradiasi (sampel A, B, C, D, E) dan buah
jambu biji merah tanpa radiasi (sampel uji/kontrol) disimpan dalam suhu kamar pada
wadah plastik tertutup. Setelah waktu penyimpanan tertentu, diukur susut bobotnya.
4. Hasil

Massa buah jambu biji merah yang diradiasi pada dosis 0.2 – 1 kGy secara
signifikan berkurang sekitar 1.23 – 5.98 %. Dengan kata lain, pengurangan massa
pada sampel yang diradiasi berjalan lebih lambat dibandingkan pada sampel kontrol.
Hal ini menyatakan bahwa radiasi gamma mampu memperlambat proses fisioligis
buah jambu biji merah selama masa penyimpanan dibandingkan dengan tanpa
diradiasi. Hal tersebut disebabkan oleh proses ionisasi akibat radiasi telah
menyebabkan karakteristik fisik dan fungsi molekul sel menjadi berubah. Ionisasi
menghasilkan radikal bebas yang dapat memecah ikatan kimia dan DNA mikroba
sehingga proses fisiologis buah (pematangan, pembusukan) berjalan melambat.
Karena proses respirasi buah terhambat, maka komponen massa yang menguap atau
hilang menjadi semakin sedikit. Dengan kata lain, pengurangan massa atau
penyusutan bobot menjadi lebih kecil.
Pengurangan massa (penyusutan bobot) pada buah mangga secara signifikan
dipengaruhi oleh variasi dosis sinar gamma dan suhu penyimpanan (Yadav, 2014).
Iradiasi dapat berpengaruh terhadap penurunan susut bobot buah selama masa
penyimpanan sebagai akibat dari proses respirasi (Purohit dkk., 2004). Proses
respirasi akan melambat sebagai akibat radiasi pada jambu biji (Singh, 2009). Hal
yang sama juga terjadi pada buahmangga (Prasadini dkk., 2008). Pengurangan massa
pada umbi ketela yang diradiasi pada dosis 80 – 180 Gy secara signifikan berkurang
sekitar 5.13 – 12.02%, namun pada dosis radiasi 40 Gy radiasi kurang efektif untuk
menghambat pengurangan massa umbi ketela dimana pengurangan massa yang terjadi
masih cukup besar sekitar 33.37%, sedangkan pada umbi ketela yang tidak diradiasi,
pengurangan massa buah berkisar 47.16% (Lawal dkk., 2011). Hal ini menunjukkan
bahwa iradiasi mampu memperlambat pengurangan massa pada umbi ketela selama
masa penyimpanan.
5. Penutup
Kajian ini menunjukkan bahwa iradiasi gamma pada dosis 0,2 – 1 kGy mampu
mampu memperlambat proses fisiologis pada buah jambu biji merah dengan ditandai
terjadinya perlambatan penyusutan bobot serta mampu mempertahankan kesegaran
buah selama masa penyimpanan.

2.3 Jurnal Pembanding 2 ( Jurnal Lokal )

1) Pendahuluan

Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di daerah tropis memiliki


keunggulan berupa tingginya potensi produk pertanian dan perikanan. MP3EI memaparkan
besarnya potensi industri pertanian dan produk makanan. Secara khusus dari 22 kegiatan
ekonomi utama, beberapa diantaranya seperti pertanian pangan, perikanan, pengolahan
kakao, dan makanan minuman membu- tuhkan penanganan pasca panen dan peningkatan
mutu produk. Teknik sterilisasi radiasi merupakan salah satu teknik pengawetan untuk
pengolahan bahan pangan yang menerapkan gelombang elektromagnetik. Iradiasi bertujuan
untuk mengurangi kehilangan akibat kerusakan dan pembusukan, serta membunuh mikroba
dan organisme lain yang dapat menimbulkan penyakit. Sumber radiasi yang dapat digunakan
untuk pangan berdasarkan standar internasional atau codex 106-1983, rev.1-2003, ada 3 yaitu
sinar- dari Co-60 atau Cs-137, sinar-x pada tingkat energi operasi tidak boleh lebih dari 5
MeV dan berkas elektron pada tingkat energi operasi tidak boleh lebih dari 10 MeV.
Penggunaan radiasi sinar- dari sumber Co-60 untuk keperluan sterilisasi industri alat-
alat ke- dokteran, maupun untuk keperluan pengawetan bahan makanan semakin meningkat
seiring dengan perkembangan teknologi fasilitas iradiator gamma itu sendiri. Saat ini
sejumlah fasilitas iradiator gammayang telah beroperasi _100 buah dengan sumber radiasi
Co-60 dan aktivitas total _130 Mci.
Dan dukungan teknis fasilitas irraditor gamma ini dipercayakan kepada Nordion
International Inc, salah satu devisi pada Badan Tenaga Atom Kanada (Atomic Energy Of
Canada). Dalam makalah ini kajian teknoekonomi difokuskan pada fasilitas ira- diator
gamma dengan sumber radiasi Co-60.
2) Teknik Iradiasi

Iradiasi adalah suatu teknik sterilisasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik


dengan tingkat energi yang mampu menembus bahan (radiasi ionisasi secara terkontrol)
untuk membunuh bakteri, jamur, parasit, atau untuk mempertahankan kesegaran bahan
pangan. Sinar-, sinar- x, dan berkas elektron yang dipercepat (accelerated electron) memiliki
cukup energi untuk menyebabkan ionisasi. Iradiasi merupakan proses "dingin" (tidak
melibatkan panas) sehingga secara _sikperubahan hanya tidak nampak (sedikit perubahan),
tidak menyebabkan loading-unloading bahan makanan yang akan di-iridasi dan proses
berlangsung secara kontinu.
Teknik pengawetan bahan pangan secara konvensional yang dilakukan masyarakat selama ini
dengan cara _sika (pemansasan, pendinginan, pembekuan, penekanan) dan penambahan
bahan
kimia (penggaraman, penambahan bahan pengawet kimia, antibiotik) dilakukan terutama
untuk makanan olahan, sedangkan dengan teknik radiasi menunjukan potensi yang lebih baik
sebagai alternatif untuk meningkatkan mutu bahan pangan. Hal ini disebabkan teknik radiasi
mempunyai keunggulan antara lain: dapat menjaga kesegaran makanan, tidak meningkatkan
residu, dapat membunuh mikroba secara efektif dan prosesnya mudah dikontrol.
3) Kesimpulan

Investasi pembangunan Iradiator Merah Putih layak dikembangkan, dengan nilai Net Present
Value Rp269.393.999.724,00; Internal Rate of Return 37,33% untuk suku bunga 17%; BC
Ratio 3,8 dan Payback Period 5,03 tahun.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan Jurnal
a) Keterkaitan antar jurnal
Pada jurnal 1 membahas tentang pengaplikasian sinar gamma pada bahan
bangunan. Pada jurnal 2 membahas pengaruh sinar gamma terhadap susut bobot pada
buah jambu dan pada jurnal yang ke 3 membahas penggunaan radiasi gamma dalam
keperluan sterilisasi industri alat-alat kedokteran dan pengawetan bahan makanan.
Dari topik yang telah dipaparkan terlihat bahwa ketiga jurnal membahas tentang
aplikasi sinar gamma di dalam berbagai bidang. Sehingga menambah pengetahuan
pereviewer dalam pengaplikasian sinar gamma
b) Kemuktahiran jurnal
1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel , artikel journal utama cukup luas dari segi
kajian jurnal jurnal 1 dan 2 cukup lengkap membahas tentang sinar gamma ,
namun pada jurnal 3 lebih dominan langsung kepengaplikasiannya.
2. Dari aspek layout dan tata cara, serta tata tulis, termasuk penggunaan font rapi.
Penulisan juga sesuai dengan EYD.
3. Journal ini adalah journal internasional dan menggunakan bahasa asing yaitu
bahasa Inggris jadi siapa saja dari berbagai negara dapat memahaminya.

3.2 Kelemahan jurnal


a. Keterkaitan antar jurnal
Antara jurnal satu sampai jurnal 3 membahas topik yang sama tentang gamma,
hanya saja untuk pengaplikasiannya mereka penulis meneliti di bidang yang
berbeda.
b. Kemuktahiran jurnal
Pada jurnal yang pertama bagi kita orang indonesia mungkin sulit untuk

mengartikan artikelnya harus di terjemahkan lagi.


3.3 Impilikasi
Ketika jurnal mebahas tentang sinar gamma. Sehingga bagi siapapun yang ingin
menambah wawasannya mengenai sinar gamma dalam radioaktivitas dan
pengaplikasiannya dalam kehidupan disarankan membaca jurnal ini.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Ketiga jurnal ini sangat bagus , baik dari isi mmmaupun pembahasannya. Ketiga
jurnalnya saling melengkapi teori tentang sinar gamma. Dari jurnal 1 kita dapat mengetahui
pengaplikasian sinar gamma pada bahan bangunan, jurnal 2 membahas pengaplikasian sinar
gamma pada pengawetan buah jambu biji dan pada jurnal 3 membahas tentang
pengaplikasian sinar gamma pada alat-alat kedokteran dan pengawet bahan makanan.

4.2 Saran

Jurnal ini sangat bagus karena jurnal ini sangat mendalam membahas sinnar gamma
dan pengaplikasiannya , jadi baik digunakan sebagai bahan referensi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Akrom,A . 2014 . Kajian Pengaruh Radiasi Sinar Gamma Terhadap Susut Bobot Pada Buah
Jambu Biji Merah Selama Masa Penyimpanan . Semarang : Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia . Vol. 10

Hastuti,R.Isma . 2015 . Kajian Teknoekonomi Iradiator Gamma . BATAN : Jurnal Fisika dan
Pendidikan Fisika . Vol.1, No.1

Taqi, Ali.H.dkk . 2017. Experimental and Theoretical Investigation of Gamma Attenuation


of Building Materials. Iraq : Journal of Nuclear and Particle Physics . Vol. 7 No.1

Anda mungkin juga menyukai