Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata kuliah: Pengantar Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Amiruddin,M.PD.

Disusun Oleh Kelompok 2:

Firmansyah Putra Mokodongan (20223060)

Muhammad Rayhan Lahami (20223071)

Rian Humoka (20223051)

Siti Sastrianti Mamonto (1823069)

PAI II B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1


B. Rumusan Masalah...................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2

A. Penegertian Penddidikan Sebagai Ilmu...................................................2


B. Persyaratan Pendidikan Sebagai Ilmu.....................................................4
C. Sifat-sifat Ilmu Pendidikan .....................................................................5
D. Pengembangan Penidikan di Indonesia……………………………...….5

BAB III PENUTUP...........................................................................................8

Kesimpulan……………………….……………………………………..……….8

DAFTAR PUSAKA...........................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai 
metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkankumpulan penge
tahuan yang sistematis mengenai gejala kealaman dan
kemasyarakatan untuk mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberi penjelas
an ataupun melakukan penerapan.
Pendidikan adalah suatu proses mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta
didik. Ilmu pengetahuan erat kaitannya dengan obyek pendidikan. Ilmu yang ditransferu
mumnya ilmu pengetahuan yang bersifat memberi pengetahuan peserta didik denganhar
apan peserta didik mampu mengetahui segala macam keadaan alam, sosial dankebuday
aan yang ada di dunia. Misalnya pada pendidikan formal atau sekolah, obyekutama dala
m proses pendidikan adalah ilmu pengetahuan.
Menapa pendidikan itu disebut ilmu? Karena ilmu merupakan obyek utama dari pe
ndidikan. Tanpa ilmu, segala sesuatu tidak dapat berjalan dengan.misalnya, anak sejakke
cil dididik oleh orang tuanya kalau makan supaya menggunakan tangan kanan, itulahya
ng dinamakan pendidikan dan makan menggunakan tangan kanan itulah yang disebutil
mu karena kalau menggunakan tangan kiri tidak sopan. Contoh lain misalnya orangmel
amar pekerjaan, sebelum orang tersebut diterima menjadi karyawan tetap ia harusditraini
ng. Training inilah yang dinamakan pendidikan dan materyang dilakukan
selama training itulah yang disebut ilmu.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami mengambil beberapa permasalahan, antara lain:
1. Apa yang dimaksud Pendidikan Sebagai Ilmu?
2. Apa persyaratan Pendidikan Sebagai Ilmu?
3. Apa Sifat-Sifat Ilmu Pendidikan
4. Bagaimana Pengambangan Pendidikan Di Indonesia?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Sebagai Ilmu


Pendidikan adalah fenomena yang fundamental atau asasi dalam
kehidupanmanusia. Kita dapat mengatakan, bahwa di mana ada kehidupan
manusia, bagaimanapun juga di situ pasti ada pendidikan (Driyarkara,
1980: 32). Pendidikan sebagai gejala yanguniversal, merupakan suatu
keharusan bagi manusia, karena disamping pendidikansebagai gejala
sekaligus juga sebagai upaya memanusiakan manusia itu sendiri. Dengan
perkembangan kebudayaan manusia, timbullah tuntutan akan adanya
pendidikan yangterselenggara lebih baik, lebih teratur dan didasarkan atas
pemikiran yang matanmg.Manusia ingin lebih mempertanggung jawabkan
caranya dia mendidik generasi penerusnya agar lebih berhasil dalam
melaksanakan hidupny, dalam pertemuan dan pergaulannya dengan
sesama dan dunia serta dalam hubungannya dengan Tuhan. Disinilah
muncul keharusan pemikiran teoritis tentang pendidikan.
Satu hal yang menjadi jelas dari apa yang disebut pendidikan
adalah upaya sadaruntuk mengembangkan potensi - potensi yang dimiliki
manusia. Pengertian demikianmenurut Soedomo (1990: 30), selalu
dipegang oleh kalangan pendidikan.
Menurut M.J Langeveld(1955), paedagogiek (ilmu mendidik atau
ilmu pendidikan) adalah suatu ilmu yang bukan saja menelaah obyeknya
untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki objek itu, melainkan
mempelajari pula betapa hendaknya bertindak.
Menurut S. Brodjonagoro (1966: 35), ilmu pendidikan atau
paedagogiek adalahteori pendidikan, perenungan tentang pendidikan.
Dalam arti luas paedagogiek adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
soal- soal yang timbul dalam praktek pendidikan.

2
Menurut Cater V. Good (1945: 36), ilmu pendidikan adalah suatu
bangunan pengetahuan yang sistematis mengenai aspek- aspek kuantitatif
dan objektif dan proses belajar, menggunakan instrumen secara seksama
dalam mengajukan hipotesis - hipotesis pendidikan untuk diuji dan
pengalaman, seringkali dalam bentuk eksperimental.
Menurut Driyarkara (1980: 66- 67), ilmu pendidikan adalah pemikiran
ilmiah, pemikiran yang bersifat kritis, metodis dan sistematis) tentang realitas
yang kita sebut pendidikan (mendidik dan matis) tentang realitas yang kita sebut
pendidikan (mendidikdan dididik). Kritis berarti bahwa orang tidak menerima
saja apa yang ditangkap atau muncul; dalam benaknya, tetapi semua pernyataan,
semua afirmasi harus mempunyaidasar yang kuat.

Orang yang bersikap kritis, ingin mengerti betul betul (tidak


hanyamembeo), ingin mengalami sesuatu dengan seluk beluknya dan
dasar - dasarnya. Metodis berarti bahwa dalam proses berpikir dan
menyelidiki orang menggunakan suatu caratertentu. Sistematis berarti
bahwa pemikir ilmiah itu dalam prosesnya dijiwai oleh suatuide yang
menyeluruh dan menyatukan, sehingga pikiran - pikiran pendapat tidak
tanpa hubungan, melainkan merupakan kesatuan.1
Dari definisi - definisi Ilmu pendidikan yang diutarakan oleh para
ahli dapatdisimpulkan bahwa :
1. Ilmu pendidikan adalah ilmu yang menelaah fenomena pendidikan
dansemua fenomena yang ada hubungannya dengan pendidikan dalam
perpektif yang luas dan integratif
2. Fenomena pendidikan dan semua fenomena yang ada hubungannya
dengan pendidikan ini bukan hanya merupakan gejala yang melekat
pada manusia (gejalayang universal), dalam perpektif yang luas,
melainkan juga sekaligus merupakanupaya untuk memanusiakan
manusia agar menjadi sebenar - benarnya manusia(insan), yang hal ini

1
http://hamkamodern.blogspot.com/2009/11/makalah-ilmu-pendidikan-
pendidikan.html

3
secara integratif diperlukan penggunaan berbagai kajiantentang
pendidikan (kajian historis, filosofis, psikologis dan sosiologis tentang
pendidikan).
3. Upaya pendidikan mencakup keseluruhan aktivitas pendidikan
(mendidik dandididik) dan pemikiran yang sistematik tentang
pendidikan.

B. Persyaratan Pendidikan Sebagai Ilmu


Ilmu adalah suatu pengetahuan yang disusun secara kritis, metodis
dan sistematis yang berasal dari observasi, studi dan eksperimentasi
untukmenentukan hakikat dan prinsip - prinsip apa yang dipelajari.Suatu
kawasan studi dapat tampil atau menampilkan diri sebagai suatudisiplin
ilmu, bila dipenuhi setidak - tidaknya tiga syarat, yaitu :
1. Memiliki objek studi (objek material dan objek formal)
2. Memiliki sistematika
3. Memiliki metode

Yang menjadi objek material ilmu pendidikan adalah perilaku


manusia.Apabila kita pelajari perilaku manusia sebagai makhluk yang
hidup dalammasyarakat maka perilaku itu disamping dapat dilihat dan
segi ilmu pendidikan juga dalat dilihat dan segi yang lain seperti segi
psikologis, sosiologis,antropologis.
Objek formal ilmu pendidikan adalah menelaah fenomena pendidikan
dansemua fenomena yang ada hubungannya dengan pendidikan dalam
perspektif yang luas dan integratif. Fenomena pendidikan dan semua
fenomena yang adahubungannya dengan pendidikan ini bukan hanya
merupakan gejala yang melekat pada manusia, melainkan juga sekaligus
merupakan upaya untuk memanusiakan agar menjadi sebenar - benar
manusia (insan).
Secara teoritik, sistematika ilmu pendidikan dapat dibedakan menjadi
tigasegi tinjauan, yaitu :

4
a. Melihat pendidikan sebagai gejala manusiawi
b. Dengan melihat pendidikan sebagai upaya sadar
c. Dengan melihat pendidikan sebagai gejala manusiawi, sekaligus
upayasadar dengan mengantisipasi perkembangan sosial budaya di
masa depan.Selanjutnya syarat ketiga bagi disiplin ilmu yaitu
memiliki metode.
Metode metode yang dapat dipakai untuk ilmu pendidikan sebagai
berikut(Soedomo, 1990: 46-47; Mub, Said, 1989) :2
a. Metode Normatif
Metode normatif berkenaan dengan konsep manusia yang
diidealkanyang ingin dicapai oleh pendidikan. Metode ini juga
membawa pertanyaanyang berkenaan dengan masalah nilai baik dan
nilai buruk.
b. Metode Eksplanatori
Metode eksplanatori bersangkut paut dengan pertanyaan tentang
kondisi dan kekuatan apa yang membuat suatu proses pendidikan
berhasil.Dalam hal ilmu pendidikan mendapatkan bantuan dari berbagai
teoritentang pendidikan yang boleh jadi dihasilkan oleh ilmu- ilmu lain.
c. Metode Teknologis
Metode teknologis ini mempunyai fungsi untuk mengungkapkan
bagaimana melakukannya dalam menuju keberhasilan pencapaian
tujuan - tujuan yang diinginkan.
d. Metode Deskriptif - Fenomenologis
Metode ini menciba menguraikan kenyataan pendidikan dan
kemudian mengklasifikasikan sehingga ditemukan yang hakiki.

e. Metode Hermeneutis

2
Barnadib, Prof. Imam,M.A.,Ph. 1990. Pendidikan Perbangdingan Buku Dua.
Yogyakarta: Andi Offset.

5
Metode ini mencoba menguraikan kenyataan pendidikan yang
konkrit dan historis untuk menjelaskan makna danstruktur dari kegiatan
pendidikan.
f. Metode Analisis Kritis (Filosofis)
Metode ini menganalisis secara kritis tentang istilah - istilah,
pernyataan konsep dan teori yang ada atau digunakan dalam
pendidikan.Syarat lain bagi disiplin ilmu pendidikan adalah memiliki
evidensiempiris. Yang dimaksud dengan evidensi empiris adalah adanya
kesesuaian (korespondensi) antara konsepsi teoritisnya dengan
permasalahan dalam praktek sehingga disamping dapatmenjelaskan
kasus yang timbul, juga sekaligus dapat mendukungdiaplikasikannya
dalam menjawab permasalahan pendidikan di lapangan,dalam lingkup
kajian ilmu pendidikan. Ini sesua dengan sifat ilmu pendidikan, yaitu
teoritis dan praktis.

C. Sifat – Sifat Ilmu Pendidikan


Selain memiliki unsur-unsur ilmu pendidikan, harus juga memiliki
sifat-sifat yang wajib diketahui, diantaranya : 3
a. Rasional
b. Empirisc.
c. Fakta dan Teorid.
d. Universale.
e.Akumulatiff.
F. Sebagai Ilmu Normatifg.
g. Praktis dan Teoritish. Rohaniah

D. Pengambangan Pendidikan Indonesia

3
Sukmadinata,Prof. Dr. Nana Syaodih. 2003. Landasan Pendidikan Teoritus dan
Prakti.,Bandung: PT Remaja Rosdakarya

6
Pengembangan pendidikan menjadi topik yang selalu hangat
dibicarakan darimasa ke masa. Isu ini selalu juga muncul tatkala orang
membicarakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam
pengembangan pendidikan, secaraumum dapat diberikan dua buah model
pengembangan yang baru yaitu: Pertama"top-down model" yaitu
pengembangan pendidikan yang diciptakan oleh pihaktertentu sebagai
pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan; seperti halnya
pengembangan pendidikan yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan
Nasionalselama ini. Kedua "bottom-up model" yaitu model pengembangan
yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai
upaya untukmeningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan. Abdul
Majidmendefinisikan pengembangan pembelajaran adalah suatu proses
mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk
menetapkan segalasesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan
belajar denganmemperhatikan potensi dan kompetensi siswa.
Pengembangan pembelajaran hadirdidasarkan pada adanya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yangtelah membawa perubahan di hampir
semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya
dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi.4

4
lW.J.S Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnya
dilakukan melalui tiga cara yaitu lisan, tulisan dan perbuatan. Pada dasarnya,
pendidikanerat hubunganya dengan ilmu karena obyek utama dari pendidikan
adalah ilmu.
Pendidikan yang berlangsung beberapa puluh tahun menunjukkan
perkembangannya sebagai ilmu yang semakin mantap, baik dalam artian isi
maupunmetode. Maka, perkembangan isi cabang ilmu pendidikan ini selain
mengenai perbangdingan sistem pendidikan, tetapi juga meliputi kaitan atau
peranan pendidikanterhadap perkembangan aspek- aspek kehidupan lai yang
meliputi ekonomi, sosial dan politik.
Ilmu pendidikan di Indonesia saat ini, praktis hanya memperhatikan
danmenganalisis persoalan- persoalan pendidikan formal di sekolah. Perhatian
ilmu pendidikan terhadap masalah- masalah non-formal relatif kecil.
Pertumbuhan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh pengalaman- pengalaman
pendidikan formal,tetapi juga dipengaruhi oleh pendidikan non-formal dan
informal.
Ilmu pengetahuan menurut sistematikanya dibagi menjadi 2 yaitu:
1). Ilmu-ilmu murni adalah ilmu yang mendahului pengalaman atau bebas dari
pengalaman. Contohnya matematika.
2). Ilmu terapan adalah ilmu yang dikaji berdasarkan pengalaman (empiris),
penelitian, pengkajian dan penyimpulan yang disusun secara teoritis dan
dilaksanakan secara praktis

8
DAFTAR PUSTAKA

http://hamkamodern.blogspot.com/2009/11/makalah-ilmu-pendidikan-
pendidikan.html

Barnadib, Prof. Imam,M.A.,Ph. 1990. Pendidikan Perbangdingan Buku Dua.


Yogyakarta: Andi Offset.

Sukmadinata,Prof. Dr. Nana Syaodih. 2003. Landasan Pendidikan Teoritus dan


Prakti.,Bandung: PT Remaja Rosdakarya

lW.J.S Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai


Pustaka

Anda mungkin juga menyukai